BAB V PENERAPAN SISTEM PERTANIAN PADI SEHAT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VII PENERAPAN SISTEM PERTANIAN PADI SEHAT DAN PERUBAHAN BENTUK ORGANISASI

VI KAJIAN KEMITRAAN PETANI PADI SEHAT DESA CIBURUY DENGAN LEMBAGA PERTANIAN SEHAT DOMPET DHUAFA REPLUBIKA

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto per Triwulan Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 (Miliar Rupiah)

BAB IV PROFIL DESA CIBURUY

PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Irigasi...

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha di Indonesia Tahun (Persentase)

VI KARAKTERISTIK PETANI RESPONDEN

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pertanian modern atau pertanian anorganik merupakan pertanian yang

I PENDAHULUAN. [Diakses Tanggal 28 Desember 2009]

BAB VI PROSES DIFUSI, KATEGORI ADOPTER DAN LAJU ADOPSI INOVASI SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI) DI DUSUN MUHARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

V GAMBARAN UMUM GAPOKTAN SILIH ASIH

I. PENDAHULUAN. ini belum mampu memenuhi kebutuhannya secara baik, sehingga kekurangannya

I. PENDAHULUAN. substitusinya sebagaimana bahan bakar minyak. Selain itu, kekhawatiran global

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. menjadi suatu keharusan, agar produksi dapat menunjang permintaan pangan yang

I. PENDAHULUAN. yang cocok untuk kegiatan pertanian. Disamping itu pertanian merupakan mata

II. TINJAUAN PUSTAKA. produksi pertanaman yang berasaskan daur ulang hara sacara hayati. Daur ulang

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

II. TINJAUAN PUSTAKA. mestinya sudah mengarah pada pertanian yang mempertahankan keseimbangan

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 4 EVALUASI KEEFEKTIFAN PROGRAM DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kelayakan Usahatani Padi Semi Organik dan Anorganik Petani Penggarap

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi 5.2. Jumlah Kepala Keluarga (KK) Tani dan Status Penguasaan Lahan di Kelurahan Situmekar

I. PENDAHULUAN. bagian integral dari pembangunan nasional mempunyai peranan strategis dalam

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Teknologi BioFOB-HES (High Energy Soil)

BAB I PENDAHULUAN. padi sawah merupakan tanaman pangan berupa rumput berumpun.

PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU

SRI SUATU ALTERNATIVE PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN SAWAH (PADI) YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN

I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya. Sektor pertanian memiliki

V. GAMBARAN UMUM USAHA

TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI PADA USAHATANI PADI SAWAH SYSTEM

TINJAUAN PUSTAKA. komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sasarannya

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia di samping kebutuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

5. PEMBAHASAN 5.1. Penerimaan Kotor Varietas Ciherang, IR-64, Barito Dan Hibrida

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SOSIALISASI POLA TANAM PADI SRI ORGANIK

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 3C Tahun 2008 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG

PENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. seperti industri, jasa, pemasaran termasuk pertanian. Menurut Rogers (1983),

I. PENDAHULUAN. melaksanakan usaha-usaha yang paling baik untuk menghasilkan pangan tanpa

V GAMBARAN UMUM DESA CIBURUY

BAB VII FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEINOVATIFAN PETANI DAN LAJU ADOPSI INOVASI

EVALUASI KEMITRAAN PETANI PADI DENGAN LEMBAGA PERTANIAN SEHAT DOMPET DHUAFA REPUBLIKA DESA CIBURUY, KECAMATAN CIGOMBONG KABUPATEN BOGOR SKRIPSI

I. PENDAHULUAN Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) merupakan daerah agraris dan

VII ANALISIS PENDAPATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II, Desa

ACARA 3. KELEMBAGAAN !! Instruksi Kerja : A. Aspek Kelembagaan

Penataan Wilayah Pengembangan FAKULTAS PETERNAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa orde baru tahun 1960-an produktivitas padi di Indonesia hanya

PENGGUNAAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN PADI DI LAHAN SAWAH IRIGASI

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB VII ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian yang berhasil dapat diartikan jika terjadi pertumbuhan

