BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjalani perkuliahan media pembelajaran fisika.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333),

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

Pengembangan Alat Peraga Sains Fisika Berbasis Lingkungan untuk Materi Listrik Statis pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 3 Pleret

BAB III METODE PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan Sensor Air Hujan Menggunakan Hukum Archimedes Untuk Jemuran Pakaian Otomatis Berbasis Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran Fisika

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk penelitian dan pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dikembangkan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengembangan modul himpunan dengan pendekatan Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode pengembangan penelitian ini mengacu pada penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBUATAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF PADA SISWA SMP KELAS VIII

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan yang disampaikan oleh Borg and Gall dalam (Setyosari,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ADDIE merupakan singkatan dari Analysis, Design, Development or Production,

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan model ADDIE (Analyze, Design, Development,

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

BAB III METODE PENELITIAN. berupa penelitian pengembangan Research and Development (R&D) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Pada pengembangan ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model materi ajar sintaksis

BAB III METODE PENELITIAN. atau penelitian R&D (Research & Development) dengan model ADDIE

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

Desain. Produk. Revisi Produk. Produksi Massal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. Model pengembangan modul pada mata pelajaran Bimbingan Konseling ini

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI MODEL ATOM HIDROGEN MATA KULIAH FISIKA ATOM DAN INTI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

BAB III METODE PENELITIAN. meningkatkan kemandirian belajar siswa Kelas X SMA di Gunungkidul.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. media pembelajaran berbasis game edukasi pada materi peluang matematika.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI KOPERASI KELAS X IPS SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa perangkat pembelajaran atau produk-produk yang terkait dengan kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. penelitian pengembangan R&D (Research and Development). R&D adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.P.d) Pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH:

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan

BAB III METODE PENGEMBANGAN. ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). Model

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif. Artinya data yang dikumpulkan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat respon dari mahasiswa terhadap modul berbasis aplikasi. B. Tempat Dan Waktu Penelitian Tahap studi pengembangan ini pendahuluan atau tahap analisis dari penelitian dan dilakukan dengan observasi dan penyebaran angket kebutuhan di Prodi Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Tahap validasi desain produk dan kesesuaian materi dengan modul yang dikembangkan divalidasi oleh 8 dosen ahli, di UIN Raden Intan Lampung sedangkan tahap uji coba produk dilaksanakan di Prodi Pendidikan Fisika UIN Raden Intan Lampung. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tahap persiapan hingga selesai tahap pelaksanaan, dimulai pada bulan Januari 2017 sampai dengan 30 Mei 2017. C. Karakteristik Sasaran Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa Pendidikan Fisika angkatan 2013 sebagai prapenelitian, 8 dosen sebagai ahli uji produk yaitu dosen ahli media atau bahan ajar dan dosen ahli informatika,

41 serta mahasiswa Pendidikan Fisika angkatan 2014 sebagai mahasiswa uji kelompok kecil dan uji lapangan. Pada tahap pengujian produk ini peneliti melakukan kolaborasi dengan dosen penggumpu mata kuliah media pembelajaran fisika yaitu bapak Irwandani, M.Pd. D. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, hal ini didasarkan kepada rumusan-rumusan yang muncul dalam penelitian ini yang menuntut peneliti untuk melakukan eksplorasi dalam rangka memahami dan menjelaskan masalah-masalah yang menjadi fokus masalah penelitian ini, kemudian melakukan pengumpulan berbagai data dan informasi melaluai observasi, penyebaran angket dan studi dokumentasi terhadap sumber-sumber data yang diperlukan. Metode yang dilakukan oleh peneliti adalah metode penelitian dan pengembangan (research and development/r&d). Metode penelitian dan pengembangan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk meneliti, merancang, memproduksi dan menguji validasi produk yang telah dihasilkan 1. Teori lain menyatakan bahwa penelitian dan pengembangan merupakan proses/metode yang digunakan untuk memvalidasi dan mengembangkan produk. Dalam bidang pembelajaran terdapat teori yang menyatakan bahwa penelitian ini sekarang dinamakan Design and Development Research (perancangan dan penelitian pengembangan). 1 Sugiyono, Metode Penilitian & Pengembangan, (Bandung:Alfabeta, 2015), hlm 30.

