BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. serta dapat menjalar ke ke tempat yang jauh dari asalanya yang disebut metastasis.

dokumen-dokumen yang mirip
InfoDATIN SITUASI PENYAKIT KANKER. 4 Februari-Hari Kanker Sedunia PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

BAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kematian pada seseorang di seluruh dunia. National Cancer Institute (dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis.

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. diri dengan kualitas hidup pada penderita penyakit kanker.

BAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini mampu

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. selalu bergerak di luar sadar manusia. Artinya, manusia tidak sadar akan menderita

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Regina Lorinda, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyakit gagal ginjal kronis atau yang biasa dikenal sebagai Chronic Kidney

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi menggantikan sebagian fungsi ginjal. Terapi pengganti yang. adalah terapi hemodialisis (Arliza, 2006).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kematiannya. Karsinoma kolorektal merupakan penyebab kematian nomor 4 dari

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian. jalan yang banyak dikunjungi oleh customer dan menjadi produk

BAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua

BAB I PENDAHULUAN. Holmes dan Rahe tahun 1967 dengan menggunakan Live Event Scale atau biasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker serviks merupakan kanker yang banyak. menyerang perempuan. Saat ini kanker serviks menduduki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu dan teknologi yang diikuti dengan meningkatnya

BAB 1 PENDAHULIAN. Keperawatan holistik adalah pemberian asuhan keperawatan untuk. kesejahteraan bio-psikososial dan spiritual individu, keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) (WHO), Setiap tahun jumlah penderita kanker payudara bertambah sekitar tujuh

H.I.V DAN KANKER; PSIKOLOGI SEPANJANG PERJALANAN PENYAKIT. Oleh: dr. Moh. Danurwendo Sudomo, Sp.Ok

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun Oleh : UT UILA J

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB I PENDAHULUAN. kematian nomor tujuh di Indonesia dengan persentase 5,7 persen dari keseluruhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks adalah kanker tersering nomor tujuh secara. keseluruhan, namun merupakan kanker terbanyak ke-dua di dunia pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Hidup. individu mengenai posisi individu dalam hidup, konteks budaya dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. bahkan terjadi gagal ginjal. Jika tidak diobati, penyakit ginjal bisa

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Paradigma mengenai kanker bagi masyarakat umum. merupakan penyakit yang mengerikan.

BAB I PENDAHULUAN. memperlancarkan darah dari zat toksin dan berbagai zat sisa. mengatur keseimbangan asam basa, mempertahankan volume dan

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah istilah umum yang digunakan untuk satu kelompok besar penyakit

BAB I PENDAHULUAN. kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati. Data World Health Organization (WHO) yang diterbitkan pada 2010

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan dan kekuatan tubuh yang menyebabkan aktivitas kerja terganggu, tubuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sel asalnya, namun dalam bentuk primitif dan tidak sempurna (Pusat Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular dan penyakit kronis. Salah satu penyakit tidak menular

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menular. Menurut Depkes RI, 2003 (dalam Tanjung 2012) Pada akhir abad 20

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dari setengahnya terdapat di negara berkembang, sebagian besar dari

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perubahan gaya hidup menyebabkan terjadi pergeseran penyakit di

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang insidennya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Penyakit hepatitis merupakan suatu kelainan berupa peradangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran / polusi

Tabel 1.1 Keaslian penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya gangguan penyakit pada lansia. Salah satu gangguan psikologis

Hubungan Antara Efikasi Diri dengan Kualitas Hidup Pada Penderita Penyakit Kanker. Anha Fachri Yurhansyah Indahria Sulistyarini.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel

BAB 1 PENDAHULUAN. Menopause bukanlah suatu penyakit ataupun kelainan dan terjadi pada akhir siklus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

BAB I PENDAHULUAN. bersifat progresif dan ireversibel. Gangguan fungsi ginjal ini terjadi ketika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usia lanjut merupakan tahap akhir kehidupan manusia. Seseorang pada

BAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

KARAKTERISTIK IBU DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) BANGIL

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua

BAB I PENDAHULUAN. darah dalam tubuh dengan mengekskresikan solute dan air secara. saja tetapi juga di negara berkembang. Di Amerika Serikat,

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang, demikian pula aspek sosial maupun psikologisnya. Pada masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Estimasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. aktivitas sehari-hari. Sehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tahun

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan di RS Islam Surakarta, pada tahun 2013 pasien kanker

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. aktivitas sehari-hari. Menurut WHO (World Health Organization) sehat adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam prosesnya terjadi penyaringan dan penyerapan zat zat yang berfungsi bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Nyeri merupakan fenomena yang universal dan kebebasan dari nyeri

Etiology dan Faktor Resiko

I. PENDAHULUAN. World Health Organization Quality of Life (WHOQOL) mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit kronis merupakan penyakit yang berkembang secara perlahan selama bertahuntahun,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan pada sel-sel yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. terkendali. Kanker menyerang semua manusia tanpa mengenal umur, jenis

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemukan didunia. Tumor ini sangat prevalen didaerah tertentu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai pertumbuhan sel yang tidak normal atau terus menerus dan tidak terkendali, dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar ke ke tempat yang jauh dari asalanya yang disebut metastasis. Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Pada tahun 2012, sekitar 8,2 juta kematian disebabkan oleh kanker. Lebih dari 30% dari kematian akibat kanker disebabkan oleh lima faktor risiko perilaku dan pola makan, yaitu: (1) Indeks massa tubuh tinggi, (2) Kurang konsumsi buah dan sayur, (3) Kurang aktivitas fisik, (4) Penggunaan rokok, dan (5) Konsumsi alkohol berlebihan. Merokok merupakan faktor risiko utama kanker yang menyebabkan terjadinya lebih dari 20% kematian akibat kanker di dunia dan sekitar 70% kematian akibat kanker paru di seluruh dunia. Kanker yang menyebabkan infeksi virus seperti virus hepatitis B/hepatitis C dan virus human papilloma berkontribusi terhadap 20% kematian akibat kanker di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Lebih dari 60% kasus baru dan sekitar 70% kematian akibat kanker di dunia setiap tahunnya terjadi di Afrika, Asia dan Amerika Tengah dan Selatan. Diperkirakan kasus kanker tahunan akan meningkat dari 14 juta pada 2012 menjadi 22 juta dalam dua dekade berikutnya. Faktor resiko dari penyakit kanker sendiri adalah : (1) Faktor genetik, (2) Faktor 1

2 karsinogen, diantaranya yaitu zat kimia, radiasi, virus, Hormon dan iritasi Kronis, (3) Faktor perilaku / gaya hidup, Diantaranya yaitu merokok, pola makan yang tidak sehat, konsumsi alkohol dan kurangnya aktifitas fisik. (http://www.depkes.go.id). Diperkirakan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Serikat Pengendalian Kanker Internasional (UICC), akan terjadi peningkatan lonjakan penderita kanker sebesar 300 persen di seluruh dunia pada tahun 2030 dan jumlah tersebut 70 persennya berada di negara berkembang seperti Indonesia. (http://health.kompas.com/) Di Indonesia sendiri jumlah penyakit kanker semakin tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dengan prevalensi penderita kanker di Indonesia mencapai 4,3 orang per 1.000 penduduk. Di Indonesia sendiri memiliki penduduk 237,6 juta jiwa pada tahun 2010, penderita kanker di Indonesia diperkirakan 1,02 juta jiwa (http://nasional.kompas.com) dan memiliki kecenderungan untuk semakin bertambah pada setiap tahunya. Keberadaan penyakit yang mempengaruhi kondisi kesehatan fisik seseorang adalah salah satu aspek yang menentukan kualitas hidup seseorang. Kualitas hidup menurut WHO (1998) adalah persepsi dari individu dalam kehidupan dalam konteks budaya dan sistem nilai dimana mereka hidup dan dalam kaitannya dengan nilai-nilai, standart dan kekhawatiran dalam hidup. Orang dengan penyakit kanker seringkali mengalami penurunan berat badan secara drastis yang tidak diketahui penyebabnya, kesusahan tidur saat malam hari, sering berkeringat dan gelisah saat malam dan bahkan mengalami demam, benjolan pada kulit juga muncul pada

