FAKTOR PENYEBAB SISWA SMA ASAL KECAMATAN RAMAN UTARA MEMILIH BERSEKOLAH NGLAJU KE KECAMATAN PURBOLINGGO. Risa Agustina, Budiyono, Yarmaidi

dokumen-dokumen yang mirip
MENURUNNYA JUMLAH SISWA SD NEGERI 1 DESA RUKTI SEDIYO KECAMATAN RAMAN UTARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

GAMBARAN UMUM. dan berpenduduk jiwa dengan luas wilayah 90,58 km 2. Kecamatan Raman. Utara memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

III METODE PENELITIAN. (1999:63), adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

ANALISIS KEBUTUHAN DAN SEBARAN GURU IPS SMP DI KECAMATAN BELITANG TAHUN 2014 (JURNAL) Oleh ANDRI WIJAYA

ANALISIS KEBUTUHAN GURU IPS SMP DI KECAMATAN WONOSOBO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2017 (JURNAL) Oleh HERLI ANDIKA PUTRA

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah ilmu yang memperbincangkan metode-metode

I. PENDAHULUAN. penduduk yang tinggi disebabkan oleh tingkat fertilitas yang tinggi yang

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG BERDIRINYA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI DESA CANDIMAS KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2013.

EVALUASI LOKASI SMA DENGAN ZONA PENDIDIKAN BERDASARKAN RTRW BANDAR LAMPUNG TAHUN 2014 ABSTRACT

TINJAUAN GEOGRAFIS TERHADAP KEBERADAAN INDUSTRI TUNGKU DAN KEBERLANJUTANNYA DI DESA REJOSARI (JURNAL) Oleh : SITI USWATUN HASANAH

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Menurut Moh. Pabundu

METODOLOGI PENELITIAN. Bukit digunakan metode deskriptif, menurut Moh. Nazir (1983:63) Metode

PEMETAAN SEBARAN DAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA DI PRINGSEWU LAMPUNG 2014

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara administratif Desa Restu Rahayu berada dalam wilayah Kecamatan

Karakteristik Sosial Ekonomi Kepala Rumah Tangga Di Perumahan Permata Biru Kelurahan Sukarame Tahun 2015

DESKRIPSI TENAGA KERJA INDUSTRI KERUPUK RAFIKA DI KELURAHAN TANJUNG HARAPAN KECAMATAN KOTABUMI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2012

PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN SAWAH MENJADI PERMUKIMAN DI KECAMATAN PRINGSEWU TAHUN (Jurnal) Oleh YUYUT ARIYANTO

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif

FAKTOR PENDORONG SISWA BERSEKOLAH DI SMP Terbuka 1 BANDAR LAMPUNG Tahun Ajar Asruri Felayati*, I Gede Sugiyanta**, Nani Suwarni***

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang lebih mengarah pada pengungkapan suatu

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Menurut

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG BERDIRINYA INDUSTRI KERAJINAN DARI BAHAN BAKU KAIN PERCA DI DESA SUKAMULYA

The Study of Attitude Students of Attended Learning Geography in XI Social Studies Class of Senior High School Bunda Padang. By:

ANALISIS SEBARAN SMP/SEDERAJAT DI KECAMATAN SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (JURNAL)

III. METODE PENELITIAN. penelitian serta data yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan.

ANALISIS SEBARAN FASILITAS KESEHATAN DI KECAMATAN BATURAJA TIMUR TAHUN 2016 (JURNAL) Oleh: RETNO WULANDARI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

III. METODOLOGI PENELITIAN. situasi-situasi atau kejadian-kejadian (Sumadi Surya Brata, 2000: 18).

KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA FAJAR BARU KECAMATAN JATI AGUNG. Oleh: Dila Afdila, Sudarmi*, Edy Haryono** ABSTRACT

ANALISIS SEBARAN LOKASI SMA DI KABUPATEN PESAWARAN (JURNAL) Oleh : DEBI RANU MEIHARJA

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL PADA

STUDI PENERAPAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN (PPIP) DI KECAMATAN KOTO BALINGKA KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI FUNGSIONAL UMUM DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Pabundu Tika (2005:4) menyatakan bahwa penelitian deskriptif adalah

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Yunita 56, Sunardi 57, Dafik 58

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh fakta fakta dan prinsip prinsip dengan sabar, hati hati dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian

Edu Geography 4 (3) (2016) Edu Geography.

