Accounting Analysis Journal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kegiatan bisnisnya

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hadirnya World Trade Organization (WTO) pada tingkat global dan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan inovasi secara terus-menerus. Dalam rangka untuk dapat bertahan

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN, PERTUMBUHAN DAN NILAI PASAR PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. strategi bisnis dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (laborbased business)

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan.

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya supaya dapat survive menghadapi persaingan yang ada. Perubahan cara

BAB I PENDAHULUAN. Knowledge-based economyditandai dengan kemajuan di bidang teknologi

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PENELITIAN, DAN HIPOTESIS. Resources Based Theory dipelopori oleh Penrose (1959) yang mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya yang sebelumnya berdasarkan pada tenaga kerja (labor-based business)

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. signifikan pada keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu organisasi, sehingga

Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Financial Performance, Growth, Dan Market Value

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi global ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru

BAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital

DAFTAR PUSTAKA. Deegan, C. (2004). Financial Accounting Theory. McGrow-Hill. Book Company. Sidney.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan. Dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pun harus mengubah pola manajemen dari pola manajemen. Pengetahuan telah diakui sebagai komponen bisnis yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2 Nomor 3 Tahun 2013, Halaman 1 ISSN (Online):

BAB V PENUTUP. Banyak perusahaan yang kurang efektif dalam mencapai tujuan bisnisnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intellectual terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Pasar. Tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dibidang ekonomi saat ini cukup membawa banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Kecenderungan kesuksesan perusahaan perbankan secara umum senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif apabila dilakukan

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja manajemen dari berbagai aspek. Penilaian kinerja merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2 intelektual dan manajemen modal adalah kunci keberhasilan dianggap di bidang lingkungan yang bergejolak dan menantang akhir-akhir ini. Laporan keuan

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1990 an, perhatian terhadap praktik pengelolan asset tidak

BAB I PENDAHULUAN. mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. physical capital ke paradigma baru yang memfokuskan pada intellectual capital.

BAB I PENDAHULUAN. berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dengan cara

ANALISIS VALUE ADDED SEBAGAI INDIKATOR INTELLECTUAL CAPITAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams,

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesaing. Dalam upaya pertahanan diri, perusahaan berupaya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II. oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada umumnya didefinisikan sebagai

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL

PENGARUH MODAL INTELLEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya berjudul A Resourcesbased

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP CURRENT FINANCIAL PERFORMANCE DAN FUTURE FINANCIAL PERFORMANCE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PASAR (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Indeks LQ-45 Tahun )

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena ekonomi baru dengan berkembangnya ilmu teknologi,

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan tenaga kerja (labor-based business) menjadi bisnis berdasarkan

Judul : Pengaruh Profil Risikodan Modal Intelektual padareturn On Assets Perbankan Nama : Ni Putu Ayu Sekarini Tirtha Negari NIM :

DAFTAR PUSTAKA. Artikel Human Capital Mengembangkan Strategi Berbasis Knowledge. (accessed September 2015).

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan asing yang masuk ke Indonesia menuntut

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran teknologi yang begitu pesat serta pertumbuhan jaringan komputer

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 1-11

BAB 1 PENDAHULUAN. intellectual capital di Indonesia mulai berkembang setelah munculnya PSAK No.

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Intellectual Capital (IC) terhadap kinerja perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) menuju

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan menjadi semakin tinggi dan tidak dapat di

BAB I PENDAHULUAN. 2009:18). Penerapan strategi bisnis dengan menggunakan Intellectual Capital

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia yang di tandai dengan kemajuan dalam bidang teknologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1 (butir 2) tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan pada bagian akhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan secara

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PERBANKAN. Damar Asih Dwi

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN NILAI PASAR PERUSAHAAN SEKTOR KEUANGAN DI INDONESIA

BAB V PENUTUP. Penelitian ini menguji pengaruh intellectual capital terhadap kinerja

BAB I PENDAHULUAN. (2010), dengan perubahan yang terjadi ini, perusahaan-perusahaan semakin

THE IMPACT OF INTELLECTUAL CAPITAL ON BANKS GO PUBLIC S MARKET VALUE AND FINANCIAL PERFORMANCE LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE (IDX)

