ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DAN PT BANK BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI Maris

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAKSI Sampai saat ini privatisasi BUMN masih menjadi salah satu dari isu yang paling controversial dalam perekonomian Indonesia. Di satu pihak, pr

ABSTRAKSI Sampai saat ini privatisasi BUMN masih menjadi salah satu dari isu yang paling controversial dalam perekonomian Indonesia. Di satu pihak, pr

Menurut Marrie Muhamad Mantan Menteri Keuangan mengatakan bahwa ada dua pihak yang kontra-privatisasi, dan pihak yang pro-privatisasi. Pihak yang kont

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

Analisis Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengetahui tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus PT.BNI (Persero), Tbk.

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA BANK UMUM BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

Analisis Tingkat Kesehatan Perbankan Metode Camels (Studi Kasus Pada Bank Milik Pemerintah Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode )

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

No.6/ 23 /DPNP Jakarta, 31 Mei S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang mempunyai dana yang kelebihan dengan pihak yang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Kinerja (LDR) Bank Umum Tahun

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN TEKNIK ANALISA CAMEL. PRAMESTI LESMANA FITRI Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Malang

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT BANK ARTOS INDONESIA Tbk PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar, serta pemenuhan modal yang memadai (Widati, 2012).

Tessa Aulia Rahman Nengah Sudjana Zahroh ZA Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Analisis Rasio Camel Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Pada Bank Muamalat Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

Analisis Kinerja PT. Bank Tabungan Negara (PERSERO), Tbk Dengan Menggunakan Metode CAMEL dan Metode RGEC

ANALISIS KESEHATAN BANK PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. Faimatul Khoyimah, Elfreda A Lau 2, Suyatin 3

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.

BAB I PENDAHULUAN. ukur kemajuan negara yang bersangkutan. Oleh karena itu bank dapat. berupa Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, maupun Badan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC. Abstrak

BAB I Latar Belakang. Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, banyak bank konvensional yang bermasalah akibat negative spread,

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi. Karena perbankan mempunyai fungsi utama sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut memerlukan dana dalam jumlah yang besar. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. jasa bank lainnya (Kasmir, 2015). Menurut Peraturan Bank Indonesia

Jurusan Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK UNTUK MENGETAHUI TINGKAT KESEHATAN BANK (Studi Kasus PT. BNI (Persero), Tbk)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham merupakan sertifikat yang menunjukan bukti kepemilikan

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK INTERNASIONAL

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS DAN RGEC PADA PT. BANK XXX PERIODE

Hal 9-2. C tive by Ticha. Hal 9-4. C tive by Ticha

III. METODE PENELITIAN

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT BANK MANDIRI ( PERSERO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMELS PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

BAB X PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (CAMELS)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada tahun 2009 & 2010 Bank Mandiri Mendapat peringkat 2 artinya Bank

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT BPR MASARAN MITRA ANDA KABUPATEN SRAGEN. Oleh: JUNI TRISNOWATI (Dosen FE-UNSA)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk

Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan Terhadap Modal Bank. 2. Kualitas Aset (Asset) Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan Terhadap Aktiva Produktif

BAB I PENDAHULUAN. atau nasabah. Sebagai lembaga kepercayaan maka bank dalam operasinya selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN MENGENAI TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL ( Studi Kasus Pada PT. Bank Bukopin Tbk Periode )

BAB IV ANALISIS DATA

: Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode RGEC Pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. : I Made Paramartha NIM :

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kasmir, 2012:2) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 tentang Akuntansi Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh unit ekonomi yang surplus kepada unit-unit ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi sebagai Financial Intermediary (perantara keuangan ) atau perantara

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna memperoleh Gelar. Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan merupakan sektor yang cukup dinamis dan meluas cakupanya,

AKUNTABEL 15 (1),

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

SUATU STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE CAMEL DALAM MENILAI TINGKAT KESEHATAN BANK

BAB III METODOLOGI. Langkah awal yang dilakukan dalam memulai penelitian ini adalah dengan

Maria Sibuea EB11 Pembimbing : Agustin Rusianasari, SE., MM

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK NEGARA INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan erat dengan sector keuangan. Banyak sekali lembaga-lembaga keuangan

PERBANDINGAN ANALISIS CAMEL DAN RGEC DALAM MENILAI TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK CENTRAL ASIA, TBK.

