Pengertian Dasar & Jenisnya. Mata Kuliah Studi Keamanan Internasional. By Dewi Triwahyuni

dokumen-dokumen yang mirip
PERSPEKTIF DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL REALISM DAN NEO REALISM

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang.

MODUL IV PENGATURAN KEAMANAN REGIONAL

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.

BAB V KESIMPULAN. internasional, sebagai aktor dalam hubungan internasional, dalam hal pembentukan

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global.

PERBANDINGAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP NEGARA- NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN GEORGE WALKER BUSH DAN BARACK OBAMA RESUME

dalam membangun kekuatan pertahanan mengedepankan konsep pertahanan berbasis kemampuan anggaran (capability-based defence) dengan tetap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peacebuilding. Tulisan-tulisan terebut antara lain Aid, Conflict, and Peacebuilding

BAB V PENUTUP Kesimpulan

PERANG & DAMAI Pengantar: Causes of War. Artanti Wardhani

BAB I PENDAHULUAN. berarti terjadi penurunan ancaman dari luar yang akan dihadapi oleh banyak Negara

BAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan

MI STRATEGI

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

BAB 5 PENUTUP. 5.1.Kesimpulan

REALISM. Theoretical Intrepretations of World Politics. By Dewi Triwahyuni

Ancaman Terhadap Ketahanan Nasional

turut melekat bagi negara-negara di Eropa Timur. Uni Eropa, AS, dan NATO menanamkan pengaruhnya melalui ide-ide demokrasi yang terkait dengan ekonomi,

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

internasional. Kanada juga mulai melihat kepentingannya dalam kacamata norma keamanan manusia. Setelah terlibat dalam invasi Amerika di Afghanistan

MUHAMMAD NAFIS PENGANTAR ILMU TEKNOLOGI MARITIM

Realisme dan Neorealisme I. Summary

MATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI AKTOR HI. Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si

2 Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Neg

BAB V PENUTUP. ini melibatkan aktor lain seperti organisasi internasional untuk mengatasi

2 dunia. Kerjasama yang terjalin diantara negara-negara menjadikan status antar negara adalah partner bukan musuh sehingga keinginan untuk saling bers

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA PENDAHULUAN

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Tabel 1. Potensi Ancaman Perang Asimetris di Indonesia Ditinjau dari Berbagai Aspek Pelaku Sasaran Skala Metode Motif Dampak

BAB I PENDAHULUAN. 1 B. Buzan & O. Waever, Regions and Powers: The Structure of International Security, Cambridge University

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. melakukan mobilisasi atau perpindahan tanpa batas yang menciptakan sebuah

Politik Global dalam Teori dan Praktik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DUA BELAS FAKTA DAN KEKELIRUAN TENTANG KONVENSI MUNISI TANDAN (Convention on Cluster Munitions)

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

PROBLEMATIKA RUU KEAMANAN NASIONAL. Oleh: Al Araf

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

OEPARTEMEN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008

PROLIFERASI SENJATA NUKLIR DEWI TRIWAHYUNI

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pemaparan-pemaparan pada bab-bab sebelumnya, penulis. dengan ini menarik kesimpulan sebagai sebagai berikut :

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME

ENVIRONMENT CHANGE, SECURITY & CONFLICT

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME

Dinamika Keamanan Nasional 1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NATIONAL ROLE. Konsep Peranan Nasional dalam Politik Luar Negeri. By: Dewi Triwahyuni

Pengaruh Globalisasi Ekonomi Terhadap Perkembangan Ekonomi Indonesia

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

HUBUNGAN INTERNASIONAL

BAB V PENUTUP. Universitas Indonesia. Diplomasi energi..., Muhammad Ali Busthomi, FISIP UI, 2010.

KONFLIK & MANAJEMEN KONFLIK DI ASIA TENGGARA PASKA PERANG DINGIN DALAM PERSPEKTIF KEAMANAN TRADISIONAL DEWI TRIWAHYUNI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

variable yang nyata di dalam tubuh SAARC. India sebagai pivotal power di kawasan memang sudah melakukan beberapa upaya untuk mendukung integrasi

negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk

MAKALAH HAM UNTUK STABILITAS POLITIK DAN KEAMANAN SERTA PEMBANGUNAN SOSIAL DAN EKONOMI

PRINSIP-PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) adalah organisasi

KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA

KEWARGANEGARAAN KETAHANAN NASIONAL DAN POLITIK STRATEGI NASIONAL. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

BAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan

91 menganut prinsip penyeleasaian sengketa dilakukan dengan jalan damai maka ASEAN berusaha untuk tidak menggunakan langkah yang represif atau dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ISU-ISU GLOBALISASI KONTEMPORER, oleh Ahmad Safril Mubah, M.Hub., Int. Hak Cipta 2015 pada penulis

SENGKETA INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan publik yang optimal government terutama dibidang kerja sama dengan

ETIKA PERANG. Oleh Dewi Triwahyuni

Lingkungan Strategis XXI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hubungan Internasional merupakan hubungan yang melintasi batas wilayah suatu

BAB I PENDAHULUAN. adalah kawasan yang memiliki jumlah perang sipil yang cukup banyak. Bahkan

BAB I PENDAHULUAN. J. Suatma, Kesiapan Indonesia dalam Menghadapi ASEAN Economic Community 2015, Jurnal STIE Semarang, vol.4 no.1, 2012.

