BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era perdagangan bebas dan persaingan global memaksa setiap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk

UKDW BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis retail saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, dimana

2014 ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. melihat peluang, ancaman dan tantangan dari dalam perusahaan atau luar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia ini, setiap manusia ataupun setiap makhluk hidup memilki kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau pelaku bisnis adalah mempertahankan pelanggannya. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya taraf kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. para konsumen mempunyai banyak alternatif pilihan dalam menggunakan produk

BAB I PENDAHULUAN. sampai besar seperti cafe, rumah makan maupun restoran. Jawa Barat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan usaha pada era globalisasi saat ini banyak diminati dan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produk makanan yang unik, menarik dan mempunyai keunggulan-keunggulan lain

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri jasa restoran di Indonesia saat ini bisa dikatakan

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia saat ini adalah cafe. Pada tahun 2016 ini banyak bisnis cafe

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan kosumen, menyebabkan setiap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pelaku bisnis harus berfikir keras untuk mengikuti zaman. Tidak hanya pemikiran

BAB I PENDAHULUAN. Karena dengan seiring berjalannya waktu, terdapat beragam produk dipasaran,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Porter Wachjuni 2014) (Departemen Perdagangan 2007). (Suaramerdeka, 2013)

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung pembangunan ekonomi masyarakat. PT. Pos Indonesia. merupakan suatu BUMN yang bergerak dalam kegiatan pelayanan lalu

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kegiatan-kegiatan usaha dewasa ini bergerak dengan pesat. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut hasil survey yang dilakukan oleh CIA World Factbook pada

terus berlomba-lomba untuk menawarkan produknya agar dapat dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di era sekarang telah berkembang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di negara ini yang tidak di

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

BAB I PENDAHULUAN. Industri pakaian di era modern ini mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi. Dinamika persaingan bisnis di dunia telekomunikasi yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis di era modern seperti sekarang ini berkembang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. itu banyak investor yang merasa perlu untuk berinvestasi di industri tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. cepat dimana fasilitas tersebut dapat dilakukan dimana saja dan kapanpun. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, hanya perusahaan yang berorientasi pada konsumen yang berhasil menarik

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen yang akan dilayani merupakan hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pasar domestik maupun di pasar internasional atau global. Fenomena ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan masyarakat semakin kian padat sehingga kebutuhan pun

BAB I PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Ndubisi dan Moi (2005) mengatakan bahwa pembelian ulang (repurchase)

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada kepuasan serta loyalitas konsumen. Loyalitas yang. akan loyal terhadap rumah makan tersebut.

Jumlah Restoran dan Kafe

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya untuk makan karena hanya dengan makan manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam persaingan di segala bidang. Melihat kondisi

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS RUMAH MAKAN PADA SAUNG KATINEUNG RASA PUNCLUT MELALUI ANALISIS SWOT

BAB I PENDAHULUAN. harus siap menghadapi situasi yang semakin bersaing. Perusahaan-perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada Era Globalisasi ini, aktivitas pembangunan dan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. pencaharian. Saat ini UMKM di Indonesia per tahunnya mengalami. oleh anak muda dan wanita. Usaha mikro mempunyai peran yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini semakin banyak kebutuhan manusia yang harus dipenuhi,

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin ketat untuk

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Perusahaan dituntut bekerja keras untuk memberikan barang atau jasa

BAB I PENDAHULUAN. oleh konsumen secara terus-menerus. Namun jika produk tersebut memiliki daya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap permintaan kebutuhan akan makanan. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. atau laba. Walaupun laba bukan merupakan satu-satunya aspek yang dinilai dari

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini juga tidak lepas dari kemajuan ekonomi di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini sudah menjadi trend bagi berbagai kalangan untuk makan pada Cafe &

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan pada umumnya lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan cara lebih memuaskan konsumen dari pada yang dilakukan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kebersihan dan kesehatan gigi. Kebutuhan akan produk ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu bersikap dan bertindak cepat dan tepat dalam. yaitu salah satunya melalui persaingan merek.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar

BAB I PENDAHULUAN. adalah makluk sosial dimanapun mereka berada saling membutuhkan satu

BAB I PENDAHULUAN. telah bermunculan berbagai macam klinik maupun salon yang menawarkan

BAB I PENDAHULUAN. dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. akan barang-barang konsumsi. Oleh sebab itu produksi barang-barang. yang selanjutnya akan melahirkan persaingan di pihak produsen.

BAB I PENDAHULUAN. memaksa perusahaanuntuk mencapai keunggulan kompetitif agar mampu

BAB V PENUTUP. khas minang di kota Padang dengan menguji hubungan antara entrepreneurial

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan strategi pemasaran yang tepat dalam rangka menguasai pasar.

