BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penelitian ini adalah analasis framing tentang kasus KPK versus Polri di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berfungsi secara efektif sebagai salah satu alat penyebar informasi kepada

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. yang pas dalam tayangan yang disiarkan. Stasiun TV swasta dalam satu hari dapat

2016 PERSEPSI PEMIRSA TENTANG OBJEKTIVITAS BERITA DI KOMPAS TV

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan referensi oleh masyarakat untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. dan membentuk opini public (Hamad, 2004: 15).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi.

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. negara hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama pemerintah Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kasus korupsi sering kali terjadi didalam pemerintahan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Komisi ini didirikan berdasarkan kepada Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik

I. PENDAHULUAN. menjadi isu global dan hangat yang selalu ingin disajikan media kepada. peristiwa yang banyak menarik perhatian dan minat masyarakat.

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. siaran atau tayangan berita. Menurut Charnley dalam Wahyudi (1996:27) News is

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN. Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Fenomena menjamurnya media massa di Indonesia, yang sangat erat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. tidak adil, dan tidak dapat dibenarkan, yang disertai dengan emosi yang hebat atau

BAB I PENDAHULUAN. adalah stasiun DAAI TV merupakan sebuah stasiun televisi milik Yayasan Buddha

Komunikasi Politik & Rekrutmen Politik. Pertemuan 11-12

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber

BAB V PEMBINGKAIAN KOMPAS.COM DAN DETIK.COM TERHADAP SBY PASCA PEMILU 2014

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

Veronika/ Mario Antonius Birowo. Program Studi Ilmu Komunikasi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sany Rohendi Apriadi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

BAB I PENDAHULUAN. Di era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi seperti saat ini, menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Kasus sengketa lahan di Indonesia lebih banyak merupakan. dengan akses dan kepemilikan lahan yang kemudian berujung pada konflik

BAB V PENUTUP A. Temuan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media massa di Indonesia, sejak zaman reformasi meningkat

EPILOG (ditujukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Analisis Framing)

BAB I PENDAHULUAN. Media (pers) disebut sebagai the fourth estate (kekuatan keempat) dalam

BAB I. Pendahuluan. Siaran pers memiliki fungsi penting bagi setiap organisasi ataupun perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan yang tidak biasa dilepaskan dari bagian aktifitas manusia adalah

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA

BAB I PENDAHULUAN. juga sekaligus dapat mempengaruhi kita. Secara tidak langsung media telah

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan saluran-saluran komunikasi. Komunikasi massa akan. didefinisikan sebagai komunikasi kepada khalayak dalam jumlah besar

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Media massa berfungsi sebagai alat penyalur pesan untuk disampaikan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi semakin tinggi, maka beragam upaya dengan teknologi. pendukungnya pun semakin canggih. Manusia untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. gaya hidup sehat untuk kehidupan sehari-hari. Di dalam komunikasi ada beberapa unsur yakni sumber pesan (source),

BAB I PENDAHULUAN. TNI bukanlah peristiwa yang baru. Kasus-kasus serupa kerap terjadi sebelumnya

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

TEORI KOMUNIKASI. Pengguanaan Teori dan Model Dasar Komunikasi Massa. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. surat kabar telah ada sejak ditemukannya mesin cetak di Jerman oleh Johann Gutenberg pada

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SIMULATOR SIM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi Politik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini, masyarakat kita disuguhi berulang-ulang berita

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat kepada media massa menjadikan peranan pers semakin penting. Seorang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini. Manusia merupakan khalayak sasaran media massa, sehingga keberadaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. begitu juga Politik memerlukan media massa sebagai wadah dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga

KOMUNIKASI. Komunikasi mengandung pengertian memberitahukan untuk menggugah partisipasi agar hal-hal yg diberitahukan itu menjadi milik bersama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. Tawuran pelajar adalah fenomena sosial yang sudah lama terjadi dan. menjadi topik hangat di tengah-tengah masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan informasi kepada publik secara serempak. Melalui media massa,

