Lampiran 4. Kriteria Kesesuaian Lahan Tanaman Kehutanan Persyaratan penggunaan/ karakteristik lahan (1)

dokumen-dokumen yang mirip
PEMETAAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN AGROFORESTRY DI SUB DAS LAU SIMBELIN DAS ALAS KABUPATEN DAIRI

2013, No.1041 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 79/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN KESESUAIAN LAHAN PADA KOMODITAS TANAMAN PANGAN

I. PENDAHULUAN. Agroforestry dalam Bahasa Indonesia, dikenal dengan istilah wanatani atau

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN. pada 3 (tiga) fisiografi berdasarkan ketinggian tempat/elevasi lahan. Menurut

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kriteria Kesesuaian Lahan Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.)

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN dengan pusat pemerintahan di Gedong Tataan. Berdasarkan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PETANI DALAM PEMILIHAN JENIS TANAMAN PENYUSUN HUTAN RAKYAT DI KABUPATEN CIAMIS

BAB IV PROFIL VEGETASI GUNUNG PARAKASAK

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. buah-buahan (kelapa, pisang, MPTS). Klasifikasi untuk komposisi tanaman

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2013) Pringsewu merupakan Kabupaten

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Tanaman ubi jalar tergolong famili Convolvulaceae suku Kangkungkangkungan,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman ubi kayu (Manihot esculenta

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga

Mela Febrianti * 1. Pendahuluan. Abstrak KESESUAIAN LAHAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis Gambaran Umum Lahan Pertanian di Area Wisata Posong Desa Tlahap terletak di Kecamatan Kledung,

I. PENDAHULUAN. penduduk di Indonesia bergantung pada sektor pertanian sebagai sumber. kehidupan utama (Suparyono dan Setyono, 1994).

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KAWASAN TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

Kesesuaian Lahan Potensial

PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Taman Agro Satwa Wisata Bumi Kedaton. Keberadaan Taman Agro Satwa dan Wisata Bumi Kedaton Resort di Kota

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi yang terjadi saat ini telah melahirkan tuntutan kehidupan yang semakin

Karakteristik dan Kesesuaian Lahan Tanaman Cabai & Bawang Merah Dr. Dedi Nursyamsi

IV. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Analisis terhadap sampel tanah dilakukan di Laboratorium Tanah Fakultas

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

II. TINJAUAN PUSTAKA. menggabungkan unsur tanaman dan pepohonan. Agroforestri adalah suatu

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Lokasi Geografis

BAB I PENDAHULUAN. segi ekonomi, ekologi maupun sosial. Menurut Undang-undang Kehutanan No. 41

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS PERTANIAN

LEMBAR KERJA SISWA. No Jenis Tanah Jenis tanaman Pemanfaatannya

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Maret 2016

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

TINJAUAN PUSTAKA. yang mungkin dikembangkan (FAO, 1976). Vink, 1975 dalam Karim (1993)

TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.)

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kelapa Sawit(Elaeis guineensis) tanaman kelapa sawit diantaranya Divisi Embryophyta Siphonagama, Sub-devisio

TINJAUAN PUSTAKA. Survei Tanah. potensi sumber dayanya adalah survei. Sebuah peta tanah merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 1539 spesies burung atau 17% dari jumlah seluruh spesies

Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian dan Perkebunan

Lampiran 1. Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Kelapa sawit

Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica L var Kartika Ateng ) Di Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara

Lahan dapat diartikan bermacam-macam tergantung dari sudut pandang. (landscape) yang mencangkup pengertian lingkungan fisik termasuk tanah, iklim,

I. TINJAUAN PUSTAKA. bahan induk, relief/ topografi dan waktu. Tanah juga merupakan fenomena alam. pasir, debu dan lempung (Gunawan Budiyanto, 2014).

