BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Agustine(2008) kerang hijau (green mussels) diklasifikasikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencernaan manusia dan hewan. Bakteri Coliform digunakan sebagai indikator

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Coliform adalah bakteri gram negatif berbentuk batang bersifat anaerob

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia dan juga hewan berdarah panas. Kelompok bakteri Coliform diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. Kerang hijau merupakan salah satu makanan yang mengandung banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Coliform merupakan golongan bakteri yang termasuk ke dalam famili

BAB I PENDAHULUAN. terdapat sampai pada dasar laut yang paling dalam. Di dalam air, seperti air


TINJAUAN PUSTAKA Daging Sapi Daging Ayam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan-bahan lain seperti garam, bawang merah, bawang putih. Sambal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah dari provinsi Gorontalo yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. seperti kijing, kaung-kaung, kapal kapalan, kedaung dan kemudi kapal. Menurut

PENGARUH TAMBAHAN CANGKANG KERANG TERHADAP KUAT BETON

II. TINJAUAN PUSTAKA. Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Penyakit yang ditularkan melalui makanan (foodborne disease) merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah: zat organik yang terdiri dari 1 atom oksigen dengan 2

I. PENDAHULUAN. Produk yang dihasilkan oleh itik yang bernilai ekonomis antara lain: telur, daging,

HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikarenakan agar mudah mengambil air untuk keperluan sehari-hari. Seiring

bio.unsoed.ac.id I. PENDAHULUAN

BAB II HASIL PRAKTIKUM. Pengenceran Fanta Aqua Bakso Bakwan

BAB II TUJUAN PUSTAKA. jalan seperti es dawet, es kelapa muda, dan es rumput laut. Pecemaran oleh

4 Telur biasanya juga mengandung semua vitamin yang sangat dibutuhkan kecuali vitamin C. Vitamin larut lemak (A, D, E, dan K), vitamin yang larut air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi alternatif makanan dan minuman sehari-hari dan banyak dikonsumsi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Makanan jajanan (street food)

UJI BAKTERIOLOGI AIR ES BATU BALOK DI DAERAH PABELAN. SUKOHARJO DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform

II. TINJAUAN PUSTAKA. makanan yang tidak tercerna. Alat pencernaan itik termasuk ke dalam kelompok

TINJAUAN PUSTAKA. Syarat mutu susu segar menurut SNI tentang Susu Segar

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi adalah hewan ternak yang merupakan famili Bovidae dari subfamili

I. PENDAHULUAN. yang dapat menyebabkan kematian, yang disebut sebagai salmonellosis. Habitat

3. HASIL PENELITIAN Acar Kubis Putih (Brassica oleracea)

I. PENDAHULUAN. dan semua produk hasil pengolahan jaringan yang dapat dimakan dan tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Bahan pakan sumber protein merupakan material yang sangat penting. dalam penyusunan ransum, khususnya ternak unggas. Saat ini bahan pakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hijau. Kerang hijau termasuk kelas Pelecypoda. Golongan biota yang bertubuh

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Aspek Biologi Klasifikasi Morfologi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan bahan esensial bagi kehidupan organisme. Oleh karena itu, air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari Itala Filippo Pacini pada tahun Penemuannya mengungkapkan

UJI BAKTERIOLOGI AIR BAKU DAN AIR SIAP KONSUMSI DARI PDAM SURAKARTA DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform

3. HASIL PENELITIAN Fermentasi Asinan Rebung

BAB 1 PENDAHULUAN. mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda-benda yang

BAB I PENGANTAR. alami Salmonella sp adalah di usus manusia dan hewan, sedangkan air dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daging sapi didefinisikan sebagai semua jaringan hewan dan semua produk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kecamatan Kuta Selatan terletak di selatan Kabupaten Badung tepatnya pada 8º

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Lactobacillus plantarum 1A5 (a), 1B1 (b), 2B2 (c), dan 2C12 (d) Sumber : Firmansyah (2009)

