BAB I PENDAHULUAN. Cina merupakan salah satu Negara yang memiliki beragam budaya yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa budaya dari Etnis Tionghoa seperti Cheng beng, upacara

Chrismas Ria Nababan

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. mempromosikan museum-museum tersebut sebagai tujuan wisata bagi wisatawan

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Koentjaranigrat (2009:144) mendefenisikan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi mengakibatkan terjadinya

STUDI PENGEMBANGAN PECINAN LASEM SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA TUGAS AKHIR. Oleh : Indri Wahyu Hastari L2D

kebudayaan Cina Peranakan bagi peneliti maupun pemba BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara memiliki beberapa Kesultanan pada masanya, yang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995:456) konsep diartikan

BAB. I PENDAHULUAN. wilayah III (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) serta dikenal dengan

Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan Agustus 2017

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Suku Banjar termasuk suku bangsa di negeri ini, selain memiliki kesamaan

BAB V KESIMPULAN. Kecamatan Pariaman Utara yang menghasilkan. Ada empat desa yang menjadi

Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan September 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

BAB I PENDAHULUAN. besar ke kota Medan (Sinar, 1996). Orang Cina dan Jawa didatangkan sebagai kuli

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai

Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kota Medan Provinsi Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan kota medan tidak dapat dilepaskan dari perkebunan

BAB I PENDAHULUAN. Medan dikenal dengan nama Tanah Deli dengan keadaan tanah berawa-rawa kurang

BAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan

BAB I PENDAHULUAN. dengan Konfusianisme adalah konsep bakti terhadap orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebudayaan merupakan kompleks yang mencakup pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang sangat majemuk. Ratusan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keanekaragaman kulinernya yang sangat khas. Setiap suku bangsa di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terkenal sebagai salah satu negeri terbesar penghasil kain tenun tradisional yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara TIPOLOGI DAN MAKNA SIMBOLIS RUMAH TJONG A FIE DI KOTA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran 2013 yang menyebutkan bahwa : Secara geografis, Kota Medan

BAB I PENDAHULUAN. Busana tidak hanya terbatas pada pakaian yang dipakai sehari-hari seperti

BAB I PENDAHULUAN. penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung

BAB III PERANAN DAN KEBERADAAN TJONG A FIE. dan pengaruh yang besar pada perkembangan Kota Medan sebagai lokasi

lib.archiplan.ugm.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. Peninggalan sejarah merupakan warisan budaya masa lalu yang

BAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keadaan Museum di Indonesia

Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional

BAB I PENDAHULUAN. sebuah bangsa dan menyimpanan berbagai karya luhur nenek moyang kita yang

Komunikasi Antar Budaya Tjong A Fie (Studi Biografi Gaya Komunikasi Tjong A Fie Dalam Komunikasi Antar Budaya) Johnvic Chandra

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah I.1.1. Indonesia adalah Negara yang Memiliki Kekayaan Budaya

BAB I PENDAHULUAN. TABEL 1.1 JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA DAN NUSANTARA KE OBJEK WISATA KOTA BANDUNG Jumlah. Jumlah Tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

PARIWISATA DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2015

BAB I PENDAHULUAN. keberadaban. Pengalihan kewenangan pemeliharaan dan pelestarian kebudayaan

Perkembangan Pariwisata Sulawesi Utara Bulan September 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Edi Supriadi, 2013

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Bangsa yang majemuk, artinya Bangsa yang terdiri dari beberapa suku

BAB I PENDAHULUAN. begitu juga dengan rakyatnya. Pengaruh dari pemerintah kolonial Belanda masih

I. PENDAHULUAN. oleh Indonesia adalah suku Cina atau sering disebut Suku Tionghoa.

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN MEI 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN JULI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN JULI 2015

PARIWISATA DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung memiliki sejarah yang sangat panjang. Kota Bandung berdiri

BAB I PENDAHULUAN. meneruskan perjuangan bangsa dibina melalui dunia pendidikan. Dunia pendidikan sangat erat

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2016

Jalan-jalan ke Istana Maimoon Medan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pernikahan merupakan satu bagian dalam proses kehidupan

Pelestarian Bangunan Bersejarah Di Kota Lhokseumawe

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dalam bahasa Indonesia merupakan peristiwa yang benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap kehidupan manusia, Bagi manusia, busana merupakan salah

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN MEI 2015

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Budaya merupakan sistem nilai suatu masyarakat, meliputi cara-cara berlaku,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Batik di Indonesia bukan merupakan sesuatu yang baru. Secara historis, batik

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN OKTOBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. Maamun Al-Rasyid Perkasa Alamsjah IX yang menjadi Sultan ketika itu. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Proyek-proyek perumahan, gedung-gedung bertingkat dan pembenahan

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE PROVINSI DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN JULI 2017

BAB I PENDAHULUAN. memberi makna kepada orang lain sesuai dengan konteks yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilestarikan agar tidak hilang. Dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan tercermin

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN MARET 2016

BAB. I PENDAHULUAN. Negara adalah sektor pariwisata. Negara-negara di dunia seakan bersepakat