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah intellectual capital yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk meningkatkan produksi atau asset berwujud. Namun seiring dengan

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP PROFITABILITAS DAN KINERJA PASAR

BAB I PENDAHULUAN. berbisnisnya yang berdasarkan tenaga kerja (labor based business) menjadi

BAB I PENDAHULUAN. keuangan) ke ekonomi berbasis pengetahuan telah terjadi selama dua abad

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Metode penelitian merupakan tahap tahap penelitian yang dilakukan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat

BAB V PENUTUP. pengetahuan yang dimiliki perusahaan yang kemudian dikelola sehingga menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang penting bagi setiap perusahaan di dalam persaingan bisnis

PENGARUH IC TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN PERIODE

PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

ABSTRACT. Keywords: Intellectual Capital, VAIC, financial performance, firm s value, Indonesian Banking sector, and Regression analysis.

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

Transkripsi:

AAJ 5 (1) (2016) Accounting Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN NILAI PERUSAHAAN PERBANKAN INDONESIA Rhoma Simarmata, Subowo Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Januari 2016 Disetujui Februari 2016 Dipublikasikan Maret 2016 Keywords: Intellectual Capital; Financial Performence; Value of Company; Banking Company. Abstrak Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh bukti empiris terkait pengaruh intellectual capital (IC) baik perhitungan secara value added (VAIC TM ) maupun masing-masing komponen IC, yakni : capital employed efficiency (CEE), human capital efficiency (HCE) dan structural capital efficiency (SCE) terhadap kinerja keuangan (return on asset) dan nilai perusahaan (price book value) perbankan yang terdaftar di BEI di 2010-2013. Jumlah sampel yang diobservasi yaitu 118 dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode populasi dari 30 perusahaan perbankan. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan menggunakan empat model regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal intellectual capital (VAIC TM ) berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan (ROA) dan nilai perusahaan (PBV). CEE berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan, namun berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, HCE terbukti berpengaruh positif baik terhadap kinerja keuangan maupun nilai perusahaan, dan SCE terbukti berpengaruh negatif baik terhadap kinerja keuangan dan begitu juga terhadap nilai perusahaan. Saran yang dapat diberikan dari adanya penelitian ini adalah sebaiknya perusaahaan perbankan dapat mengelola masing-masing indikator modal intelektual lebih baik agar dapat meningkatkan performa perusahaan. Abstract The study is conducted with the purpose of acquiring empirical evidence related to the influence of intellectual capital (IC) in calculation of value added (VAIC TM ) and also each components of IC, there are capital employed efficiency (CEE), human capital efficiency (HCE) and structural capital efficiency (SCE) toward the financial performance (return on asset) and value of company (price book value). The sample in this research is 118 by using population method sampling of 30 banking companies. The technique analysis used is the multiple linear regression which used four models of regression. The research result showed that intellectual capital (VAIC TM ) has positive influence to the financial performance (ROA) and value of company (PBV). CEE has positive influence to the financial performance but negative influence to the value of company, HCE proven has positive influence to the financial performance and also to the value of company, and SCE proven has negative influence either to the financial performance or the value of company. Advice that can be given the presence of this research is the banking companies able to manage each components of intellectual capital better to improve the performance of company. 2016 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Gedung C6 Lantai 2 FE Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail: romatrixie.smart@gmail.com ISSN 2252-6765 1

