Budaya, kekayaan dan keindahan alam, keanekaragaman hayati dibalik kerawanan gempa bumi. ekspedisi. Palu-Koro

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN.5 2. MENGENAL LEBIH DEKAT MENGENAI BENCANA.8 5W 1H BENCANA.10 MENGENAL POTENSI BENCANA INDONESIA.39 KLASIFIKASI BENCANA.

Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional

BAB I PENDAHULUAN. kanan Kota Palu terdapat jalur patahan utama, yaitu patahan Palu-Koro yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I P E N D A H U L U A N

Peran Kelembagaan dalam Mitigasi Bencana di Indonesia. Oleh: Rudi Saprudin Darwis

BAB I PENDAHULUAN. strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia

BAB II VISI, MISI DAN LANDASAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB 1 : PENDAHULUAN Latar Belakang

PENJELASAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENANGANAN BENCANA

PENERAPAN KERANGKA KERJA BERSAMA SEKOLAH AMAN ASEAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi masyarakat baik secara material maupun non material. Kehilangan

Menjelaskan Informasi Layanan Peringatan Tsunami Kepada Publik 3 Langkah Tanggap Tsunami

PERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL BAB 7

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sarat akan potensi bencana gempa bumi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia akhir-akhir ini. Berdasarkan data Wahana Lingkungan Hidup (WALHI)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KERANGKA ACUAN. Front Line Responder Training PENDIDIKAN DALAM SITUASI DARURAT

BAB I PENDAHULUAN. dengan lebih dari pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENANGGULANGAN BENCANA (PB) Disusun : IdaYustinA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki wilayah negara yang sangat luas. Terbentang mulai dari 6 0 LU

BAB 1 : PENDAHULUAN. Berdasarkan data dunia yang dihimpun oleh WHO, pada 10 dekade terakhir ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional (UU RI No 24 Tahun 2007). penduduk yang besar. Bencana yang datang dapat disebabkan oleh faktor alam

BAB I LATAR BELAKANG. negara yang paling rawan bencana alam di dunia (United Nations International Stategy

Masyarakat perlu diberikan pelatihan mengenai caracara menyelamatkan diri saat bencana terjadi. Sebenarnya di Indonesia banyak perusahaan tambang dan

BAB I PENDAHULUAN. Australia dan Lempeng Pasifik (gambar 1.1). Pertemuan dan pergerakan 3

BAB 1 PENDAHULUAN. lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Gerakan ketiga

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Lempeng Euro-Asia dibagian Utara, Lempeng Indo-Australia. dibagian Selatan dan Lempeng Samudera Pasifik dibagian Timur.

MATRIKS SANDINGAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA 1 BNPB KEMENDAGRI KEMENSOS CATATAN. Pemerintahan Daerah

IDENTIFIKASI ATRIBUT DATA SPASIAL KAWASAN RAWAN BENCANA SIGDa LOMBOK BARAT

BAB I PENDAHULUAN. karena itu Indonesia memiliki potensi bencana gempa bumi dan dapat menimbulkan ancaman bencana yang sangat besar.

DUKUNGAN PENINGKATAN ALOKASI ANGGARAN SEBAGAI PERWUJUDAN PENINGKATAN INVESTASI PENANGGULANGAN BENCANA MELALUI KEBIJAKAN POLITIK ANGGARAN

MELIHAT POTENSI SUMBER GEMPABUMI DAN TSUNAMI ACEH

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.3

STUDI A ALISIS PARAMETER GEMPA DA POLA SEBARA YA BERDASARKA DATA MULTI-STATIO (STUDI KASUS KEJADIA GEMPA PULAU SULAWESI TAHU )

BAB I PENDAHULUAN. bencana. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

menyiratkan secara jelas tentang perubahan paradigma penanggulangan bencana dari

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak pada 6º LU 11º LS dan 95º BT - 141º BT, antara

BAB I PENDAHULUAN. lempeng raksasa, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan

SINERGI PERGURUAN TINGGI-PEMERINTAHMASYARAKAT DALAM PENGURANGAN RISIKO BENCANA ALAM

KEJADI AN GEMPA LEBAK, 23 JANUARI 2018 MENUNJUKAN KESI APSI AGAAN KHUSUSNYA WARGA KOTA JAKARTA BELUM SI AP MENGANTI SI PASI BAHAYA GEMPABUMI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan daerah pertemuan 3 lempeng tektonik besar, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

BERSAMA RELAWAN PALANG MERAH INDONESIA CABANG ACEH BESAR

Gempa atau gempa bumi didefinisikan sebagai getaran yang terjadi pada lokasi tertentu pada permukaan bumi, dan sifatnya tidak berkelanjutan.

