tumbuh tumbuhan, madu, sirup jagung, dan tetesan tebu. Pada manusia dan dan laktosa ( Hertog Nursanyoto, dkk, 1992 ).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk akhir metabolisme karbohidrat serta sumber energi utama pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gula darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. glukosa. Pembentukan energi alternatif juga dapat berasal dari metabolisme

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gula sering juga disebut gula anggur atau dekstrosa. Banyak dijumpai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam hati dan otot rangka (Kee Joyce LeFever, 2007).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terdapat dalam darah (Baron, 1984). diubah menjadi glikogen (glikogenesis) dan disimpan di dalam hati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Glukosa darah atau kadar gula darah merupakan istilah yang mengacu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitive sampai manusia. Darah dalam keadaan fisiologik selalu berada dalam

repository.unimus.ac.id

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk memperoleh energi. Gula lain dalam makanan (terutama fruktosa dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rangka. Glukosa darah berfungsi sebagi penyedia energi tubuh dan jaringanjaringan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempengaruhi kadar glukosa adalah insulin dan glukagon yang berasal dari pankreas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi

BIOLOGI JURNAL ANABOLISME DAN KATABOLISME MEILIA PUSPITA SARI (KIMIA I A)

Proses Pembuatan Madu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hemoglobin pada manusia terdiri dari HbA 1, HbA 2, HbF( fetus)

BAB III METODE PENELITIAN

BUKU PANDUAN KERJA KETERAMPILAN PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH DAN GLUKOSA URIN

BAB II PEMBAHASAN DEFINISI

Metabolisme (Katabolisme) Radityo Heru Mahardiko XII IPA 2

METABOLISME KARBOHIDRAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang


BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

FUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP

GAMBARAN KADAR GLUKOSA DARAH DALAM SAMPEL SERUM DENGAN PLASMA NaF YANG DITUNDA 1 DAN 2 JAM DI STIKes MUHAMMADIYAH CIAMIS

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA. Penentuan Kadar Glukosa Darah

GAMBARAN KADAR TRIGLISERIDA (METODE GPO- PAP) PADA SAMPEL SERUM DAN PLASMA EDTA

LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: ) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016

Menyiapkan tabung reaksi yang bersih dan kering. Setelah itu dipipet 5 ml reagen benedict lalu dimasukkan kedalam tabung.

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk

A. Judul Percobaan : Penentuan Kadar Glukosa Darah. B. Mulai Percobaan : Senin, 11 November 2013 C. Selesai Percobaan : Senin, 11 November 2013

KARBOHIDRAT. Pendahuluan. Pertemuan ke : 3 Mata Kuliah : Kimia Makanan / BG 126

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KARBOHIDRAT Carbohydrate

KONSEP DASAR ILMU GIZI. Rizqie Auliana, M.Kes

GAMBARAN GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA ORANG YANG KURANG TIDUR DI USIA PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN. Elektrolit berperan penting dalam tubuh manusia, hampir semua proses

7. JALUR PENTOSA FOSFAT DAN JALUR LAIN PADA METABOLISME HEXOSA

BAB I PENDAHULUAN. karbohidrat dari sisa makanan oleh bakteri dalam mulut. 1

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang khas dengan gejala-gejala kadar gula darah tinggi, glukosuria dan setelah

Uji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis

KARBOHIDRAT. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen. Darah terdiri dari bagian cair dan padat, bagian cair yaitu berupa plasma

HASIL DAN PEMBAHASAN

02/12/2010. Presented by: Muhammad Cahyadi, S.Pt., M.Biotech. 30/11/2010 mcahyadi.staff.uns.ac.id. Kemanisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat

BAB I PENDAHULUAN. status glukosa menjadi dua, yaitu normoglikemia dan hiperglikemia. 2 Menurut

JNPH Volume 6 No. 1 (April 2018) The Author(s) 2018

اغتنم خمسا قبل خمس شبابل قبل ھرمل وصحتل قبل سقمل وغناك قبل فقرك وحياتل قبل موتل وفراغل قبل شغلل

Uji benedict (Semikuantitatif) Tujuan : Menghitung secara kasar kadar glukosa dalam urin. Dasar teori :

Metabolisme karbohidrat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berbentuk cakram dan mengandung granula. Terdapat keping

Komponen Kimia penyusun Sel (Biologi) Ditulis pada September 27, 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sebagian besar penduduknya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I PENDAHULUAN. selain sebagai sumber karbohidrat jagung juga merupakan sumber protein yang

PENENTUAN KADAR GLUKOSA DALAM DARAH

BAB III KOMPOSISI KIMIA DALAM SEL. A. STANDAR KOMPETENSI Mahasiswa diharapkan Mampu Memahami Komposisi Kimia Sel.

