Budaya, kekayaan dan keindahan alam, keanekaragaman hayati dibalik kerawanan gempa bumi ekspedisi Palu-Koro
Paradoks Indonesia. Indonesia adalah negeri kepulauan terbesar di dunia; Memiliki 17.500 pulau dan 99.000 km garis pantai, kedua terpanjang di dunia. Luas Indonesia 5,8 juta km² dan ¾ bagiannya adalah laut. Setidaknya ada 3 lempeng tektonik yg bersinggungan di wilayah Indonesia. Persinggungan beberapa lempeng ini menghasilkan 295 titik sesar aktif yang kemudian memicu gempa bumi kecil dan besar menurut siklusnya. Ini adalah ancaman besar yang mengintai berbagai wilayah Indonesia. Bukan hanya gempa bumi saja yang dihasilkan oleh sebuah sesar, tetapi jika gempa terjadi di laut, maka akan menimbulkan tsunami sebagaimana yang sudah terjadi di beberapa tempat dalam sejarah Indonesia. Sebuah sesar juga dinyatakan oleh para ahli geologi dapat mengaktifkan kegiatan gunung berapi yang kita ketahui juga mengakibatkan bencana gunung meletus. Namun di balik kerawanan itu, tersembul keindahan, keunikan dan kekayaan alam, serta kebudayaan yang hidup di atas sesar itu.
Sesar palu-koro di Sulawesi Secara istilah, sesar (fault) sama dengan patahan (faulting) kerak bumi (crust) yang salah satunya, atau keduanya sekaligus berubah posisi dari posisi semula. Aktivitas sesar ini menghasilkan gempa besar dan kecil dan memiliki siklus. Sulawesi memiliki sesar aktif, yaitu Sesar Palu-Koro, membentang dari Teluk Palu hingga ke Lembah Koro. Lalu menyambung ke Timur ke Sesar Matano. Beberapa ahli geologi lain menyebut Sesar Palu-Koro sepanjang Teluk Palu hingga ke Teluk Bone (500 Km). Teluk Palu, Kota Palu, Toraja, wilayah Poso, Teluk Bone, atau Sulawesi Selatan dan Tenggara adalah beberapa wilayah yang dapat menanggung resiko itu, karena berada di wilayah Sesar Palu-Koro. Sesar Palu-Koro di Sulawesi kurang banyak dibahas di media dibandingkan dengan Sesar Semangko di Sumatra, padahal Sesar Palu-Koro tepat membelah kota Palu ibu kota provinsi, sehingga jika terjadi gempa, maka dampak sosial, budaya, politik dan ekonominya bisa besar. Ada tiga ibu kota di dunia yang dilalui sesar aktif: Palu di Sulawesi, Wellington di New Zealand, dan San Franscisco di California.
A DOCUMENTARY menghibur & inspiratif Ekspedisi ini adalah sebuah cara kreatif untuk mengedukasi masyarakat dan semua pihak yang berkepentingan tentang kawasan rawan bencana, yaitu dengan cara mengekspose keindahan, keunikan dan kekayaan alam serta kebudayaan yang hidup di atas kawasan rawan bencana itu. Sisipannya adalah sedikit kajian ilmiah yang berkaitan dengan bencana dan sumber daya alam, seperti sejarah geologi atau tektonik, sumber daya alam (tambang mineral), dan kajian geo wisata (park). Sebuah documentary yang bisa didistribusikan sebagai bahan sosialisasi tentang Pariwisata dan sekaligus Pengurangan Resiko Bencana (PRB) yang sekarang mulai digalang oleh Pemerintah lebih dari 1 dekade belakangan ini. The Wonderful Indonesia: People, Art, Culture, Nature and Disaster Risk.
