STATISTIK PEMUDA BLORA TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
KEADAAN KETENAGAKERJAAN SEKADAU TAHUN 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2017

PENDAHULUAN Latar Belakang

KONDISI KETENAGAKERJAAN SEKADAU TAHUN 2015


KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016


KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2012

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan pendapatan (PDRB). Dalam hal ini faktor-faktor produksi yang

Profile Perempuan Indonesia

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2013

I. PENDAHULUAN. di Indonesia tersebut, pada hakekatnya digolongkan menjadi dua yaitu laju

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2011

RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS Jumlah (1) (2) (3) (4) Penduduk yang Mengalami keluhan Sakit. Angka Kesakitan 23,93 21,38 22,67

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014

(Sakernas), Proyeksi Penduduk Indonesia, hasil Sensus Penduduk (SP), Pendataan Potensi Desa/Kelurahan, Survei Industri Mikro dan Kecil serta sumber

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2017

BAB I PENDAHULUAN. menurut data BPS Kota Padang dalam angka 2016, angka harapan hidup Kota

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014


KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA BARAT FEBRUARI 2017

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2015

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

DEMOGRAFI KOTA TASIKMALAYA


KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN NGADA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. KONDISI UMUM KOTA MAKASSAR. Luas Kota Makassar sekitar 175,77 km 2, terletak di bagian Barat

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2017

KATA PENGANTAR. iii. Alfatah Sibua, S.Ag, M.Hum. Indikator Sosial Kabupaten Pulau Morotai 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SULAWESI SELATAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2015

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 733 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN NON FORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2015

KATA PENGANTAR. Profil Penduduk Lanjut Usia 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Boleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jambi Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015

DATA TERPILAH DALAM PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. seperti Negara Indonesia akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Negara

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2012

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja yang mampu menyerapnya. Masalah pengangguran

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015

BAB I PENDAHULUAN. Aspek kependudukan merupakan hal paling mendasar dalam. pembangunan. Dalam nilai universal, penduduk merupakan pelaku dan sasaran

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH


KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2015

BPS PROVINSI JAWA BARAT

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah Agustus 2017

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2012

I. PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk sebanyak juta jiwa penduduk (BPS, 2010).

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Wonosari merupakan salah satu dari 7 kecamatan yang ada di

Penambahan Angkatan Kerja Baru di Provinsi Jawa Tengah

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

Transkripsi:

No. 16/07/33/16/Th.I, 16 Juli 2017 STATISTIK PEMUDA BLORA TAHUN 2015 Pemuda adalah bagian dari penduduk usia produktif yaitu berumur 16-30 tahun. Jumlah pemuda di Kabupaten Blora adalah 167.881 jiwa atau 19,70 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Blora. Menurut tipe daerahnya, persentase pemuda di perkotaan (18,55 persen) lebih kecil dibandingkan dengan di perdesaan (20,06 persen). Sedangkan dilihat dari jenis kelaminnya, baik di daerah perdesaan maupun daerah perkotaan pemuda dengan jenis kelamin perempuan memiliki persentase yang lebih besar dibanding laki-laki. Pemuda menurut status perkawinannya dibagi menjadi belum kawin, kawin dan cerai. Persentase terbesar adalah pemuda yang berstatus kawin, yaitu 57,21 persen. Pemuda yang berstatus belum kawin sebanyak 41,24 persen dan yang berstatus pernah kawin adalah 1,55 persen. Dari aspek pendidikan, pemuda (usia 16 30 tahun) di Kabupaten Blora memiliki rata-rata lama sekolah 7,19 tahun, yang berarti rata-rata pemuda di Kabupaten Blora telah lulus sekolah dasar. Angka ini masih berada di bawah rata-rata Jawa Tengah, yaitu 7,48 tahun. Menurut pendidikan yang ditamatkan, 70,25 persen pemuda di Kabupaten Blora tamat SD, 23,36 persen tamat SMP, dan hanya 4,55 persen yang tamat sampai SMA ke atas. Sedangkan yang tidak/belum pernah sekolah sebesar 0,61 persen dan yang tidak tamat SD sebesar 1,23 persen. Dilihat dari aspek kesehatan, angka kesakitan pemuda Kabupaten Blora tahun 2015 adalah 13,23 persen. Angka ini di atas rata-rata angka kesakitan pemuda di Jawa Tengah yaitu 12,60 persen. Dari sisi ketenagakerjaan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pemuda di Kabupaten Blora juga termasuk tinggi yaitu sebesar 17,82 persen. Angka ini masih lebih besar dibandingkan dengan TPT Jawa Tengah yaitu 14,22 persen. Berita Resmi Statistik Kabupaten Blora No. 16/07/33/17/Th.I, 16 Juli 2017 1

