BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Cimahi. Koperasi PT. PLN ini diberi nama Koperasi Usaha Kita. Koperasi PLN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Koperasi PT. PLN (Persero) Cimahi ini berdiri pada tahun 1996 dimana sekarang

Nama : WHIKE DWIE PUSPITA NPM : Kelas : 3 EB 15

BAB I PENDAHULUAN. Listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok yang diperlukan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. krisis moneter yang telah melumpuhkan perekonomian di Indonesia sehingga

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero)

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. : Wulandari NPM : Dosen Pembimbing : Anne Dahliawati, SE, MM

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE )

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat dan banyaknya persaingan dalam dunia usaha. Perkembangan suatu

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. JAKARTA SETIABUDI INTERNATIONAL TBK

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan petunjuk atau gambaran tentang bagaimana suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Didalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS ARUS KAS DALAM MENENTUKAN TINGKAT LIKUIDITAS KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH MAWAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan Keuangan adalah gambaran finansial dari suatu perusahaan. Kondisi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana telah dikemukakan di muka, bahwa pengaturan tata cara

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. yang membutuhkannya. Disamping itu bank dikenal sebagai tempat untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan pada bagian keuangan,

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA SERTA RASIO LIKUIDITAS PADA PT.KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan melakukan pembahasan atas laporan keuangan PT Sari

Analisis Laporan Keuangan Pada Koperasi Karyawan Kentucky Fried Chicken (K2KFC) Periode

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, laporan keuangan merupakan suatu media penting

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang bergerak

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam membayar hutang-hutangnya yang telah jatuh tempo. Dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawir (2010:2) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu :

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan yang berskala nasional yaitu PT.Cipta

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. atau penilaian kinerja perusahaan oleh pihak manajemen menggunakan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI LOMBOK UTARA PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. piutang dan perputaran kas terhadap tingkat likuiditas (current ratio dan quick ratio)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan keuntungan yang optimal atas usaha yang dijalankannya.

BAB I PENDAHULUAN. Situasi perekonomian global dan perdagangan bebas saat ini membuat

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di PT. Dirgantara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

ASPEK PERMODALAN RASIO MODAL SENDIRI TERHADAP TOTAL ASET. Modal Sendiri. Total Aset

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dana kas besar ialah bagian dari persediaan uang tunai yang tidak langsung

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI SERAI SERUMPUN. berdasarkan hasil dari kesepakatan seluruh kepala sekolah SD di Kecamatan Tanjung Pura.

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

BAB III METODE PENELITIAN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (STUDI KASUS PADA KOPERASI PASAR (KOPPAS) KRANGGAN, JATISAMPURNA BEKASI)

BAB I PENDAHULUAN namun demikian, UU saja masih belum cukup, sehingga diperlukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No.3053/BH/PAD/KWK.10/VI/1998 koperasi ini bernama Koperasi Pegawai

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. pada bab ini menyimpulkan dari bab-bab sebelumnya. Maka penulis menarik. yang terjadi pada KUD Wisma Tani serta kemudian

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. tentang Analisis Rasio Likuiditas pada Koperasi Karyawan PT. PLN Cimahi

BAB V PENUTUP. 1. Penilaian kinerja dengan menggunakan perspektif finansial yaitu

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BAB 5 PENUTUP. 1. Penilaian kinerja keuangan bertujuan untuk mengetahui kemampuan. perusahaan untuk mencapai tingkat penjualan setiap tahunnya.

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS DALAM MENGUKUR TINGKAT LIKUIDITAS PADA PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY DAN TRADING COMPANY, Tbk

NUR AZIZ MANAJEMEN EKONOMI 2015 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN LIQUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA PT.

BAB I PENDAHULUAN. jumlah kebutuhan masyarakat, diantara kebutuhan masyarakat tersebut, kebutuhan yang

Shantylana Butar-butar

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan kinerja perusahaan, karena working capital merupakan suatu