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT. BANK AGRONIAGA (TBK) DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS

AGUS KURNIAWAN( ) & SUSILOWATI DYAH KUSUMANINGTYAS SE. MM.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskriptif penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran masingmasing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perbankan sebagai bagian dari perekonomian, memiliki peranan

Yulia W. Kaligis, Analisis Tingkat Kesehatan

Transkripsi:

ANALYSIS OF HEALTH PT BANK INDONESIA (PERSERO) TBK PT BANK AND STATE BANK (PERSERO) TBK BEFORE AND AFTER PRIVATIZATION Marisa Undergraduate Program, Faculty of Economics Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Keywords: Analysis of Bank soundness, CAMELS ABSTRACT Until now, the privatization of SOEs is still one of the most controversial issues in the Indonesian economy. On the one hand, privatization is still recognized and needed to help close the financing gap (gap financing) State Budget (APBN), but in addition it is also intended that the privatization of SOEs to be more efficient. Banking sector is one of the business sector SOEs targeted for privatization. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk and the State Savings Bank (Persero) Tbk is a state-owned banks that have been privatized by the government. With the aim of the research results were used to determine the health level of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk and the State Savings Bank (Persero) Tbk before and after privatization. Privatization conducted by PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk in the early years after privatization did not improve the performance of the bank, while at the State Savings Bank (Persero) Tbk, which has been very beneficial because of privatization performance of the bank's early, suffers improvement.

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DAN PT BANK BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI Marisa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma www.icha.chacha15@yahoo.co.id ABSTRACT Until now, the privatization of SOEs is still one of the most controversial issues in the Indonesian economy. On the one hand, privatization is still recognized and needed to help close the financing gap (gap financing) State Budget (APBN), but in addition it is also intended that the privatization of SOEs to be more efficient. Banking sector is one of the business sector SOEs targeted for privatization. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk and the State Savings Bank (Persero) Tbk is a state-owned banks that have been privatized by the government. With the aim of the research results were used to determine the health level of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk and the State Savings Bank (Persero) Tbk before and after privatization. Privatization conducted by PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk in the early years after privatization did not improve the performance of the bank, while at the State Savings Bank (Persero) Tbk, which has been very beneficial because of privatization performance of the bank's early, suffers improvement. Keywords: Analysis of Bank soundness, CAMELS

ABSTRAKSI Sampai saat ini privatisasi BUMN masih menjadi salah satu dari isu yang paling controversial dalam perekonomian Indonesia. Di satu pihak, privatisasi masih diakui dan diperlukan untuk membantu menutup ketimpangan pembiayaan (financing gap) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), namun selain itu privatisasi juga dimaksudkan agar BUMN menjadi lebih efisien. Sector perbankan merupakan salah satu sector usaha BUMN yang menjadi sasaran privatisasi. PT Bank Negara Indonesia (Persero),Tbk dan Bank Tabungan Negara (Persero),Tbk merupakan bank BUMN yang telah diprivatisasi oleh pemerintah. Dengan tujuan tersebut maka dilakukan penelitian untuk mengetahui tingkat kesehatan PT Bank Negara Indonesia (Persero),Tbk dan Bank Tabungan Negara (Persero),Tbk sebelum dan setelah privatisasi. Privatisasi yang dilakukan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero),Tbk pada awal tahun setelah privatisasi tidak memperbaiki kinerja bank tersebut, sedangkan pada PT Bank Tabungan Negara (Persero),Tbk, privatisasi yang dilakukan sangat bermanfaat karena dari awal dilakukannya privatisasi kinerja bank tersebut mengalami perbaikan. Kata Kunci: Analisis tingkat kesehatan Bank, CAMELS

PENDAHULUAN Sampai saat ini privatisasi BUMN masih menjadi salah satu dari isu yang paling controversial dalam perekonomian Indonesia. Menurut Muhamad mantan Menteri Keuangan BUMN mengatakan bahwa ada dua pihak yang kontra-privatisasi dan pihak yang pro-privatisasi. Pihak yang kontraprivatisasi, menuduh privatisasi hanya diperlukan untuk membantu menutup ketimpangan pembiayaan (financing gap) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Mereka mengkhwatirkan akan dampak negatifnya bagi masyarakat, yaitu pemutusan hubungan kerja, dominasi modal asing, dan terjadinya peningkatan kesenjangan dalam pendapatan. Namun pihak yang pro-privatisasi dapat menciptakan BUMN lebih sehat, efisien dan dapat berkompetisi di pasar modal Sector perbankan merupakan salah satu sector usaha BUMN yang menjadi sasaran privatisasi selain sector lainnya. Dalam era globalisasi ini perbankan nasional haruas berusaha lebih keras lagi mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan yang semakin berat. Kondisi perekonomian Indonesia yang serba makin tak menentu mengakibatkan tingginya resiko suatu perbankan untuk mengalami kesulitan keuangan yang akan memperburuk kesehatannya. Penelitian ini menggunakan alat analisis yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu dengan menggunakan metode CAMELS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan dan perbandingan kesehatan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sebelum dan setelah dilakukannya privatisasi. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai tolok ukur apakah privatisasi yang dilakukan pemerintah pada sektor perbankan ini diperlukan atau tidak. LANDASAN TEORI Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No. 06/w/PBI/2004 tentang system penilaian tingkat kesehatan Bank Umum. Tingkat kesehatan bank merupakan hasil penilaian kuantitatifatas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja bank tertentu. Penilaian tingkat

