PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT Studi Kasus : Sekolah Tahfidz Banjir Kanal Timur

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN ULANG PERENCANAAN STRUKTUR ATAS GEDUNG BATAM CENTER PARK PROPINSI KEPULAUAN RIAU

PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG BERATURAN BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450

Perencanaan Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa Berlantai 4: Studi Kasus Gedung Baru Kampus I Universitas Teknologi Yogyakarta ABSTRACT

ANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG 8 LANTAI ABSTRAK

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dan perhitungan elemen struktur gedung Alam Sutera office tower, dapat

KEBUTUHAN MATERIAL PADA PERENCANAAN PORTAL BETON BERTULANG DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 2. Naskah Publikasi

ANALISA PENGARUH DINDING GESER PADA STRUKTUR BANGUNAN HOTEL BUMI MINANG AKIBAT BEBAN GEMPA ABSTRAK

KEBUTUHAN MATERIAL PADA PERENCANAAN PORTAL BETON BERTULANG DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3. Naskah Publikasi

BAB 3 METODE PENELITIAN

REDESAIN GEDUNG KANTOR JASA RAHARJA CABANG JAWA TENGAH JALAN SULTAN AGUNG - SEMARANG Muhammad Razi, Syaiful Anshari Windu Partono, Sukamta*)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Perilaku Struktur Pelat Datar ( Flat Plate ) Sebagai Struktur Rangka Tahan Gempa BAB III STUDI KASUS

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG CONDOTEL MATARAM CITY YOGYAKARTA. Oleh : KEVIN IMMANUEL KUSUMA NPM. :

BAB V PENULANGAN STRUKTUR

STUDI ANALISIS JEMBATAN SEBAGAI PENGHUBUNG GEDUNG BETON BERTULANG ENAM LANTAI ABSTRAK

PERANCANGAN GEDUNG HOTEL 4 LANTAI DI DAERAH SOLO BARU, SUKOHARJO DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH

fc ' = 2, MPa 2. Baja Tulangan diameter < 12 mm menggunakan BJTP (polos) fy = 240 MPa diameter > 12 mm menggunakan BJTD (deform) fy = 400 Mpa

ANALISIS STRUKTUR BETON BERTULANG SRPMK TERHADAP BEBAN GEMPA STATIK DAN DINAMIK DENGAN PERATURAN SNI

PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TIDAK BERATURAN BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450 ABSTRAK

ANALISIS DINAMIK RAGAM SPEKTRUM RESPONS GEDUNG TIDAK BERATURAN DENGAN MENGGUNAKAN SNI DAN ASCE 7-05

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG TRANS NATIONAL CRIME CENTER MABES POLRI JAKARTA. Oleh : LEONARDO TRI PUTRA SIRAIT NPM.

TINJAUAN ULANG PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB III METODE PENELITIAN

*Koresponndensi penulis: Abstract

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERHOTELAN 4 LANTAI SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) DI WILAYAH SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH BENTUK SHEAR WALL TERHADAP PERILAKU GEDUNG BERTINGKAT TINGGI ABSTRAK

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL JALAN MARTADINATA MANADO

PENGARUH VARIASI BENTUK PENAMPANG KOLOM TERHADAP PERILAKU ELEMEN STRUKTUR AKIBAT BEBAN GEMPA

Perencanaan Gempa untuk

EFISIENSI KEBUTUHAN MATERIAL PADA PERENCANAAN PORTAL TAHAN GEMPA WILAYAH 4 DENGAN EFISIENSI BALOK

BAB I. penting. efek yang. tekan beton. lebih besar. Diilustrasikan I-1.

