BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. produksi membuat design 3D interior Kantor Cabang Surabaya ALMAS MEDIA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. produksi membuat design layout interior Kantor Cabang Surabaya ALMAS

Ray Tracing S1 Teknik Informatika

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. tentang 3D Interior Design. Pelaksanaan kerja praktik ini bertempat di Astha

BAB 1 PENDAHULUAN. Augmented Reality menjadi semakin luas. Teknologi Computer Vision berperan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, perkembangan dunia teknologi dan informasi. Animasi komputer salah satu bentuk modern cara pembuatan dan

BAB I PENDAHULUAN. pengguna komunikasi visual dalam menggambarkan suatu ide menjadi sebuah

BAB I PENDAHULUAN. sedemikian rupa sehingga mempunyai sifat seperti aslinya. Model animasi 3D

BAB IV PENGALAMAN KERJA PRAKTIK

BAB 1 PENDAHULUAN. grafis, mampu menutupi kelemahan teknik persentase dalam hal keterbatasan. menggambarkan suatu ide menjadi sebuah karya visual.

Desain Interior Rumah dengan 3DS Max untuk Keperluan Pembuatan Video Image di Masterpiece Studio

BAB I PENDAHULUAN. sebuah perusahaan yaitu PT ASTHA BERIBIS GRAFIKA. Dalam perusahaan ini,

GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Pendahuluan. dengan ide realisme sebenarnya sudah ada pada 2400 SM yang ditemukan di kota Lothal, yang sekarang lebih dikenal dengan nama India.

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut dapat dilihat dari kemajuan karya-karya animasi kartun dewasa. menimbulkan pergerakan terhadap objek tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

BAB 1 PENDAHULUAN. Animasi berasal dari kata Animation yang ada dalam kata bahasa inggris to

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dunia desain interior juga ikut berkembang dan berubah. Awalnya desain

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti suara, gambar, maupun GPS. Bertolak belakang dengan Virtual Reality. diperkuat, diperlemah, atau dimodifikasi.

BAB II STUDIO ANIMASI

Rancang Bangun Peta Virtual 3D Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember dengan Unity3D Engine. Damar Pradiptojati

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 MENYIAPKAN BIDANG KERJA PENGGAMBARAN

Metodologi Pengembangan Multimedia. Teori Multimedia

PERANCANGAN DESAIN INTERIOR TIGA DIMENSI BANGUNAN BARU PT. KREAVISI GRUP

BAB 1 PENDAHULUAN. Animasi berasal dari kata Animation yang dalam bahasa Inggris to animate yang

JUDUL UNIT : Membuat Animasi Stop Motion (Modeling)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI DAN INFORMASI DALAM BIDANG DESAIN INTERIOR DAN ARSITEKTUR DI ERA GLOBALISASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. baik dunia kerja maupun dunia pendidikan. Ditambah lagi dengan adanya dunia

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut dapat dilihat dari kemajuan karya-karya animasi kartun dewasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Grafika 2 dimensi Transformasi 2 dimensi Penggeseran pada grafika Penskalaan Pemutaran grafika Shearing Sistem koordinat homogen Transformasi

BAB I PENDAHULUAN. majunya teknologi komputer. Teknologi multimedia merupakan salah satu contoh

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan efek realistis dari penyajiannya. Dengan kemampuan yang

agar mahasiswa mampu memanfaatkan program computer (core/draw, photoshop, page

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

VI. KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III LANDASAN TEORI

memilih apa yang akan dikerjakan selanjutnya, bertanya dan memberikan jawaban

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PROTOTYPING. Rima Dias Ramadhani

PERSIAPAN Visitasi >> Lamaran >> Perencanaan Kerja Praktik

Pengenalan Multimedia. Mendeskripsikan tentang multimedia

BAB I PENDAHULUAN. untuk pengembangan aplikasi berbasis 3D yang meliputi bidang yang cukup luas

JUDUL UNIT : Merancang Dan Membuat Animasi

PANDUAN UJI KOMPETENSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi pada masa sekarang ini, penggunaan komputer atau yang disebut

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu dikenal dalam bidang perfilman, terutama dunia anak anak. Akan tetapi,

