Akuntansi Biaya. Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan (Costing By-Products and Joint Products) Rista Bintara, SE., M.

dokumen-dokumen yang mirip
AKUNTANSI BIAYA. Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan (By Product) dan Produk Gabungan (Joint Product) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI

Akuntansi Biaya. Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing. Rista Bintara, SE., M.Ak.

Akuntansi Biaya. Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Gabungan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:

COST ACCOUNTING COSTING BY-PRODUCTS AND JOINT PRODUCTS Fakultas Ekonomi dan Bisnis

B A B V I I P R O D U K G A B U N G A N D A N P R O D U K S A M P I N G A N L U K I T A T R I P E R M A T A, S E., M S I., A K.

Akuntansi Biaya. Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Akuntansi Biaya. Costing By-Product and Joint Product. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB VII HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN

Akuntansi Biaya. By Product and Joint Product (Produk Sampingan dan Produk Gabungan) Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB

Akuntansi Biaya. Angela Dirman, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

Akuntansi Biaya. Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB II LANDASAN TEORI

Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual dan Pembebanan (Factory Overhead : Planned, Actual and Applied) Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

AKUNTANSI BIAYA. Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

AKUNTANSI BIAYA Penentuan Harga Pokok Produk Bersama Dan Produk Sampingan Costing By-Product and Joint Product

COST ACCOUNTING. FACTORY OVERHEAD : Planned, Actual, and Applied. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas. Program Studi Akuntansi

Akuntansi Biaya. Review. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen.

Perhitungan By Products and Joint Products 1 Perhitungan Biaya Untuk Produk Sampingan (By-Products) dan Produk Gabungan (Joint Products)

Akuntansi Biaya. Overhead Pabrik: Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:

Akuntansi Biaya. Factory Overhead: Planned, Actual and Applied. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

AKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA

Joint Produk dan By Product merupakan produk-produk berbeda yang dihasilkan secara simultan melalui joint cost dari serangkaian proses produksi.

JOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN)

03FEB. Akuntansi Biaya

BAB II LANDASAN TEORI

PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN (Joint. dan By Product)

Akuntansi Biaya. Cost System and Cost Accumulation. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

COST ACCOUNTING. Material, Labor, FOH, ABC. SOAL /QUIS : Joint product, Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Akuntansi Biaya. Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi.

Kalkulasi Biaya Produk Sampingan dan Produk Gabungan. Elty Sarvia Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung

Joint Produk dan By Product merupakan produk-produk berbeda yang dihasilkan secara simultan melalui joint cost dari serangkaian proses produksi.

Joint Produk dan By Product merupakan produk-produk berbeda yang dihasilkan secara simultan melalui joint cost dari serangkaian proses produksi.

Modul ke: COST ACCOUNTING JOB ORDER COSTING. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi.

SISTEM PERHITUNGAN BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA AKUNTANSI BIAYA

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System. Rista Bintara, SE., M.Ak.

VARIABLE COSTING. Penentuan Harga Pokok Variabel

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Akuntansi Biaya. Modul ke: Job Order Costing 04FEB. Fakultas. Angela Dirman, SE., M.Ak. Program Studi Manajemen

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA. Just In-Time dan Backflushing. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

Akuntansi Biaya. Just-In-Time and Backflushing. Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

Akuntansi Biaya. Cost Systems and Cost Accumulation. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN

MAKALAH HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN

BAB II LANDASAN TEORI

LEBIH JAUH MENGENAI PSAK No. 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP

PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL : ALAT UNTUK MANAJEMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Maksud dan Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian.

Istilah lain BOP : 1. Beban pabrik 2. Overhead produksi 3. Biaya produksi tidak langsung 4. Beban produksi 5. Biaya manufaktur tidak langsung

Pert 11. Team Teaching Universitas Islam Malang 2016

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat

Akuntansi Biaya. Analisis Perilaku Biaya (Cost Behaviour Analysis) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS ALOKASI BIAYA BERSAMA PADA RESTAURANT IGA BAKAR BABA DIER AJENG YURIKE HADI EB30

BAB X SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP DAN AMORTISASI ASET TIDAK BERWUJUD

Sistem Perhitungan Biaya dan Akumulasi Biaya

Analisis Joint Cost untuk Produk Besama dalam Menentukan Laba/ Rugi Kotor pada UD. Kharisma Tahun 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis Vol. 10, No. 1, Mei 2017, Jurnal Politeknik Caltex Riau

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

DAFTAR ISI. Tugas Akuntansi Biaya 1

BAB 19 PERHITUNGAN BIAYA STANDAR: MEMASUKKAN STANDAR DALAM CATATAN AKUNTANSI

PENERAPAN PSAK 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERPAJAKAN

Analisis Perilaku Biaya

Akuntansi Biaya. Bahan Baku: Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:

Analisis Harga Pokok Produksi Terhadap Harga Jual Pada Toko Sepatu Serba Jadi. : Erikson Manalu :

Manajemen Persediaan. Penilaian & Pengendalian Persediaan. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

Selamat belajar dan sukses selalu!

