Oleh Endang Dwi Wahyuni, M.Pd NUPTK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Hanya dengan menjadikan ini kepedulian dan upaya bersama, sumberdaya. calon pengambil keputusan di masa mendatang.

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB IV

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia

BAB I PENDAHULUAN. diwujudkan sebagai bentuk kebersamaan antara dunia pendidikan dan

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Suryadi (2011: 2) warga negara berhak memperoleh pendidikan

SUPLEMEN 1 BUKU PANDUAN ADIWIYATA TENTANG PENJELASAN PENCAPAIAN SEKOLAH ADIWIYATA

BAB I PENDAHULUAN. Sragen yang telah berhasil mewujudkan sekolah adiwiyata dengan

RUMUSAN VISI DAN MISI SMP NEGERI 1 PAYUNG. Pengambilan keputusan dalam perumusan visi-misi dan tujuan satuan

No Profil Lulusan Deskripsi Profil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

Tersusunnya Visi, misi dan tujuan yang memuat upaya pelestarian fungsi lingkungan dan/ atau, mencegah terjadinya pencemaran dan/ atau

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan

BAB I PENDAHLUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia

STANDAR KOMPETENSI MATA PELAJARAN PJOK

OPTIMALISASI PENILAIAN KINERJA GURU MELALUI MANAJEMEN SAINTIFIK DENGAN MEDIA PIGURA PENGINGAT PKG (DIGAPE)

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam Undang-undang nomor 20 tahun

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

ADIWIYATA MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG BERBUDAYA LINGKUNGAN

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PEDOMAN PELAKSANAAN SIMPOSIUM TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU DAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang.

KATA PENGANTAR. menengah.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk

BEST PRACTICE MBS TENTANG BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH SDN SN PASAR LAMA 1 BANJARMASIN

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Olimpiade Sains Nasional

BAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya

BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi dalam kehidupan mulai dari politik, sosial, budaya, dan

PETUNJUK EVALUASI PENCAPAIAN ADIWIYATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses

2015 PENGARUH IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG. 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

TELAAH PEMAHAMAN DAN PARTISIPASI GURU SD DI KECAMATAN COLOMADU DALAM PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA

PETUNJUK EVALUASI PENCAPAIA

BAB I PENDAHULUAN. Nasional No. 20/2003, bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN LITERASI KABUPATEN SEMARANG

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB II TELAAH PUSTAKA

MAKALAH SEMINAR PENGEMBANGAN SEKOLAH BERWAWASAN ADIWIYATA BERBASIS PARTISIPATIF 1 OLEH: MUHAMMAD NURS 2 A BAN JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS

dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah. Karim (2012:5) menyebutkan bahwa:

Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi,

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik

WALIKOTA TASIKMALAYA

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA BERPRESTASI TAHUN Bidang INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS AKHLAK MULIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Perwujudan dari amanat Undang-Undang Dasar 1945

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa faktor-faktor kinerja

Ditulis oleh Administrator Jumat, 24 Desember :41 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 30 Januari :58

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

LAMPIRAN 3 INSTRUMEN PK GURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN YANG RELEVAN DENGAN FUNGSI SEKOLAH/MADRASAH

Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti, pikiran, dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

PEDOMAN PENYELENGGARAAN APRESIASI GURU PAI DAN PENGAWAS PAI TAHUN 2013

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepemimpinan kepala

PENGIMPLEMENTASIAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU SEJARAH

LAMPIRAN 3 INSTRUMEN PK GURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN YANG RELEVAN DENGAN FUNGSI SEKOLAH/MADRASAH

BAB I. PENDAHULUAN. kebutuhannya namun tidak memikirkan keadaan lingkungan yang menjadi

IMPLEMENTASI PROGRAM ADIWIYATA DI SMP NEGERI 7 SALATIGA ARTIKEL TUGAS AKHIR

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN. sandungan dalam era globalisasi, karena era globalisasi merupakan era

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu pengalaman belajar yang terprogram dalam

Transkripsi:

PENGEMBANGAN SEKOLAH MELALUI MANAJEMEN INOVASI BERBASIS LINGKUNGAN DI SMP NEGERI 6 SALATIGA Karya Tulis Ilmiah Disusun untuk mengikuti Simposium Guru 2015 Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Oleh Endang Dwi Wahyuni, M.Pd NUPTK.5936742643300102 SMP NEGERI 6 SALATIGA JL. TEGALREJO RAYA SALATIGA 50733 NOVEMBER 2015 1

2

KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa atas bimbingan dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah berupa Best Practice dengan judul Pengembangan Sekolah melalui Manajemen Inovasi Berbasis Lingkungan di SMP Negeri 6 Salatiga Penulisan Best Practice ini dapat diselesaikan dengan bantuan banyak pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Salatiga. 2. Kolabor dan teman-teman guru SMP Negeri 6 Salatiga. 3. Keluarga tercinta. 4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian penelitian ini Meskipun masih banyak kelemahan dan kekurangan dalam penyusunan Best Practice ini, penulis berharap semoga dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan. Salatiga, November 2015 Penulis 3

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... 1 PERNYATAAN... 2 KATA PENGANTAR... 3 DAFTAR ISI... 4 ABSTRAK... 5 BAB I PENDAHULUAN... 6 A. Latar Belakang Masalah... 6 B. Permasalahan... 7 C. Tujuan... 7 D. Manfaat... 7 BAB II PEMBAHASAN... 9 A. Konsep Manajemen Inovasi... 9 B. Alasan Pemilihan Strategi... 10 C. Langkah Konkret Penerapan Manajemen Inovasi... 11 BAB III PENUTUP... 22 A. Simpulan... 22 B. Implikasi... 22 DAFTAR PUSTAKA... 24 4

ABSTRAK Endang Dwi Wahyuni, M.Pd, NIP 19640604 198601 2 004. Pengembangan Sekolah melalui Manajemen Inovasi Berbasis Lingkungan di SMP Negeri 6 Salatiga. Tujuan penulisan ini adalah 1) mendiskripsikan upaya pengembangan sekolah melalui manajemen inovasi berbasis lingkungan. 2) menganalisis dampak atau hasil dari pelaksanaan manajemen inovasi berbasis lingkungan dalam mengembangkan sekolah. Hasil penulisan ini menunjukan bahwa: 1) terinternalisasinya visi dan misi sekolah pada seluruh warga sekolah, sehingga warga sekolah mempunyai cita cita bersama sesuai dengan tujuan pendidikan di sekolah, 2) pengelolaan lingkungan hidup yang diintegrasikan ke dalam mata pelajaran sesuai implementasi kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik, menunjukkan bahwa kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan lebih meningkat. Kompetensi sikap, peserta didik menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, percaya diri, 3) kegiatan TIGAGE mampu menghasilkan sikap peduli dan berbudaya lingkungan pada seluruh warga sekolah, 4) pengelolaan Sampah Berkesinambungan melalui Bank Sampah Terpadu Berbasis Sekolah di SMP Negeri 6 Salatiga, membuat sekolah menjadi bersih, sehat, asri, harmonis, aman, dan berbudaya tertib, 5) kemitraan dengan instansi lain dapat terjalin dengan baik. Pengembangan sekolah melalui manajemen inovasi berbasis lingkungan di SMP Negeri 6 Salatiga, dapat meningkatkan prestasi akademik dan non akademik. Sehingga dapat dilaksanakan di sekolah lain atau instansi lain. Pengelolaan lingkungan sekolah/instansi menjadi lebih baik. Kata kunci: Manajemen, Inovasi dan Lingkungan 5

