METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PAVING BLOK

dokumen-dokumen yang mirip
KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERKERASAN LAPISAN JALAN, TEMPAT PARKIR DAN HALAMAN

REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA SPESIFIKASI KHUSUS INTERIM SEKSI 6.6

SYARAT SYARAT TEKNIS PEKERJAAN. Pasal 1 PENJELASAN UMUM

SPESIFIKASI KHUSUS-2 INTERIM SEKSI 6.6 LAPIS PENETRASI MACADAM ASBUTON LAWELE (LPMAL)

LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pekerasan Jalan

Lantai Jemuran Gabah KATA PENGANTAR

GAMBAR KONSTRUKSI JALAN

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pembangunan infrastruktur dan properti yang membutuhkan material salah

METODE PELAKSANAAN. Pekerjaan Perbaikan Darurat Bencana Erupsi Gunung Merapi (Paket 2) - Lanjutan 1

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip

BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG

METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

BAB VII METODE PELAKSANAAN

1 PEKERJAAN PENDAHULUAN

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

digunakan sebagai pasir pengisi celah pada perkerasan interblok. Pasir ini

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN

METODA PELAKSANAAN. CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN WALIKOTA MADIUN NOMOR : / 279 /2017 TANGGAL : 18 Desember 2017

SPESIFIKASI TEKNIS BAB I. PERSYARATAN TEKNIS UMUM

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X PENGARUH PENGGUNAAN FLY ASH SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

Lapisan-Lapisan Perkerasan Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang tersusun dari bawah ke atas,seba

Implementation study. Asep Sundara. BSCE, MT.

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah penduduk dan kemajuan teknologi pada zaman sekarang,

BAB III LANDASAN TEORI. penambal, adukan encer (grout) dan lain sebagainya. 1. Jenis I, yaitu semen portland untuk penggunaan umum yang tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE PELAKSANAAN. Pekerjaan Perbaikan Darurat Bencana Erupsi Gunung Merapi (Paket 2) - Lanjutan 1


BAB II PENAMPANG MELINTANG JALAN

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI JALAN RAYA

DR. EVA RITA UNIVERSITAS BUNG HATTA

TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

TATA CARA PELAKSANAAN BETON ASPAL CAMPURAN DINGIN DENGAN ASPAL EMULSI UNTUK PERKERASAN JALAN

Penggalian dengan menggunakan metode kerja yang menjamin stabilitas kemiringan lereng samping dan tidak membahayakan

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

METODE PELAKSANAAN D.I. BONDUKUH.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebagai lapisan atas struktur jalan selain aspal atau beton. Paving block dibuat dari

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

TINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA

sampai ke tanah dasar, sehingga beban pada tanah dasar tidak melebihi daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melebihi daya dukung tanah yang diijinkan (Sukirman, 1992).

METODE PELAKSANAAN A. Pekerjaaan Persiapan

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

PROYEK AKHIR Perencanaan Dan Teknis Pelaksanaan Perkerasan Jalan Dengan Metode Analisa Komponen Pada Kawasan Alak Kabupaten Kupang.

Suatu kriteria yang dipakai Perancang sebagai pedoman untuk merancang

DIVISI 4 PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN SEKSI 4.1 PELEBARAN PERKERASAN

BAB II TANAH DASAR (SUB GRADE)

IV. PEMADATAN TANAH. PEMADATAN TANAH Stabilitas tanah Pendahuluan :

Persyaratan agar Pondasi Sumuran dapat digunakan adalah sebagai berikut:

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh

RINTA ANGGRAINI

Spesifikasi kereb beton untuk jalan

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

PENANGANAN DAERAH ALIRAN SUNGAI. Kementerian Pekerjaan Umum

METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN PT.GUNUNG MURIA RESOURCES

BAB 3 METODE PENELITIAN

PEMANFAATAN LIMBAH ASPAL HASIL COLD MILLING SEBAGAI BAHAN TAMBAH PEMBUATAN PAVING. Naskah Publikasi

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

DIVISI 4 PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN SEKSI 4.1 PELEBARAN PERKERASAN UMUM PERSYARATAN

PERENCANAAN PERKERASAN JALAN (Pavement Design) Menggunakan CBR

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

MACAM-MACAM FLOOR HARDENER DENGAN KINERJANYA

Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : c. Podium 5 lantai, dengan 1 lantai semi basement

BAB III METODE & DATA PENELITIAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN PAKET 34 (JALAN SERUNAI MALAM II, JALAN SERUNAI MALAM I, JALAN BERSAMA)

(Ririn Endah Badriani, ST., MT.) A. Umum. B. Acuan Normatif

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.