BAB V KESIMPULAN. secara bertahap dimulai dari swadaya, boyongan, dan dibawa ketika terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2011

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN APRIL 2017

PARIWISATA DKI JAKARTA

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Kisaran terbagi menjadi dua kecamatan yaitu Kecamatan Kisaran Timur dan

BAB I PENDAHULUAN. Makanan modern yang beredar tersebut menarik minat para generasi muda

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM NOPEMBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN JUNI 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kota selalu menjadi pusat peradaban dan cermin kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuh unsur kebudayaan universal juga dilestarikan di dalam kegiatan suatu suku

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2015

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Cina merupakan salah satu Negara yang memiliki beragam budaya yang dihasilkan sendiri maupun yang lahir karena bercampur dengan budaya dari negara lain yang masuk ke Negara mereka. Cina juga merupakan salah satu negara yang memiliki peninggalan-peninggalan yang bernilai historis sangat tinggi sehingga menarik perhatian mata dunia. Cina seperti yang kita ketahui merupakan negara yang banyak penduduknya.persebaran penduduknya hampir meluas dibelahan bumi manapun.indonesia merupakan salah satu Negara yang sebagian penduduknya masyarakat Cina atau dikenal juga dengan masyarakat Tionghoa.Tak menutup kemungkinan kebudayaan masyarakat Cina bisa melebur pada kebudayaan Indonesia. Di Medan tepatnya di jalan Jend.Ahmad Yani (Kesawan) No. 105, berdiri sebuah bangunan tua yang disebut Tjong A Fie Memorial Institute atau dikenal juga dengan sebutan Tjong A Fie Mansion. Rumah Tjong A Fie merupakan satu diantara ratusan bangunan di jalan Jend. Ahmad Yani yang menyimpan sejarah penting kota Medan. Sebelum menjadi Tjong A Fie Mansion dulunya bangunan tersebut merupakan tempat tinggal Tjong A Fie, tokoh yang sempat melegenda

abad lalu.ketokohanya inilah yang membuat segala hal yang pernah terekam bersamanya menjadi berarti.apalagi kediamannya. Mungkin jika Tjong A Fie

bukan seorang tokoh, Tjong A Fie Mansion tak akan pernah menjadi warisan budaya. Artinya pemerintah tidak perlu repot untuk mengurusi Tjong A Fie Memorial Institute, apalagi melestarikan budaya Tionghoa. Rumah fantastis Tjong A Fie telah mengundang banyak investor yang bermaksud membelinya.tak sedikit yang mengajukan penawaran untuk menjadikan bangunan tersebut sebagai tempat komersial.misalnya, ada yang ingin mengubahnya menjadi rumah makan, ada juga yang berminat menjadikan hotel atau penginapan, mengingat rumah tersebut mempunyai banyak kamar. Jika rumah tersebut jatuh ke tangan investor maka bangunan itu akan berubah fungsi dan kehilangan jati dirinya maka sejarahnya pun akan hilang..tjong A Fie Mansion sudah menjadi tanggung jawab semua pihak, apalagi pemerintahan kota Medan melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Medan. Tjong A Fie Mansion juga merupakan bagian dari Heritage Sumatera Utara, tentu harus ada upaya yang baik dalam melestarikannya ungkap Busral Manan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Medan, (Surat Kabar Analisa, 1 September 2013) Terlepas dari sosok Tjong A Fie yang melegenda di Medan, rumah tinggal pengusaha yang sering membantu Pemerintah Kota Medan tempo dulu itu memang masih megah dan terawat dengan baik.bangunan itu merupakan perpaduan tiga budaya, yakni Tiongkok, Melayu, dan Eropa.Jika dilihat dari bentuk dan desain rumah tersebut, mungkin orang akan bertanya-tanya apa alasan Tjong A Fie memadukan tiga budaya yang berbeda menjadi satu. Cita rasa Tiongkok tampak pada ukiran kayu dan lukisan dari langit-langit rumahnya, mengartikan bahwa Tjong A Fie merupakan seorang berkebudayaan Cina asli yang tidak ingin melupakan budaya leluhurnya walaupun beliau tinggal