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Implementasi kurikulum 2013, pada tantangan masa depan meliputi: globalisasi, masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, ekonomi berbasis pengetahuan, pengaruh dan imbas teknosains. Masalah lingkungan hidup merupakan salah satu tantangan masa depan yang membutuhkan kompetensi memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan ( Kemendikbud, 2013:83). Pasal 65 ayat 2 UU PPLH menyebutkan Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses informasi, akses partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Dari amanat undang-undang tersebut jelas bahwa setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan lingkungan hidup selain itu juga akses partisipasi dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan yang baik dan sehat. Prinsipnya, tanpa terkecuali warga negara berhak atas pendidikan lingkungan hidup. Memang didalam penjelasan dari pasal tersebut tidak menjelaskan bagaimana dan seperti apa pendidikan lingkungan tersebut akan dilakukan. Namun jika merujuk pada beberapa batasan tentang pendidikan Lingkungan hidup (PLH), maka PLH dapat diartikan sebagai upaya mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan yang pada akhirnya dapat menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang. Pendidikan lingkungan hidup formal merupakan kegiatan pendidikan di bidang lingkungan hidup yang diselenggarakan melalui sekolah, terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi dan dilakukan secara terstruktur dan berjenjang dengan metode pendekatan kurikulum yang terintegrasi maupun kurikulum yang monolitik (tersendiri). Di SMP Negeri 6 Salatiga, Pendidikan lingkungan hidup diintegrasikan pada 10 (sepuluh) Mata Pelajaran. 6

Pengembangan sekolah dengan pendidikan lingkungan hidup dapat diterapkan melalui manajemen inovasi, yang merupakan kemampuan dan keterampilan khusus seseorang untuk menciptakan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis mengupas pengalaman terbaik (best practice) tentang Pengembangan Sekolah melalui Manajemen Inovasi berbasis Lingkungan di SMP Negeri 6 Salatiga. B. Permasalahan Uraian pada latar belakang masalah nampak bahwa SMP Negeri 6 Salatiga menghadapi permasalahan sehingga perlu dicarikan solusinya. Permasalahan yang perlu diatasi sebagai berikut: 1. Bagaimanakah mengembangkan sekolah melalui manajemen inovasi berbasis lingkungan di SMP Negeri 6 Salatiga? 2. Bagaimanakah dampak atau hasil dari pelaksanaan manajemen inovasi berbasis lingkungan di SMP Negeri 6 Salatiga? C. Tujuan Tujuan penulisan makalah best practice adalah: 1. Mendiskripsikan upaya pengembangan sekolah melalui manajemen inovasi berbasis lingkungan. 2. Menganalisis dampak atau hasil dari pelaksanaan manajemen inovasi berbasis lingkungan dalam mengembangkan sekolah. D. Manfaat Manfaat penulisan makalah best practice adalah: 1. Secara Teoritis: memberikan sumbangan wawasan ilmu tentang pengembangan sekolah melalui manajemen inovasi berbasis lingkungan. 2. Secara Praktis: menghasilkan sumbangan yang konstruktif berupa pengembangan sekolah, meningkatkan kualitas sekolah dan menentukan pengambilan kebijakan sekolah. 7

BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Manajemen Inovasi berbasis Lingkungan Pandangan para ahli tentang konsep manajemen berbeda beda, Sagala (2006: 52) menjelaskan bahwa manajemen adalah menjalankan fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian menjadi suatu rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh dalam proses pendayagunaan segala sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan Sudjana (2004:16) mengungkapkan bahwa manajemen adalah kemampuan dan keterampilan khusus untuk melakukan suatu kegiatan, baik bersama orang lain atau melalui orang lain dalam mencapai tujuan oraganisasi. Maka manajemen merupakan suatu proses untuk melakukan suatu kegiatan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Inovasi merupakan dimensi penting kewirausahaan, yang merupakan penciptaan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya (Kemendiknas, 2011: 12 ). Kepala Sekolah perlu memiliki kompetensi inovasi agar dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya selalu memikirkan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya melalui perbaikan, pengembangan, pengayaan, pemodifikasian, dalam rangka untuk memajukan dan mengembangkan sekolah. Pengertian lingkungan berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Sekolah berbasis lingkungan merupakan suatu konsep pendidikan lingkungan yang diterapkan di sekolah, agar semua warga sekolah dapat meningkatkan hidup bersih, sehat, nyaman, dan tidak destruktif terhadap masalah lingkungan. Pengembangan sekolah melalui manajemen inovasi berbasis lingkungan merupakan suatu proses yang inovatif 8