Chapter 6 Informasi yang Relevan dan Pengambilan Keputusan: Keputusan Produksi

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

ABSTRAK. Kata kata kunci: Pengumpulan Biaya Produksi Pesanan, Job Order Costing Method, Penetapan Harga Jual. vii. Universitas Kristen Maranatha

Akuntansi Biaya. Joint Product and Joint Cost. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari perusahaan manufaktur skala besar sampai kecil. Sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. dagang, dan perusahaan manufaktur. Pada umumnya 3 jenis perusahaan ini memiliki

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011

ABSTRACT. Keywords : joint costing, product cost per unit, joint cost allocation method. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI

INFORMASI AKUNTANSI PENUH

langsung Biaya Tenaga kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Variable Costing versus Absorption Costing. Drs. Devie., Ak., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA

ANALISIS METODE PERLAKUAN AKUNTANSI PRODUK SAMPINGAN TERHADAP PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PRODUK UTAMA PADA PT. SINAR PEMATANG MULIA

BAB 3 NERACA SALDO. A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Saldo Perusahaan Dagang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGENDALIAN & AKUNTANSI BIAYA

PENUTUPAN BUKU dan JURNAL PEMBALIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKTIVA TETAP (FIXED ASSETS )

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan manufaktur dalam melakukan produksi memerlukan pengorbanan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG

KONTRAK PERKULIAHAN : KT221212

ii Akuntansi Biaya: Kajian Teori dan Aplikasi

SOAL PRAKTEK KOMPUTER AKUNTANSI dengan MYOB ACCOUNTING V.18 STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Transkripsi:

Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan (Costing By-Products and Joint Products) Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan (Costing By-Products and Joint Products) BAB 8

Definisi Produk Sampingan & Produk Gabungan PRODUK SAMPINGAN (By-Product) Produk sampingan adalah suatu produk dengan nilai total yang relatif lebih kecil dan dihasilkan bersamaan dengan produk utama (main product) yang nilai totalnya lebih besar. Dalam beberapa kasus produk sampingan adalah sisa atau sampah, seperti serbuk gergaji di tempat penggergajian kayu. Kasus lain produk sampingan timbul dari proses persiapan bahan baku sebelum digunakan dalam proses produksi produk utama. Misal, pemisahan biji kapas dari kapas. Produk sampingan diklasifikasi menjadi 2 kelompok menurut kondisi dapat dipasarkannya produk tersebut yaitu : 1. Dijual dalam bentuk asalnya tanpa diproses lebih lanjut. 2. Membutuhkan proses untuk dapat dijual.

Definisi Produk Sampingan & Produk Gabungan PRODUK GABUNGAN (Joint Product) Produk Gabungan adalah produk yang dihasilkan secara simultan melalui suatu proses atau serentetan proses umum, dimana setiap produk yang dihasilkan dari proses tersebut memiliki lebih dari sekedar nilai nominal. Contoh dari produk gabungan adalah industri pengemasan daging. Berbagai jenis potongan daging dan beberapa produk sampingan dihasilkan dari satu hewan potong dengan satu total biaya.

Biaya Gabungan dan Biaya Produk Terpisah Biaya Gabungan (Joint Cost) adalah biaya yang muncul dari produksi yang simultan atas berbagai produk dalam proses yang sama. Setiap kali dua atau lebih produk gabungan atau produk sampingan dihasilkan dari satu sumber daya, maka biaya gabungan terjadi. Biaya gabungan terjadi sebelum titik pisah yaitu titik di mana produk-produk tersebut dapat dipisahkan sebagai unit-unit individual. Biaya produksi gabungan memerlukan alokasi ke produk-produk individual. Biaya Produk Terpisah (Separable Product Cost) adalah biaya yang dapat diidentifikasikan dengan produk individual, dan pada umumnya tidak memerlukan alokasi.

Metode untuk Menghitung Biaya Produk Sampingan Kategori pertama, biaya produksi gabungan tidak dialokasikan ke produk sampingan : 1. Metode Pengakuan Pendapatan Kotor (gross revenue method) pendapatan produk sampingan ditampilkan dalam laporan laba rugi : a. Pendapatan produk sampingan sebagai pendapatan lain-lain. b. Pendapatan produk sampingan sebagai tambahan pendapatan penjualan. c. Pendapatan produk sampingan sebagai pengurang harga pokok penjualan. d. Pendapatan produk sampingan sebagai pengurang biaya produksi. 2. Metode Pengakuan Pendapatan Bersih (net revenue method). Kategori kedua, sebagian biaya gabungan dialokasikan ke produk sampingan : 3. Metode Biaya Penggantian (replacement cost method). 4. Metode Harga Pasar (market value method).