ZULFIKAR JAUHARI NRP

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah umum Jalan sesuai dalam Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 38 Tahun 2004 tentang JALAN, sebagai berikut :

MODUL 4 DRAINASE JALAN RAYA

TANAH DASAR, BADAN JALAN REL DAN DRAINASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain : Struktur jembatan atas merupakan bagian bagian jembatan yang

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

DAFTAR ISI. Bekerja untuk menjaga agar jalan kita tetap dalam kondisi yang baik BUKU PANDUAN 2

Bendungan Urugan II. Dr. Eng Indradi W. Sunday, May 19, 13

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

Transkripsi:

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PAVING BLOK Perkerasan paving block sering diaplikasikan pada area carport, halaman rumah, lahan parkir berbagai jenis bangunan, openyard di pelabuhan maupun area pergudangan, taman, jalan lingkungan, dan pedestrian / trotoar. Secara umum metode pelaksanaan perkerasan paving block dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pertama dilakukan pemeriksaan kepadatan tanah dasar, baik galian / timbunan, sebagai dasar perletakan lapisan pondasi 2. Kemudian dilakukan pekerjaan lapis pondasi diatas tanah dasar ( lapisan base dan sub base ). 3. Setelah itu pasang beton penyokong yang diikuti beton pembatas dan tambahkan adukan beton pada bagian belakang / punggung beton pembatas tsb 4. Pasang pasir alas dg ketebalan 5-6 cm, ratakan dengan jidar kayu (Pasir alas adalah pasir dg ketebalan tertentu sebagai alas perletakan paving block). 5. Pasang benang pembantu searah & tegak lurus / 45 terhadap jalan / area kerja. 6. Pemasangan paving block dilakukan setelah penentuan arah dan bentuk pola dengan menggunakan benang pembantu, pemasangan paving blok dimulai dari satu arah. 7. Lakukan pemadatan dengan plat getar / stamper plate / vibro, supaya terjadi penguncian akibat pengisian celah dari pasir alas yang terdesak ke atas & pasir pengisi yang dipasang bersamaan dengan vibro. 8. Pasang pasir pengisi, ratakan dg sikat ijuk dan penggetar / vibro secara bersamaan. 9. Pemasangan paving dilakukan secara diagonal dari pinggir, setelah 3 4 baris dapat dilakukan simultan di beberapa bagian.

Contoh Pola Pemasangan Perkerasan Paving Blok Filler / pengisi nat Pengisian nat tidak penuh memungkinkan paving akan mudah bergerak dan air lebih mudah masuk ke dalam sela-sela paving sehingga mengakibatkan abu batu jenuh air. Jika abu batu jenuh air akan membuat permukaan paving bergelombang dan mudah bergerak / bergeser. Sand bedding / abu batu / pasir di bawah paving Ketebalan abu batu padat untuk alas paving di atas beton tidak boleh lebih dari 3 5 cm. Abu batu padat adalah setelah paving di atas abu batu dipadatkan, bukan karena abu batu dipadatkan terlebih dahulu sebelum paving dipasang. Saat paving dipasang abu batu digelar dengan ketebalan 4-6 cm, dan akan menjadi 3 5 cm setelah paving dipadatkan. Tujuannya agar tidak ada penurunan lagi setelah perkerasan paving block menerima beban atau dilintasi kendaraan.

