No. 16/07/33/16/Th.I, 16 Juli 2017 STATISTIK PEMUDA BLORA TAHUN 2015 Pemuda adalah bagian dari penduduk usia produktif yaitu berumur 16-30 tahun. Jumlah pemuda di Kabupaten Blora adalah 167.881 jiwa atau 19,70 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Blora. Menurut tipe daerahnya, persentase pemuda di perkotaan (18,55 persen) lebih kecil dibandingkan dengan di perdesaan (20,06 persen). Sedangkan dilihat dari jenis kelaminnya, baik di daerah perdesaan maupun daerah perkotaan pemuda dengan jenis kelamin perempuan memiliki persentase yang lebih besar dibanding laki-laki. Pemuda menurut status perkawinannya dibagi menjadi belum kawin, kawin dan cerai. Persentase terbesar adalah pemuda yang berstatus kawin, yaitu 57,21 persen. Pemuda yang berstatus belum kawin sebanyak 41,24 persen dan yang berstatus pernah kawin adalah 1,55 persen. Dari aspek pendidikan, pemuda (usia 16 30 tahun) di Kabupaten Blora memiliki rata-rata lama sekolah 7,19 tahun, yang berarti rata-rata pemuda di Kabupaten Blora telah lulus sekolah dasar. Angka ini masih berada di bawah rata-rata Jawa Tengah, yaitu 7,48 tahun. Menurut pendidikan yang ditamatkan, 70,25 persen pemuda di Kabupaten Blora tamat SD, 23,36 persen tamat SMP, dan hanya 4,55 persen yang tamat sampai SMA ke atas. Sedangkan yang tidak/belum pernah sekolah sebesar 0,61 persen dan yang tidak tamat SD sebesar 1,23 persen. Dilihat dari aspek kesehatan, angka kesakitan pemuda Kabupaten Blora tahun 2015 adalah 13,23 persen. Angka ini di atas rata-rata angka kesakitan pemuda di Jawa Tengah yaitu 12,60 persen. Dari sisi ketenagakerjaan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pemuda di Kabupaten Blora juga termasuk tinggi yaitu sebesar 17,82 persen. Angka ini masih lebih besar dibandingkan dengan TPT Jawa Tengah yaitu 14,22 persen. Berita Resmi Statistik Kabupaten Blora No. 16/07/33/17/Th.I, 16 Juli 2017 1
Pemuda adalah warga negara Indonesia yang berusia 16-30 tahun (Undang-Undang RI No. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan). Berbekal kemampuan dan kecakapannya, pemuda mampu menjadi bagian dalam proses pembangunan yang mandiri, kreatif dan berkomitmen. Apabila peran tersebut sudah mampu dijalankan dengan baik, yaitu penuh komitmen dan konsistensi untuk senantiasa melakukan perubahan dan perbaikan demi kesejahteraan masyarakat, serta derap langkah memainkan peran tersebut didasari ilmu dan nilai-nilai agama, maka menjadi harapan besar proses pembangunan akan berhasil mensejahterakan rakyat. 1. Profil Demografi Jumlah pemuda di Kabupaten Blora adalah 167.881 jiwa atau 19,70 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Blora. Persentase pemuda di Kabupaten Blora merupakan yang paling kecil dibanding kelompok umur lainnya, kelompok umur kurang dari 16 tahun sebesar 24,84 persen dan kelompok umur lebih dari 30 tahun sebesar 55,45 persen dari penduduk di Kabupaten Blora. Tabel 1. Persentase Pemuda Blora Menurut Jenis Kelamin dan Tipe Daerah, 2015 Tipe Daerah Laki-Laki Perempuan Total (1) (2) (3) (4) Perdesaan 19,62 20,49 20,06 Perkotaan 17,95 19,12 18,55 Perkotaan + Perdesaan 19,23 20,16 19,70 Kelompok umur pemuda dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok umur, yaitu kelompok umur 16-20 tahun, kelompok umur 21-25 tahun dan kelompok umur 26-30 tahun. Pada tabel 3.2 terlihat bahwa komposisi pemuda Blora menurut kelompok umur di perdesaan dan perkotaan berbeda. Tabel 2. Persentase Pemuda Blora Menurut Kelompok Umur dan Tipe Daerah, 2015 Kelompok Umur Perkotaan Tipe Daerah Perdesaan Perkotaan+ Perdesaan (1) (2) (3) (4) 16-20 tahun 27,42 31,00 30,20 21-25 tahun 39,95 33,32 34,80 26-30 tahun 32,62 35,69 35,00 Total 100,00 100,00 100,00 Berita Resmi Statistik Kabupaten Blora No. 16/07/33/17/Th.I, 16 Juli 2017 2
