BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka akan terdapat dua jenis penelitian. Yaitu penelitian kependidikan dan

BAB III METODE PENLITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data, teknik pengolahan data dan tahap-tahap penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Surakhmad (Marpaung, 2009:42), Metode penelitian adalah cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sudaryanto, metode adalah cara yang harus dilaksanakan atau

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses pembelajara, sampai pada hasil belajarnya. (Sutedi, 2009 : 25).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ular naga dalam menghafal dan mengerti arti kosakata bahasa Jepang. Untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun, menganalisis serta menginterpretasikan data,

BAB III METODE PENELITIAN. masalah penelitian. (Sudaryanto dalam Sutedi, 2009:53)

BAB III METODE PENELITIAN

Pre test-post test Design, dikenal juga dengan eksperimen semu. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis, faktual dan akurat mengenai sifat-sifat, serta hubungan yang

BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan seorang peneliti untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dengan judul penelitian Efektivitas Pelatihan Kecerdasan Emosi terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam kegiatan penelitian metode dapat diartikan cara atau prosedur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. untuk penciptaan hasil yang maksimal. Menurut Surakhmad (1989:131), metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, sampai tahap pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Agroindustri FPTK UPI, dengan subjek penelitian Mahasiswa bidang peminatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematis dalam

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Metode ini sangat erat kaitannya

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data sampai pada tahap. pengambilan kesimpulannya (Sutedi, 2009: 53).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif yang artinya penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan hasil yang diharapkan oleh si peneliti itu sendiri.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi.

BAB III METODE PENELITIAN. kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian survei ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan

butir soal harus disisihkan/revisi secara total d. Menentukan keefektifan distraktor dipilih lebih dari 5% peserta tes.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penguasaan teori penerjemahan merupakan variabel

(Luhut Panggabean, 1996: 31)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Transkripsi:

29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Subjek Penelitian 3.1.1. Populasi Populasi penelitian merupakan manusia yang dijadikan sebagai sumber data (Sutedi, 2009:179). Iqbal Hasan menjelaskan bahwa populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti (2002:58). Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa tingkat 3 jurusan pendidikan bahasa Jepang FPBS UPI tahun ajaran 2012/2013. 3.1.2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi (Hasan, 2002:58).Sampel merupakan sebagian dari populasi yang dianggap bisa mewakili seluruh karakter dari populasi yang ada (Sutedi, 2009:179). Sampel dalam penelitian ini yaitu 30 orang dari seluruh mahasiswa tingkat 3 jurusan pendidikan bahasa Jepang FPBS UPI tahun ajaran 2012/2013.

30 3.1.3. Teknik Penyampelan Teknik penyampelan merupakan proses penentuan sampel dari sejumlah populasi yang ada. Teknik penyampelan yang diambil adalah teknik random yang merupakan teknik secara acak. Penulis bisa mengambil sampel dari populasi secara acak namun tetap berada dalam karakter yang sama yaitu mahasiswa tingkat 3. 3.2. Metode Penelitian Dedi Sutedi menjelaskan bahwa penelitian dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang dilakukan berdasarkan pada langkah kerja ilmiah secara teratur, sistematis dan logis dalam upaya mengkaji, memahami, dan menemukan jawaban dari suatu masalah (2009:16). Sedangkan metode penelitian dapat diartikn sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Tentunya ada banyak jenis metode yang digunakan dalam penelitian. Namun, dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Menurut Dr. Ir. Masyhuri, MP. dan Drs. M. Zainuddin, MA didalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, jadi ia juga menyajikan data, menganalisis dan menginterprestasi. Ia juga bersifat komperatif dan korelatif. Penelitian