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN

BAB V PERBANDINGAN DEFORMASI DAN PENULANGAN DESAIN. Pada bab V ini akan membahas tentang perbandingan deformasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan (function hall / banquet hall). Ruang pertemuan yang luas dan tidak

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis dan perancangan pada struktur gedung kampus

ABSTRAK. Kata kata kunci : Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, dinding geser, tahan gempa, SNI

STUDI PENGARUH EKSENTRISITAS TERHADAP FAKTOR REDUKSI PADA KOLOM BETON BERTULANG BUJURSANGKAR DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM VISUAL BASIC 6.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 4 LANTAI DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN BIASA (SRPMB) DI WILAYAH SUKOHARJO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis dan perancangan pada struktur gedung Apartemen

PERENCANAAN GEDUNG KULIAH 5 LANTAI DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH DI WILAYAH SURAKARTA

ANALISA STRUKTUR GEDUNG DAN KAPASITAS KOLOM AKIBAT BEBAN STATIK EQUIVALEN BERDASARKAN PERATURAN GEMPA 2012

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Tugas akhir ini berjudul Perancangan Struktur Gedung Mall dan Hotel

Andini Paramita 2, Bagus Soebandono 3, Restu Faizah 4 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

EVALUASI CEPAT DESAIN ELEMEN BALOK BETON BERTULANGAN TUNGGAL BERDASARKAN RASIO TULANGAN BALANCED

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR TAHAN GEMPA DENGAN SISTEM BALOK ANAK DAN BALOK INDUK MENGGUNAKAN PELAT SEARAH

n ,06 mm > 25 mm sehingga tulangan dipasang 1 lapis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata Kunci : Pracetak, Tulangan Tambahan ABSTRACT

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN KOTA 4 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA (+BASEMENT 1 LANTAI)

BAB IV POKOK PEMBAHASAN DESAIN. Perhitungan prarencana bertujuan untuk menghitung dimensi-dimensi

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG APARTEMEN SALEMBA RESIDENCES LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DESAIN BALOK SKYBRIDGE PENGHUBUNG DUA GEDUNG DENGAN BAJA PROFIL BOX DAN IWF FERDIANTO NRP : Pembimbing : Dr. YOSAFAT AJI PRANATA, S.T.,M.T.

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR BANGUNAN BETON BERTULANG 10 LANTAI TAHAN GEMPA PENAHAN MOMEN MENENGAH (SRPMM)

ANALISIS STRUKTUR BETON BERTULANG KOLOM PIPIH PADA GEDUNG BERTINGKAT

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SAKIT ISLAM GIGI DAN MULUT RSI SULTAN AGUNG SEMARANG

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan

PERENCANAAN GEDUNG PERKANTORAN DI KOTA PADANG

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR BETON BERTULANG UNTUK GEDUNG TINGKAT TINGGI

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN RUMAH SUSUN DI SURAKARTA

PERANCANGAN STRUKTUR HOTEL DI JALAN LINGKAR UTARA YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Dalam. harus diperhitungkan adalah sebagai berikut :

ANALISIS DAN DESAIN BALOK TRANSFER BETON PRATEGANG PADA BANGUNAN 9 LANTAI TAHAN GEMPA. Dani Firmansyah NRP :

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR BETON BERTINGKAT BANYAK BERDASARKAN PERBANDINGAN ANALISIS RESPONS SPEKTRUM DAN DINAMIK RIWAYAT WAKTU

STUDI ANALISIS PERTEMUAN BALOK KOLOM BERBENTUK T STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG DENGAN PEMODELAN STRUT-AND- TIE ABSTRAK

BAB IV PERENCANAAN AWAL (PRELIMINARY DESIGN)

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR RANGKA GEDUNG 20 TINGKAT SIMETRIS DENGAN SISTEM GANDA ABSTRAK

ANALYSIS OF THE STRUCTURE AND ELEMENTS OF THE BUILDING BEAM AS A RESULT OF STATIC LOAD EQUIVALEN BASED SEISMIC REGULATIONS IN 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembebanan yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan

Keywords: structural systems, earthquake, frame, shear wall.