Gambar 1 memperlihatkan persentase pemuda menurut jenis status perkawinannya, status perkawinan dikelompokkan menjadi tiga yaitu belum kawin, kawin dan pernah kawin. Status perkawinan pernah kawin meliputi mereka yang telah cerai hidup dan cerai mati. Persentase terbesar adalah pemuda yang berstatus kawin, yaitu 57,21 persen. Pemuda yang berstatus belum kawin sebanyak 41,24 persen dan yang berstatus pernah kawin adalah 1,55 persen. Gambar 1. Persentase Pemuda Blora Menurut Status Perkawinan, 2015 Pernah Kawin 1,55 Kawin 57,21 Belum kawin 41,24 0 10 20 30 40 50 60 2. Profil Pendidikan Rata-rata Lama Sekolah Rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang sudah dilalui oleh seseorang di seluruh jenjang pendidikan formal yang diikuti tanpa memperhatikan apakah seseorang tersebut tinggal kelas atau tidak. Rata-rata lama sekolah digunakan sebagai indikator rata-rata tingkat pendidikan yang dicapai oleh masyarakat di suatu daerah. Semakin tinggi rata-rata lama sekolah berarti jenjang pendidikan yang dijalani semakin tinggi. Kabupaten Blora menempati urutan ke 25 dengan rata-rata lama sekolah pemuda 7,19 tahun, yang berarti rata-rata pemuda di Kabupaten Blora telah lulus Sekolah Dasar. Angka ini masih berada di bawah rata-rata Jawa tengah, yaitu 7,48 tahun. Kota Surakarta merupakan wilayah dengan capaian rata-rata lama sekolah pemudanya paling tinggi, yaitu 9,08 tahun dan rata-rata lama sekolah pemuda paling rendah adalah di Kabupaten Brebes, yaitu 6,68 tahun. Perbedaan capaian rata-rata lama sekolah antar daerah dimungkinkan karena perbedaan kemudahan akses ke fasilitas pendidikan formal, perbedaan kondisi geografis wilayah dan kondisi ekonomi merupakan faktor yang berpengaruh terhadap akses pendidikan. Pendidikan yang Ditamatkan Tingkat pendidikan yang ditamatkan dapat memberikan gambaran mengenai kualitas sumber daya manusia. Sehingga pencapaian pembangunan pendidikan di suatu daerah dapat dilihat melalui data-data tersebut. Berita Resmi Statistik Kabupaten Blora No. 16/07/33/17/Th.I, 16 Juli 2017 3
Selain itu, data mengenai tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan juga berguna untuk melakukan perencanaan penawaran tenaga kerja, terutama untuk melihat kualifikasi pendidikan angkatan kerja di suatu wilayah. Gambar 2. Persentase Pemuda Blora Menurut Pendidikan yang Ditamatkan, 2015 80 70 60 50 40 30 20 10 0 0,61 1,23 Tidak/belum pernah sekolah Tidak Punya Ijazah SD 70,25 23,36 4,55 SD/Sederajat SMP/Sederajat SMA/Sederajat ke atas Akses Internet Teknologi internet hadir sebagai media multifungsi. Internet sebagai media pendidikan mampu menghadirkan karakteristik sebagai media interpersonal (e-mail) dan massa (misal: mailing list), bersifat interaktif (misal: chatting) dan memungkinkan komunikasi secara sinkron maupun asinkron. Karakteristik ini memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi secara lebih luas dibandingkan dengan media konvensional. Bagi yang masih bersekolah, teknologi internet