BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Hall (2001:5), menyatakan sistem adalah sekelompok dua atau lebih

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENGENDALIAN INTERN

BAB II DASAR TEORI Konsep dan Definisi Konsep. 1. Sistem Akuntansi. Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS PENGENDALIAN INTERNAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Purworejo, berdiri pada tanggal 25 Mei 1960 di desa Cangkrep Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena seperti yang dinyatakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sistem yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan demi tercapainya tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS PENGENDALIAN INTERNAL

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I.

1/28/2012. Menurut Warren Reeve & Fees (1999) Pengendalian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas. Pengertian Penendalian Intern

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tercakup sistem manajemen sumber daya manusia yaitu : a) Seleksi calon karyawan dan pengangkatan karyawan baru

88 Lampiran 1: Daftar Pertanyaan (Wawancara) DAFTAR PERTANYAAN (WAWANCARA)

BAB II. Dasar Teori. 2.1 Konsep dan Dasar Definisi Konsep

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini kondisi perekonomian di Indonesia belum sepenuhnya pulih.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Topik ini akan mengulas tentang:

BAB 1 PENDAHULUAN INPUT PROSES OUTPUT. * Siswa Lulus * Tenaga Pengajar * Sarjana Siap Pakai Seleksi * Gedung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur

Menurut Mulyadi (2001), Sistem Pengendalian Internal meliputi organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. atas penerimaan dan pengeluaran kas pada Perusahaan dan Koperasi. Memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan utama perusahaan manufaktur adalah mengolah bahan baku

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut PMK No 238/PMK.05/2011 pasal 1 Sistem Akuntansi Pemerintah. B. Pengertian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

BAB V PENUTUP. menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Struktur organisasi MP3 CV Vyto Global Media belum

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Akuntansi dan Sistem Informasi Akuntansi. keuangan yang berfungsi sebagai media control bagi manajemen villa untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung mencanangkan diri sebagai kota jasa, yang memfokuskan pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Rangkaian unsur dalam suatu sistem: INPUT PROSES OUTPUT. * Siswa Lulus * Tenaga Pengajar * Sarjana Siap Pakai Seleksi * Gedung

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Kas merupakan suatu aktiva lancar (Current Assets) yang meliputi uang logam, uang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) menurut UU ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

Pengertian sistem pengendalian intern menurut AICPA (American. Institute of Certifield Public Accountant) yang dikutip Mardi (2011:59) adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB II LANDASAN TEORI. dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan. Adanya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. internal dalam meningkatkan efektivitas penggajian pada PT PLN (Persero)

II.LANDASAN TEORI. terjadi demi berlangsungnya hidup perusahaan. Tanggung jawab atas keamanan aktiva perusahaan, kesalahan-kesalahan dan

BAB II PROSEDUR PEMBELIAN OBAT/ALAT KESEHATAN, PROSEDUR PENYIMPANAN OBAT/ALAT KESEHATAN, PROSEDUR PEMAKAIAN OBAT/ALAT KESEHATAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem dan Definisi Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Struktur Pengendalian Intern. Pada umumnya setiap perusahaan dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia bisnis diera global

BAB II TINJAUN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. PDAM Surya Sembada Kota Surabaya adalah perusahaan milik BUMN

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan ataupun yang telah

pengertian sistem pengendalian intern ada

BAB II LANDASAN TEORI. mendefinisikan sistem sebagai berikut Suatu sistem adalah suatu jaringan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1)

BAB II KAJIAN TEORI. mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang ada tujuannnya untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Seleksi Penutupan Calon Nasabah atau Pemohon Asuransi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki tujuan awal yang. telah direncanakan. Seperti yang kita ketahui dalam suatu keadaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001:5), menyatakan sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama, sedangkan menurut Widjayanto (2001:2), sistem adalah sesuatu yang memiliki fungsi-fungsi yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan yaitu input, proses, output. Berdasarkan pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa sistem adalah kumpulan dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan, komponen-komponen tersebut berhubungan erat satu dengan yang lainnya dan tidak dapat berdiri sendiri, mereka saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran suatu sistem dapat tercapai. 2.1.2 Pengertian Sistem Pengendalian Intern Menurut Mulyadi (2008:163), Sistem pengendalian intern adalah meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kelayakan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen. Sedangkan menurut Bodnar, G.H. dan Hopwood, W.S. (2006:11), pengendalian internal merupakan suatu proses yang dirancang untuk menyediakan keyakinan yang rasional atas tercapainya 5

tujuan (1) reliabilitas pelaporan keuangan, (2) efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan, (3) kesesuaian organisasi dengan aturan serta regulasiyang ada. Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern adalah proses yang dirancang meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk tercapainya tujuan perusahan dalam menjaga kekayaan, menjaga efektivitas dan efisiensi operasi, serta dipatuhinya aturan serta regulasi yang menjadi kebijakan manajemen. 2.1.3 Tujuan Sistem Pengendalian Intern Tujuan Sistem pengendalian intern menurut Mulyadi (2008:166) adalah sebagai berikut: 1) Menjaga Kelayakan dan Catatan Organisasi Kelayakan fisik suatu perusahaan dapat dicuri, disalah gunakan atau hancur karena kecelakaan kecuali jika kelayakan tersebut dilindungi dengan pengendalian yang memadai. 2) Mengecek Ketelitian dan Keandalan Data Akuntansi Pengendalian intern dirancang untuk memberikan jaminan proses pengolahan data akuntansi akan menghasilkan informasi keuangan yang teliti dan andal karena data akuntansi mencerminkan perubahan kelayakan perusahaan. 3) Mendorong Efisiensi Pengendalian intern mencegah duplikasi usaha yang tidak perlu atau pemborosan dalam segala hal kegiatan bisnis perusahaan dan untuk mencegah penggunaan kekayaan perusahaan yang tidak efisien. 4) Mendorong Dipatuhinya Kebijaksanaan Perusahaan 6