STUDI KANDUNGAN BAKTERI Salmonella sp. PADA MINUMAN SUSU TELUR MADU JAHE (STMJ) DI TAMAN KOTA DAMAY KECAMATAN KOTA SELATAN KOTA GORONTALO TAHUN 2012

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bahan Baku Kerang. Kerang Anadara sp termasuk Kelas Pelecypoda (Bivalva) yang mempunyai

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. dikenal orang karena lalat ini biasanya hidup berasosiasi dengan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. komoditas ternak yang memiliki potensi cukup besar sebagai penghasil daging

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kualitas Mikrobiologis Air Minum Isi Ulang di Kota Surakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Morfologi dan Taksonomi Escherichia coli

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. sebagai kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikonsumsi akan semakin besar. Tujuan mengkonsumsi makanan bukan lagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mineral. Susu adalah suatu cairan yang merupakan hasil pemerahan dari sapi atau

Studi Sanitasi Dan Pemeriksaan Angka Kuman Pada Usapan Peralatan Makan Di Rumah Makan Kompleks Pasar Sentral Kota Gorontalo Tahun 2012

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. sayap (terbang) yang berbentuk membran. Hanya sesekali bergerak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sumur kurang dari 0,8 meter dari permukaan tanah didapat hasil sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebanyak 15% di dalam atmosfer (Gabriel, 2001). Air merupakan senyawa kimia yang terdiri dan atom H dan O.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan pokok manusia yang paling penting. Air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65-75% dari berat

BAB I PENDAHULUAN. unggul. Telur itik Mojosari banyak digemari konsumen. Walaupun bentuk badan itik

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tomat dapat dijadikan sebagai bahan dasar kosmetik atau obat-obatan. Selain

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5. Jumlah Bakteri Asam Laktat pada Media Susu Skim.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bumbu bawang merah, bawang putih, jahe, garam halus, tapioka, minyak,

BAB I PENDAHULUAN. manusia, sehingga tanaman kelapa dijuluki Tree of Life (Kriswiyanti, 2013).

I. PENDAHULUAN. Bakteri biasanya dikategorikan ke dalam dua kelompok. Bakteri yang

TINJAUAN PUSTAKA. melindungi kebersihan tangan. Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

BAB I PENDAHULUAN. Bakteri ini merupakan indikator kualitas air karena keberadaannya menunjukan bahwa

I. PENDAHULUAN. Escherichia coli adalah bakteri yang merupakan bagian dari mikroflora yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan harga yang murah, menarik dan bervariasi. Menurut FAO (Food

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL

BAB I PENDAHULUAN. Nilai konsumsi tahu tersebut lebih besar bila dibandingkan dengan konsumsi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bakteri asam laktat (BAL) adalah kelompok bakteri yang bersifat Gram

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari lautan yang menghasilkan berbagai macam hasil perikanan yang terus

BAB 1 PENDAHULUAN. Air dalam keadaan murni merupakan cairan yang tidak berwarna, tidak

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tempe Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa, dll merupakan bahan

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. bangsa-bangsa ayam yang memiliki produktifitas tinggi terutama dalam

ANALISIS COLIFORM PADA MINUMAN ES DAWET YANG DIJUAL DI MALIOBORO YOGYAKARTA

II. TELAAH PUSTAKA. bio.unsoed.ac.id

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembelahan daging ayam untuk mengeluarkan jeroan, dan proses pengeluaran

