DAFTAR ISI Halaman JUDUL KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK... ABSTRACT... i iii vi vii viii x xi xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Batasan Masalah... 4 1.4 Tujuan Penelitian... 5 1.5 Manfaat Penelitian... 5 1.6 Sistematika Penulisan... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka... 8 2.2 Kerangka Konseptual... 12 2.2.1 Pengertian E-Procurement... 12 2.2.2 Tujuan dan Manfaat E-Procurement... 13 2.2.3 Landasan Hukum E-Procurement... 15 2.2.4 Metode Pelaksanaan E-Procurement... 16 2.2.5 Definisi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Pelelangan Umum... 17 2.2.6 Efisiensi... 19 2.3 Landasan Teori... 20 2.3.1 Kebijakan Publik... 20 2.3.2 Sistem Informasi Manajemen... 22
2.4 Kerangka Berpikir... 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian... 26 3.2 Sumber Data... 26 3.3 Unit Analisis... 27 3.4 Teknik Penentuan Informan... 27 3.5 Teknik Pengumpulan Data... 29 3.6 Teknik Analisis Data... 30 3.7 Teknik Penyajian Data... 32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Provinsi Bali... 33 4.2 Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali... 34 4.2.1 Visi dan Misi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali... 35 4.2.2 Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali 36 4.2.3 Sumber Daya Manusia Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali 41 4.3 Hasil Temuan... 42 4.3.1 Pengadaan Barang/Jasa dan Sistem E-Procurement... 42 4.3.2 Unit Layanan Pengadaan (ULP) Provinsi Bali dalam Pengadaan Barang/Jasa... 45 4.3.3 Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Provinsi Bali dalam Pengadaan Barang/Jasa Sistem E-Procurement... 52 4.3.4 Proses Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Konvensional dan E-Procurement... 56 4.3.5 Proses Pelelangan Pengadaan Barang/Jasa Konvensional dan Sistem E- Procurement... 60 4.4 Analisis Temuan... 69 4.4.1 Kebijakan Sistem E-Procurement Pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah... 69 4.4.2 Evaluasi Proses Pengadaan Barang/Jasa Melalui Sistem E-Procurement... 71 BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan... 75 5.2 Saran... 77 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
ABSTRAK Efisiensi Sistem E-Procurement Dalam Pelelangan Umum Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah (Studi Kasus Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali) Sistem e-procurement dalam pengadaan barang/jasa pemerintah sangat penting dalam meningkatkan efisiensi pengadaan sebagaimana merupakan tujuan serta prinsip pengadaan barang/jasa pemerintah, termasuk Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali sebagai salah satu SKPD Provinsi Bali yang telah menggunakan sistem e-procurement dalam proses pengadaan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efisiensi serta kendala sistem e-procurement dalam pengadaan barang/jasa pemerintah khususnya yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Hasil dari analisa temuan serta kesimpulan penelitian bahwa sistem e-procurement dalam pengadaan barang/jasa yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali telah berjalan secara penuh dan lebih efisien dibandingkan dengan cara konvensional. Hal ini ditunjukan berdasarkan hasil penelitian di lapangan serta data-data pengadaan yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali dalam rentan tahun tertentu. Namun kedepannya supaya sistem e-procurement lebih disempurnakan serta digunakan juga untuk pengadaan barang/jasa lainnya diluar metode lelang. Sehingga sistem e-procurement akan lebih efisien dan transparan sesuai dengan prinsip dan tujuannya. Kata Kunci: E-procurement, pengadaan barang/jasa, efisiensi
ABSTRACT The Efficiency of E-Procurement System in Public Bidding Procurement of Goods and Services (Case of Study in the Public Works Department of Bali Province) E-procurement system in the procurement of government goods / services is essential to improve the efficiency of the procurement process, this is the purpose and principles of procurement process government goods / services, including the Public Works Department of Bali Province as one SKPD Bali Province who have used the e-procurement system in the procurement process. The purpose of this study was to determine the efficiency as well as the constraints of e-procurement system in the procurement of government goods / services performed particularly of Public Works Department of Bali Province. This type of research is using descriptive qualitative approach. Source data used are primary data and secondary data. The results of the analysis of the findings and conclusions of research are e-procurement system in the procurement of goods / services conducted by the Public Works Department of Bali Province has been run in full and more efficient than the conventional way. This is evidenced by the results of the field survey and data procurement conducted by the Public Works Department of Bali Province in particular prone years. But it need to increase the use of electronic systems in other procurement methods, as well as the development of the server to operate the system that are not easily hacked or suffer other server error, given the e- procurement system based online. So that in the future, e-procurement system will be more efficient and transparent in accordance with the principles and objectives. Keywords: E-procurement, procurement of goods / services, efficiency
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pengadaan barang dan jasa pada hakikatnya merupakan upaya pemerintah sebagai pengguna barang dan jasa dalam mewujudkan atau mendapatkan barang dan jasa yang diinginkan. Dalam upaya Pengadaan barang dan jasa agar dapat terpenuhi dengan baik sesuai dengan kemampuan keuangan Negara, maka pemerintah perlu mengatur norma, prinsip prinsip, metode dan proses pengadaan barang dan jasa. Pasal 1 ayat 1 Peraturan Presiden nomor 54 tahun 2010 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden nomor 70 tahun 2012 menyebutkan bahwa pengadaan barang dan jasa pemerintah yang selanjutnya disebut dengan pengadaan barang dan jasa adalah kegiatan untuk memperoleh barang dan jasa oleh kementrian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah/institusi (K/L/SKPD/I) yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang dan jasa. Pada awalnya pengadaan barang/jasa pemerintah dilakukan secara konvensional. Dimana pihak pengada akan melakukan pengumuman dan dilakukan oleh badan atau lembaga yang bersangkutan yang akan melakukan pengadaan, dan penyedia barang/jasa akan mendatangi langsung badan atau lembaga tersebut. Dengan cara seperti ini otomatis akan memakan waktu dan biaya yang lebih banyak dalam proses pengadaan barang/jasa. Kurangnya informasi serta kompetisi yang kurang sehat yang berakibat terhadap kualitas barang/jasa pengadaan dan menyangkut efisiensi proses pengadaan. Kemajuan teknologi menghasilkan suatu sistem baru yang disebut e-procurement. Sistem e-procurement atau pengadaan secara elektronik ini hampir sama prosesnya seperti sistem konvensional/manual namun dilakukan secara online lewat website LPSE (Lembaga Pengadaan Secara Elektronik). Namun dengan adanya sistem e-procurement harus dapat
meningkatkan efisiensi pengadaan, dimana salah satu prinsip dari e-procurement yaitu meningkatkan efisiensi pengadaan (Perpres 54 tahun 2010). Proses e-procurement sendiri dilakukan melalui beberapa tahap seperti perencanaan pengadaan, penyusunan pokja (kelompok kerja), penyusunan HPS (Harga Perkiraan Sendiri), sampai dengan penyerahan barang/jasa. Efisensi dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah bisa dilihat dari dua hal, yaitu waktu dan biaya/harga. Dalam beberapa kasus, para penawar penyedia barang/jasa berlomba untuk dapat menawarkan harga terendah, namun ternyata setelah pengadaan dilakukan barang/hasil konstruksi tidak tahan lama atau hasilnya tidak maksimal karena berkaitan dengan kualitas barang/hasil konstruksi. Inilah yang menyebabkan biaya akan bertambah walaupun sistem telah diperbaharui. Ada pula beberapa kasus lainnya mengenai permainan belakang atau saling kenal dimana panitia penyedia memenangkan salah satu tender karena latar belakang saling kenal sehingga membuat penawar lain yang mengetahui hal tersebut enggan untuk ikut dalam penawaran, sehingga penawaran akan gagal karena kurangnya syarat dalam pelelangan umum dan waktu dalam pengadaan akan terbuang. Inilah beberapa hal yang menjadi masalah dalam pengadaan barang/jasa pemerintah, walaupun sudah dilakukan dengan sistem e-procurement. Pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali sistem e-procurement ini bisa dikatakan hal yang baru, karena baru pada tahun 2014 sistem ini digunakan. Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali mengacu pada Peraturan Presiden nomor 54 tahun 2010 dimana telah di perbaharui ke dalam Peraturan Presiden nomor 70 tahun 2012. Peralihan dari sistem konvensional menuju sistem elektronik dalam pengadaan barang/jasa sangatlah penting. Maka perlu adanya analisa sistem yang baru tersebut pada Dinas PU (Pekerjaan Umum) Provinsi Bali apakah sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku, dan peningkatan dari sisi efisiensi pengadaan. Dilansir dari data LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) Provinsi Bali pada tahun 2015, Dinas PU