Memahami Politik Luar Negeri Indonesia Era Susilo Bambang Yudhoyono secara Komprehensif: Resensi Buku

Bagian Pertama: PENDEKATAN EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan

Sejak Edisi Pertama diterbitkan pada tahun 2008 sudah banyak perubahan yang terjadi baik

Manajemen Strategik dalam Pendidikan

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

untuk memastikan agar liberalisasi tetap menjamin kesejahteraan sektor swasta. Hasil dari interaksi tersebut adalah rekomendasi sektor swasta yang

HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN. Dewi Triwahyuni

BAB V KESIMPULAN. Diplomasi Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang

BAB V KESIMPULAN. Tulisan ini telah menunjukkan analisis terhadap alasan-alasan di balik peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Asia Tenggara merupakan suatu kawasan di Asia yang memiliki sekitar

cambuk, potong tangan, dan lainnya dilaksanakan oleh Monarki Arab Saudi. Selain hal tersebut, Monarki Arab Saudi berusaha untuk meningkatkan

KEGAGALAN INTERNATIONAL CRIMINAL COURT (ICC) DALAM PENYELESAIAN KONFLIK SUDAN RESUME. Disusun oleh : PETRUS CORNELIS DEPA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan

HAK MASYARAKAT ADAT. Materi Perkuliahan HUKUM & HAM (Tematik ke-5) Vegitya Ramadhani Putri, MA, LLM

AKTOR NEGARA DAN NON NEGARA DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL. Pengantar Hubungan Internasional FISIP UMJ 2017

SKENARIO KEBIJAKAN ENERGI INDONESIA MENUJU TAHUN 2050

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

Pengertian Dasar & Jenisnya Mata Kuliah Studi Keamanan Internasional By Dewi Triwahyuni

Definisi : Keamanan (security) secara umum dapat diartikan sebagai kemampuan mempertahankan diri (survival) dalam menghadapi ancaman yang nyata (existential threat)

PERKEMBANGAN KONSEP-KONSEP KEAMANAN Dinamika Politik GLobal Perubahan Konsep keamanan Perubahan Strategi Keamanan

Perkembangan Konsep Keamanan dalam Studi Hubungan Internasional SECURITY HIGH POLITICS LOW POLITICS ANCAMAN MILITER ANCAMAN EKONOMI, SOSIAL

High Politics PEMIKIRAN KEAMANAN KONSEP KEAMANAN TRADISIONAL (KONVENSIONAL) KONSEP KEAMANAN DEWASA INI (KONTEMPORER Di do min a s i o le h p e mi k ir a n - pemikiran yang berdimensi militer a ta u pe ngguna a n k a pa bilita s militer. Isu-isu yang dikaj i seperti: --> war & v iolent conflict --> security dilemma --> detterence --> arm race --> arm control --> disarmament, etc. Masalah keamanan lebih diperluas k e pa da is u-is u ya ng be rs ifa t multidime ns ional. Is u-isu yang dikaj i seperti: --> money laundering --> drugs trafficking --> child abuse --> gender --> terrorism --> Env iroment, etc Low Politics

Tolak ukur dalam mengukur security: 1. Berapa besar ideologi dapat menangkal ancaman (kemampuan) 2. Berapa besar ideologi dapat mengatasi ancaman (keyakinan) 3. SWOT (streght, weakness, opportunity, Threat)

Buzan : Security of human collectivities (not just states) was affected by factors in five major sector: Militer: berkaitan dengan interaksi senjata ofensif dan kemampuan defensif antar negara serta cara pandang sebuah negara terhadap niat tertentu negara Politik: Fokus pada pengaturan stabilitas negara, sistem pemerintahan dan ideologi yang memberikan negara legitimasi.

Sosial: berpusat pada keberlanjutan dan evolusi pola tradisional bahasa, budaya, dan identitas agama dan nasional dan adat. Ekonomi: berkisar akses ke sumber daya, keuangan dan pasar diperlukan untuk mempertahankan tingkat kesejahteraan dan kekuasaan negarayang dapat diterima lingkungan Hidup: berkaitan dengan pemeliharaan lokal dan biosfer planet sebagai sistem dukungan penting di mana semua lainnya manusia bergantung.

Pandangan negara-negara selatan (berkembang/miskin) mengenai ancaman : Konflik militer jarang melewati perbatasan tetapi merupakan hasil yang pertentangan domestik dari legitimasi rezim politik dan seringkali ada intervensi dari luar. Ancaman seringkali muncul dari luar tetapi merupakan wujud kegagalan pencegahan ancaman dari luar

Pandangan negara-negara Utara (makmur/industri maju) mengenai ancaman: Mendukung keamanan bersama (common security) secara komprehensif. Keamanan didefinisikan sebagai hal yang sangat tradisional, yaitu terfokus pada menciptakan keamanan disekitar wilayahnya.