BAB I PENDAHULUAN. dari protein, karbohidrat, lemak, dan mineral sehingga merupakan salah satu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerang Hijau (Perna viridis) 1. Klasifikasi Menurut Agustine(2008) kerang hijau (green mussels) diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Class : Bivalvia Ordo : Filibranchia Family : Mytilidae Genus : Mytilus Species : Mytilus viridis 2. Morfologi Kerang hijau merupakan jenis bivalve dari kelompok Moluska yang berwarna hijau, berbentuk simetri bilateral yang terdiri dari dua keping cangkang yang dihubungkan oleh ligamen pada bagian dorsal serta memiliki ukuran panjang sekitar 80-100 mm, bahkan dapat mencapai 165 mm. Insangnya berlapis-lapis (Lameliibranchia) dan berkaki kapak (Pelecypoda) serta memiliki benang byssus. Kerang hijau mendapat makanan dengan cara menyaring partikel-partikel dari suatu perairan (filter feeder). Kerang hijau menyaring makanannya dengan cara memasukkan air melalui rongga mantel sehingga mendapatkan partikel-partikel yang ada dalam air. Makanan utama dari kerang hijau yaitu mikroalaga dan 7 5

6 tambahan makanan lain seperti, bakteri dan zat organik terlarut. Kerang hijau juga dapat mengkonsumsi zat berbahaya seperti logam berat, kerang hijau juga termasuk kedalam organisme yang bersifat sesil sehingga kerang hijau lebih berpotensi terkena logam berat karena tidak bisa menghindari logam berat seperti oraganisme lain (Putri et al, 2013). 3. Kandungan Kerang Hijau Kerang Hijau ( Perna viridis ) merupakan salah satu jenis kerang yang dikenal memiliki nilai ekonomis dan kandungan gizi yang sangat baik untuk dikonsumsi, yaitu terdiri dari 40,8 % air, 21,9 % protein, 14,5% lemak, 18,5 % karbohidrat dan 4,3 % abu, sehingga menjadikan kerang hijau sebanding dengan daging sapi, telur maupun daging ayam, dari 100 gram daging kerang hijau ini mengandung 100 kalori (Murdinah, 2009). 4. Habitat Habitat kerang hijau menempel pada substrat yang terdapat dalam air. Kerang hijau akan tumbuh dengan baik pada kedalaman 1-7 meter di perairan yang kaya akan plankton dan bahan organik tersuspensi. Kerang hijau dapat berpindah sepanjang tahun di daerah tropis namun puncaknya biasa terjadi pada bulan Maret hingga Juli. Telur yang dapat dihasilkan oleh satu induk kerang sebanyak 1,2 juta butir ( Hermawan, 2015). B. Coliform 1. Pengertian Coliform Coliform merupakan golongan bakteri intestinal yang hidup dalam saluran pencernaan manusia dan hewan. Bakteri Coliform digunakan sebagai indikator

7 adanya polusi kotoran dan kondisi yang tidak baik terhadap air, makanan, maupun minuman. Keberadaan bakteri di dalam air minum menunjukkan rendahnya tingkat sanitasi (Treyens, 2009). Bakteri Coliform dibagi menjadi dua golongan yaitu : Coliform fekal berasal dari kotoran manusia dan hewan diantaranya adalah Escherechia coli. Coliform non fekal berasal dari hewan dan tumbuhan yang telah mati diantaranya adalah Klebsiella sp, Serratia sp,enterobacter sp, Citrobacter sp (Batt & Tortorello, 2014). Bakteri Coliform merupakan flora normal pada usus manusia dan hewan, tetapi akan menjadi patogen bila diluar saluran pencernaan, saluran kemih, pada selaput otak yang akan menyebabkan radang, terutama pada individu yang mempunyai daya tahan tubuh rendah, misalnya bayi, orang lanjut usia dan orangorang yang baru sembuh dari sakit (Nugroho, 2006). 2. Morfologi dan sifat Coliform Coliform adalah bakteri bentuk batang pendek dengan ukuran 0,5µm x 0,3µm, bersifat Gram negatif (-) tidak memiliki spora, bergerak positif dengan flagel peritrikh (Salmonella, Escherechia) atau gerak negatif (Shigella, Klebsiella). Sebagian spesies memiliki phili yang berfungsi sebagai alat perlekatan bakteri pada tubuh hospes. Sifat biakan Coliform adalah bentuk koloni bakteri umumnya basah, permukaan halus, berwarna keabu-abuan, memliki permukaan yang licin. Hemolisis ß. Pada suasana anaerob atau rendahnya kadar O2 terjadi kadar fermentasi dan pada suasana erob atau kadar O2 cukup terjadi siklus kadar asam trikarboksilat dan transparan elektron untuk pembentukan energi pada bakteri. Pengujian terhadap ada tidaknya kontaminasi air oleh bakteri