Sebagai kontraktor paving block yang telah berpengalaman dalam mengerjakan proyek pemasangan paving block/paving stone, kami akan membagikan beberapa tips cara pasang paving block yang baik kepada anda semua. Hal ini dikarenakan sering sekali kami mendapatkan pertanyaan dari konsumen tentang Bagaimana Cara Pemasangan Paving Block yang Baik.Berikut adalah 10 Langkah yang harus dilakukan dalam pekerjaan pemasangan paving block : Sebelum Paving block dipasang pastikan struktur dari lahan yang hendak di Paving dalam keadaan benar-benar padat. Apabila belum padat dapat dipadatkan dengan menggunakan mesin Roller (Wales) atau Stamper kuda. Hal ini agar lahan yang telah dipasang paving block tidak amblas. 1. Sesuaikan spesifikasi beban yang akan melewati lahan yang akan dipasang paving dengan material pendukung untuk landasan area paving. Material tersebut dapat berupa : Limestone, Base Course, Sirdam, Makadam dsb. 2. Pastikan permukaan lahan yang akan di paving dalam kondisi rata/ sudah level. 3. Pasang Kanstin beton sebagai pengunci paving block, agar paving block yang sudah terpasang tidak bergeser. 4. Gelar abu batu mengikuti kemiringan yang telah ditentukan kemudian diratakan dengan menggunakan jidar kayu. 5. Lakukan pemasangan paving block dengan cara maju kedepan, sementara pekerja pemasang paving berada diatas paving yang telah terpasang. 6. Untuk tepian lahan/ sudut-sudut yang belum terpasang paving block (las-lasan), potong paving block dengan menggunakan alat pemotong paving block / paving block cutter. 7. Setelah lahan 100% sudah terpasang paving block, selanjutnya kita lakukan pengisian antar naat paving block tersebut (pengisian joint filler) dengan menggunakan abu batu. 8. Padatkan paving block yang telah terpasang dengan menggunakan baby roller atau stamper kodok 1 sampai 2 kali putaran agar timbul gaya saling mengunci antar paving block satu sama lainnya. 9. Bersihkan area lahan yang telah terpasang paving block dari sisa-sisa abu batu.

CARA METODE PEMASANGAN PAVING BLOCK Sebelum Paving block dipasang pastikan struktur dari lahan yang hendak di Paving dalam keadaan benar-benar padat. Apabila belum padat dapat dipadatkan dengan menggunakan mesin Roller (Wales) atau Stamper kuda. Hal ini agar lahan yang telah dipasang paving block tidak amblas. Sebelum pekerjaan pemasangan paving kita mulai, kita harus memperhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut: 1. Lapisan Subgrade Subgrade atau lapisan tanah paling dasar harus diratakan terlebih dahulu, sehingga mempunyai profil dengan kemiringan sama dengan yang kita perlukan untuk kemiringan Drainage (Water run off) yaitu minimal 1,5 %. Subgrade atau lapisan tanah dasar tersebut harus kita padatkan dengan kepadatan minimal 90 % MDD (Modified Max Dry Density) sebelum pekerjaan subbase dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang kita butuhkan. Ini sangat penting untuk kekuatan landasan area paving nantinya. 2. Lapisan Subbase Pekerjaan lapisan subbase harus disesuaikan dengan gambar dan spesifikasi teknis yang kita butuhkan. Profil lapisan permukaan dario subbase juga harus mempunyai minimal kemiringan 2 %, dua arah melintang kekiri dan kekanan. Kemiringan ini sangat penting untuk jangka panjang kestabilan paving kita.

3. Kanstin/Penguat Tepi Kanstin atau Penguat tepi atau Kerb harus sudah kita pasang sebelum pemasangan paving dilakukan. Hal ini harus dilakukan untuk menahan paving pada tiap sisi agar paving tidak bergeser sehingga paving akan lebih rapi pada hasil akhirnya. 4. Drainase/Saluran Air Seperti halnya kanstin, Drainase atau Saluran air ini juga harus sudah kita pasang sebelum pemasangan paving dilakukan. Hal ini sangat wajib dilakukan untuk effisiensi waktu/kecepatan pekerjaan. Drainage yang dikerjaan setelah paving terpasang akan sangat mengganggu pekerjaan pemasangan paving itu sendiri karena harus membongkar paving yang sudah terpasang. Sesuaikan spesifikasi beban yang akan melewati lahan yang akan dipasang paving dengan material pendukung untuk landasan area paving. Material tersebut dapat berupa : Limestone, Base Course,Sirdam, Makadam dsb. 1. Pastikan permukaan lahan yang akan di paving dalam kondisi rata/ sudah level. 2. Pasang Kanstin beton sebagai pengunci paving block, agar paving block yang sudah terpasang tidak bergeser. 3. Gelar abu batu mengikuti kemiringan yang telah ditentukan kemudian diratakan dengan menggunakan jidar kayu. 4. Lakukan pemasangan paving block dengan cara maju kedepan, sementara pekerja pemasang paving berada diatas paving yang telah terpasang. 5. Untuk tepian lahan/ sudut-sudut yang belum terpasang paving block (laslasan), potong paving block dengan menggunakan alat pemotong paving block / paving block cutter. 6. Setelah lahan 100% sudah terpasang paving block, selanjutnya kita lakukan pengisian antar naat paving block tersebut (pengisian joint filler) dengan menggunakan abu batu.