BAB II DASAR DASAR PERENCANAAN STRUKTUR ATAS. Secara umum struktur atas adalah elemen-elemen struktur bangunan yang

KINERJA DINDING BATA TANPA TULANGAN TERHADAP BEBAN GEMPA

VISUALISASI PEMBELAJARAN DESAIN PENULANGAN DINDING GESER DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN DELPHI

KAJIAN STRUKTUR BAJA SEBAGAI ALTERNATIF REVIEW DESIGN STRUKTUR BETON BERTULANG (STUDI KASUS PADA GEDUNG LPTK FT UNY) PROYEK AKHIR


Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil. diajukan oleh: AGUNG PRABOWO NIM : D

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergesekan lempeng tektonik (plate tectonic) bumi yang terjadi di daerah patahan

BAB III ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR

ASESMEN DAN PERKUATAN STRUKTUR GEDUNG TERHADAP GEMPA PADA BANGUNAN RUSUNAWA I UNIVERSITAS SEBELAS MARET MAKALAH TESIS

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG BPK RI SURABAYA MENGGUNAKAN BETON PRACETAK DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG

BAB V PENULANGAN ELEMEN VERTIKAL DAN HORIZONTAL

BAB III LANDASAN TEORI. dasar ke permukaan tanah untuk suatu situs, maka situs tersebut harus

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL

BAB I PENDAHULUAN. maka kegiatan pemerintahan yang berkaitan dengan hukum dan perundangundangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN GEDUNG HOTEL 4 LANTAI & 1 BASEMENT DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 4

BAB I PENDAHULUAN Konsep Perencanaan Struktur Beton Suatu struktur atau elemen struktur harus memenuhi dua kriteria yaitu : Kuat ( Strength )

ASESMEN DAN PERKUATAN STRUKTUR GEDUNG TERHADAP GEMPA PADA BANGUNAN RUSUNAWA I UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa hal yang menyebabkan banyaknya bangunan tinggi diberbagai

STUDI EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TUNED MASS DAMPER UNTUK MENGURANGI PENGARUH BEBAN GEMPA PADA STRUKTUR BANGUNAN TINGGI DENGAN LAYOUT BANGUNAN BERBENTUK U

PERENCANAAN DINDING GESER (SHEAR WALL) PADA PORTAL GEDUNG UTAMA RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG TUGAS AKHIR

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERHOTELAN DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) DI KOTA PADANG

Transkripsi:

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT Studi Kasus : Sekolah Tahfidz Banjir Kanal Timur Nandani Putra Rizki 1), Andina Prima Putri 2) 1) Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Jl. Sunter Permai Raya, Sunter Agung Podomoro Jakarta Utara 14350 e-mail: nandaniputra@gmail.com 2) Dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Jl. Sunter Permai Raya, Sunter Agung Podomoro Jakarta Utara 14350 e-mail: andina.putri@uta45jakarta.ac.id ABSTRAK Indonesia terletak di daerah rawan gempa, karena Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik, dalam perencanaan struktur gedung bertingkat memerlukan perhitungan beban gempa, Faktor yang paling berpengaruh adalah kekuatan struktur bangunan, seperti kolom, balok, dan plat lantai. Perancangan struktur beton bertulang pada struktur bangunan Sekolah Tahfidz Banjir Kanal Timur ini bertujuan untuk mengetahui dan merencanakan struktur kolom, balok, plat lantai serta merencanakan bangunan gedung yang aman terhadap gempa. Perencanaan menggunakan program Etabs V9.7. Program ini digunakan untuk mengetahui beban static ekuivalen dan respons spectrum, kemudian data yang dihasilkan digunakan untuk perhitungan manual kebutuhan tulangan yang diperlukan untuk plat lantai, balok dan kolom. Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan menggunakan Program Etabs V9.7 dengan memasukan beban gempa static ekuivalen dan respons spectrum, diperoleh dimensi plat lantai dengan ukuran 6x8m, 2.5x8m, 4x8m, dengan tebal 120mm kemudian dari hasil tersebut diperoleh tulangan D19-150, plat lantai dengan ukuran 8x8m dengan tebal 200mm kemudian dari hasil diperoleh tulangan D19-150, plat lantai 6x8m lt atap dan 8x8 lt atap dengan tebal 100mm kemudian dari hasil diperoleh tulangan D19-150. Dimensi kolom K1 750x750mm, diperoleh tulangan 28D25. Dimensi balok diperoleh B1 350x650 panjang 8m diperoleh tulangan positif 5D25, tulangan negatif 10D25 dan tulangan geser ᴓ10-250. Dimensi balok diperoleh B2 350x650 panjang 6m diperoleh tulangan positif 4D25, tulangan negatif 8D25 dan tulangan geser ᴓ10-250. Kata kunci: Perencanaan Struktur, Statik Ekuivalen, Respons Spektrum Jurnal Kajian Teknik Sipil Vol.2 No.2 Page 29