BAB I PENDAHULUAN. pada awalnya air minum dalam kemasan lebih banyak di konsumsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. sangat potensial bagi perusahaan-perusahaan untuk memasarkan produkproduk

BAB 1 PENDAHULUAN. Telekomunikasi yang dipimpin oleh suatu direksi yang bertanggung jawab pada

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang consumer goods. Semakin besar jumlah penduduk maka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ( Kotler, 2009 : 6 ).

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi. Banyak aktifitas yang harus dilakukan dari satu tempat ke

BAB I PENDAHULUAN. Membicarakan komunikasi dalam pemasaran berarti membicarakan. bagaimana pengaruh komunikasi dalam pemasaran dan bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. merebut konsumen dari tangan pesaing dengan memberikan value yang lebih. seberapa banyaknya kepuasan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan tersebut sedikit banyak terjadi atas aktifitas pengiriman logistik seiring dengan

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman di era modern ini, perawatan

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting, karena

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era perdagangan bebas dan persaingan global memaksa setiap perusahaan harus siap menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal tidak dapat dihindari. Dengan adanya persaingan, maka perusahaan perusahaan dihadapkan pada berbagai peluang dan ancaman baik yang berasal dari luar maupun dari dalam negeri. Untuk itu setiap perusahan dituntut untuk selalu mengerti dan memahami apa yang terjadi dipasar dan apa yang menjadi keinginan konsumen, serta berbagai perubahan yang ada dilingkungan bisnisnya sehingga mampu bersaing dengan perusahaan perusahaan lainnya, sudah seharunya perusahaan berupaya untuk meminimalisasi kelemahan kelemahannya dan memaksimalkan kekuatan yang dimilikinya. Dengan demikian perusahaan dituntut untuk mampu memilih dan menetapkan strategi yang dapat digunakan untuk menguasai persaingan. Dengan semakin ketatnya persaingan tersebut maka perusahaan harus memahami apa dan bagaimana cara untuk mengelola berbagai sumber daya yang dimilikinya. Fenomena ini semakin menyadarkan para pengusaha untuk mencari pendekatan-pendekatan serta terobosan yang inovatif guna merebut pangsa pasar. Upaya yang dilakukan yakni mencoba untuk bersaing di pasar yang lebih luas, juga menentukan bagian pasar mana yang dapat dilayani dengan baik. Kunci penting 1

2 untuk memenangkan persaingan terletak pada kemampuan perusahaan untuk menciptakan keunggulan bersaing. Persaingan bisnis jasa saat ini sedang ketat-ketatnya, berbagai macam perusahaan jasa menjamur dimana-mana dan saling bersaing satu sama lain. Untuk menghadapi persaingan itu setiap perusahaan dituntut harus selalu peka terhadap perubahan - perubahan yang terjadi pada pasar dan harus mampu menciptakan ide-ide yang kreatif agar jasa yang ditawarkannya dapat menarik bagi konsumen, sehingga apa yang diinginkan oleh konsumen dapat dipenuhi dengan baik dan perusahaan dapat bertahan ditengah-tengah badai persaingan. Restoran sebagai salah satu perusahaan jasa yang menawarkan berbagai macam menu kreatifitas dituntut untuk dapat menyajikan menu yang berbeda dari yang sudah ada, hal tersebut agar dapat memberikan nilai lebih dari sekedar mengkonsumsi produk yang ditawarkan restoran, sehingga konsumen tertarik untuk membeli produk dari restoran tersebut. Seiring perkembangan bisnis jasa restoran khususnya di Bandung dan sekitarnya pusat bisnis dan kuliner, semakin meningkatkan persaingan di antara restoran-restoran tersebut. Di Bandung dan sekitarnya pusat bisnis dan kuliner banyak sekali usaha-usaha yang sedang marak dan berkembang saat ini salah satunya banyaknya restoran-restoran dengan memperlihatkan persaingan yang ketat dalam merebut konsumen dan mengembangkan pangsa pasar, pada usaha di bidang jasa restoran ini. Resto & Resort De Tuik Bandung merupakan nama salah satu restoran Sunda yang berada di Jl. Bojong koneng no.8a kampung haur manggung Kabupaten

