Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 2 Juni 2012 ETIKA PERGAULAN MAHASISWA KOS DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT DUKUH KRUWED SELOKERTO SEMPOR

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 2 Juni 2012 ETIKA PERGAULAN MAHASISWA KOS DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT DUKUH KRUWED SELOKERTO SEMPOR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 10, No 2. Juni 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. (eksperimen quasi). Rancangan yang digunakan adalah Pre Test Post Test. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan.

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

3. Hasil dan Pembahasan

III. METODE PENELITIAN. sikap mahasiswa terhadap adopsi ebook melalui angka-angka. Karena itu tipe

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. eksplanasi (explanatory research). Tujuan dari pendekatan kuantitatif dengan

PERANAN PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN. Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

= 141,1 dibulatkan menjadi 141 siswa

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT DENGAN TINDAKAN TERHADAP PERLINDUNGAN HAK ATAS PRIVASI KLIEN TAHUN 2015

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan Konseling OLEH:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU FISIKA DI KELAS IX SMP N 16 KOTA JAMBI. Oleh:

Oleh: HESTI NUFRIDA A

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Panggungharjo Kecamatan Sewon Bantul dengan pertimbangan bahwa di. dibanding dengan desa lain di Kecamatan Sewon.

BAB III METODE PENELITIAN. atau pre-experiment. Rancangan yang digunakan adalah One. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dengan judul penelitian Efektivitas Pelatihan Kecerdasan Emosi terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kuantitatif. Sebab, penelitian ini menekankan pada fenomenafenomena

Oleh: Sinta Anggun Destyanningrum Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Metro pada tahun 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

B. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam rangka mengumpulkan data penelitian, penulis mengambil tempat dan waktu penelitian sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen yang bersifat

hlm (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODA PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di Kantor Badan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah sekolah SMP Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango,

HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAKEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kuantitatif, yang dipakai untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk menyediakan informasi yang saling berkaitan dengan. kemauan, perilaku dan nilai ( Nursalam, 2013).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS BEBAS (STUDI PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 TELAGA)

Sartika Tolingguhu NIM :

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK ROHMATUL MAGFIROH DESA PAKISAJI KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

III. METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi data

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menelusurinya ke

Transkripsi:

ETIKA PERGAULAN MAHASISWA KOS DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT DUKUH KRUWED SELOKERTO SEMPOR Hendri Tamara Yuda, Ernawati, Puji Handoko 3,, 3 STIKes Muhammadiyah Gombong ABSTRAK Ilmu etika berbicara masalah nilai atau penilaian, dalam hal ini yang dinilai adalah tingkah laku orang. Masalah etika sangat tergantung kebiasaan, adat istiadat dan kebudayaan suku bangsa setempat (Machfoedz, 008). Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau dengan istilah lain saling berinteraksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deksriptif kuantitatif untuk menilai persepsi masyarakat terhadap etika pergaulan mahasiswa kos. Sampel yang digunakanm 0 warga Dukuh Kruwed Selokerto.Analisis data menggunakan uji distribusi frekuensi. Hasil penelitian diperoleh Gambaran etika pergaulan mahasiswa kos laki-laki Gombong dalam perspektif masyarakat dukuh Kruwed yaitu 75,43 % cukup baik, 8,43 % baik dan 5,69 % kurang baik. Gambaran etika pergaulan mahasiswa kos perempuan Gombong dalam perspektif masyarakat dukuh Kruwed yaitu 68,63 % cukup baik, 7,65 % baik dan 3,37 % kurang baik. Kata kunci: Etika, Remaja, pergaulan PENDAHULUAN Seorang individu yang memasuki masa kuliah umumnya berada pada tahapan remaja akhir, yaitu berusia 8 tahun. Menurut Zuryaty (006) dalam kehidupan mahasiswa, umumnya mereka tinggal di tempat kos yang dekat dengan kampus. Hal ini menyebabkan mereka harus berpisah dengan orang tuanya. Perbedaan yang mencolok antara tinggal di rumah dan di tempat kos antara lain terletak pada pengawasan orang tua, karena di tempat kos, orang tua tidak dapat mengawasi anaknya secara langsung. Gombong terletak di Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen. Saat ini Gombong memiliki 3 program studi yaitu S Keperawatan, DIII Keperawatan dan DIII Kebidanan, Menurut BAA Gombong (00), jumlah mahasiswa keperawatan yaitu 605 orang. Jumlah tersebut termasuk mahasiswa baru tahun ajaran 00/ 0 dan mahasiswa yang akan diwisuda pada tahun 00. Daerah Gombong, sebagai kawasan pendidikan banyak ditempati oleh mahasiswa kos. Tempat yang paling banyak dihuni mahasiswa adalah Dukuh Kruwed Desa Selokerto Sempor yang terletak didepan komplek kampus. Didaerah Kruwed terdapat sekitar 40 tempat yang di gunakan untuk kos mahasiswa. Sebagian terdapat tuan rumah pemilik kos yang tinggal bersama mahasiswa. 95