I. PENDAHULUAN. bercocok tanam. Berdasarkan luas lahan dan keragaman agroekosistem, peluang

KAJIAN KORELASI KARAKTERISTIK AGROEKOLOGI TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT DAN KARET DI PROVINSI LAMPUNG

Lampiran 1. Data curah hujan di desa Sipahutar, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara

MODEL AGROFORESTRY BERBASIS TONGKONAN YANG BERWAWASAN KONSERVASI LINGKUNGAN DI KABUPATEN TANA TORAJA. Oleh: SAMUEL ARUNG PAEMBONAN.

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan beras di Indonesia meningkat seiring dengan peningkatan laju

Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kacang Tanah di Desa Sampuran, Kecamatan Ranto Baek, Kabupaten Mandailing Natal

Kuliah ke-2. R. Soedradjad Lektor Kepala bidang Pengelolaan Sumberdaya Alam

Lampiran 1 : Data suhu udara di daerah Kebun Bekala Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang ( 0 C)

KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN PADI GOGO, JAGUNG DAN TEMBAKAU DI KECAMATAN PAKEM KABUPATEN BONDOWOSO

PENGARUH KONDISI EKOSISTEM DARAT KORIDOR SUNGAI TERHADAP DANAU RAWA PENING

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pemerataan, keadilan, dan kekhasan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan

Kesesuaian Lahan Tanaman Kelapa di Lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. pasir di semua wilayah penelitian sehingga cukup baik untuk meloloskan air.

AGROFORESTRI KOMPLEKS DI BANTAENG, SULAWESI SELATAN: PENTINGNYA PERAN PETANI SEBAGAI AGEN PENYANGGA KEANEKARAGAMAN HAYATI TUMBUHAN

AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

III. METODOLOGI PENELITIAN. tiga tipe kebun kakao di Desa Cipadang. Secara administratif, Desa Cipadang

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kualitas dan Karakteristik Lahan Sawah. wilayahnya, sehingga kondisi iklim pada masing-masing penggunaan lahan adalah

Daerah Aliran Atas: Pohon: -Pinus (Pinus mercusii) Semak: -Pakis (Davillia denticula) -Kirinyu (Cromolaena odorata) -Pokak

Kesesuaian LahanTanaman Kelapa Sawit Di lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Lailatul Husna *

SKRIPSI PERANAN JENIS TANAMAN PENAUNG BAGI KELENGASAN TANAH DAN KARAKTERISTIK AGRONOMIS TANAMAN KOPI ROBUSTA

TUGAS TUTORIAL MATA KULIAH : PERTANIAN BERLANJUT

Jurnal Sylva Lestari ISSN Vol. 1 No. 1. September 2013 (29 36)

RAKITAN TEKNOLOGI SEMINAR DAN EKSPOSE TEKNOLOGI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR

Kesesuaian Lahan tanaman kopi di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh


HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Lahan Kritis

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan. 1. Sistem pertanaman agroforestry dengan komposisi

KATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006

Pemetaan Tanah.

AGROFORESTRI KOMPLEKS DI BANTAENG SULAWESI SELATAN : PENTINGNYA PERAN PETANI SEBAGAI AGEN PENYANGGA KEANEKARAGAMAN HAYATI TUMBUHAN

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PADA TANAH ENTISOL DI KECAMATAN LINTONG NIHUTA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN UNTUK TANAMAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica)

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.3, Juni (602) :

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pengambilan sampel tanah dilakukan di Lahan pesisir Pantai Desa Bandengan,

I. METODE VEGETATIF FUNGSI Kanopi tanaman dapat menahan pukulan langsung butiran hujan terhadap permukaan tanah. Batang,perakaran dan serasah tanaman

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.33/Menhut-II/2007

Kesesuaian Lahan Kayu Manis di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Kemampuan hujan dengan energi kinetiknya untuk menimbulkan erosi pada suatu bidang lahan dalam waktu tertentu (Intensitas Hujan = EI30

Kesesuaian Lahan Jagung Pada Tanah Mineral dipoliteknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Lampiran 1. Peta/ luas areal statement kebun helvetia. Universitas Sumatera Utara

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

I. PENDAHULUAN. devisa non migas, penyedia lapangan kerja, dan berkaitan langsung dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan yang luas berisi

POTENSI KAYU RAKYAT PADA KEBUN CAMPURAN di DESA PESAWARAN INDAH KABUPATEN PESAWARAN

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

Karakteristik Lahan Gambut dan Pola Agroforestri Di Kelurahan Kalampangan Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Lampiran 1. Deskripsi Profil

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.

