Pelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada

dokumen-dokumen yang mirip
Memperkuat Ekspor (Sektor) Alas Kaki Indonesia melalui Pelatihan bagi UKM dengan Topik Cara Sukses Mengekspor ke Kanada

Memperkuat Ekspor Pakaian Jadi Indonesia melalui Pelatihan (bagi) UKM tentang Cara Sukses Mengekspor ke Kanada

Memperkuat Industri Kopi Indonesia melalui Pertanian Kopi Berkelanjutan dan (Pengolahan) Pascapanen

Membantu Indonesia Menyediakan Perlindungan terhadap Praktik Perdagangan yang Tidak Adil dan Lonjakan Impor

Perundingan Saling Menguntungkan: Proyek TPSA Mengadakan Pelatihan Merancang dan Merundingkan Nota Kesepahaman untuk Pengembangan Ekspor

Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat Pelayanan Ekspor Pemerintah Indonesia

Proyek TPSA Mengadakan Tiga Pelatihan tentang Analisis Gender dalam Perdagangan bagi Pejabat Kementerian Perdagangan Indonesia

Lima Perusahaan Alas Kaki Indonesia Menghadiri FOOTWEAR SOURCING Pada Pameran Dagang MAGIC

Proyek TPSA Mengadakan Pelatihan FITTskills Guna Meningkatkan Dukungan Pemerintah terhadap Kegiatan Ekspor UKM

Pejabat Magang TPSA Menyampaikan Argumen untuk Mendorong Perdagangan Jasa di Indonesia

Riset Untuk Meningkatkan Ekspor Indonesia ke Kanada melalui Program Magang TPSA

Proyek TPSA Mensponsori Kunjungan Delegasi Asosiasi Bisnis Indonesia ke Kanada

Indonesia Mengidentifikasi Kesempatan dan Tantangan dalam Perdagangan Sektor Jasa

Penguatan Kemampuan Perundingan Pejabat Pemerintah Dalam Perdagangan Sektor Jasa

Proyek TPSA Melaksanakan Pertemuan Awal untuk Gender and Trade Dialogue Group

Proyek TPSA Mensponsori Peserta Konferensi WTO Tingkat Menteri Ke-10

TPSA RI N G K ASA N KEG IATA N JAKARTA, SEPTEMBER 2015

Kesetaraan Gender dan Perdagangan

ESKPOR APPAREL KE KANADA. 32 nd Trade Expo Indonesia Jakarta, 12 October 2017

Panduan Langkah demi Langkah bagi UKM Pakaian Jadi Indonesia untuk Mengekspor ke Kanada

TINJAUAN PUSTAKA. mall, plaza, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya; Pasar Tradisional adalah

Mengembangkan pasar produk gula kelapa organik bersertifikat

Proyek TPSA Melaksanakan Lokakarya untuk Berbagi Pengalaman Kanada Dalam Hal Keamanan Pangan dan Sistem Standar

Proyek TPSA Melaksanakan Lokakarya Perdagangan Jasa dan Promosi Ekspor Jasa untuk Pejabat Pemerintah Indonesia dan Asosiasi Bisnis

Regional Discussion : Trends and Opportunities of Apparel in Canada

I. PENDAHULUAN. negara- negara ASEAN yang lain. Hal ini disebabkan pemerintah Indonesia telah

1. PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Hal ini terlihat dari beberapa peranan sektor pertanian

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor andalan dalam mengembangkan

Membawa Pertanian ke Pasar

PENGEMBANGAN TRADING HOUSE DALAM RANGKA PENINGKATAN EKSPOR NON MIGAS. Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan

Pentingnya Jasa dalam Perdagangan Indonesia

Inisiatif Kompor Bersih Indonesia Kasus Kompor Biomassa Bersih di Indonesia

Tabel 1.1. Konsumsi Beras di Tingkat Rumah Tangga Tahun Tahun Konsumsi Beras*) (Kg/kap/thn)

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dan termasuk dalam kelompok

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. ternak. Penanaman tanaman dengan sistem agroforestri ini dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. sektor rill dan sektor keuangan. Salah satu sektor yang cukup baik untuk dicermati