PENDAHULUAN Era globalisasi dan perdagangan bebas mengharuskan setiap negara-negara harus siap dengan adanya persaingan dunia bisnis yang kian meningkat. Hadirnya World Trade Organization (WTO) pada tingkat global dan ASEAN Free Trade Area (AFTA) di tingkat regional merupakan indikasi signifikan globalisasi perdagangan dunia. Kesadaran perusahaan terhadap pentingnya Intellectual Capital merupakan landasan bagi perusahaan untuk lebih unggul dan kompetitif. Keunggulan perusahaan tersebut dengan sendirinya akan memberikan value added bagi perusahaan (Solikhah, Rohman, dan Meiranto, 2010). Intellectual capital terus berkembang di Indonesia ditandai dengan banyaknya perusahaanperusahaan di Indonesia menggunakan strategi berbasis pengetahuan. Penerimaan luas terhadap IC sebagai sumber keunggulan kompetitif menyebabkan pengembangan metode pengukuran yang tepat, hal ini dikarenakan alat keuangan tradisional tidak mampu menangkap semua aspek didalamnya (Nazari dan Herremans, 2007). Pulic (1997) mengembangkan metode yang paling populer untuk mengukur intellectual capital. Pulic tidak mengukur secara langsung IC perusahaan, tetapi mengajukan suatu ukuran untuk menilai efisiensi dari nilai tambah sebagai hasil dari kemampuan intelektual perusahaan (Value Added Intellectual Coefficient VAIC ). Komponen utama dari VAIC dapat dilihat dari sumber daya perusahaan, yaitu physical capital (VACA value added capital employed), human capital (VAHU value added human capital), dan structural capital (STVA structural capital value added). Resource based view menyatakan bahwa IC adalah sumber daya perusahaan yang memegang peranan penting, sama halnya seperti physical capital dan financial capital (Asni, 2007 dalam Solikhah, 2010). Intellectual capital digunakan sebagai aset perusahaan yang berbasis pengetahuan, terdiri atas pengalaman, keahlian, dan kemampuan yang dimanfaatkan oleh perusahaan. Pada prinsipnya, sustainable dan kapabilitas suatu perusahaan didasarkan pada IC, sehingga seluruh sumber daya yang dimiliki dapat menciptakan value added (nilai tambah). Intellectual Capital dalam pandangan teori stakeholder dianggap sebagai kapabilitas organisasi untuk menciptakan, melakukan transfer, dan mengimplementasikan pengetahuan. Selain itu, teori inimenganggap bahwa akuntabilitas organisasional seharusnya tidak hanya melaporkan informasi mengenai keuangan saja tetapi juga informasi mengenai non-keuangan. Di dalam laporan keuangan tahunan perusahaan terdapat dua jenis informasi yang disediakan, yaitu informasi yang bersifat wajib (mandatory) dan informasi yang berdifat sukarela (voluntary). Salah satu informasi yang bersifat sukarela (voluntary) adalah informasi mengenai modal intelektual (intellectual capital). Informasi tersebut mengungkapkan adanya suatu value added yang dimiliki oleh perusahaan akibat adanya pengelolaan dari intellectual capital itu sendiri. Hasil penelitian Firer dan Williams (2003), Bollen (2005), Iswati dan Anshori (2007), dan Ulum et al. (2008) menemukan bahwa Modal Intelektual berpengaruh positif pada kinerja perusahaan. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Belkaoui (2003), Chen et al. (2005), dan Tan et al. (2007) membuktikan bahwa modal intelektual berpengaruh positif terhadap kinerja dan nilai pasar perusahaan. Bertentangan dengan penelitian tersebut dimana penelitian Solikhah dkk. (2010) serta Yuniasih dkk. (2010) tidak berhasil membuktikan bahwa modal intelektual berpengaruh pada nilai pasar perusahaan. Sementara itu, Setyarini Santoso (2012) mengungkapkan bahwa kinerja Perusahaan BEI (Accounting Based Performance dan Market Based Performance) tidak dipengaruhi secara signifikan oleh keberadaaan Intellectual Capital (efisiensi terhadap Human Capital maupun Structural Capital). Hasil penelitian yang tidak konsisten membuat penulis tertarik untuk mengkaji hal Modal Intelektual dan membuktikan secara 2