kesehatan bank mencakup penilaian terhadap factor CAMELS yang terdiri dari Permodalan (Capital), Kualitas asset (Asset Quality), Manajemen (Management), Rentabilitas (Earnings), Likuiditas (Likuidity) dan Sensitivitas terhadap resiko pasar (Sensitivity to market risk). Pengertian Privatisasi Privatisasi menurut peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 33 Tahun 2005 tentang tata cara privatisasi perusahaan perseroan (persero) adalah penjualan saham persero, baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain dalam rangka meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, memperbesar manfaat bagi negara dan masyarakat serta memperluas pemilikan saham oleh masyarakat. Manfaat Privatisasi Manfaat dari privatisasi adalah sebagai berikut: 1. BUMN akan menjadi lebih transparan, sehingga dapat mengurangi praktek KKN. 2. Manajemen BUMN menjadi lebih independen, termasuk bebas dari intervensi birokrasi. 3. BUMN akan memperoleh akses pemasaran ke pasar global, selain pasar domestic. 4. BUMN akan memperoleh modal ekuitas baru berupa fresh money sehingga pengembangan usaha menjadi lebih cepat. 5. BUMN akan memperoleh transfer of tehnology, terutama teknologi proses produksi. 6. Terjadi transformasi corporate culture dari budaya birokrasi yang lamban menjadi budaya koeporasi yang lincah. 7. Mengurangi defisit APBN, karena dana yang masuk sebagian untuk menambah kas APBN. 8. BUMN akan mengalami peningkatan kinerja operasional keuangan, karena pengelolaan perusahaan lebih efisien. Metode Privatisasi Privatisasi dapat dilakukan melaui beberapa metode antara lain sebagai berikut: 1. Initial Public Offering (IPO) Penjualan saham suatu perusahaan melalui pasar modal, apabila hal tersebut dilakukan untuk pertama

kali maka disebut Penawaran umum Perdana (IPO) atau go public 2. Direct / Trade Sale / Strategi sale (Penjualan Langsung) Penjualan saham perusahaan kepada mitra strategis atau investor financial dengan cara tender dan negosiasi. 3. Management dan Employee by out (M/EBO) MBO merupakan pembelian saham mayoritas oleh suatu konsorsium yang diorganisasi dan dipimpin oleh manajer yang ada. EBO adalah Skema yang memungkinkan karyawan perusahaan untuk ikut memiliki saham perusahaan tempat mereka bekerja atau biasa disebut Employee Share Ownership Plan (ESOP). 4. Management Contract (Joint) Menyerahkan pengelolaan asset dalam waktu tertentu dengan fee yang ditetapkan berdasarkan kinerja. 5. Liquidation Likuidasi adalah menutup perusahaan dengan menjual perusahaan sebagai usaha yang going concern atau menjual assetnya. Pemilihan metode privatisasi untuk masing masing BUMN memerlukan kajian secara mendalam dengan memperhatikan kebijakan dan sasaran privatisasi secara nasional, strategi, kinerja dan kebutuhan perusahaan yang diprivatisasi serta kelayakan pasar modal dan tingkat ketertarikan investor terhadap perusahaan yang diprivatisasi. METODELOGI PENELITIAN Permodalan (capital) 1. Kecukupan pemenuhan KPMM terhadap ketentuan yang berlaku. 2. Komposisi Permodalan 3. Aktiva produktif yang diklasifikasikan (APYD) yang dibandingkan dengan modal bank

Kualitas Asset (Assets Quality) 1. Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan dengan total aktiva produktif. 2. Tingkat kecukupan pembentukan PPAP Formula: pendapatan operasional (BOPO) Likuiditas (Liquidity) 1. Loan to deposit Ratio (LDR) Rentabilitas (Earnings) 1. Return On Asset (ROA) 2. Return On Equity (ROE) 3. Net Interest Margin (NIM) 4. Biaya operasional dibandingkan dengan