untuk mengembangkan sekolah dalam rangka mencapai tujuan sekolah. Cara melakukan inovasi meliputi: 1) Tidak ada inovasi tanpa kepemimpinan, 2) Keluar dari kawasan yang membuat nyaman (comfort zone), 3) Inovasi dipicu oleh kreativitas, 4) Dengarkan ide stakeholders sekolah, 5) Rekreasi secukupnya untuk mendapatkan ide ide baru. B. Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah Alasan pemilihan strategi manajemen berbasis lingkungan sebagai alternatif solusi pemecahan masalah, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut: 1. Inovasi yang berhasil membutuhkan visi yang jelas yang didefinisikan oleh kepemimpinan dalam organisasi dan oleh penciptaan lingkungan yang memungkinkan visi tersebut disebarkan, dibagikan, dan dimiliki oleh semua orang dalam organisasi. 2. Seluruh warga sekolah harus keluar dari zona nyaman untuk menerima segala perubahan yang baik, terutama bapak/ibu guru selaku ujung tombak di kelas Terutama dalam pembelajaran di setiap mata pelajaran, belum mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup. 3. Kreativitas merupakan kemampuan seluruh warga sekolah untuk menciptakan sesuatu yang baru, yang belum pernah ada sebelumnya. Maka perlunya kegiatan kegiatan yang unggul dan inovatif. 4. Perlunya melakukan curah pendapat dari seluruh warga sekolah, guna mendapatkan ide ide baru dalam pengembangan sekolah, terutama dalam pengelolaan sampah. Kenyataannya masih ada beberapa warga sekolah yang belum peduli dan berbudaya lingkungan. Hal ini nampak pada: a. Peserta didik belum mampu membedakan sampah organik dan anorganik, b. Pekerja lapangan belum memilah sampah sesuai dengan jenisnya, c. Tempat sampah yang belum tertata rapi, d. Belum adanya pengelolaan sampah yang baik. 5. Perlunya kemitraan sekolah yang lebih luas, untuk menambah wawasan bagi seluruh warga sekolah. 9

C. Langkah Konkret Penerapan Manajemen Inovasi berbasis Lingkungan Langkah konkret penerapan manajemen inovasi berbasis lingkungan telah dilaksanakan oleh seluruh warga SMP Negeri 6 Salatiga, sebagai berikut: 1. Perencanaan Pengembangan Sekolah Perencanaan pengembangan sekolah, meliputi: a. Penulis mengadakan rapat dengan seluruh dewan guru dan karyawan tentang permasalahan yang dihadapi, dan membentuk kepanitiaan sekolah berbasis lingkungan. b. Penulis berkoordinasi dengan panitia sekolah berbasis lingkungan, serta membagi tugas sesuai dengan tugas masing masing. c. Sosialisasi kepada seluruh warga sekolah tentang program program sekolah Gambar 1.Sosialisasi program sekolah kepada guru, karyawan, komite, peserta didik dan orang tua peserta didik. 10

2. Pelaksanaan Pengembangan Sekolah Pelaksanaan program program sekolah, meliputi: a. Sosialisasi Visi dan misi berbasis lingkungan Visi SMP Negeri 6 Salatiga adalah: Unggul dalam mutu, berpijak dalam iman dan taqwa, berwawasan lingkungan dengan slogan Eksis Bersahabat Untuk mewujudkan visi, maka misi kami adalah: 1) Meningkatkan kedisiplinan belajar dan mengajar secara berkesinambungan, 2) Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik, 3) Mewujudkan lingkungan pembelajaran yang kondusif, 4) Merealisasikan penghayatan, kengamalan keimanan dan ketaqwaan melalui kegiatan ibadah di sekolah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing masing, 5) Mewujudkan sekolah adiwiyata. Sosialisasi visi dan misi, kepada: peserta didik, guru dan karyawan, orang tua peserta didik, komite sekolah,, warga masyarakat dan instansi terkait. b. Pengintegrasian materi lingkungan hidup ke dalam mata pelajaran Hasil dari perencanaan dan pelaksanaan pendampingan implementasi kurikulum 2013 yang mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup, dengan instrumen instrumen yang telah dibuat, maka didapat hasil sebagai berikut: 1) Analisis materi ajar/buku guru, materi ajar tematik, materi ajar mata pelajaran/buku siswa pada prinsipnya seluruh mata pelajaran sudah sesuai dan dapat dilaksanakan. 2) Hasil rekapitulasi buku guru/buku siswa, model rancangan pembelajaran, RPP, pelaksanaan pembelajaran, analisis SKL, KI, dan KD, serta keterlaksanaan kurikulum 2013, dengan kriteria keseluruhan baik dan sangat baik, nampak pada tabel 1. 11