SATU PAKET KEINDAHAN & kekayaan ALAM, BUDAYA, sejarah, serta SISIPAN KAJIAN ILMIAH Ekspedisi ini melibatkan sejumlah peneliti dan pakar bidang kebudayaan, antropologi, sosiologi, sejarah, geologi, gempa, dan manajemen bencana dan yang mewakili berbagai institusi pemerintah, lembaga riset nasional dan perguruan tinggi juga media. Mereka antara lain: BNPB, BPBD, BPPT, LIPI, ITB, UI, IAGI, dan Platform Nasional (Planas) untuk PRB serta Perkumpulan SKALA, Aksi Cepat Tanggap (ACT), dan DisasterChannel.co. Juga termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Kementerian Sosial (masih dalam proses). Melibatkan juga sektor pariwisata agar setiap episode dapat menjadi acuan pariwisata dari tiap wilayah yang diekspos. Output yang juga penting dari ekspedisi ini adalah serangkaian photo profesional, diskusi atau seminar dan penerbitan beberapa buku dengan tema atau kajian yang berbeda. Termasuk juga seminar internasional untuk memperingatii 90 tahun bencana gempa dan tsunami di wilayah Teluk Palu pada tahun 1927.
team Perkumpulan skala Adalah lembaga nirlaba yang bekerja untuk isu pengurangan risiko bencana dan perubahan iklim. Berdiri tahun 2006. Bekerja untuk mengembangkan media alternatif bagi masyarakat. Kunjungi http://disasterchannel.co dan http://risikobencana.co. Program yang dikembangkan, antara lain bekerjasama dengan Sampoerna mengembangkan radio komunitas sebagai mekanisme early warning system di 32 desa di sekitar Gunung Kelud. Terlibat dalam berbagai konferensi internasional sebagai tim media di pertemuan AMCDRR, Global Platform dan COP ke 13 di Bali. Juga menerbitkan beberapa buku dengan topik-topik sekitar bencana. Platform Nasional untuk Pengurangan Risiko Bencana Platform Nasional untuk PRB sering disebut PLANAS PRB adalah forum multi pihak yang diselenggarkan oleh Pemerintah, LSM, Media, Private Sector, Perguruan Tinggi. Berdiri tahun 2009 yang merupakan amanah dari Global Platform dan Kerangka Aksi Hyogo dimana Indonesia merupakan salah satu negara penandatangan kesepakatan tersebut. Forum ini bekerja untuk upayaupaya pengurangan risiko bencana di Indonesia Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aksi Cepat Tanggap (ACT) adalah organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik. Didirikan tahun 2005, aktif dalam kegiatan tanggap darurat, program pemulihan pascabencana, pemberdayaan dan pengembangan masyarakat, serta program berbasis spiritual seperti Qurban, Zakat dan Wakaf. ACT didukung oleh donatur publik dari masyarakat yang memiliki kepedulian tinggi terhadap permasalahan kemanusiaan dan juga partisipasi perusahaan melalui program kemitraan dan Corporate Social Responsibility (CSR). Jangkauan aktivitas program sekarang sudah sampai ke 30 provinsi dan 100 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Tahun 2012 ACT mentransformasi dirinya menjadi sebuah lembaga kemanusiaan global, dengan jangkauan aktivitas yang lebih luas di 22 Negara di kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan, Indocina, Timur Tengah, Afrika, Indocina dan Eropa Timur. Wilayah kerja ACT di skala global diawali dengan kiprah dalam setiap tragedi kemanusiaan di berbagai belahan dunia seperti bencana alam, kelaparan dan kekeringan, konflik dan peperangan, termasuk penindasan terhadap kelompok minoritas berbagai negara. Ikatan Ahli Geologi Indonesia IAGI merupakan sebuah organisasi resmi yang beranggotakan para tenaga ahli di geologi atau kebumian. IAGI didirikan tahun 1960, saat ini beranggotakan lebih dari 4000 ahli geologi yang pernah tercatat dalam buku keanggotaannya DisasterChannel.co Adalah media online yang khusus diterbitkan untuk memberikan informasi tentang upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB), media ini dibidani oleh Perkumpulan Skala, Platform nasional, BPPT dan Tempo. DisasterChannel.co juga berupaya untuk menjadi Knowledge Management Center dalam soal PRB dengan membangun jejaring yang luas.
Sekretariat ekspedisi PALU-KORO Gedung IEC PASAR MINGGU LANTAI IV Jalan RAYA PASAR MINGGU NO.14 Kalibata, Jakarta 12740 Telepon: 021-27534450 Email: riniskala@gmail.com EKSPEDISIpALUKORO@GMAIL.COM Kontak: Trinirmalaningrum - 08176716970 Jojo Rahardjo - 082124551251 Dwi Minarto - 085717394436