1. METODE PENGAKUAN PENDAPATAN KOTOR a) Pendapatan produk sampingan sebagai pendapatan lain-lain. Metode ini diilustrasikan dalam laporan laba rugi berikut, dengan asumsi bahwa pendapatan kotor dari penjualan produk sampingan adalah sebesar $1.500. Penjualan (produk utama, 10.000 unit @$2) $20.000 Harga Pokok Penjualan Persediaan awal (1.000 unit @1,5) $ 1.500 Total Biaya Produksi (11.000 unit @1,5) 16.500 Tersedia untuk dijual $18.000 Persediaan akhir (2.000 unit @1) 3.000 15.000 Laba Kotor $5.000 Beban pemasaran dan administrasi 2.000 Laba Operasi $3.000 Pendapatan lain lain 1.500 Laba Sebelum Pajak $ 4.500

1. METODE PENGAKUAN PENDAPATAN KOTOR b) Pendapatan produk sampingan sebagai tambahan pendapatan penjualan. Pada metode ini, laporan laba rugi diatas akan menampilkan $1.500 dari pendapatan penjualan produk sampingan sebagai tambahan penjualan atas produk utama. Akibatnya, total pendapatan penjualan berubah menjadi sebesar $21.500. Selain itu, laba kotor serta laba operasi akan meningkat. Penjualan (produk utama, 10.000 unit @$2) + (Penjualan produk sampingan $1.500) $21.500 Harga Pokok Penjualan Persediaan awal (1.000 unit @1,5) $ 1.500 Total Biaya Produksi (11.000 unit @1,5) 16.500 Tersedia untuk dijual $18.000 Persediaan akhir 3.000 15.000 Laba Kotor 6.500 Beban pemasaran dan administrasi 2.000 Laba Operasi $ 4.500

1. METODE PENGAKUAN PENDAPATAN KOTOR c). Pendapatan Produk Sampingan sebagai Pengurang Harga Pokok Penjualan. Pada metode ini, $1.500 dari pendapatan penjualan produk sampingan dikurangkan dari $15.000 harga pokok penjualan produk utama, sehingga laba kotor dan laba operasi akan meningkat $1500 dibandingkan dengan laporan laba rugi metode a. Penjualan (produk utama, 10.000 unit @$2) $20.000 Harga Pokok Penjualan Persediaan awal (1.000 unit @1,5) $ 1.500 Total Biaya Produksi (11.000 unit @1,5) 16.500 Tersedia untuk dijual $18.000 Persediaan akhir 3.000 15.000 Penjualan produk sampingan $ 1.500 $13.500 Laba Kotor $ 6.500 Beban pemasaran dan administrasi 2.000 Laba Operasi $ 4.500 Pendapatan lain lain - Laba Sebelum Pajak $ 4.500

1. METODE PENGAKUAN PENDAPATAN KOTOR d). Pendapatan Produk Sampingan Mengurangi Biaya Produksi. Pada metode ini, $1.500 dari pendapatan penjualan produk sampingan dikurangkan dari $16.500 biaya produksi, sehingga biaya produksi bersih menjadi $15.000. Biaya produksi yang sudah direvisi mengakibatkan : rata-rata biaya perunit produk utama menjadi $1,3625. Biaya yang dibebankan ke persediaan akhir produk utama menjadi $2.725 bukannya $3.000. Biaya persediaan awal yang berkurang ($1,35 per unit) karena pendapatan dari penjualan produk sampingan di periode sebelumnya dikreditkan ke biaya produksi produk utama diperiode yang sama.

1. METODE PENGAKUAN PENDAPATAN KOTOR Penjualan (produk utama, 10.000 unit @$2) $20.000 Harga Pokok Penjualan Persediaan awal (1.000 unit @1,35) $ 1.350 Total Biaya Produksi (11.000 unit @1,5) 16.500 Pendapatan penjualan produk sampingan 1.500 Biaya produksi bersih $15.000 Tersedia untuk dijual (12.000 unit @ 1,3625 biaya rata-rata) $16.350 Persediaan akhir (2000 unit @1,3625) 2.725 13.625 Laba Kotor $ 6.375 Beban pemasaran dan administrasi 2.000 Laba Operasi $ 4.375

