Bangsa (nation), apa itu? Charles Tilly: istilah yang paling menimbulkan teka-teki dan tendensius dalam kamus politik (The Formation Of National State in western Europe: 1975). Dari berbagai definisi tentang bangsa ada 2 factor yang ada yaitu Obyektif dan Subyektif
bahasa Agama institusi Adat istiadat Wilayah
Sikap Sentimen persepsi
Definisi Obyektif Misalnya: Joseph Stalin Suatu bangsa terbentuk secara historis, merupakan komunitas rakyat stabil yang terbentuk dengan dasar kesamaan bahasa, wilayah, kehidupan ekonomi, serta perasaan psikologis yang terbentuk dalam budaya bersama (
Contoh definisi subyektif Benedict Anderson Bangsa adalah suatu komunitas politik yang dibayangkan-dan dibayangkan secara inheren terbatas sekaligus berkedaulatan
Problem untuk definisi obyektif sebagaimana dikatakan Max weber: kriteria bangsa yang murni obyektif -bahasa, agama, wilayah dsb selalu tidak mencakup sejumlah bangsa. Problem untuk definisi subyektif: terlalu melebar dalam melihat persoalan-persoalan, dimana penekanan pada sentiment, kehendak, imajinasi dan persepsi membuat definisi ini sulit dibedakan dengan dengan kolektivitas lain seperti agama, suku, negara kota, dan kerajaan
Solusi, memilih kriteria yang meliputi spectrum obyektif-subyektif. Strategi ini menghasilkan definisi yang menarik tetapi tetap tidak ada konsensus ilmiah. Yaitu bahwa: bangsa bukanlah negara dan bukan pula suatu komunitas etnik. Mengapa?
Konsep negara Berkaitan dengan kegiatan institusional aktivitas bangsa Bercirikan komunitas
Bangsa bukan negara karena: Bangsa Merupakan komunitas yang dirasakan dan dijalani, dengan anggota yang berbagi tanah air dan budaya bersama negara Terdiri dari institusi2 otonom Memiliki monopoli yang sah Untuk melakukan pemaksaan dan perampasan di wilayah bersangkutan
Pengertian para ahli: 1. Negara adalah agen (agency) atau kewenangan (authority) yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat (Roger H. Soltau) 2. Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai kewenangan yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih berkuasa daripada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat (Harold J. Laski) 3. Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah (Max Weber) 4. Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di dalam suatu masyarakat dalam suatu wilayah dengan berdasarkan system hokum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintahan utk maksud tersebut diberi kekuasaan memaksa.
Unsur-unsur negara: Wilayah Kekuasaan negara meliputi seluruh wilayah (tanah, air, udara) UU Nomor 43 Tahun 2008 (UU Nomor 43 Tahun 2008).pdf penduduk Kekuasaan negara menjangkau penduduk UU Nomor 12 Tahun 2006 (UU Nomor 12 Tahun 2006).pdf pemerintah Bertindak atas nama negara dan menyelenggarakan kekuasaan dari negara kedaulatan Kekuasaan yang tertinggi utk membuat UU dan melaksanakannya dengan semua cara (termasuk dengan cara pkasaan)
Orientasi dasar Citacitanya bersifat luwes Pancasila sebagai ideologi terbuka karena: inklusif
Orientasi dasar Cita2nya bersifat luwes inklusif Penerjemahannya kedalam tujuantujuan dan normanorma sos.pol selalu dapat dipertanyakan dan disesuaikan dengan prinsip moral dan cita-cita masyarakat lainnya Operasional/realisasi tidak bisa ditentukan secara apriori melainkan harus disepakati secara demokratis Tidak totaliter dantidak dipakai untuk melegitimasi kekuasaan sekelompok orang Termasuk didalamnya membela HAM, keadilan dan demokrasi, dan hak bangsa-bangsa untuk menentukan dirinya sendiri