I. PENDAHULUAN. bertempat tinggal. Mobilitas penduduk terjadi antara lain karena adanya

Fenomena Migrasi dan Pergerakan Penduduk. kependudukan semester

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi penduduk atau population geography merupakan cabang ilmu geografi.

ANALISIS PERKEMBANGAN DAERAH PEMUKIMAN DI KECAMATAN BALIK BUKIT TAHUN (JURNAL) Oleh: INDARYONO

III. METODOLOGI PENELITIAN. keadaan sebagaimana adanya dan pengungkapan fakta-fakta yang ada, walaupun

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NUR LAILI KHUSNA NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M.TARUNA

PERSEPSI ANAK SEKOLAH DASAR MENGENAI BAHAYA ROKOK (STUDI PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI PERKOTAAN DAN PEDESAAN DI KOTA DEMAK)

JURNAL PENELITIAN. Oleh : SOTRIADI NPM:

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOBILITAS ULANG ALIK PENDUDUK KECAMATAN TAMBAN MENUJU KOTA BANJARMASIN

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI DI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB III METODE PENELITIAN

KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI DALAM TAJUK RENCANA DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS XI SMAN 1 SUNGAI RUMBAI KABUPATEN DHARMASRAYA

PERSEPSI TENTANG JAM PELAJARAN TAMBAHAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS UNGGULAN DAN REGULER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan penelitian yang ditujukan untuk mendiskripsikan dan menganalisa

BAB I PENDAHULUAN. bermaksud menjelaskan hubungan antara lingkungan alam dengan penyebarannya

DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PEMEKARAN WILAYAH PEKON TAMBAHREJO BARAT (JURNAL) Oleh. Jepri Rison Wardana

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN JURNAL ILMIAH

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian adalah ilmu yang memperbincangkan metode-metode ilmiah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANAK PUTUS SEKOLAH PADA TINGKAT SMA DI KELURAHAN GEDONG MENENG KECAMATAN RAJABASA KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN2012

Universitas Gadjah Mada

KETERAMPILAN MEMBACA TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 30 PADANG ARTIKEL MIA JULITA SARI NPM

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Edu Geography 3 (6) (2015) Edu Geography.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRACT HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG NILAI ANAK PROGRAM KELUARGA BERENCANA DENGAN JUMLAH ANAK

PENERAPAN ISO 9001: 2008 TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SEKOLAH DI SMK N 2 KLATEN

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG BAHAN AJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : RENI NOVIANTI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bertujuan menggambarkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) adalah cara -cara yang digunakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam penelitain ini digunkan metode deskriptif, karena menggambarkan keadan. yang ada pada masa sekarang, berdasarkan data yang di peroleh dalam

Oleh: Taufik. Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Padang Sumatera Barat

Pemetaan Animo Peserta Didik SLTP yang Melanjutkan ke SLTA di Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskritif. Penelitian

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 MARAWOLA

BAB III METODE PENELITIAN

CONDITION OF PROSPERITY OF FARMER OF PADDY RICE FIELD [IN] KENAGARIAN BARUNG-BARUNG BELANTAI DISTRICT OF KOTO XI TARUSAN

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG INFRASTRUKTUR DI KELURAHAN ANDURING KOTA PADANG JURNAL

ABSTRAK. by Desty Yusniarti. S. A, Sumadi, Dedy Miswar ABSTRACK

TINJAUAN GEOGRAFIS PT. KALIREJO LESTARI DI KAMPUNG KALIREJO KECAMATAN KALIREJO LAMPUNG TENGAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK JURUSAN IPA DENGAN JURUSAN IPS DI SMA NEGERI 1 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA OLEH:

Transkripsi:

0 FAKTOR PENYEBAB SISWA SMA ASAL KECAMATAN RAMAN UTARA MEMILIH BERSEKOLAH NGLAJU KE KECAMATAN PURBOLINGGO Risa Agustina, Budiyono, Yarmaidi This research aims to examine factor the causes of students Senior High School from Raman Utara district choose schooling use nglaju to Purbolinggo district. This point studies on limitations capacity school in Raman Utara district, motivation to schooling to outside of the district, students' perception about quality of education in Purbolinggo district is better, and easy for get transportasion. This research using descriptive methods. The population in this research of 148 students, 25% samples taken are consist of 37 students and to determine sampling using Proportional random sampling. Collection data by observation technique, interviews structured, and documentation. Analysis of data by table percentage as the basis of interpretation and description of the results of research report. The results showed, the factors causing student of senior high school from Raman Utara distric choose schooling use nglaju way to Purbolinggo district are consist of: (1) 51.35% stated limitations capacity of Senior High School at Raman Utara district. (2) 97.29% stated that there is student s motivation to schooling outside the district by her/himself. (3) 72.98% assume that the quality of education in Purbolinggo district is enough good compared Raman Utara district. (4) 97.29% stated that easier to get transportation. Keywords: education, mobility space shuttle/nglaju, students Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor penyebab siswa Sekolah Menengah Atas asal Kecamatan Raman Utara memilih Purbolinggo. Titik tekan kajiannya pada keterbatasan daya tampung sekolah di Kecamatan Raman Utara, motivasi bersekolah ke luar daerah, persepsi siswa mengenai mutu pendidikan di Kecamatan Purbolinggo lebih baik, dan kelancaran transportasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian ini sebanyak 148 siswa, diambil sampel 25% yaitu 37 siswa dan penentuan sampel dilakukan dengan Proportional Random Sampling. Pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara tersetruktur, dan dokumentasi. Analisis data dengan tabel persentase sebagai dasar interpretasi dan deskripsi hasil laporan penelitian.hasil penelitian ini menunjukan bahwa, faktor penyebab siswa Sekolah Menengah Atas asal Kecamatan Raman Utara memilih Purbolinggo yaitu: (1) sebanyak 51,35% menyatakan keterbatasan daya tampung Sekolah Utara. (2) sebanyak 97,29% menyatakan adanya motivasi siswa bersekolah ke luar daerah yang berasal dari dalam dirinya sendiri. (3) sebanyak 72,98% beranggapan bahwa mutu pendidikan di Kecamatan Purbolinggo cukup baik dibandingkan di Kecamatan Raman Utara. (4) Sebanyak 97,29 menyatakan adanya kelancaran transportasi. Kata kunci: mobilitas ulang alik/nglaju, pendidikan, siswa