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Koperasi PT. PLN (Persero) Cimahi ini berdiri pada tahun 1997 dimana sekarang bertempat di PT. PLN (Persero) Ruko Nusa Cisangkan Permai No. 3 Cimahi. Koperasi PT. PLN ini diberi nama Koperasi Usaha Kita. Koperasi PLN ini berada dibawah bimbingan Dinas Perekonomian dan Koperasi Pemerintah Daerah Kota Cimahi dan Dewan Koperasi Indonesia Kota Cimahi sehingga bisa berkiprah dan sejajar dengan koperasi lainnya di Kota Cimahi. Usaha yang dilakukan koperasi ini mencakup dalam beberapa bidang yaitu Bidang Organisasi, Bidang Administrasi Sekretariat, Bidang Keuangan, Bidang Usaha Permodalan, dan lain-lain. Kondisi Koperasi Usaha kita sampai bisa berdiri seperti sekarang ini bukanlah hasil kerja keras pengurus saja, namun banyak pihak yang turut serta menunjang kelangsungan lancarnya usaha koperasi yaitu para anggota koperasi. Koperasi Usaha Kita ini beranggotakan karyawan tetap PT. PLN, pensiunan PT. PLN dan anggota luar biasa. Bidang usaha permodalan yang ada pada koperasi ini yaitu usaha simpan pinjam, kewajiban anggota, dana kematian, usaha barang, usaha lainnya, permodalan, piutang, sisa hasil usaha, penghapusan dan penyusutan, cadangan, pencapaian usaha, bidang lain-lain. 24

Rencana kerja yang dibuat oleh pengurus koperasi ini telah dilaksanakan sesuai kemampuan, dan rencana yang belum selesai akan dilanjutkan pada tahun berikutnya. Koperasi Usaha Kita mempunyai tujuan yang ingin dicapai kedepannya yaitu : 1. Meningkatkan kualitas koperasi sebagai sarana usaha bagi tercapainya ekonomi yang mandiri. 2. Mempertahankan pengelolaan keuangan, mempertahankan kondisi perkoperasian Usaha Kita. 3. Meningkatkan kesejahteraan anggota. Selain usaha-usaha diatas, Koperasi Usaha Kita ini pun melakukan pengembangan dengan membuka Poliklinik Pengobatan Gigi dan Umum. Dimana dengan keberadaan usaha baru ini, diharapkan seluruh anggota beserta keluarganya agar mengoptimalkan usaha baru tersebut dengan cara berobat pada poliklinik Koperasi.

4.1.2 Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah suatu gambar yang menggambarkan tipe organisasi, pendepartemenan organisasi kedudukan dan jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggung jawab, rentang kendali dan sistem pimpinan organisasi. Berikut ini merupakan struktur organisasi pada Koperasi Karyawan PT. PLN (Persero) Cimahi. Pembina Ketua Pengawas Sekretaris Bendahara Usaha dan Bendahara Simpan Pinjam Pegawai dan Staf Koperasi Sumber: Struktur Organisasi Koperasi Karyawan PLN Cimahi Gambar 4.1 Struktur Organisasi Koperasi Karyawan PLN Cimahi

4.1.3 Deskripsi Jabatan Berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap organisasi dan tata kerja Koperasi Karyawan PLN Cimahi, bahwa Koperasi PLN ini dipimpin oleh seorang Ketua, dimana Ketua Koperasi ini dibawah pembina dan pengawas. Berikut uraian jabatan pada Koperasi Karyawan PT. PLN (Persero) Cimahi adalah sebagai berikut : 1. Pembina Tugas dan Wewenang Pembina adalah : a. Membina jalannya usaha simpan pinjam yang dilakukan koperasi dengan ikut berperan aktif dalam menjalankan usaha ini. a. Membantu memberikan saran pendapat kepada pengurus dalam memenuhi keinginan atau kebutuhan para anggota. 2. Pengawas Tugas dan Wewenang Pengawas adalah : a. Mengawasi lalu lintas kegiatan yang dikerjakan pengurus koperasi. b. membantu dalam memberikan saran pendapat kepada pengurus inti koperasi. 3. Ketua Tugas dan Wewenang Ketua adalah; Bertanggung jawab penuh dalam segala yang dikerjakan oleh anggota dimana pertanggungjawaban itu harus ditunjukan kepada pengawas dan pembina koperasi.

4. Sekretaris Tugas dan wewenang Sekretaris adalah; Mengatur lalu lintas kegiatan semua bidang, surat masuk atau keluar, tamu, keluar masuk berkas tagihan, surat perjanjian dan pemeliharaan arsip koperasi. 5. Bendahara Usaha Tugas dan Wewenang Bendahara Usaha adalah; Mengatur semua keuangan yang dilakukan dalam kegiatan perkoperasian dimana bendahara usaha bertanggung jawab dalam pembukuan pada akhir tahun. 6. Bendahara Simpan Pinjam Tugas dan Wewenang Bendahara Simpan Pinjam adalah; Mengatur keuangan dalam pemberian pinjaman dan penyimpanan anggota koperasi. Dimana perhitungan pemberian pinjaman ini dilakukan sesuai kemampuan anggota dan perhitungan pinjamannya melalui potongan di seksi kepegawaian PT. PLN (Persero) Cimahi 7. Pegawai dan Staf Koperasi Tugas dan Wewenang Pegawai dan Staf Koperasi adalah; Berpartisipasi dalam kegiatan koperasi diantaranya berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, mendukung permodalan, menjadi pelanggan koperasi yang setia, dan berpartisipasi dalam pengawasan.