PEMBAHASAN Rangkuman Hasil Penelitian PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dan Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Sebelum dan Setelah Privatisasi tahun setelah privatisasi tidak memperbaiki kinerja bank tersebut. No Aspek yang dinilai PT BNI (Persero) Tbk PT BTN (Persero) Tbk Sebelum Setelah Sebelum Setelah 1. Permodalan 2. Kualitas Asset Cukup Cukup 3. Rentabilitas Sangat 4. Likuiditas Kurang Tidak Kurang Kurang Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa: 1. Setelah privatisasi aspek permodalan dan rentabilitas PT Bank Negara Indonesia baik sebelum dan setelah privatisasi tidak mengalami perubahan. Perubahan terjadi pada aspek kualitas asset dan likuiditas yang mengalami penurunan setelah di privatisasi. 2. Privatisasi yang dilakukan oleh PT Bank Negara Indonesia pada awal 3. Setelah privatisasi aspek permodalan dan likuiditas PT Bank Tabungan Negara baik sebelum dan setelah privatisasi tidak mengalami perubahan. Perubahan terjadi pada aspek kualitas asset dan rentabilitas yang mengalami peningkatan setelah privatisasi. 4. Privatisasi yang dilakukan oleh PT Bank Tabungan Negara sangat bermanfaat karena dari awal dilakukannya privatisasi kinerja bank tersebut mengalami perbaikan.

KESIMPULAN Setelah melakukan perhitungan dan analisis pada setiap komponen Permodalan (Capital), Kualitas Asset (Asset Quality), Rentabilitas (Earnings) dan Likuiditas (Liquidity), maka ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat kesehatan PT Bank Negara Indonesia (Persero),Tbk selama periode 1994-1997 dari sisi permodalan dapat disimpulkan baik sebelum dan setelah privatisasi tetap mendapat predikat sehat. Dari sisi kualitas aktiva dapat disimpulkan sebelum privatisasi mendapat predikat sehat dan setelah privatisasi mendapat predikat cukup sehat. Dari sisi rentabilitas dapat disimpulkan baik sebelum dan setelah privatisasi tetap mendapat predikat sehat. Dari sisi komponen Likuiditas sebelum privatisasi mendapat predikat kurang sehat dan setelah privatisasi menduduki predikat tidak sehat. 2. Setelah privatisasi aspek permodalan dan rentabilitas PT Bank Negara Indonesia baik sebelum dan setelah privatisasi tidak mengalami perubahan. Perubahan terjadi pada aspek kualitas asset dan likuiditas yang mengalami penurunan setelah di privatisasi. 3. Tingkat kesehatan PT Bank Tabungan Negara (Persero),Tbk selama periode Juni 2009-Maret 2010 dari sisi permodalan, dapat disimpulkan baik sebelum dan setelah privatisasi tetap mendapat predikat sehat. Dari sisi kualitas aktiva dapat disimpulkan sebelum privatisasi mendapat predikat cukup sehat dan setelah privatisasi mendapat predikat sehat. Dari sisi rentabilitas dapat disimpulkan sebelum privatisasi mendapat predikat sehat dan setelah privatisasi mendapat predikat sangat sehat. Dari sisi komponen Likuiditas, baik sebelum dan setelah privatisasi mendapat predikat kurang sehat. 4. Setelah privatisasi aspek permodalan dan likuiditas PT Bank Tabungan Negara baik sebelum dan setelah privatisasi tidak mengalami perubahan. Perubahan terjadi pada aspek kualitas asset dan rentabilitas yang mengalami peningkatan setelah privatisasi.

Jadi dampak positif dari adanya privatisasi pada kedua bank ini adalah adanya peningkatan pada aspek permodalan dan rentabilitas karena dengan adanya privatisasi berarti bank mendapat suntikan modal baru yang membantu kegiatan operasional bank tersebut dalam meningkatkan pendapatan untuk memaksimalkan laba. Sedangkan dampak negative dari adanya privatisasi ini adalah pendapatan deviden Negara akan semakin kecil selain itu juga berpengaruh pada masyarakat karena akan didominasi oleh pihak asing/swasta yang akan berpengaruh pada pemutusan hubungan kerja dan kesenjangan pendapatan.

DAFTAR PUSTAKA Arthesa, Ade dan Edia Handima. 2006. Bank & Lembaga Keuangan Bukan Bank. PT Indeks. Jakarta.. 2005. Direktori Perbankan Indonesia. 2004. Jakarta. Surat Edaran Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.. Surat Edaran Nomor 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 Perihal Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Kasmir. 2004. Bank & Lembaga Keuangan Lainnya. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta. 2000 Manajemen Perbankan. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta. Manurung, Mandala dan Prathama Rahardja, 2004. Uang, Perbankan dan Ekonomi Moneter. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Peraturan Pemerintah tanggal 5 September 2005 Tentang Tata Cara Privatisasi Perusahaan Perseroan (Persero. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) 1994. Jakarta. Laporan Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1997. Jakarta PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2009 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Jakarta Triandaru, Sigit dan Totok Budi Santoso. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Salemba empat. Jakarta Website at http:// www.idx.co.id Laporan Keuangan Bank Tabungan Negara