1 PENDAHULUAN Pembangunan merupakan suatu proses dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan manusia. Keberhasilan pembangunan selain bertumpu pada sumber daya alam, tentu juga tergantung pada sumber daya manusia. Salah satu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia yaitu melalui bidang pendidikan. Pendidikan yang bermutu akan mempengaruhi kualitas hasil lulusannya. Sehingga pendidikan merupakan suatu yang penting bagi manusia, hal tersebut mengakibatkan pendidikan menjadi suatu kebutuhan pokok kehidupan menusia. Dewasa ini banyak orang yang menginginkan untuk memperoleh pendidikan yang bermutu, namun tidak setiap wilayah mampu menyediakan fasilitas pendidikan sesuai dengan harapan yang dibutuhkan, akhirnya tuntutan akan pendidikan yang bermutu tidak dapat terpenuhi. Hal tersebut, akan mengakibatkan terjadinya gerak keluar daerah menuju daerah lain, untuk mendapatkan fasilitas pendidikan yang memadai, sehingga terjadi mobilitas sirkuler/ulang alik bagi anak-anak usia sekolah guna mendapatkan tingkat pendidikan yang dianggapnya lebih baik kualitasnya. Steele (1983) dalam Mantra (2003: 173) mengungkapkan bahwa mobilitas penduduk nonpermanen yaitu suatu gerak penduduk dari suatu wilayah menuju ke wilayah lain dengan tidak adaniatan menetap di daerah tujuan. Gerak penduduk non permanen (sirkulasi/circulation) ini dapat pula dibagi menjadi dua yaitu ulang alik (Jawa = nglaju, Inggris = commuting) dan dapat menginap atau mondok di daerah tujuan. Ulang alik adalah gerak penduduk dari daerah asal menuju ke daerah tujuan dalam batas waktu tertentu dan kembali ke daerah asal pada hari itu juga (Mantra, 2003:174). Terjadinya mobilitas penduduk anak usia sekolah biasanya terjadi karena kebutuhan hidup manusia tidak selalu dapat terpenuhi di dalam suatu wilayah atau daerah dimana seseorang bertempat tinggal. Hal tersebut sesuai dengan konsep Geografi yang dikenal dengan Diferensiasi Areal (Areal Defferentation) yaitu suatu anggapan bahwa interaksi antar wilayah akan berkembang karena pada hakekatnya suatu wilayah berbeda dari wilayah yang lain. Oleh karena itu, terdapat permintaan dan penawaran antar wilayah tersebut (Bintarto, 1979: 117). Abustam (1989: 66) mengatakan bahwa gerak penduduk ulang alik antara tempat tinggal dan tempat tujuan, baik untuk bekerja maupun untuk lain-lain tujuan seperti bersekolah. Selanjutnya dikemukakan oleh Kamaludin (1987: 140) menyatakan penduduk melakukan migrasi keluar kerana motif ekonomi tatapi juga terdapat motif-motif yang lain seperti alasan pendidikan diantaranya berupa melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi, kurangnya fasilitas bidang pendidikan tertentu di desa, mencari ketrampilan pengalaman di kota lain, daya tarik kehidupan di kota atau daerah lain. Penduduk di Kecamatan Raman Utara yang akan melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas sesuai dengan yang diinginkan tidak tersedia di Kecamatan Raman Utara, akhirnya penduduk harus keluar daerah untuk mencari sekolah sesuai dengan keinginannya. Sehingga terjadi suatu fenomena, dimana ketika pada pagi hari kita berdiri di penggir jalan yang