Kesesuian lahan untuk tanaman papaya dan durian dipolitani

Transkripsi:

Lampiran 4. Kriteria Kesesuaian Lahan Tanaman Kehutanan Persyaratan penggunaan/ karakteristik lahan (1) Kelas kesesuaian (2) Kemiri (Aleuriteus Moluccana WILLD) (3) Durian (Durio zibethinus MURR) (4) Tanaman Kehutanan Rambutan Alpukat (Persea Manggis (Garcinia Mahoni (Swietenia Jati (Nephelium americana) mangostana LINN) mahogani) (Tectona lappaceum LINN) grandis) (5) (6) (7) (8) (9) S1 21 27 25 28 25 28 18 26 20 23 2130 25<30 Temperatur S2 28 34 26 30 23 30 3034 30<35 rerata ( C) 18 21 22 25 22 25 15 18 18 20 1921 21<25 S3 > 34 > 30 30 40 < 18 20 22 20 22 10 15 15 18 N < 10 > 40 > 34 < 15 < 19 S1 1.000 2.500 2.0003.000 2.0003.000 1.200 2.000 1.250 1.750 25003000 1500<2000 Curah hujan S2 2.500 3.000 1.7502.000 1.7502.000 1.000 1.200 1.7502.000 20002500 2000<2250 (mm) 800 1.000 3.0003.500 3.0003.500 > 2.000 1.0001.250 S3 1.2501.750 1.2501.750 750 1.000 2.0002.500 3.0004.000 3.0004.000 750 1.000 N > 3.000 < 1.250 < 1.250 < 750 > 2.500 00 2250<2500 < 800 < 750 Drainase S1 baik baik, baik, baik, baik, baik, agak, baik S2 agak terhambat agak terhambat agak agak terhambat agak terhambat agak S3 agak agak agak buruk agak agak agak agak N buruk sangat Tekstur S1 agak kasar,, agak halus, halus, agak halus, halus agak sangat Sangat halus, agak halus, S2 agak kasar agak kasar S3 kasar, sangat halus agak kasar agak kasar, sangat sangat halus, agak agak kasar kasar kasar halus kasar N kasar kasar kasar kasar

Lanjutan Lampiran 4. Tanaman Kehutanan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Kedalaman S1 > 100 > 100 > 100 > 100 > 100 > 100 150 tanah (cm) S2 75 100 75 100 75 100 75 100 75 100 75100 100<150 S3 50 75 50 75 50 75 50 75 50 75 5075 75<100 N < 50 < 50 < 50 < 50 < 50 < 50 50<75 S1 > 50 Kejenuhan S2 35 50 20 35 20 35 20 35 20 35 basa (%) S3 35 N S1 5,0 7,0 5,5 7,8 5,0 6,0 5,0 6,5 5,0 6,0 5,57,0 5,57,0 ph H2O S2 4,0 5,0 5,0 5,5 4,5 5,0 4,6 5,0 4,5 5,0 7,17,5 7,0<7,5 7,0 8,0 7,8 8,0 6,0 7,5 6,5 7,5 6,0 7,5 5,05,4 S3 < 4,0 < 5,0 < 4,6 7,68,0 7,5<8,0 > 7,5 > 7,5 4,54,9 N >8,0 Corganik (%) Lereng (%) <4,5 S1 > 0,4 > 1,2 > 1,2 > 1,2 > 1,2 S2 0,4 0,8 1,2 0,8 1,2 0,8 1,2 0,8 1,2 S3 < 0,8 < 0,8 < 0,8 < 0,8 N S1 < 8 < 8 < 8 < 8 < 8 < 8 <8 S2 8 16 8 16 8 16 8 16 8 16 815 8<15 S3 16 30 16 30 16 30 16 30 16 30 15,130 15<30 N > 30 > 30 > 30 > 30 > 30 >30 30<50 Bahaya erosi S1 sangat rendah sangat rendah sangat rendah sangat rendah sangat rendah sangat rendah sangat rendah S2 rendah rendah rendah rendah rendah rendah rendah S3 berat berat berat berat berat N sangat berat sangat berat sangat berat sangat berat sangat berat berat berat sangat berat sangat berat