SMA XII (DUA BELAS) BIOLOGI METABOLISME

LAPORAN RESMI PABRIKASI GULA I PENGARUH WAKTU TERHADAP KERUSAKAN MONOSAKARIDA

KARBOHIDRAT. M. Anwari Irawan. Sports Science Brief

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah terdiri atas 2 komponen utama yaitu plasma darah dan sel-sel darah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. non-polar. Lipid adalah senyawa yang berisi karbon dan hidrogen, yang tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sintesis semua karbohidrat lain di dalam tubuh seperti glikogen, ribose dan

I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.

Gambar 1. Cara penggunaan alat pemeras madu. Gambar 2. Alat Pemeras madu. Gambar 3. Alat Penyaring madu Gambar 4. Ruang pengolahan madu 70 %

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif.. Tempat pengambilan sampel dan pemeriksaan sampel di Laboratorium

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir

Rangkuman P-I. dr. Parwati Abadi Departemen biokimia dan biologi molekuler 2009

Artikel Kimia tentang Peranan Larutan Penyangga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013.

A. Respirasi Selular/Aerobik

Rijalul Fikri FISIOLOGI ENDOKRIN

TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Posttest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

BAB V FOTOSINTESIS. 5. proses terjadinya rreaksi terang dan gelap dalam proses fotosintesis.

STRUKTUR HISTOLOGI PANKREAS TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus L) YANG DIINDUKSI GLUKOSA SETELAH PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE PER-ORAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Anti Koagulansia, pengawet dan. Dr.Ozar Sanuddin, SpPK

KARBOHIDRAT DALAM BAHAN MAKANAN

Ciri-Ciri Organisme/ Mahkluk Hidup

Analisa Karbohidrat. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc

persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga produk tersebut layak BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. penting. Saat ini minuman dijual dalam berbagai jenis dan bentuk, serta

MEDAN, 15 DESEMBER Oleh : ERNAWATI SEMBIRING DORRA RIBTA ALAM MARA IMAM TAUFIQ SIREGAR

KARBOHIDRAT. Karbohidrat berasal dari kata karbon (C) dan hidrat atau air (H 2 O). Rumus umum karborhidrat dikenal : (CH 2 O)n

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

SUSU. b. Sifat Fisik Susu Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, dan kekentalannya.

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan

TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Pretest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan

HASIL PRAKTIKUM METABOLISME II Perbedaan Kadar Trigliserida Pada Pria Dan Wanita Setelah Mengkonsumsi Kuning Telur

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Glukosa Glukosa sering juga disebut gula anggur atau dekstrosa yang banyak tersebar di alam terutama terdapat pada buah buahan, sayur sayuran, getah tumbuh tumbuhan, madu, sirup jagung, dan tetesan tebu. Pada manusia dan binatang glukosa didapat dari hasil akhir pencernaan zat pati, sukrosa, maltosa dan laktosa ( Hertog Nursanyoto, dkk, 1992 ). Glukosa merupakan monosakarida utama dari produk akhir pencernaan karbohidrat yang digunakan oleh tubuh untuk menghasilkan energi dan kelebihan glukosa akan diubah menjadi glukogen serta lemak disimpan di dalam tubuh ( Mary E. Beck, 1993 ). Dalam pengaturan dan pengiriman glukosa yang diperlukan sel sel tubuh sebagai sumber energi, dibebankan kepada hormon insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Bila hormon insulin tidak bekerja dengan baik, maka tubuh akan mengalami gangguan kemampuan untuk menggunakan makanan yang dikonsumsi sehari hari. Tanpa insulin atau jumlah insulin yang memadai, tubuh akan mengalami masalah yang serius (Vitahealt, 2004). Glukosa yang dijumpai beredar dalam darah dan berfungsi sebagai penyedia energi bagi tubuh dan seluruh sel sel jaringan tubuh. Dalam keadaan normal kadar glukosa darah berkisar antara 80 110 mg/dl. Kadar