3 bagian yang terkena kanker, sehingga muncul rasa tidak percaya diri ketika bagian yang terkena kanker dapat dilihat oleh orang lain. Orang dengan penyakit kanker juga seringkali mengalami kerontokan rambut disaat selesai menjalani kemoterapi yang dapat juga mengakibatkan menurunya kepercayaan diri jika membaur terhadap lingkungan. Hal-hal diatas dapat menyebabkan menurunnya kualitas hidup dari penderita penyakit kanker. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 20 Desember 2015, subjek menceritakan pada awal subjek menderita penyakit kanker, subjek merasakan bahwa hidupnya seakan-akan mendapatkan sebuah musibah besar. Subjek merasa bahwa keadaan dan pola hidup yang dijalani saat ini sudah sehat. Saat diberikan vonis bahwa subjek mengalami dan mengidap kanker, subjek merasa terkejut dan kurang dapat menerima keadaan tersebut. Secara fisik subjek merasakan bahwa diri subjek menjadi kurang maksimal dalam melakukan pekerjaan, dimana subjek merasa dirinya menjadi mulah lelah. Subjek menceritakan juga bahwa subjek seringkali menjadi kurang bisa beraktifitas fisik secara maksimal karena subjek harus menjaga tubuhnya dari menjadi lembab termasuk terkena air dan keringat, jika tubuh yang disinari atau mendapatkan pengobatan kemoterapi terkena air, maka bagian tersebut dapat melepuh karena efek samping. Secara psikologis, pada awal subjek menderita penyakit kanker, subjek merasa hidupnya sudah tidak ada harapan lagi. Subjek menjadi susah tidur dan seringkali memikirkan tentang kematian yang akan dihadapi, dikarenakan subjek tahu bahwa kanker adalah sebuah penyakit yang susah untuk disembuhkan.

4 Subjek seringkali merasa gelisah ketika melakukan aktifitas dan juga pekerjaan, merasa malu dengan keaadaan yang dialami. Subjek juga merasa bahwa subjek akan sulit untuk memberikan kebahagiaan lagi pada keluarganya, dikarenakan penyakitnya ini nantinya akan membuat keluarganya menjadi sibuk untuk membantu subjek dalam berobat. Dilihat dari aspek hubungan sosial subjek menceritakan bahwa masyarakat pada umumnya menganggap penyakit kanker adalah sebuah penyakit yang berhubungan dengan karma, dimana orang yang terkena penyakitnya adalah orang yang kurang baik, dan subjek merasa dirinya sudah berbuat baik kepada sesama dan sesuai dengan agama dan dianutnya. Dilihat dari aspek lingkungan, subjek juga menceritakan bahwa dirinya menajadi khawatir dikarenakan proses menunggu untuk pengobatan penyakit kanker ini sangatlah lama, dimana selama menunggu untuk melakukan radioterapi dan kemoterapi, subjek tidak diberikan obat dan diharuskan menunggu berbulan bulan untuk mengantri melakukan radioterapi dan kemoterapi tersebut. Dapat dilihat disini subjek mengalami penurunan akan kualitas hidupnya, saat subjek mengalami penyakit, subjek merasa bahwa hidupnya sudah tidak lama lagi dan menjadi susah untuk melakukan aktifitas sehari-sehari. Hasil diatas sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Siregar dan Muslimah (2015) terhadap penderita kanker payudara, penelitian tersebut menunjukkan bahwa 52% penderita kanker payudara, berada pada tingkatan rendah pada penilaian aspek kualitas hidup. Sejalan dengan hasil wawancara diatas, menurut penelitian Nurachmah (dalam Siregar dan Muslimah, 2015) dimana penderita kanker mengekspresikan

