BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gula sering juga disebut gula anggur atau dekstrosa. Banyak dijumpai
|
|
- Sucianty Cahyadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gula Darah Gula sering juga disebut gula anggur atau dekstrosa. Banyak dijumpai di alam, terutama pada buah-buahan, sayur-sayuran, getah tumbuh-tumbuhan, madu, sirup jagung, dan tetesan tebu. Gula didapat dari hasil akhir pencernaan zat pati, sukrosa, maltosa dan laktosa (Hertog Nursanyanto, dkk, 1992). Gula dijumpai di dalam aliran darah (disebut kadar gula darah) dan berfungsi sebagai penyedia energi bagi tubuh dan seluruh sel-sel jaringan tubuh. Dalam keadaan normal kadar glukosa darah berkisar mg/dl. Kadar gula darah dapat meningkat melebihi batas atau sebaliknya (Hertog Nursanyoto,dkk. 1992). Nilai Rujukan kadar gula darah dalam serum / plasma mg/dl, gula dua jam postprandial 140 mg/dl/2jam, dan gula darah sewaktu 140mg/dl (Kee, Joyce LeFever, 2007). 1. Definisi Gula Darah Gula darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot rangka (Kee, Joyce LeFever, 2007). 2. Metabolisme Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup. Proses yang lengkap dan komplit sangat terkoordinatif 4
2 5 melibatkan banyak enzim didalamnya, sehingga terjadi pertukaran bahan dan energi ( Herold A. Herper, 1979 ). Adapun metabolisme yang mempengaruhi kadar gula darah yang terjadi didalam tubuh, antara lain yaitu : 1) Metabolisme Karbohidrat Karbohidrat bertanggung jawab atas sebagian besar masuknya makanan sehari-hari. Sebagian besar karbohidrat akan dirubah menjadi lemak. Fungsi utama karbohidrat dalam metabolisme adalah sebagai bahan bakar untuk oksidasi dan menyediakan energi untuk proses-proses metabolisme lainnya. Karbohidrat dalam makanan yang utama adalah polimer-polimer hexosa dan yang penting adalah galaktosa, fruktosa, dan glukosa. Kebanyakan monosakarida dalam tubuh berada dalam bentuk D-isomer. Hasil yang utama dari metabolisme karbohidrat yang terdapat dalam darah adalah gula. Gula yang masuk akan mengalami fosforilasi di dalam sel membentuk glukosa-6-fosfat, dibantu dengan enzim hexsokinase sebagai katalisator. Dalam hati terdapat enzim lain yang disebut glukokinase yang lebih spesifik terhadap gula, seperti halnya hexsokinase akan meningkat kadarnya oleh insulin, dan berkurang pada saat kelaparan dan diabetes. Glukosa-6-fosfat dapat berpolimerisasi atau mengalami katabolisme membentuk glikogen, sebagai bentuk gula yang dapat disimpan, terdapat dalam hampir semua 5
3 6 jaringan tubuh terutama dalam hati dan otot rangka (William F. Ganong, 1995). 2) Metabolisme gula darah Gula darah dan zat-zat lain yang berasal dari makanan, setelah diserap oleh dinding usus gula darah akan masuk dalam aliran darah kemudian masuk ke hati, dan disintesis menghasilkan glikogen kemudian dioksidasi menjadi CO 2 dan H 2 O atau dilepaskan untuk dibawa ke aliran darah ke dalam sel tubuh yang memerlukan. Sel - sel tubuh memerlukan gula darah sebagai sumber energi oleh sel. Gula darah dari sirkulasi harus masuk ke dalam sel. Di dalam sel, zat makanan terutama gula darah akan mengalami serangkaian proses kimia yang rumit untuk menghasilkan energi. Agar gula darah dapat masuk dalam sel diperlukan adanya hormon insulin diibaratkan sebagi anak kunci yang membuka sel agar gula darah masuk ke dalam sel. Dengan masuknya gula darah dari sirkulasi ke dalam sel maka tidak akan terjadi penumpukan gula darah dalam aliran darah. Secara umum dikatakan bahwa hormon insulin menyebabkan kadar gula darah menurun. Hormon insulin ini dihasilkan oleh sel beta pulau langerhans pankreas. Hormon insulin yang tersedia kurang dibandingkan dengan kebutuhan maka gula darah akan menumpuk dalam sirkulasi darah sehingga dalam gula darah akan meningkat. Bila kadar gula darah ini sedemikian tinggi melebihi ambang ginjal maka gula darah akan keluar bersama urin (glukosuria) (Pusdiknakes RI, 1985). 6
4 7 3. Faktor faktor Hormon yang Berpengaruh Ada 4 hormon yang berpengaruh mengatur keseimbangan kadar gula darah dalam tubuh, yaitu : 1. Hormon Tiroid Hormon ini disekresi oleh kelenjar gondok dan mempunyai efek peningkatan kadar gula darah dengan cara peningkatan penyerapan gula darah dari usus (William F.Ganong, 1990). 2. Hormon Insulin Hormon ini diproduksi di dalam pankreas oleh sel beta pulau langerhans dan kerjanya mengatur karbohidrat bersama dengan hati, adipose, otot, dan bertanggung jawab terhadap nilai konstan gula darah (Sunita Almatsier, 2003). 3. Hormon Epinefrin Hormon ini dihasilkan oleh medulla kelenjar adrenal dan mempunyai efek mengubah adanya glikogen menjadi gula yang terutama ada di dalam hati (William F.Ganong, 1990). 4. Hormon Pertumbuhan Hormon ini disekresi oleh hipofise anterior. Hormon ini menimbulkan pengeluaran asam lemak bebas dari jaringan adipose, jadi mempermudah ketogenesis. Hormon ini juga dapat menurunkan pemasukkan gula oleh hati dan dapat menerunkan pengikatan insulin oleh jaringan (Sunita Almatsier, 2003). 7