empiris apakah Modal Intelektual berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan dan nilai pasar perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Pasar Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2013. Keterkaitan antara intellectual capital terhadap rasio profitabilitas diwakili oleh return on assets (ROA). Berdasarkan resource-based theory, intellectual capital yang dimiliki perusahaan dapat menciptakan nilai tambah yang memberikan suatu keunggulan kompetitif dibandingkan dengan para kompetitornya, sehingga hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan penjualan. Penggunaan sumber daya perusahaan secara efisien dan ekonomis dapat memperkecil biaya-biaya yang terjadi. Semakin tinggi intellectual capital (VAIC) maka laba semakin meningkat, sehingga terjadi peninngkatan nilai ROA. Penilitian Chen et al.(2005), Ulum dkk (2008), serta Gan dan Saleh (2008) membuktikan bahwa intellectual capital berpengaruh positif terhadap ROA. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesa dalam penelitian ini adalah : H 1 : Value Added Intellectual Coefficient (VAIC TM ) berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan. Capital employed merupakan nilai yang berwujud yang terdapat pada perusahaan dengan lingkungan eksternal perusahaan seperti pelanggan, distributor, pemasok, investor. Capital employed akan terwujud jika perusahaan dapat menjaga hubungan baik dengan para pihak eksternal yang terkait dalam bisnisnya tersebut. Sehingga capital employed memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah : H 2 : Terdapat pengaruh positif antara Capital Employed Efficiency terhadap Kinerja Keuangan. Human capital menjadi modal yang sangat penting bagi perusahaan yang dapat menciptakan nilai bagi organisasi. Human capital adalah sumber daya yang bertanggung jawab atas keberhasilan perusahaan yaitu dengan mempekerjakan tenaga kerja yang memiliki pengetahuan, inovasi, keahlian, dan kemampuan sehingga memberikan kesempatan kepada perusahaan agar dapat memanfaatkan human capital yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan (Sullivan, 1999). Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah : H 3 : Terdapat pengaruh positif antara Human Capital Efficiency terhadap Kinerja Keuangan. Perusahaan yang memiliki structural capital yang kuat dapat mendukung suasana kerja dan mendorong karyawan untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik setelah mengalami kegagalan, serta dapat meningkatkan profitabilitas dan produktifitas perusahaan (Zeghal dan Maaloul, 2010). Sehingga structural capital memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis keempat dalam penelitian ini adalah : H 4 : Terdapat pengaruh positif antara Structural Capital Efficiency terhadap Kinerja Keuangan. Dalam usaha penciptaan nilai (value creation) diperlukan pemanfaatan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki perusahaan. Potensi tersebut meliputi: karyawan (human capital), aset fisik (physical capital) dan structural capital. Value added yang dihasilkan dari proses value creation akan menciptakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Ulum (2008) yang meneliti hubungan intellectual capital terhadap kinerja perusahaan perbankan Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IC berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja perusahaan sekarang dan masa depan. Namun, penelitian yang dilakukan Imaningati (2007) dan Yuniasih et al. (2010) menunjukkan bahwa IC tidak berpengaruh terhadap nilai dan kinerja perusahaan. Oleh karena itu hipotesis kelima dalam penelitian ini, yakni: H 5 : Value Added Intellectual Coefficient (VAIC TM ) berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan. Efisiensi capital employed menunjukkan pemanfaatan modal fisik oleh perusahaan. Return yang diterima perusahaan menunjukkan 3

tingkat baik atau buruknya pemanfaat modal fisik, semakin baik pemanfaat modal fisiknya maka semakin tinggi pula return yang didapat oleh perusahaan. Return yang semakin tinggi akan meningkatkan pula harga saham perusahaan, dikarenakan investor berkeyakinan akan mendapat deviden yang besar dari perusahaan yang memiliki return besar. Harga saham merupakan salah satu indikator pengukur nilai perusahaan sehigga dapat dikatakan capital employed memiliki hubungan positif terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian hipotesis keenam yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H 6 : Terdapat pengaruh positif antara Capital Employed Efficiency terhadap Nilai Perusahaan. Human capital berkaitan dengan semua karakteristik yang berkaitan dengan kemampuan dan keterampilan karyawan, seperti kompetensi karyawan dan kemampuan untuk bertindak. Menurut Pulic (2008), IC bukanlah kumpulan aset yang berbeda, tetapi satu set pengetahuan pekerja. Edvinsson and Malone (1997) percaya bahwa human capital adalah sumber kehidupan organisasi, mereka mengatakan bahwa hati dan jiwa perusahaan di semua sektor berhubungan dengan manusia. Maka dapat disusun hipotesis ketujuh dalam penelitian ini, yakni: H 7 : Terdapat pengaruh positif antara Human Capital Efficiency terhadap Nilai Perusahaan. Structural capital mencakup semua karakteristik aset tidak berwujud yaitu, merek, Pengaruh Structural Capital Efficiency (SCE) terhadap Nilai Perusahaan Structural capital mencakup semua karakteristik aset tidak berwujud yaitu, merek, paten, proses dan struktur organisasi. Seorang individu dapat memiliki tingkat intelek yang tinggi, tetapi jika sistem dan prosedur organisasi yang mendasari tindakan karyawan tidak memadai, modal intelektual secara keseluruhan tidak akan mencapai potensi seutuhnya. Sebuah organisasi dengan modal struktural yang kuat akan memiliki budaya yang mendukung individu untuk mencoba, gagal, belajar dan coba lagi (Bontis, 1996). Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan\structural capital berperan dalam menciptakan nilai perusahaan. H 8 : Terdapat pengaruh positif antara Structural Capital Efficiency terhadap Nilai Perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, kerangka berpikir dari penelitian ini dapat digambarkan pada Gambar 1, berikut ini: CEE H Intellectual Capital VAIC TM H5 H1 H6 Kinerja Keuangan Perusahaan Return On Asset (ROA) SCE H4 H8 Nilai Perusahaan Price Book Value (PBV) H3 H7 HCE Gambar 1. Kerangka Berpikir 4