8 yang menimbulkan penyakit adalah tes adanya bakteri Coliform yang meliputi suatu spesies yaitu Escherichia coli. E. coli adalah salah satu bakteri golongan Coliform yang merupakan golongan bakteri Enterobacteriaceae yaitu bakteri yang ditemukan dalam usus besar manusia sebagai flora normal dan dapat ditemukan di dalam feses manusia baik normal maupun sakit. Bakteri ini merupakan indikator adanya pencemaran baik pada makanan maupun untuk kualitas air (Entjang, 2010). C. CCA (Chromocult Coliform Agar) CCA (Chromocult Coliform Agar) adalah salah satu media chromogenic yang bisa digunakan untuk analisa bakteri jenis coliform. Media ini mengandung bahan chromogenic yang akan bereaksi hanya dengan bakteri jenis coliform, sehingga dalam 24 jam yang tumbuh hanya jenis bakteri tersebut. Prinsip kerja media CCA adalah penggunaan media pertumbuhan yang cocok karena mengandung pepton, piruvat, sorbitol dan buffer phospat untuk mendukung pertumbuhan koloni yang cepat, bahkan untuk Coliform dalam kondisi yang lemah. Menghambat pertumbuhan bakteri gram positif serta beberapa bakteri gram negatif dengan menggunakan Tergitol 7, yang tidak memiliki efek negatif pada pertumbuhan bakteri Coliform. Penggunaan Salmon GAL (6-Cloro-3- Indoxyl-ß-D-galactopyranoside) dan isopropyl-ß-d- thiogalactopyranoside (IPTG) substrat, yang dapat terurai oleh ß-D-galactoside, menghasilkan warna merah muda sampai merah pada koloni Coliform dan substrat x-glucoronide (5- Bromo-4-chloro-3-indoxyl-ß-D-Glucoronide) untuk mendeteksi adanya enzim ß-

9 D-Glucoronidase E.coli akan tumbuh dengan warna koloni biru tua sampai dengan ungu (Lange, et al., 2013). D. Total Coliform Perhitungan total Coliform kerang hijau dapat dilakukan secara tidak langsung dengan hitung cawan (plete count). Metode hitungan cawan dibedakan menjadi dua cara, yaitu metode tuang (pour plate) dan metode permukaan (surface/ spread plate). Metode permukaan (surface/ spread plate) merupakan cara paling sensitif untuk menentukan jumlah mikroba, karena hanya sel mikroba hidup yang dapat dihitung. Koloni yang terbentuk dapat digunakan untuk isolasi dan identifikasi mikroba. Prinsip metode hitung adalah jika sel bakteri yang masih hidup ditumbuhkan pada media agar, maka sel bakteri akan berkembangbiak membentuk koloni dan dapat dihitung dengan mata, yang disebut dengan colony forming unit = cfu. Perhitungan jumlah mikroba dianggap valid jika dalam satu cawan tumbuh koloni sebanyak 30-300 cfu. Sehingga jika pertumbuhan mikroba terlalu padat, maka harus dilakukan pengenceran terlebih dahulu (Anugrahini, 2015).

10 E. Kerangka Teori Kerang Hijau Flora normal g. alat pencernaan manusia E. dan hewan Coliform Total Coliform Air laut terkontaminasi Limbah industri Limbah rumah tangga Kotoran manusia Kotoran hewan Kultur pada media CCA Merah jambu coliform Violet hingga biru E.coli Gambar 1. Kerangka Teori

11 F. Kerangka Konsep Kerang Hijau identifikasi Escherichia coli Gambar 2. Kerangka Konsep