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Pemberitaan seputar eksekusi terpidana mati Amrozi cs 2008 telah menarik

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN. sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia atau disingkat BNP2TKI menyatakan bahwa selama periode 1

KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menarik sebanyak mungkin orang untuk membaca dan melihatnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan setiap ada agenda yang diadakan oleh perusahaan.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Proses gatekeeping dalam program "Indonesia Now" berlangsung seperti

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ini adalah analasis framing tentang kasus KPK versus Polri di Kompas Petang KOMPAS TV adalah Program informasi dalam bentuk diskusi serius dengan topik-topik terhangat. Kasus KPK versus Polri 2015 ini menarik untuk diikuti karena menurut penulis KPK adalah lembaga independent yang bekerja memberantas korupsi yang selama ini kinerjanya cukup diperhitungkan. Seharusnya KPK dan Polri bisa bekerja sama untuk mengurangi dan memberantas korupsi tetapi pada kasus ini KPK dan Polri terlihat bersaing. Yang menarik adalah bagaimana pemberitaan korupsi ternyata menyita perhatian khalayak, ini terlihat dari respon masyarakat paling besar dibanding pemberitaan-pemberitaan lainnya. Terlebih lagi apabila kasus korupsi menyangkut suatu lembaga atau badan legislatif yang merupakan representasi dari masyarakat. Media memberikan perhatian serius terhadap kasus KPK versus Polri ini. Dapat dilihat sebagian besar media memberitakan kasus ini secara berkala dan menjadikan kasus ini sebagai headline dalam program-program informasinya. Pemberitaan mengenai korupsi melibatkan aparat hukum, uang rakyat dan oknum tersangka yang kebanyakan memiliki wewenang atau jabatan dalam suatu pemerintahan negara sehingga menarik perhatian banyak khalayak. 1

2 Kasus ini bukan yang pertama, Sebelumnya terdapat kasus yang melibatkan lembaga KPK dan Polri. Kasus tersebut dikenal dengan kasus cicak dan buaya. Kasus ini adalah kasus politik yang dikomunikasikan kepada masyarakat melalui media massa karena melibatkan unsur hukum dan pejabat negara serta institusi negara. Antara komunikasi dan politik, dua disiplin yang sama-sama tergolong ke dalam ilmu-ilmu sosial, memang terdapat hubungan yang erat. Bahkan hubungan itu oleh Pye (1963) dalam Nasution (1990), dinilai bersifat intim yang istimewa, karena di dalam daerah kawasan (domain) politik, proses komunikasi menempati fungsi yang fundamental. Di atas segalanya, Kata Pye pula, Bagaimanapun, pendekatan komunikasi telah membantu memberikan pandangan yang mendalam dan lebih halus mengenai perilaku politik. 1 Semasa hayatnya Lasswell telah menulis puluhan buku yang mencakup bidang poltik dan komunikasi. Salah satu karya Lasswell yang berjudul The structure and fungtions of communication in society mengajukan rumusan who say what, to whom, with what channel and with what effect, yang menjadi salah satu bahan penting dan menjadi rujukan oleh mereka yang mempelajari ilmu komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari, semua orang baik pejabat maupun warga negara biasa, memerlukan informasi mengenai apa yang terjadi di sekelilingnya agar ia memperoleh bekal yang cukup untuk mengambil keputusan dalam menjalani 1 Ama La Nora, Ghazaly. Ilmu Komunikasi Politik, Jakarta: Penerbit Andi.2014, hal 39.