METODE PENELITIAN Populasi Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang tercatat di BEI periode 2010 hingga 2013. Sampel dari penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 118 dari 30 perusahaan perbankan yang tercatat di BEI dengan menggunakan metode populasi. Kriteria pengambilan sampel pada perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat disajikan dalam tabel berikut: Tabel 1 Perincian Total Populasi 2010-2013 No. Keterangan Tidak Jumlah Masuk Kriteria 1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI 37 2. Perusahaan yang tidak menerbitkan annual report dan laporan keuangan secara lengkap dan konsisten selama tahun 2010-2013 (7) 3. Jumlah sampel diolah (satu tahun) 30 5. Unit analisis data diolah (empat tahun) 120 6 Data outlier (2) 5. Jumlah sampel penelitian 118 Sumber: Data sekunder yang diolah, 2015 VARIABEL PENELITIAN Dibawah ini adalah Tabel definisi operasional variabel pada penelitian ini, sebagai berikut: Tabel 2. Definisi Operasional Variabel Variabel Keterangan Pengukuran ROA (Y) Indikator terhadap kinerja ROA= keuangan perusahaan PBV(Y) Indikator nilai perusahaan PBV= VAIC TM (X1) Indikator pengukuran efisiensi: modal manusia, modal struktural serta modal fisik dan finansial Capital Efficiency Employed Komponen IC berupa modal (X2) finansial perusahaan Human Capital Employed (X4) Komponen IC berupa modal manusia perusahaan Structural Capital Employed (X5) Komponen IC berupa modal struktur perusahaan VAIC TM = CEE + HCE + SCE CEE= HCE= SCE= 5