ABSTRACT Indonesia is located in an area prone to earthquakes, because Indonesia is an archipelago country located at a meeting of four tectonic plates, in the planning of multi-storey building structures require the calculation of earthquake loads, The most influential factor is the strength of building structures, such as columns, beams, and floor plates. The design of reinforced concrete structure in the building structure of Tahfidz School of East Flood Canal is aimed to know and to plot the structure of columns, beams, floor plates and planning of buildings that are safe against the earthquake. Planning using the Etabs V9.7 program. This program is used to determine the equivalent static load and spectrum response, then the resulting data is used for manual calculation of reinforcing needs required for floor plates, beams and columns. Based on the results of the analysis that has been done using the Program Etabs V9.7 by entering the equivalent static earthquake load and spectrum response. Obtained dimension of floor plate with size 6x8m, 2.5x8m, 4x8m, thickness with 120mm then from those results obtained D19-150 reinforcement, floor plate with size 8x8m thick with 200mm then from those results obtained by reinforcement D19-150, floor plate 6x8m lt roof and 8x8 lt thick roof with 100mm then from those results obtained D19-150 reinforcement. Dimension column K1 750x750mm, obtained 28D25 reinforcement. Dimensional beam obtained B1 350x650 length 8m obtained by 5D25 positive reinforcement, 10D25 negative reinforcement and shear reinforcement ᴓ10-250. Dimensions of beam obtained B2 350x650 length 6m obtained positive reinforcement 4D25, 8D25 negative reinforcement and shear reinforcement ᴓ10-250. Keywords:, Structural planning, Static Equivalent, Response Spectrum Jurnal Kajian Teknik Sipil Vol.2 No.2 Page 30