3 agenda hidup masing-masing. Informasi hanya bisa diperoleh bila sistem yang menyebarkan berfungsi dengan baik, sehingga setiap pihak berkesempatan memperoleh apa yang diperlukan. Selain itu, informasi yang diperlukan tersebut harus efektif, dalam arti benar-benar memenuhi kebutuhan pihak yang membutuhkannya. 2 Di sisi lain, fungsi komunikasi melintasi dan mempertautkan problema sosiologis dan ekonomis objektif yang bersifat dasar untuk analisis makro dengan problema psikologis subjektif bagi analisis mikro, dimana keduanya harus digabungkan dalam studi mana pun yang lengkap mengenai modernisasi politik. Fagen (1966) seperti dikutip Galnoor (1980) menilai bahwa kepustakaan mengenai komunikasi politik kerap kali baru terbatas pada aspek-aspek politik dari media komunikasi massa saja, atau kalaupun lebih luas lagi, hanya pada setiap aktivitas komunikasi yang menurut pertimbangan bersifat politis dalam arti implikasinya bagi suatu sistem politik. 3 Dengan demikian, tinjauan komunikasi politik dapat digunakan untuk mengalisis masalah sebagai tersebut : a. Menghubungkan pembangunan media massa, organisasi-organisasi artikulasi politik dan pernyataan kepentingan, pembentukan opini kolektif dengan reaksi individual terhadap tantangan ide-ide baru, peradaban atas nilai-nilai yang saling bertentangan, serta mencari perspektif-perspektif baru. 2 Ibid hal 41. 3 Ibid hal 43-44.

4 b. Menunjukan bahwa seluruh masalah yang bersifat kompleks tersebut merupakan dasar dari permasalahan umum konsensus politik. Kebebasan pers oleh insan dan industri dimaknai dan disikapi dengan cara berbeda-beda. Ada yang memanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan sebesarbesarnya, ada yang mendukung kelompok kepentingan tertentu, ada pula yang memaknai untuk mengembangkan idealisme hidup berbangsa dan bernegara. Bagi pembaca media, isu elite politik menarik perhatian. Namun jangan sampai media itu sendiri kehilangan fokus utama seperti keadilan, korupsi, kemiskinan dan isu sosial lainnya luput dari perhatian dalam pemberitaan di media itu sendiri. Korupsi merupakan agenda Nasional. Oleh karena itu media gencar memberikan berita yang menyangkut dengan korupsi. Terlebih lagi Gencarnya pemberitaan mengenai kasus KPK dan Polri di berbagai media massa mengundang pertanyaan yang perlu dikritisi. Karena berbagai media memberitakan dengan gayanya masing-masing dengan esensi berita yang berbeda-beda yang mengakibatkan kebingungan para khalayaknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Kompas Petang melakukan pembingkaian terhadap kasus KPK dan Polri. Sebagian besar media termasuk Kompas Petang tak ingin mengorbankan reputasi dan kredibilitas serta idealisme tinggi dengan menunjukan keterpihakannya terhadap lembaga anti korupsi. Hal ini menimbulkan pertanyaan apa saja faktor yang mempengaruhi isi tayangan program Kompas Petang dalam melakukan pembingkaian demikian.

5 Dengan menggunakan analisis framing kita dapat mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh media ketika menyeleksi isu hingga memproduksi suatu tayangan berita. Sudut pandang ini pada akhirnya menentukan fakta yang diambil, bagian mana yang di unggulkan dan bagian mana yang dihilangkan, serta hendak dibawa kemana berita tersebut. 1.2 Fokus Penelitian Sesuai dengan uraian diatas, yang menjadikan permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana dan mengapa framing berita program Kompas Petang di Kompas TV dalam kasus KPK versus Polri? 1.3 Tujuan penelitian Adapun Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengetahui bingkai dan faktor yang mempengaruhi isi berita program Kompas Petang di Kompas TV dalam kasus KPK versus Polri. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis Manfaat penelitian ini secara akademis yaitu diharapkan memberikan pengetahuan tentang faktor pengaruh isi media televisi. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi selanjutnya, terutama penelitian mengenai analis framing selanjutnya.

6 1.4.2 Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan masukan informasi bagi media televisi Kompas TV dalam menyuguhkan pemberitaan terhadap suatu kejadian atau peristiwa.