7. Padatkan paving block yang telah terpasang dengan menggunakan baby roller atau stamper kodok 1 sampai 2 kali putaran agar timbul gaya saling mengunci antar paving block satu sama lainnya. 8. Bersihkan area lahan yang telah terpasang paving block dari sisa-sisa abu batu.

Cara memasang Paving Block yang benar Bulan Januari, awal tahun 2013 disaat semua pekerjaan kantor sudah terealisasi maka tiba saatnya memenuhi permintaan dari beberapa sahabat untuk menuliskan cara pemasangan paving block yang benar sehingga terwujudnya struktur pasangan yang baik dan awet (durable). Seperti yang pernah saya tuliskan sebelumnya tentang paving block, kali ini tentang bagaimana memasang paving block tersebut. Berdasarkan SNI 03-2403-1991 tentang Tata Cara Pemasangan Blok Beton Terkunci untuk Permukaan Jalan, secara umum yang dimaksud dengan pekerjaan blok beton terkunci ( paving blok ) adalah pemasangan paving baru, bongkaran paving lama, perataan / leveling tanah dasar bawah lapisan pasir, penyediaan alat bantu, bahan, tenaga kerja dan uji laboratorium dipandang perlu untuk mengetahui mutu kuat tekan (kelas paving block). Pada proyek atau kegiatan yang berada di lingkungan pemerintahan, contoh paving block yang dipergunakaan harus diserahkan kepada Pengawas dan Direksi Teknis untuk disetujui terlebih dahulu sebelum didatangkan ke lokasi kegiatan. Pengiriman dan Penyimpanan Semua bahan harus disimpan dengan baik dari kerusakan pada saat pengiriman unit unit paving blocks dijaga agar tidak terjadi retak, patah dan rusak pada sudut, tepi/lingir, dan bersih. Penyiapan bahan akan membantu pelaksanaan pekerjaan ini agar lancar dan ekonomis, ikhwal yang berkaitan dengan pekerjaan ini adalah sebagai berikut : Penempatan material block terkunci ( paving block ), pasir alas, pasir pengisi harus dekat dengan lokasi pemasangan, bilamana paving blok disimpan secara bertumpuk maka tinggi penumpukan jangan terlalu tinggi, maksimal 1,5 m; Pengadaan peralatan, bahan dan tenaga kerja harus sesuai dengan volume pekerjaan; Untuk menghindari genangan air di musim hujan agar dibuatkan saluran sementara; Plastik digunakan untuk penutup paving blok yang sudah terpasang tetapi belum sempat terisi dengan pasir pengisi. Peralatan dan Bahan Peralatan utama yang diperlukan dalam pelaksanaan pemasangan blok beton terkunci ( paving block ) adalah : Benang kasur atau benang Plastik ; Sapu lidi; Sikat ijuk; Gerobak barang seperti yang dipakai untuk mengangkut pasir ; Lori dengan bangku kayu; Alat potong block mekanis atau hidrolis; Waterpass atau selang plastik transparan; Palu kayu; Pemadat pengetar ( vibro compactor ); Potongan-potongan besi beton yang ujungnya telah dibuat pipih untuk membantu menggeser-geserkan blok pada waktu penyesuaian celah; Jidar kayu panjang 2-3 m.