Pemuda adalah warga negara Indonesia yang berusia 16-30 tahun (Undang-Undang RI No. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan). Berbekal kemampuan dan kecakapannya, pemuda mampu menjadi bagian dalam proses pembangunan yang mandiri, kreatif dan berkomitmen. Apabila peran tersebut sudah mampu dijalankan dengan baik, yaitu penuh komitmen dan konsistensi untuk senantiasa melakukan perubahan dan perbaikan demi kesejahteraan masyarakat, serta derap langkah memainkan peran tersebut didasari ilmu dan nilai-nilai agama, maka menjadi harapan besar proses pembangunan akan berhasil mensejahterakan rakyat. 1. Profil Demografi Jumlah pemuda di Kabupaten Blora adalah 167.881 jiwa atau 19,70 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Blora. Persentase pemuda di Kabupaten Blora merupakan yang paling kecil dibanding kelompok umur lainnya, kelompok umur kurang dari 16 tahun sebesar 24,84 persen dan kelompok umur lebih dari 30 tahun sebesar 55,45 persen dari penduduk di Kabupaten Blora. Tabel 1. Persentase Pemuda Blora Menurut Jenis Kelamin dan Tipe Daerah, 2015 Tipe Daerah Laki-Laki Perempuan Total (1) (2) (3) (4) Perdesaan 19,62 20,49 20,06 Perkotaan 17,95 19,12 18,55 Perkotaan + Perdesaan 19,23 20,16 19,70 Kelompok umur pemuda dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok umur, yaitu kelompok umur 16-20 tahun, kelompok umur 21-25 tahun dan kelompok umur 26-30 tahun. Pada tabel 3.2 terlihat bahwa komposisi pemuda Blora menurut kelompok umur di perdesaan dan perkotaan berbeda. Tabel 2. Persentase Pemuda Blora Menurut Kelompok Umur dan Tipe Daerah, 2015 Kelompok Umur Perkotaan Tipe Daerah Perdesaan Perkotaan+ Perdesaan (1) (2) (3) (4) 16-20 tahun 27,42 31,00 30,20 21-25 tahun 39,95 33,32 34,80 26-30 tahun 32,62 35,69 35,00 Total 100,00 100,00 100,00 Berita Resmi Statistik Kabupaten Blora No. 16/07/33/17/Th.I, 16 Juli 2017 2

Gambar 1 memperlihatkan persentase pemuda menurut jenis status perkawinannya, status perkawinan dikelompokkan menjadi tiga yaitu belum kawin, kawin dan pernah kawin. Status perkawinan pernah kawin meliputi mereka yang telah cerai hidup dan cerai mati. Persentase terbesar adalah pemuda yang berstatus kawin, yaitu 57,21 persen. Pemuda yang berstatus belum kawin sebanyak 41,24 persen dan yang berstatus pernah kawin adalah 1,55 persen. Gambar 1. Persentase Pemuda Blora Menurut Status Perkawinan, 2015 Pernah Kawin 1,55 Kawin 57,21 Belum kawin 41,24 0 10 20 30 40 50 60 2. Profil Pendidikan Rata-rata Lama Sekolah Rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang sudah dilalui oleh seseorang di seluruh jenjang pendidikan formal yang diikuti tanpa memperhatikan apakah seseorang tersebut tinggal kelas atau tidak. Rata-rata lama sekolah digunakan sebagai indikator rata-rata tingkat pendidikan yang dicapai oleh masyarakat di suatu daerah. Semakin tinggi rata-rata lama sekolah berarti jenjang pendidikan yang dijalani semakin tinggi. Kabupaten Blora menempati urutan ke 25 dengan rata-rata lama sekolah pemuda 7,19 tahun, yang berarti rata-rata pemuda di Kabupaten Blora telah lulus Sekolah Dasar. Angka ini masih berada di bawah rata-rata Jawa tengah, yaitu 7,48 tahun. Kota Surakarta merupakan wilayah dengan capaian rata-rata lama sekolah pemudanya paling tinggi, yaitu 9,08 tahun dan rata-rata lama sekolah pemuda paling rendah adalah di Kabupaten Brebes, yaitu 6,68 tahun. Perbedaan capaian rata-rata lama sekolah antar daerah dimungkinkan karena perbedaan kemudahan akses ke fasilitas pendidikan formal, perbedaan kondisi geografis wilayah dan kondisi ekonomi merupakan faktor yang berpengaruh terhadap akses pendidikan. Pendidikan yang Ditamatkan Tingkat pendidikan yang ditamatkan dapat memberikan gambaran mengenai kualitas sumber daya manusia. Sehingga pencapaian pembangunan pendidikan di suatu daerah dapat dilihat melalui data-data tersebut. Berita Resmi Statistik Kabupaten Blora No. 16/07/33/17/Th.I, 16 Juli 2017 3

