BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membentuk perilaku dan mempengaruhi kinerja. Namun demikian banyak

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2. Pengertian Motivasi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan karyawan

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS. sasaran / kriteria / yang ditentukan dan disepakati bersama. Kinerja pegawai

BAB II KAJIAN TEORI. untuk melakukan atau bertindak sesuatu. Keberadaan pegawai tentunya

BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI PEGAWAI PADA DINAS PERTAMBANGAN PEMDA KABUPATEN BOGOR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Tujuan Motivasi. proses sebagai langkah awal seseorang melakukan tindakan akibat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. namun tidak dipungkiri bahwa dalam pengelolaan rumah sakit kinerja tenaga sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS. karyawan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN MALANG)

II. TINJAUAN PUSTAKA Konsep Manajemen Sumberdaya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. juga non fisik berupa peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam suatu perusahaan atau organisasi, Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab mempunyai pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. domestik maupun internasional pada era globalisasi di abad ke-21 ini tak

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Pengertian Manajemen Sumber Daya. perusahaan, karyawan, dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pengadaan barang dan jasa pada suatu badan usaha dan perusahaan. Proses

BAB I PENDAHULUAN. adalah mencapai keuntungan dan berusaha untuk mempertahankan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini perusahaan selalu ingin menjadikan terbaik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Bagian Produksi Pada Perusahaan Rokok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. manusia memegang peran bagi oraganisasi dalam mencapai tujuanya.

LANDASAN TEORI. Menurut Rivai (2004:455) motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Achievement Motivation Theory atau Teori Motivasi Berprestasi dikemukakan

Pokok Bahasan : Motivasi Sub Pokok Bahasan : Pengertian, Teori Motivasi,Bentuk Motivasi, Jenis Motivasi, Tantangan dan Alat2 Motivasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pimpinan mampu mempengaruhi motivasi kerja SDM-nya agar mereka mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS. pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatankegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Organisasi yang dipandang sebagai suatu sistem sosial, dalam perjalanannya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penempatan merupakan proses menempatkan orang-orang yang tepat pada

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi persaingan di era globalisasi yang semakin cepat, mengharuskan setiap perusahaan untuk lebih adaptif dan responsif dalam

BAB II LANDASAN TEORI

Riset Per iila il k O u rgan isas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pernah dilakukan sebelumnya untuk semakin memperkuat kebenaran empiris

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Konsep Dasar Motivasi. (Perilaku Keorganisasian, Dr. M.M. Nilam Widyarini)

BAB I PENDAHULUAN. pelatihan dan pengembangan untuk mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan yang

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II LANDASAN TEORI. dapat digunakan guna memenuhi kebutuhan itu sendiri. Tugas manajemen yang paling

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA A. MOTIVASI

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kemudahan dan pelayanan yang diberikan. Mulai dari kemudahan

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas kerja yang terpisah, tetapi berhubungan dan memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan

I. PENDAHULUAN. Dunia bisnis dituntut untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. individunya saling menunjang sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan kompetitif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang pemerintahan sekarang ini telah terjadi perubahan yang sangat besar. Salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan kinerja. Pemberian imbalan berguna baik bagi perusahaan maupun

BAB 2 LANDASAN TEORI. Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan mewujudkan hasil tertentu

BAB IV ANALISAS ETOS KERJA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kondisi perekonomian saat ini, perusahaan harus dapat

III. METODELOGI PENELITIAN. sumbernya. Dalam hal ini diperoleh dari responden yang menjawab pertanyaan

BAB I PENDAHULUAN. pada sumber daya manusia (human resources) guna menjalankan fungsinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMELIHARAAN TENAGA KERJA DI INDUSTRI KONSTRUKSI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. tujuan perusahaan. Tujuan ini tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif

Menurut Flippo yang dikutip oleh Hasibuan (2001:11), menyatakan bahwa :