Mahasiswa tersebut berasal dari berbagai daerah di Kebumen dan luar Kebumen, bahkan ada beberapa yang berasal dari luar Jawa. Perbedaan latar belakang sosial dan budaya membuat mereka harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Begitu pula sebaliknya penduduk kepada pendatang. Sering kali akibat perbedaan latar belakang sosial budaya serta derasnya arus masuk para pendatang ditambah lagi perpindahan mahasiswa dari tempat kos satu ke tempat kos lain mengakibatkan hubungan yang harmonis antara penduduk dan masyarakat sulit dilakukan (Zuryaty, 006). Menurut Otto Sukatno (00) ketergantungan penduduk secara ekonomi juga membuat penduduk cenderung mengambil sikap pasrah. Maka jika terjadi penyimpangan nilai dan norma oleh mahasiswa, mereka segan untuk menegur. Sehingga kontrol sosial tidak dapat diterapkan dengan baik. Berdasarkan hasil studi pendahuluan dengan wawancara beberapa warga Kruwed ditemukan data mahasiswa cuek dengan kondisi sekitar lingkungan, tidak ramah dengan warga serta beberapa kali membawa pasangan lawan jenis ke kamar dan berpakaian tidak menutupi aurat. Namun banyak pula mahasiswa yang berperilaku sopan, ramah dan mudah bergaul dengan warga sekitar. Menurut warga kebanyakan mahasiswa perempuan yang lebih ramah. Hasil observasi didapatkan data banyak mahasiswa putri berpakaian tidak menutupi aurat dan tidak menggunakan jilbab ketika keluar dari kos, mahasiswa putra banyak yang merokok di sekitar kos. Berdasarkan fenomena diatas peneliti tertarik mengadakan penelitian tentang Etika pergaulan mahasiswa kos Gombong dalam perspektif masyarakat Dukuh Kruwed METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deksriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang dilakukan terhadap suatu variabel tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain (Arikunto, 006). Populasi penelitian ini adalah semua warga dukuh Kruwed Desa Selokerto yang berjumlah 80 orang Sampel yang ditentukan sebagai subyek penelitian ini adalah semua warga Dukuh Kruwed yang dipilih sesuai area RT dan dirandom. Sampel menggunakan 0 orang Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel tunggal yaitu penilaian etika pergaulan mahasiswa kos STIKes Muhammadiyah Gombong berdasarkan persepsi masyarakat. Sub variabel penilaian etika pergaulan mahasiswa laki laki dan penilaian etika pergaulan mahasiswa perempuan. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah angket terstruktur, yaitu angket dengan alternatif jawaban yang disediakan oleh penulis. Angket dibuat oleh penulis sesuai teori yang ada di tinjauan pustaka. Responden memilih jawaban dengan tanda tertentu pada 96