I. Pendahuluan. II. Permasalahan

Analisis Tataniaga Kubis (Brasica Olereacea) Organik Bersertifikat Di Nagari Koto Tinggi Kecamatan Baso Kabupaten Agam

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015

DENGAN HIBRIDA HASIL PRODUKSI PADI MENINGKAT

V. GAMBARAN UMUM. menjadikan sektor tersebut sebagai mata pencaharian masyarakat.

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. dalam arti sempit dan dalam artisan luas. Pertanian organik dalam artisan sempit

PERAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL- PTT) DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI KABUPATEN PURBALINGGA

DASAR DASAR AGRONOMI MKK 312/3 SKS (2-1)

Lampiran 1. Pengukuran Variabel. Tabel 1. Pengukuran variabel profil anggota kelompok tani Sri Makmur

I. PENDAHULUAN. hal ini dikarenakan munculnya kesadaran dari masyarakat mengenai pentingnya

PELAKSANAAN KEMITRAAN PT. MEDCO INTIDINAMIKA DENGAN PETANI PADI SEHAT

sosial yang menentukan keberhasilan pengelolaan usahatani.

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan Kemitraan di Indonesia

PEMANFAATAN KOMPOS AKTIF DALAM BUDIDAYA PEPAYA ORGANIK DI DESA KASANG PUDAK

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Geografi KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM I. K e l a s. Kurikulum 2013

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

ADOPSI TEKNOLOGI M-BIO

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

V. DAMPAK SUBSIDI PUPUK ORGANIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADOPSI PUPUK ORGANIK DI PROVINSI LAMPUNG

BUDI DAYA PADI SRI - ORGANIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Identitas Petani Petani Padi Organik Mitra Usaha Tani

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

DAFTAR LAMPIRAN. No Lampiran Halaman

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang penting dalam pembangunan. Indonesia, yaitu sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya.

I. PENDAHULUAN. tanaman padi salah satunya yaitu pemupukan. Pupuk merupakan salah satu faktor

BUDIDAYA TANAMAN PADI menggunakan S R I (System of Rice Intensification)

1 Menerapkan pola tanam yang teratur dan waktu tanam yang serempak (tidak lebih dari 2 minggu)

Transkripsi:

38 BAB V PENERAPAN SISTEM PERTANIAN PADI SEHAT 5.1. Sejarah Masuknya Sistem Pertanian Padi Sehat di Kampung Ciburuy Kampung Ciburuy merupakan areal penanaman padi sawah yang cukup potensial. Oleh karena itu, sebagian besar penduduk bekerja pada sektor pertanian. Sebagai wilayah yang dominan bergerak di sektor pertanian, Kampung Ciburuy cukup ditunjang oleh fasilitas jalan sebagai sarana pendistribusian hasil pertanian. Dalam hal adopsi inovasi, petani-petani di Kampung Ciburuy cenderung terbuka terhadap inovasi atau teknologi baru di bidang pertanian termasuk sistem pertanian organik. Walaupun sampai saat ini ada pula sebagian petani yang masih bergantung dengan sistem pertanian yang mengandalkan benih dan pupuk pabrikan atau kimia. Di Indonesia, pertanian organik mulai berkembang pada Tahun 2000. Sementara penerapan pertanian padi sehat di Kampung Ciburuy sendiri dimulai pada Tahun 2002 sebagai respon petani terhadap isu pertanian organik nasional yang diperkenalkan melalui slogan Go Organic 2010. Ketua Gapoktan mulai mempelajari dan mencoba sistem pertanian organik dalam lahan percobaan atau demonstrasi plot (demplot) untuk kemudian hasil percobaan tersebut dikomunikasikan kepada anggota kelompok tani lainnya. Sejalan dengan itu, dalam suatu kegiatan Temu Usaha, Ketua Gapoktan Silih Asih Desa Ciburuy bertemu dengan Lembaga Pertanian Sehat (LPS) Dompet Dhuafa. Saat itu, LPS Dompet Dhuafa bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Kehutanan serta BP4K tengah membentuk sebuah program Pemberdayaan Petani Dhuafa. Dalam program tersebut Gapoktan Silih Asih bekerjasama dengan LPS Dompet Dhuafa dan menjadi peserta dalam program tersebut. Petani-petani peserta program mendapatkan pembinaan teknis, bantuan biaya produksi dan jaminan pasar atas pembelian gabah. Sasaran dalam program LPS Dompet Dhuafa ini adalah petani-petani yang memenuhi kriteria yaitu mustahik (berhak menerima zakat), produktif dan bersedia mengikuti aturan. Program ini berjalan selama dua tahun. Seluruh biaya produksi padi sehat dibiayai oleh LPS dari budidaya hingga pengolahan. Begitupun masalah pemasaran juga menjadi tanggungjawab LPS. Petani dapat