Australia Awards Indonesia

Kemitraan Pembangunan Bersama Sektor Swasta

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PB

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBENTUKAN DESA TANGGUH BENCANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 2015

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2009 Kepala Pusat Penanggulangan Krisis, Dr. Rustam S. Pakaya, MPH NIP

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN BENCANA Pemikiran untuk Kabupaten Kediri

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan yang secara geografis terletak di daerah

Bencana dan Pergeseran Paradigma Penanggulangan Bencana

BAB I PENDAHULUAN. bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tiga Lempeng bumi (Bellier et al. 2001), yaitu Lempeng Eurasia (bergerak

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.2

KONDISI TEKTONIK INDONESIA

PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENGANTAR. Wilayah Indonesia terletak pada jalur gempa bumi dan gunung berapi

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang

BAB I PEDAHULUAN. yang disebabkan, baik oleh faktor alam atau faktor non alam maupun. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 ).

PENURUNAN INDEKS RISIKO BENCANA DI INDONESIA

Pendekatan dan Tantangan Pengembangan Wilayah. Dr. Saut Sagala Perencanaan Wilayah dan Kota - Institut Teknologi Bandung

Outline Presentasi. PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II. Proses Penyusunan SDGs. Proses Penyusunan SDGs

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Indonesia menjadi negara yang rawan bencana. maupun buatan manusia bahkan terorisme pernah dialami Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI

Jakarta, 26 Februari 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengembangan Program Analisis Seismic Hazard dengan Teorema Probabilitas Total Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

AGENDA AKSI DEKADE KETIGA GERAKAN PUSAKA INDONESIA DASA WARSA Tema "Pusaka untuk Kesejahteraan Rakyat"

BAB 1 PENDAHULUAN. bencana disebabkan oleh faktor alam, non alam, dan manusia. Undang- bencana alam, bencana nonalam, dan bencana sosial.

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-undang nomor 24 tahun 2007). Australia yang bergerak relative ke Utara dengan lempeng Euro-Asia yang

MITIGASI BENCANA ALAM TSUNAMI BAGI KOMUNITAS SDN 1 LENDAH KULON PROGO. Oleh: Yusman Wiyatmo ABSTRAK

Rapat Koordinasi Nasional Program Partisipasi Masyarakat Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN Posisi Indonesia dalam Kawasan Bencana

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. tektonik aktif yaitu Lempeng Indo-Australia di bagian selatan, Lempeng Eurasia

BAB I PENDAHULUAN pulau besar dan kecil dan diantaranya tidak berpenghuni.

BAB IV RENCANA AKSI DAERAH PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN

BAB 1 : PENDAHULUAN. faktor alam dan/atau faktor non-alam maupun faktor manusia, sehingga

LAPORAN KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCABENCANA

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bencana dilihat dari beberapa sumber memiliki definisi yang cukup luas.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menempati wilayah zona tektonik tempat pertemuan tiga

Kerangka Acuan Kegiatan Konferensi Nasional Sekolah Aman 2015 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. bumi dan dapat menimbulkan tsunami. Ring of fire ini yang menjelaskan adanya

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan tempat dimana tiga lempeng besar dunia

Transkripsi:

Budaya, kekayaan dan keindahan alam, keanekaragaman hayati dibalik kerawanan gempa bumi ekspedisi Palu-Koro