Lampiran 5. Kriteria Kesesuaian Lahan Tanaman Perkebunan Persyaratan penggunaan/ karakteristik (1) Kelas kesesuaian (2) Kopi arabika (coffea arabica) (3) Jenis Tanaman Perkebunan Kopi robusta (coffea canephora) (4) Kelapa (cocos nicifera L.) (5) Kelapa sawit (Elaeis guinensis JACK.) (6) Karet (Hevea brassiliensis M.A.) (7) cacao (Theobroma cacao L.) (8) Temperatur S1 16 22 22 25 25 28 25 28 26 30 25 28 rerata ( C) S2 1516 2224 25 28 23 25 22 25 30 34 24 26 20 25 28 32 S3 1415 2426 1922 28 32 20 23 20 22 22 24 N <14 <19 > 34 >26 > 32 < 22 Curah hujan S1 1.2001.800 2.0003.000 2.000 3.000 1.7002.500 2.5003.000 1.5002.500 (mm) S2 1.0001.200 1.8002.000 1.7502.000 3.0003.500 1.3002.000 1.4501.700 2.5003.500 2.0002.500 3.0003.500 2.5003.000 S3 2.0003.000 800 1.000 1.5001.750 3.5004.000 1.000 1.300 1.2501.450 3.5004.000 1.5002.000 3.5004.000 1.2501.500 3.0004.000 N >3.000 < 800 <1.500 >4.000 < 1.000 < 1.250 <1.500 < 1.250 Drainase S1 baik baik baik, baik, baik baik, S2 agak terhambat agak terhambat agak terhambat S3 agak agak agak agak agak agak agak terhambat agak N sangat sangat Tekstur S1 Kedalaman tanah (cm) S2 agak kasar S3 agak kasar agak kasar sangat halus agak kasar agak kasar agak kasar N kasar, sangat halus kasar, sangat halus kasar Kasar kasar kasar S1 > 100 > 100 > 100 > 100 > 100 > 100 S2 75 100 75 100 75 100 75 100 75 100 75 100 S3 50 75 50 75 50 75 50 75 50 75 50 75 N < 50 < 50 < 50 < 50 < 50 < 50

Lanjutan Lampiran 5. (1) (2) Jenis Tanaman Perkebunan (3) (4) (5) (6) (7) (8) Kejenuhan basa (%) ph H2O S1 > 50 > 20 > 20 > 20 < 35 S2 35 50 20 20 20 35 50 20 35 S3 < 35 > 50 N S1 5,6 6,6 5,3 6,0 5,2 7,5 5,0 6,5 5,0 6,0 6,0 7,0 S2 6,6 7,3 6,0 6,5 4,8 5,2 4,2 5,0 6,0 6,5 5,5 6,0 5,0 5,3 7,5 8,0 6,5 7,0 4,5 5,0 7,0 7,6 S3 < 5,5 > 6,5 < 4,8 < 4,2 > 6,5 <5,5 >7,4 < 5,3 > 7,0 > 7,6 N Corganik (%) S1 > 1,2 > 0,8 > 0,8 > 0,8 > 0,8 > 1,5 S2 0,8 1,2 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 1,5 S3 < 0,8 < 0,8 N S1 < 8 < 8 < 8 < 8 < 8 < 8 Lereng (%) S2 8 16 8 16 8 16 8 16 8 16 8 16 S3 1630 1630; 1650 16 30 16 30 16 30 16 30 1650 16 45 N > 30 > 30; > 50 > 30 > 30 > 30 > 30 > 50 > 45 Bahaya erosi S1 sangat rendah sangat rendah sangat rendah Sangat rendah sangat rendah sangat rendah S2 rendah rendah rendah Rendah rendah rendah S3 berat berat berat Berat berat berat N sangat berat sangat berat sangat berat Sangat berat sangat berat sangat berat