39 fokus menanam padi sehat tanpa takut hasil panennya tidak ada yang membeli. Hal ini tentunya sangat memudahkan petani. Perlahan namun pasti mulai banyak petani di Ciburuy bergabung menjadi anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) sekaligus peserta program pemberdayaan petani LPS Dompet Dhuafa. Pada tahun pertama pelaksanaan program, sistem pertanian padi sehat diterapkan pada lahan seluas dua hektar dan berkembang menjadi lima hektar. Pada Tahun 2005 bertambah menjadi empat puluh hektar. Lahan pertanian padi sehat kembali diperluas dengan penambahan seratus empat puluh hektar seiring dengan bertambah pula jumlah petani yang mengikuti program. Program pemberdayaan ini berakhir pada Tahun 2007. Dengan berakhirnya program, maka didelegasikanlah sebuah koperasi yang bernama Koperasi Kelompok Tani Lisung Kiwari untuk mengatur dan mengelola permintaan pasar. Selanjutnya, sistem penerapan pertanian padi sehat dikembangakan secara swadaya oleh para petani yang tergabung dalam Gapoktan Silih Asih. Hingga kini lahan pertanian padi sehat di Kampung Ciburuy telah mencapai seratus tujuh puluh hektar dengan semakin bertambahnya jumlah petani yang telah menerapkan sistem pertanian padi sehat. Meski demikian, lahan pertanian padi sehat ini masih menyebar dan menyatu dengan lahan pertanian non organik. Hal ini yang menjadi kendala bagi komunitas petani padi sawah Kampung Ciburuy karena akan mempengaruhi kualitas beras sehat itu sendiri. Namun, sejauh ini beras sehat yang dihasilkan oleh petani Kampung Ciburuy telah melalui uji laboratorium secara berkala yang dilakukan oleh Balai Penelitian Lingkungan Pertanian. Meski demikian, komunitas petani padi sehat Kampung Ciburuy memilih menggunakan istilah sehat dibandingkan dengan organik karena khawatir akan kontaminasi dari areal sawah yang masih menggunakan pupuk, benih maupun pestisida kimia terhadap lahan pertanian mereka. Selain itu, sistem pertanian yang diterapkan belum sepenuhnya dapat dikatakan organik, tetapi transisi menuju pada sistem pertanian organik seutuhnya. Perkembangan penerapan sistem pertanian padi sehat di Kampung Ciburuy terutama pada komunitas petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Silih Asih tidak terlepas dari figur seorang pemimpin atau ketua yang tanggap terhadap sistem, memiliki kemampuan analisa yang tajam dan

40 manajerial yang baik serta berjiwa kepemimpinan, sehingga memunculkan kepercayaan yang tinggi baik dari petani maupun pihak-pihak lain yang menjadi mitra. Secara perlahan namum pasti sistem pertanian padi sehat ini mulai diikuti oleh petani lainnya dan berkembang dengan baik hingga sekarang. 5.2. Deskripsi Sistem Pertanian Padi Sehat di Kampung Ciburuy Sistem pertanian padi sehat yang diterapkan oleh komunitas petani padi sehat Kampung Ciburuy merupakan pertanian transisi dari pertanin modern (benih, pupuk dan pestisida kimia) menuju ke pertanian organik. Dikatakan transisi karena dalam prakteknya masih mengabaikan kesterilan air. Idealnya air yang digunakan dalam pertanian organik adalah air steril, tetapi karena letak sawah yang menyebar dan beberapa hektar menyatu dengan areal sawah petani lain yang belum menerapkan pertanian organik, sehingga ada kekhawatiran akan terkontaminasi oleh pestisida atau unsur lain dari sawah yang belum organik. No. Teknis Biologis Kimia Fisik 1 1. Mengolah tanah Benih tahan tungro Pestisida Ditangkap nabati 2. Penggunaan pupuk Benih tahan wereng Digropyok kompos 3. Pengaturan air Benih tahan kurang Diumpan air (kemarau) 4. Sanitasi Melestarikan predator 5. Sistem tanam (Legowo 1, Legowo 2, dsb) Recovery lahan (penambahan agensi hayati) Keterangan: 1. Pendekatan fisik yaitu berupa perlakuan terhadap hama. Gambar 4 Matriks Pendekatan-pendekatan yang Diterapkan dalam Sistem Pertanian Padi Sehat di Kampung Ciburuy, 2011 Selain itu, ketika dijumpai bagan warna daun (BWD) yang kurang hijau dan ketebalan daun yang kurang, maka dalam prakteknya masih dilakukan penambahan pupuk urea dengan takaran yang rendah. Oleh karena itu, komunitas petani Kampung Ciburuy lebih memilih menggunakan istilah sistem pertanian padi sehat dengan produk berupa beras sehat meskipun paket metode yang

