1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja praktik di laksanakan di PT. Hino Motor Sales Indonesia Tangerang, perusahaan ini bergerak dalam bidang Sales, Service, Spare parts untuk kendaraan Hino. Perusahaan ini didirikan oleh Hino Motor Ltd, Jepang, Sumitomo Corporation Jepang dan Indomobil Group. PT. Hino Motor Sales Indonesia sebagai perusahaan pembuat truk dan bus yang terdepan di Indonesia, telah menjadi pelopor produksi kendaraan ramah lingkungan. 1.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Hino Motors Sales Indonesia adalah sebuah perusahaan otomotif di Indonesia yang bergerak selaku distributor kendaraan truk dan bus merk Hino yang sudah berdiri cukup lama. Dulunya bernama PT.Hino Indonesia Manufacturing yang didirikan pada tahun 1982 oleh Hino Motors Ltd, Jepang, Sumitomo Corporation Jepang dan Indomobil Group. Hino Indonesia terus memberikan kontribusi terhadap pembangunan Indonesia dengan cara memproduksi dan mendistribusikan kendaraan niaga berkualitas tinggi yang ramah lingkungan. Hino berkembang seiring dengan berkembangnya industri Otomotif di Indonesia dan menjadi pelopor dalam memperkenalkan produk ramah lingkungan seperti bus berbahan bakar CNG dan Truk dan Bus dengan tingkat emisi Euro II. Hino di Indonesia menyediakan lapangan kerja secara langsung kepada sekitar 4500 orang dan secara tidak langsung kepada lebih banyak pihak lain karena produk Hino mengandung muatan lokal yang tinggi dan suku cadang dipasok oleh lebih dari 130 pemasok lokal. Produk Hino dijual di seluruh Indonesia oleh 43 dealer utama.
2 Sejak tahuan 2003 hingga saat ini terdapat dua perusahaan yang berada di bawah operasional Hino yaitu PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) Dan PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI). HMMI dan HMSI bekerja bahu membahu untuk memberikan kendaraan dengan kualitas terbaik dan layanan purna jual kepada para pelanggannya. PT. Hino Motor Sales Indonesia sebagai perusahaan pembuat truk dan bus yang terdepan di Indonesia, telah menjadi pelopor produksi kendaraan ramah lingkungan. Awal terbentuk : April 2003 Presiden : Hiroo Kayanoki Bidang usaha : Distributor utama dari kendaraan dan suku cadang di Indonesia serta layanan purna jualnya. Jumlah Karyawan : 427 orang (31 March 2014) Modal yang ditanamkan : US$ 8,000,000 Kepemilikan saham : 40% Hino Motors, Ltd. 40% PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. 20% Summit Global Auto Management B.V. 1.1.2 Logo atau Lambang PT. Hino Motor Sales Indonesia Abad ke-21 melihat perusahaan membawa maju dengan logo dan merek dalam bentuk bergaya 'H' yang mewakili Hino. Maksud dari logo baru Hino adalah terkait dalam dua kekuatan yang kuat pindah dari kiri dan kanan, Hino's mengungkapkan ingin mengejar teknologi tinggi dan keselarasan dengan lingkungan. Logo baru yang diluncurkan di Jepang pada tanggal 20 Oktober 1994, mulai muncul di daerah Hino trucks kuartal terakhir tahun 1997. Gambar 1.1 Logo atau Lambang PT. Hino Motor Sales Indonesia
3 1.1.3 Lokasi Perusahaan Gambar 1.2 PT. Hino Motor Sales Indonesia, Service Center Jl. Raya Gatot Subroto Km. 8,5 Tangerang 15111, Banten - Indonesia 1.1.4 Denah lokasi Gambar 1.3 Peta PT. Hino Motor Sales Indonesia, Jatake Tangerang
4 1.2 BIDANG USAHA PERUSAHAAN PT. Hino Motor Sales Indonesia, Jatake Tangerang adalah sebuah perusahaan otomotif di Indonesia yang bergerak selaku distributor kendaraan truk dan bus merk Hino. PT. Hino Motor Sales Indonesia mendistribusikan kendaraan Hino, suku cadang asli dan menyediakan layanan purna jual kepada pelanggan di seluruh indonesia. 1.3 STRUKTUR ORGANISASI PT. Hino Motor Sales Indonesia, Jatake Gambar 1.4 Struktur Organisasi
