BAB I PENDAHULUAN. Glodok masa kini yang dikenal sebagai pusat perdagangan elektronik dan salah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Menurut dr. Andre Yanuar, MD, M.Med, FICS, yang diwawancarai melalui via e-

BAB I PENDAHULUAN. Rosyadi (2006) menjelaskan bahwa kebudayaan Cina banyak memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Wayang, dan Museum Seni Rupa dan Keramik menurut Gubernur Jakarta, Basuki

BAB I PENDAHULUAN. tempat yang sangat penting dalam pembentukan sejarah negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kota Jakarta mempunyai sentra industri kerajinan yang berlokasi di kecamatan

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. beribadah, gereja juga dijadikan sebagai tempat untuk melakukan ziarah.

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan informasi yang kurang terhadap sebuah penyakit. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. bergaya western, asia dan Indonesia, sedangkan minuman terdiri dari jus, ice

BAB I PENDAHULUAN. yang masih berada dalam kandungan. Pada UU RI no.23 Tahun 2002 Bab III

BAB I PENDAHULUAN. penyedia jasa fotografi yang saat ini semakin banyak bermunculan terutama di

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. ini. Dapat dilihat dari pagelaran-pagelaran fashion yang kini mulai ramai. memahami bahasa atau istilah yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. UNESCO, warisan budaya merupakan warisan yang diturunkan dari generasi ke

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dunia perhotelan di negara Indonesia diawali dengan dibukanya Hotel Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejarah dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang merupakan ibukota Jawa Tengah yang memiliki daya tarik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Diabetes Mellitus ataupun yang lebih sering dikenal dengan sebutan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian menghambat perkembangan perilaku. Autisme bisa dideteksi

BAB I PENDAHULUAN. populasi kucing bahkan mencapai ekor ( 5 Mei 2014).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. ini tidak hanya dialami oleh orang dewasa tetapi juga anak anak yang pada. terlupakan oleh generasi generasi penerus bangsa.

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. tertentu ( diakses pada tanggal 12 Maret 2014).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. anak dengan makanan yang beraneka ragam. Terdapat juga nilai negatif apabila

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. daerah di Indonesia mempunyai kebudayaan dan adat istiadatnya sendiri. Dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kala itu bernama thephotographwedding, sebuah perusahaan jasa fotografi yang

BAB I PENDAHULUAN. Malabar (diluar negeri dikenal dengan Java Preanger) ini berjeniskan arabika dan

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi memengaruhi arus informasi yang ada

BAB I PENDAHULUAN. konvensional ke media digital online. Teknologi memiliki internet sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. Hasdianah, Siyoto, dan Peristyowati (2014:69) dalam buku Gizi, Pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang mengajarkan hakikat karakter dalam ketiga aspek yaitu cipta,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam 72 Persen Keluarga Indonesia Pengguna Sepeda

BAB I PENDAHULUAN. bahwa sejak tahun 1978, pemerintah terus berusaha untuk memajukan dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kota yang cukup padat dan banyak di datangi. Selain. terdapat di Yogyakarta. Keberadaan kampus-kampus di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sejarah merupakan salah satu pembentuk identitas suatu negara. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kebutuhan seseorang, yaitu untuk mengekspresikan diri, untuk

- BAB I - PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bertambah. Terlebih lagi saat bulan Ramadhan tiba, angka gelandangan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Masterpiece of Oral

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lingkungan hidup tidak dapat terlepas dari aktivitas berbagai makhluk hidup

BAB I PENDAHULUAN. seri atau drama yang banyak beredar di pasaran dan bisa ditonton oleh semua

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak selalu sehat. Menurut Asteria Aritonang seperti dikutip melalui

1.6 Manfaat a. Melestarikan batik sebagai warisan kekayaan budaya indonesia. b. Menambah pengetahuan masyarakat tentang batik.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa sehingga orang tua perlu

BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. penting yang dibutuhkan oleh banyak orang ( Teknologi Informasi Merata Adalah

BAB I PENDAHULUAN. dihargai, salah satunya adalah kebutuhan manusia untuk didengar. Manusia juga

BAB I PENDAHULUAN. Penumpukan sampah rumah tangga seperti jar kaca banyak ditemukan di

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Kemanusiaan dari Indonesia yang merupakan budaya lisan dan nonbendawi oleh

PERANCANGAN BIOGRAFI VISUAL RAMINTEN. Anisa Bella

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata di Indonesia kian meningkat pesat setiap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Memelihara hewan peliharaan merupakan kegiatan yang semakin digemari oleh

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, merupakan negara kepulauan terbesar menyimpan kekayaan karang

BAB I PENDAHULUAN. Aksara Jawa merupakan salah satu budaya peninggalan dari zaman nenek

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Anak pada usia 2-5 tahun masuk ke dalam periode peletakan struktur prilaku

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perangkat lunak adalah istilah umum untuk data yang diformat dan disimpan secara

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama. terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. mendorong banyak orang untuk beralih mengonsumsi nasi ke roti.

