BAB III VIRUS TOKSO PADA KUCING

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II VIRUS TOKSO Definisi Virus Tokso

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini adalah hewan yang ada di sekitar kita, seperti ayam, kucing, anjing, burung,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. hewan ke manusia. Toxoplasma gondii berperan sebagai parasit obligat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. parasit spesies Toxoplasma gondii. Menurut Soedarto (2011), T. gondii adalah parasit

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. TORCH merupakan suatu istilah jenis penyakit infeksi yang terdiri

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dan tepat

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Toxoplasma

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii. Infeksi toksoplasmosis dapat terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dengan hewan dapat menularkan penyakit, manusia tetap menyayangi hewan

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENYAKIT AVIAN

BAB I PENDAHULUAN. yaitu malaria, schistosomiasis, leismaniasis, toksoplasmosis, filariasis, dan

BAB I PENDAHULUAN. protozoa yang ditularkan melalui feses kucing. Infeksi penyakit yang ditularkan

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 2 triliun/tahun. (Anonim. 2014). sebagai berikut : adanya parasite, adanya sumber parasit untuk

BAB I PENDAHULUAN. Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii

LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA

Anjing Anda Demam, Malas Bergerak dan Cepat Haus? Waspadai Leptospirosis

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Jurnal Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Infeksi Rubella

BAB I PENDAHULUAN. Ternak babi merupakan salah satu jenis ternak yang memiliki banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. protozoa parasit Toxoplasma gondii (T.gondii), parasit tersebut dapat menginfeksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler pembibit merupakan ayam yang menghasilkan bibit ayam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Giardia intestinalis. Penyakit ini menjadi salah satu penyakit diare akibat infeksi

BAB XXI. Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah. Nyeri perut hebat yang mendadak. Jenis nyeri perut. Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut

TETAP SEHAT! PANDUAN UNTUK PASIEN DAN KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang beriklim tropis, penularan penyakit oleh parasit menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENANGANAN INFEKSI KEHAMILAN DAN PERSALINAN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. protozoa Toxoplasma gondii, infeksi parasit ini dijumpai di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang termasuk Indonesia (Depkes RI, 2007). dan balita. Di negara berkembang termasuk Indonesia anak-anak menderita

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit ini tersebar di berbagai penjuru dunia. Di Indonesia, penyakit ini bersifat

Kuesioner Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Bayi dan Balita Mengenai Penyakit Polio Pasca PIN V

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada saat makanan tersebut siap untuk dikonsumsi oleh konsumen. adalah pengangkutan dan cara pengolahan makanan.

MAKANAN HALALAN THAYYIBAN DALAM PANDANGAN ISLAM. Oleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. yang dapat menyebabkan kematian, yang disebut sebagai salmonellosis. Habitat

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1996

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Makanan merupakan salah satu dari tiga unsur kebutuhan pokok manusia,

: Clostridium perfringens

Makalah Biologi. Oleh : Ifa Amalina Esa Rosidah Muhammad Rizal

Kuesioner Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Hamil Terhadap Imunisasi Toxoid Tetanus

Studi tentang Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas 4 dan 5 Dalam Pencegahan Flu Burung SDN Cisalak 1 Kecamatan Sukmajaya Kota Depok tahun 2009

APA ITU TB(TUBERCULOSIS)

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT REGULER

Tema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016

LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini:

MENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS

Kanker Serviks. 2. Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini?

BAB II TUJUAN PUSTAKA. jalan seperti es dawet, es kelapa muda, dan es rumput laut. Pecemaran oleh

INFO TENTANG H7N9 1. Apa virus influenza A (H7N9)?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman yang cukup, kehidupan manusia akan terganggu sehingga

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENYAKIT CACINGAN

KERACUNAN PANGAN AKIBAT BAKTERI PATOGEN

PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN CERNA BAGIAN BAWAH

MAKALAH GIZI ZAT BESI

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran

BAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari berbagai macam segi kehidupan, kesehatan merupakan harta terindah bagi setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Mengenai Flu Burung

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

BAB I PENDAHULUAN. tinggal dalam darah atau cairan tubuh, bisa merupakan virus, mikoplasma, bakteri,

Tuberkulosis Dapat Disembuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang. disebabkan oleh protozoa, seperti Entamoeba histolytica, Giardia lamblia dan