European Union. Potensi rotan ramah lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan berkelanjutan menjadi isu penting dalam menanggapi proses. yang strategis baik secara ekonomi maupun sosial politis.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu komoditas penting yang diperdagangkan secara luas di dunia. Selama

Membangun pasar kopi inklusif

ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA PEMASARAN SAYURAN BERNILAI EKONOMI TINGGI

GENDER PADA RANTAI NILAI GLOBAL

PERSIAPAN DAERAH dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Lebih dari 2,25 miliar cangkir kopi diminum setiap harinya dan lebih dari

NEWS FOR IMMEDIATE RELEASE

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IDQAN FAHMI BUDI SUHARDJO

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan subsektor perkebunan

I. PENDAHULUAN. ini adalah industri pulp dan kertas. Ada tiga alasan utama yang melatarbelakangi

BAB I PENDAHULUAN. baik daripada pesaingnya. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk memberikan kepuasan

I. PENDAHULUAN. Persentase Produk Domestik Bruto Pertanian (%) * 2009** Lapangan Usaha

AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI

Inisiatif Accountability Framework

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemiskinan merupakan masalah yang dialami secara global dan telah

I. PENDAHULUAN. bersaing dari negara lain yaitu tanaman kopi. Dari 10 negara penghasil kopi

I. PENDAHULUAN. Menurut Saragih (2001), pengembangan sektor agribisnis pada. masa yang akan datang menghadapi sejumlah tantangan besar yang

Studi kasus untuk merancang intervensi tingkat perusahaan untuk mempromosikan produktivitas dan kondisi kerja di UKM SCORE

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

BAB I PENDAHULUAN. lagi. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Hasan dalam Republika

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI

Copyright Rani Rumita

I. PENDAHULUAN. Gaya hidup pada zaman modern ini menuntun masyarakat untuk mengkonsumsi

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan Tambahan)

Deklarasi Rio Branco. Membangun Kemitraan dan Mendapatkan Dukungan untuk Hutan, Iklim dan Mata Pencaharian

LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013

PEMBINAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH MELALUI PENERAPAN STANDAR NASIONAL INDONESIA. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan

V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT

2017, No Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I PENDAHULUAN. Latar Belakang tahun

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014

BAB I PENDAHULUAN. dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat

Isu Prioritas - Standar (SNI)

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PETERNAKAN

Pe n g e m b a n g a n

BAB II KERANGKA TEORI. Kegiatan yang harus dijalankan dalam rangka pencapaian tujuan

Matakuliah : Pengantar Pemasaran Tahun : Mengatur Hubungan Pelanggan Pertemuan 1 Buku 1 Hal: 1-38

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi berarti peluang pasar internasional bagi produk dalam negeri dan

ILO MAMPU Project - Akses terhadap Pekerjaan & Pekerjaan Layak bagi Perempuan Tinjauan Fase 2 January 2013

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1. Luasan lahan perkebunan kakao dan jumlah yang menghasilkan (TM) tahun

Australia Awards Indonesia. Paket Aplikasi Studi Singkat

Bab 1 Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan PT Trans Retail Indonesia

PIAGAM PEMBENTUKAN DEWAN NEGARA-NEGARA PRODUSEN MINYAK SAWIT

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri nyaris tidak ada perbedaan karena kemudahan akses dari barang dan informasi

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014

I. PENDAHULUAN. pertanian berperan besar dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional. Di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PIDATO UTAMA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2013

Sertifikasi Kopi Berkelanjutan di Indonesia. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Transkripsi:

RI N G K ASA N KEG IATA N MAKASSAR, 14 15 MARET 2017 TAKENGON, 21 22 MARET 2017 TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Pelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada Sebagai bagian dari kegiatan TPSA untuk mempromosikan ekspor kopi Indonesia ke Kanada, diadakanlah pelatihan di dua wilayah penghasil kopi guna membantu usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia memahami pasar dan proses ekspor ke Kanada. Kopi Indonesia dipilih sebagai salah satu komoditas sasaran TPSA karena potensinya yang besar untuk diekspor ke pasar Kanada. Guna membantu produsen kecil dan menengah Indonesia agar dapat mengakses pasar Kanada dengan sukses, TPSA menawarkan pelatihan satu setengah hari kepada produsen kopi dari dua wilayah utama penghasil kopi di Indonesia Aceh dan Sulawesi Selatan. Melalui kombinasi (metode) presentasi dan diskusi interaktif, peserta pelatihan mengembangkan pengetahuan dan kemampuan mereka tentang cara sukses mengekspor ke Kanada. Pelatihan dibawakan oleh Dario Iezzoni, rekanan ahli kopi dari TFO Canada. TFO Canada merupakan organisasi nirlaba non-pemerintah yang berpusat di Ottawa yang mendapat mandat untuk mempromosikan pengembangan ekonomi berkelanjutan melalui (penyediaan) informasi, nasihat, dan kontak ekspor. TFO Canada memfasilitasi akses menuju pasar Kanada dan membagikan keahlian dagang Kanada agar bermanfaat bagi UKM yang ingin mengekspor ke Kanada. Mengapa Mengekspor Kopi ke Kanada? Meski pun Kanada merupakan negara yang relatif kecil dalam hal populasi hanya 10 persen dari populasi Amerika Serikat namun Kanada mengimpor kopi hampir dua kali lipat dalam basis per kapita.1 Dario Iezzoni memimpin pelatihan di Makassar. Kanada menduduki peringkat sepuluh besar disebagian besar pemeringkatan internasional, dengan pendapatan per kapita, angka harapan hidup, dan pencapaian pendidikan yang tinggi, menjadikannya negara tujuan ekspor yang dicita-citakan. Selain itu, Indonesia dan Kanada memiliki sejarah panjang kolaborasi dan kerja sama. Kantor dagang Indonesia di Kanada dan kantor dagang Kanada di Indonesia sama-sama memiliki posisi yang sangat baik untuk membantu eksportir Indonesia dalam melakukan riset pasar, memahami persyaratan ekspor/impor dan mencari pembeli. Ikhtisar Pelatihan Pelatihan perwakilan UKM produsen kopi mengenai cara sukses mengekspor ke Kanada diadakan di Makassar pada tanggal 14 dan 15 Maret 2017, BERMITRA DENGAN Program dilaksanakan dengan dukungan dana dari Pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada

dan di Takengon tanggal 21 dan 22 Maret 2017. Faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan dari Pelatihan di Makassar dihadiri 25 peserta (18 laki- presentasi: laki, 7 perempuan), sementara sesi pelatihan di Konsentrasi terhadap rantai ritel utama Takengon dihadiri 41 peserta (25 laki-laki, 16 peremmerupakan fitur kunci dalam industri kopi, yang puan). Turut hadir pula pejabat dari Kementerian menghasilkan persaingan yang ketat untuk Perdagangan dan asosiasi-asosiasi kopi Indonesia. mendapatkan ruang di rak ritel. Hambatan terbesar untuk memasuki pasar Pelatihan ini mencakup empat topik utama: yang dihadapi pemain baru potensial adalah 1. ringkasan mengenai pasar kopi Kanada posisi yang telah berakar dalam dari pemain2. pengelolaan risiko pemain utama dalam industri kopi, yang telah 3. keberlanjutan menginvestasikan sumber-sumber yang cukup 4. etiket bisnis dan kiat-kiat dagang besar dalam pemasaran, pengembangan hubungan dengan pemasok kunci dan Pasar Kopi Kanada membangun kepercayaan pelanggan. Mr. Iezzoni memberikan ringkasan pasar kopi Pasar Kanada dipasok oleh sejumlah besar di Kanada. Total impor kopi Kanada (HS 090111) pemanggang kopi: sehingga mengakibatkan meningkat dari USD 320 juta pada tahun 2006 persaingan yang cukup besar. menjadi USD 623 juta pada tahun 2016, yang Segmen pasar utama dalam industri kopi di menggambarkan pertumbuhan tahunan rata-rata Kanada mencakup toko bahan pangan dan 6,9 persen. Dari angka tersebut, Indonesia hanya supermarket, merchandiser massal (grosir), mengambil bagian 5,1 persen dari pasar impor toko khusus, dan toko obat. kopi Kanada (dengan peringkat keenam), namun Kopi tradisional dikonsumsi oleh lebih dari pangsa pasar ini semakin meningkat, yang berarti setengah konsumen (55 persen), yang diikuti bahwa kopi Indonesia telah sukses menarik minat oleh kopi berbasis espresso (12 persen), kopi pasar Kanada. Lebih jauh, berbeda dengan pasar instan tradisional (9 persen), kopi campuran global, di pasar Kanada, kopi Indonesia merupadingin (iced/frozen blended coffee, 6 persen), kan salah satu komoditas dengan harga tertinggi di dan kopi non-kafein (5 persen). antara eksportir-eksportir utama. Metode pembuatan kopi-tetes (drip coffee brewing) merupakan format pembuatan kopi Masyarakat Kanada sangat menyukai kopi; yang paling umum (53 persen kopi dibuat sehingga kopi dianggap bahan pokok dalam dengan menggunakan metode ini), namun rumah tangga. Menurut Asosiasi Kopi Kanada, mesin pembuat kopi-satu-cangkir (singlemasyarakat peminum kopi di Kanada mengkoncup machines) kini menduduki posisi kedua sumsi rata-rata 3,2 cangkir per hari, dengan 83 per(25 persen kopi dibuat menggunakan mesin ini). sen penduduk Kanada merupakan peminum kopi. Pengelolaan Risiko Sesi pelatihan pengelolaan risiko memberikan informasi mengenai sejumlah topik yang berhubungan dengan perangkat finansial yang digunakan dalam perdagangan kopi. Perangkat ini terdiri antara lain dari kontrak mendatang, pasar di masa depan, dan pasar niaga. Dibahas pula berbagai praktik pengelolaan risiko, seperti misalnya mekanisme pembatasan harga, prinsip-prinsip asuransi, kesepakatan pembagian-harga, perlindungan terhadap variasi pasar, serta sertifikasi perdagangan yang adil. Proyek kelompok interaktif pada pelatihan di Makassar. 2