Tabel 1 Hasil analisis instrumen pendampingan implementasi kurikulum 2013 NO REKAPITULASI HASIL ANALISIS KETERANGAN 1 Analisis Buku Guru/ Buku Siswa 90,70 Amat Baik 2 Rancangan pembelajaran 94,20 Amat Baik 3 RPP 95,00 Amat Baik 4 Pelaksanaan Pembelajaran 87,80 Baik 5 Analisis SKL K1, dan KD 88,50 Baik 6 Keterlaksanaan Kurikulum 2013 91,30 Amat Baik Rata - rata 91,25 Amat Baik Berdasarkan tabel tersebut, maka rata rata hasil analisis instrument pendamping implementasi kurikulum 2013 yang mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup sebesar 91,25 dengan kriteria amat baik, sehingga kurikulum 2013 dapat dilaksanakan dengan mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup di setiap mata pelajaran. Pelaksanaan pendampingan implementasi kurikulum 2013 yang mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup, nampak pada gambar 2 berikut: 12

Gambar 2. Pelaksanaan pendampingan implementasi kurikulum 2013 yang mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup c. Kegiatan TIGAGE ( Gerakan Air, Gerakan Otak dan Gerakan Semut ) Kegiatan ini mencakup tiga tahap yaitu: 1) Perencanaan Kegiatan a) Membentuk tim pelaksana kegiatan b) Mensosialisasikan kegiatan kegiatan keseluruh warga sekolah c) Menuangkan kegiatan kegiatan TIGAGE dalam kurikulum 2) Pelaksanaan Kegiatan a) Gerakan Air, mengingat musim bulan ini adalah musim kemarau, maka seluruh warga sekolah membawa air tiap hari ½ liter untuk menyiram tumbuhan di lingkungan kelas/lingkungan masing masing. Kegiatan ini dilakukan setiap pagi sebelum jam pertama pelajaran dimulai, dibimbing oleh Bapak/Ibu guru yang mengajar jam pertama. 13

Gambar 3. Peserta didik menyiram tumbuhan di lingkungan kelas b) Gerakan Otak, peserta didik belajar dengan keras, belajar dengan cerdas, belajar dengan totalitas dan belajar dengan ikhlas, agar hasil belajar maksimal dengan pendekatan scientific. Kegiatan ini dilaksanakan mulai jam pertama sampai jam terakhir. Gambar 4. Peserta didik belajar dengan pendekatan scientific c) Gerakan Semut, gerakan ini merupakan gerakan sepuluh menit menjumput, kegiatan ini dilakukan setiap siang sepuluh menit sebelum jam terakhir pelajaran, dibimbing oleh Bapak/Ibu guru yang mengajar jam terakhir. 14

Gambar 5. Peserta didik melaksanakan gerakan menjumput. d. Pengelolaan sampah terpadu Pengelolaan Sampah Berkesinambungan melalui Bank Sampah Terpadu Berbasis Sekolah di SMP Negeri 6 Salatiga. Model pengelolaan sampah Ruang pameran Ruang kreatif Bank Sampah Ruang Kompos Kelas - Kelas Gambar 6. Model Pengelolaan Sampah Terpadu Penerapan model pengelolaan sampah berkesinambungan melalui bank sampah terpadu berbasis sekolah di SMP Negeri 6 Salatiga, meliputi: Sampah dari kelas 7, 8 dan 9, masing masing kelas mempunyai buku bank sampah, kemudian dikumpulkan di bank sampah, sampah akan dipilah, sampah berupa daun dicacah dan dimasukkan ke ruang kompos, sampah yang berupa plastik dikelola di ruang kreatif, selanjutnya dipajang di ruang pameran. 15