5 8 4. Absorbsi Gula Darah Proses pencernaan dan absorbsi akan berlangsung setelah mendapat masukkan makanan yang mengandung gula terutama di dalam duodenum dan jejunum proksimal. Absorbsi akan terjadi pengikatan kadar gula darah untuk sementara waktu dan akhirnya kembali pada kadar semula. Besarnya kadar gula yang diabsorbsi sekitar 1 gram/kg berat badan tiap jam. Kecepatan absorbsi gula di dalam usus halus konstan tidak tergantung pada jumlah gula yang ada atau kadar dimana gula berada. Dalam keadaan post absorbsi konsentrasi gula darah berkisar mg/dl. Setelah makan karbohidrat dapat meningkat sampai sekitar mg/dl. Untuk mengetahui kemampuan tubuh menangani karbohidrat dapat ditentukan dengan Test Toleransi Glukosa Oral (TTGO) (Sylvia Anderson Price, Lorraine McCarty Wilson, 1996). B. Antikoagulan Antikoagulan adalah bahan tambahan berupa zat kimia yang digunakan untuk mencegah sampel darah membeku. Kesalahan dalam pemakaian bahan tambahan tersebut dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan. Bahan tambahan yang dipakai harus memenuhi persyaratan, yaitu tidak mengganggu atau mengubah kadar zat yang akan diperiksa (Depkes RI, 2004). Antikoagulan bekerja dengan cara mengikat ion Ca dalam darah. Ion Ca sangat penting dalam proses penggumpalan darah. Bila ion diikat maka tidak lagi bermuatan sehingga penggumpalan darah berhenti (Sadikin, 2001). 8
6 9 Antikoagulan yang sering digunakan dalam pemeriksaan laboratorium, antara lain: 1) NaF NaF mencegah penjendalan oleh karena florida membentuk kompleks dengan kalsium yang tidak terion (Dewiesah, 1989). Florida digunakan dalam bentuk serbuk dengan perbandingan 2 mg untuk tiap 1 ml darah (Boehringer, 1993). Florida dapat mencegah glikolisis sehingga kadar gula darah dapat dipertahankan. Untuk sampel yang disimpan pada suhu C stabil selama 24 jam dan pada suhu 4 C stabil selama 10 hari (Hardjoeno,dkk, 2003). 2) EDTA (Ethylen Diamine Tetra Acetat) Umumnya tersedia dalam bentuk ikatan garam natrium atau kalium, mencegah koagulasi dengan cara mengikat kalsium. EDTA memiliki keunggulan dibanding dengan antikoagulan yang lain, yaitu tidak mempengaruhi sel-sel darah, sehingga ideal untuk pengujian hematologi, seperti pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, Laju Endap Darah ( LED ), hitung lekosit, hitung trombosit, retikulosit, apusan darah ( Tiap 1 mg EDTA dapat menghindarkan membekunya 1 ml darah (Gandasoebrata, 2004). Bila jumlah EDTA kurang, darah dapat mengalami koagulasi. Sebaliknya, bila EDTA kelebihan, eritrosit mengalami krenasi, trombosit membesar dan mengalami disintegrasi. Ada tiga macam EDTA : Na 2 EDTA, K 2 EDTA, K 3 EDTA ( 9
7 10 Na 2 EDTA dan K 2 EDTA digunakan dalam bentuk kering, sedangkan K 3 EDTA digunakan dalam bentuk cair. Dari ketiga jenis EDTA tersebut, K 2 EDTA adalah yang paling baik dan dianjurkan oleh ICSH (Internasional Clinik for Standardization in Hematology) dan CLSI (Clinical and Laboratory Standards Institute). 3) Citrat Citrat bekerja dengan mengikat kalsium. Trisodium citrat dihidrat 3.2% buffered natrium citrat (109 mmol/l) direkomendasikan untuk pengujian koagulasi dan agregasi trombosit. Penggunaannya adalah 1 bagian citrat + 9 bagian darah. Secara komersial, tabung citrat dapat dijumpai dalam bentuk tabung hampa udara dengan tutup berwarna biru terang. Darah citrat harus segera disentrifius selama 15 menit dengan kecepatan 1500 rpm dan dianalisa maksimal 2 jam setelah sampling. Natrium citrat konsentrasi 3,8% digunakan untuk pemeriksaan LED cara Westergreen. Penggunaannya adalah 1 bagian citrat + 4 bagian darah. 4) Heparin Antikoagulan ini merupakan asam mukopolisakarida yang bekerja dengan cara menghentikan pembentukan trombin dari prothrombin sehingga menghentikan pembentukan fibrin dari fibrinogen. Ada tiga macam heparin : ammonium heparin, lithium heparin dan sodium heparin. Dari ketiga macam heparin tersebut, lithium heparin paling banyak digunakan sebagai antikoagulan karena tidak mengganggu analisa beberapa macam ion dalam 10
8 11 darah. Heparin banyak digunakan pada analisa kimia darah, enzim, kultur sel, OFT (Osmotic Fragility Test). ( Tiap 1 mg heparin sebagai natrium atau kalsium digunakan 10 ml darah. Dalam praktek sehari-hari heparin kurang banyak dipakai karena harganya mahal. (Gandasoebrata, 2004). Heparin tidak dianjurkan untuk pemeriksaan apusan darah karena menyebabkan latar belakang biru. Setelah dimasukkan dalam tabung, spesimen harus segera dihomogenisasi 6 kali dan disentrifius rpm selama 10 menit kemudian plasma siap dianalisa. Darah heparin harus dianalisa dalam waktu maksimal 2 jam setelah sampling ( 5) Oxalat Natrium Oksalat (Na 2 C 2 O 4 ) bekerja dengan cara mengikat kalsium. Penggunaannya 1 bagian oksalat + 9 bagian darah. Biasanya digunakan untuk pembuatan plasma dalam pemeriksaan hemostasis. Kalium Oksalat NaF adalah kombinasi yang digunakan untuk pemeriksaan gula darah. Kalium oksalat berfungsi sebagai antikoagulan dan NaF berfungsi sebagai antiglikolisis dengan cara menghambat kerja enzim Phosphoenol pyruvate dan urease sehingga kadar gula darah stabil ( C. Faktor yang dapat Menyebabkan Kadar Gula Darah Menurun Glikolisis merupakan pemecahan gula darah menjadi asam piruvat atau asam laktat ( atau keduanya ) ( Murray, dkk, 2003 ). 11