4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Rasio Likuiditas pada Koperasi Karyawan PT. PLN (Persero) Cimahi Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data mengenai Rasio Likuiditas yang berhasil dihimpun oleh Koperasi Karyawan PLN Cimahi mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai perkembangan Rasio Likuiditas dapat dilihat pada tabel dibawah ini. 1. Current Ratio Rasio ini mengukur seberapa jauh aktiva lancar perusahaan yang dipakai untuk memenuhi kewajiban lancarnya. Berikut dibawah ini analisis rasio likuiditas dengan menggunakan Current Ratio adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Analisis Rasio Likuiditas dengan menggunakan Current Ratio Pada Koperasi PT. PLN Cimahi Periode Tahun 2003 sampai dengan 2007 Tahun Rasio Likuiditas Current Ratio % 2003 140,16-2004 129,03 (11,13) 2005 135,26 6,23 2006 108,99 (26,27) 2007 95,06 (13,94) Sumber : Neraca Koperasi Usaha Kita PT. PLN (data diolah)

Fluktuasi 160 140 120 100 80 60 40 20 0 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun Current Ratio Grafik 4.1 Perkembangan Rasio Likuiditas dengan menggunakan Current Ratio pada Koperasi PT. PLN Cimahi Tahun 2003 sampai dengan 2007 Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa hasil yang diperoleh dengan menggunakan Current Ratio adalah sebagai berikut : Pada tahun 2003 hasil yang diperoleh sebesar 140.16 %. Hal ini diperoleh dari total aktiva lancar dibagi dengan hutang lancar perusahaan. Pada Tahun 2004, hasil yang dicapai koperasi pada tahun ini mengalami penurunan sebesar 129,03 %. Hasil ini diperoleh karena total aktiva lancar dan hutang lancar yang terjadi pada koperasi mengalami kenaikan dan fluktuasi yang dicapai sebesar (11,13 %). Pada Tahun 2005,hasil yang diperoleh koperasi pada tahun ini mengalami kenaikan sebesar 135.26 %, hal ini dikarenakan naiknya total aktiva

lancar perusahaan mengalami kenaikan yang besar dibanding hutang lancarnya. Fluktuasi yang dicapai sebesar 6.23 % Pada Tahun 2006, hasil yang diperoleh koperasi pada tahun ini mengalami penurunan yang tinggi sebesar 108.99 %. Hal ini dikarenakan kenaikan pada aktiva lancar dan hutang lancar koperasi yang tinggi dari tahun sebelumnya. Fluktuasi yang dcapai yaitu sebesar 26.27 % Pada Tahun 2007, hasil yang diperoleh koperasi pada tahun ini sebesar 95.06 % kembali mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan menurunnya total aktiva lancar dan hutang lancar pada perusahaan sehingga fluktuasi yang dicapai menjadi yaitu 13.94 % Dari data yang didapat diatas ditarik kesimpulan bahwahasil yang dicapai dengan menggunakan Current Ratio pada Koperasi Karyawan PT. PLN (Persero) Cimahi periode 2003 sampai dengan 2007 cenderung mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan oleh kenaikan pada total aktiva lancar yang terus menerus meningkat. 2. Quick Ratio Karena persediaan adalah rekening yang paling lama untuk berubah menjadi kas dan tingkat kepastin nilainya rendah, maka rekening persediaan mungkin dikeluarkan dari perhitungan. Berikut ini perhitungan analisis rasio likuiditas dengan menggunakan quick ratio adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2 Analisis Rasio Likuiditas dengan menggunakan Quick Ratio Pada Koperasi PT. PLN Cimahi Periode Tahun 2003 sampai dengan 2007 Tahun Rasio Likuiditas Quick Ratio % 2003 135,33-2004 127,42 (7,91) 2005 129,17 1,75 2006 98,36 (30,81) 2007 87,49 (10,87) Sumber : Neraca Koperasi Usaha Kita PT. PLN (data diolah) 160 140 120 100 80 60 40 20 0 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun Quick Ratio Grafik 4.2 Perkembangan Rasio Likuiditas dengan menggunakan Quick Ratio pada Koperasi PT. PLN Cimahi Tahun 2003 sampai dengan 2007