e. Menjalin kemitraan dalam rangka pengembangan sekolah SMP Negeri 6 Salatiga menjalin kemitraan dalam rangka pengembangan sekolah, kerjasama dilakukan dengan berbagai instansi di Kota Salatiga maupun di luar Kota Salatiga dengan sesama sekolah ( SMP Negeri 01 sd SMP Negeri 10, SMP Swasta, SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 3, SMK Negeri 1, SMK Negeri 2, SMK Negeri 3, SMP Mojotengah 1 Wonosobo, SMP Kalikajar Wonosobo) dan kerjasama dengan instansi lain ( Kantor Lingkungan Hidup, Ciptakaru, Taman Tani, BKK ) Gambar 7. Kemitraan dengan Beberapa Instansi 16

2. Evaluasi Pelaksanaan Manajemen Inovasi berbasis Lingkungan Evaluasi pelaksanaan Manajemen Inovasi berbasis Lingkungan, antara lain: visi dan misi sekolah selalu disosialisasikan, implementasi kurikulum 2013 mengintegrasikan semua mata pelajaran dengan pendidikan lingkungan hidup perlu tindak lanjut. Kegiatan kegiatan sebagai program unggulan perlu diciptakan, untuk memotivasi warga sekolah. Pengelolaan sampah terpadu perlu dikembangkan dan kerjasama dengan instansi lain yang terkait perlu ditingkatkan. D. Hasil dan Dampak dari Penerapan Manajemen Inovasi berbasis Lingkungan Hasil dan dampak dari penerapan manajemen inovasi berbasis lingkungan, adalah: 1. Terinternalisasinya visi dan misi sekolah pada seluruh warga sekolah, sehingga warga sekolah mempunyai cita cita bersama sesuai dengan tujuan pendidikan di sekolah. 2. Pengelolaan lingkungan hidup yang diintegrasikan ke dalam mata pelajaran sesuai implementasi kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik, menunjukkan bahwa kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan lebih meningkat. Kompetensi sikap, peserta didik menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, percaya diri. Kompetensi pengetahuan, peserta didik menunjukkan prestasi perolehan nilai ujian dengan rata rata mengalami kenaikan sebesar 0,23. Tabel 2. Peningkatan Prestasi Ujian Nasional No. Tahun Peringkat Kota Rata - Rata 1. 2012/2013 7 26,33 = 6,58 2. 2013/2014 6 27,23 = 6,81 Kompetensi keterampilan, peserta didik menunjukkan prestasi non akademik dari tingkat Kota, Nasional dan Internasional. 17

Gambar 8. Penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional dan Medali Sepak Bola Tingkat Internasional dari Polandia 3. Kegiatan TIGAGE mampu menghasilkan sikap peduli dan berbudaya lingkungan pada seluruh warga sekolah dan memperoleh berbagai penghargaan, antara lain: Sekolah Adiwiyata Nasional, Sekolah Berkarakter, Sekolah Sehat, dan Green School. Gambar 9. Lingkungan Sekolah yang Hijau 18

4. Pengelolaan Sampah Berkesinambungan melalui Bank Sampah Terpadu Berbasis Sekolah di SMP Negeri 6 Salatiga, membuat sekolah menjadi bersih, sehat, asri, harmonis, aman, dan berbudaya tertib dan memperoleh penghargaan sekolah sehat dan lingkungan peduli sanitasi. Gambar 10. Ruang Ruang Pengelolaan Sampah Terpadu 5. Menjalin kemitraan dalam rangka pengembangan sekolah Hasil dan dampaknya adalah: terjalinnya kerjasama antara SMP Negeri 6 Salatiga dengan sekolah atau instansi lain. Sehingga bantuan baik moril maupun material, mendorong seluruh warga untuk lebih meningkatkan prestasi sekolah. 19