METODE ANALISIS DATA Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolonearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. Setelah itu, dilakukan uji hipotesis yaitu uji F, uji t dan juga analisis regresi linear berganda. Hasil dari data penelitian menunjukkan bahwa data penelitian normal dan bebas dari multikolonearitas, bebas dari autokorelasi dan bebas dari heteroskedastisitas. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Hipotesis Uji Statistik F Tabel 3. Uji Statistik F Model F Sig Α Regression VAIC TM (Return On Asset) 63,398 0,000 a 0,05 Regression VAIC TM (Price Book Value) 31,880 0,000 a 0,05 Sumber: Data sekunder yang diolah, 2015 Dari Tabel 4. ditemukan pada uji ANOVA atau F test didapat nilai F hitung sebesar 63,398 dengan nilai probabilitas 0,000. Karena probabilitas < 0,05 maka H 1 yakni yang menyatakan ada pengaruh positif Modal Intelektual (VAIC TM ) terhadap ROA diterima. Intellectual Capital yang terdapat di dalam perusahaan harus dapat dikelola oleh pihak manager karena dari hasil penelitian menunjukkan bahwa intellectual capital dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan yang diproksikan melalui ROA. Hasil penelitian ini mendukung pernyataan Solikhah dkk. (2010) yang meyimpulkan bahwa perusahaan yang mampu mengelola sumber daya intelektualnya dengan efisien akan menciptakan i dan competitive advantage yang akan bermuara pada peningkatan kinerja keuangan perushaan. Namun, penelitian ini menunjukkan hasil yang berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya yakni, Kuryanto dan Syafruddin ( 2008), Pramelasari (2010), Prima (2012) dan Haldami dan Martiningtyas (2014) yang menunjukkan bahwa Intellectual Capital tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan. Akan tetapi, hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan Chu et al. (2011) di China, Ulum (2009) di Indonesia serta Ting dan Lean (2009) di Malaysia yang menyaatakan bahwa VAIC TM berpengaruh signifikan terhadap ROA. Begitu juga dari uji ANOVA atau F test didapat nilai F hitung sebesar 31,880 dengan nilai probabilitas 0,000. Karena probabilitas < 0,05 maka H 5 yakni yang menyatakan ada pengaruh positif Modal Intelektual (VAIC TM ) terhadap PBV diterima. Hasil pengujian menemukan bahwa VAIC TM berpengaruh signifikan dan postif terhadap Nilai Perusahaan. Sesuai dengan Resource Based Theory (RBT), perusahaan yang mengelola sumber daya intelektualnya secara maksimal akan mampu menciptakan value added yang lebih besar dan keunggula kompetitif. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Chen et al. (2005) yang menyatakan ada penggaruh positif antara IC dengan nilai perusahaan. Temuan ini juga sesuai dengan Ulum (2007) yakni yang menyatakan ada pengaruh Intellectual Capital dapat berperan penting dalam meningkatkan nilai pasar maupun kinerja keuangan perusahaan. Namun, hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Kuryanto (2008), Imaningati (2007), dan Yuniasih et al. (2010) yang menyatakan bahwa IC tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 6

Uji Parsial t Tabel 4. Uji Parsial t Model Β Sig Α Capital Employed Efficiency (CEE) Kinerja Keuangan 6,757 0,026 a 0,050 Human Capital Efficiency (HCE) Kinerja Keuangan 0,764 0,000 a 0,050 Structural Capital Efficiency (SCE) Kinerja Keuangan 0,226 0,282 a 0,050 Capital Employed Efficiency (CEE) Nilai Perusahaan 4,984 0,156 a 0,050 Human Capital Efficiency (HCE) Nilai Perusahaan 0,620 0,000 a 0,050 Structural Capital Efficiency (SCE) Nilai Perusahaan 0,079 0,325 a 0,050 Sumber: Data sekunder yang diolah, 2015 Variabel Capital Employed Efficiency (CEE) memiliki nilai β 6,757 dengan signifikansi 0,026 a <0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bahwa ada pengaruh positif CEE terhadap ROA (H 2 ) diterima. Modal fisik dan keuangan (CE) sebagai basis pengukuran akuntansi tradisional memilik peran yang sangat signifikan dalam menciptakan kinerja perusahaan. Hasil studi menunjukkan bahwa CE memiliki kontribusi yang sangat signifikan dalam menentukan nilai ROA. Hasil penelitian ini mendukung Chen et al. (2005), Mehralian et al. (2012), Zeghal et al (2010), Chan (2009), Chu et al. (2011) yang mengindikasikan bahwa, manajemen dan investor memberikan penilaian yang terhadap modal fisik dalam menciptakan laba bersih jika dibandingkan dengan investasi pada HC yang merupakan unsur utama IC. Hal ini menjadikan proporsi total aset yang tertanam dalam HC sangatlah kurang. Variabel Human Capital Efficiency (HCE) memiliki nilai β 0,764 dengan signifikansi 0,000 a <0,05. Hal ini berarti H 3 yakni menyatakan bahwa ada pengaruh positif dari HCE terhadap ROA diterima. HCE yang bernilai positif menunjukkan bahwa perusahaanperusahaan perbankan di Indonesia semakin menyadari pentingnya pengelolaan modal manusia yang mereka miliki dalam meningkatkan laba perusahaan, sehingga mereka bersedia mengeluarkan dana yang lebih besar untuk mendapatkan karyawan yang sesuai yang dibutuhkan. Perilaku produktif dari para pegawai atau human capital membutuhkan sejumlah biaya yang berkaitan dengan motivasi, pengawasan, dan mempertahankan pegawai yang dianggap sebagai investasi pada human capital dalam mengantisipasi return dimasa mendatang. Human capital dapat mendukung terciptanya modal struktural dan modal pelanggan yang menjadi inti dari hak kekayaan intelektual. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ting (2009) di Malaysia, yang menyatakan bahwa Value Added Human Capital/Human Capital Efficiency (HCE) memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA). Variabel Structural Capital Efficiency (SCE) menunjukkan nilai β 0,226 bdengan signifikansi 0,282 a >0,05. Hal ini berarti H 4 ditolak, yakni menyatakan bahwa ada pengaruh positif SCE terhadap ROA. Dalam pengujian hipotesis mebuktikan bahwa SCE tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan (ROA). Pandangan Resource-based theory menyatakan bahwa perusahaan mendapatkan keunggulan kompetitif dan kinerja unggul mmemiliki, menguasai dan memiliki dan menggunakan asetaset strategis (Wernerfilt, 1984). Sementara pada riset ini memberikan hasil yang kontradiksi dimana SC tidak termasuk sebagai penentu ROA, seperti temuan Chan (2009), Mehralian et al. (2012), dan Ulul et al. (2008). Stewart (1997) menyatakan yang harus dilakukan para pemimpin adalah menyimpan dan mempertahankan pengetahuan dan menjadikannya sebagai property perusahaan yang disebut dengan structural capital. Variabel Capital Employed Efficiency (CEE) memiliki nilai β 4,984 a dengan signifikansi 0,0156 a >0,05. Hal ini berarti H 6 yakni menyatakan bahwa ada pengaruh positif CEE 7