PENDAHULUAN Indonesia terletak di daerah rawan gempa, karena Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng benua Asia, lempeng benua Australia, lempeng samudra Hindia dan lempeng samudra Pasifik. Untuk mengurangi resiko akibat bencana gempa tersebut perlu direncanakan struktur bangunan tahan gempa. Berdasarkan SNI 1726 tahun 2012, Menurut Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman (PUSKIM) kota Jakarta telah diklasifikasikan kedalam daerah yang telah memiliki resiko gempa yang memiliki percepatan gempa PGA : 0.353g. untuk menentukan gempa ringan, sedang dan besar dengan melihat berdasarkan kekuatannya atau magnitude (M). Tahap perencanaan, dilakukan penyempurnaan analisa elemen struktur sehingga diperoleh suatu konfigurasi struktur yang baik dari segi kekuatan, kekakuan, kestabilan, keamanan dan ekonomis. Dengan demikian dapat diperoleh suatu desain struktur bangunan yang optimal. Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka penyusun mencoba untuk mendesain struktur beton bertulang Sekolah Tahfidz Banjir Kanal Timur. TINJAUAN PUSTAKA Penampang Persegi Bertulangan Rangkap Syarat batasan tulangan untuk A s1, adalah bahwa harus dipenuhi ρ 1 = (= A s1 /bd) < ρ maks untuk penampang terkendali tarik dari balok bertulangan tunggal. Selanjutnya M u2 dapat dihitung dengan mengasumsikan tulangan tekan, A s sudah luluh φ akan lebih kecil dari 0,90 untuk M u1 dan M u2 sehingga: φm n = M u1 + M u2 = φ [(A s A s )f y (d a 2 ) + 0,90A s f y (d d )] Serta diperoleh pula syarat batas maksimum rasio tulangan : (ρ ρ ) < ρ maks = ρ b ( 0,003 + f y/e s ) 0,008 Maka dapat diperoleh hubungan berikut: (ρ ρ ) = 0,85β 1 ( f c ) ( d f y d ) ( 600 ) = K 600 f y Apabila dalam pengaruh gaya aksial, maka nilai V c dapat diperhitungkan sebagai berikut: 1. Untuk gaya aksial berupa gaya aksial tekan, N u : V c = (0,16λ f c + 17ρ w V u d M m ) b w d dengan 4h d M m = M u N u ( ) 8 Kemudian untuk nilai Vc N u V c = 0,17 (1 + ) λ f 14A c b w d g 2. Untuk gaya aksial berupa gaya aksial tarik, N u : V c = 0,17 (1 + 0,29N u ) λ f A c b w d g Nilai N u diambil bertanda negatif untuk gaya aksial tarik. Apabila V c bernilai negatif, maka V c dapat diambil sama dengan nol. Luas tulangan geser minimum tersebut A vmin, ditentukan dalam pasal 11.4.6.3 sebagai: A v min = 0,062 f c ( b ws ) f yt 0,35b ws f yt batasan geser juga dapat ditentukan berdasarkan kebutuhan minimum luas tulangan geser, yaitu: A v f yt s maks =, untuk f c 0,062 f c b w > 30 MPa dan Jurnal Kajian Teknik Sipil Vol.2 No.2 Page 31

s maks = A v f yt 0,35 b w, untuk f c 30 MPa Desain Geser kolom Karena kolom yang vertikal sempurna tidak dijumpai dalam praktek nyata, serta dengan mengasumsikan adanya sedikit eksentrisitas, maka P 0 harus direduksi. Dalam SNI 2847-2013 pasal 10.3.6 dinyatakan persamaan desain untuk kolom dengan sengkang spiral dan sengkang persegi untuk kolom dengan sengkang persegi, maka kuat aksial desainya adalah: P n = (0,80)[0.85f c A g + A st ( f y 0.85f c )] Kemudian perhitungan tulangan kolom menggunakan Program PCA Column. Desain Plat Lantai Dua Arah Berdasarkan SNI Beton Pasal 9.5.3.3 tebal minimum pelat dua arah dengan balok interior dapat ditentukan sebagai berikut: 1. Untuk α fm 0,2 Dapat menggunakan table 2.8 diatas. 2. Untuk 0,2 < α fm < 2,0 l n [0,8 + 1400 ] h min = 125 mm 36 + 5β(a fm 0,2) f y 3. Untuk α fm > 2,0 f y l n [0,8 + 1400 ] h min = 90 mm 36 + 9β METODE PENELITIAN Objek Penelitian Gambar 3. 1 Tampak 3D Bangunan Analisis Data Analisis data penelitian ini menggunakan 2 metode, metode tersebut adalah sebagai berikut: 1. Analisis Program Etabs V.9.7 Analisis data untuk beban gempa statik ekivalen yaitu dengan meninjau beban-beban gempa statik ekuivelen, pada bangunan tersebut. Sehubungan dengan sifat struktur gedung beraturan yang praktis berperilaku sebagai struktur 3 dimensi, sehingga renspons dinamiknya praktis hanya ditentukan oleh respons ragamnya yang pertama dan dapat ditampilkan sebagai akibat dari beban gempa statik ekuivalen. Kedua beban tersebut diinput atau dianalisis menggunakan Program Etabs V.9.7. Hasil output dari program tersebut hanya untuk mencari analisis mekaniknya saja, dengan mengambil nilai momen terbesar pada elemen struktur tertentu yang sama dimensinya, sedangkan elemen lain dengan momen yang lebih kecil dianggap telah terwakili. 2. Analisis Perhitungan Tulangan Manual Desain tulangan dikerjakan dengan cara perhitungan manual. Cara perhitungan manual mengikuti tata cara dan peraturan SNI Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung dengan nomor SNI 03-2847-2013. Jurnal Kajian Teknik Sipil Vol.2 No.2 Page 32