alternatif jawaban yang telah pada tingkat keterandalan disediakan. Kuesioner sesuatu. Reliabel artinya dapat menggunakan Skala Likert dipercaya (Nursalam, 003 ). (Likert Scale). Validitas adalah Pengujian reliabilitas pada pengukuran dan pengamatan penelitian ini menggunakan yang berarti prinsip keandalan menggunakan rumus Alpha instrumen dalam Cronbach (Riwidikdo, 007). Uji mengumpulkan data. Instrumen reliabilitas terhadap instrumen harus mengukur apa yang penelitian pada tanggal 8 April seharusnya diukur. Dimana uji 0 pada 5 warga. Untuk validitas instrumen yang reliabilitas alat dilakukan uji digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus menggunakan rumus Product Alpha Cronbach, hasil ditemukan moment (Nursalam, 003) nilai reliabilitas interval seluruh Setelah dilakukan uji validitas instrumen r i : 0,735 terhadap instrumen penelitian HASIL DAN BAHASAN pada tanggal 8 April 0 pada Responden dalam 5 warga, didapatkan bahwa penelitian ini adalah masyarakat dari total pertanyaan yang dukuh Kruwed RW 0 Desa berjumlah 7 dinyatakan valid Selokerto Kebumen. Penelitian dengan nilai koefisien korelasi ini dilakukan pada tanggal pada kisaran 0,373 0,7 Maret 0 April 0. Reliabilitas adalah Berdasarkan hasil analisis data kesamaan hasil pengukuran tentang karakteristik responden dalam waktu pengukuran yang didapatkan tabel distribusi berlainan. Reliabilitas menunjuk frekuensi sebagai berikut : Tabel. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin NO Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentase (%) Laki-laki Perempuan 55 47 53,9 % 46, % Jumlah 0 00 % Berdasarkan Tabel diatas kelamin laki-laki (53,9 %) dan dapat dilihat bahwa sebagian sisanya berjenis kelamin besar responden berjenis perempuan (46, %). Tabel. Distribusi Frekuensi Pendidikan Masyarakat Dukuh Kruwed NO Pendidikan Frekuensi (f) Persentase (%) 3 4 SD SMP SMA DIPLOMA 36 5 36 5 35,3 % 4,5 % 35,3 % 4,9 % Jumlah 0 00 % Berdasarkan Tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berpendidikan SD dan SMA (35,3%) dan SMP (4,5%). Hanya sebagian kecil yang berpendidikan Diploma (4,9 %) 97

Etika pergaulan mahasiswa kos dalam perspektif masyarakat laki-laki STIKES dukuh Kruwed Muhammadiyah Gombong Tabel 3. Etika pergaulan mahasiswa kos laki-laki STIKES Muhammadiyah Gombong dalam perspektif masyarakat dukuh Kruwed NO Persepsi Frekuensi (f) Persentase (%) 3 Baik Cukup Baik Kurang Baik 9 57 6 8,43 % 55,88 % 5,69 % Jumlah 0 00 % Berdasarkan Tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar etika pergaulan mahasiswa kos laki-laki berdasarkan persepsi masyarakat yaitu cukup baik (75,43 %), 8,43 % memiliki persepsi yang baik dan sisanya mempunyai persepsi yang kurang baik (5,69 %). Etika pergaulan mahasiswa kos dalam perspektif masyarakat perempuan STIKES dukuh Kruwed Muhammadiyah Gombong Tabel 4 Etika pergaulan mahasiswa kos perempuan STIKES Muhammadiyah Gombong dalam perspektif masyarakat dukuh Kruwed NO Persepsi Frekuensi (f) Persentase (%) 3 Baik Cukup Baik Kurang Baik 8 70 4 7,65 % 68,63 % 3,37 % Jumlah 0 00 % Berdasarkan Tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar etika pergaulan mahasiswa kos perempuan berdasarkan persepsi masyarakat yaitu cukup baik (68,63 %), 7,65 % memiliki persepsi yang baik dan sisanya mempunyai persepsi yang kurang baik (3,37 %). Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan dari kuesioner ada salah satu responden yang memberikan kritik kepada mahasiswa kos terkait dengan ada beberapa mahasiswa perempuan yang tidak sopan dan cenderung sombong dan angkuh terhadap warga masyarakat, saran yang diberikan oleh responden tersebut agar mahasiswa kos hendaknya mengikuti aturan yang berada di lingkungan masyarakat dan meningkatkan keikutsertaannya dalam kegiatan masyarakat. Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa sebagian besar etika pergaulan mahasiswa kos perempuan berdasarkan persepsi masyarakat yaitu cukup baik (68,63 %), 7,65 % memiliki persepsi yang baik dan sisanya mempunyai persepsi yang kurang baik (3,37 %). Berdasarkan Tabel 4.5 pandangan masyarakat terhadap cara berbicara 78,4 % responden (80 orang) menjawab mahasiswa 98