Berdasarkan data yang diperoleh diatas dengan menggunakan quick ratio, maka hasil yang dicapai adalah sebagai berikut : Pada tahun 2003, hasil yang diperoleh koperasi sebesar 135,33 %. Hasil ini diperoleh dari kas koperasi yang ditambahkan dengan piutang kemudian dibagi dengan hutang lancer koperasi. Pada tahun 2004, hasil yang diperoleh mengalami penurunan sebesar 127,42 %, hasil ini diperoleh karena menurunnya kas pada koperasi dan meningkatnya piutang koperasi. Oleh karena itu, fluktuasi yang dicapai sebesar 7,91 %. Pada Tahun 2005, hasil yang diperoleh mengalami kenaikan sebesar 129.17 %. Hal ini dikarenakan kas perusahaan mengalami kenaikan yang tinggi tetapi piutang perusahaan sedikit mengalami kenaikan, dan fluktuasi yang dicapai sebesar 1.75 % Pada Tahun 2006, hasil yang diperoleh koperasi sebesar 98.36 % mengalami penurunan yang drastis. Hal ini dikarenakan kas pada perusahaan mengalami penurunan dan piutang perusahaan mengalami kenaikan yang hampir sama dengan hutang lancarnya. Sehingga fluktuasi yang dicapai pada tahun ini sebesar 30.81 % Pada Tahun 2007, hasil yang diperoleh koperasi sebesar 87.49 % dan kembali mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan naiknya kas pada perusahaan dan menurunnya piutang perusahaan. Sehingga fluktuasi yang dicapai pada tahun ini sebesar 10.87 %.

Berdasarkan hasil yang diperoleh diatas, penulis menarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan quick ratio hasil yang dicapai dari tahun 2003 sampai dengan 2007 cenderung mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh naik turunnya kas pada koperasi, piutang dan hutang lancar koperasi. 3. Cash Ratio Cash ratio adalah kemampuan perusahaan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek-efek yang segera harus diluangkan. Rasio ini merupakan rasio yang membandingkan antara aktiva lancar dengan hutang lancarnya. Berikut dibawah ini analisis ratio likuiditas dengan menggunakan Cash Ratio adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 Analisis Rasio Likuiditas dengan menggunakan Cash Ratio Pada Koperasi PT. PLN Cimahi Periode Tahun 2003 sampai dengan 2007 Tahun Rasio Likuiditas Cash Ratio % 2003 4,98-2004 0,16 (4,82) 2005 4,05 3,89 2006 1,61 (2,44) 2007 7,53 5,94 Sumber : Neraca Koperasi Usaha Kita PT. PLN (data diolah)

8 7 6 5 4 3 2 1 0 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun Cash Ratio Grafik 4.2 Perkembangan Rasio Likuiditas dengan menggunakan Quick Ratio pada Koperasi PT. PLN Cimahi Tahun 2003 sampai dengan 2007 berikut : Hasil yang diperoleh dengan menggunakan Cash Ratio adalah sebagai Pada tahun 2003, hasil yang diperoleh koperasi yaitu sebesar 4.98 % Pada Tahun 2004, hasil yang diperoleh koperasi mengalami penurunan sebesar 0.16 % yang disebabkan oleh besarnya hutang lancar dibanding kas yang ada pada perusahaan. Oleh karena itu fluktuasi yang dicapai sebesar 4.82 %. Pada Tahun 2005, hasil yang diperoleh koperasi mengalami kenaikan sebesar 4.05 % dikarenakan kas pada perusahaan mengalami kenaikan yang tinggi dari tahun sebelumnya, sehingga fluktuasi yang dicapai sebesar 3.89 %