9 12 Glikolisis dibedakan menjadi 2 macam menurut jenisnya, antara lain : 1. Glikolisis di dalam tubuh ( invivo ) Pemecahan molekul menjadi dua molekul asam dimana dipecah menjadi asam piruvat atau asam laktat ( atau keduannya ) (Arthur C. Guyton, 1991). Katabolisme gula berlangsung melewati dua jalan, yaitu : pecahnya menjadi triosa-triosa, atau oksidasi dan dekarboksilasi menjadi pentosa. Jalan yang ditempuh untuk membentuk asam piruvat melalui triosa-triosa disebut Embden-Meyerhoff, sedang jalan yang melalui asam glukonat dan pentosa disebut Direct Oksidative atau Heksasomonofosfat.. Rangkaian reaksi pada glikolisis Embden-Meyerhoff ditemukan pada bagian sel yang membentuk cairan di luar mitokondria, yaitu sitosal. Enzimenzim ini mengkatalisis reaksi-reaksi yang mencangkup glikolisis gula menjadi laktat (William F. Ganong, 1990). 2. Glikolisis di luar tubuh ( invitro ) Glikolisis di luar tubuh terjadi setelah sampel darah dikeluarkan dari tubuh. Dalam serum atau plasma yang didinginkan pada suhu 20ºC gula akan stabil dalam 24 jam, sedangkan pada suhu ruang sampel darah untuk pemeriksaan gula tanpa adanya penambahan zat penghambat glikolisis akan mengalami metabolisme kira-kira 7 mg/dl per hari. Jika sampel darah setelah dikeluarkan dari dalam tubuh tidak segera dilakukan pemeriksaan, maka akan terjadi penurunan kadar ( John Bernard Henry, 1984 ). Tanpa penambahan zat penghambat glikolisis, maka komponen yang ada dalam darah tersebut antara lain eritrosit, lekosit, trombosit, dan juga 12
10 13 mungkin adanya kontaminasi bakteri akan mempertahankan hidupnya, sehingga gula yang ada dalam sampel darah digunakan sebagai sumber makanannya dan menyebabkan kadar gula menurun. Suhu dan masa penyimpanan disamping itu juga dapat mempengaruhi ( John Bernard Henry, 1984 ). Glikolisis dapat dihindari dengan cara deproteinisasi segera setelah pengambilan darah, pemberian zat inhibitor, dan disimpan dalam keadaan dingin ( Boehringer, 1993 ). D. Hubungan Glikolisis dengan PemberianNaF Pengaruh pemberian NaF terhadap pemeriksaan gula darah adalah untuk menghambat glikolisis. Dimana sampel darah setelah dikeluarkan dari dalam tubuh, jika tidak segera dilakukan pemeriksaan akan terjadi penurunan kadar. Dalam sampel darah mengandung eritrosit, lekosit, trombosit, dan juga mungkin adanya kontaminasi bakteri akan mempertahankan hidupnya, sehingga gula yang ada dalam sampel darah digunakan sebagai sumber makanannya. Proses reaksi enzimatis dari sel - sel tersebut diputus, dengan penambahan NaF, sehingga sel - sel tersebut tidak bisa menggunakan gula yang ada di dalam sampel darah sebagai sumber makanannya. Penurunan kadar gula darah dengan demikian dapat dihambat ( John Bernard Henry, 1984 ). E. Pengaruh Penundaan Pemeriksaan Gula Darah Prinsip dari pemeriksaan gula darah seharusnya tidak boleh dilakukan penundaan, akan tetapi jika ada hal yang mengharuskan untuk melakukan 13
11 14 penundaan diantaranya karena jarak pengambilan sampel dengan tempat laboratorium cukup jauh, atau ada hal yang darurat atau mendesak sehingga pengerjaan sampel harus ditunda, tidak ada pelaksanaan ( analis ) untuk mengerjakan sampel ( Arthur C. Guyton, 1996 ). F. Plasma Gula dapat diperiksa dengan menggunakan bahan darah atau urin. Gula darah dapat menggunakan bahan serum, plasma, dan whole blood (Hardjoeno, 2003). Gula dahulu disebut dengan kadar dalam darah lengkap, akan tetapi sekarang sebagian besar dari laboratorium menyebut konsentrasi itu dalam serum. Serum mengandung lebih banyak air dari darah lengkap dan karena itu serum lebih banyak gula dari darah lengkap. Sebagai faktor konversi 1,15 dapat dipakai untuk mengubah kadar gula dalam darah lengkap ke kadar dalam serum atau plasma (Widmann, 1995). Plasma menyebabkan konsentrasi gula yang diukur didalam plasma 10-15% lebih tinggi daripada yang di dalam serum ( Baron, 1984 ). 1. Plasma Plasma merupakan bagian cair dari darah yang didapatkan dengan cara di sentrifius dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit, sehingga sel-sel darah terpisah dari darah. Antikoagulan yang sebelumnya sudah ada di dalam tabung berguna untuk mencegah pembekuan dengan cara mengikat kalsium, lapisan jernih warna kuning muda yang ada dibagian atas adalah plasma. Plasma masih mengandung fibrinogen (Widmann, 1995). 14
12 15 G. Pemeriksaan Gula Darah Mengetahui kadar gula darah dapat dilakukan dengan bermaca-macam metode. Adapun metode-metode yang dapat digunakan untuk menentukan kadar gula darah,antara lain yaitu : 1. Metode Folin Prinsip : filtrat darah bebas protein dipanaskan dengan larutan CuSO 4 alkali. Endapan CuSO 4 yang dibentuk gula akan larut dengan penambahan larutan fosfat molibdat. Larutan ini dibandingkan secara kolorimetri dengan larutan standart gula ( Pusdiknakes, 1985 ). 2. Metode Samogyi-Nelson Prinsip : filtrat mereduksi Cu dalam larutan alkali panas dan Cu direduksi kembali oleh arseno molibdat membentuk kompleks warna ungu (Pusdiknakes, 1985). 3. Metode Ortho-Toluidin Prinsip : hydrogen jika dicampur dengan ortho-toluidin dalam larutan asam kuat yang panas akan menghasilkan warna hijau yang dapat ditentukan kadarnya secara fotometrik ( Pusdiknakes, 1985 ). 4. Metode Glukosa-Peroksidase Prinsip : Hydrogen peroksidase akan bereaksi dengan oksigen aseptor, orthodianiside, phenyl aminephenazone atau chromogenik oksigen aseptor, dimana di dalam reaksi oleh peroksidase akan membentuk warna (Pusdiknakes, 1985). 15