Bagan Alir Penelitian dengan tulangan kolom yaitu D25, dan perlu diketahui dahulu Momen dan Gaya yg bekerja pada balok tersebut. Berikut perhitungan dan detail penampang balok B350x650mm dengan panjang 8m dan 6m. Pada balok B350x650 mm dengan Panjang 8 m, dengan diketahui Mu+ yaitu sebesar 352.385 knm, Mu- yaitu sebesar 268.324 knm dan Gaya Geser Vu sebesar 228.1 kn. Setelahnya dihitung manual sehingga didapat tulangan negatif yaitu 10D25, tulangan positif yaitu 5D25 dan Tulangan Geser 10-250. Pada balok B350x650 mm dengan Panjang 6 m, dengan diketahui Mu+ yaitu sebesar 128.572 knm, Mu- yaitu sebesar 86.726 knm dan Gaya Geser Vu sebesar 115.38 kn. Setelahnya dihitung manual sehingga didapat tulangan negatif yaitu 8D25, tulangan positif yaitu 4D25 dan Tulangan Geser 10-250. Hasil perhitungan dapat dilihat pada table berikut: PEMBAHASAN Plat Lantai Perhitungan plat lantai yang dilakukan menghasilkan pemakaian tulangan dan tebal minimum plat lantai yang disajikan pada table berikut: Tabel 4. 2 Hasil perhitungan & detail penulangan balok P= 8m Tabel 4. 1 Rekapitulasi Tulangan dan Tebal Plat lantai Plat Tipe Ukuran plat (m) Tebal Plat (mm) Tulangan 1 6 x 8 120 D19-150 2 8 x 8 200 D19-100 3 2,5 x 8 120 D19-150 4 4 x 8 120 D19-150 5 6 x 8 (Lt Atap) 100 D19-150 6 8 x 8 (Lt Atap) 100 D19-150 Balok Dalam merencanakan tulangan pada balok untuk memudahkan pada proses pengerjaan di lapangan maka tulangan balok disamakan Jurnal Kajian Teknik Sipil Vol.2 No.2 Page 33

Tabel 4. 3 Hasil perhitungan & detail penulangan balok P= 6m Kolom Perhitungan Kolom menggunakan program PCA Column dengan memasukan Mx, My, serta P yang didapatkan dari output program Etabs V.9.7. Dapat dijelaskan sebagai berikut: Pada kolom K750x750 mm C68 Mx = -395.639 knm dan My = -745.025 knm. Perhitungan tulangan menggunakan Program PCa Column yang telah dianalisis dan menghasilkan kebutuhan tulangan sebanyak 28D25, dengan fmnx = -665.7 knm, fmny = -1253.6 knm dengan faktor keamanan fmn/mu=1.683. Pada kolom K750x750 mm C58 Mx = -395.639 knm dan My = -754.849 knm. Perhitungan tulangan menggunakan Program PCa Column yang telah dianalisis dan menghasilkan kebutuhan tulangan sebanyak 28D25, dengan fmnx = -659 knm, fmny = -1257.4 knm dengan faktor keamanan fmn/mu=1.666 Pada kolom K750x750 mm C42 Mx = -393.1 knm dan My = -754.849 knm. 28D25, dengan fmnx = -655.8 knm, fmny = -1259.2 knm dengan faktor keamanan fmn/mu=1.668 Pada kolom K750x750 mm C45 Mx = -440.3 knm dan My = -786.6 knm. 28D25, dengan fmnx = -693.0 knm, fmny = -1238.2 knm dengan faktor keamanan fmn/mu=1.574 Pada kolom K750x750 mm C56 Mx = -441.2 knm dan My = -740.0 knm. 28D25, dengan fmnx = -726.8 knm, fmny = -1219.0 knm dengan faktor keamanan fmn/mu=1.647 Pada kolom K750x750 mm C61 Mx = -558.6 knm dan My = -715.7 knm. 28D25, dengan fmnx = -865.8 knm, fmny = -1109.4 knm dengan faktor keamanan fmn/mu=1.550. Sehingga dapat diringkas dan dilihat pada table berikut ini: Jurnal Kajian Teknik Sipil Vol.2 No.2 Page 34