terhadap PBV ditolak. Sumber daya yang terungkap dalam financial statement adalah capital employed (CE) atau modal fisik dan keuangan tidak mendapat perhatian pasar. Kondisi ini sesuai pandangan Arvidsson (2011), bahwa dengan munculnya era knowledge-based dan innovation driven menjadikan perusahaan semakin bergantung pada intangible assets dalam proses value creation. Investor dalam mengambil keputusan bisnis meraka bukan hanya berdasarkan modal fisik yang dimiliki perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Gan dan Saleh (2008), tetapi penemuan ini tidak mendukung penelitian di Taiwan yang menemukan bahwa pasar tidak bereaksi positif terhadap CE (Chen et al, 2005) begitu pula di Hongkong (Chu et al, 2011) dan di Italia (Veltri et al, 2011). Variabel Human Capital Efficiency (HCE) dengan nilai β 4,984 a dengan signifikansi 0,000 a <0,05. Hal ini berarti H 7 diterima, yakni yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif HCE terhadap PBV. Human Capital (HC) merupakan unsur yang sangat penting dari konstruk IC (Bontis, 1998, 1999, 2001a, b, 2002a, b). Stewart (1997) dan Kennan et al. (2004) menyatakan bahwa intellectual capital merupakan material intelektual (pengetahuan, informasi, kekayaan intelektual dan pengalaman) yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan kekayaan. Investasi dalam sumber daya manusia mempunyai pengaruh yang besar terhadap peningkatan produktifitas yang dapat didorong melalui pendidikan dan pelatihan bagi karyawan. Hasil riset mengindikasikan bahwa investor mempertimbangkan aspek sumber daya manusia yang diakui sebagai sumber keunggulan komparatif perusahaan ketika mengambil keputusan investasi di perusahaan perbankan yang ada dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil berbeda dengan Murtanto dan Prihartini (2012) dan Vera (2014) yang menyatakan bahwa Human Capital Efficiency (HCE) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Variabel Structural Capital Efficiency (SCE) menunjukkan dengan nilai β 0,079 a dengan signifikansi 0,325 a >0,05. Hal ini berarti H 8 ditolak, menyatakan bahwa ada pengaruh positif SCE terhadap PBV. Konstruk IC yang lain adalah structural capital yang meliputi seluruh non-human storehouses of knowledge dalam organisasi seperti database, organizational charts, process manuals, strategies, routines dan segala hal yang membuat nilai perusahaan lebih besar daripada nilai materialnya (Bontis et al, 2000). Namun, SCE tidak berpengaruh terhadap PBV dikarenakan investor tidak menempatkan penilaiannya terhadap modal organisasi sebagai aset strategis dalam mengambil keputusan investasinya. Hasil penelitian ini konsisten dengan Gan dan Saleh (2008). SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti dapat meringkas hasil pada penelitian sebagai berikut : VAICTM berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan (ROA) dan terbukti dapat meningkatkan profitabilitas perusahaanvaictm berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dan terbukti pasar memberikan nilai yang lebih tinggi terhadap pasar yang mampu mengelola intangible asset berupa intellectual capital yang terdapat dalam perusahaan. Intellectual capital berhasil menciptakan value added dan competitive advantages bagi perusahaan yang kemudian mempengaruhi penilaian pasar pada perusahaan. Dalam penelitian ini ditemukan masingmasing komponen Intellectual Capital memberikan kontribusi yang bervariasi satu dengan yang lainnya. Diantaranya yakni, Capital Employed Efficiency (CEE) dinyatakan berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Sama halnya dengan CEE, Human Capital Efficiency (HCE) juga berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Sementara itu, Structural Capital Efficiency (SCE) negatif terhadap kinerja keuangan (ROA). Hal ini berarti SCE dianggap tidak memberikan kontribusi atau pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Capital Employed Efficiency (CEE) 8