13 16 5. Metode Glukosa-Oksidase Prinsip : Gula darah ditemukan setelah adanya reaksi enzimatis dengan adanya gula oksidase. Hydrogen peroksidase yang terbentuk bereaksi dengan peroksida, 4-Aminophenazone dan phenol menjadi zat warna Qulnonelmin berwarna merah-violet. Reaksi : Glucoseoxidase Glukosa + O 2 + H 2 O Glukonik acid + H 2 O 2 Peroxidase 2H 2 O Aminophenazone + phenol Quolnemin + 4H 2 O Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah glukosa-oksidase. Hal ini karena pada kondisi ini mempunyai liniaritas yang tinggi (>700 mg/dl), serta dipengaruhi oleh adanya fruktosa dan galaktosa dalam darah (Pusdiknakes, 1985). H. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Dalam melakukan Pemeriksaan Gula Darah Dalam pemeriksaan di laboratorium, pemeriksaan atau analisa perlu memperhatikan tahap tahap pemeriksaan yang kemungkinan terjadi kesalahan dalam pemeriksaan. Kesalahan pemeriksaan laboratorium meliputi tahap tahap : 1. Pre Analitik a. Pengambilan sampel darah terjadi hemolisa. b. Penundaan sampel. 2. Analitik a. Reagen 16
14 17 Hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan reagen adalah : 1) Fisik : kemasan, kadaluarsa dan perubahan warna. 2) Suhu penyimpanan. b. Alat 1) Alat tidak dijaga kebersihan dan ketepatannya. 2) Bagian bagian fotometer tidak berfungsi dengan baik. 3) Alat alat yang tidak memenuhi standar seperti lampu fotometer redup sebaiknya diganti. c. Metode Penelitian Metode : GOD PAP Prinsip : Gula darah ditemukan setelah adanya reaksi enzimatis dengan adanya glukosa oksidase. Hydrogen peroksidase yang terbentuk bereaksi dengan peroksida, 4-Aminophenazone dan phenol menjadi zat warna Qulnonelmin berwarna merah-violet. 3. Pasca Analitik Pencatatan dan pelaporan Hasil pemeriksaan harus dicatat di buku arsip dan diperiksa hasil yang dilaporkan apakah sudah sesuai (Santoso, W. 1999). I. Hipotesa Ho : Tidak ada pengaruh penambahan Natrium Florida (NaF) terhadap kadar gula darah yang diperiksa segera dan ditunda 36 jam. Ha : Ada pengaruh penambahan Natrium Florida (NaF) terhadap kadar gula darah yang diperiksa segera dan ditunda 36 jam. 17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gula darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gula Darah Gula darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot rangka (Kee, Joyce LeFever,
Lebih terperincitumbuh tumbuhan, madu, sirup jagung, dan tetesan tebu. Pada manusia dan dan laktosa ( Hertog Nursanyoto, dkk, 1992 ).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Glukosa Glukosa sering juga disebut gula anggur atau dekstrosa yang banyak tersebar di alam terutama terdapat pada buah buahan, sayur sayuran, getah tumbuh tumbuhan, madu, sirup
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam hati dan otot rangka (Kee Joyce LeFever, 2007).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Glukosa Darah Glukosa darah adalah glukosa dalam darah yang terbentuk dari karbohidrat yang terdapat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di dalam hati dan otot rangka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. glukosa. Pembentukan energi alternatif juga dapat berasal dari metabolisme
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Glukosa Darah Glukosa darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot rangka. ( Joyce
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. rangka. Glukosa darah berfungsi sebagi penyedia energi tubuh dan jaringanjaringan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Glukosa darah Glukosa darah merupakan gula yang terdapat dalam darah yang berasal dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen dihati dan diotot rangka. Glukosa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk akhir metabolisme karbohidrat serta sumber energi utama pada
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Glukosa Darah Produk akhir metabolisme karbohidrat serta sumber energi utama pada organisme hidup merupakan glukosa, dimana penggunaan glukosa dikendalikan oleh insulin (Dorland,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terdapat dalam darah (Baron, 1984). diubah menjadi glikogen (glikogenesis) dan disimpan di dalam hati
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Glukosa Darah Glukosa darah merupakan karbohidrat dalam bentuk monosakarida yang terdapat dalam darah (Baron, 1984). 2. Organ-Organ Yang Berpengaruh a. Hati
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk memperoleh energi. Gula lain dalam makanan (terutama fruktosa dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gula Darah Glukosa merupakan pusat dari semua metabolisme. Glukosa adalah bahan bakar universal bagi sel manusia dan merupakan sumber karbon untuk sintesis sebagian besar senyawa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Glukosa Karbohidrat merupakan salah satu senyawa yang penting dalam tubuh manusia. Senyawa ini memiliki peran struktural dan metabolik yang penting. 10 Selama proses pencernaan,
Lebih terperincirepository.unimus.ac.id
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Glukosa Suatu gula monosakarida dari karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga utama dalam tubuh. Glukosa merupakan prekursor untuk sintesis semua karbohidrat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreatinin Kreatinin adalah produk akhir metabolisme kreatin.keratin sebagai besar dijumpai di otot rangka, tempat zat terlibat dalam penyimpanan energy sebagai keratin fosfat.dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Glukosa darah atau kadar gula darah merupakan istilah yang mengacu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Glukosa Darah Glukosa darah atau kadar gula darah merupakan istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah atau tingkat glukosa serum diatur