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peranan manusia sebagai sumber daya dalam organisasi semakin diyakini kepentingannya baik sekarang maupun di kemudian hari, sehingga makin mendorong perkembangan ilmu tentang bagaimana mendayagunakan sumber daya manusia tersebut agar mencapai kondisi yang optimal. Salah satu tujuan manajemen sumber daya manusia, yaitu memastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi dan berkinerja tinggi, serta dilengkapi dengan sarana untuk menghadapi perubahan yang dapat memenuhi kebutuhan pekerjanya. Dalam usaha mendukung pencapaian tenaga kerja berkinerja tinggi, yaitu dengan cara memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Suatu cara yang dipergunakan oleh organisasi untuk memperbaiki prestasi kerja, motivasi, dan kepuasan pegawai adalah melalui kompensasi. Kompensasi adalah apa yang diterima pegawai sebagai pertukaran pekerjaanya sebagai imbalan atas jasa dan kontribusinya. Apabila kompensasi itu dilakasanakan dengan cermat maka pegawai kemungkinan besar akan merasa puas dan dimotivasi untuk mencapai tujuan organisasi. Sistem kompensasi berpotensi sebagai salah satu sarana terpenting dalam membentuk perilaku dan mempengaruhi kinerja. Namun demikian banyak organisasi mengabaikan potensi tersebut dengan suatu persepsi bahwa kompensasi tidak lebih sekadar cost yang harus diminimisasi. Tanpa disadari beberapa organisasi yang mengabaikan potensi penting dan berpersepsi keliru telah menempatkan sistem tersebut justru sebagai sarana meningkatkan perilaku yang tidak produktif atau counter productive. Akibatnya

muncul sejumlah persoalan personal misalnya low employee motivation, poor job performance, high turn over, irresponsible behaviour dan bahkan employee dishonestry yang diyakini berakar dari sistem kompensasi yang tidak proporsional. Para karyawan mungkin akan menghitung-hitung kinerja dan pengorbanan dirinya dengan kompensasi yang diterima. Apabila karyawan merasa tidak puas dengan kompensasi yang didapat, maka dia dapat mencoba mencari pekerjaan lain yang memberi kompensasi lebih baik. Hal itu cukup berbahaya bagi perusahaan apabila pesaing merekrut / membajak karyawan yang merasa tidak puas tersebut karena dapat membocorkan rahasia perusahaan / organisasi. Untuk mengurangi dampak negatif hambatan teknis, perlu adanya institusi yang menyediakan jaminan mutu yang dapat memastikan spesifikasi teknis suatu produk memenuhi standar tertentu. Oleh karena itu tersedianya lembaga/institusi penjamin mutu sangat diperlukan dalam meningkatkan daya saing industri nasional. Balai Besar Bahan dan Barang teknik merupakan salah satu institusi teknis yang memberikan layanan jaminan mutu melalui pengujian, kalibrasi, sertifikasi, inspeksi teknik, penelitian dan pengembangan, serta pelatihan teknik. Perubahanperubahan eksternal dan internal mendorong Balai Besar Bahan dan Barang Teknik untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu layanan.

Jasa layanan yang disediakan Balai Besar Bahan dan Barang Teknik sangat diperlukan oleh industri nasional untuk meningkatkan kapabilitas teknologinya, dimana Balai Besar Bahan dan Barang Teknik berfungsi sebagai fasilitas publik untuk jaminan mutu, standardisasi, sertifikasi, dan inspeksi teknik. Kebutuhan industri akan ketersediaan jasa/lembaga penjamin mutu semakin meningkat pada masa yang akan datang. Hal ini seiring semakin meningkatnya kerjasama antar Negara dunia. Begitu pentingnya institusi Balai Besar Bahan dan Barang Teknik ini, maka harus di imbangi oleh prestasi kerja para sumber daya manusianya. Pada umumnya, prestasi kerja pegawai khususnya di lingkungan pegawai negeri sipil kementrian ini sangat sulit untuk dilakukan penilaian prestasi kerja. Namun demikian, sistem pengelolaan sumber daya manusia umumnya di kementrian perindustrian dan khususnya di Balai Besar Bahan dan Barang Teknik terus mengalami perbaikan dalam beberapa tahun belakangan. Karena selain belum adanya pemecahan masalah untuk menangani hal tersebut, realisasi dari institusi pun belum jelas terlihat. Dampak-dampak dari masalah tersebut yang di temui di lapangan sangatlah beragam berkenaan dengan sulitnya institusi untuk melakukan penilaian kinerja atau prestasi kerja tersebut. Seperti ketidakadilan pembagian kompensasi sesama pegawai, berkurangnya kreatifitas pegawai dan sebagainya. Maka dari itu penulis mencoba untuk menganalisis masalah mengenai kefektifitasan kompensasi yang ada di lingkungan B4T ini. judul: Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil sebuah PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK

1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka identifikasi masalah yang penulis ambil untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah sistem pemberian kompensasi finansial kepada pegawai Balai Besar Bahan dan Barang Teknik saat ini? 2. Bagaimanakah prestasi kerja dari para pegawai Balai Besar Bahan dan Barang Teknik? 3. Bagaimanakah perkembangan prestasi kerja para pegawai dengan adanya kompensasi yang memadai di Balai Besar Bahan dan Barang Teknik? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas adalah untuk mengumpulkan data dan informasi untuk mempelajari dan menilai pengaruh kompensasi terhadap prestasi kerja pegawai Balai Besar Bahan dan Barang Teknik. Dengan tujuan yang ingin penulis raih dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana sistem kompensasi yang terjadi di Balai Besar Bahan dan Barang Teknik. 2. Untuk mengetahui prestasi kerja yang ditunjukan pegawai Balai Besar Bahan dan Barang Teknik. 3. Untuk mengetahui seberapa kuat sistem kompensasi yang diberikan Balai Besar Bahan dan Barang Teknik terhadap prestasi kerja pegawainya.

1.4 Kegunaan Penelitian bagi : Hasil penelitian dari penulis ini, diharapkan dan bermanfaat dan berguna 1. Penulis, bahwa hasil penelitian ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan akademi pada tahap sarjana. Disamping itu, penulis mengharapkan dapat memperluas ilmu dan wawasan di bidang sumber daya manusia pada umumnya dan pelatihan dan kompetensi sumber daya manusia pada khususnya. 2. Perusahaan, bahwa hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan saran mengenai pelatihan dan pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia yang berkompetensi dalam dunia industri. 3. Pihak lain, bahwa hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai sumber inspirasi dan bahan referesensi bagi yang memerlukan. 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran Kompensasi merupakan hal yang kompleks dan sulit, karena di dalamya melibatkan dasar kelayakan, logika, rasional, dan dapat di pertanggungjawabkan serta menyangkut faktor emosional dari aspek tenaga kerja. Kompensasi diberikan dengan tujuan memberikan rangsangan dan motivasi kepada tenaga kerja untuk meningkatkan prestasi kerja, serta efisiensi dan efektivitas produksi. Oleh karena itu, bila kompensasi diberikan secara benar, para karyawan akan lebih terpuaskan dan termotivasi untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi. Menurut Maslow Needs Hierarchy Theory (Iskandar, 2008:) kebutuhan yang diinginkan seseorang itu sebagai berikut :

1. Kebutuhan fisik dan biologis (Physiological Needs) yaitu kebutuhan untuk mempertahankan hidup. Yang termasuk dalam kebutuhan ini adalah kebutuhan makan, minum, perumahan dll. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan ini merangsang seseorang berperilaku dan bekerja giat. 2. Kebutuhan keselamatan dan keamanan (Safety and Security Needs) adalah kebutuhan akan kebebasan dari ancaman yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melaksanakan pekerjaannya seperti keamanan jiea di tempat pekerjaan pada waktu jam-jam kerja dan kebutuhan keamanan harta di tempat pekerjaan pada waktu jam-jam kerja. 3. Kebutuhan social (Affiliation or Acceptance Needs) adalah kebutuhan social, teman, dicintai dan mencintai, serta diterima dalam pergaulan kelompok pekerja dan masyarakat lingkungannya. Pada dasarnya manusia normal tidak akan mau hidup menyendiri, ia selalu membutuhkan kehidupan berkelompok. 4. Kebutuhan akan Penghargaan dan Prestasi (Esteem or status Needs) adalah kebutuhan akan penghargaan diri dan pengakuan serta penghargaan prestise dari karyawan dan masyarakat lingkungannya. 5. Aktualisasi Diri (Self Actualization) adalah kebutuhan akan aktualisasi dir dengan menggunakan kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan atau luar biasa. Kebutuhan ini merupakan realisasi lengkap potensi seseorang sepenuhnya. Menurut R. Long (1998:8) dalam bukunya Compensation in Canada mendefinisikan sistem kompensasi sebagai berikut, Sistem kompensasi adalah bagian dari sistem reward yang hanya berkaitan dengan bagian ekonomi

Lebih lanjut R. Long memaparkan sejak adanya keyakinan bahwa perilaku individual dipengaruhi oleh sistem dalam spektrum yang lebih luas maka sistem kompensasi tidak dapat terpisah dari keseluruhan sistem reward yang disediakan oleh organisasi. Sedangkan reward sendiri adalah semua hal yang disediakan organisasi untuk memenuhi satu atau lebih kebutuhan individual. Adapun dua jenis reward tersebut adalah : a. Ekstrinsik kompensasi, yang memuaskan kebutuhan dasar untuk survival dan security dan juga kebutuhan sosial dan pengakuan. Pemuasan ini diperoleh ari faktor-faktor yang ada di sekeliling para karyawan di sekitar pekerjaannya, misalnya : upah, pengawasan, co worker dan keadaan kerja. b. Intrinsik kompensasi, yang memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya untuk kebanggaan, penghargaan, serta pertumbuhan dan perkembangan yang dapat diperoleh dari faktor-faktor yang melekat dalam pekerjaan karyawan itu, seperti tantangan karyawan atau interest suatu pekerjaan yang diberikan, tingkatan keragaman/variasi dalam pekerjaan, adanya umpan balik, dan otoritas pengambilan keputusan dalam pekerjaan serta signifikansi makna pekerjaan bagi nilai-nilai organisasional. Prestasi kerja dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Pelaksanaan penilaian prestasi kerja harus benar dan tepat, agar informasi yang di dapatkan benar juga dan akurat. Karena penilaian prestasi kerja merupakan suatu cara untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan kemampuan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Menurut Hasibuan (2000:105) prestasi kerja adalah: Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang

didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Menurut Dr. A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Drs., M.Si., Psi. (2004:67) menyampaikan definisi prestasi kerja sebagai berikut: Prestasi kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Hasil tinjauan pustaka mengemukakan bahwa penilaian prestasi kerja dilakukan untuk memperoleh informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan manajer sumber daya manusia lainnya. Kegiatan sumber daya manusia lainnya tersebut seperti perencanaan, penarikan dan seleksi, pengembangan SDM, perencanaan dan pengembangan karir, program-program kompensasi, demosi, pensiun dan pemecatan. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis dapat membuat kesimpulan mengenai kerangka pemikiran dalam bentuk bagan sebagai berikut :

Karakteristik Organisasi Karakteristik Pekerjaan Karakteristik Individu Fungsi Operasional SDM : Sikap Kerja Kompensasi Kepuasan Kerja Komitmen Organisasi Perilaku Karyawan Prestasi Kerja Absensi Turnover Semangat Kerja Keberhasilan Organisasi Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran Berkaitan dengan hal tersebut, penulis mencoba untuk melihat sejauh mana peranan kompensasi dalam meningkatkan prestasi para pegawai Balai Besar Bahan dan Barang Teknik. Karena penulis merasa bahwa kompensasi yang diberikan oleh pimpinan mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan prestasi seorang karyawan, mengingat bahwa Balai Besar Bahan dan Barang Teknik merupakan institusi yang cukup penting dalam perindustrian nasional. 1.5.2 Hipotesis Berdasarkan uraian kerangka pemikiran yang telah disebutkan serta tujuan dari penulisan ini,maka penulis akan mengambil suatu hipotesis yang akan diuji kebenarannya yaitu sebagai berikut :

Jika kompensasi finansial diberikan dengan tepat, maka peningkatan prestasi kerja pegawai akan tinggi 1.6 Metode Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskriptif, yaitu sebuah moetode penelitian yang menggambarkan kondisi aktual yang telah ada diketahui melalui pengumpulan data kemudian menganalisa masalah yang ada berdasarkan kondisi aktual yang telah dilakukan. Metode penelitian deskriptif ini bertujuan untuk memberikan kepada peneliti sebuah riwayat atau menggambarkan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena perhatian dari perspektif seseorang, organisasi, orientasi industri, atau lainnya. Menurut Sudrajad Kuncoro (2003:8) dalam bukunya Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi menjelaskan: Penelitian deskriptif adalah penelitian yang meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian. Tipe yang paling umum dari penelitian ini meliputi penilaian sikap atau pendapat terhadap individu, organisasi, keadaan ataupun prosedur. Data deskrpitif pada umumnya dikumpulkan melalui daftar pertanyaan dalam survey, wawancara atau observasi. Penelitian deskriptif berupaya untuk memperoleh deskripsi yang lengkap dan akurat dari suatu situasi.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Balai Besar Bahan dan Barang Teknik yang tepatnya berlokasi di Jl. Sangkuriang No.14 Bandung. Penelitian ini penulis mulai dari bulan Oktober 2012 hingga selesai.