dan Structural Capital Efficiency (SCE) dinyatakan tidak terbukti berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan CEE. Sementara Human Capital Efficiency (HCE) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. SARAN Penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan pada periode penelitian yang lebih baru seperti tahun 2014 atau tahun selanjutnya, agar dapat dilihat perkembangan masing-masing variabel yang lebih terbaru. Untuk perusahaanperusahaan perbankan perlu mengelola dan mengembangkan masing-masing komponen intellectual capital dengan lebih baik lagi untuk memberikan dan meningkatkan kontribusi terhadap performa perusahaan baik melalui kinerja keuangan dan nilai perusahaan DAFTAR PUSTAKA Botis, Dragonetti, Jacobsen and Roos. (1999). The Knowledge Toolbox: A Review of The Tools AvailableTo Measure and Manage Intangible Resources. European Management Journal 17 (4), pp.391-402. Brennan, N. & Connel, B. (2000), Intellectual Capital: Current Issues and Policy Implications, Journal of Intellectual Capital, 1(3), pp. 206-240. Chen, M., Cheng, S., & Hwang, Y. (2005). An empirical investigation of the relationshipbetween intellectual capital and firm's market value and financial performance. Journal of Intellectual Capital, 6(2). Firer S., & Williams, M. (2003). Intellectual capital and traditional measures of corporate performance. Journal of Intellectual Capital, 4(3). Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ihyaul Ulum. (2008). Intellectual Capital Dan KinerjaKeuangan Perusahaan; Suatu Analisis dengan Pendekatan Partial Least Squares. Kamath, G. Barathi. (2007). The intellectual capital performance of Indian banking sector. Journal of Intellectual Capital, 8(1), pp. 96-123. Ross, Westerfield & Jordan. (2008) Corporate Finance Fundamentals, New York, The McGraw-hill companies, Inc. Sangkala. (2006). Intellectual Capital Management: Strategi Baru Membangun Daya Saing Perusahaan. Jakarta: Yapensi. Setyarini Santoso (2012). Pengaruh modal intelektual dan pengungkapannya terhadap kinerja perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. 14(1).pp.16-51 Solikhah, Badingatus. (2010). Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan, Pertumbuhan dan Nilai Pasar pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang. Stewart, Thomas A. (1997). Intellectual Capital: The Wealth of Organizations. Doubleday. PT. Elex Media Komputinto. Jakarta. Yuniasih N. W., Wirama D. G. & Badera, I D. N. (2010). Eksplorasi Kinerja Pasar Perusahaan: Kajian Berdasarkan Modal Intelektual (Studi Empiris pada Perusahaan Keuangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto. Zeghal, D. & Maaloul, A. (2010), Analyzing Value Added As an Indicator ofintellectual Capital and Its Consequences on Company Performance, Journal of Intellectual Capital, Vol. 11 No. 1, pp. 39-60. 9