dapat dimanfaatkan sebagai media pencari literatur/referensi guna menunjang kegiatan belajarnya. Gambar 3. Proporsi Pemuda Blora yang Masih Bersekolah dan Mengakses Internet, 2015 90,00 85,00 80,00 75,00 70,00 65,00 89,36 79,80 76,37 Laki-Laki Perempuan Total Data Susenas 2015 memperlihatkan sebanyak 79,80 persen pemuda yang masih sekolah pernah mengakses internet dalam tiga bulan terakhir. Jika dilihat dari jenis kelamin, terdapat perbedaan proporsi pemuda masih sekolah yang mengakses internet dalam 3 bulan terakhir, pemuda laki-laki (89,36 persen) lebih banyak dibandingkan pemuda perempuan (76,37 persen). Idealnya pemuda berstatus masih sekolah dapat mengakses internet sebagai sarana belajar dan menambah wawasan. Berita Resmi Statistik Kabupaten Blora No. 16/07/33/17/Th.I, 16 Juli 2017 4
3. Profil Kesehatan Angka Kesakitan Pemuda Penurunan kondisi kesehatan atau daya tahan tubuh yang dialami oleh seseorang dapat mengakibatkan terganggunya aktivitas sehari-hari seperti bekerja, sekolah, mengurus rumah tangga atau kegiatan lainnya, sehingga hal ini dapat mempengaruhi mengganggu produktivitas kerja dan akhirnya mengganggu kinerja secara keseluruhan. Apabila kondisi tersebut menyebabkan terganggunya kegiatan yang bersangkutan, maka orang tersebut dapat dikategorikan sakit. Angka kesakitan (morbidity rate) pemuda adalah proporsi pemuda yang mengalami masalah kesehatan sehingga mengganggu kegiatan/aktivitas sehari-hari selama satu bulan terakhir. Tabel 3. Angka Kesakitan Pemuda Blora Menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2015 Tipe Daerah Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan Total (1) (2) (3) (4) Perkotaan 24,90 23,87 24,39 Perdesaan 12,88 7,98 10,38 Total 15,38 11,15 13,23 Lama Sakit Rata-rata lama sakit dapat memberikan gambaran tingkat keparahan sakit yang diderita oleh seseorang. Tabel 5.3 memperlihatkan rata-rata lama sakit pemuda menurut tipe daerah dan jenis kelamin. Sebagian besar pemuda yang mengalami gangguan kesehatan, lama sakitnya antara 1-3 hari, yaitu 52,70 persen. Sebesar 37,71 persen pemuda lama sakitnya antara 4 sampai dengan 7 hari, sedangkan 9,6 persen pemuda lama sakitnya lebih dari 7 hari. Tabel 4. Persentase Pemuda Blora yang Sakit Menurut Tipe Daerah dan Lamanya Sakit, 2015 Tipe Daerah Lamanya Sakit 1-3 hari 4-7 hari 8 hari Total (1) (2) (3) (4) (5) Perkotaan 52,14 36,94 10,92 100,00 Perdesaan 53,03 38,17 8,80 100,00 Total 52,70 37,70 9,60 100,00 Berita Resmi Statistik Kabupaten Blora No. 16/07/33/17/Th.I, 16 Juli 2017 5
Partisipasi Keluarga Berencana (KB) Tabel 5 menunjukkan persentase pemuda perempuan menurut status penggunaan alat kontrasepsi. Pemuda perempuan merupakan sasaran yang tepat untuk pelaksanaan program keluarga berencana mengingat bahwa masa kesuburan wanita berada pada usia 15-49 tahun. Pemuda perempuan di Kabupaten Blora yang sedang menggunakan alat kontrasepsi sebesar 70,73 persen, yang pernah menggunakan adalah 14,29 persen dan 14,98 persen tidak pernah menggunakan. Tabel 5. Persentase Pemuda Perempuan Pernah Kawin Menurut Partisipasi Program KB dan Tipe Daerah, 2015 Partisipasi Program KB Tipe Daerah Pernah Tidak Total Sedang KB KB Pernah (1) (2) (3) (4) (5) Perkotaan 24,09 59,82 16,09 100,00 Perdesaan 11,98 73,30 14,72 100,00 Total 14,29 70,73 14,98 100,00 Berita Resmi Statistik Kabupaten Blora No. 16/07/33/17/Th.I, 16 Juli 2017 6