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN DEFINISI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam ilmu kedokteran, gula darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitive sampai manusia. Darah dalam keadaan fisiologik selalu berada dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Darah Darah merupakan komponen asensial mahluk hidup, mulai dari binatang primitive sampai manusia. Darah dalam keadaan fisiologik selalu berada dalam pembuluh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempengaruhi kadar glukosa adalah insulin dan glukagon yang berasal dari pankreas.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Glukosa Glukosa adalah sumber energi utama bagi tubuh. Hormon yang mempengaruhi kadar glukosa adalah insulin dan glukagon yang berasal dari pankreas. Insulin dibutuhkan untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Darah 1. Pengertian Darah Darah merupakan komponen esensial mahluk hidup yang dalam keadaan fisiologik, darah selalu berada dalam pembuluh darah sehingga dapat menjalankan fungsinya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tubuh, membawa nutrisi, membersihkan metabolisme dan membawa zat antibodi
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Darah Darah dalam tubuh berfungsi untuk mensuplai oksigen ke seluruh jaringan tubuh, membawa nutrisi, membersihkan metabolisme dan membawa zat antibodi (sistem
Lebih terperinciGAMBARAN KADAR GLUKOSA DARAH DALAM SAMPEL SERUM DENGAN PLASMA NaF YANG DITUNDA 1 DAN 2 JAM DI STIKes MUHAMMADIYAH CIAMIS
GAMBARAN KADAR GLUKOSA DARAH DALAM SAMPEL SERUM DENGAN PLASMA NaF YANG DITUNDA 1 DAN 2 JAM DI STIKes MUHAMMADIYAH CIAMIS KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Glukosa Glukosa merupakan sumber energi utama bagi seluruh manusia. Glukosa terbentuk dari hasil hidrolisis karbohidrat. 1 Karbohidrat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk kepentingan klinik. Tujuan pemeriksaan laboratorium adalah untuk membantu menegakkan diagnosa penyakit
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah terdiri atas 2 komponen utama yaitu plasma darah dan sel-sel darah.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Darah Darah merupakan komponen esensial makhluk hidup, mulai dari binatang hingga manusia. Dalam keadaan fisiologik, darah selalu berada dalam pembuluh darah sehingga
Lebih terperinciMetabolisme (Katabolisme) Radityo Heru Mahardiko XII IPA 2
Metabolisme (Katabolisme) Radityo Heru Mahardiko XII IPA 2 Peta Konsep Kofaktor Enzim Apoenzim Reaksi Terang Metabolisme Anabolisme Fotosintesis Reaksi Gelap Katabolisme Polisakarida menjadi Monosakarida
Lebih terperinciMetabolisme karbohidrat - 4
Glukoneogenesis Uronic acid pathway Metabolisme fruktosa Metabolisme galaktosa Metabolisme gula amino (glucoseamine) Pengaturan metabolisme karbohidrat Pengaturan kadar glukosa darah Metabolisme karbohidrat
Lebih terperinciBUKU PANDUAN KERJA KETERAMPILAN PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH DAN GLUKOSA URIN
BUKU PANDUAN KERJA KETERAMPILAN PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH DAN GLUKOSA URIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNHAS DISUSUN OLEH Bagian Patologi Klinik FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2017 KETERAMPILAN KLINIK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lemak Lemak adalah salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia, lemaktidak larut dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari tubuh yang jumlahnya 6-8% dari berat badan total. a. Plasma darah, merupakan bagian yang cair
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Darah 1. Definisi Darah Darah merupakan bagian penting dari sistem transport dan bagian penting dari tubuh yang jumlahnya 6-8% dari berat badan total. Darah merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen. Darah terdiri dari bagian cair dan padat, bagian cair yaitu berupa plasma
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Darah 1. Pengertian darah Dalam system sirkulasi darah merupakan bagian penting yaitu dalam transport oksigen. Darah terdiri dari bagian cair dan padat, bagian cair yaitu berupa
Lebih terperinciUji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis
Uji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis Disarikan dari: Buku Petunjuk Praktikum Biokimia dan Enzimologi Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian analitik Jenis Penelitian yang digunakan untuk menunjang penelitian ini adalah B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Adapun tempat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berbentuk cakram dan mengandung granula. Terdapat keping
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Trombosit Trombosit adalah fragmen-fragmen kecil yang berasal dari sitoplasma. Berbentuk cakram dan mengandung granula. Terdapat 250.000-400.000 keping darah dalam setiap mm
Lebih terperinciMenyiapkan tabung reaksi yang bersih dan kering. Setelah itu dipipet 5 ml reagen benedict lalu dimasukkan kedalam tabung.