Untuk mencapai kebijaksanaan perusahaan, manajemen menetapkan kebijakan dan prosedur. Struktur pengendalian intern ini ditujukan untuk memberikan jaminan yang memadai agar kebijakan perusahaan tersebut dipatuhi oleh semua karyawan. Tujuan perusahaan akan mudah tercapai apabila kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan, dipenuhi dan dilaksanakan dengan baik oleh semua pihak yang ada dalam organisasi tersebut. 2.1.4 Komponen Proses Pengendalian Intern Menurut Agoes (2004:75), sistem pengendalian intern terdiri dari lima komponen yang saling terkait yaitu: 1) Lingkungan Pengendalian yang menetapkan corak suatu organisasi, memengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin, dan struktur. 2) Penaksiran Risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan risiko yang harus dikelola. 3) Aktivitas Pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan. 4) Informasi dan Komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka. 7

5) Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Menurut Mulyadi (2008:166) unsur pokok pengendalian intern adalah sebagai berikut: 1) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Struktur organisasi merupakan kerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh semua tahap suatu kegiatan. 2) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup. Dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi dalam organisasi. Oleh karena itu penggunaan formulir harus diawasi sedemikian rupa guna mengawasi pelaksanaan otorisasi. Pencatatan yang baik akan menjamin data yang direkam dalam formulir dicatat dalam catatan akuntansi dengan ketelitian dan keandalan (realibility) yang tinggi. Dengan demikian sistem otorisasi akan menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat dipercaya, sehingga akan menjadi masukan yang dapat dipercaya bagi proses akuntansi. Selanjutnya, prosedur pencatatan yang baik akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya suatu organisasi. 3) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. 8

Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat adalah: a) Penggunaan formulir bernomor urut bercetak yang pemakainnya harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang. Karena formulir merupakan alat yang memberikan otorisasi terlaksananya transaksi. b) Pemeriksaan mendadak (surprised audit). Pemeriksaan mendadak dilaksanakan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak yang akan diperiksa, dengan jadwal yang tidak teratur. c) Perputaran jabatan (job rotation). Perputaran jabatan yang diadakan secara rutin akan dapat menjaga independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya, sehingga persengkongkolan diantara mereka dapat dihindari. 4) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya berbagai cara berikut ini dapat ditempuh: a) Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya. Untuk memperoleh karyawan yang mempunyai kecakapan sesuai dengan tuntutan tanggung jawab yang akan dipikulnya, manajemen harus mengadakan analisis jabatan yang ada dalam perusahaan dan menentukan syarat-syarat dipenuhi oleh calon karyawan yang menduduki jabatan tersebut. b) Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan selama menjadi karyawan perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya. 9

2.1.5 Pengertian Tagihan Tagihan atau faktur (bahasa Belanda: factuur), adalah sebuah perincian pengiriman barang yang mencatat daftar barang, harga dan hal-hal lain yang biasanya terkait dengan pembayaran. Setiap perusahaan mempunyai bentuk faktur yang berbeda, sesuai kebutuhan masing-masing. Secara umum sebuah faktur merupakan suatu bukti surat dagang yang memuat rincian dari barang-barang yang dikirim kepada pihak tertentu. 2.1.6 Pengertian Vendor Rekanan atau Vendor adalah badan usaha atau perorangan yang dipilih oleh perusahaan untuk melakukan kerjasama berdasarkan perjanjian tertulis, dalam bentuk penyediaan jasa atau layanan atau barang yang diperlukan untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan. Dalam arti harfiahnya, vendor adalah penjual. Namun vendor memiliki artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain (istilah dalam industri yang menghubungkan produk dari produsen untuk sampai ke tangan customer) yang menjual barang kepada perusahaan untuk dijual kembali/dipergunakan oleh user dari perusahaan tersebut. Dalam hal ini, vendor dapat pula di sebut supplier dari produk atau jasa. Vendor dapat disebut atau tidak dapat disebut distributor dari sebuah barang atau bahkan yang memanufaktur produk.jika vendor pula dapat disebut manufaktur, dalam hal ini vendor dapat memproduksi barang sebagai stok atau produsen sebagai pihak ketiga. 2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya 10

Penelitian dari Mariani (2014), Penerapan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Pembayaran Klaim Pensiun Pertama pada PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Denpasar. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pengendalian intern terhadap pembayaran klaim pensiun pertama pada PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Denpasar. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pelaksanaan sistem pengendalian intern terhadap pembayaran klaim pensiun pertama pada PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Denpasar sudah baik. Hal ini dibuktikan dengan dipenuhinya unsur pokok pengendalian intern, yaitu: Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas, sistem otorisasi dan pencatatan yang memberikan perlindungan cukup, praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi, dan karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Penelitian dari Candra Sari (2013) Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Terhadap Prosedur Pemberian Kredit Cepat Aman pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Kreneng. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pengendalian intern terhadap prosedur pemberian kredit cepat aman pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Kreneng Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pengendalian intern terhadap prosedur pemberian kredit cepat aman pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Kreneng telah efektif. Dari beberapa penelitian sebelumnya, dapat dikatakan bahwa persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya sama-sama ingin mengetahui pengendalian intern perusahaan yang diteliti. Perbedaannya terletak pada lokasi dan periode 11

penelitian. Dimana penelitian ini dilakukan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Bali di Jalan Letda Tantular No.1 Renon, Denpasar, Periode 2015. 12