Provinsi Bali memiliki 188 paket/proyek pengadaan, baik barang maupun jasa yang meliputi konsultansi dan konstruksi. Dari banyaknya paket yang ditawarkan maka perlu diteliti lebih dalam apakah seluruh proyek ini ada yang menyalahi aturan atau dapat mengurangi tingkat efisiensi pengadaan. Berdasarkan penjelasan di atas penulis dalam penelitian ini ingin menganalisa lebih dalam mengenai permasalahan yang terjadi dalam pelelangan umum pengadaan barang/jasa pemerintah lewat sistem e-procurement, serta tingkat efisiensi baik sebelum melalui sistem e- procurement atau cara metode konvensional dan setelah melalui sistem e-procurement dalam pelelangan umum pengadaan barang dan jasa, sehingga dapat dilihat dan diuraikan secara jelas apakah sistem e-procurement sudah berjalan sesuai acuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta mencapai tujuan dari sistem e-procurement. Melatar belakangi hal tersebut penulis akan melakukan penelitian dengan mengangkat judul Analisa Sistem E-Procurement dalam Pelelangan Umum Pengadaan Barang/Jasa (Studi Kasus Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali). Sekiranya penelitian ini dapat memberikan jawaban atas permasalahan yang ada dalam sistem e-procurement pengadaan barang dan jasa. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengangkat rumusan masalah yaitu, Bagaimana efisiensi serta penerapan e-procurement di Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali dalam proses pengadaan barang/jasa sebagaimana tujuan dari e-procurement? 1.3 Batasan Masalah Penelitian ini menitik beratkan pada sistem e-procurement dalam pelelangan umum pengadaan barang dan jasa pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali. Batasan masalah penelitian yang diangkat adalah efisiensi penggunaan sistem e-procuremenet dalam pelelangan umum pengadaan barang dan jasa. Lokasi penelitian yang digunakan yaitu Kantor Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali, yang berada di jalan Balian, Denpasar, Bali. Dipilihnya Dinas
tersebut karena sebagai salah satu satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Provinsi Bali, yang melakukan pengadaan barang dan jasa dalam jumlah paket yang relatif banyak dengan anggaran biaya pengadaan cukup besar, sehingga peneliti dapat mengambil beberapa contoh di lapangan. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi dan kendala sistem e-procurement dalam pelelangan umum pengadaan barang dan jasa khususnya Dinas pekerjaan Umum Provinsi Bali. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Akademis Secara Akademis, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah kajian dan pengetahuan bagi para akademisi untuk mengembangkan penelitian di ranah manajemen proyek, yang dalam penelitian ini mengenai sistem e-procurement dalam pelelangan umum pengadaan barang dan jasa. 1.5.2 Manfaat Praktis Secara praktis, diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi beberapa pihak baik individu maupun lembaga yang berkaitan dengan penelitian ini. a. Bagi Lembaga/Dinas/Instansi terkait, penelitian diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan pemecahan masalah terhadap kendala atau persoalan yang ada serta evaluasi dalam peningkatan kualitas, transparansi dan pelayanan publik dalam pengadaan barang dan jasa khususnya dalam sistem e-procurement. b. Bagi masyarakat dan penyedia barang dan jasa, penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai sistem e-procurement dalam pengadaan barang
dan jasa, sehingga dapat menjadi acuan dan ikut mengawasi prosesnya dengan sistem yang ada. 1.6 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang diangkatnya suatu rumusan masalah dan batasan masalah yang digunakan dalam penelitian, serta adanya tujuan dan manfaat dari penelitian tersebut. Dalam bab ini juga dijelaskan mengenai sistematika penulisan penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini terdapat kajian pustaka yang berisikan teori, karya ilmiah dan penelitian sebelumnya yang mendukung penelitian penulis, serta kerangka konseptual yang merupakan hubungan antar konsep yang diteliti. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam penelitian tersebut serta sumber data yang ada, dalam bab ini akan dikemukakan unit analisis, dan teknik teknik pengumpulan data. BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini berisi penjelasan dari pokok permasalahan yang diteliti serta jawaban dari permasalahan berupa gambaran umum dan analisa objek, serta hasil temuan yang ada di lapangan tentang pengadaan barang dan jasa. BAB V PENUTUP Bab ini merupakan bab terakhir dan menjelaskan tentang kesimpulan dari penelitian yang dilakukan, serta saran yang ditujukan bagi objek penelitian serta pihak pihak yang bersangkutan.