2 menghubungkan antar Kecamatan Raman Utara dan Kecamatan Pubolinggo akan terlihat arus perpindahan para pelajar Sekolah Menengah Atas, sebaliknya pada sore harinya akan terlihat arus balik. Pada umumnya para siswa ini menggunakan kendaraan pribadi yaitu: sepedah motor, sebagai sarana siswa Sekolah Menengah Atas bersekolah nglaju setiap hari menuju daerah Purbolinggo dan bertempat tinggal di daerah asal. Sehingga terjadilah mobilitas ulang alik/nglaju para siswa Sekolah Menengah Atas yang berasal dari Kecamatan Raman Utara. Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini akan mangkaji mengenai faktor penyebab siswa Sekolah Menengah Atas asal Kecamatan Raman Utara memilih bersekolah ulang alik/nglaju ke Kecamatan Purbolinggo tahun 2012 meliputi: keterbatasan daya tampung sekolah di Kecamatan Raman Utara, adanya motivasi siswa untuk bersekolah ke luar daerah, persepsi siswa mengenai mutu pendidikan di Kecamatan Purbolinggo lebih baik, dan kelancaran transportasi. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dealam penelitian ini adalah metode deskriptif. Nazir (2005: 63) menyebutkan metode deskriptif adalah metode dalam meneliti status kelompok, suatu objek, suatu system pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Metode deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006: 130). Berdasarkan pendapat tersebut yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa sekolah menengah atas di Kecamatan Raman Utara yang Purbolinggo yaitu berjumlah 148 siswa. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebesar 25% dari jumlah populasi yang ada. Penentuan sampel dilakukan dengan Proportional Random Sampling. Proportional digunakan untuk menentukan sampel pada tiap-tiap sekolah sedangkan random adalah pengambilan sampel dengan cara mengacak jumlah sampel yang ada yaitu dengan cara diundi. Jadi sampel yang akan diteliti dari populasi sebanyak 148 siswa Sekolah Utara yang bersekolah nglaju ke Kecamatan Purbolinggo adalah 25% X 148 = 37 siswa. Indikator dalam penelitian ini meliputi: keterbatasan daya tampung SMA di Kecamatan Raman Utara, adanya motivasi siswa untuk bersekolah ke luar daerah, perspsi siswa mengenai mutu pendidikan di Kecamatan Purbolinggo lebih baik, dan kelancaran transportasi. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi wawancara, dan dokumentasi. Analisis data mengunakan analisis presentase. HASIL DAN PEMBAHASAN Kecamatan Raman Utara merupakan bagian wilayah di Kabupaten Lampung Timur, yang berada paling utara dan berbatasan dengan Kabupaten Lampung Tengah. Selanjunya Ibukota Kecamatan Raman Utara terletak di Desa Kota

3 Raman. Secara administrasi Kecamatan Raman Utara dibatasi oleh: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Lampung Tengah 2. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Batanghari Nuban 3. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Purbolinggo dan Kecamaan Way Bungur 4. Sebelah barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Lampung Tengah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Kepadatan penduduk di Kecamatan Raman Utara pada tahun 2010 yaitu 394 jiwa/km 2 yang berarti setiap satu Km 2 wilayah di Kecamatan Raman Utara didiami oleh 394 jiwa. Selanjutnya untuk mengetahui kriteria kepadatan penduduk maka digunakan kriteria kepadatan penduduk menurut Badan Statistik Propinsi Lampung yaitu: a. Jika kepadatan penduduk < 500 jiwa/km 2 dikategorikan jarang b. Jika kepadatan penduduk 500 950 jiwa/km 2 dikategorikan sedang c. Jika kepadatan penduduk > 950 jiwa/km 2 dikategorikan padat. Berdasarkan kriteria tersebut, maka diketahui bahwa kepadatan penduduk di Kecamatan Raman Utara Kabupaten Lampung Timur pada tahun 2010 yaitu berjumlah 394 jiwa/km 2 yang termasuk ke dalam ketegori jarang. Gambar 1. Peta Administratif Kecamatan Raman Utara Luas wilayah Kecamatan Raman Utara yaitu 9.058 Ha atau 90,58 Km 2, yang terbagi menjadi 11 desa yaitu: Raman Aji, Rukti Sediyo, Ratna Daya, Kota Raman, Rejo Binangun, Rantau Fajar, Raman Endra, Raman Fajar, Restu Rahayu, Rejo Katon, dan Rama Puja. Jumlah penduduk di Kecamatan Raman Utara pada tahun 2010 berjumlah 35.710 jiwa yang tersebar di 11 desa. Desa yang mempunyai jumlah penduduk paling banyak yaitu Desa Raman Aji sebanyak 5.939 jiwa (16,63 %). Sedangkan jumlah penduudk yang paling sedikit terdapat di Desa Rertu Rahayu sebanyak 1.407 jiwa ( 3,94%). Penduduk di Kecamatan Raman Utara sebagian besar berusia produktif yaitu usia 15-64 tahun sebanyak 79,60 % (28.428 jiwa), sedangkan penduduk usia yang belum produktif yaitu usia 0 14 tahun sebanyak 18,79 % (6.713 jiwa) dan penduduk usia tidak produktif yaitu usia 65+ sebanyak 1,62% (569 jiwa). Maka dapat diketahui bahwa, Angka Beban Tanggungan penduduk usia produktif di Kecamatan Raman Utara adalah 26 jiwa yang berarti bahwa setiap 100 penduduk usia produktif mempunyai beben tanggungan sebanyak 26 jiwa yang terdiri dari penduduk yang belum produktif dan penduduk yang sudah tidak produktif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Kecamatan Raman Utara pada tanggal 18 Februari 2013 sampai dengan 24 Februari 2013 maka didapat hasil penelitian tersebut dan dideskripsikan sebagai berikut:

4 1. Keterbatasan Daya Tampung Sekolah di Kecamatan Raman Utara Diperoleh hasil sebanyak 51,35% menyatakan bahwa daya tampung Sekolah Utara termasuk terbatas, hal ini disebabkan karena responden dulunya pernah mandaftar ke SMAN 1 Raman Utara akan tetapi responden tidak masuk atau diterima karena daya tampung sekolahnya terbatas sedangkan yang mendaftar melebihi daya tampung sekolah. Seanjutnya sebanyak 48,65% menyatakan bahwa daya tampung Sekolah Utara termasuk cukup memadai. Selanjutnya untuk memperkuat hasil jawaban responden, peneliti melakukan kegiatan mencari informasi mengenai daya tampung Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Raman Utara. Berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2012 terdapat 271 siswa lulusan Sekolah Menengah Pertama yang mendaftar menjadi calon siswa baru ke SMA Negeri 1 Raman Utara melalui seleksi tertulis. Selanjutnya hanya 160 siswa yang diterima masuk ke SMA N 1 Raman Utara yang diperuntukan untuk mengisi 4 kelas. Sehingga terdapat 111 siswa yang tidak masuk ke SMA Negeri 1 Raman Utara dikarenakan keterbatasan daya tampung sekolahnya. 2. Adanya Motivasi Siswa untuk Bersekolah Keluar Daerah Diperoleh hasil sebagian besar dorongan untuk bersekolah ke luar daerah berasal dari dalam diri sendiri yang diperoleh sebanyak 67,56%) sedangkan sebanyak 32,44% menyatakan bahwa dorongan untuk bersekolah ke luar daerah berasal dari orang lain yaitu orang tua dan teman. Dari hasil penelitian dapat ketahui bahwa, rata-rata anak usia sekolah yang memilih Purbolinggo termotivasi dari dalam dirinya sendiri. Hal tersebut dikarenakan sejak sebelum lulus dari Sekolah Menengah Pertama anak usia sekolah ini sudah mempunyai keinginan untuk melanjutkan jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas ke luar daerah yaitu di Kecamatan Purbolinggo. Keinginan tersebut timbul karena adanya persepsi mengenai kualitas sekolah yang lebih baik yang mereka ketahui dari anggapan saudara serta tetangga yang sudah bersekolah di Kecamatan Purbolinggo. Pada dasarnya dengan adanya kebutuhan yang belum mampu terpenuhi oleh wilahnya dan motivasi pada diri seseorang dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan mobilitas penduduk seperti perpindahan penduduk anak usia sekolah dari Kecamatan Raman Utara munuju Kecamatan Purbolinggo untuk bersekolah. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Lee dalam Mantra (2003: 181) mengatakan bahwa proses mobilitas penduduk dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu faktor individu, faktor yang terdapat di daerah asal, faktor yang terdapat di daerah tujuan, dan rintangan antara daerah asal dengan daerah tujuan. Berdasarkan pendapat tersebut bahwa terdapat faktor yang dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan mobilitas penduduk yaitu faktor individu yang salah satunya adalah adanya motivasi seperti motivasi anak usia sekolah di Kecamatan Raman Utara yang memilih bersekolah nglaju ke Kecamatan Purbolinggo.