3 Bandung. Kampung De Tuik berdiri pada tahun 2006 oleh Rakhmat Basuki bersama istrinya Ina Wiyandini (pendiri Ina Cookies) dengan luas sekitar 1,1 hektar. Perusahaan jasa harus dapat merancang strategi yang tepat dalam mencapai tujuan perusahaan, salah satunya adalah menentukan lokasi tempat untuk setiap bisnis merupakan suatu tugas penting bagi perusahaan. Lokasi fasilitas jasa acapkali merupakan faktor krusial yang berpengaruh terhadap kesuksesan suatu jasa karena lokasi erat hubungannya dengan pasar potensial penyedia jasa (Syahlan A. Sume, 2007:138). Lokasi yang mudah dijangkau oleh konsumen dan dekat dengan keramaian merupakan lokasi yang paling tepat untuk membuka usaha, termasuk usaha Resto & Resort. Sebelum seseorang atau sekelompok orang memutuskan untuk makan di Restoran, mereka juga mempertimbangkan lokasi tempat makan tersebut. Sebagian orang memilih lokasi tempat makan yang dekat dengan rumah atau kantor. Menurut (Nur Wulandari dan Widiantono, 2013:3) pemilihan lokasi dinilai sangat penting untuk kelangsungan hidup sebuah usaha yang ada pada saat ini, karena lokasi yang strategis memudahkan seorang konsumen untuk menjangkau tempat usaha tersebut. Lokasi Resto & Resort De Tuik Bandung berdasarkan hasil wawancara dengan Bapa Didin selaku manajer operasional Resto & Resort De Tuik Bandung (17/04/2014), terdapat keluhan dari konsumen dalam hal lokasi Resto & Resort De Tuik Bandung yaitu akses yang tidak mudah dijangkau oleh konsumen. Sehubungan dengan hal itu, penulis melakukan survey awal dengan menyebarkan kuisioner kepada 30 responden konsumen Resto & Resort De Tuik Bandung tentang lokasi Resto & Resort De Tuik sebagai berikut :

4 Table 1.1 Survey Awal Tanggapan Konsumen Tentang Lokasi Usaha Resto & Resort De Tuik No. Pertanyaan Ya Jawaban Tidak 1. Resto & Resort De Tuik mudah dijangkau oleh konsumen 5 17% 25 83% 2. Resto & Resort De Tuik dijalur lalu lintas 3. Lokasi Resto & Resort De Tuik lebih mudah dijangkau dibanding lokasi resto selain Resto & Resort De Tuik di daerah bojongkoneng 7 23% 23 77% 9 30% 21 70% Lokasi Usaha (Rata-Rata Jawaban) 7 23% 23 77% Sumber : Resto & Resort De Tuik Berdasarkan tabel survey awal tentang lokasi usaha Resto & Resort De Tuik Bandung di atas, terdapat masalah pada faktor-faktor yang terjadi seperti pada akses yaitu 83% menyatakan Resto & Resort De Tuik sulit untuk dijangkau oleh konsumen, pada lalu lintas yaitu 77% konsumen menyatakan Resto & Resort De Tuik tidak berada pada jalur lalu lintas, pada kompetisi (lokasi pesaing) yaitu 70% Resto & Resort De Tuik lebih sulit untuk dijangkau. Rata-rata jawaban responden menyatakan bahwa 77% lokasi usaha Resto & Resort De Tuik menjadi kendala kurang minatnya konsumen berkunjung ke Resto & Resort De Tuik Bandung. Selain lokasi, dalam dunia bisnis yang perlu diperhatikan adalah inovasi produk sebuah perusahaan, yang bisa membuat sebuah perusahaan berani mencoba unggul. Inovasi Produk Dawyer (1987) dalam penelitian Ratna Kusumawati

5 (2010:54) menyatakan munculnya produk inovasi pada dasarnya adalah untuk memenuhi permintaan pasar sehingga produk inovasi merupakan salah satu yang dapat digunakan sebagai keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Produk inovasi diyakini akan dapat meningkatkan penjualan, laba dan juga kekompetitifan suatu organisasi bisnis. Melalui survey awal dan wawancara dengan manajer operasional tentang inovasi produk yang dilakukan penulis, Resto & Resort De Tuik Bandung terus mengembangkan inovasi produknya. Resto & Resort De Tuik Bandung menawarkan menu dengan ciri khas makanan Sunda seperti nasi liwet castrol, nasi tutug oncom, gurame bakar dan lainnya. Selain itu terdapat beberapa produk unggulan lainnya seperti ayam abg, baby chicken dan bala-bala dengan ukuran yang besar. Inovasi produk yang dilakukan Resto & Resort De Tuik Bandung sudah cukup baik, seperti kualitas makanan yang ada sudah memiliki inovasi yang baik dan tampilan produk yang cukup menarik di mata konsumen. Akan tetapi dalam hal varian produk makanan dan minuman yang ditawarkan masih terkesan biasa-biasa saja. Berikut hasil survey awal :