Lampiran 6. Kriteria Kesesuaian Lahan Tanaman Pertanian dan Tanaman Palawija Persyaratan Kelas kesesuaian Tanaman Pertanian dan Tanaman Palawija penggunaan/ karakteristik (1) (2) Padi gogo (Oryza sativa) (3) Padi sawah irigasi (Oryza sativa) (4) Jagung (Zea mays) (5) Ubi jalar (Ipomoea batatas) (6) Ubi kayu (Manihot esculenta) (7) S1 24 29 24 29 20 26 22 25 22 28 Temperatur S2 22 24 22 24 2530 28 30 rerata ( C) 29 32 29 32 26 30 20 22 S3 18 22 18 22 16 20 30 32 3035 18 20 1820 30 35 N < 18 < 18 <16 > 32 >35 < 18 <18 S1 50 400 500 1.200 800 1.500 1.000 2.000 Curah hujan (mm) S2 400 550 1.200 1.600 400 500 600800 1.5002.500 6001.000 2.000 3.000 S3 550 650 > 1.600 300 400 400600 2.5004.000 500600 3.000 5.000 N > 650 < 50 < 300 <400 <500 > 5.000 Drainase S1 baik,, agak, agak agak baik, agak terhambat baik, agak terhambat baik, agak terhambat terhambat S2 baik agak, agak, agak, S3 agak terhambats1 terhambat terhambat sangat terhambat N Tekstur S1 halus, agak halus agak halus, agak halus, S2 halus, agak kasar halus, agak kasar S3 agak kasar agak kasar agak kasar sangat halus N kasar kasar kasar kasar kasar Kedalaman tanah (cm) S1 > 50 > 50 > 60 > 75 > 100 S2 40 50 40 50 40 60 50 75 75 100 S3 25 40 25 40 25 40 20 50 50 75 N < 25 < 25 < 25 < 50

Lanjutan Lampiran 6. (1) (2) Tanaman Pertanian dan Tanaman Palawija (3) (4) (5) (6) (7) Kejenuhan basa (%) ph H2O Corganik (%) Lereng (%) S1 > 50 > 50 35 20 S2 20 35 3550 35 50 20 35 S3 < 35 < 35 N S1 5,5 7,5 5,5 8,2 5,8 7,8 5,2 8,2 5,2 7,0 S2 5,0 5,5 4,5 5,5 5,5 5,8 4,85,2 4,85,2 7,5 7,9 8,2 8,5 7,8 8,2 8,2 8,4 7,0 7,6 S3 < 5,0 < 5,5 <4,8 <4,8 > 7,9 > 8,5 > 8,2 > 8,4 > 7,6 N S1 > 1,5 > 1,5 > 0,4 > 2 > 0,8 S2 0,8 1,5 0,8 1,5 0,4 1 2 0,8 S3 < 0,8 < 0,8 < 1 N S1 < 8 < 3 < 8 < 8 < 8 S2 8 16 3 5 8 16 5 18 8 16 S3 16 30 5 8 16 30 16 30 16 30 16 50 N > 30 > 8 > 30 > 30 > 30 > 50 Bahaya erosi S1 sangat rendah sangat rendah sangat rendah sangat rendah sangat rendah S2 rendah rendah rendah rendah rendah S3 berat berat berat berat N sangat berat berat sangat berat sangat berat