Pada Tahun 2006, hasil yang diperoleh koperasi sebesar 1.61 % mengalami penurunan dikarenakan kas pada perusahaan kembali menurun dari tahun sebelumnya, sehingga fluktuasi yang dicapai sebesar 2.44 % Pada Tahun 2007, hasil yang diperoleh koperasi sebesar 7.53 % kembali mengalami kenaikan yang besar. Hal ini dikarenakan kas pada perusahaan mengalami kenaikan yang sangat tinggi dari tahun-tahun sebelumnya dan fluktuasi yang dicapai sebesar 5.92 % Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan perhitungan Cash Ratio, hasil yang dicapai koperasi dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 mengalami fluktuasi yang baik. Hal ini dapat dilihat bahwa pada tahun 2007 hasil yang dicapai mengalami kenaikan yang tinggi. Hal ini dikarenakan kas pada koperasi mengalami kenaikan yang baik dari tahun ke tahun. Berdasarkan uraian ketiga diatas, penulis menarik kesimpulan dari ketiga analisis tersebut. Hasil yang dicapai dengan menggunakan ketiga indikator rasio likuiditas mengalami flkuktuasi dengan kecenderungan menurun setiap tahunnya. Tetapi hal tersebut tidak berdampak buruk bagi koperasi, tetapi memberikan kontribusi yang baik terhadap koperasi dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya

4.2.2 Kendala-kendala yang Dihadapi Koperasi Berkaitan Dengan Likuiditas pada Koperasi PT. PLN (Persero) Cimahi Membaiknya kondisi perekonomian nasional yang diiringi dengan meningkatnya usaha simpan pinjam pada Koperasi Karyawan PT. PLN (Persero) Cimahi. Koperasi merupakan lembaga keuangan non bank yang karakteristik usahanya mirip dengan bank, memiliki peranan penting bagi masyarakat pada umumnya dan karyawan pada khususnya melalui sistem usaha simpan pinjam berdasarkan hukum dan jasa di bidang keuangan lainnya berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Akan tetapi tidak setiap lembaga keuangan non Bank selalu mengalami pertumbuhan yang baik dalam tingkat likuiditasnya, adakalanya kendala-kendala yang terjadi pada koperasi dimana berkaitan dengan likuiditas. Berikut ini kendala-kendala yang dihadapi oleh koperasi yang berkaitan dengan likuiditas adalah sebagai berikut : 1. Besarnya utang usaha kepada Bank yang bekerja sama dengan koperasi dalam usaha simpan pinjam yang dilakukan Koperasi Karyawan PT. PLN (Persero) Cimahi. 2. Minimnya kas simpan pinjam dan kas usaha yang ada pada Koperasi Karyawan PT. PLN (Persero) Cimahi. 3. Besarnya piutang yang terdiri dari pinjaman anggota pegawai, pinjaman anggota pensiun dan pegawai koperasi serta pinjaman lainnya. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan oleh penulis bahwa kendala yang dihadapi koperasi yang berkaitan dengan likuiditas tidak begitu banyak.

Kendala-kendala yang dihadapi hanya diperoleh pada utang usaha dan piutang yang besar serta minimnya kas usaha dan kas simpan pinjam saja. Dimana dalam hal ini dapat mempengaruhi pada Rasio Likuiditas Koperasi. 4.2.3 Upaya-upaya Yang dilakukan Koperasi Berkaitan Dengan Likuiditas Pada Koperasi PT. PLN (Persero) Cimahi Setiap permasalahan yang dihadapi koperasi selalu ada upaya yang dilakukan koperasi untuk membenahi pertumbuhan koperasi terutama yang berkaitan dengan likuiditas. Hal ini pun dilakukan untuk memajukan usaha simpan pinjam dan likuiditas pada koperasi. Kendala-kendala yang dihadapi koperasi dijadikan pelajaran untuk kemajuan koperasi di masa mendatang. Oleh karena itu koperasi melakukan upaya penyelamatan untuk perkembangan koperasi yang berkaitan dengan likuiditas perusahaan. Berikut ini upaya-upaya yang dilakukan koperasi yang berkaitan dengan likuiditas pada koperasi PT. PLN (Persero) Cimahi adalah sebagai berikut : 1. Koperasi meminimalisasikan utang usaha kepada Bank, agar tidak memberatkan koperasi dalam melakukan pembayaran pinjaman kepada Bank tersebut. 2. Menyimpan simpanan yang lebih banyak pada kas usaha dan kas simpan pinjam. Hal ini dilakukan untuk berjaga-jaga jika anggota memerlukan pinjaman yang mendadak dibutuhkan.

3. Pinjaman pada koperasi untuk anggota diberikan sesuai dengan kemampuan anggotanya dalam membayar pinjaman dan perhitungan pinjamannya atau pelunasannya melalui potongan di seksi kepegawaian PT. PLN (Persero) APJ Cimahi. Berdasarkan data diatas, penulis menyimpulkan bahwa pengurus koperasi sebaiknya memperhatikan arus kegiatan simpan pinjam yang terutama pinjaman anggota dan keampuan koperasi untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.