PARASITOLOGI. OLEH: Dra. Nuzulia Irawati, MS

BAB I PENDAHULUAN. prasarana kesehatan saja, namun juga dipengaruhi faktor ekonomi,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. rumah responden beralaskan tanah. Hasil wawancara awal, 364

TOKSOPLASMOSIS DAN UPAYA PENCEGAHNNYA RASMALIAH. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Virologi - 2. Virologi - 3. Virologi - 4

Partikel virus (virion), terdiri dari : Virologi adalah ilmu yang mempelajari tentang virus dan agent menyerupai virus:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penghasil telur. Ayam bibit bertujuan untuk menghasilkan telur berkualitas tinggi

MEMBANGUN KEKEBALAN TUBUH, MENGHAPUS SERATUS PENYAKIT

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.2. Sifilis. Epididimitis. Kanker prostat. Keputihan

Buku Kesehatan dan Hak Seksual serta Reproduksi GWLmuda. - Keluar nanah dari lubang kencing, dubur dan vagina,

Kesehatan Anak - Aneka penyakit anak yg perlu diketahui semua ortu

PERANCANGAN DAN INTEGRASI SITEM PCM ANALYSIS PENCEGAHAN TERHADAP VIRUS ZIKA. Oleh: Rika Puspitasari Rangkuti

BAB I PENDAHULUAN. Rubella, Sitomegalovirus (CMV) dan Herpes Simplex Virus (HSV). Walaupun

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS

BAB I PENDAHULUAN. media pertumbuhan mikroorganisme. Daging (segar) juga mengandung enzim-enzim

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah diberikan penyuluhan ibu ibu atau warga desa mampu : Menjelaskan pengertian diare

E. coli memiliki bentuk trofozoit dan kista. Trofozoit ditandai dengan ciri-ciri morfologi berikut: 1. bentuk ameboid, ukuran μm 2.

PENGANTAR KBM MATA KULIAH BIOMEDIK I. (Bagian Parasitologi) didik.dosen.unimus.ac.id

BAB XXIV. Kanker dan Tumor. Kanker. Masalah pada leher rahim. Masalah pada rahim. Masalah pada payudara. Masalah pada indung telur

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Demikian pula

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT HEWAN

FLU BURUNG AVIAN FLU BIRD FLU. RUSDIDJAS, RAFITA RAMAYATI dan OKE RINA RAMAYANI

Campak-Rubella (MR) Sayangi buah hati Anda dengan Imunisasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB III VIRUS TOKSO PADA KUCING 3.1. Virus Tokso Pada Kucing Toksoplasmosis gondii atau yang lebih sering disebut dengan tokso adalah suatu gejala penyakit yang disebabkan oleh protozoa toksoplasmosis gondii. Hospes definitif parasit ini adalah kucing dan kucing sakit akan mengeluarkan banyak sekali ookista dalam tinja, yang tetap bisa menularkan penyakit setelah berbulan-bulan bila tidak terkena sinar matahari. Sedang hospes perantara adalah sapi, ayam, kambing, babi. Banyak yang menganggap penyakit ini di akibatkan dari memelihara kucing. Padahal, tidak semua kucing menderita toksoplasmosis, dan kucing yang tidak menderita toksoplasmosis tidak akan membahayakan manusia, jadi hal ini tidak selamanya benar. Pada umumnya kucing yang dipelihara di dalam rumah beresiko kecil terkena penyakit ini dan bahkan jauh lebih aman. Parasit umumnya terdapat dalam bentuk kista di organ tubuh hewan perantara tadi. Toksoplasma ini sering berkonspiransi dengan penyebab penyakit lain, seperti Rubella, Cytomegalopvirus, dan Herpes simplex, sehingga sering dikenal dengan sebutan TORCH (Toksoplasma, Rubella, Cytomegalopvirus, Herpes simplex). (Bayu R. Susetyo, 2004) 3.2. Sumber Tokso Pada Kucing Virus tokso pada kucing berasal dari beberapa media pembawa yang bisa menularkan, yaitu : 10