2. METODE PENGAKUAN PENDAPATAN BERSIH Metode pendapatan bersih (net revenue method) mengakui adanya kebutuhan untuk membebankan biaya yang dapat ditelusuri ke produk sampingan. Tetapi metode ini tidak berusaha untuk mengalokasikan biaya produksi gabungan ke produk sampingan. Biaya yang terjadi setelah titik pisah batas guna memproses maupun memasarkan produk sampingan dicatat dalam akun yang terpisah dari produk utama. Angka produk sampingan ditampilkan dilaporan laba rugi metode 1. Ayat jurnal dalam metode 2 melibatkan pembebanan biaya yang terjadi setelah titik pisah batas ke pendapatan produk sampingan. Beban pemasaran dan administratif juga dialokasikan ke produk sampingan. Beberapa perusahaan memiliki satu akun yaitu Produk Sampingan. Semua biaya yang terjadi setelah titik pisah batas di debit ke Akun ini, sementara pendapatan yang diperoleh dikreditkan ke Akun tersebut. Saldo dari akun ini ditampilkan di laporan laba rugi, dengan mengikuti cara salah satu yang dijelaskan metode 1. Akumulasi biaya produksi yang dapat dibebankan ke persediaan produk sampingan yang belum terjual dilaporkan di neraca.

3. METODE BIAYA PENGGANTIAN Metode biaya penggantian (replacement cost method) biasanya digunakan oleh perusahaan yang produk sampingannya digunakan sendiri. Biaya produksi dari produk utama dikreditkan, dan debitnya diposting ke departemen yang menggunakan produk sampingan tersebut. Jumlah yang diposting oleh ayat jurnal tersebut merupakan biaya pembelian atau biaya penggantiannya. Perhitungan biaya produk sampingan yang digunakan dalam perusahaan adalah salah satu contoh dari harga transfer dalam perusahaan.

4. METODE HARGA PASAR (PEMBATALAN BIAYA) Metode harga pasar (market value method) pada dasarnya hampir serupa dengan yang di ilustrasikan pada metode 1d. Tetapi, metode ini mengurangi biaya produksi dari produk utama, bukan dengan pendapatan aktual yang diterima, melainkan dengan estimasi nilai produk sampingan pada saat dijual. Akun produk sampingan dibebankan dengan nilai estimasi ini, dan biaya produksi dari produk utama dikredit. Tambahan biaya bahan baku, tenaga kerja dan overhead pabrik yang terjadi setelah titik pisah batas dibebankan ke produk sampingan. Saldo dari akun ini ditampilkan dilaporan laba rugi. Biaya produksi yang dapat dibebankan ke persediaan produk sampingan yang belum terjual dilaporkan di neraca. Metode harga pasar dalam menghitung biaya produk utama dan sampingan dapat diilustrasikan sebagai berikut :

METODE ALOKASI BIAYA PRODUKSI BERSAMA KE PRODUK GABUNGAN Biaya produk gabungan (terjadi sebelum titik pisah-batas) dapat dialokasikan ke produk gabungan dengan menggunakan metode sebagai berikut : 1. Metode harga pasar 2. Metode rata-rata per unit 3. Metode rata-rata tertimbang 4. Metode unit kuantitatif

1. METODE HARGA PASAR a) Produk Gabungan yang Dapat dijual pada Titik Pisah Batas Metode ini menggunakan metode harga pasar dari setiap produk, yaitu jumlah unit yang diproduksi dikalikan dengan harga jual per unit. Untuk mengilustrasikan, asumsikan produk gabungan A, B, C dan D diproduksi dengan biaya gabungan sebesar $120.000. Jumlah yang diproduksi dan harga jualnya adalah A=20.000 unit @ $0,25, B = 15.000 unit @ $3, C = 10.000 unit @ $3,50 dan D = 15.000 unit @ $5. Harga ini merupakan harga pasar dari produk tersebut pada titik pisah batas, dengan kata lain diasumsikan bahwa produk tersebut dapat dijual pada titik tersebut.

1. METODE HARGA PASAR Alokasi biaya gabungan dihitung sebagai berikut : Produk Unit diproduksi Market value per unit at split-off Total Market Value Alokasi Joint Cost A 20.000 0,25 5.000 *3.750 B 15.000 3,00 45.000 33.750 C 10.000 3,50 35.000 26.250 D 15.000 5,00 75.000 56.250 Total 160.000 120.000 *(5.000 / 160.000)x $120.000 (joint cost)

1. METODE HARGA PASAR b). Produk Gabungan yang Tidak Dapat dijual pada Titik Pisah Batas Produk yang tidak dapat dijual dititik pisah batas memerlukan pemrosesan tambahan sebelum dapat dijual. Dalam kasus semacam itu, dasar untuk mengalokasikan biaya gabungan adalah harga pasar hipotesis pada titik pisah batas. Untuk mengilustrasikan alokasi ini, asumsi berikut ini ditambahkan ke contoh sebelumnya.

Terima Kasih Semoga Bermanfaat