Paradoks Indonesia. Indonesia adalah negeri kepulauan terbesar di dunia; Memiliki 17.500 pulau dan 99.000 km garis pantai, kedua terpanjang di dunia. Luas Indonesia 5,8 juta km² dan ¾ bagiannya adalah laut. Setidaknya ada 3 lempeng tektonik yg bersinggungan di wilayah Indonesia. Persinggungan beberapa lempeng ini menghasilkan 295 titik sesar aktif yang kemudian memicu gempa bumi kecil dan besar menurut siklusnya. Ini adalah ancaman besar yang mengintai berbagai wilayah Indonesia. Bukan hanya gempa bumi saja yang dihasilkan oleh sebuah sesar, tetapi jika gempa terjadi di laut, maka akan menimbulkan tsunami sebagaimana yang sudah terjadi di beberapa tempat dalam sejarah Indonesia. Sebuah sesar juga dinyatakan oleh para ahli geologi dapat mengaktifkan kegiatan gunung berapi yang kita ketahui juga mengakibatkan bencana gunung meletus. Namun di balik kerawanan itu, tersembul keindahan, keunikan dan kekayaan alam, serta kebudayaan yang hidup di atas sesar itu.

Sesar palu-koro di Sulawesi Secara istilah, sesar (fault) sama dengan patahan (faulting) kerak bumi (crust) yang salah satunya, atau keduanya sekaligus berubah posisi dari posisi semula. Aktivitas sesar ini menghasilkan gempa besar dan kecil dan memiliki siklus. Sulawesi memiliki sesar aktif, yaitu Sesar Palu-Koro, membentang dari Teluk Palu hingga ke Lembah Koro. Lalu menyambung ke Timur ke Sesar Matano. Beberapa ahli geologi lain menyebut Sesar Palu-Koro sepanjang Teluk Palu hingga ke Teluk Bone (500 Km). Teluk Palu, Kota Palu, Toraja, wilayah Poso, Teluk Bone, atau Sulawesi Selatan dan Tenggara adalah beberapa wilayah yang dapat menanggung resiko itu, karena berada di wilayah Sesar Palu-Koro. Sesar Palu-Koro di Sulawesi kurang banyak dibahas di media dibandingkan dengan Sesar Semangko di Sumatra, padahal Sesar Palu-Koro tepat membelah kota Palu ibu kota provinsi, sehingga jika terjadi gempa, maka dampak sosial, budaya, politik dan ekonominya bisa besar. Ada tiga ibu kota di dunia yang dilalui sesar aktif: Palu di Sulawesi, Wellington di New Zealand, dan San Franscisco di California.

A DOCUMENTARY menghibur & inspiratif Ekspedisi ini adalah sebuah cara kreatif untuk mengedukasi masyarakat dan semua pihak yang berkepentingan tentang kawasan rawan bencana, yaitu dengan cara mengekspose keindahan, keunikan dan kekayaan alam serta kebudayaan yang hidup di atas kawasan rawan bencana itu. Sisipannya adalah sedikit kajian ilmiah yang berkaitan dengan bencana dan sumber daya alam, seperti sejarah geologi atau tektonik, sumber daya alam (tambang mineral), dan kajian geo wisata (park). Sebuah documentary yang bisa didistribusikan sebagai bahan sosialisasi tentang Pariwisata dan sekaligus Pengurangan Resiko Bencana (PRB) yang sekarang mulai digalang oleh Pemerintah lebih dari 1 dekade belakangan ini. The Wonderful Indonesia: People, Art, Culture, Nature and Disaster Risk.

SATU PAKET KEINDAHAN & kekayaan ALAM, BUDAYA, sejarah, serta SISIPAN KAJIAN ILMIAH Ekspedisi ini melibatkan sejumlah peneliti dan pakar bidang kebudayaan, antropologi, sosiologi, sejarah, geologi, gempa, dan manajemen bencana dan yang mewakili berbagai institusi pemerintah, lembaga riset nasional dan perguruan tinggi juga media. Mereka antara lain: BNPB, BPBD, BPPT, LIPI, ITB, UI, IAGI, dan Platform Nasional (Planas) untuk PRB serta Perkumpulan SKALA, Aksi Cepat Tanggap (ACT), dan DisasterChannel.co. Juga termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Kementerian Sosial (masih dalam proses). Melibatkan juga sektor pariwisata agar setiap episode dapat menjadi acuan pariwisata dari tiap wilayah yang diekspos. Output yang juga penting dari ekspedisi ini adalah serangkaian photo profesional, diskusi atau seminar dan penerbitan beberapa buku dengan tema atau kajian yang berbeda. Termasuk juga seminar internasional untuk memperingatii 90 tahun bencana gempa dan tsunami di wilayah Teluk Palu pada tahun 1927.