Hasil tugas akhir berupa virtual pop up book ini dapat memberikan kontribusi. Teknologi Augmented reality ini belum banyak digunakan dalam berbagai

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Fino Nurcahyo Nugrohoadi

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Aplikasi Peta 3-Dimensi Universitas Negeri Manado

SMK "ANTARTIKA 2" SIDOARJO TERAKREDITASI "A" Jl. RAYA SIWALANPANJI BUDURAN SIDOARJO PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Tabel 3-1 Kerangka Tugas Akhir. Studi Literatur. Pra Produksi

Implementasi Augmented Reality pada Pemodelan Tata Surya

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

JUDUL UNIT : Membaca dan Menafsirkan Naskah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MATA PELAJARAN PRODUKTIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melaksanakan permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Sedangkan menurut

BAB II METODOLOGI. Struktur organisasi yang terdapat di Pusat Pengembangan Multi Media ;

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

1.4 Metodologi Penelitian

PERANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF EDUKATIF MENGENAL RAMBU-RAMBU LALU LINTAS UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK (STUDI KASUS: TK PADINDI, JAKARTA UTARA)

APLIKASI STOP MOTION UNTUK INFORMASI GIZI SEIMBANG BAGI MASYARAKAT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar.

MODEL PEMBELAJARAN TIK DAN MULTIMEDIA

JUDUL UNIT : Menyiapkan Dan Membuat Frame/Cel Berwarna

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Dalam suatu kepentingan tertentu, citra (

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu. Film digunakan untuk memenuhi suatu kebutuhan umum yaitu. mengkomunikasikan suatu gagasan, pesan atau kenyataan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. sistem komputer tersusun atas tiga elemen, yaitu. 1. Hardware (Perangkat Keras), merupakan rangkaian elektronika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.1 Program Studi Strata-1 Teknologi Informasi (S1-TI)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) ANALISIS DAN IMPLEMENTASI MEL SCRIPT UNTUK LIGHTING DAN RENDERING PADA FILM ANIMASI 3D ROBOCUBE

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid

PROSES PERANCANGAN GRAFIS

Dosen Pembimbing : Muhtadin, ST., MT. Ahmad Zaini, ST., MT. Fatchur Rohman A

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI. dari beberapa tahapan hingga menjadi sebuah karya film animasi 3 dimensi.

BAB I PENDAHULUAN. dan alat penyampaian pesan-pesan penerangan, bukan didesain untuk tujuan

Transkripsi:

BAB III TINJAUAN PUSTAKA Dalam Bab III, Tinjauan Pustaka, penulis akan menerangkan tentang penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan dengan pembuatan design 3D interior Kantor Cabang Surabaya ALMAS MEDIA dengan menggunakan 3D Arch-Viz. 3.1 3-D Graphics Mengutip dari artikel web (http://www.webopedia.com) bahwa bidang grafis komputer peduli dengan menghasilkan dan menampilkan objek-objek tiga dimensi dalam dua dimensi (misalnya, ruang layar tampilan). Sedangkan piksel dalam 2 dimensi memiliki sifat-sifat grafis posisi, warna, dan kecerahan, 3-D piksel menambahkan ke dalaman properti yang menunjukkan dimana titik terletak pada sumbu-z khayalan. Ketika banyak 3-D piksel yang dipadukan, masingmasing dilengkapi dengan nilai ke dalaman, hasilnya adalah sebuah permukaan tiga dimensi, yang disebut dengan tekstur. Selain tekstur, juga grafis 3-D mendukung beberapa objek-objek berinteraksi dengan satu sama lain. Misalnya, sebuah benda padat dapat menyembunyikan sebuah object sebagian di belakangnya. Akhirnya, grafis 3-D canggih menggunakan teknik-teknik seperti ray pendeteksian untuk menerapkan bayang realistis untuk sebuah gambar. 12