Mr. Iezzoni juga mengulas cara untuk memahami sebuah rantai pasokan dan mengidentifikasi nilai- nilai yang terkandung dalam setiap tahapannya. Keberlanjutan Keberlanjutan didefinisikan oleh beberapa pihak sebagai memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dalam dunia kopi, pada praktiknya, keberlanjutan diterjemahkan sebagai sertifikasi atau sistem standardisasi sukarela. Empat puluh persen dari produksi kopi global pada tahun 2012 telah mengikuti standar keberlanjutan sukarela. Sesi ini membahas keberlanjutan dalam praktiknya dan keuntungan serta kerugian mensertifikasi kopi sebagai kopi berkelanjutan, organik, perdagangan adil, UTZ, dan/atau sebagai produk aliansi hutan hujan. Sesi ini juga memberikan informasi mengenai proses mendapatkan sertifikasi- sertifikasi tersebut di Kanada. Etiket Bisnis dan Kiat-kiat Dagang Sesi ini memberikan informasi kepada peserta tentang cara melakukan bisnis dalam pasar kopi Kanada, meliputi beberapa tema seperti budaya, etika bisnis, serta yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat melakukan penjualan. Peserta mendapatkan ringkasan mengenai keberagaman budaya Kanada dan etiket bisnis menurut wilayah dan persyaratan teknis pasar di masing-masing wilayah. Topik lainnya meliputi pentingnya aspek cerita dalam membangun merek dagang, penggunaan media sosial untuk keperluan pemasaran, serta praktik terbaik dalam menghadiri acara-acara perdagangan. Umpan Balik Peserta Di Makassar, semua peserta menyampaikan bahwa kemampuan dan pengetahuan mereka meningkat karena mengikuti pelatihan. Lima puluh empat persen mengatakan bahwa kini tingkat kepercayaan diri mereka dalam menerapkan pengetahuan yang didapat menjadi sangat baik, 42 persen mengatakan baik dan 4 persen cukup baik. Sembilan puluh enam persen mengatakan bahwa mereka akan sangat sering atau sering meng- Diskusi dalam pelatihan di Takengon. gunakan pengetahuan yang didapat dalam pekerjaan mereka, dan 4 persen mengatakan kadang-kadang. Peserta di Makassar menyampaikan kepuasan yang baik terhadap pelatihan secara keseluruhan. Dua puluh sembilan persen memberikan peringkat kepuasan sangat baik sekali ; 38 persen sangat baik ; dan 33 persen baik. Di Takengon, seluruh peserta melaporkan bahwa kemampuan dan pengetahuan mereka meningkat setelah mengikuti pelatihan tentang cara mengekspor ke Kanada. Dua puluh satu persen responden menyampaikan bahwa tingkat kepercayaan diri mereka dalam menerapkan pengetahuan yang didapat kini menjadi sangat baik sekali atau sangat baik, 64 persen mengatakan baik dan 5 persen cukup baik. Sedikit di atas 97 persen mengatakan mereka akan sangat sering atau sering menggunakan pengetahuan yang didapat dari pelatihan dalam pekerjaan mereka, dan sisanya sangat jarang. Peserta di Takengon menyampaikan kepuasan yang baik terhadap pelatihan secara keseluruhan. Lima belas persen memberikan peringkat kepuasan sangat baik sekali ; 41 persen sangat baik ; dan 44 persen baik. Kesimpulan Saat menutup pelatihan, Mr. Iezzoni menegaskan empat hal utama yang bisa diambil dari pelatihan: 1. Ada ceruk pasar khusus untuk kopi berkualitas dari Indonesia di pasar Kanada. 2. Sertifikasi organik bukanlah jaminan untuk sukses, namun untuk ceruk pasar khusus, hal ini merupakan prasyarat yang perlu diperhatikan. 3