41 diterapkan sudah sesuai dengan prinsip atau standar pertanian organik pada umumnya. Paket metode sistem pertanian padi sehat yang diterapkan oleh Gapoktan Silih Asih adalah Integrated Crop Management (ICM) atau Pengelolaan Tanaman Terpadu dan metode atau pola System Rice Intensification (SRI) yang terdiri atas: benih muda, tanam dangkal, tanam tunggal, pupuk organik dan pengandalian hama terpadu. Selain itu diterapkan pula sistem Low-External-Input and Sustainable Agriculture (LEISA) atau Pertanian Berkelanjutan dengan Input Luar Rendah, dimana dalam hal ini penggunaan urea dalam jumlah rendah digunakan apabila diperlukan yaitu ketika menunjukkan indikator pada bagan warna daun. Dalam pertanian organik diterapkan juga beberapa pendekatan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4. Pendekatan ini sifatnya saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya agar hasil yang dicapai maksimal. 5.3. Sistem Pertanian Padi Sehat dan Penerapannya Filosofi yang melandasi pertanian organik adalah mengembangkan prinsipprinsip memberi makanan pada tanah yang selanjutnya tanah menyediakan makanan untuk tanaman (feeding the soil that feeds the plants), dan bukan memberi makanan langsung pada tanaman. Sesuai dengan filosofi tersebut, dalam sistem pertanian padi sehat yang diterapkan oleh komunitas petani padi sehat Kampung Ciburuy terdapat sejumlah teknologi, diantaranya: 1. Pada kegiatan budidaya (on-farm), terutama pada kegiatan penyiapan lahan terlebih dahulu dilakukan recovery lahan. Dalam recovery lahan dilakukan pemberian pupuk kompos, organic fertilizer, pestisida nabati ataupun penambahan agensi hayati (mikroba dan biota tanah). Teknologi ini bertujuan mengembalikan keragaman biota atau bahan organik dalam tanah dan ekosistemnya. Selain itu juga perlu diperhatikan keadaan air yang macak-macak; 2. Pada kegiatan pengolahan hasil (off-farm), dilakukan kegiatan menjemur, menggiling, mengayak atau menapis dan mengemas. Setelah panen, petani menjual gabah kepada koperasi untuk selanjutnya koperasi yang akan melakukan pengolahan hasil tersebut. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan menambah nilai mutu produk;