31 deskriptif banyak membantu terutama dalam penelitian yang bersifat longitudinal, genetic dan klinis. Penelitian survey biasanya termasuk dalam penelitian ini. Didalam buku Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik yang ditulis oleh Winarno Surakhmad, pada umumnya persamaan sifat dari segala bentuk penyelidikan deskriptif ini ialah menuturkan dan menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi yang dialami, satu hubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang menampak, atau tentang satu proses yang sedang berlangsung pengaruh yang sedang bekerja, kelainan yang sedang muncul, kecenderungan yang menampak, pertentangan yang meruncing, dsb. Mayer dan Greenwood membedakan dua jenis deskriptif, yakni deskripsi kualitatif dan deskripsi kuantitatif. Deskripsi kualitatif sematamata mengacu pada identifikasi sifat-sifat yang membedakan atau karakteristik sekelompok manusia, benda, atau peristiwa. Pada dasarnya, deskripsi kualitatif melibatkan proses konseptualisasi dan menghasilkan pembentukan skema-skema klasifikasi. Deskripsi seperti ini melambangkan tahap permulaan dari perkembangan suatu disiplin. Deskripsi kuantitatif, sebaliknya, menyajikan tahap yang lebih lanjut dari observasi. setelah memiliki seperangkat skema klasifikasi seperti itu, penyelidik kemudian mengukur besar atau distribusi sifat-sifat itu di antara angota-anggota kelompok tertentu. Dalam hal ini muncul peranan teknikteknik statisik seperti distribusi frekuensi, tendensi central, dan dipersi.

32 Surakhmad (1990) juga menjelaskan bahwa dengan analisis kuantitatif akan diperoleh gambaran sistematik mengenai isi suatu dokumen. Dokumen tersebut diteliti isinya, kemudian di klasifikasi menurut criteria atau pola tertentu dan dianalisis atau dinilai. Biasanya penyelidikan serupa ini menitikberatkan pengumpulan data pada data yang di kuantifikasi, misalnya dengan menghitung frekuensi, perbandingan atau intensitas factor tertentu yang terdapat dalam dokumen itu. Oleh sebab itu, penulis menganggap bahwa metode deskriptif kuantitatif merupakan metode yang paling tepat untuk menjawab permasalahan dari penelitian ini. 3.3. Definisi Operasional 3.3.1. Analisis Analisis adalah penyelidikan suatu peristiwa (karangan, perbuatan dan sebagainya) untuk mengetahui apa sebabnya, bagaimana duduk perkaranya dan sebagainya (Poerwadarminta, 1984: 40). Yang dimaksud analisis dalam penelitian ini adalah untuk menguraikan kemampuan mahasiswa dalam membaca cepat dan memahami bacaan. 3.3.2. Kemampuan Kemampuan berarti kesanggupan, kecakapan dan kekuatan (KBBI, 2005:70). Yang dimaksud kemampuan dalam penelitian ini adalah

33 kemampuan mahasiswa tingkat 3 JPBJ dalam membaca cepat beserta pemahaman bacaannya. 3.3.3. Membaca Membaca adalah melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis itu (KBBI:2005). Sementara itu, Tarigan (1986:8) menjelaskan bahwa membaca adalah memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung dalam bahasa tertulis. 3.3.4. Membaca Cepat Membaca cepat merupakan jenis membaca yang mengutamakan kecepatan membaca dan pemahamannya (Nurhadi, 2005:39). Dalam tes kemampuan membaca cepat ini, penulis menggunakan teks bacaan yang memiliki level Chuukyuu atau level menengah. 3.4. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian. Dalam penelitian pendidikan, instrumen penelitian secara garis besarnya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu yang berbentuk tes dan non tes. Instrumen yang berupa tes terdiri dari tes tulisan, tes lisan, dan tes tindakan. Instrumen non tes dapat berupa angket, pedoman observasi, pedoman wawancara, skala, sosiometri, daftar (checklist) dan sebagainya.