glukosa darah dapat meningkat melebihi batas atau sebaliknya ( Hertog Nursanyoto, dkk, 1992 ). Setelah makan, kadar glukosa darah naik hingga kurang lebih tiga puluh menit, dan secara perlahan kembali normal ( 80 110 mg / 100 ml ) setelah 90-180 menit. Kadar maksimal glukosa darah dan kecepatan untuk kembali pada kadar normal tergantung pada jenis makanan ( Almatsier, 2003 ). Hormon-hormon yang mempengaruhi kadar glukosa darah antara lain hormon insulin dihasilkan oleh sel sel beta pada pulau langerhans pankreas dan berpengaruh terhadap penurunan kadar glukosa darah, sedangkan hormon yang berpengaruh pada peningkatan glukosa darah adalah somastostatin yang dihasilkan oleh sel B pankreas, glucagon oleh sel alfa pada pulau langerhans pankreas, epinefrin dihasilkan medulla adrenal, kortisol oleh korteks adrenal, hormon pertumbuhan oleh hipotesis anterior, dan hormon tiroksin oleh tiroid. ( Sacher & Mc Pherson, 2004 ). B. Glikolisis Glikolisis adalah suatu proses penguraian molekul glukosa yang memiliki enam atom karbon, secara enzimatik untuk menghasilkan dua molekul piruvat yang memiliki tiga atom karbon. ( Lehninger, 1990 ) Glikoslisis dapat terjadi diluar tubuh setelah sampel darah dikeluarkan dari dalam tubuh, bila tanpa zat penghambat glikolisis maka komponen yang ada dalam sampel darah seperti eritrosit, lekosit, dan juga kontaminasi bakteri dapat menyebabkan kadar glukosa darah menurun. Glikolisis juga dapat

terjadi karena pengaruh suhu dan lama penyimpanan. Pada suhu kamar glukosa dalam sampel darah lengkap tanpa penambahan pengawet akan terjadi glikolisis dengan kecepatan 7 mg/dl per jam, jika di almari pendingin suhu 4 o C kadar glukosa berkurang 2 mg/dl per satu jam. 2 mg NaF setiap 1 ml darah dapat mencegah glikolisis sampai 48 jam dalam serum atau plasma. ( Henry, 1984) Sedangkan untuk menghindari glikolisis adalah : 1. Deproteinisasi segera setelah pengambilan darah, 2. Pemberian zat inhibitor 3. Simpan dalam keadaan dingin. ( Boeringer, 1993 ) C. Antikoagulan Antikoagulan adalah bahan tambahan berupa zat kimia yang digunakan untuk mencegah sampel darah membeku. Kesalahan dalam pemakaian bahan tambahan tersebut dapat mempengaruhi hasil pameriksaan. Bahan tambahan yang dipakai harus memenuhi peryaratan,yaitu tidak mengganggu atau mengubah kadar zat yang akan diperiksa (Depkes RI, 2004). Antikoagulan bekerja dengan cara mengikat ion Ca dalam darah. Ion Ca sangat penting dalam proses penggumpalan darah. Bila ion diikat maka tidak lagi bermuatan sehingga penggumpalan darah berhenti (Sadikin, 2001)