Pembahasan benedict Pada praktikum biokimia gizi tentang pemeriksaan kadar glukosa urine dengan metode benedict, kelompok kami menggunakan sampel urine fenti. Uji benedict adalah uji kimia untuk mengetahui
Lebih terperinciyang dihasilkan oleh pankreas dan berperan penting dalam proses penyimpanan Gangguan metabolisme tersebut disebabkan karena kurang produksi hormon
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes mellitus merupakan suatu kelainan metabolitik yang disebabkan oleh defisiensi insulin yang dapat bersifat relatif absolut. Insulin adalah hormon yang dihasilkan
Lebih terperinciPERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH CARA WESTERGREN MENGGUNAKAN DARAH EDTA TANPA PENGENCERAN DENGAN CARA OTOMATIK
PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH CARA WESTERGREN MENGGUNAKAN DARAH EDTA TANPA PENGENCERAN DENGAN CARA OTOMATIK Ardiya Garini Dosen Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Palembang ABSTRAK Laju
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam ilmu kedokteran, gula darah adalah istilah yang mengacu pada tingkat glukosa dalam darah. Konsentrasi gula darah atau tingkat glukosa serum diatur dengan ketat
Lebih terperinciMetabolisme karbohidrat - 2
Glukoneogenesis Uronic acid pathway Metabolisme fruktosa Metabolisme galaktosa Metabolisme gula amino (glucoseamine) Pengaturan metabolisme karbohidrat Pengaturan kadar glukosa darah Metabolisme karbohidrat
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pemeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk kepentingan klinik. Tujuan pemeriksaan labortorium klinik adalah untuk membantu menegakkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreatinin Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir metabolisme otot yang dilepaskan dari otot dengan kecepatan yang hampir konstan dan diekskresi dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus Diabetes Mellitus didefinisikan sebagai serangkaian gangguan dimana tubuh tidak mampu mengatur pengolahan atau metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang
Lebih terperinciGAMBARAN KADAR TRIGLISERIDA (METODE GPO- PAP) PADA SAMPEL SERUM DAN PLASMA EDTA
GAMBARAN KADAR TRIGLISERIDA (METODE GPO- PAP) PADA SAMPEL SERUM DAN PLASMA EDTA Ratih Hardisari 1, Binti Koiriyah 2* 1,2 Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jln. Ngadinegaran MJ III/62
Lebih terperinciBIOLOGI JURNAL ANABOLISME DAN KATABOLISME MEILIA PUSPITA SARI (KIMIA I A)
BIOLOGI JURNAL ANABOLISME DAN KATABOLISME MEILIA PUSPITA SARI (KIMIA I A) PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Jalan Ir. H. Juanda No. 95
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA. Penentuan Kadar Glukosa Darah
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA Penentuan Kadar Glukosa Darah Oleh : Kelompok 4 - Offering C Desy Ratna Sugiarti (130331614749) Rita Nurdiana (130331614740)* Sikya Hiswara (130331614743) Yuslim Nasru S. (130331614748)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. benar sehingga memberikan hasil yang teliti dan akurat dengan validasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemeriksaan hematologi merupakan pemeriksaan yang sering dilakukan disuatu laboratorium klinik. Pemeriksaan hematologi ini digunakan oleh klinisi sebagai dasar untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SGPT 2.1.1 Pengertian SGPT Enzim yang paling sering berkaitan dengan kerusakan hati adalah aminotransferase yang mengkatalisis pemindahan revensibel satu gugus amino antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Insidensi gangguan toleransi glukosa cenderung meningkat seiring dengan peningkatan kasus Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 dan Sindrom Metabolik (Mets). Peningkatan insidensi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Indeks Massa Tubuh a. Definisi IMT atau sering juga disebut indeks Quatelet pertama kali ditemukan oleh seorang ahli matematika Lambert Adolphe Jacques Quatelet
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Metabolisme Energi Otot Rangka Kreatin fosfat merupakan sumber energi pertama yang digunakan pada awal aktivitas kontraktil. Suatu karakteristik khusus dari energi yang dihantarkan
Lebih terperinciAnti Koagulansia, pengawet dan. Dr.Ozar Sanuddin, SpPK
Anti Koagulansia, pengawet dan sampling Dr.Ozar Sanuddin, SpPK Anti KoagAulansia Adalah suatu bahan kimia/substansi yang dapat menekan, menunda atau mencegah pembekuan darah. Jenis- jenis anti koagulansia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kolesterol 1. Definisi kolesterol Kolesterol merupakan lemak yang berwarna kekuningan dan berbentuk seperti lilin yang diproduksi oleh tubuh manusia terutama di dalam hati. Bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lipid adalah senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organik. Komponen lipid utama yang dapat
Lebih terperinciApa itu Darah? Plasma Vs. serum
Anda pasti sudah sering mendengar istilah plasma dan serum, ketika sedang melakukan tes darah. Kedua cairan mungkin tampak membingungkan, karena mereka sangat mirip dan memiliki penampilan yang sama, yaitu,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
i BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Darah Darah merupakan bagian penting dari sistem transport tubuh. Darah merupakan jaringan yang berbentuk cairan (Dep kes RI, 1989). Darah diproduksi dalam sumsum
Lebih terperinciSMA XII (DUA BELAS) BIOLOGI METABOLISME
JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA XII (DUA BELAS) BIOLOGI METABOLISME Metabolisme adalah seluruh reaksi kimia yang dilakukan oleh organisme. Metabolisme juga dapat dikatakan sebagai proses
Lebih terperinciMETABOLISME KARBOHIDRAT
METABOLISME KARBOHIDRAT METABOLISME KARBOHIDRAT DIET BERVARIASI P.U. KARBOHIDRAT > FUNGSI KARBOHIDRAT TERUTAMA SEBAGAI SUMBER ENERGI ( DR. GLUKOSA ) MONOSAKARIDA ( HEKSOSA ) HASIL PENCERNA- AN KARBOHIDRAT
Lebih terperinciA. Judul Percobaan : Penentuan Kadar Glukosa Darah. B. Mulai Percobaan : Senin, 11 November 2013 C. Selesai Percobaan : Senin, 11 November 2013
A. Judul Percobaan : Penentuan Kadar Glukosa Darah B. Mulai Percobaan : Senin, 11 November 2013 C. Selesai Percobaan : Senin, 11 November 2013 D. Tujuan : Menentukan kadar glukosa dalam darah. E. Dasar
Lebih terperinciTabel Mengikhtisarkan reaksi glikolisis : 1. Glukosa Glukosa 6-fosfat. 2. Glukosa 6 Fosfat Fruktosa 6 fosfat
PROSES GLIKOLISIS Glikolisis merupakan jalur, dimana pemecahan D-glukosa yang dioksidasi menjadi piruvat yang kemudian dapat direduksi menjadi laktat. Jalur ini terkait dengan metabolisme glikogen lewat
Lebih terperinciUJI KUALITATIF KARBOHIDRAT DAN PROTEIN
UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT DAN PROTEIN Molisch Test Uji KH secara umum Uji Molisch dinamai sesuai penemunya yaitu Hans Molisch, seorang ahli botani dari Australia. Prosedur Kerja : a. Masukkan ke dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan bagian penting dari sistem transportasi zat-zat. a. Plasma darah merupakan bagian cair.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Darah 1. Definisi darah Darah merupakan bagian penting dari sistem transportasi zat-zat dalam tubuh. Darahmerupakan jaringan yang berbentuk cairan terdiri dari dua bagian besar,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu menggambarkan perbedaan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu menggambarkan perbedaan hasil pemeriksaan asam urat metode test strip dengan metode enzymatic colorimetric. B.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Elektrolit adalah senyawa di dalam larutan yang berdisosiasi menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. LatarBelakang Elektrolit adalah senyawa di dalam larutan yang berdisosiasi menjadi partikel yang bermuatan (ion) positif atau negatif. Ion bermuatan positif disebut kation dan
Lebih terperinciMETABOLISME dan KATABOLISME KARBOHIDRAT
METABOLISME dan KATABOLISME KARBOHIDRAT Disampaikan oleh: Sofia Februanti METABOLISME & KATABOLISME KARBOHIDRAT PENGERTIAN KLASIFIKASI METABOLISME DAN KATABOLISME PENGERTIAN KARBOHIDRAT Senyawa organik
Lebih terperinciI PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.