team Perkumpulan skala Adalah lembaga nirlaba yang bekerja untuk isu pengurangan risiko bencana dan perubahan iklim. Berdiri tahun 2006. Bekerja untuk mengembangkan media alternatif bagi masyarakat. Kunjungi http://disasterchannel.co dan http://risikobencana.co. Program yang dikembangkan, antara lain bekerjasama dengan Sampoerna mengembangkan radio komunitas sebagai mekanisme early warning system di 32 desa di sekitar Gunung Kelud. Terlibat dalam berbagai konferensi internasional sebagai tim media di pertemuan AMCDRR, Global Platform dan COP ke 13 di Bali. Juga menerbitkan beberapa buku dengan topik-topik sekitar bencana. Platform Nasional untuk Pengurangan Risiko Bencana Platform Nasional untuk PRB sering disebut PLANAS PRB adalah forum multi pihak yang diselenggarkan oleh Pemerintah, LSM, Media, Private Sector, Perguruan Tinggi. Berdiri tahun 2009 yang merupakan amanah dari Global Platform dan Kerangka Aksi Hyogo dimana Indonesia merupakan salah satu negara penandatangan kesepakatan tersebut. Forum ini bekerja untuk upayaupaya pengurangan risiko bencana di Indonesia Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aksi Cepat Tanggap (ACT) adalah organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik. Didirikan tahun 2005, aktif dalam kegiatan tanggap darurat, program pemulihan pascabencana, pemberdayaan dan pengembangan masyarakat, serta program berbasis spiritual seperti Qurban, Zakat dan Wakaf. ACT didukung oleh donatur publik dari masyarakat yang memiliki kepedulian tinggi terhadap permasalahan kemanusiaan dan juga partisipasi perusahaan melalui program kemitraan dan Corporate Social Responsibility (CSR). Jangkauan aktivitas program sekarang sudah sampai ke 30 provinsi dan 100 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Tahun 2012 ACT mentransformasi dirinya menjadi sebuah lembaga kemanusiaan global, dengan jangkauan aktivitas yang lebih luas di 22 Negara di kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan, Indocina, Timur Tengah, Afrika, Indocina dan Eropa Timur. Wilayah kerja ACT di skala global diawali dengan kiprah dalam setiap tragedi kemanusiaan di berbagai belahan dunia seperti bencana alam, kelaparan dan kekeringan, konflik dan peperangan, termasuk penindasan terhadap kelompok minoritas berbagai negara. Ikatan Ahli Geologi Indonesia IAGI merupakan sebuah organisasi resmi yang beranggotakan para tenaga ahli di geologi atau kebumian. IAGI didirikan tahun 1960, saat ini beranggotakan lebih dari 4000 ahli geologi yang pernah tercatat dalam buku keanggotaannya DisasterChannel.co Adalah media online yang khusus diterbitkan untuk memberikan informasi tentang upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB), media ini dibidani oleh Perkumpulan Skala, Platform nasional, BPPT dan Tempo. DisasterChannel.co juga berupaya untuk menjadi Knowledge Management Center dalam soal PRB dengan membangun jejaring yang luas.

Sekretariat ekspedisi PALU-KORO Gedung IEC PASAR MINGGU LANTAI IV Jalan RAYA PASAR MINGGU NO.14 Kalibata, Jakarta 12740 Telepon: 021-27534450 Email: riniskala@gmail.com EKSPEDISIpALUKORO@GMAIL.COM Kontak: Trinirmalaningrum - 08176716970 Jojo Rahardjo - 082124551251 Dwi Minarto - 085717394436