5 1.3.1 Filosofi Perusahaan AKSI POSITIF (POSITIVE ACTION) - Kami melakukan upaya untuk mencapainya - Kami menantang semuanya positif - Kami menjaga dan memelihara kemajuan terus menerus Misi Perusahaan (CORPORATE MISSION) Menjadikan dunia sebagai tempat kehidupan yang lebih baik dengan membantu kelancaran transportasi yang aman, ekonomis, dan tetap bertanggung jawab menjaga kelestarian lingkungan dengan memperhatikan pengembangan yang berkesinambungan. KEBIJAKAN BISNIS (BUSINESS POLICY) - Peningkatan kepuasan pelanggan - Improvement & Penguatan konstitusi internal - Promosi kegiatan 5S & Keselamatan - Kegiatan produksi untuk ramah lingkungan 1.3.2 Melaksanakan 5R atau 5S 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) atau 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) adalah pondasi untuk meraih kualitas dan produktivitas yang baik dan mencegah kecelakaan kerja. Semua karyawan harus menerapkan prinsip 5R / 5S ditempat kerjanya adalah sebagai berikut: a) Ringkas - Seiri meliputi: memisahkan barang-barang yang diperlukan dan mesingkirkan atau buang barang-barang yang tidak diperlukan agar tidak tercampur. b) Rapi - Seiton meliputi: menempatkan barang-barang pada lokasi yang ditentukan secara rapi, aman, dan agar mudah ditemukan, selanjutnya penempatan barang-barang tidak boleh menghalangi jalur safety, pintu keluar-masuk, pintu emergency atau peralatan pemadam kebakaran.
6 c) Resik - Seiso meliputi: membersihkan barang-barang peralatan, peralatan kerja, mesin-mesin atau area kerja anda dari debu, ceceran, kotoran, sampah, dll. Tujuannya supaya siap digunakan dan tidak lupa buanglah sampah langsung ketempat yang sudah ditentukan sesuai dengan jenisnya. d) Rawat - Seiketsu meliputi: merawatlah layout penempatan barang-barang sesuai jenis, ukuran, dan jumlah dengan menetapkan standard serta jangan lupa berikan identitas simbol, atau label pada tempat atau wadah barang-barang tersebut agar mudah dikontrol. c) Rajin - Shitsuke meliputi: setiap orang rajin dan dibuatkan jadwal untuk mematuhi dan menjaga aturaan-aturan 5R, agar selalu kontinyu dilakukan. 1.4 SISTEM MANAJEMEN K3 (KESELAMATAN KESEHATAN KERJA) 1.4.1 Peraturan Perundangan K3 1. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja. 2. Undang-undang No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja. 3. Undang-Undang No. 13 Tahun 203 tentang Ketenagakerjaan. 4. Undang-undang No. 23 tahun 19992 Tentang Kesehatan. 5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 02/Men/1980 Tentng Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan kerja. 6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor 02 Tahun 1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran Otomatik. 7. Menteri Tenaga Kerja nomor 05 Tahun 1985 tentang Pesawat angkat dan Angkut 8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 04/Men/1987 Tentang Panitia Pembina K3. 9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05/Men/1996 Tentang Sistem Manajemen K3. 10. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 186/Men/1999 Tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja.
7 1.4.2 Antisipasi Kebakaran Di Area Kerja Berada di area kerja Ketika bekerja di ruangan atau area kerja hendaknya menuju pintu keluar Pelajari petunjuk membaca petunjuk evakuasi serta lokasi APAR (Alat pemadam api ringan) dan hydrant Pelajari cara penggunaan alat pemadam api ringan maupun hidran dengan selalu membaca WI (work instruction)yang ada. Jika Mengetahui Kebakaran Dengan menelpon ke extension 122 secara langsung atau hubungi pemadam kebakaran Gunakan APAR (Alat pemadam api ringan) atau Hidran jika api dapat di kontrol namun jangan ambil resiko untuk diri anda.