E. Faktor Faktor Pendukung Beberapa faktor pendukung berjalannya manajemen inovasi berbasis lingkungan, diantaranya: 1. Komitmen yang tinggi seluruh warga sekolah, untuk mencapai visi dan misi sekolah. 2. Pengawas sekolah yang telah memberikan motivasi untuk lebih berprestasi. 3. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, yang telah membimbing sekolah dalam pelaksanaan peningkatan mutu pendidikan sesuai regulasi dan kebijakannya. 4. Pemerintah daerah dan pusat yang telah memberikan sumber dana sekolah. 5. Instansi pendidikan dan instansi lain yang terkait. F. Alternatif Pengembangan Pengembangan sekolah selanjutnya adalah: 1) Mengevaluasi visi dan misi, apabila sudah tidak sesuai dengan situasi dan kondisi masa kini. 2) Memperbaiki proses pembelajaran dengan mengembangkan keprofesian berkelanjutan. 3) Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan hidup di sekolah dan masyarakat. 4) Mengembangkan pengelolaan sampah yang lebih baik. 5) Membangun kerjasama sekolah yang lebih luas. 20

BAB III PENUTUP A. Simpulan Upaya pengembangan sekolah melalui manajemen inovasi berbasis lingkungan di SMP Negeri 6 Salatiga, melalui: 1. Perencanaan ( Pembentukan tim pelaksana, pembagian tugas dan tanggung jawab, serta sosialisasi kepada seluruh warga sekolah ). 2. Pelaksanaan ( Internalisasi visi dan misi, pengintegrasian pendidikan lingkungan hidup ke semua mata pelajaran, penerapan kegiatan TIGAGE, pengelolaan sampah terpadu dan menjalin kemitraan dengan sekolah dan instansi lain ). 3. Mengevaluasi mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan. 4. Hasil dan dampak dari penerapan manajemen inovasi berbasis lingkungan, adalah: a. Terinternalisasinya visi dan misi sekolah pada seluruh warga sekolah. b. Pengelolaan lingkungan hidup yang diintegrasikan ke dalam mata pelajaran sesuai implementasi kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik, menunjukkan bahwa kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan lebih meningkat baik. c. Kegiatan TIGAGE mampu menghasilkan sikap peduli dan berbudaya lingkungan pada seluruh warga sekolah. d. Pengelolaan Sampah Berkesinambungan melalui Bank Sampah Terpadu Berbasis Sekolah, membuat sekolah menjadi bersih, sehat, asri, harmonis, aman, dan berbudaya tertib. e. Terjalinnya kemitraan dengan sekolah dan instansi lain. B. Rekomendasi Berdasarkan simpulan tersebut, maka direkomendasikan: 1. Bagi Siswa, dapat meningkatkan prestasi akademik dan non akademik, serta peduli dan berbudaya lingkungan. 21

2. Bagi Guru, dapat meningkatkan kompetensi untuk memperbaiki pembelajaran dan pengembangan keprofesian berkelanjutan. 3. Bagi Kepala Sekolah, perlu menambah wawasan tentang pengelolaan sekolah yang lebih variasi untuk meningkatkan kualitas. 4. Bagi instansi terkait, memberikan dukungan baik moril maupun materiil. 22

DAFTAR PUSTAKA Avanti Fontana. 2009. Innovate We Can. How to Create Value Through Innovation in Your Organization and Society. Manajemen Inovasi dan Penciptaan Nilai.Jakarta: PT Grasindo. Departemen Pendidikan Indonesia, 2008. Manajemen Sekolah. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai. Edisi Ketiga Cetakan Pertama. Direktur Jenderal Manajemen Dikdasmen No.5555/c.c5/TU/2005 ( 11 Oktober ) tentang pelaksanaan pendidikan Lingkungan hidup pada jenjang Dikdasmen. ------. 2009. Dimensi Kompetensi Kewirausahaan. Bahan Belajar Mandiri Musyawarah Kerja Kepala Sekolah. Jakart: Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar. Pedoman Pelaksanaan Pemilihan Kepala Sekolah Menengah Pertama Berprestasi Tahun 2014. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kemendikbud. 2013. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. MaterPelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMP/MTs Ilmu Pengetahuan Alam. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah//Madrasah. 23

Sudjana, 2004. Manajemen Program Pendidikan. Bandung: Falah Production Syaiful Sagala. 2010. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Pembuka Ruang Kreativitas, Inovasi dan Pemberdayaan Potensi Sekolah dalam Sistem Otonomi Sekolah. Bandung: Alfabeta. 24