TINGKAT ANALISIS Yang Dipergunakan dalam membahas Konsep Keamanan 1 Sistem Internasional 2 Sub-sistem Internasional atau regional 3 Unit-unit dalam sistem (terutama negara) 4 Sub-unit dalam negara 5 Individu

Pandangan E.H. Carr mengenai keamanan dunia Keamanan dunia dapat dicapai apabila: 1. Adanya nilai perdamaian 2. Adanya tentang betapa pentingnya kesejahteraan ekonomi 3. Humanrights 4. Keseimbangan lingkungan

Konsep-konsep keamanan baru yang diperdebatkan setelah berakhirnya Perang Dingin, antara lain: Keamanan bersama (common security) Keamanan Komprehensif (Comprehensive security) Keamanan Kooperatif (Cooperative security)

Common Security Diperkenalkan oleh komisi Palme (The Palme Coomission) 1980-1981 Percaya bahwa hubungan antar aktor yang saling bermusuhan bisa dirubah dengan menciptakan kebijakan keamanan yang saling transparan dan tidak agresif. Tujuan utamanya adalah untuk menghilangkan rasa saling curiga akan maksud pihak lain untuk mencegah konflik bersenjata.

Yang menjadi concern adalah latihan militer. Karena jika sebuah negara melakukan latihan militer, bisa saja secara tiba2 melakukan serangan kepada negara lain. Upaya yang ditempuh melalui mekanisme Confidence Building Measures (CBM).

Confidence Building Measure (CBM): 1. Information CBM Laporan ke PBB jika ada pembelian senjata, mencantumkan dalam buku putih pertahanan, atau dengan melakukan tukar menukar personil (pelajar militer). 2. Constraint CBM Menumbuhkan rasa saling percaya antar negara dengan memberikan pembatasan-pembatasan kapabilitas miliiter. 3. Unilateral CBM Langkah secara sukarela atau sepihak mendeklarasikan agar negara lain mempercayainya.

Contoh Unilateral CBM: Jepang menyatakan ada tiga prinsip nuklir yang dikembangkannya (nuclear principal): Tidak memproduksi dalam jumlah besar Tidak mempergunakan untuk senjata militer Tidak menyimpan secara diam-diam.

Comprehensive Security : Keamanan meliputi semua aspek kehidupan manusia Negara wajib memberikan perlindungan keamanan ekonomi, sosial, politik dan lingkungan hidup diluar keamanan militer secara fisik bagi setiap warga negaranya. Melahirkan konsep keamanan manusia (human security)

Cooperative Security : Bentuk kerjama keamanan yang paling longgar Memanfaatkan semua saluran mengacu kepada semua aspek keamanan. Bentuk-bentuk kerjasama yang soft (tranparansi, normatif, dan tidak punya kekuatan untuk implementasi). Contoh : ARF

Konsep Human Security : Merupakan konsep keamanan yang semakin mendapatkan perhatian karena melihat negara yang sangat dominan dalam mendefinisikan, membuat serta menerapkan kebijakan keamanan berdasarkan teritorial, kalkulasi militer dan stabilitas politik dan justru mengesampingkan kepentingan atau kebutuhan orang per orang akan keamanan yang lebih komprehensif.

Ada empat kelemahan mendasar dari konsep keamanan konvensional / tradisional, yang mendorong kemunculan konsep keamanan manusia,tow & Trood, 2000) yaitu: 1. Bahwa pendekatan keamanan nasional seperti yang selama ini kita kenal dirasakan kurang sensitif terhadap perbedaan kulutral. 2. Pemikiran untuk memberikan prioritas keamanan manusia berkaitan erat dengan semakin meningkatnya fenomena pemberian bantuan-bantuan kemanusiaan belakangan ini, yang seolah menantang pemikiran tradisional tentang prinsip non intervensi dalam urusan negara lain yang berdaulat.

3. Bahwa pendekatan keamanan tradisional memiliki kemampuan prediksi dan kehandalan yang kurang meyakinkan dalam mengantisipasi isu-isu baru. 4. Tantangan besar terhadap konsep keamanan tradisional dimunculkan oleh para globalis yang berargumen bahwa kini tengah muncul suatu masyarakat global yang mencoba untuk mengintegrasikan sistem komunikasi, budaya, dan ekonomi sedemikian rupa sehingga berada diatas hubungan-hubungan antarnegara.

Definisi konsep keamanan manusia mengandung dua aspek penting (UNDP, 1994) : Pertama, keamanan manusia merupakan keamanan (manusia) dari ancaman-ancaman kronis seperti kelaparan, penyakit dan represi. Kedua, keamanan manusia juga mengandung makna adanya perlindungan atas pola-pola kehidupan harian seseorang- baik dirumah, pekerjaan, atau komunitas dari gangguangangguan yang datang secara tiba-tiba serta menyakitkan.

Selanjutnya UNDP mengidentifikasi setidak-tidaknya ada 7 kategori ancaman yang perlu dicermati secara serius: 1. Keamanan ekonomi 2. Keamanan pangan 3. Keamanan kesehatan 4. Keamanan lingkungan hidup 5. Keamanan pribadi 6. Keamanan komunitas 7. Keamanan politik