5 ketidakberdayaan, merasa tidak sempurna lagi, malu dengan keadaanya dan merasa kehidupanya tidak bahagia serta sulit untuk tidur. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang, diantaranya (1) Personal Chararteristic atau karakteristik personal dan (2) Social Characteristic atau bisa disebut karakteristik sosial. Faktor personal didalamnya dapat dibagi lagi atas beberapa faktor, diantaranya self-esteem, efikasi diri, strategi coping, resiliensi dan managemen emosi (Wrosch & Scheier, dalam Gaspar 2012). Peneliti mengambil fokus penelitian pada faktor efikasi diri yang mempengaruhi kualitas hidup. Efikasi Diri menurut Bandura (1997) adalah kemampuan seseorang untuk percaya akan kemampuan yang ada di dalam dirinya untuk menyelesaikan atau mengontrol secara sempurna dalam suatu situasi. Dari penjelasan di atas dapat diartikan bahwa efikasi diri disini adalah sebuah kemampuan untuk percaya diri akan kemampuannya dalam menyelesaikan sebuah problem atau masalah yang didalamnya melibatkan proses kognitif, motivasional, afeksi dan seleksi. Sebuah studi yang dilakukan Midleton dkk (2007) dalam penelitiannya dimana penelitian ini mengenai hubungan antara efikasi diri dan kualitas hidup, penelitian ini mengambil responden sebanyak 110 orang dengan karakteristik penderita kelainan pada tulang belakang (spinal cord). Hasil dari penelitian ini mengemukakan bahwa rendahnya efikasi diri pada orang dengan kelainan pada tulang belakang (spinal cord) sangat mempengaruhi dengan semakin menurunya kualitas hidup pada penderita.

6 Studi lainya mengenai hubungan antara efikasi diri dan kualitas hidup yang dilakukan oleh Cramm dkk (2012) mengambil karakteristik subjek adalah orang dewasa yang mengidap penyakit kronis dengan rentan umur 12-25 tahun. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa efikasi diri yang dimiliki oleh orang dewasa pengidap penyakit kronis sangat berhubungan dengan aspek fisik, sosial dan emosional yang akan berhubungan dengan kualitas hidup. Lebih lanjut semakin tinggi efikasi diri dari penderita maka semakin meningkat pula kualitas hidup dari penderita penyakit kronis. Dari latar belakang yang sudah diutarakan tersebut penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui hubungan antara efikasi diri dan kualitas hidup pada penyakit kanker. B. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang hubungan antara efikasi diri dan kualitas hidup yang dimiliki oleh penderita penyakit kanker. C. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan tentang Psikologi Kesehatan, Psikologi Positif, dan Psikologi Klinis, serta sebagai informasi tentang hubungan antara efikasi diri terhadap kualitas hidup pada penderita penyakit kanker.

7 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman pada masyarakat umumnya tentang hubungan antara efikasi diri dan kualitas hidup yang dimiliki oleh penderita penyakit kanker, sehingga dapat membantu mengatasi permasalahan dalam proses pengobatan dan untuk dapat memberikan gambaran mengenai kualitas hidup seperti apa yang baik untuk digunakan sebagai penyelesaian masalah bagi penderita penyakit kanker. D. Keaslian Penelitian 1. Keaslian Topik Sebuah studi yang dilakukan Midleton dkk. (2007) dalam penelitinya mengenai hubungan antara efikasi diri dan kualitas hidup, penelitaian ini mengambil responden sebanyak 110 orang dengan karakteristik penderita kelainan pada tulang belakang (spinal cord). Hasil dari penelitian ini mengemukakan bahwa rendahnya efikasi diri pada orang dengan kelainan pada tulang belakang (spinal cord) sangat mempengaruhi dengan semakin menurunya kualitas hidup pada penderita. Studi lainya mengenai hubungan antara efikasi diri dan kualitas hidup yang dilakukan oleh Cramm dkk (2012) mengambil karakteristik subjek adalah orang dewasa yang mengidap penyakit kronis dengan rentan umur 12-25 tahun. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa efikasi diri yang dimiliki oleh orang

