BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Sebagian besar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengetahui dengan objek yang diketahui. Namun dalam pertemuan ini subjek tidak

Siapkan air hangat (tidak terlalu dingin atau panas)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2003)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. janin yang viable. Menurut Varney (2009), primipara adalah wanita yang pernah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. smpai 28 hari. Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang

MAKALAH MEMANDIKAN DAN PERAWATAN TALI PUSAT

Aneka kebiasaan turun temurun perawatan bayi

Masalah Kulit Umum pada Bayi. Kulit bayi sangatlah lembut dan membutuhkan perawatan ekstra.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah

Cara Mudah Mengencangkan. dan Memperindah Payudara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior). Berdasarkan pengalaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengideraan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan hal ini terjadi setelah orang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LANGKAH-LANGKAH PERAWATAN KULIT WAJAH

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan terjadi melalui panca

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. saat lahir kurang dari gram. Salah satu perawatan BBLR yang

LUKA BAKAR Halaman 1

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Defenisi Perilaku Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme

MATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF OLEH : dr.rizma Alfiani Rachmi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde Munin

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS

BAB II TINJAUAN TEORITIS. berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (GROOMING KECANTIKAN) 1.Kompentensi: Perawatan Wajah untuk diri sendiri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pengetahuan (Knowledge) seseorang (overt behavior) (Notoatmodjo : 2003 : 127).

Pertolongan Pertama. pada Keracunan Pestisida

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN NGARINGAN SD NEGERI 3 BELOR Alamat : Jl. Singosari, Desa Belor, Kec. Ngaringan Kab.

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

Nomer Station 1 Judul Station Perawatan Jenazah di RS Waktu yang

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAHAN AJAR : c. Pigmentasi: terjadinya perubahan warna kulit akibat terganggunya melanin pada sel melanosit.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. menghasilkan pengetahuan dan keterampilan (Hidayat, 2005).

14 Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami dan Terbukti Ampuh

Written by Administrator Sunday, 07 August :30 - Last Updated Wednesday, 07 September :03

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Masa nifas atau puerperium, atau masa postpartum dimulai setelah

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA. satu hal dan pengetahuan umum yang berlaku bagi keseluruhan hal

Apa itu menstruasi? Menstruasi adalah tanda anak perempuan tumbuh menjadi dewasa. Menstruasi adalah proses alami bagi perempuan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maka memperoleh pengetahuan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut

PERANAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN SISWA SEKOLAH DASAR : PENDIDIKAN KESEHATAN

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

BAB II. Tinjauan Pustaka. manusia melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, melalui panca

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca

PEMBIASAAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE OLEH IBU KEPADA BALITA (USIA 3-5 TAHUN) DI KELURAHAN DERWATI

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Saya sebagai mahasiswa program studi keperawatan Universitas

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang

PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Hidayah, et al., Gambaran Ibu Nifas Tentang...

PERAWATAN NEONATAL ESENSIAL PADA SAAT LAHIR

Cara Paling Ampuh Merawat Wajah Secara Alami, Sehat dan Agar Awet Muda. Cara Paling Ampuh Merawat Wajah Secara Alami, Sehat dan Agar Awet Muda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu pengindraan sehingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

NEONATUS BERESIKO TINGGI

Tujuan pendidikan kesehatan

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, Abu dan Nur Unbiyati Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang, sampai dengan

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah hasil dari proses pembelajaran dengan melibatkan

Apa yang Harus Diketahui oleh Setiap Orang Tua Ketika Menidurkan Bayinya

Tali Pusat Pada Janin

TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian pengetahuan

PERAWATAN WAJAH / FACIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Sebenarnya bayi manusia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang menyebabkan terjadinya

Merawat dan Mempertahankan. Kecantikan Payudara

Hidup Sehat. Peta Konsep. Halaman 1 dari 8

SOP RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2003) :

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi. Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan.

BAB II. Tinjauan Pustaka. respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).

PANDUAN RAWAT GABUNG DAN BAYI RS. MITRA KELUARGA JL. BUKIT GADING RAYA KAV. 2 KELAPA GADING PERMAI JAKARTA 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK KESEHATAN REPRODUKSI PUSAT PELATIHAN KLINIK PRIMER (P2KP) KABUPATEN POLEWALI MANDAR. ( Revisi )

Membantu Bayi Bernapas. Buku Kerja Peserta

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS PRIMIPARA TENTANG MEMANDIKAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI LULUT BANJARMASIN ABSTRAK

SURAT PERNYATAAN EDITOR BAHASA INDONESIA. Judul : Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Kelas X SMA AL AZHAR Medan