6 No. Tabel 1.2 Survey Awal Tanggapan Konsumen Tentang Inovasi Produk Pertanyaan 1. Apakah kualitas makanan dan minuman yang ditawarkan di Resto & Resort De Tuik memiliki inovasi yang tinggi 2. Varian produk makanan dan minuman banyak yang baru di Resto & Resort De Tuik Ya Jawaban Tidak 19 63% 11 37% 12 40% 18 60% 3. Tampilan produk yang ditawarkan di Resto & Resort De Tuik menarik 20 67% 10 33% Inovasi Produk (Rata-Rata Jawaban) 17 57% 13 43% Sumber : Resto & Resort De Tuik Bandung Data pada survey awal tentang inovasi produk pada Resto & Resort De Tuik Bandung, terdapat indikator yang menjadi masalah dalam hal fitur produk yaitu 60% konsumen menyatakan bahwa varian produk yang ditawarkan Resto & Resort De Tuik kurang banyak yang baru. Rata-rata jawaban responden mengenai inovasi produk yang dilakukan Resto & Resort De Tuik menyatakan bahwa 43% belum bisa secara sepenuhnya memenuhi inovasi produknya. Hal itu menunjukan bahwa Resto & Resort De Tuik Bandung belum maksimal dalam memahami dan memenuhi kebutuhan ataupun keinginan para konsumennya. Sebuah perusahaan harus mampu mengembangkan inovasi produknya agar dapat mencapai keunggulan bersaingnya. Keunggulan bersaing sangat penting bagi perusahaan. Perusahaan kecil memiliki keunggulan bersaing jika pelanggannya memperoleh kesan bahwa produk atau jasanya lebih baik daripada produk atau jasa

7 pesaing. Pemilik perusahaan dapat mencipatakan persepsi ini dengan berbagai cara. Menurut Porter dalam penelitian Yuni Istanto (2010:125) menjelaskan bahwa keunggulan bersaing adalah konsep keunggulan bersaing tidak dapat dipahami dengan cara memandang sebuah perusahaan sebagai suatu keseluruhan, tetapi harus dari asal keunggulan bersaing itu yaitu berbagai aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendesain, memproduksi, memasarkan, menyerahkan dan mendukung produknya. Dengan semakin maraknya persaingan bisnis restoran di kota bandung dan sekitarnya yang menawarkan aneka produk yang beragam dengan ciri khas nya yang mampu menarik pelanggan untuk berkunjung. Maka dari itu untuk menghadapi persaingan yang dari hari ke hari semakin ketat, Resto & Resort De Tuik Bandung harus mampu membaca peluang keunggulan bersaing yang dimilikinya. Keunggulan bersaing di Resto & Resort De Tuik Bandung sudah cukup baik seperti produk yag ditawarkan berbeda dengan pesaing. Akan tetapi Resto & Resort De Tuik Bandung kurang mempunyai nilai tersendiri di mata pelanggan. Berikut hasil survey awalnya :

8 No. Tabel 1.3 Survey Awal Tanggapan Konsumen Tentang Keunggulan Bersaing Pertanyaan Ya Jawaban Tidak 1. Apakah produk yang ditawarkan mempunyai nilai tersendiri di mata konsumen 12 40% 18 60% 2. Resort & Resto De Tuik mempunyai produk yang berbeda 3. Adakah produk yang bisa menggantikan ciri khas dari produk Resto & Resort De Tuik 19 63% 11 37% 15 50% 15 50% Keunggulan Bersaing (Rata-Rata Jawaban) 15 50% 15 50% Sumber : Resto & Resort De Tuik Data pada survey awal tentang keunggulan bersaing pada Resto & Resort De Tuik Bandung, terdapat indikator yang menjadi masalah dalam hal bernilai yaitu 60% konsumen menyatakan bahwa nilai produk yang ditawarkan Resto & Resort De Tuik kurang bernilai. Rata-rata jawaban responden menyatakan bahwa 50% keunggulan bersaing yang dilakukan Resto & Resort De Tuik Bandung cukup baik, namun belum secara maksimal memenuhi keinginan dan kebutuhan para konsumennya. Berdasarkan uraian - uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan Penelitian tentang analisis pengaruh lokasi usaha dan inovasi produk untuk mencapai keunggulan bersaing pada Resto & Resort De Tuik Bandung.