Bahan Klasifikasi Blok Beton terkunci ( paving block ) didasarkan atas bentuk, ketebalan, kekuatan dan warna Klasifikasi berdasarkan bentuk Bentuk paving blcok beton terkunci secara garis besar terbagi atas 2 macam, yaitu block beton terkunci bentuk segi empat dan segi banyak. Dari segi permukaan atas, semua block beton terkunci harus berpinggul dan pada tepi susunan block terkunci biasanya ditutup dengan pasak yang berbentuk topi uskup. Klasifikasi berdasarkan ketebalan Ketebalan block beton terkunci ada 3 macam yaitu a. ketebalan 60 mm; b. ketebalan 80 mm; c. ketebalan 100 mm. Pemilihan bentuk dan ketebalan dalam pemakaian harus disesuaikan dengan rencana penggunaannya, dalam hal ini juga harus diperhatikan kuat tekan block tersebut. Klasifikasi berdasarkan kekuatan Pembagian kelas paving block beton berdasarkan mutu betonnya adalah : a. mutu beton fc 37,35 MPa b. mutu beton fc 27,00 MPa Klasifikasi berdasarkan warna Warna yang tersedia dilapangan antara lain abu-abu, hitam, dan merah. Bloak yang berwarna kecuali untuk menambah keindahan juga dapat digunakan untuk memberi batas pada perkerasan seperti tempat parkir, tali air, dan lain-lain. Pelaksanaan Pekerjaan ini : Pelaksanaan pemasangan paving blok dibagi dalam beberapa tahap, seperti dibawah Pekerjaan Persiapan 1.1 Pemeriksaan Pondasi Sebelum pelaksanaan pemasangan paving bloak perlu dilakukan pemeriksaan terhadap pondasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : Permukaaan pondasi yang berhubungan dengan pasir alas harus rata, tidak bergelombang dan rapat; pasir alas tidak boleh digunakan untuk memperbaiki ketidaksempurnaan pondasi. Permukaan pondasi untuk jalan kendaraan harus mempunyai kemiringan 2,5% untuk trotoar 2% Lebar pondasi harus cukup sampai dibawah beton pembatas atau penyokong 1.2 Lokasi Titik Awal Titik awal ini penting diperhatikan khususnya lokasi dengantanah miring; pemasangan ini harus berawal dari titik terendah agar paving bloak yang telah terpasang tidak bergeser; Pemasangan secara berurutan yang dimulai dari satu sisi; hindarkan pemasangan secara acak. 1.3 Benang Pembantu

Agar pemasangan bisa dilaksankan secara baik dan cermat, maka perlu ada alat pembantu yaitu benang pembantu. Benang pembantu dapat dipasang setiap jarak 4 m sampai 5 m. Bilamana pada lokasi pemasangan terdapat lubang saluran, bak bunga atau konstruksi lain, maka harus ada benang pembantu tambahan agar pola block terkunci tetap dapat dipertahankan. Pemasangan Beton Pembatas Dan Beton Penyokong Beton pembatas atau biasa disebut beton kanstin adalah salah satu bagian perkerasan block beton terkunci yang fungsinya menjepit dan menahan lapisan paving block agar tidak tergeser pada waktu menerima beban, sehingga blok tetap saling mengunci. Beton pembatas harus terpasang sebelum penebaran pasir alas. Bentuk beton pembatas bermacam-macam dan proses pembuatannya beraneka-ragam ada yang dari beton pracetak, beton cor ditempat, baik secara manual atau dengan alat slipform. Untuk perkerasan paving blok mutu beton pembatas yang berhubungan dengan jalur lalu lintas kendaraan minimum fc 25,0 MPa. Bilamana digunakan beton pembatas dari beton pracetak, beton pembatas harus dipasang di atas beton penyokong agar terjadi ikatan yang baik antara beton pembatas dan pondasisehingga tidak mudah tergeser. Untuk itu dilakukan hal sebagai berikut : 1. tebarkan selapis beton penyokong setebal minimum 7 cm; 2. pasang beton pembatas di atas beton penyokong tersebut sewaktu masih dalam keadaan basah, sehingga ketinggian dan kelurusaan beton pembatas sesuai dengan benang pembantu; 3. tambahkan adukan beton pada bagian belakang beton pembatas; 4. setelah beton penyokong dalam keadaan setengah kering, barulah ditimbun dengan tanah, mutu beton penyokong minimum fc 17,5 MPA; 5. beton pembatas sering dikombinasikan dengan tali air dan mulut air sebagai saluran untuk membuang air hujan; apabila pertemuan antara beton pembatas dan lapisan blok tidak diberi tali air biasanya beton pembatas mudah terkena gesekan roda kendaraan.penebaran Pasir Alas Pasir alas adalah pasir dengan ketebalan tertentu sebagai alas perletakan paving blok. Pasir alas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : A. Butiran pasir alas adalah pasir kasar dengan besar butir maksimum 9,5 mm seperti pasir beton, tajam, keras dan bersih dari lumpur, garam atau kotoran lain; B. Pada saat penebaran harus dalam keadaan kering atau kadar air kurang dari 10% dan bersifat gembur; C. Tebal pasir berkisar antara 5 sampai 6 cm dan setelah dipadatkan tidak boleh lebih 5 cm; untuk mendapatkan ketebalan yang seragam, agar menggunakan alat perata yaitu jidar kayu dengan mengikuti rel pembantu dari blok beton yang disusun sejajar memanjang ; selain itu juga dapat digunakan benang pembantu sebagai referensi. D. Pasir alas ini tidak boleh digunakan untuk mengisi lubang-lubang pada pondasi untuk memperbaiki tinggi pondasi;