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan (Knowledge) 1. Definisi Pengetahuan (Knowledge) Pengetahuan (Knowledge). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan merupakan pedoman dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior). Berdasarkan pengalaman dan penelitian, diperoleh bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan. 2. Tingkatan Pengetahuan (Knowledge) Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan, yaitu : tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. a. Tahu (know). Tahu berarti mengingat suatu materi yang telah dipelajari atau rangsangan yang telah diterima sebelumnya. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa seseorang itu tahu adalah ia dapat menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan dan menyatakan. 6

b. Memahami (comprehension). Memahami berarti kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat 7

menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang paham harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan dan meramalkan. c. Aplikasi/ penerapan (application). Aplikasi berarti kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai penggunaan hukumhukum, rumus, metode dan prinsip dalam konteks atau situasi nyata. d. Analisis (analysis). Analisis adalah kemampuan menjabarkan materi atau objek ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil, tetapi masih dalam satu struktur organisasi dan ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis dapat dlihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan, membuat bagan, membedakan, memisahkan dan mengelompokkan e. Sintesis (synthesis). Sintesis merupakan kemampuan meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru atau kemampuan menyusun formulasi baru dari formulasi yang sudah ada. Sebagai contoh, dapat menyusun, merencanakan, dapat meringkas dan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada. f. Evaluasi (evaluation). Evaluasi berkaitan dengan kemampuan melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan kriteria sendiri atau kriteria yang telah ada (Maulana, 2009 : 194). 8

B. Sikap 1. Definisi Sikap Sikap adalah determinan perilaku, karena mereka berkaitan dengan persepsi, kepribadian dan motivasi. Sebuah sikap merupakan suatu keadaan siap mental, yang dipelajari dan diorganisasi menurut pengalaman, dan yang menyebabkan timbulnya pengaruh khusus atau reaksi seseorang terhadap orang-orang, objek-objek dan situasi-situasi dengan siapa ia berhubungan (Winardi, 2004 : 87). Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Menurut Sarwono, 1997 dalam buku Maulana (2009), sikap merupakan kecenderungan merespon (secara positif atau negatif) orang, situasi atau objek tertentu. 2. Tingkatan Sikap Sikap terdiri atas empat tingkatan, mulai dari terendah sampai tertinggi, yakni menerima, merespon, menghargai dan bertanggung jawab. a. Menerima (receiving), menerima berarti mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan/ objek. b. Merespon (responding), memberikan jawaban jika ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan merupakan indikasi sikap. Terlepas dari benar atau salah, hal ini berarti individu menerima ide tersebut. 9

c. Menghargai (valuing), pada tingkat ini individu mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah. d. Bertanggung jawab (responsible) merupakan sikap yang paling tinggi dengan segala resiko bertanggung jawab terhadap sesuatu yang telah dipilih, meskipun mendapat tantangan dari keluarga. Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung (langsung ditanya) dan tidak langsung (Notoadmodjo, 2003 : 126). C. Masa Nifas Menurut Wijaksono dalam buku Maryunani (2009) masa nifas atau nasa puerperium adalah masa setelah partus selesai, dan berakhir setelah kira-kira enam minggu. Istilah puerperium berasal dari kata puer artinya anak, parele artinya melahirkan) menunjukan periode enam minggu yang berlangsung antara berakhirnya periode persalinan dan kembalinya organ-organ reproduksi wanita ke kondisi normal seperti sebelum hamil. Di masyarakat Indonesia, masa nifas merupakan periode waktu sejak selesainya proses persalinan sampai 40 hari setelah itu (Maryunani, 2009 : 5). D. Memandikan Bayi 1. Defenisi 10

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mandi adalah membersihkan tubuh dengan air dengan cara menyiram, merendam diri dalam air (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1995 : 625). Menurut Khoirunisa seorang bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur satu tahun. Memandikan bayi merupakan upaya yang dilakukan untuk menjaga agar tubuh bayi bersih, terasa segar, dan mencegah kemungkinan infeksi (Hidayat, 2008 : 1) 2. Manfaat memandikan bayi Manfaat memandikan bayi yaitu selain untuk membersihkan tubuh bayi, juga dapat menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan karena saat memandikan bayi merupakan saat yang tepat untuk mencurahkan kasih sayang orang tua kepada anaknya (Muhsin, 2007 : 108). 3. Waktu memandikan bayi Di daerah yang panas, bayi dimandikan setiap pagi dan sore hari seperti juga orang dewasa. Tetapi di daerah pegunungan cukup sekali sehari, misalnya sore hari saja. Waktu untuk memandikan bayi harus sebelum makan karena setelah makan biasanya bayi ingin tidur. Mandi sebelum tidur akan memambantu relaksasi sehingga mempermudah tidur. Sebaiknya bayi dimandikan antara pukul 09.00-10.00 pagi dan antara pukul 15.00-16.00 sore (Indiarti, 2007 : 208). 11

4. Tindakan yang dianjurkan selama memandikan bayi Hal-hal yang dianjurkan selama memandikan bayi adalah bicaralah pada anak Anda saat mandi. Cobalah berbicara dengan bayi Anda walaupun Anda tahu bahwa sang bayi tidak akan mengerti apa yang Anda ucapkan. Bayi akan merasa aman dan senang bila saat mandi ia tahu Anda mencurahkan perhatian padanya, cukup dengan kalimat yang sederhana dan lembut (Khoirunisa, 2009 :. 91). 5. Tindakan yang tidak dianjurkan saat memandikan bayi Adalah hindari mandi tepat sesudah atau sebelum makan, karena jika perut penuh tidak sengaja tertekan maka bayi bisa muntah, juga bayi sulit diajak bekerjasama jika perut kosong. Jangan menggunakan produk orang dewasa untuk bayi Anda karena kulit bayi sangat sensitif (Arif, 2005, Memandikan Bayi 1, http;www.bayicerdas.com, diperoleh tanggal 5 November 2009) ). 6. Ruangan saat memandikan bayi Ruangan yang nyaman saat memandikan bayi adalah pastikan ruangan hangat, ruangan tidak dingin atau berangin. 7. Tahap pelaksanaan Persiapan yang diperlukan sebelum memandikan bayi adalah a. Menyiapkan keperluan bayi seperti sabun bayi., bedak bayi, krim bayi (baby cream), minyak bayi (baby oil), sampo bayi, peniti bayi, kapas pembersih, 12

mangkok berisi air matang untuk membersihkan mata bayi, mangkok kecil untuk membuang kapas bekas, bak mandi, handuk kecil, popok bersih, pakaian bayi (termasuk popok, sarung tangan dan kaki), handuk khusus untuk membersihkan pantat bayi, lap muka bayi, sisir rambut bayi, termos berisi air panas. Daftar ini dibuat selengkap mungkin guna memudahkan untuk menentukan sendiri mana yang benar-benar Anda dan bayi perlukan. b. Persiapan bayi 1. Memandikan bayi sebaiknya sebelum bayi diberi makan, tetapi harus Anda ingat tidak bisa terlalu lapar. 2. Dilarang memandikan bayi yang baru diberi makan, karena bayi mudah muntah, bayi yang diberi makan sebelum mandi sebaiknya ditunggu 15-20 menit baru dimandikan. 3. Mandi sebelum tidur akan membantu relaksasi sehingga mempermudah tidur. c. Persiapan pada ibu 1. Siapkan banyak waktu untuk memandikan bayi, sehingga Anda tidak perlu tergesa-gesa. 2. Tidak sibuk 3. Percaya diri 13

d. Tahap tahap memandikan bayi 1) Tuangkan air dingin ke dalam bak mandi dan campur dengan air panas, kemudian ukur panasnya dengan siku Anda sebab siku merupakan pengukuran yang paling peka, apakah sudah mencukupi ukuran yang tepat untuk panas air mandi bayi adalah 29 0 C untuk bayi berusia dua bulan sedangkan bayi yang lebih besar bisa lebih rendah dari 29 0 C. 2) Bayi masih tetap dibungkus dengan handuk lalu ambil kapas yang telah dibasahi dengan air hangat dan jangan terlalu basah, kemudian usaplah mata bayi dengan air hangat dan jangan terlalu basah. Kemudian usaplah mata bayi dari sudut dalam mengarah keluar dan lakukan kedua dengan cara yang sama, tetapi harus diingat setiap mata, kapas yang digunakan harus diganti. 3) Untuk membersihkan daerah-daerah yang sulit dibersihkan seperti daun telinga, lubang telinga atau lubang hidung sebaiknya tetap memegang ujung kapasnya (jika menggunakan cotton bud) agar jangan sampai tertinggal di dalam. Dilarang membersihkan telinga bayi sampai kedalam, sebab gendang telinga sangat sensitif. Bersihkan di daerah-daerah yang hanya dapat dilihat mata saja. Jangan sekali-kali membersihkan rongga hidung atau rongga telinga. 4) Saat mengeringkan muka dan telinga bayi, pastikan bahwa seluruh bagian lipatan-lipatan sudah kering, pergunakan handuk yang sangat lembut sebab kulit bayi anda sangat lunak dan lembut. 5) Membersihkan rambut. Peganglah bayi anda di atas bak mandi. Pastikan Anda tahan bagian kepala bayi ketika di dalam bak mandi. Basuhlah rambut 14

bayi dan bilas dengan kelembutan, gunakan shampoo khusus bayi, bilaslah dengan kain. Pastikan tidak ada busa shampo yang masuk kemata bayi. Keringkan bayi Anda dengan handuk kering, lembut dan bersih. 6) Perawatan tali pusat saat memandikan. Dalam tahap merawat tali pusat saat memandikan bayi dilakukan untuk mencegah infeksi. 7) Memandikan badan a. Turunkan sikecil ke bak mandi. Bukalah handuk yang membungkusnya. Timanglah bayi dengan satu tangan menyangga pantat serta tangan satunya menyangga bahu dan kepalannya. Turunkan bayi dengan meletakan pantatnya terlebih dahulu. b. Bilaslah badannya. Sanggahlah si kecil dalam posisi tegak sementara menyirami air kebagian dada dan perutnya. Senyum dan tertawalah agar bayi senang. c. Mandikan punggung atas dan lehernya. Dudukan sikecil, peganglah pada ketiaknya, dan sangga dadanya dengan lengan kita. Bilas bagian punggung atas dan bagian belakang lehernya. d. Bilas pantatnya. Sambil tetap menyangga pada dadanya, balikan bayi menghadap bawah dengan kepala tetap di atas air. Bilaslah punggung bagian bawah. e. Angkat bayi dari bak mandi. Pegang dengan mantap dada dan bahunya. Tangan yang lain memegang bagian bawah pantatnya. Baliklah bayi kearah kita sehingga bayi menghadap ke atas sewaktu diangkat dari ember. 15

f. Setelah selesai mandi pada saat mengangkat bayi dari dalam bak, yang penting anda perhatikan adalah bayi dalam keadaan licin dan basah. Untuk itu harus mempergunakan cara memegang bayi dengan aman. Angkat bayi dengan tangan memegang leher dan lengan menopang badan dan bungkus secepatnya dengan handuk. g. Letakan bayi di tengah handuk. Setelah bayi diangkat dari bak mandi, bungkuslah bayi dalam handuk hangat. Lipatlah dengan hati-hati satu sisi handuk ke atas bayi. Perhatikan jangan sampai menutupi wajahnya, karena bayi bisa panik dan menangis. h. Tepuk-tepuk seluruh tubuhnya. Lipatlah satu sisi handuk satunya sehingga bayi terbungkus. Tepuk-tepuk agar kering. Perhatikanlah lipatan kulit dikaki, daerah popok, di bawah lengan, dan sekitar lehernya. i. Tetap balut sewaktu memakaikan baju. Mulailah memakaikan baju. Jagalah agar bagian tubuh yang terbuka tetap terbungkus handuk supaya bayi tidak kedinginan. Agar aman, gunakan handuk baru yang bersih setiap kali mandi. 8) Perawatan kulit bayi. Untuk menghangatkan badan bayi, oleskan kayu putih atau minyak telon, lalu beri bedak dengan sapuan tipis. (Soepardan, Widyani, 2002 : 15) Banyak kontroversi seputar penggunaan lotion dan bedak untuk bayi, yang jelas hindari penggunaan produk yang menggunakan parfum. 9) Perawatan tali pusat bayi. Perawatan tali pusat adalah tindakan keperawatan yang bertujuan memberi perawatan tali pusat pada bayi baru lahir agar tetap kering dan mencegah terjadinya infeksi. (Hidayat, 2008 :.2). Tali pusat akan 16

terputus dalam waktu 7-10 hari, kadang-kadang sampai tiga minggu baru terlepas. Jangan membungkus tali pusat dengan benda benda apapun serta jangan memberikan salep atau bedak disekitar tali pusat. Jaga selalu agar tetap bersih dan kering.untuk bayi yang belum sembuh, bersihkan dengan kapas yang sudah diberi alkohol. (puspita, 2009, Insident dan faktor risiko hipotermia akibat memandikan bayi baru lahir cukup bulan, 2, hhtp://www.my baby.metroaktual.com, diperoleh tanggal 4 Desember 2009). 10) Mengenakan pakaian bayi. Kenakan popok bayi. Jika menggunakan pakaian harus hati-hati, apabila mengenakan baju berlengan, masukan satu per satu lengan pada tangan dan kemudian tangan yang satunya. Tangan bayi masih sangat lemah sehingga kita harus sangat perhatian jangan sampai tangan atau anggota tubuh lainnya ada yang terkilir, kemudian bungkus tubuh bayi dengan selimut yang bahannya bisa menyerap agar tubuh bayi tetap hangat dan nyaman (Williams, 2003 : 75). 11) Menyisir rambut bayi. Hati-hati dalam menyisir rambut bayi. Pergunakanlah sisir yang sikatnya lembut yang memang diperuntukkan bagi bayi, karena ubun-ubun bayi masih sangat lunak 17