Peserta pelatihan di Makassar. Peserta pelatihan di Takengon. 3. Bangun hubungan: hal ini adalah investasi yang berharga. 4. Kembangkan cerita mengenai kopi yang Anda jual dan bagikan cerita tersebut. t erkait perdagangan, analisis kebijakan perdagangan, refomasi regulasi dan promosi dagang dan investasi oleh Kanada, Indonesia dan tenaga ahli dari organisasi pemerintah maupun swasta. Mengenai Proyek TPSA Tujuan utama TPSA adalah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang lebih baik lagi dan mengurangi kemiskinan di Indonesia melalui peningkatan perdagangan dan investasi penunjang perdagangan antara Indonesia dan Kanada. TPSA dimaksudkan untuk meningkatkan perdagangan berkelanjutan dan sadar-gender serta kesempatan investasi, terutama untuk UKM Indonesia, sekaligus untuk meningkatkan penggunaan analisis perdagangan dan investasi oleh pemangku kepentingan Indonesia demi kemitraan perdagangan dan investasi yang lebih luas lagi antara Indonesia dan Kanada. TPSA merupakan proyek lima tahun senilai C$12 juta yang didanai oleh Pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada. Proyek ini dilaksanakan oleh The Conference Board of Canada, dengan mitra implementasi utama yaitu Direktorat Jendral Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan. TPSA dirancang untuk menyediakan pelatihan, penelitian dan bantuan teknis bagi instansi pemerintah Indonesia, sektor swasta khususnya usaha kecil dan menengah (UKM) akademisi, dan organisasi masyarakat madani untuk informasi 4

Hasil langsung yang diharapkan dengan adanya TPSA adalah: Arus informasi perdagangan dan investasi yang lebih baik antara Indonesia dan Kanada, terutama untuk sektor swasta, UKM, dan para pengusaha perempuan, termasuk risiko dan peluang lingkungan hidup yang terkait dengan perdagangan; Tautan jaringan usaha sektor swasta yang lebih kuat antara Indonesia dan Kanada, terutama untuk UKM; Keterampilan dan pengetahuan analisis yang lebih mantap dikalangan pemangku kepentingan Indonesia mengenai cara meningkatkan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Kanada; Pemahaman yang lebih baik mengenai peraturan perundang undangan dan praktik praktik terbaik dalam perdagangan dan investasi. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi Kantor TPSA di Jakarta, Indonesia: Mr. Gregory A. Elms, Direktur Proyek TPSA (Canada Indonesia Trade and Private Sector Assistance) Canada Centre, World Trade Centre 5, Lantai 15 Jl. Jend. Sudirman Kav 29 31 Jakarta 12190, Indonesia Telepon: +62-21-5296-0376, atau 5296-0389 Fax: +62-21-5296-0385 E-mail: greg@tpsaproject.com CATATAN AKHIR 1 Berdasarkan populasi berusia 15 tahun ke atas dan definisi kopi menurut HS 090111 (kopi, tidak dipanggang, bukan jenis non-kafein). 5