34 Penulis mengambil instrumen tes berupa tes tulisan sedangkan untuk instrumen non tes penulis menggunakan angket. 3.4.1. Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006:150). Penulis menggunakan 2 jenis tes dalam penelitian ini. Yang pertama adalah tes baca untuk mengukur kemampuan membaca cepat mahasiswa. Dalam tes ini, mahasiswa akan membaca teks lalu akan dihitung jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan bacaan tersebut. Teks bacaan yang digunakan adalah teks yang memiliki level chuukyuu atau level menengah. Tes yang kedua adalah tes tulisan. Tes tulisan digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman mahasiswa terhadap teks yang diberikan. Untuk kemampuan pemahaman teks, penulis menggunakan 15 soal isianyang berkaitan dengan bacaan. 3.4.2. Angket Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan yang diisi oleh responden.responden adalah orang yang memberikan tanggapan (respons) atas-atau, menjawabpertanyaan-pertanyaan yang diajukan (Hasan, 83-85).

35 Angket dapat dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung pada sudut pandang (Arikunto, 2007:151) : a. Dipandang dari cara menjawab 1) Angket terbuka, yang memberi kesempatan pada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri. 2) Angket tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. b. Dipandang dari jawaban yang diberikan 1) Angket langsung, yaitu responden menjawab langsung tentang dirinya. 2) Angket tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain. c. Dipandang dari bentuknya 1) Angket pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan angket tertutup. 2) Angket isian, yang dimaksud adalah angket terbuka. 3) Check list, sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda cek ( ) pada kolom yang sesuai. 4) Rating scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke tingkat sangat tidak setuju. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan angket sesuai dengan jenis-jenis angket di atas, yaitu angket tertutup, angket terbuka, angket

36 langsung, pilihan ganda, dan isian.jumlah pertanyaan yang digunakan dalam angket ini ada 9 soal dengan bentuk pilhan ganda dan 1 soal dengan bentuk isian. 3.5. Teknik Pengumpulan Data Data adalah bentuk jamak dari datum. Data merupakan keteranganketerangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau yag dianggap atau anggapan atau suatu fakta yang digambarkan lewat angka, symbol, kode dan lain-lain. Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal-hal atau keterangan-keterangan atau karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian (Hasan, 82-83). Teknik yang akan digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah : 1. Studi literatur (kepustakaan) yaitu data-data yang diperoleh dari data jitsurei seperti kamus, buku, dan lain-lain. Data ini digunakan untuk untuk mencari informasi-informasi yang diperlukan dalam penelitian. Seperti landasan-landasan teori dari kemampuan kanji, kemampuan membaca cepat, ataupun teori dalam metode penelitian. Studi literatur merupakan data penunjang yang penulis gunakan dalam merencanakan langkah-langkah kerja penelitian. 2. Data kuantitatif yaitu data berupa angka. Data-data ini diambil dari hasil tes kemampuan kanji dan juga tes kemampuan membaca

37 cepat dari sampel penelitian. Hasil dari tes ini merupakan data utama yang penulis gunakan dalam penelitian. Teknik dalam mengolah data akan dilakukan dengan menggunakan statistik dan kemudian akan penulis deskripsikan sehingga dapat ditarik kesimpulan akhir. Dan berikut ini merupakan langkah-langkah untuk mengumpulkan data : 1. Membuat soal-soal yang diperlukan dalam penelitian (mencari teks berbahasa Jepang dengan level chuukyuu, membuat soal esai, dan membuat angket). 2. Mendiskusikan soal dengan dosen pembimbing. 3. Melakukan uji validitas soal. 4. Melaksanakan penelitian 3.6. Analisis Data Analisis data dilaksanakan setelah semua tes selesai dilaksanakan.data-data hasil tes disusun kemudian diolah dengan menggunakan rumus yang telah dijelaskan dalam Bab II pada penelitian ini dan juga perhitungan statistik lainnya agar bisa mendapatkan jawaban dari masalah-masalah yang terdapat dalam penelitian ini. Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam menganalisisdata : 1. Menghitung waktu rata-rata sampel dalam membaca teks. 2. Menghitung kecepatan rata-rata sampel dalam membaca teks.