42 Sebelumnya dinamakan developmental research. Perancangan dan penelitian pengembangan adalah kajian yang sistematis tentang bagaimana membuat rancangan suatu produk, mengembangkan/memproduksi rancangan produk tersebut, dan mengevaluasi kinerja produk tersebut, dengan tujuan dapat diperoleh data yang empiris yang dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat produk, alat-alat dan model yang dapat digunakan dalam pembelajaran atau non pembelajaran. 2 Dalam penelitian ini, prosedur yang digunakan mengacu pada desain pengembangan dengan pendekatan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Pemilihan model pengembangan ini didasarkan pada alasan bahwa tahapan-tahapan dasar desain pengembangan ADDIE sederhana, mudah dipelajari, simpel serta lebih mudah dipraktikan dalam pengembangan media pembelajaran. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan dengan pendekatan ADDIE ditunjukan pada gambar 3.1 berikut 3. 2 Ibid, h.28-29. 3 Ibid, h 39.

43 Revision Analysis revision Implemetation Evaluation Design revision Development revision Gambar 3.1 Model Pengembangan ADDIE E. Langkah-langkah Pengembangan Model ADDIE Langkah-langkah pengembangan menjelaskan tentang prosedur yang ditempuh oleh peneliti dalam mengembangkan produk secara tidak langsung akan memberikan petunjuk bagaimana langkah prosedur yang dilalui sampai ke produk yang akan dispesifikasikan. Sesuai dengan model penelitian dan pengembangan diatas, maka produknya yang akan dikembangkan akan mengikuti prosedur penelitian dan pengembangan modul yang akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Tahap Analisi (analysis) Analisis, merupakan proses mengidentifikasi masalah pada tempat yang dijadikan sampel penelitian. Dalam penelitian ini langkah analisis merupakan tahap pengumpulan data terkait permasalahan yang terjadi dalam

44 pembelajaran yang kemudian diidentifikasi pemecahan masalahnya melalui analisis kebutuhan yang sesuai dengan permasalahan yang ditemukan. Pada tahap ini dilakukan beberapa tahapan antara lain identifikasi, pengembangan dan pemahaman tentang tingkat kebutuhan mahasiswa pada modul mata kuliah terkait. Lebih penting lagi, dalam modul ini diharapkan mampu mencakup indikator yang diberikan dalam proses perkuliahan. Sehingga nantinya setelah menempuh mata kuliah media pembelajaran fisika ini mahasiswa diharapkan mampu untuk membuat media pembelajaran berbasis IPTEK yang dapat digunakan dalam menunjang proses pembelajaran. Pada tahap analisis ini dilakukan dua tahapan yaitu analisis kerja dan analisis kebutuhan. Dalam analisis kerja dilakukan dengan melihat silabi dan sap perkuliahan, sehingga modul yang akan dibuat ini dapat menjadi salah satu referensi yang digunakan dalam perkuliahan media pembelajaran fisika di progam setudi pendidikan fisika UIN Raden Intan Lampung. Sedangkan pada analisis kebutuhan dilakukan dengan mengumpulan data kebutahan mahasiswa terhadap modul dengan melakukan observasi dan penyebaran angket di universitas Permasalahan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah belum adanya media pembelajaran mandiri sesuai dengan karakteristik belajar mahasiswa yang dimiliki mahasiswa untuk mata kuliah media pembelajaran fisika, dan pemecahan masalahnya dengan mengembangkan modul media pembelajaran fisika.

45 2. Tahap Desain (Design) Berdasarkan analisis kebutuhan, peneliti selanjutnya melakukan desain produk. Desain ini meliputi kegiatan : a. Menyiapkan buku referensi yang berkaitan dengan materi. b. Menyusun peta kebutuhan modul. Peta kebutuhan modul meliputi komponen modul, konsep penyampaian dan perorganisasian materi. Hal ini diperlukan untuk mengetahui banyaknya materi modul yang harus disusun. c. Penyusunan desain modul, meliputi penentuan judul modul dan menentukan desain modul. d. Penyusunan desain instrument penilaian Penyusunan desain instrument penilaian ditujukan agar alat untuk menilai modul yang dikembangkan bisa benar-benar valid. Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan peneliti untuk memperoleh data. Instrumen tersebut berupa lembar komentar dan saran serta kuesioner. Kuesioner meliputi from penilaian untuk ahli dan penilaian untuk mahasiswa. Instrumen penilaian kelayakan modul pada penelitian ini menggunakan skala Guttman dengan alternatif yang di beri skor ya = 1 dan tidak = 0 atau dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut 4 : 4 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta,2015), h 139.