Tabel 4. 4 Kebutuhan tulangan pada kolom Kolom Mx My Tulangan utama Tulangan sengkang C68 395.639 745.025 28D25 D10-400 C61 588.511 715.685 28D25 D10-400 C58 393.124 754.849 28D25 D10-400 C42 393.124 754.849 28D25 D10-400 C45 440.257 786.600 28D25 D10-400 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasrkan dari hasil analisa dan perhitungan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan : 1. Hasil perencanaan berdasarkan perhitungan analisis program dan manual, didapatkan dimensi penampang balok, kolom, plat lantai: Dimensi plat lantai terbesar yaitu 8x8m, sedangkan dimensi plat lantai terkecil yaitu 2.5x8m dengan menggunakan tulangan yang saba sebesar D19-150. Dimensi balok 350x650mm panjang 8m mengunakan tulangan negatif yaitu 10D25, tulangan positif yaitu 5D25 dan Tulangan Geser 10-250. Dimensi balok 350x650mm panjang 6m mengunakan tulangan negatif yaitu 8D25, tulangan positif yaitu 4D25 dan Tulangan Geser 10-250. Dimensi kolom 750x750mm menggunakan tulangan 28D25 dengan tulangan sengkang D10-400. 2. Dari hasil analisis didapatkan bahwa gedung yang sudah didesain tahan terhadap beban gempa static ekuivalen dan respons spectrum. Saran Berdasarkan hasil pengerjaan tugas akhir ini, saran-saran yang dapat Penyusun berikan antara lain: 1. Untuk bangunan yang lebih tinggi analisis dinamik non linier karena tidak memiliki batasan model. 2. Memerlukan peninjauan model struktur yang lain sehingga dapat di analisis beberapa variasi ukuran elemen gedung. 3. Perencanaan dapat dilanjutkan untuk desain yang lebih efektif dan efisiensi. DAFTAR PUSTAKA 1. Asroni Ali, 2010, Kolom, Fondasi dan Balok T Beton Bertulang, Graha Ilmu, Yogyakarta 2. Aji Pujo & Purwono Rachmat, 2010, Pengendalian Mutu Beton, ITSPress, Surabaya 3. Cormac Mc, 2004,Desain Beton Bertulang Jilid 1, Erlangga, Jakarta. 4. Dipohusodo, 1999, Struktur Beton Bertulang, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 5. Imran Iswandi & Hendrik Fajar, 2014, Perencanaan Lanjut Struktur Beton Bertulang, ITB. 6. Pujo,Aji, 2010, Pengendalian Mutu Beton, ITSpress, Surabaya 7. Setiawan Agus, 2016, Perencanaan Struktur Beton Bertulang, Erlangga, Jakarta. 8. Suharjanto, 2013, Rekayasa Gempa, Penerbit: Kepel Press, Yogyakarta. 9. SNI-2847-2013, 2013, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, Bandung. 10. SNI-1726-2012, 2012, Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur 11. Bangunan Gedung, Bandung: Badan Standardisasi Nasional Indonesia. 12. SNI-1727-2013, 2013, Beban Minimum Untuk Perencanaan Bangunan Gedung dan Struktur lain,jakarta, Badan Standardisasi Nasional Indonesia. 13. 2013, Kota Jakarta Dalam Angka 2013, Bapeda Kota Jakarta dan Badan Pusat Statistik Kota Jakarta 2013. Jurnal Kajian Teknik Sipil Vol.2 No.2 Page 35