Antikoagulan yang sering digunakan dalam pemeriksaan laboratorium, antara lain; 1. NaF (Natrium Flourida) Natrium Flourida mencegah penjendalan oleh karena flourida membentuk komplek dengan kalsium yang tidak terion (Dewiesah, 1989) flourida digunakan dalam bentuk serbuk dengan perbandingan 2 mg untuk tiap 1ml darah (Boeringer, 1993). Flourida dapat mencegah glikolisis sehingga kadar glukosa darah dapat dipertahankan. Untuk sampel yang disimpan pada suhu 15-25 C stabil selama 24 jam dan pada suhu 4 C stabil selama 10 hari (Hardjoeno, dkk., 2003). 2. EDTA (Ethylen Diamine Tetra Acetat) Antikoagulan EDTA dalam bentuk ikatan garam natrium atau kalium. Garam-garam itu mengubah ion kalsium darah menjadi bentuk yang bukan ion. Tiap 1mg EDTA dapat menghindarkan membekunya 1ml darah (Gandasoebrata, 2004) 3. Sitrat Sitrat bekerja sebagai antikoagulan karena dapat mengubah ion Ca dalam darah menjadi bentuk Ca yang tidak terion. Untuk tiap 10 ml darah digunakan sekitar 10 mg sitrat (Dewiesah, 1989). 4. Heparin Heparin merupakan antikoagulan pilihan karena penambahannya tidak mengubah komposisi darah. Kira-kira 2 mg heparin sebagai natrium

atau kalsium digunakan untuk 10 ml darah. Perlu dijaga ukuran penggunaan heparin jangan terlalu banyak agar tidak terjadi perubahan distribusi antara air, sel darah dan plasma (Dewiesah, 1989). Dalam praktek sehari-hari heparin kurang banyak dipakai karena harganya mahal (Gandasoebrata, 2004). 5. Oxalat Oxalat mengganggu penjendalan darah karena oxalat bereaksi dengan kalsium darah menjadi kalsium oxalat yang tidak larut, sedangkan dalam penjendalan darah diperlukan adanya ion kalsium yang mudah larut. Oxalat yang digunakan adalah dalam bentuk garam kalium, lithium, amonium atau natrium oxalat. Tetapi yang lebih sering dipakai adalah kalium oxalat karena yang paling mudah larut (Dewiesah,1989). D. Metode Pemeriksaan Glukosa 1. Ortho Tholuidin Prinsip dimana glukosa akan bereaksi dengan Ortho Tholuidin dalam asam asetat panas membentuk senyawa berwarna hijau. Warna yang terbentuk di ukur serapannya pada panjang gelombang 625 nm (Jusman dan Harahap, 2001) 2. Glukosa - Oksidase Prinsipnya adalah glukosa ditentukan setelah oksidase enzimatis dengan adanya glukosa oksidase (GOD). Hidrogen peroksidase yang terbentuk bereaksi dengan adanya peroksida (POD) dengan Phenol serta 4-

Aminophenazone menjadi zat warna quinoneimine berwarna merah violet. (Human, 2002). 3. Glukosa Heksokinase Glukosa - Heksokinase menganalisa reaksi phosphorilasi dari glukosa dalam sampel membentuk glukosa-6-phosphat dengan bantuan ATP (Adenosine triphosphat). Glukosa-6-phosphat dehidrogenase mengoksidasi glukosa-6-phosphat dengan adanya NADP (Nikotinamida Adenin Dinukleotida Phosphat) membentuk glukonat-6-phosphat. Tidak ada karbohidrat lain yang teroksidasi. Kecepatan pembentukan NADPH (Dihidronikotinamida Dinukleotida Phosphat) selama reksi berbanding lurus dengan konsentrasi glukosa dan dapat diukur secara fotometrik. (Depkes RI, 2004)

E. Kerangka Teori 1. Metabolisme glukosa 2. Glikolisis 3. Antikoagulan dan suhu penyimpanan METODE GLUKOSA - OKSIDASE LANGSUNG DIPERIKSA DARAH + NaF PLASMA DITUNDA 24 JAM PADA SUHU 4 0 C KADAR GLUKOSA DARAH F. Kerangka Konsep LANGSUNG DENGAN ANTIKOAGULAN NaF DITUNDA SELAMA 24 JAM PADA SUHU 4 0 C DENGAN ANTIKOAGULAN NaF SUHU 4 0 C WAKTU ANTICOAGULAN METODE KADAR GLUKOSA DARAH G. Hipotesa Ada perbedaan kadar glukosa darah yang diperiksa langsung dan ditunda selama 24 jam pada suhu 4 0 C dengan penambahan NaF.