46 Tabel 3.1 kriteria penilaian Kriteria Penilaian Skor Ya 1 Tidak 0 Pada tahap ini akan dihasilkan desain produk awal berupa media pembelajaran berbentuk modul yang belum tersusun. 3. Tahap Pengembangan (Development) Pengembangan berupa penyusunan modul berdasarkan rancangan media pada tahap desain. Pada tahap ini dilakukan penyusunan media dari seluruh bahan seperti materi pembelajaran, gambar, dan contoh-contoh soal. Pengetikan dilakukan dengan menggunakan miscrosoft word selain itu pada tahap ini modul divalidasi kelayakanya agar dapat digunakan pada tahap implementasi. Produk dapat dikatakan layak digunakan dalam proses perkuliahan apabila persentase kelayakannya mencapai > 61%. Berikut ini tabel penilaian terhadap hasil kelayakan produk: 5 Tabel 3.2 Acuan penilaian validasi Presentase Katagori 81%-100% Sangat Layak 61%-80% Layak 41%-60% Cukup layak 21%-40% Tidak Layak 0%-20% Sangat Tidak layak h. 15. 5 Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian (Bandung : Alfa Beta, 2013),

47 Indikator-indikator yang digunakan untuk mengetahui respon mahasiswa adalah positif apabila persentase masing-masing aspek atau keseluruhan aspek 80%. 4. Tahap Implementasi (implemention) Pada tahap ini dilakukan uji coba produk melaui kelompok kecil uji coba ini dilakukan pada 10 responden mahasiswa pendidikan fisika semester 6 dan uji lapangan dilakukan terhadap 30 responden. Setelah dilakukan uji coba produk akan di evaluasi dari segi tampilan, kebahasaan, penyajian materi dan kemanfaatannya melalui angket respon mahasiswa. Sebelum di uji cobakan modul harus di validasi oleh ahli terlebih dahulu untuk memperoleh pengakuan atas pengesahan kesesuaian modul dengan kebutuhan sehingga modul tersebut layak dan cocok digunakan dalam pembelajaran. Uji penggunaan dilakukan terhadap mahasiswa pendidikan fisika semester 6. Tujuan uji coba penggunaan adalah untuk mengetahui kelayakan modul yang telah dikembangkan berdasarkan penilaian mahasiswa menggunakan angket respon. Berbagai data dan masukan dalam uji coba ini akan digunakan untuk merevisi produk yang dikembangkan pada tahap evaluasi, sehingga dihasilkan produk akhir yang layak digunakan dalam pembelajaran. Aspek penilaian modul oleh mahasiswa dapat dilihat pada tabel 3.3

48 Tabel 3.3 Aspek penilaian modul oleh mahasiswa No Aspek Penilaian Indikator No Butir Keterbacaan teks 1 Pemberian ilustrasi 2 1 Tampilan Kemenarikan tampilan 3 Kemenarikan gambar yang ditampilkan 4 Kejelasan dan kemudahan materi 5 Kejelasan penggunaan istilah 6 2 Penyajian Materi Ketepatan penggunaan kalimat 7 Sistematika penyajian materi 8 Keruntutan materi 9 Kesesuaian ilustrasi 10 3 Kebahasaan Penggunaan kalimat seharihari 11,12 Kebermanfaatan modul 13 4 Kemanfaatan Kelancaran pembelajaran 14 Kemudahan penggunaan 15,16 modul Sumber : Modifikasi dari Penelitian Hendris Sutrisno 6 5. Tahap Evaluasi Pada tahap ini peneliti melakukan evaluasi formatif yaitu dilakukan untuk mengumpulkan data pada setiap tahapan yang digunakan bertujuan untuk memperbaiki atau menyempurnakan produk yang dikembangkan. Peneliti melakukan klarifikasi data yang didapat dari angket tanggapan mahasiswa diperoleh pada tahap implementasi, hal ini dilakukan karena peneliti hanya berfokus pada kelayakan produk yang dikembangkan. 6 Ibid, h.46-47.