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung memiliki sejarah yang sangat panjang. Kota Bandung berdiri

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sivaraj (2013), kawat gigi atau dalam bahasa medisnya orthodontic

BAB I PENDAHULUAN. anak sebagai hari yang spesial. Berdasarkan hasil kuisioner tersebut pula

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter, watak, dan moralitas anak. Seperti yang dikemukakan oleh

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Glodok masa kini yang dikenal sebagai pusat perdagangan elektronik dan salah satu sentra penting perekonomian Jakarta memiliki sejarahnya tersendiri. Dalam sejarah panjang keberadaan Jakarta, Glodok memiliki banyak arti bagi kaum Tionghoa, yakni perjuangan, kejayaan, keterpurukan dan perlawanan terhadap nasib serta penindasan. Menurut Iwan (2012), orang Tionghoa memiliki peran penting dalam perekonomian Jakarta pada zaman dahulu. Kapiten Souw Beng Kong merupakan kapiten yang diandalkan oleh Jan Pieterzoen (J.P) Coen saat Belanda gagal membuka Batavia sebagai pusat perdagangan. J.P Coen mendorong Souw Beng Kong untuk pindah ke Batavia dari Banten bersama 400 orang Tionghoa untuk berdagang. Jika hal tersebut tidak terjadi maka bisa dipastikan ekonomi Batavia tidak akan berkembang. Selain kerja sama aktif dalam hal perdagangan, warga Tionghoa memberikan kontribusi dalam pembiayaan kota. Selepas kematian J.P Coen, warga Tionghoa diasingkan ke wilayah Glodok. Orang-orang Tionghoa yang tinggal di daerah Glodok tetap berdagang dan diwajibkan membayar pajak kepada pemerintahan Belanda (hlm.82). 1

Kawasan Pecinan Glodok termasuk dalam daerah kawasan Kota Tua Jakarta. Kawasan Kota Tua Jakarta merupakan cagar budaya Jakarta yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Gubernur KDKI Jakarta Nomor 475 tahun 1993 tentang Penetapan Bangunan bangunan bersejarah di daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Perda DKI 9/1999 mengenai Bangunan Cagar Budaya. Selain diakui sebagai cagar budaya secara internal, menurut situs metro.news.viva.co.id pada bulan Maret 2015 ini, kawasan wisata sejarah Kota Tua resmi dicalonkan oleh Pemerintah pusat untuk menjadi salah satu nominasi situs warisan budaya dunia dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Menurut Rowse (2014), mengenal sejarah adalah sesuatu pelajaran yang akan membuat anda lebih memahami terhadap sesuatu, dan dengan mengetahui sejarah kita dapat mengetahui apa pun yang telah dicatat dan dapat menjadikannya sebuah pelajaran (hlm.14). Umumnya sejarah ditampilkan dalam bentuk teks dan terkadang ditambahkan dengan foto serta ilustrasi. Sejarah yang terjadi setelah ditemukannya kamera memungkinkan terdokumentasi berupa foto, namun peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelumnya sering kali ditemukan dalam ilustrasi. Menurut Alan Male (2007) Subjek dan objek mengenai sejarah akan selalu memerlukan rekonstruksi ulang secara visual. Kemampuan untuk membuat ulang atau membangkitkan sejarah melalui ilustrasi akan selalu menjadi permintaan dan tuntutan. Meskipun ketika fotografi bisa membuat fakta mengenai periode waktu 2

lebih akurat, Ilustrasi akan selalu bisa lebih maju dalam membuat kembali peristiwa yang lampau dengan detail (hlm,98). Berdasarkan hasil observasi, tidak ditemukannya buku yang membahas Pecinan Glodok secara mendalam, padahal Pecinan Glodok merupakan tonggak lahirnya pecinan-pecinan lainnya seperti Pecinan Jatinegara, Pecinan Pasar Baru, Pecinan Manggadua dan beberapa pecinan lainnya di Jakarta, dan dalam situs pun tidak ada yang menjelaskannya secara jelas. Oleh karena itu, perlu adanya perancangan sebuah media seperti buku ilustrasi yang dapat memberikan pengetahuan melalui gambar maupun teks secara jelas, dengan harapan orangorang paham mengenai Pecinan Glodok, bahwa Pecinan Glodok bukan hanya sekedar pusat perdagangan tetapi Pecinan Glodok juga memiliki rentetan sejarah di dalamnya. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan yang telah penulis kemukakan diatas dapat dirumuskan pertanyaan sebagai berikut: Bagaimana perancangan buku ilustrasi sejarah mengenai Pecinan Glodok? 1.3. Batasan Masalah Untuk merancang sebuah buku illustrasi Pecinan Glodok yang baik, penulis menetukan beberapa batasan masalah berdasarkan beberapa aspek seperti : Geografis : Kota : Jakarta Provinsi : Jakarta 3