I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan. 1.1 Latar Belakang Percobaan Adalah uji untuk membuktikan
Lebih terperinciPERTEMUAN 2 PERCOBAAN KARBOHIDRAT TUGAS PRAKTIKUM : MENGIDENTIKASI LARUTAN SAMPEL, APAKAH TERMASUK MONO, DI ATAU POLISAKARIDA DAN APA JENISNYA.
PERTEMUAN 2 PERCOBAAN KARBOHIDRAT TUGAS PRAKTIKUM : MENGIDENTIKASI LARUTAN SAMPEL, APAKAH TERMASUK MONO, DI ATAU POLISAKARIDA DAN APA JENISNYA. PENDAHULUAN Karbohidrat disebut juga sakarida. Karbohidrat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengetahui keadaan darah dan komponen-komponennya. Fungsi dari
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemeriksaan hematologi sangatlah penting dan sering diminta di beberapa laboratorium. Pemeriksaan hematologi adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keadaan
Lebih terperinciMetabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidrat Dr. Syazili Mustofa, M.Biomed Lektor mata kuliah ilmu biomedik Departemen Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Unila PENCERNAAN KARBOHIDRAT Rongga mulut
Lebih terperinciSIFAT DAN REAKSI MONOSAKARIDA DAN DISAKARIDA
AARA I SIFAT DAN REAKSI MONOSAKARIDA DAN DISAKARIDA A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. Tujuan praktikum : Mengidentifikasi jenis sakarida sesuai dengan jenis reaksinya 2. ari, tanggal praktikum : Sabtu, 29 Juni
Lebih terperinciUji benedict (Semikuantitatif) Tujuan : Menghitung secara kasar kadar glukosa dalam urin. Dasar teori :
Uji benedict (Semikuantitatif) Tujuan : Menghitung secara kasar kadar glukosa dalam urin Dasar teori : Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian
Lebih terperinciKARBOHIDRAT Carbohydrate
KARBOHIDRAT Carbohydrate Di akhir kuliah ini, pelajar-pelajar dapat: By the end of this lecture, students may get: 1. Menjelaskan jenis-jenis karbohidrat. 2. Menmbincangkan ciri-ciri asas bagi heksosa.
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR GULA METODE NELSON-SOMOGYI. Kelompok 8 Dini Rohmawati Nafisah Amira Nahnu Aslamia Yunus Septiawan
PENENTUAN KADAR GULA METODE NELSON-SOMOGYI Kelompok 8 Dini Rohmawati Nafisah Amira Nahnu Aslamia Yunus Septiawan Latar Belakang Tujuan: Menentukan kadar gula pereduksi dalam bahan pangan Prinsip: Berdasarkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagian-bagian darah yang berasal dari donor kepada seorang penderita (resipien).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transfusi darah 2.1.1 Pengertian Transfusi Darah Transfusi darah adalah suatu cara pengobatan berupa penambahan darah atau bagian-bagian darah yang berasal dari donor kepada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Darah 1. Definisi darah Darah merupakan bagian penting dari sistem transportasi zat-zat dalam tubuh. Darah merupakan jaringan yang berbentuk cairan terdiri dari dua bagian besar,
Lebih terperinciJNPH Volume 6 No. 1 (April 2018) The Author(s) 2018
JNPH Volume 6 No. 1 (April 2018) The Author(s) 2018 PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA PLASMA NaF BERDASARKAN WAKTU PEMERIKSAAN DI RSUD dr. M. YUNUS PROVINSI BENGKULU
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif.. Tempat pengambilan sampel dan pemeriksaan sampel di Laboratorium
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif.. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Tempat pengambilan sampel dan pemeriksaan sampel di Laboratorium
Lebih terperinciMendesain Pangan untuk Atlit Berdasarkan Indek Glikemik. Oleh : Arif Hartoyo HP :
Mendesain Pangan untuk Atlit Berdasarkan Indek Glikemik Oleh : Arif Hartoyo HP : 08128814781 Pengetahuan tentang Indek Glikemik sekarang telah berkembang dan dimanfaatkan untuk berbagai tujuan. Awalnya,
Lebih terperinciProses Pembuatan Madu
MADU PBA_MNH Madu cairan alami, umumnya berasa manis, dihasilkan oleh lebah madu dari sari bunga tanaman (floral nektar); atau bagian lain dari tanaman (ekstra floral nektar); atau ekskresi serangga cairan
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR GLUKOSA DALAM DARAH
Laporan Praktikum Hari/tanggal : Rabu/14 Mei 2014 Biokimia Umum Waktu : 14.00-17.00 WIB PJP : Rahadian Pratama, M.Si Asisten : Syahdan Sayidah Ulfah Ayu Kartika Hermanto Amar Husna PENENTUAN KADAR GLUKOSA
Lebih terperinciSecara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen OKSIDASI BIOLOGI
Proses oksidasi Peranan enzim, koenzim dan logam dalam oksidasi biologi Transfer elektron dalam sel Hubungan rantai pernapasan dengan senyawa fosfat berenergi tinggi Oksidasi hidrogen (H) dalam mitokondria
Lebih terperinciSecara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen. Secara kimiawi: OKSIDASI BIOLOGI
Proses oksidasi Peranan enzim, koenzim dan logam dalam oksidasi biologi Transfer elektron dalam sel Hubungan rantai pernapasan dengan senyawa fosfat berenergi tinggi Oksidasi hidrogen (H) dalam mitokondria
Lebih terperinciMEDAN, 15 DESEMBER Oleh : ERNAWATI SEMBIRING DORRA RIBTA ALAM MARA IMAM TAUFIQ SIREGAR
LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME II MEMBANDINGKAN PERBEDAAN KONSENTRASI GLUKOSA PRODUK MADU BIASA DENGAN PRODUK MADU MULTI LEVEL MARKETING MELALUI METABOLISME GLUKOSA DALAM TUBUH MEDAN, 15 DESEMBER 2011 Oleh
Lebih terperinciMetabolisme Karbohidrat. Oleh : Muhammad Fakhri, S.Pi, MP, M.Sc Tim Pengajar Biokimia
Metabolisme Karbohidrat Oleh : Muhammad Fakhri, S.Pi, MP, M.Sc Tim Pengajar Biokimia LATAR BELAKANG Kemampuan ikan untuk memanfaatkan karbohidrat tergantung pada kemampuannya menghasilkan enzim amilase
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hati merupakan organ sentral dalam metabolisme di tubuh. Berat rata