8 dewasa pengidap penyakit kronis sangat berhubungan dengan aspek fisik, sosial dan emosional yang akan berhubungan dengan kualitas hidup. Lebih lanjut semakin tinggi efikasi diri dari penderita maka semakin meningkat pula kualitas hidup dari penderita penyakit kronis. Penelitian selanjutnya mengenai kualitas hidup dilakukan oleh Mailani (2015), studi ini dilakukan dengan mengukur kualitas hidup pada pasien penyakit gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialis. Instrumen penelitian yang digunakan di penelitian ini adalah Disease Qualitiy Of Life Short Form 36 dengan metode Sistematic Review. Hasil dari penelitian ini adalah Berbagai negara telah meneliti tentang kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis dan hasil penelitian nya menunjukkan kualitas hidup pasien buruk. Untuk itu perlu dilakukan penilaian secara teratur mengenai kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisis dengan menggunakan instrumen yang tepat. Banyak nya faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien hemodialisis menuntut pendekatan kolaborasi tim yang baik untuk meningkatkan kualitas hidup yang meliputi: Nefrologis, ahli gizi, pekerja sosial, psikolog/ psikiater, ahli bedah akses vaskuler, radiologis, perawat dialisis dan perawat spesialis klinik serta dukungan keluarga/ sosial. Penelitian selanjutnya yang dilakuakan oleh Julike dan Endang (2012) adalah mengenai hubungan antara efikasi diri dengan perilaku mencari pengobatan pada penderita kanker payudara di RSUD Ibnu Sina Gresik. Penelitian tersebut menggunakan tipe penelitian kuantitatif yang berrsifat

9 eksplanatif (eksplanatory research). Subjek penelitian ini adalah penderita kanker payudara di RSUD Ibnu Sina Gresik, Stadium I-II, dan berusia diatas 30 tahun sebanyak 91 orang. 2. Keaslian Teori Teori kualitas hidup yang digunakan dalam peneliatian ini adalah teori yang diungkapkan oleh WHO (WHOQOL BREF, 1997) dimana kualitas hidup adalah persepsi dari individu dalam kehidupan dalam konteks budaya dan sistem nilai dimana mereka hidup dan dalam kaitannya dengan nilai-nilai, standart dan kekhawatiran dalam hidup. Sedangkan teori efikasi diri yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori efikasi diri yang diungkapkan Bandura (1997), dimana efikasi diri adalah seberapa besar usaha yang dilakukan, seberapa lama individu bertahan dalam menghadapi rintangan, coping stress individu dalam menghadapi keadaan lingkungan dan tingkat pencapaian tugas. 3. Keaslian Alat Ukur Alat ukur untuk kualitas hidup dalam penelitian ini adalah WHOQOL- BREF yang dikeluarkan oleh WHO (2004) berdasarkan aspek kualitas hidup yang dikeluarkan WHO (WHOQOL grup 1996). Sedangkan skala efikasi diri yang digunakan adalah skala general self-efficacy scale yang dibuat oleh Barn, Schwarzer dan Jerusalem (1995) berdasarkan Aspek Efikasi diri yang dikeluarkan oleh Bandura (1997).

10 4. Keaslian Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah orang dengan penderita penyakit kanker baik pria ataupun wanita. Penelitian yang dilakukan oleh Midleton dkk (2007) dalam penelitinya mengenai hubungan antara efikasi diri dan kualitas hidup, penelitaian ini mengambil responden sebanyak 110 orang namun dengan fokus subjek adalah penderita kelainan pada tulang belakang (spinal cord).