1. Makanan Berasal dari makanan yang kurang bersih, tidak higienis, dan tidak jelas asalnya. Bahkan terdapat juga pada daging mentah atau setengah matang, buah-buahan atau sayuran yang terpapar kotoran hewan yang mengandung toksoplasma. 2. Kotoran Hewan Melalui kotoran hewan yang terpapar toksoplasma dan terbawa masuk ke dalam tubuh. 3. Tanah Tanah yang mengandung kotoran hewan yang terbawa masuk ke dalam tubuh melalui media-medianya, seperti : Makanan dan minuman atau tidak sengaja tertelan. 3.3. Penularan Virus Tokso Penularan toksoplasmosis pada kucing terjadi ketika kucing memakan makanan yang tidak bersih atau kotor sehingga bakteri-bakteri yang terdapat pada makanan itu terbawa ke dalam tubuh kucing dan melalui medianya terbawa kepada manusia. Penyakit tokso ini disebabkan oleh protozoa toksoplasmosis gondii yang berkembang biak secara seksual di dalam epitel usus kucing, lalu menghasilkan telur dan keluar bersama kotoran kucing. Sementara itu pada hewan lainnya toksoplasmosis tidak berkembang biak secara seksual, tetapi dengan cara membelah diri 11

sehingga tidak menghasilkan telur. Hasil pembelahan sel ini disebut dengan tropozoit. Kumpulan tropozoit ini nantinya akan membentuk sebuah bola kecil yang bernama kista. Dan kista inilah yang berdiam diri di dalam jaringan tubuh manusia, seperti pada otak, mata, jantung, alat pernapasan, alat pencernaan, atau otot. Gejala yang ditimbulkan oleh kista ini tergantung dari tempat berdiamnya kista itu sendiri. Kista yang berdiam di dalam jaringan tubuh hewan bisa masuk ke dalam tubuh hewan lain atau manusia saat memakan makanan yang tidak dimasak dengan benar. Telur toksoplasma di dalam kotoran yang berasal dari kucing penderita toksoplasmosis, setelah 48 jam bersporulasi menjadi stadium aktif. Dan telur inilah yang berbahaya jika masuk kedalam tubuh manusia atau hewan. (Bayu R. Susetyo, 2004) Penularannya dapat ditularkan melalui media-media seperti makanan, minuman atau tanah. Bahkan bisa juga melalui bulu kucing yang telah terkena kotoran hewan yang sudah terinfeksi tokso lalu terbawa masuk ke dalam tubuh manusia. Kucing menularkan tokso meialui kotorannya, sedangkan binatang lain melalui masakan daging yang kurang matang. 90% kucing terpapar tokso. Selain itu, manusia dapat terinfeksi tokso karena makan buah atau sayuran yang tidak dicuci bersih, dari ibu yang terinfeksi tokso ke bayinya melalui plasenta, atau tak sengaja menelan tanah selagi bercocok tanam. (Indra,2010) 12

Gambar 1.1 Skema Penularan Virus Toksoplasma 3.4. Bahaya tokso Tokso pada kucing bukanlah suatu penyakit, melainkan kucing hanya sebagai vektor saja atau pembawa, karena tokso bisa menyerang siapapun dan apapun. Sedangkan, bahaya pada kucing itu sendiri yaitu efek dari ketika orang menganggap bahwa penyakit tokso disebabkan oleh kucing dan kucing dianggap membahayakan maka banyak orang yang membuang kucing, akhirnya banyak kucing yang di buang dan di terlantarkan, akibatnya bisa menyebabkan kematian pada kucing, karena kelapan atau berkeliaran di jalanan. Bahkan hal ini malah menyebabkan lebih banyak lagi kucing yang terjangkit toksoplasma, karena kucing yang diterlantarkan tidak memakan makanan yang tidak jelas asal-usulnya dan 13