9 1.2 Identifikasi Dan Rumusaan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Secara umum setiap perusahaan menginginkan para konsumen mempunyai kepuasan yang tinggi terhadap perusahaan, maka dari itu perusahaan harus tahu inovasi seperti apa yang diharapkan konsumen itu sendiri agar dapat unggul bersaing dengan perusahaan lain. Perusahaan Resto & Resort De Tuik Bandung kurang memperhatikan faktor lokasi usaha yang kurang strategis sehingga mengakibatkan sulitnya konsumen untuk menjangkau tempat usaha. Resto & Resort De Tuik Bandung dihadapi oleh persaingan yang sangat ketat dan kunci dalam keberhasilan dalam bersaingnya yaitu harus mampu inovatif dalam pengembangan inovasinya agar dapat mencapai keunggulan bersaing. Resort yang ditawarkan Resto & Resort De Tuik Bandung harus mempunyai ciri khas tersendiri dalam hal penyajian produknya. Di mata konsumen, keunikan dari penyajian yang ditawarkan membuat sebuah restoran mempunyai ciri khas tersendiri. Ciri khas ini yang bisa melekat didalam benak konsumen yang bisa membedakan konsepnya dari para pesaing. 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka akan diteliti masalah pengaruh lokasi dan inovasi produk terhadap keunggulan bersaing. Dengan demikian tersusun identifikasi masalah sebagai berikut.

10 1. Bagaimana tanggapan responden tentang lokasi usaha pada Resto & Resort De Tuik Bandung. 2. Bagaimana tanggapan responden tentang Inovasi produk pada Resto & Resort De Tuik Bandung. 3. Bagaimana tanggapan responden tentang keunggulan bersaing pada Resto & Resort De Tuik Bandung. 4. Seberapa besar pengaruh lokasi usaha terhadap keunggulan bersaing pada usaha Resto & Resort De Tuik Bandung. 5. Seberapa besar pengaruh inovasi produk terhadap keunggulan bersaing pada usaha Resto & Resort De Tuik Bandung. 1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lokasi usaha dan inovasi terhadap keunggulan bersaing usaha Resto & Resort De Tuik Bandung yang akan penulis gunakan dalam rangka menyusun penelitian.

11 1.3.2 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui tanggapan responden tentang lokasi usaha pada Resto & Resort De Tuik Bandung. 2. Untuk mengetahui tanggapan responden tentang inovasi produk pada Resto & Resort De Tuik Bandung. 3. Untuk mengetahui tanggapan responden tentang keunggulan bersaing pada Resto & Resort De Tuik Bandung. 4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lokasi usaha terhadap keunggulan bersaing pada usaha Resto & Resort De Tuik Bandung. 5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Inovasi Produk terhadap Keunggulan Bersaing pada usaha Resto & Resort De Tuik Bandung. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan berguna bagi: 1. Manfaat Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapakan dapat berguna sebagai bahan masukan bagi pimpinan perusahaan yang diteliti, sehingga perusahaan yang bersangkutan dapat memahami tentang lokasi usaha, dan inovasi, serta sebagai bahan pertimbangan dalam rangka memperbaiki kelemahan kelemahan yang ada.

12 2. Bagi Pihak Terkait Agar mendapatkan informasi tambahan mengenai Pengaruh Lokasi Usaha dan Inovasi terhadap Keunggulan Bersaing pada usaha Resto & Resort De Tuik Bandung. 3. Bagi Pengembangan Ilmu Manajemen Dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pihak lain yang ingin membuat skripsi dengan topik yang sama khususnya pada program studi manajemen. 1.4.2 Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembacanya, dan manfaat penelitian tersebut terurai sebagai berikut : 1. Bagi Pengembangan Ilmu Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi tentang pengaruh lokasi usaha dan inovasi terhadap keunggulan bersaing sebagai bahan informasi bagi penelitian pengembangan khasanah ilmu pengetahuan. 2. Bagi Peneliti Lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang penerapan pelaksanaan teori yang selama ini penulis peroleh di bangku kuliah, serta referensi bagi peneliti lain yang ingin mengkaji dalam bidang yang sama. 3. Bagi Penulis Hasil Penelitian ini menambah wawasan dan pengetahuan sebagai bahan perbandingan antara teori dan kenyataan di lapangan sebagai bahan referensi dan

13 pengalaman yang berharga bagi penulis guna mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja atau dunia usaha 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan selama pembuatan laporan penelitian ini, penulis melakukan penelitian Resto & Resort De Tuik Bandung yang beralamat di Jalan Bojong Koneng Atas, Kampung Haur Manggung Cikutra, Bandung. Waktu penelitian dimulai pada bulan Maret 2014. Tabel 1.4 Tabel Jadwal Penelitian No. Jadwal & Kegiatan 1. Pengajuan proposal UP 2. Pencarian perusahaan 3. Bimbingan 4. Sidang UP 5. Penelitian 6. Sidang akhir Bulan Maret April Mei Juni Juli Agustus 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4