Demografis : Usia : >18 Tahun 60 Tahun Kebangsaan : Indonesia dan Mancanegara Bahasa : Indonesia dan Inggris Agama : Semua agama Pendidikan : > Sekolah Menengah Atas Pendapatan : > 3.000.000 Kelas Ekonomi : Menengah ke-atas Status Pernikahan : Menikah dan belum menikah Tipe Keluarga : Tipe keluarga kecil dan besar Psikografis : Gaya Hidup : Modern dengan kualitas hidup yang tinggi Aktifitas : Belajar dan Traveling Ketertarikan : Suka pengetahuan, Traveling dan yang tertarik akan ilmu dagang orang Tionghoa Geodemografis: Hunian : Perkotaan Behavioral : Kejadian : Buku ini akan diterbitkan saat ulang tahun Jakarta pada tanggal 22 Juni 2015 Manfaat : Mendapatkan pengetahuan sejarah tentang Pecinan Glodok 4

Status Pengguna : Yang belum mengenal Glodok secara mendalam 1.4. Tujuan Tugas Akhir Perancangan Buku Ilustrasi Pecinan Glodok dibuat untuk memberikan pengetahuan sejarah tentang Pecinan Glodok dalam sisi yang berbeda dengan penjabaran sejarah dari masa lampau hingga masa kini. 1.5. Manfaat Tugas Akhir Manfaat yang ingin dicapai penulis dalam Perancangan Buku Ilustrasi Pecinan Glodok adalah a. Manfaat bagi penulis Menambah ilmu pengetahuan tentang sejarah dan budaya kota Jakarta khususnya daerah Pecinan. Menambah wawasan mengenai apa saja yang ada di daerah Pecinan dan tentunya penulis dapat mengaplikasikan ilmuilmu yang diterima dari pembelajaran selama kuliah. b. Manfaat bagi orang lain Menambah pengetahuan masyarakat tentang sejarah dan budaya bangsanya sendiri. c. Manfaat bagi Universitas 5

Menambah studi literatur Universitas Multimedia Nusantara untuk dijadikan referensi dan sebagai pedoman bagi mahasiswa. 1.6. Metode Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan pendekatan riset Etnografi Deskriptif dengan metode kualitatif, Menurut Chrisitne Daymon dan Immy Holloway (2002), Etnografi merupakan sebuah metodologi riset mengenai sebuah budaya berdasarkan temuan-temuan di lapangan yang didasarkan pada wawancara, analisis dokumen, dan perilaku orang dalam latar sosial tertentu. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 1. Penarikan sampel Penulis akan melakukan penarikan sampel terhadap informan yang mengerti dan tahu tentang sejarah Pecinan Glodok dan mewawancarai sejarahwan Tionghoa yang mengetahui kejadian apa saja yang terjadi di Pecinan Glodok. Tujuan penarikan sampel ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai Pecinan Glodok yang tidak tertulis dalam buku. 2. Pengamatan berperanserta (participant observation) Penulis akan melakukan pengamatan berperanserta atau observasi langsung ke daerah Pecinan Glodok. Penulis akan mencatat semua yang dilihat maupun didengar, mengamati cara interaksi satu sama lain sekaligus juga mewawancarai orang-orang untuk menyerap penafsiran mereka mengenai Pecinan Glodok. 3. Membuat Catatan Lapangan (fieldnote) 6

Penulis akan membuat catatan lapangan yang berisi catatan yang dipadatkan mencakup deskripsi singkat yang penulis buat di lapangan selama pengumpulan data. Catatan lapangan sangat bermanfaat jika keadaan di lapangan tidak memungkinkan penulis untuk merekam wawancara atau pengamatan langsung. Selain itu penulis akan merekam perilaku dan peristiwa melalui foto. 4. Mengumpulkan data dari kelompok-kelompok online Penulis akan mengumpulkan data dari kelompok online dengan cara melakukan wawancara online jika narasumber tidak bisa bertemu secara langsung. 5. Menganalisis data Penulis akan melakukan analisi data yang sudah didapat melalui observasi, wawancara, dengan studi literatur berdasarkan teori-teori yang ada, serta menafsirkan satu perspektif kesimpulan dari berbagai perspektif pendapat informan. 1.7. Metode Perancangan Menurut Haslam (2006) dalam merancang sebuah buku diperlukan metode perancangan sebagai berikut: a. Dalam merancang sebuah buku haruslah memikirkan ide awal dan tema buku yang akan dibuat untuk diteliti kedepannya. b. Melakukan pengembangan ide melalui pendekatan yang luas dalam merancang sebuah buku. 7

c. Dalam membuat konsep desain sebuah buku harus memperhatikan aturan desain. d. Mengidentifikasi aspek-aspek desain dan komponen-komponen yang ada di dalam konten. e. Proses terakhir yaitu menganalisis dan mengevaluasi desain dan data yang telah dibuat dalam buku. 8

1.8. Skematika Perancangan Gambar 1.1. Contoh Bagan Skematika Perancangan 9