kos perempuan berbicara dengan perkataan yang sopan. Lima puluh lima koma delapan persen (57 orang) menjawab mahasiswa kos perempuan kadang-kadang memakai jilbab apabila keluar kos dan 7,5 % pakaian kadang-kadang menutupi aurat. Pertama terjadinya persepsi adalah karena adanya obyek/ stimulus yang merangsang untuk ditangkap oleh panca indra (obyek tersebut menjadi perhatian panca indra), kemudian stimulus/ obyek perhatian tadi dibawa ke otak. Dari otak terjadi adanya kesan atau jawaban (response) adanya stimulus, berupa kesan atau response dibalikkan ke indra kembali berupa tanggapan atau persepsi atau hasil kerja indra berupa pengalaman hasil pengolahan otak. Mahasiswa kos dalam melakukan aktivitas di lingkungan kos selalu dilihat dan diamati oleh warga masyarakat, jadi persepsi antara warga yang satu dengan yang lain berbeda. Menurut Potter & Perry (005), persepsi adalah pandangan pribadi atas apa yang terjadi. Persepsi terbentuk oleh apa yang diharapkan dan pengalaman, perbedaan dalam persepsi antar individu yang berinteraksi dapat menjadi kendala dalam komunikasi SIMPULAN. Gambaran etika pergaulan mahasiswa kos laki-laki Gombong dalam perspektif masyarakat dukuh Kruwed yaitu 75,43 % cukup baik, 8,43 % baik dan 5,69 % kurang baik.. Gambaran etika pergaulan mahasiswa kos perempuan Gombong dalam perspektif masyarakat dukuh Kruwed yaitu 68,63 % cukup baik, 7,65 % baik dan 3,37 % kurang baik. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta Effendy. 998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Edisi. Jakarta: EGC Hurlock, E.B. 00. Psikologi Perkembangan, Edisi V. Jakarta: Erlangga Kartono, M. 998. Kontradiksi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Machfoedz, dkk. 008. Kode Etik, Etika dan Lafal Sumpah. Yogyakarta: Fitramaya Maryati & Suryawati. 006. Sosiologi. Jakarta: Erlangga Potter, P.A. 005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta: EGC Rakhmat, J. 996. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Riwidikdo, H. 007. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press Rusmi, T. 999.Ilmu Perilaku. Jakarta: CV Sagung Seto Sarwono, S. 005. Psikologi Remaja. Jakarta PT Raja Grafindo Persada 99

Soekanto. 00. Sosiologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sugiyono. 003. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfa Beta Zuryaty. 006. Gambaran Faktor-Faktor Yang Melatarbelakangi Sikap Mahasiswa Terhadap Hubungan Seks Diluar Nikah di Lingkungan Tempat Kos Kawasan Pendidikan Jatinangor-Sumedang. Bandung : Fakultas Ilmu Keperawatan UNPAD 00