Selain itu, data mengenai tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan juga berguna untuk melakukan perencanaan penawaran tenaga kerja, terutama untuk melihat kualifikasi pendidikan angkatan kerja di suatu wilayah. Gambar 2. Persentase Pemuda Blora Menurut Pendidikan yang Ditamatkan, 2015 80 70 60 50 40 30 20 10 0 0,61 1,23 Tidak/belum pernah sekolah Tidak Punya Ijazah SD 70,25 23,36 4,55 SD/Sederajat SMP/Sederajat SMA/Sederajat ke atas Akses Internet Teknologi internet hadir sebagai media multifungsi. Internet sebagai media pendidikan mampu menghadirkan karakteristik sebagai media interpersonal (e-mail) dan massa (misal: mailing list), bersifat interaktif (misal: chatting) dan memungkinkan komunikasi secara sinkron maupun asinkron. Karakteristik ini memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi secara lebih luas dibandingkan dengan media konvensional. Bagi yang masih bersekolah, teknologi internet dapat dimanfaatkan sebagai media pencari literatur/referensi guna menunjang kegiatan belajarnya. Gambar 3. Proporsi Pemuda Blora yang Masih Bersekolah dan Mengakses Internet, 2015 90,00 85,00 80,00 75,00 70,00 65,00 89,36 79,80 76,37 Laki-Laki Perempuan Total Data Susenas 2015 memperlihatkan sebanyak 79,80 persen pemuda yang masih sekolah pernah mengakses internet dalam tiga bulan terakhir. Jika dilihat dari jenis kelamin, terdapat perbedaan proporsi pemuda masih sekolah yang mengakses internet dalam 3 bulan terakhir, pemuda laki-laki (89,36 persen) lebih banyak dibandingkan pemuda perempuan (76,37 persen). Idealnya pemuda berstatus masih sekolah dapat mengakses internet sebagai sarana belajar dan menambah wawasan. Berita Resmi Statistik Kabupaten Blora No. 16/07/33/17/Th.I, 16 Juli 2017 4

3. Profil Kesehatan Angka Kesakitan Pemuda Penurunan kondisi kesehatan atau daya tahan tubuh yang dialami oleh seseorang dapat mengakibatkan terganggunya aktivitas sehari-hari seperti bekerja, sekolah, mengurus rumah tangga atau kegiatan lainnya, sehingga hal ini dapat mempengaruhi mengganggu produktivitas kerja dan akhirnya mengganggu kinerja secara keseluruhan. Apabila kondisi tersebut menyebabkan terganggunya kegiatan yang bersangkutan, maka orang tersebut dapat dikategorikan sakit. Angka kesakitan (morbidity rate) pemuda adalah proporsi pemuda yang mengalami masalah kesehatan sehingga mengganggu kegiatan/aktivitas sehari-hari selama satu bulan terakhir. Tabel 3. Angka Kesakitan Pemuda Blora Menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2015 Tipe Daerah Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan Total (1) (2) (3) (4) Perkotaan 24,90 23,87 24,39 Perdesaan 12,88 7,98 10,38 Total 15,38 11,15 13,23 Lama Sakit Rata-rata lama sakit dapat memberikan gambaran tingkat keparahan sakit yang diderita oleh seseorang. Tabel 5.3 memperlihatkan rata-rata lama sakit pemuda menurut tipe daerah dan jenis kelamin. Sebagian besar pemuda yang mengalami gangguan kesehatan, lama sakitnya antara 1-3 hari, yaitu 52,70 persen. Sebesar 37,71 persen pemuda lama sakitnya antara 4 sampai dengan 7 hari, sedangkan 9,6 persen pemuda lama sakitnya lebih dari 7 hari. Tabel 4. Persentase Pemuda Blora yang Sakit Menurut Tipe Daerah dan Lamanya Sakit, 2015 Tipe Daerah Lamanya Sakit 1-3 hari 4-7 hari 8 hari Total (1) (2) (3) (4) (5) Perkotaan 52,14 36,94 10,92 100,00 Perdesaan 53,03 38,17 8,80 100,00 Total 52,70 37,70 9,60 100,00 Berita Resmi Statistik Kabupaten Blora No. 16/07/33/17/Th.I, 16 Juli 2017 5

Partisipasi Keluarga Berencana (KB) Tabel 5 menunjukkan persentase pemuda perempuan menurut status penggunaan alat kontrasepsi. Pemuda perempuan merupakan sasaran yang tepat untuk pelaksanaan program keluarga berencana mengingat bahwa masa kesuburan wanita berada pada usia 15-49 tahun. Pemuda perempuan di Kabupaten Blora yang sedang menggunakan alat kontrasepsi sebesar 70,73 persen, yang pernah menggunakan adalah 14,29 persen dan 14,98 persen tidak pernah menggunakan. Tabel 5. Persentase Pemuda Perempuan Pernah Kawin Menurut Partisipasi Program KB dan Tipe Daerah, 2015 Partisipasi Program KB Tipe Daerah Pernah Tidak Total Sedang KB KB Pernah (1) (2) (3) (4) (5) Perkotaan 24,09 59,82 16,09 100,00 Perdesaan 11,98 73,30 14,72 100,00 Total 14,29 70,73 14,98 100,00 Berita Resmi Statistik Kabupaten Blora No. 16/07/33/17/Th.I, 16 Juli 2017 6