49 Gambar 3.2 di bawah ini peneliti sajikan bagan dari prosedur pengembangan modul 1 Analisis a. Analisis keja dengan silabi dan sap b. Analisis kebutuhan modul 2 Desain Produk 3 Development (pengembangan) a. Penyusunan desain modul awal b. Penyusunan instrument penilaian modul c. Menentukan komponen modul,judul modul, layout dll Penyusunan komponen modul Valid 4 Implementasi Uji coba terbatas dan lapangan Evaluasi Ya Layak Revis i Tidak Modul Gambar 3.2 Prosedur Pengembangan Modul

50 F. Tekhnik Pengumpulan Data dan Analisis Data Adapun pada penelitian ini tekhnik pengumpulan data dan analisis data digunakan oleh peneliti dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Tekhnik Pengumpulan Data Tekhnik pengumpul data yang digunakan peneliti dalam penelitian dan pengembangan ini adalah kuesioner dan dokumentasi. Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya 7. Sedangkan data yang didokumentasikan berupa angket hasil observasi, angket dari penilaian ahli dan angket dari mahasiswa. b. Analisis Data Uji coba produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan dan mengetahui kelayakan modul. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini mencakup data kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif merupakan data pokok dalam penelitian berupa kuesioner dari mahasiswa, sedangkan data kualitatif merupakan data tentang proses pengembangan modul yakni data yang berisikan saran dan kritik dari ahli dan mahasiswa. 7 Suhasimi arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratik, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2006 ), h 194.

51 Setelah data terkumpul kemudian dilakukan analisis. Tekhnik analisis data yang dipergunakan untuk mengelola data dari hasil tinjauan ahli dan uji coba pengembangan pada pengembangan modul media pembelajaran fisika yaitu menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis deskriptif kualitatif. 1) Analisis Statistik Deskritif Statistik deskritif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tampa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum 8. Untuk data kuantitatif, supaya dapat dibaca dalam bentuk informasi yang terstruktur maka analisis datanya menggunakan presentase nilai pada masing-masing pengukuran dengan rumus berikut 9 : NP = X 100% Keterangan: NP = nilai persen skor tiap aspek penilaian modul yang diharapkan (dicari) 8 Sugiyono,Op.Cit, h 207-208. 9 Purwanto, M. Ngalim., Prinsip-prinsip dan Teknik Evalusi Pengajaran dalam Pengembangan Alat Peraga Sains Berbasis Lingkungan Untuk Materi Listrik Statis Eliska Preliana. ( JKRPFUAD,Vol 2,No 1,1 April 2015 ), h 10.

52 R = jumlah skor dari tiap aspek penilaian modul SM = skor maksimal tiap aspek penilaian modul Interpretasi hasil analisis untuk masing-masing instrument adalah : Tabel 3.4 Interpretasi Hasil Analisis Presentase Katagori 81%-100% Sangat Layak 61%-80% Layak 41%-60% Cukup layak 21%-40% Tidak Layak 0%-20% Sangat Tidak layak 2) Respon Mahasiswa Metode pengumpul data untuk mengukur respon mahasiswa setelah menggunakan modul perancangan dan pengoperasian media pembelajaran fisika berbasis software yaitu dengan menggunakan angket respon. Hal ini dilakukan guna untuk mengetahui pendapat atau saran dari mahasiswa setelah melakukukan perkuliahan menggunakan modul. Data tersebut dikumpulkan melalui angket yang diberikan setelah selesai melakukan proses pembelajaran, data yang diperoleh dari angket dianalisis dengan menentukan banyaknya mahasiswa yang member jawaban bernilai respon positif untuk

53 setiap aspek yang ditanyakan dalam angket. Berdasarkan hasil pecapaian nilai respon mahasiswa menggunakan instrument angket respon maka peneliti menentukan nilai respon mahasiswa menggunakan rumus : Persentase Respon = X 100% Keteragan : A : Proposi mahasiswa yang memilih B : Jumlah Responden Hasil penilaian ini dinyatakan baik apabila 80% mahasiswa (subjek uji coba) memeberikan respon positif terhadap aspek-aspek yang ditanyakan dalam angket 10. 10 Trianto dalam Atris Putri Nigrum, Pengembangan Bahan Ajar Berupa Modul Berbasis Quantum Teaching Pada Pembelajaran Fisika di SMA (Skripsi Progam Sarjana Pendidikan Universitas Jember, 2016), h. 36.