42 3. Penataan kelembagaan, dimaksudkan agar kegiatan pertanian dapat berjalan secara efektif dan efisien. Dalam penataan kelembagaan ini, ditunjukkan dengan salah satunya peran koperasi yang melakukan perubahan bentuk organisasi berupa pembentukan unit-unit kerja baru yang sesuai dengan kebutuhan petani. Koperasi juga diarahkan untuk menjaring mitra kerja demi perkembangan penerapan pertanian padi sehat yang lebih baik dan menghasilkan produk sesuai dengan keinginan pasar. Dalam hal tingkat penerapan sistem pertanian organik, seluruh petani pada komunitas petani padi sehat telah melakukan praktek penerapan sistem pertanian padi sehat dengan baik sesuai SOP yang berlaku. Sebanyak 30 orang responden penelitian yang terdiri atas 5 orang berasal dari lapisan atas, 15 orang dari lapisan menengah dan 10 orang dari lapisan bawah menunjukkan tingkat penerapan sistem pertanian padi sehat yang tinggi dengan persentase 100 persen. Dengan kata lain seluruh petani dari tiap-tiap lapisan telah menerapkan praktek sistem pertanian padi sehat dengan baik sesuai dengan SOP yang berlaku dan metode serta pendekatan yang baik. Hal ini juga diakui oleh Bapak My sebagai petani lapisan atas dan ketua Kelompok Tani sebagai berikut: Menurut pengamatan saya selama ini kalo ditanya bagaimana praktek penerapan pertanian organik khususnya disini sudah cukup baik, petani mampu melakukan budidaya dengan baik, tinggi tingkat pemahamannya. Kan ada SOP yang sudah dibuat. Jadi bisa merujuk kesana. Walaupun terkadang dilakukan perubahan sesuai kondisi di areal pesawahan masing-masing tanpa keluar dari SOP tadi. Itu dipersilahkan. Petani tau lah apa yang harus dilakukan. Tapi intinya mah sudah baik dan sesuai SOP. (Bapak My, 44 tahun). Praktek penerapan pertanian padi sehat yang telah diterapkan tidak jauh berbeda seperti pada pertanian sebelumnya (mengandalkan benih dan pupuk kimia) sehingga petani cenderung dapat melakukan budidaya pertanian padi sehat secara tepat. Selain itu petani sering mendapat arahan dari Ketua Gapoktan dan terlibat dalam diskusi-diskusi bersama di saung Gapoktan Silih Asih, sehingga tingkat pemahaman akan teori maupun praktek budidaya padi sehat tergolong

43 tinggi. Perbedaan sistem padi sehat ini adalah terletak pada penyiapan lahan, kegiatan pemupukan termasuk perawatan. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa pada penyiapan lahan dikenal istilah recovery lahan sebagai upaya memperbaiki kondisi tanah yang tidak subur dengan cara nengembalikan bahan organik dalam tanah. Kondisi tanah juga harus dijaga dengan mempertahankan kondisi tanah yang macak-macak. Sementara itu pupuk yang digunakan tentu saja adalah pupuk organik dengan prosedur pemupukan dilakukan sesuai SOP. Dalam hal ini juga terlihat bahwa komunitas petani padi sehat Kampung Ciburuy tanggap terhadap perubahan sehingga perlahan namun pasti mereka dapat menyesuaikan dengan segala perubahan teknologi dan dapat berkembang hingga saat ini. Keberadan koperasi memberikan arti bagi petani. Selain koperasi menjamin mengenai urusan pembelian gabah dari petani, koperasi juga memberikan keringanan kepada petani yang kesulitan modal dengan memberikan pinjaman saat akan mulai menanam padi dengan sistem yarnen (bayar panen). Petani dapat mengembalikan pinjaman tersebut setelah panen atau saat pembelian gabah oleh koperasi akan dikurangi dengan jumlah pinjaman yang telah diberikan kepada petani. Selain itu kebutuhan-kebutuhan petani dapat terpenuhi dengan tersedianya pelayanan pada setiap unit kerja baru yang telah dibentuk diantaranya pelayanan jasa alat dan mesin pertanian (alsintan), sarana irigasi dan sebagainya. Seiring perkembangannya, penerapan sistem pertanian padi sehat di Kampung Ciburuy perlahan namum pasti mulai memperlihatkan hasil yang baik. Kondisi tanah mulai subur kembali dan dapat mendukung kegiatan pertanian. Meski demikian, dalam kurun waktu sembilan tahun (2002-2011) sejak pertama kalinya diterapkan sistem pertanian padi sehat hingga sekarang, rata-rata petani menyatakan tidak terjadi perubahan taraf hidup yang dirasakan (Gambar 6). Sebanyak lima orang atau 100 persen petani lapisan atas menyatakan tidak merasakan adanya perubahan taraf hidup sehubungan dengan penerapan sistem pertanian padi sehat. Sementara itu, 73 persen petani lapisan menengah dan 80 persen petani lapisan bawah juga menyatakan tidak mengalami perubahan taraf hidup sejak diterapkannya sistem pertanian padi sehat. Artinya kondisi kehidupan petani tidak mengalami peningkatan setelah diterapkannya sistem pertanian padi