5 3. Persepsi Siswa Mengenai Mutu Pendidikan Di Kecamatan Purbolinggo Lebih Baik Diperoleh hasil sebagian dari responden sebanyak 27,02% yang besaral dari SMAN I Purbolinggo beranggapan bahwa SMA di Kecamatan Purbolinggo mempunyai mutu pendidikan lebih baik dibandingkan SMA di Kecamatan Raman Utara. Selanjutnya sebanyak 72, 98% berasal dari SMA Muhamadiyah 1 Purbolinggo dan SMA Ma arif Nu 5 Purbolinggo beranggapan bahwa SMA di Kecamatan Purbolinggo mempunyai mutu pendidikan cukup baik dibandingkan SMA di Kecamatan Raman Utara. Sehingga dapat dijelaskan salah satu penyebab anak usia sekolah dari Kecamatan Raman Utara munuju Kecamatan Purbolinggo untuk bersekolah karena persepsi mengenai mutu pendidikan atau kualitas sekolah pada tingkat Sekolah Menegah Atas di Kecamatan Purbolinggo lebih baik, sehingga anak usia sekolah asal Kecamatan Raman Utara memilih Purbolinggo. 4. Kelancaran Transportasi Diperoleh hasil hampir seluruh responden sebanyak 97,29% mangatakan kelancaran transportasi munuju sekolah di Kacamatan Purbolinggo adalah lancar. Kelancaran transportasi tersebut dipengaruhi oleh tersedianya sarana transpotrasi bagi anak usia sekolah berupa kedaraan pribadi yaitu sepedah motor yang disediakan oleh orang tua masing-masing. Selanjutnya didukung dengan ongkos yang dikeluarkan masih dalam taraf terjangkau yaitu seharga 1 liter bensin sebesar Rp.6000, meskipun kondisi jalan kurang baik yaitu beraspal dan berlobang akan tetapi tidak mempengarui kelancaran transpotrasi menuju ke sekolah karena rata-rata jarak tempuh rumah dengan sekolah tidak terlalu jauh. Sehingga dengan semakin lancarnya sarana transportasi di suatu daerah maka akan mempengaruhi proses perpindahan penduduk seperti perpindahan anak usia sekolah untuk melanjutkan pendidikan ke luar daerah. Hal ini sesuai dengan pendapat Menurut Ananta dalam Mantra (2003: 176) menyebutkan bahwa mobilitas penduduk dipengaruhi oleh tersedianya prasarana transport dan komunikasi yang memadai dan modern. Selanjutnya gerak penduduk juga tentukan oleh beberapa faktor lain, seperti faktor jarak, biaya, dan informasi yang diperoleh. SIMPULAN Berdasarkan data dan hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab siswa Sekolah Menengah Atas asal Kecamatan Raman Utara memilih Purbolinggo adalah sebagai berikut: Sebanyak 51,35% mengatakan bahwa alasan anak usia sekolah memilih Purbolinggo disebabkan karena adanya keterbatasan daya tampung Sekolah Utara. Sebanyak 97,29% mengatakan bahwa yang menyebabkan anak usia sekolah memilih bersekolah nglaju ke Kecamatan Purbolinggo yaitu karena adanya motivasi dari diri sendiri untuk Purbolinggo. Sebanyak 72,98% beranggapan mutu pendidikan Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Purbolinggo cukup baik yang menjadi

6 alasan anak usia sekolah memilih Purbolinggo. Sebanyak 97,29% menyatakan dengan kelancaran transportasi menjadi alasan anak usia sekolah untuk bersekolah nglaju ke Kecamatan Purbolinggo. DAFTAR RUJUKAN Bintarto. 1977. Geografi Sosial. Up Spring. Yogyakarta. Ida Bagoes Mantra. 2003. Demografi Umum. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Moh. Nazir. 2005. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor. Muhamad Idrus Abustam. 1986. Gerak Penduduk, Pembanguna, dan Perubahan Sosial. UI Press. Jakarta. Rustian Kamaludin. 1987. Beberapa Aspek Pembangunan Nasional dan Pembangunan Daerah. FEUI. Bandung. Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta.