BAB I PENDAHULUAN. adat istiadatnya, alamnya yang indah, atraksi wisata serta mempunyai keaneka

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam industri tersebut (Arrizal, 2012). Persaingan menjadi semakin ketat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi bisnis bisa sukses dan tetap eksis serta bertahan hidup (survive)

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dari tahun ke tahunnya. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh semakin

BAB I PENDAHULUAN. yang terserap di industri pariwisata, seiring dengan bergesernya kecenderungan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM). SDM senantiasa melekat pada setiap sumber daya organisasi apapun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN : 107). Mathis dan Jackson (2006 : 98) menyatakan kepuasan kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. agar sebuah perusahaan tersebut mampu bersaing di era globalisasi. Ardana, dkk

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang penting

BAB I PENDAHULUAN. penyangga yang menjadi kekuatan ekonomi negara sehingga banyak tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan

PENGARUH EFEKTIVITAS PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN FOOD & BEVERAGE DEPARTMENT DI ASTON BRAGA HOTEL & RESIDENCE BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa, hotel, jasa transportasi, restoran, kerajinan tangan dan lain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi,

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Faktor manusia sebagai faktor modal merupakan sumber daya yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja telah menjadi permasalahan serius. Salah satu upaya pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Ardana, dkk (2012:3)

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan guna menunjang setiap aktivitas organisasi. Sumber daya manusia

Abstrak. Kata kunci : kompensasi, motivasi, disiplin kerja, prestasi kerja karyawan

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung termasuk salah satu Kota Pariwisata dimana banyak

BAB I PENDAHULUAN. Kuta. Jendela pariwisata di Bali yang baru menonjol adalah Seminyak. Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun oleh swasta dan baik. namun Rumah Sakit Pemerintah memiliki beban ganda yakni selain

Judul : Pengaruh Keadilan Organisasional, Komitmen Organisasional, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini tidak terkecuali pada bisnis perhotelan yang juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tempat. Pemerintah sedang giat-giatnya untuk mengembangkan

BAB. I PENDAHULUAN. dapat berprestasi sebaik mungkin demi mencapai tujuan organisasi. Karyawan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. yang paling diminati oleh para wisatawan, baik wisatawan domestik. maupun mancanegara adalah Bali, karena Bali memiliki daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menjawab tantangan tersebut, maka tantangan yang muncul merupakan. ancaman serius yang harus diupayakan metode penyelesainnya.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Perkembangan perusahaan di Bali berlangsung sangat cepat terutama di

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian yang semakin komplek menuntut suatu perusahaan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan hasil atau dampak dari kegiatan individu selama periode waktu

BAB I PENDAHULUAN. Peran sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas pada perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

: Pengaruh Keseimbangan Kehidupan-Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Karyawan di Hotel Mercure Kuta ABSTRAK

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan, oleh karena itu perusahaan perlu mengelola Sumber. perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori Two Factor Theory yang dikemukakan oleh Frederick Herzberg mengusulkan bahwa

PENGARUH UPAH DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA CV. RIMBA SENTOSA DI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis terutama di bidang pariwisata yang semakin kompetitif, menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, perusahaan-perusahaan di tuntut untuk

2.1.2 Tipe-Tipe Kepemimpinan Menurut Hasibuan (2009: ) ada tiga tipe kepemimpinan masing-masing dengan ciri-cirinya, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi tersebut. Peningkatan penggunaan teknologi komputer

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi penghimpun orang-orang yang biasa di

BAB I PENDAHULUAN. perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi terkait erat dengan investasi dan alih teknologi. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (Prastuti, 2014). Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat dan persaingan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masukan selama periode tersebut (Dossett dan Greenberg, 1981). a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil.

BAB I PENDAHULUAN. hotel tersebut meminta adanya keahlian dan keterampilan di dalam. yang akan mengakibatkan kehancuran hotel tersebut.

ABSTRAK. Kata kunci: keadilan organisasional, kepemimpinan transformasional, kepuasan kerja, komitmen organisasional

1. PENDAHULUAN. Seiring makin meningkatnya pertumbuhan ekonomi akhir-akhir ini di

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang layak. Seiring dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. industri kepariwisataan di Bali, seperti restaurant dewasa ini dirasakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor pariwisata khususnya industri perhotelan di

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya komunikasi dan teknologi, perusahaan dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

I. PENDAHULUAN. Kemajuan dunia pariwisata di Lampung tidak terlepas dari dukungan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Perencanaan Pengembangan Karier

BAB 1 PENDAHULUAN. membutuhkan sumber daya manusia dalam melibatkan proses kegiatan untuk. organisasi sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Profesi akuntan publik mempunyai peran penting dalam penyediaan informasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia global semakin kompleks, sehingga pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. ALFA RETAILINDO KARTASURA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin majunya dan berkembangnya tekhnologi di era globalisasi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. timbulnya tuntutan efisiensi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan kompetitif

BAB I PENDAHULUAN. efektif. Persaingan dunia usaha baik di pasar internasional maupun di pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan oleh Astrinia (2013) yang berjudul Faktor-Faktor yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat, pendapatan daerah, pendapatan pemerintah, dan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini menunjukkan banyaknya perusahaan yang sudah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bali yang ditetapkan sebagai pusat pariwisata di Indonesia bagian tengah merupakan daerah wisata yang terkenal dengan keramah tamahan penduduknya, adat istiadatnya, alamnya yang indah, atraksi wisata serta mempunyai keaneka ragaman kebudayaan masing-masing daerah yang ada di Bali. Keadaan ini membuka peluang bagi perusahaan seperti Maca Villas & Spa untuk lebih berkembang dan mampu menyediakan lapangan pekerjaan dan menyerap tenaga kerja dan memperoleh keuntungan. Di Kabupaten Badung, industri villas semakin berkembang dari tahun ke tahunn. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh semakin berkembangnya sektor-sektor pariwisata, misalnya wisata kuliner, dan wisata belanja. Namun, wisata alam dan udara yang sejuk tidak kalah menarik bagi para wisatawan, sehingga tidak sedikit dari mereka yang memilih Bali sebagai tempat untuk berlibur (Mantra, 2008). Menurut Susilo (2010) villas merupakan salah satu industri jasa yang menyediakan jasa akomodasi/penginapan. Chaisunah et al. (2010) menyatakan industri villas mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga menimbulkan banyak persaingan dalam industri tersebut. Persaingan menjadi semakin ketat dengan munculnya bermacam jenis industri villas yang menawarkan fasilitas dan pelayanan dengan keunikan tersendiri, seperti villas, resort, apartment dan bungalow (Mantra, 2008). 1

Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif. Persaingan dunia pariwisata di Bali saat ini sangat tajam, maka diperlukan suatu sistem pengelolaan yang profesional yang didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten agar mampu bersaing. Menurut Susilo (2010) setiap organisasi baik itu swasta maupun pemerintah akan berupaya dan berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya organisasi yang diindikasikan dengan meningkatnya pendapatan, sejalan pula dengan meningkatnya kesejahteraan para pegawainya. Maca Villas & Spa sebagai suatu perusahaan yang bergerak dibidang jasa penginapan, tentu menginginkan agar usahanya berkembang secara berkesinambungan dalam merebut pangsa pasar dan memperoleh laba. Susilawati (2005) menyatakan keberhasilan tercapainya tujuan suatu perusahaan, baik perusahaan swasta maupun perusahaan milik negara atau sektor publik, sangat tergantung pada kemampuan dan keahlian pimpinan dalam melaksanakan fungsi perusahaan seperti ; pemasaran, produksi, keuangan, administrasi dan personalia. Fungsi perusahaan satu sama lainnya mempunyai hubungan yang saling keterkaitan. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam suatu perusahaan. Oleh karena itu, sumber daya manusia harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi, sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan (Hariandja, 2005 : 2). Sumber daya manusia merupakan aset utama yang harus dikelola secara profesional. Salah satu aspek sumber daya 2

manusia yang dikelola adalah aspek kepuasan kerja, di samping aspek fisik dan aspek keterampilan. Ada beberapa macam cara untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan, meskipun caranya bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan yang lain. Hal ini dilakukan dalam upaya meningkatkan kepuasan karyawan yang berdampak terhadap peningkatan produktivitas perusahaan (Chaisunah et al., 2010). Keberhasilan mencapai tujuan, sangat tergantung pada kemampuan dan keahlian pimpinan dan karyawan dalam melaksanakan fungsi perusahaan seperti pemasaran, produksi, keuangan, administrasi dan personalia. Rifki ( 2012) menjelaskan bahwa perusahaan membutuhkan karyawan yang mampu bekerja lebih baik dan lebih cepat, dan untuk mewujudkan hal tersebut, kepuasan kerja karyawan harus dipelihara dan diperhatikan. Maca Villas & Spa merupakan salah satu usaha jasa akomodasi pariwisata yang beroperasi di Jl Lebak Sari No. 7, Seminyak / Kerobokan, Bali, menawarkan 23 villas satu kamar tidur dan 2 villas dengan dua kamar tidur. Villas ini sengaja dirancang untuk pasangan yang berbulan madu, yang menginginkan privasi. Karyawan yang berstatus pegawai tetap, pada Maca Villas & Spa, pada tahun 2014 berjumlah sebanyak 46 orang karyawan dan 1 orang General Manager. Jumlah karyawan pada Maca Villas & Spa tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 1.1 3

Tabel 1.1 Data Jumlah Karyawan pada Maca Villas & Spa tahun 2014 No Departemen Jumlah Karyawan (Orang) 1 General Manager 1 2 Front Office Department 5 3 Accounting Department 5 4 Sales Department 3 5 Marketing and Communication Department 3 6 Personnel/HRD Department 5 7 Engineering Department 4 8 Housekeeping Department 7 9 Food and Beverage Department 7 10 Pool and Spa Department 5 11 Security Department 2 Jumlah 47 Sumber : Maca Villas & Spa, Tahun 2014 Tabel 1.1 dapat diketahui jumlah karyawan Maca Villas & Spa sejumlah 46 orang karyawan dan 1 orang General manager. Tujuan dicantumkan tabel ini adalah untuk mengetahui banyaknya karyawan (tenaga kerja) yang bekerja pada Maca Villas & Spa yang membantu kelancaran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Maca Villas & Spa, dituntut untuk memiliki keunggulan kompetitif dalam bersaing. Keungulan kompetitif ini, mutlak diperlukan Maca Villas & Spa dalam bersaing dengan villas lainnya. Masalah dalam pengelolaan sumber daya manusia, khususnya dalam membina karyawan adalah kepuasan kerja karyawan. Perusahaan yang bergerak dibidang akomodasi, mempunyai karyawan yang memiliki skill dan rasa puas dalam bekerja, yang akan menimbulkan semangat kerja yang tinggi untuk menjalankan kegiatan perusahaan. Kepuasan kerja ( job satisfaction) karyawan merupakan hal yang harus diperhatikan oleh pihak manajemen sebagai upaya memelihara tingkat kinerja 4

karyawan yang diinginkan. Ketidakpuasan karyawan pada organisasi menyebabkan menurunnya pelaksanaan tugas, meningkatnya absensi, dan penurunan moral organisasi ( Susilo, 2006). Sedangkan pada tingkat individu, ketidak puasan kerja, berkaitan dengan keinginan yang besar untuk keluar dari kerja, meningkatnya stress kerja, dan munculnya berbagai masalah psikologis dan fisik. Salah satu trend manajemen sumber daya manusia era global ini adalah kemampuan manajer dalam membangun komitmen karyawan dengan mendapatkan lebih banyak orang yang terlibat dan senang dengan pekerjaannya. Sehingga timbul kepuasan kerja yang merupakan suatu pernyataan emosional yang positif atau menyenangkan sebagai akibat dari apresiasi terhadap pekerjaan dan pengalaman kerja tertentu. Ramlan (2005) menyebutkan sumber kepuasan kerja terdiri atas pekerjaan yang menantang, imbalan yang sesuai, kondisi atau lingkungan kerja yang mendukung, dan rekan kerja yang mendukung. Kepuasan kerja ditentukan oleh beberapa variabel diantaranya adalah ; kepemimpinan, komitmen organisasional dan imbalan finansial (Tohardi, 2007 : 431). Menurut Siagian (2007 : 57) kepuasan kerja menunjukkan seberapa besar tingkat keseriusan dan tanggung jawab karyawan dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Maka dari itu, diperlukanlah seorang pemimpin yang dapat memberikan semangat kepada karyawan agar dapat diarahkan sesuai dengan tugasnya. Menurut Siagian (2007 : 97) seorang pemimpin harus dapat mewujudkan kepuasan kerja karyawannya. Hal ini menunjukkan bahwa berhasil atau tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan, itu semua bergantung 5

pemimpin. Oleh karena itu diperlukanlah suatu pendekatan ke karyawan agar pemimpin dapat memberikan pengaruhnya kepada karyawan. Mangkunegara (2007:278) menyatakan gaya kepemimpinan partisipatif adalah gaya dimana seorang pemimpin melibatkan seluruh karyawannya dalam pengambilan keputusan, sehingga ada kesan bahwa gaya kepemimpinan partisipatif ini dapat menumbuhkan rasa demokrasi yang tinggi. Situasi ini juga akan berpengaruh terhadap karyawan, mereka merasa dihargai karena mereka dilibatkan langsung dalam pengambilan kebijakan. Sutrisno (2009 : 216) menyatakan bahwa Kepemimpinan memainkan peranan yang dominan, krusial dan kritikal dalam keseluruhan upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan, baik pada tingkat individual, kelompok dan organisasi. Farid (2008) dalam penelitiannya menyatakan bahwa gaya partisipatif dan orientasi prestasi sangat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Pernyataan ini dipertegas oleh Furkan et al. (2012) yang mengungkapkan kepemimpinan partisipatif secara efektif dapat meningkatkan rasa puas karyawan tingkat bawah. Rezvan et al. (2013) menemukan dalam penelitiannya bahwa sikap kepemimpinan partisipatif dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan sehingga terciptanya suasana kerja yang efektif. Melalui observasi, ditemukan gaya kepemimpinan pada Maca Villas & Spa yang diterapkan, dimana kurangnya pimpinan dalam menjalin hubungan yang baik dengan bawahan, pimpinan jarang melibatkan karyawan dalam mengambil keputusan, tidak adanya tugas yang jelas untuk karyawan didalam menjalankan pekerjaannya seperti masih terjadinya miss komunikasi soal tugas dan wewenang 6

yang mengakibatkan karyawan masih mengalami kebingungan dalam menjalankan tugas karena pimpinan kurang jelas di dalam memberikan wewenang dan tanggung jawabnya. Variabel selanjutnya yang menyebabkan rendahnya kepuasan kerja karyawan adalah rendahnya komitmen organisasional dalam perusahaan. Gozhali (2006:193) menyatakan tingkat komitmen perusahaan terhadap karyawan, maupun antara karyawan terhadap perusahaan sangat diperlukan karena melalui komitmen-komitmen tersebut akan tercipta iklim kerja yang professional. Susilo dan Durrotun (2006) membuktikan komitmen organisasional memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Hal ini di perkuat oleh pernyataan (Wahyono, 2005) bahwa komitmen organisasional merupakan perspektif yang bersifat keperilakuan dimana komitmen diartikan sebagai perilaku yang konsisten dengan aktivitas (consistent lines of activity), memiliki ikatan emosional, bertahan dalam perusahaan demi keuntungan dan kewajiban terhadap perusahaan sehingga semakin tinggi komitmen karyawan terhadap organisasi dapat meningkatkan rasa puas dari karyawan tersebut. Leliyana (2008) menyatakan bahwa semakin tinggi komitmen seseorang terhadap tugasnya maka akan semakin tinggi semangat kerja yang akan dihasilkan, yang menuju pada tingkat penilaian yang semakin tinggi. Indriati (2005) menyebutkan bahwa sifat dari komitmen organisasional dapat merubah pekerjaan karyawan sepanjang waktu, yang cenderung lebih bervariasi dan memiliki kebebasan dalam melakukan penilaian. Karyawan cenderung mengalami kebosanan karena pekerjaannya kurang menantang sehingga menyebabkan komitmen karyawan tersebut akan rendah. 7