44 sehat. Dengan kata lain secara keseluruhan dari semua petani pada semua lapisan, hanya enam orang atau sekitar 20 persen yang merasakan adanya perubahan taraf hidup. Kondisi ini dijelaskan oleh Bapak En sebagai berikut: Bapak mah merasa tidak ada perubahan. Dari tahun ke tahun hidup Bapak begini-begini aja kayaknya. Tidak ada peningkatan ekonomi. Hasil panen ya segitu-gitu aja semusimnya juga walaupun sekarang Bapak rasa tanah udah mulai subur lagi ni. Tapi belum ada peningkatan hasil. Tapi ya bersyukur aja. Kan tanah juga makhluk. Sama kaya kita yang bisa sakit. Tanah juga bisa sakit. Cuaca juga mempengaruhi. Jadi ya wajar aja ya naik turun hasil mah. (Bapak En, 59 tahun). 120% 100% 80% 60% 40% 100% 73% 80% Tidak Ada Perubahan Ada Perubahan 20% 0% 27% 20% 0% Atas Menengah Bawah Gambar 5 Persentase Perubahan Taraf Hidup Petani Padi Sehat Kampung Ciburuy Tidak dirasakannya peningkatan taraf hidup oleh para petani padi sehat Kampung Ciburuy karena pada dasarnya sistem pertanian ini memang tidak bertujuan meningkatkan hasil produksi, tetapi lebih kepada mengembalikan kesuburan tanah dan meningkatkan kualitas padi itu sendiri. Produktivitas padi cenderung tidak mengalami peningkatan. Selama satu tahun pada setiap masa tanamnya (semusim) produktivitas padi cenderung fluktuatif, bergantian mengalami peningkatan dan penurunan hasil panen. Sehingga dapat disimpulkan hingga saat ini belum dirasakan adanya peningkatan produktivitas padi sehubungan dengan penerapan sistem pertanian organik ini. Seperti yang diungkapkan Bapak Sk berikut ini:

45 Pertanian organik (padi sehat) mah pada dasarnya bukan untuk meningkatkan hasil produksi. Tujuannya buat menyuburkan tanah, meningkatkan kualitas padi bebas dari pestisida. (Bapak Sk, 58 tahun). Dengan demikian, selama kurun waktu sembilan tahun sejak penerapan sistem pertanian padi sehat Kampung Ciburuy ternyata belum membawa dampak terhadap peningkatan taraf hidup petani. Meskipun harga jual beras organik tinggi, tetapi tidak dapat menutupi biaya produksi yang juga cukup tinggi pada masa awal budidaya. Selain itu tingkat pemilikan lahan yang relatif rendah, dengan kata lain hampir sebagian besar tanah milik pihak luar menyebabkan petani tidak memiliki akses terhadap tanah atau lahan sawah. Pembagian hasil dengan sistem maro maupun mrapat bisa jadi tidak mencukupi kebutuhan petani dan keluarganya. Ya, memang pertanian organik ini susah-susah gampang. Pada awal tanam itu banyak keluhan. Tanah itu kaget mungkin ya, apa istilahnya ya? Butuh adaptasi lagi lah mungkin. Pembenahan tanahnya itu belum stabil. Produksi di awal masa tanam itu menurun lho. Penghasilan juga menurun. Walaupun harga gabahnya naik, beras sehat juga dijual dengan harga tinggi tapi tetap saja biaya produksi ga ke tutup. Tapi ke depan, jangka waktu yang panjang mah mudah-mudahan bisa lebih baik kalau tanah udah stabil mah ya. (Bapak My, 44 tahun). Hal ini relavan dengan pandangan Salikin (2003) yang menyatakan bahwa sistem pertanian organik pada awalnya diragukan kemampuannya untuk memacu produksi sebesar sistem pertanian industrial. Namun demikian, dalam jangka panjang pertanian organik justru dapat mempertahankan produktivitas lahan dan hasil panen secara berkesinambungan. Sebaliknya, sistem pertanian industrial lebih berorientasi jangka pendek atau sesaat.