ENERGI KESETIMBANGAN FASA NURUL MU NISAH AWALIYAH 1112016200008 Kelompok 2 : 1. Ipa Ida Rosita 2. Putri Dewi M.F PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
ABSTRAK Ketimbangan fasa adalah proses dinamik yang sangat berbeda dari kesetimbangan static seperti kelereng yang berkisar dan berhenti jika dikisarkan dalam mangkuk. Dalam kesetimbangan antara air cair dan uap air tekanan parsial menjadi mendatar. Untuk satu fase kita membuktikan 2 derajat kebebasan untuk menggambarkan system secara sempurna, dan untuk dua fase dalam kesetimbangan, satu derajat kebebasan. Jadi kita dapat menggambarkan diagram fase dalam satu bidang. Cara terbaik untuk menggambarkan system tiga komponen adalah dengan mendapatkan suatu kertas grafik segitiga. Berdasarkan hasil pengamatan ternyata asam asetat glasial lebih mudah larut dalam air di bandingan dengan kloroform. PENDAHULUAN Ketimbangan fasa adalah proses dinamik yang sangat berbeda dari kesetimbangan static seperti kelereng yang berkisar dan berhenti jika dikisarkan dalam mangkuk. Dalam kesetimbangan antara air cair dan uap air tekanan parsial menjadi mendatar.(oxtoby : 2001 :141). Kesetimbangan fasa dikelompokan menurut jumlah komponen penyusunnya yaitu sistem satu komponen, dua komponen dan tiga komponen Pemahaman mengenaiperilaku fasa berkembang dengan adanya aturan fasa Gibbs. Kesetimbangan fasa dari suatu sistem harus memenuhi syarat berikut : a. Sistem mempunyai lebih dari satu fasa meskipun materinya sama b. Terjadi perpindahan reversibel spesi kimia dari satu fasa ke fasa lain c. Seluruh bagian sistem mempunyai tekanan dan temperatur sama (Endang:2008) Suatu fase didefinisikan sebagian bagian sistem yang seragam atau homogen diantara keadaan submakropisnya, tertapi benar benar terpisah dari bagian system yang lain oleh batasan yang baik dan jelas. Campuran padatan atau dua cairan yang tidak dapat bercampur dapat membentuk fase terpisah, sedangkan campuran gas gas adalah satu fase karena sistemnya yang homogen. Symbol umum untuk jumlah fase adalah P. ( Dogra : 2009 : 454 )
Untuk satu fase kita membuktikan 2 derajat kebebasan untuk menggambarkan system secara sempurna, dan untuk dua fase dalam kesetimbangan, satu derajat kebebasan. Jadi kita dapat menggambarkan diagram fase dalam satu bidang. Cara terbaik untuk menggambarkan system tiga komponen adalah dengan mendapatkan suatu kertas grafik segitiga. Konsentrasi dapat dinyatakan dengan istilah % berat atau fraksi mol. Puncak-puncak dihubungkan ke titik tengah dari sisi yang berlawanan, yaitu Aa, Bb, Cc. ( Dogra : 2009 : 473 ) ALAT DAN LANGKAH KERJA Alat Buret Erlenmeyer Gelas Ukur Corong Gelas Beaker 50 ml Statif Klem 4 Jari Pipet tetes 3 Buah Bahan Asetat Glasial Kloroform Aquades 13 ml 15 ml Prosedur Kerja 1. Masukkan asetat glasial kedalam buret 2. Masukkan kloroforrm 3 ml ke dalam labu Erlenmeyer 3. Tambahkan aquades sebanyak 5 ml lalu kocok hingga terbentuk 2 lapisan 4. Titrasi dengan asam asetat glasial hingga kedua lapisan terbentuk satu fasa
5. Ulangi langkah tersebut dengan menggunakan kloroform sebanyak 4 ml, dan 6 ml. HASIL DAN PEMBAHASAN Volume Kloroform Volume Aquades Volume asam asetat 3 ml 5 ml 7,5 ml 4 ml 5 ml 6,2 ml 6 ml 5 ml 9,3 ml Perlakuan Kloroform dimasukkan kedalam labu Erlenmeyer sebanyak masing-masing 3ml, 4ml dan 6ml. Labu Erlenmeyer yang telah diisi kloroform + air 5ml Pengamatan Larutan terbentuk dua fasa (cair dan minyak) Larutan terbentuk satu fasa Titrasi I (3ml kloroform + 5ml air) na = nb nc ntotal Xa
Xb Xc Titrasi II ( 4ml kloroform + 5 ml air) na nb nc ntotal Xa Xb Xc Titrasi III (6ml kloroform + 5ml air) na nb nc ntotal Xa Xb Xc Xa Rata-rata = Xb Rata-rata =
Xc Rata-rata = Istilah fasa diidentikkan dengan wujud atau keadaan suatu materi, misalnya es berwujud padat, air berwujud cair atau uap air yang berwujud gas. Konsep ini tidak benar karena sistem padatan dan sistem cairan dapat terdiri dari beberapa fasa. Sedangkan gas cenderung bercampur sempurna sehingga dalam sistem gas hanya terdapat satu fasa. Fasa dapat didefinisikan sebagai setiap bagian sistem yang : a. Homogen dan dipisahkan oleh batas yang jelas b. Sifat fisik dan sifat kimia berbeda dari bagian sistem lain c. Dapat dipisahkan secara mekanik dari bagian lain sistem itu (Endang:2008) Saat kloroform di tambahkan dengan air terbentuk 2 fasa hal ini terjadi karena adanya perbedaan sifat antara air dan kloroform. Air merupakan suatu senyawa yang bersifat polar sedangkan kloroform merupakan suatu senyawa yang bersifat non polar. Sehingga air dan kloroform tidak dapat larut secara sempurna. Kemudian campuran air dan kloroform dititrasi menggunakan asam asetat glasial sebagai titran. Asam asetat glasial merupakan suatu senyawa yang bersifat semipolar sehingga dapat membuat air dan kloroform membentuk 1 fasa. Selain itu kesetimbangan fasa juga dipengaruhi oleh massa jenis. Menerut literatur massa jenis air adalah 1,04 g/ml dan massa jenis asam asetat glasial adalah 1 g/ml sedangankan massa jenis kloroform adalah 1,47 g/ml. hal tersebut menyebabkan kelarutan asetat glasial lebih mudah dalam air dibandingkan dengan kloroform. Perbedaan massa jenis itulah yang membuat lapisan air berada di atas sedangkan kloroform berada dibawah. KESIMPULAN Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpuulkan bahwa : 1. Perbedaan massa jenis serta sifat kepolaran dapat mempengaruhi kesetimbangan fasa 2. Berdasarkan diagram terner di atas asam asetat glasial lebih mudah larut dalam air dari pada dengan kloroform
DAFTAR PUSTAKA Oxtoby, dkk.2001. Prinsip Prinsip Kimia Modern. Erlangga : Jakarta. Dogra, SK dan S. Dogra. 2009. KIMIA FISIK DAN SOAL-SOAL. Jakarta: UI-PRESS Endang Widjajanti LFX. Modul Pengayaan Materi KESETIMBANGAN FASA.2008 (https://www.google.com/search?q=kesetimbangan+fasa.pdf&ie=utf-8&oe=utf 8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a&channel=sb) di akses pada tanggal 24 april
Amelia Rachmawati (1112016200025) 15 April 2014