13 Gambar 3.1 3-D Graphics (Sumber : http://www.crown8group.com/) Mengkonversi informasi tentang 3-D benda ke sebuah peta bit yang dapat ditampilkan dikenal sebagai rendering, dan memerlukan memori yang besar dan daya pemrosesan. Di masa lalu, grafis 3-D hanya ada pada workstation yang kuat, tetapi sekarang grafis 3-D accelerator umumnya ditemukan di komputer pribadi. Grafis yang accelerator berisi memori dan mikroprosesor khusus untuk menangani banyak dari 3-D operasi render. 3.2 3D Computer Graphics 3D Computer Graphics merupakan karya-karya grafis komputer seni grafis yang diciptakan dengan bantuan komputer digital dan perangkat lunak 3D khusus. Secara umum, istilah mungkin juga merujuk ke dalam proses pembuatan

14 grafis seperti, atau bidang studi 3D teknik grafis komputer dan teknologi yang terkait. Gambar 3.2 3D Computer Graphics (Sumber : http://graphics.ucsd.edu/) 3D komputer berbeda dari grafis 2D komputer di mana suatu grafis perwakilan tiga dimensi data geometris disimpan di komputer untuk tujuan-tujuan melakukan perhitungan dan rendering 2D gambar. Secara umum, seni 3D modeling, yang menyediakan data geometris untuk 3D grafis komputer serupa dengan mengikuti atau fotografi, sementara seni grafis 2D adalah analog untuk melukis. Namun, 3D grafis komputer bergantung pada banyak algoritma yang sama seperti 2D grafis komputer.

15 3.3 Penciptaan 3D Computer Graphics Menurut H. Hees dalam bukunya 3D Computer Graphics (2006: 26) bahwa dalam proses pembuatan 3D grafis komputer dapat secara berurutan dibagi menjadi tiga fase dasar: 1. Modeling Tahap modeling dapat digambarkan sebagai benda-benda individu yang membentuk kemudiannya digunakan di dalamnya. Proses Modeling juga dapat menyertakan mengedit properti material atau permukaan objek (misalnya, warna, luminosity, meredakan specular dan komponen pembayang - lebih sering disebut kasar dan shininess, refleksi ciri-ciri, transparansi atau opacity, atau index, bukan pembiasan), menambahkan tekstur, sebuah terobosan-maps dan fitur-fitur lain. 2. Scene Layout Setup Pengaturan adegan melibatkan mengatur benda-benda virtual, lampu, kamera dan entiti-entiti lain pada sebuah adegan yang nantinya akan digunakan untuk menghasilkan sebuah gambar atau sebuah animasi masih. Jika digunakan untuk animasi, fase ini biasanya menggunakan teknik yang disebut "keyframing", yang memfasilitasi penciptaan gerakan rumit di dalamnya. 3. Rendering Rendering merupakan proses akhir membuat gambar 2D yang sebenarnya dari adegan yang telah dipersiapkan. Hal ini dapat dibandingkan untuk mengambil sebuah pemandangan setelah pengaturan sudah selesai dalam kehidupan nyata.

16 Rendering untuk media interaktif, seperti game dan simulasi, dan ditampilkan dalam waktu nyata, di-internet kurang-lebih 20 untuk kedua. Animasi untuk non-media interaktif, seperti video diterjemahkan lebih lambat. Render non-real time memungkinkan daya pemrosesan terbatas untuk memperoleh qualitytimes gambar yang lebih tinggi untuk frame individu mungkin berbeda-beda dari beberapa detik untuk untuk adegan kompleks. Diterjemahkan bingkai disimpan pada hard disk, ditransfer ke media lain seperti in motion gambar film atau frame optis kemudian ditampilkan secara berurutan pada frame rate yang tinggi, biasanya 30 bingkai per detik, untuk mencapai gerakan ilusi. 3.4 Interior Design Desain Interior adalah total solusi kreatif untuk sebuah diprogram interiornya. Ia meliputi perencanaan konseptual, solusi teknis dan estetika diterapkan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Sebuah "diprogram" berarti sebuah interior kegunaan yang dimaksudkan atau menggunakan tertentu dari lingkungan yang terpasang. Desain Interior kekhawatiran sendiri dengan lebih dari sekadar atau visual peningkatan sekitar ruangan interior, ia cuba untuk mengoptimalkan dan menyelaraskan menggunakan yang dibangun lingkungan akan dihukum. Dengan itu, dalam kata-kata Biro Statistik Tenaga Kerja AS, ia adalah "praktis, nilai estetis dan kondusif bagi tujuan yang dimaksudkan, seperti meningkatkan produktivitas, menjual barang dagangan, atau meningkatkan gaya hidup." (http://asidva.org/ ).