38 Untuk mengukur kecepatan membaca dari hasil penelitian, penulis mengkategorikannya ke dalam tabel berikut : Tabel 3.1 Klasifikasi Kecepatan Membaca Kecepatan Klasifikasi < 200 kpm sangat lambat 201-300 kpm lambat 300 400 kpm rata-rata 401-500 kpm cepat > 500 kpm sangat cepat 3. Menghitung hasil dari tes pemahaman sampel terhadap bacaan. Untuk menafsirkan hasil dari tes pemahaman yang telah diperoleh, penulis menggunakan standar penilaian UPI yaitu : Tabel 3.2 Standar Penilaian UPI Angka Keterangan 86-100 Baik sekali 76-85 Baik 66-75 Cukup 56-65 Kurang 45-55 Kurang sekali 0-45 Gagal

39 4. Menganalisis butir soal 5. Membandingkan hasil kecepatan membaca dengan hasil tes terhadap pemahaman membaca. 6. Menganalisis hasil angket Penulis menganalisis hasil angket yang terdiri dari dari 9 pertanyaan pilihan berganda dan 1 pertanyaan terbuka.untuk mengolah hasil angket, penulis menggunakan rumus sebagai berikut : P = f n x 100% Keterangan : P = persentase hasil angket f = frekuensi dari setiap jawaban n = jumlah responden

40 Berikut ini merupakan penafsiran dari hasil angket : Tabel 3.3 Klasifikasi Hasil Angket Persentase Jawaban (%) P = 0 0<P<25 25 P<50 P = 50 50<P<75 75 P<100 P = 100 Keterangan Tak seorang pun Sebagian kecil Hampir setengahnya Setengah Lebih dari setengah Hampir seluruhnya Seluruhnya 7. Menarik kesimpulan dari hasil data. Berikut ini merupakan klasifikikasi penilaian untuk kemampuan membaca cepat dan tes pemahaman yang digunakan dalam penelitian ini : 3.7. Uji Validitas Dalam penelitian, instrumen penelitian dituntut untuk memiliki tingkat kesahihan atau valid.sehingga uji validitas diperlukan untuk mengetahui valid tidaknya suatu instrumen penelitian. Hal pertama yang harus dilakukan untuk mengukur validitas adalah dengan mencari t hitung dengan rumus sebagai berikut : t = My Mx Sdx 2 +Sdy 2 N 2

41 Keterangan : Mx : Mean variabel X My : Mean variabel Y Sdx 2 : Standar deviasi variabel X Sdy 2 : Standar deviasi variabel Y Sebelum mencari nilai t hitung, terlebih dahulu harus diketahui nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi dari setiap variabel. Berikut rumus sederhana untuk mencari nilai-nilai tersebut : Rumus untuk mencari nilai rata-rata variabel X dan Y Mx = X N My = Y N Rumus untuk mencari standar deviasi variabel X dan Y Sdx = X 2 N Mx2 Sdy = Y 2 N My2 Berikut adalah hasil uji validitas instrumen setelah dilakukan uji coba terhadap 10 orang sampel :

42 Tabel 3.4 Tabel Persiapan Perhitungan Uji Validitas N X Y X 2 Y 2 1 93 100 8649 10000 2 87 90 7569 8100 3 87 90 7569 8100 4 87 85 7569 7225 5 87 80 7569 6400 6 80 80 6400 6400 7 77 75 5929 5625 8 60 60 3600 3600 9 60 55 3600 3025 10 60 50 3600 2500 Σ 778 765 62054 60975 Mx = 778 10 = 77.8 My = 765 10 = 76.5 Sdx = 62504 10 77.8 2 = 12.35 Sdy = 60975 10 76.5 2 = 15.66 t = My Mx Sdx 2 +Sdy 2 N 2

43 t = t = 77.8 76.5 12.35 2 +15.66 2 10 2 77.8 76.5 152.5+242.25 10 2 t = 1.3 397,75 8 t = 1.3 49.7 t = 1.3 7.05 t = 0, 18 Dari perhitungan di atas diketahui bahwa nilai t hitung yang diperoleh dari soal adalah 0,18. Nilai tersebut dibandingkan dengan derajat kebebasan (db) 9, diperoleh angka 2,26 untuk taraf signifikasi 5% dan 3.25 untuk taraf signifikasi 1%. Artinya nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel.dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perangkat tes memenuhi validitas dan layak dijadikan sebagai instrumen untuk mengambil data dalam penelitian.