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hati 1. Anatomi Hati Hati merupakan organ sentral dalam metabolisme di tubuh. Berat rata rata 1500 g atau 2% dari berat tubuh total, hati menerima 1500 ml darah per menit, atau
Lebih terperinciKIMIA. Sesi BIOMOLEKUL L KARBOHIDRAT A. PENGGOLONGAN
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 21 Sesi NGAN BIOMOLEKUL L KARBOHIDRAT Karbohidrat adalah kelompok senyawa aldehid dan keton terpolihidroksilasi yang tersusun dari atom C, H, dan O. Karbohidrat
Lebih terperinciAnalisa Karbohidrat. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc
Analisa Karbohidrat Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc Definisi Karbohidrat Turunan aldehida atau keton yang memiliki rumus umum (CH 2 O) n atau C n H 2n O n. Karbohidrat terbentuk dari sintesa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2006.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. B. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2006. Tempat penelitian
Lebih terperinciGambar 1. Cara penggunaan alat pemeras madu. Gambar 2. Alat Pemeras madu. Gambar 3. Alat Penyaring madu Gambar 4. Ruang pengolahan madu 70 %
BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan pengabdian yang telah dilakukan yaitu pembuatan alat pemeras madu (Gambar 1 & 2) dan penyaring madu (Gambar 3). Pelaksanaan pembuatan ruang khusus pengolahan madu (Gambar
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENGAMATAN I. Pengujian Secara Kualitatif 1. Uji Benedict 1 Glukosa Biru Muda Orange 2 Fruktosa Biru Muda Orange 3 Sukrosa Biru Muda Biru Muda 4 Maltosa Biru Muda Orange
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang khas dengan gejala-gejala kadar gula darah tinggi, glukosuria dan setelah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus Diabetes melitus atau DM merupakan penyakit metabolisme karbohidrat yang khas dengan gejala-gejala kadar gula darah tinggi, glukosuria dan setelah beberapa tahun
Lebih terperinciKARBOHIDRAT. Pendahuluan. Pertemuan ke : 3 Mata Kuliah : Kimia Makanan / BG 126
Pertemuan ke : 3 Mata Kuliah : Kimia Makanan / BG 126 Program Studi : Pendidikan Tata Boga Pokok Bahasan : Karbohidrat Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian karbohidrat : hasil dari fotosintesis CO 2 dengan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mineral Mikro Organik Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh makluk hidup. Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam bentuk abu sebagai senyawa
Lebih terperinciKONSEP DASAR ILMU GIZI. Rizqie Auliana, M.Kes
KONSEP DASAR ILMU GIZI Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id DEFINISI Ilmu yg mempelajari segala sesuatu ttg makanan dalam hubungannya dg kesehatan optimal. Kata gizi berasal dari bhs Arab ghizda
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. non-polar. Lipid adalah senyawa yang berisi karbon dan hidrogen, yang tidak
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lipid 1. Pengertian Lipid Lipid atau lemak didefinisikan sebagai senyawa organik heterogen yang terdapat di alam dan bersifat relatif tidak larut dalam air tetapi larut dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Perubahan Ion Leakage Ion merupakan muatan larutan baik berupa atom maupun molekul dan dengan reaksi transfer elektron sesuai dengan bilangan oksidasinya menghasilkan ion.
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA HIDROLISIS AMILUM (PATI)
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA HIDROLISIS AMILUM (PATI) Di Susun Oleh : Nama praktikan : Ainutajriani Nim : 14 3145 453 048 Kelas Kelompok : 1B : IV Dosen Pembimbing : Sulfiani, S.Si PROGRAM STUDI DIII ANALIS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung elektrolit. (Muttaqin Arif, 2009) trombosit, dan komponen lainnya. (A.V. Hoffbrand dan J.F. Pettit.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Darah 1. Darah Sebagian besar tubuh manusia adalah berupa cairan yang sangat penting dalam proses sistem metabolisme tubuh, cairan tersebut adalah darah. Darah berbeda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. status glukosa menjadi dua, yaitu normoglikemia dan hiperglikemia. 2 Menurut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Glukosa adalah sebuah komponen yang penting dalam darah. Glukosa yang terdapat dalam darah biasa disebut sebagai glukosa darah. Glukosa darah berada di dalam plasma
Lebih terperinciFUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP
TUGAS MATA KULIAH NUTRISI TANAMAN FUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP Oleh : Dewi Ma rufah H0106006 Lamria Silitonga H 0106076 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008 Pendahuluan Fosfor
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013. 2. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Patologi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan makhluk hidup karbohidrat memegang peranan penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan makhluk hidup karbohidrat memegang peranan penting sebagai sumber energi utama. Sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang berasal
Lebih terperinciRespirasi Anaerob (Fermentasi Alkohol)
Respirasi Anaerob (Fermentasi Alkohol) I. TUJUAN Mengamati hasil dari peristiwa fermentasi alkohol II. LANDASAN TEORI Respirasi anaerob merupakan salah satu proses katabolisme yang tidak menggunakan oksigen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hemoglobin pada manusia terdiri dari HbA 1, HbA 2, HbF( fetus)
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. HbA 1c (hemoglobin terglikasi /glikohemoglobin/hemoglobin terglikosilasi/ Hb glikat/ghb) 2.1.1Biokimiawi dan metabolisme Hemoglobin pada manusia terdiri dari HbA 1, HbA 2,
Lebih terperinci