tidak bersih. Padahal kucing bukanlah satu-satunya yang bisa terkena toksoplasma, bahkan sebagian besar mamalia juga unggas rentan terkena toksoplasma. Sedangkan, manusia sebagai makhluk yang dikenal paling dekat dengan kucing lah yang berbahaya jika terkena virus toksoplasma ini. Pada manusia tokso adalah kuman yang sebenarnya sudah dimiliki oleh banyak orang di dalam tubuhnya. Kuman ini tidak berbahaya, kecuali ketika tubuh tersebut mengalami beberapa penyakit yang melemahkan sistem kekebalan tubuh. misalnya menderita HIV, kanker, setelah transplantasi, serta janin pada ibu hamil. Pada orang dengan HIV, tokso bisa menjadi sangat serius. Tanpa sistem kekebalan yang kuat untuk melindungi tubuh, tokso bisa menyebabkan penyakit yang parah. Manusia dengan penyakit ini dapat mengalami sebagian atau semua gangguan pada tubuhnya. Biasanya, di dalam serum darah perempuan hamil akan terbentuk zat kebal terhadap toksoplasma. Zat kebal ini berupa IgG (Immunglobine G) dan IgM (Immunglobine M). IgG dan tropozoit bisa masuk ke dalam janin melalui plasenta, sedangkan IgM tidak. Tropozoit akan berkembang di dalam tubuh janin karena IgG sang ibu tidak mampu melawannya. Bagi janin, IgG ibu ini merupakan kekebalan pasif yang akan hilang setelah janin berumur tiga bulan. (Bayu R. Susetyo, 2004) 3.5. Gejala yang ditimbulkan Pada kucing gejala tokso ini tidak terlihat, karena tokso pada kucing bukanlah penyakit yang menyerang tubuh atau sistem 14

kekebalannya, melainkan hanya melewati saja. Namun untuk mengetahui apakah kucing tersebut telah terinfeksi toksoplasma dapat dengan diperiksakan ke dokter hewan. Berbeda dengan yang di alami pada manusia, infeksi penyakit ini sulit diketahui karena gejala yang ringan, tetapi akan mudah di diagnosis dengan melakukan pemeriksaan darah, apakah seseorang bebas penyakit, sedang terinfeksi atau sudah kebal terhadap toksoplasmosis. Selain dihindari, penyakit ini masih dapat diobati walaupun vaksinasi belum tersedia. Karena toksoplasma ini menyerang sistem kekebalan tubuh, maka ketika kekebalan seseorang tersebut lemah gejala-gejala yang timbul yaitu sakit kepala, lemah, sulit berpikir jernih, demam tinggi dengan suhu 40 41 derajat celcius, nafsu makan hilang, mati rasa, koma, serangan jantung, gangguan saraf lain. Namun gejala khusus tergantung dari dimana berdiamnya kista itu sendiri. Namun, ketika kekebalan tubuh manusia tersebut sedang baik tidak muncul gejala, hanya tampak seperti flu saja. 3.6. Pencegahan Untuk pencegahan agar toksoplasma ini tidak tersebar kepada kucing yaitu dengan memperhatikan makanan kucing, karena ini sangat penting sebagai bentuk pencegahan. Khususnya kucing peliharaan di dalam rumah agar tidak terjangkit virus tokso. Jangan sekali-kali memberikan pakan sembarangan kepada kucing berupa daging mentah atau setengah matang yang juga tidak jelas kualitasnya dan juga sumbernya serta tidak dimasak hingga matang, karena bisa jadi di dalam daging tersebut terdapat kista toksoplasma yang masih infektif. Kucing 15

juga harus diberi pakan yang cukup, dan jangan sampai kelaparan sehingga mengkonsumsi pakan sembarangan. Selain itu juga sebagai bentuk pencegahan lainnya yaitu dengan membersihkan tempat kotoran kucing dengan cara disiram air panas sebelum 48 jam, sehingga jika ada telur toksoplasmosis tidak akan sampai berspolurasi. Pencegahan lainnya juga dapat dengan memeriksakan kucing ke dokter secara berkala, agar kucing tersebut tetap terjaga kesehatannya dan juga kekebalan tubuhnya. Karena hingga kini, penyakit ini belum ada vaksinnya. Pada manusia pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan cara tidak membersihkan tempat kotoran hewan dengan menggunakan tangan telanjang, harus menggunakan sarung tangan agar jika ada telur toksoplasma tidak akan terbawa. Bagi ibu hamil disarankan untuk tidak membersihkan tempat kotoran kucing, karena ibu hamil 40% rentan untuk terkena virus tokso ini. Pencegahan lainnya selalu cuci bersih tangan untuk menjaga agar jika ada virus tokso tidak terbawa masuk ke dalam tubuh. Juga harus selalu mencuci peralatan makan dengan bersih. (Muhammad Ali Suwed, 2006) 16