E. Lapis atas pondasi di bawah pasir alas harus diratakan dan diperbaiki sebelum penebaran pasir alas dimulai F. Untuk jalan dengan lebar kurang dari 3 m, beton pembatas yang dipasang dapat berfungsi sebagai rel pembantu; G. Untuk jalan dengan lebar lebih dari 3 m, perataan pasir alas dilaksanakan secara tahap; H. Sebaiknya pasir alas diletakkan secara gundukan kecil di daerah lokasi pemasangan agar sewaktu menarik jidar tidak terlalu berat dan dapat memudahkan pelaksanaan; I. Pasir alas yang sudah dirataakan dijaga agar tidak terganggu seperti terinjak atau dipakai menumpuk bahan; J. Setiap tahap, luas maksimim adalah 30 m 2 dengan demikian pada sore hari dapat tertutup seluruhnya oleh paving blok; K. Untuk pekerjaan yang akan dilanjutkan maka pasir alas disisakan 1 m dari baris terakhir paving blok; L. Pasir alas yang belum sempat ditutup oleh paving blok, keesokan harinya agar digemburkan dan diratakan kembali; M. volume pasir yang diperlukan sebagai pasir alas setebal 50 mm adalah ± 5 m 3 setiap 100 m 2 paving blok. Pemasangan PolaPemasangan baris pertama harus dijaga dengan hati-hati. Untuk membentuk pola yang baik, unit paving blok harus mengikuti benang pembantu dengan sudut yang tepat terhadap beton pembatas. Lubang-lubang pinggir kemudian diisi dengan pemadatan. Bila pemasangan dari dua arah tidak dapat dihindarkan atau karena pola harus dipertahankanpada tikungan, terutama pada penggunaan pola tulang ikan, maka sudut pada pola pertemuan atau perubahan sudut diberi pembatas dengan pola susun bata melintang.pola Pemasangan Paving BlockPola pemasangan paving block disesuaikan dengan tujuan penggunannya. Pola yang umum dipergunakan ialah susun bata ( strecher), anyaman tikar ( basket wave ), tulang ikan ( herring bone ), untuk perkerasan jalan diutamakan penggunaan pola tulang ikan karena mempunyai daya penguncian yang lebih baik. sumber : dwikusumadpu.wordpress.com

Metode Pelaksanaan Jalan Paving I. PENDAHULUAN Pekerjaan Persiapan dilaksanakan sebagaimana uraian beikut : Mengadakan pembersihan dan pengamanan lokasi untuk mempermudah seeting lapangan. Melaksanakan pengukuran bersama-sama tim pembangunan dari dinas terkait untuk menentukan duga letak lokasi pekerjaan tersebut, dan pemasangan patok profil per 50 M1. Mendatangkan bahan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini. Membuat foto Exiting dari 4 ( empat ) sisi dalam keadaan 0%.

Setelah pekerjaan persiapan dianggap sudah cukup maka melaksanakan pekerjaan inti dari pekerjaan dimaksud di atas dan dapat kami uraikan dibawah ini : II. III. PEKERJAAN TANAH & PERKERASAN JALAN Menghampar pudel untuk normalisasi jalan dan dipadatkan dengan mesin pemadat (wales) 6-8 ton atau Stamper kuda. Galian tanah untuk pemasangan kanstin / kerb dan diteruskan pekerjaan pemasangan kanstin. Urugan pasir bawah paving tebal + 5cm disiram kenyang air agar urugan tersebut benar benar padat. Pemasangan paving stone tebal 8 cm K. 300, dan topi uskup tebal 8 cm K. 300 sampai selesai dan agar pemasangan paving di foto pada posisi 50% Pekerjaan Pemadatan paving dengan mesin pemadat. PEKERJAAN AKHIR Pembersihan lokasi dari sisa sisa material yang tidak terpakai Demobilisasi alat. Foto Dokumentasi 100%. Pemeriksaan Lapangan bersama Tim BPP. Dari semua pekerjaan diatas harus selalu dikordinasikan dengan pengawas / Direksi dari Dinas terkait.