17 Banyak faktor berperan dalam penyusunan solusi desain. Ada ruang sendiri-dimensi-dan construction-dengan potensi dan batasan. Ada bagaimana ruang kosong akan digunakan untuk kerja atau rekreasi hiburan, atau penyembahan, penyembuhan atau pembelajaran. Terdapat maksud ruang, apa yang menandakan-baik, daya, keamanan, otoritas hikmat, berkarya, playfulness atau ketenangan. Ada pertimbangan praktis, seperti kemudahan mengakses, jumlah cahaya, akustik, tempat duduk dan tempat-tempat untuk menyimpan atau menyetel berbagai hal. Ada pertimbangan keselamatan dan kesehatan, perhatian terhadap kebutuhan khusus dan lebih. 3.5 Teknik Desain Interior Desainer Interior menggunakan banyak merancang teknik-teknik ketika merencanakan dan merancang komponen-komponen internal dari sebuah bangunan atau struktur arsitektur. Mereka dapat menggunakan basic dan interior tradisional merancang teknik-teknik, atau menggunakan modern dan gaya yang tidak konvensional. Beberapa menggunakan gagasan-gagasan mereka sendiri dan teknik-teknik berdasarkan keahlian mereka sendiri, imajinasi, dan keahlian. menggunakan salah satu teknik dalam hal-hal penting desainer interior harus melakukan terlebih dahulu sebelum menerapkan gagasan-gagasan mereka dalam sebuah bangunan arsitektur adalah menempatkan rencana mereka dalam sebuah rancangan untuk menunjukkan apa yang sebenarnya akan rancangannya terlihat. (https://powerrendering.com).

18 3.6 3D Rendering Interior Design Mengutip dari web (https://powerrendering.com) 3D rendering kini dianggap sebagai salah satu cara yang paling populer untuk mempresentasikan ide-ide dan teknik desain interior dalam cara yang lebih realistis. Melalui 3D renders, klien dan calon pembeli properti sekarang dapat melihat apa interior bangunan akan terlihat seperti ketika ia adalah akhirnya selesai dan benar-benar yang sudah lengkap. Dengan 3D rendering, ini bukan persoalan lagi. Menggunakan program perangkat lunak render 3D, modifikasi, elemen-elemen tambahan atau pengurangan dapat dengan mudah diterapkan pada rancangan atau membuat rencana perancangan dan tahap perencanaan lebih cepat dan lebih efisien. Perubahan warna, penerangan, spasi, Angle, perkakas, dan hiasan pada interior dapat dengan mudah diterapkan secara teoritis melalui render 3D. Bahwa ada 3 alasan design interior menggunakan 3D render : 1. Membawa desain anda untuk hidup! Sketsa konsep dan board tidak memungkinkan pelanggan Anda untuk memvisualisasikan produk akhir sebagai secara tepat sebagai sebuah foto gambar realistis. 3D diterjemahkan sebagai gambar menempatkan anda dalam ruangan dan membantu anda bayangkan tinggal di dalamnya. 2. Menghemat waktu. Proses pengambilan keputusan untuk klien anda dapat menurun secara tajam dengan kualitas gambar 3D yang baik. Ia memberikan anda dan klien anda kesempatan untuk menguji berbagai aspek dan

19 menemukan desain yang cocok dengan tanpa mulai proyek. Anda bahkan dapat melihat bagaimana akan lebih pada waktu yang berbeda, hari itu. 3. Melihat Professional. Anda ingin pelanggan Anda untuk melihat Anda sebagai seorang pemimpin dalam industri anda benar? Presentasi Multimedia dapat membantu anda berdiri keluar dari pesaing Anda. Kualitas tinggi 3D keragaman visiualisasi bentuk akan mengaktifkan desain brilian anda ke gambar yang memberikan bisnis anda yang tepi ekstra.