44 3.8. Uji Reliabilitas Selain validitas, syarat lain yang harus dimiliki oleh instrumen yang berupa tes adalah reliabilitas, yaitu memiliki keajegan atau keterpercayaan. Artinya suatu alat tes kapan pun dan di mana pun digunakan akan memiliki hasil yang relatif sama, kalaupun ada perbedaan atau perubahan, tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Menurut Nurgiantoro (dalam Sutedi, 2009:225), untuk menguji reliabilitas soal bentuk esai digunakan rumus koefisien Alpha Cronbach. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : r = k k 1 1 ΣSi2 St 2 Keterangan : r k ΣSi 2 St 2 : angka koefisien reliabilitas yang dicari : jumlah butir soal : jumlah varian seluruh butir soal : varian total Penafsiran hasil data yang digunakan adalah sebagai berikut : 0,00 0,20 : kurang reliabel 0,21 0,40 : agak reliabel 0,41 0,70 : cukup reliabel 0,71 0,90 : reliabel 0,91 1,00 : sangat reliabel

45 Tabel 3.5 Tabel Persiapan Perhitungan Uji Reliabilitas Nomor Soal Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ΣX Σ(X 2 ) 1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 1000 2 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 1000 3 10 10 10 0 0 0 0 0 0 0 30 300 4 10 10 10 10 10 0 0 0 0 0 50 500 5 10 10 10 0 0 0 5 0 0 0 35 325 6 10 10 10 10 10 10 10 0 10 10 90 900 7 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 1000 8 0 10 10 10 10 10 10 10 10 10 90 900 9 10 10 10 10 10 10 10 10 0 0 80 800 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 1000 11 10 0 0 10 10 10 10 10 10 10 80 800 12 10 10 10 10 10 10 10 0 0 0 70 700 13 10 0 0 10 10 10 0 0 0 0 40 400 14 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 1000 15 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 1000 Skor Total (ST) Kuadrat Skor Total (ST2) 140 130 130 130 130 120 115 90 90 90 1165 11625 19600 16900 16900 16900 16900 14400 13225 8100 8100 8100 139125

46 Selanjutnya, kita perlu mencari angka Si 2 tiap butir soal dari nomor 1 sampai dengan nomor 15 dengan menggunakan rumus berikut ini : Si 2 = Σ(X) 2 ΣX N N Dengan menggunakan rumus tersebut maka dapat diperoleh Si 2 tiap butir soal sebagai berikut : Tabel 3.6 Tabel Angka Si 2 Nomor Soal Si 2 1 0 2 0 3 21 4 25 5 20.25 6 9 7 0 8 9 9 16 10 0 11 16 12 21 13 24 14 0 15 0 ΣSi 2 161.25 berikut : Kemudian untuk mencari nilai St 2 dapat digunakan rumus sebagai St 2 = ΣST 2 Σ(ST)2 N : N Berikut ini merupakan perhitungan nilai St 2 setelah data-dat ayng dimasukkan ke dalam rumus :

47 St 2 = 139125 11652 10 10 = 139125 135722.5 10 = 3402.5 10 = 340.25 Setelah diketahui nilai ΣSi 2 dan St 2 maka angka-angka tersebut dimasukkan ke dalam rumus untuk mencari reliabilitas : r = 15 14 1 161.25 340.25 = 1.07 1 0.47 = 1.07 (0.53) = 0.57 Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa koefisien reliabilitas soal bagian I yaitu 0,57. Jika diinterpretasikan, nilai tersebut menunjukkan reliabel.sehingga dapat disimpulkan bahwa soal layak dijadikan sebagai instrumen tes dalam penelitian.