Variabel lain yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah imbalan finansial (Hasibuan, 2007:203). Imbalan finansial adalah pelengkap baik yang bersifat material yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan (Hasibuan, 2007:185). Farid (2008) menyatakan dalam penelitiannya imbalan finansial mencakup semua jenis pembayaran baik secara langsung maupun tidak langsung, berbentuk materil atau uang maupun penghargaan yang diberikan perusahaan kepada pekerja atau buruhnya. Chaisunah et al. (2010) dalam penelitiannya membuktikan bahwa imbalan finansial dan non finansial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Rifki (2012) mengatakan variabel imbalan finansial salah satu yang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Ramlan (2005) dalam penelitiannya menyatakan bahwa imbalan finansial yang adil dan layak sangat membantu memotivasi karyawan yang berdampak terhadap rasa puas karyawan. Bentuk imbalan finansial yang diberikan kepada karyawan berupa gaji, bonus, hari cuti, tunjangan hari raya, tunjangan makan, tunjangan transport, imbalan kecelakaan kerja, pelayanan dokter 24 jam, persiapan dana pensiun. Berdasarkan hasil wawancara dengan 10 (sepuluh) orang karyawan, terungkap bahwa : kebijaksanaan pemberian imbalan finansial khusunya gaji dan tunjangan transport kepada karyawan belum dapat mencukupi kebutuhan hidup dan harga BBM yang sudah dinaikan pemerintah sehingga membuat biaya semakin naik. Hal ini menunjukan bahwa bentuk imbalan finansial yang diberikan kepada karyawan belum memadai, sehingga mengakibatkan adanya indikasi turunnya rasa puas pada karyawan. 8

Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya dan dilihat dari kondisi nyata yang ada pada Maca Villas & Spa, maka perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh kepemimpinan partisipatif, komitmen organisasional dan imbalan finansial terhadap kepuasan kerja karyawan. Hasil penulisan diharapkan mampu membuat karyawan untuk lebih termotivasi dalam bekerja dan sebagai basis keunggulan bersaing. 1.2 Pokok Permasalahan Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan pokok masalah adalah sebagai berikut. 1) Bagaimanakah pengaruh kepemimpinan partisipatif terhadap kepuasan kerja karyawan di Maca Villas & Spa, Seminyak Bali? 2) Bagaimanakah pengaruh komitmen organisasional terhadap kepuasan kerja karyawan di Maca Villas & Spa, Seminyak Bali? 3) Bagaimanakah pengaruh imbalan finansial terhadap kepuasan kerja karyawan di Maca Villas & Spa, Seminyak Bali? 1.3 Tujuan penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu. 1) Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan partisipatif terhadap kepuasan kerja karyawan di Maca Villas & Spa, Seminyak Bali. 2) Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasional terhadap kepuasan kerja karyawan di Maca Villas & Spa, Seminyak Bali. 9

3) Untuk mengetahui pengaruh imbalan finansial terhadap kepuasan kerja karyawan di Maca Villas & Spa, Seminyak Bali. 1.4 Kegunaan penelitian 1) Kegunaan teoritis, dari penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan bukti emperik dalam bidang ilmu manajemen sumber daya manusia, khususnya dalam aspek kepuasan kerja karyawan serta yang terkait kepemimpinan partisipatif, komitmen organisasional dan imbalan finansial. 2) Kegunaan praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak manajemen dalam merumuskan kebijakan terhadap manajemen SDM Maca Villas & Spa, Seminyak Bali. 1.5 Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran umum mengenai skripsi ini maka penulisannya disusun berdasarkan atas beberapa bab sistematis sehingga antar bab mempunyai hubungan yang erat. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut. BAB I Pendahuluan Secara ringkas diuraikan pokok permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini meliputi latar belakang masalah, pokok permasalahan, tujuan penelitian, kegunaan penelitian. BAB II Kajian Pustaka Bab ini berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan objek penelitian yang meliputi kepemimpinan partisipatif, komitmen 10

organisasi, imbalan finansial dan kepuasan kerja dan rumusan hipotesis. BAB III Metode Penelitian Bab ini memuat identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, teknik penentuan sampel, teknik pengumpulan data serta teknik analisis data. BAB IV Pembahasan Bab ini membahas gambaran umum Perusahaan dan pembahasan hasil penelitian. BAB V Simpulan dan Saran Dalam bab ini akan diuraikan simpulan dari pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dan saran-saran yang dipandang perlu baik untuk pihak manajemen perusahaan maupun penelitian selanjutnya. 11