di lingkungan pribumi. Nuansa Melayu terlihat dari warna kuning yang menyala dominan dan ukiran-ukiran pada deretan jendelanya, dikarenakan Tjong A Fie menikahi seorang gadis keturunan Melayu asal Kota Binjai Timbangan yang bernama Ny. Lim Koei Yap. Ny Lim Koei yap dalam kesehariannya tidak pernah meninggalkan kebiasaan budayanya, beliau selalu menggunakan kebaya Melayu dan juga ruangan tersebut sering menjadi ruang khusus jika tamu kerajaan Melayu datang berkunjung. Sedangkan Aroma Eropa begitu terasa dari besi-besi kolom yang kukuh dan besar, khas bangunan Belanda, diartikan karena pada masa itu pemerintah kolonial Belanda sedang menduduki Negara Republik Indonesia. Bentuk dan desain museum Tjong A Fie menggambarkan bagaimana kehidupan penghuninya. Seperti yang penulis ketahui Tjong A Fie merupakan seorang berkebudayaan Cina sedangkan istrinya Ny. Lim Koei Yap merupakan seorang keturunan Melayu. Pernikahan antara Tjong A Fie dan Ny. Lim Koei Yap akan menghasilkan budaya Cina campuran. Di Indonesia dan beberapa Negara lain di Asia seperti Malaysia dan Singapura menyebut budaya Cina campuran tersebut dengan budaya Peranakan. Di Singapura budaya Peranakan sangat berkembang karena Singapura memiliki sebuah museum budaya Peranakan yang membuat Tionghoa Peranakan merasa lebih percaya diri sehingga generasi nya tidak berhenti berkembang.keberadaan museum Peranakan tersebut juga merupakan simbol keberadaan mereka. Di Indonesia sendiri khususnya di kota Medan keberadaan peranakan Tionghoa memang dianggap ada, namun usaha untuk pengembangannya belum terlihat. Sayang jika budaya tersebut tidak dikembangkan karena jika budaya tersebut dapat menambah warna bagi

Indonesia.generasi muda Cina Peranakan di Medan sendiri terlihat sedikit acuh terhadap perkembangan budaya mereka sendiri. Mungkin mereka masih merasa takut atau canggung mengingat di masa orde lama pemerintah sangat anti terhadap orang Cina. Namun sekarang zamannya sudah berbeda, kita berada di zaman demokrasi yang setiap orang memiliki hak dan kewajiban yang sama, artinya generasi muda Peranakan tidak perlu takut lagi untuk mengembangkan budaya mereka. Mungkin juga dikarenakan adanya pengaruh globalisasi dan pengaruh budaya kebaratbaratan yang diakibatkan perkembangan tekhnologi sehingga mereka merasa malu jika tidak mengikuti perkembangan tersebut dan akhirnya lupa dengan budaya mereka sendiri.padahal budaya Peranakan merupakan dampak perkembangan budaya Cina yang unik, dapat dilihat dari pakaian, makanan, prosesi pernikahan dan banyak lagi. Rumah Tjong A Fie yang sekarang dirawat oleh Fon Prawira yang merupakan ahli waris Tjong A Fie sendiri yang dijadikan Memorial institute bukan hanya dijadikan tujuan pariwisata saja, tetapi Fon selalu terbuka kepada setiap pengunjung tentang sejarah budaya Peranakan. Disini penulis berpendapat bahwa sebenarnya sudah terlihat ada itikad dari keturunan Tjong A Fie dalam usaha pengembangan budaya Peranakan di Medan melalui Tjong A Fie Memorial Institue, namun masih butuh banyak bantuan dari pihak lainnya. Hal tersebut membuat penulis tertarik untuk meneliti Tjong A Fie Memorial Institute agar mengetahui fungsinya bagi perkembangan budaya Cina.

1.2 Batasan Masalah Menghindari masalah yang terlalu luas, maka penulis mencoba membatasi ruang ligkup penelitian Fungsi dan Peran Tjong A Fie Memorial Institute Dalam Perkembangan Budaya Cina Di Kota Medan dengan hanya membahas mengenai bagaimana fungsi dan peran dari museum Tjong A Fie dalam perkembangan budaya Cina di Medan agar tidak mengaburkan penelitian dan dapat fokus. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan penulis diatas, adapun rumusan penelitiannya ialah sebagai berikut : 1. Bagaimana fungsi Tjong A Fie Memorial Institute dalam perkembangan budaya Cina di kota Medan? 2. Bagaimana peran Tjong A Fie Memorial Institute dalam perkembangan budaya Cina di kota Medan? 1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mendeskripsikan fungsi Tjong A Fie Memorial Institute dalam perkembangan budaya Cina di kota Medan. 2. Untuk mengetahui peran Tjong A Fie Memorial Institute dalam perkembangan budaya Cina di kota Medan.

1.5 Manfaat Penelitian Sesuai dengan latar belakang masalah, perumusan masalah dan tujuan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.5.1 Manfaat Teoritis Secara teoritis, manfaat yag diperoleh dari hasil penelitian terhadap fungsi dan peran Tjong A Fie Memorial Institute dalam perkembangan budaya Cina di kota Medan adalah : 1. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat luas mengenai fungsi dan peran Tjong A Fie Memorial Institute dalam perkembangan budaya Cina di kota Medan. 2. Menjadi sumber dan pengetahuan bagi penulis pada bidang kebudayaan, dan memberi manfaat bagi kelestarian budaya masyarakat Tionghoa telah memberikan kepada kita pemahaman budaya yang harus tetap dilestarikan. 3. Menjadi salah satu rujukan bagi peneliti lain yang sejenis untuk penelitian kebudayaan lainnya, fokusnya pada objek yang sama. 1.5.2 Manfaat Praktis Secara praktis manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian fungsi dan peran Tjong A Fie Memorial Institute dalam perkembangan budaya Cina di kota Medan adalah