Penentuan Energi Eksitasi Elektron dan Panjang Gelombang Foton Menggunakan Percobaan Franck-Hertz

dokumen-dokumen yang mirip
PERCOBAAN FRANCK-HERTZ

LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I

Eksperimen FRANCK - HERTZ

DISTRIBUSI ENERGI ATOM BERDASARKAN TEMPERATUR PADA PERCOBAAN FRANK HERTZ

Pengukuran Panjang Gelombang Foton Menggunakan Percobaan Franck - Hertz

Pembuatan Modul Petunjuk Praktikum Fisika pada Eksperimen Franck-Hertz

Model Atom Bohr Tingkat Energi dan Spektrum Asas Persesuaian Eksitasi Atomik (Percobaan Frank-Hertz)

PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK

FISIKA MODERN DAN FISIKA ATOM

Antiremed Kelas 12 Fisika

Eksperimen Peristiwa Efek Fotolistrik pada Logam yang Disinari Cahaya. Eksperimen Peristiwa Efek Fotolistrik pada Logam yang Disinari Cahaya

Xpedia Fisika. Soal Fismod 2

Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Fungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1.

PERCOBAAN MILIKAN. Gaya gesek, gaya yang arahnya melawan gaya gravitasi, dalam hal ini sama dengan gaya Stokes. oil

PERKEMBANGAN TEORI ATOM

CHAPTER I RADIASI BENDA HITAM

MAKALAH FABRIKASI DAN KARAKTERISASI XRD (X-RAY DIFRACTOMETER)

Eksperimen e/m Elektron

Karakterisasi XRD. Pengukuran

FISIKA. Sesi TEORI ATOM A. TEORI ATOM DALTON B. TEORI ATOM THOMSON

Fisika Modern (Teori Atom)

XV. PENDAHULUAN FISIKA MODERN

BAB FISIKA ATOM I. SOAL PILIHAN GANDA

Atom menyusun elemen dengan bilangan sederhana. Setiap atom dari elemen yang berbeda memiliki massa yang berbeda.

TETES MINYAK MILIKAN DASAR TEORI

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-15 CAKUPAN MATERI

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) ( X Print) 1. Konstanta Planck

MODUL 05 SPEKTRUM ATOM

Ringkasan Efek Fotolistrik

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMA TRY OUT UJIAN NASIONAL 2010

Dualisme Partikel Gelombang

C. Kunci : E Penyelesaian : Diket mobil massa = m Daya = P f s = 0 V o = 0 Waktu mininiumyang diperlukan untuk sampai kecepatan V adalah :

PENGUKURAN KARAKTERISTIK SEL SURYA

Fungsi Kerja Dan Tetapan Planck Bedasarkan Efek Fotolistrik

PERTEMUAN KEEMPAT FISIKA MODERN TEORI KUANTUM TENTANG RADIASI ELEKTROMAGNET TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MULAWARMAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODUL II FISIKA MODERN EFEK FOTOLISTRIK

Xpedia Fisika. Soal Fismod 1

PENENTUAN GAYA KUANTUM PLANCK MELALUI PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK ABSTRACT

Oleh : Rahayu Dwi Harnum ( )

LATIHAN UJIAN NASIONAL

di FKIP Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya 4 Herwinarso, Tjondro Indrasutanto, G. Budijanto Untung adalah Dosen Pendidikan Fisika

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I

Xpedia Fisika DP SNMPTN Energi di atas Keadaan Dasar

Konstanta Planck PRAKTIKUM FISIKA MODERN/ANNISA NURUL AINI/

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005

Copyright all right reserved

Fisika EBTANAS Tahun 1991

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah.

1. RADIASI BENDA HITAM Beberapa Pengamatan

D. 80,28 cm² E. 80,80cm²

KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN SEL SURYA

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

BAB V RANCANGAN ALAT PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK

A. 100 N B. 200 N C. 250 N D. 400 N E. 500 N

Sinar x memiliki daya tembus dan biasa digunakan dalam dunia kedokteran. Untuk mendeteksi penyakit yang ada dalam tubuh.

D. 85 N E. 100 N. Kunci : E Penyelesaian : Kita jabarkan ketiga Vektor ke sumbu X dan dan sumbu Y, lihat gambar di bawah ini :

Laporan Praktikum Fisika Eksperimental Lanjut Laboratorium Radiasi. PERCOBAAN R2 EKSPERIMEN RADIASI β DAN γ Dosen Pembina : Drs. R. Arif Wibowo, M.

RADIASI BENDA HITAM. Gambar 2.1 Benda Hitam

PENDAHULUAN. Atom berasal dari bahasa Yunani atomos yang artinya tidak dapat dibagi-bagi lagi.

BAGIAN 1 PITA ENERGI DALAM ZAT PADAT

D. 75 cm. E. 87 cm. * Pipa organa terbuka :

LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1

PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

EKSPERIMEN HAMBURAN RUTHERFORD

BAB III ANIMASI DENGAN 3DS-MAX 9 MACROMEDIA FLASH 8

SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA)

LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I Mengukur Jari Jari Tetes Minyak dan Muatan Listrik Elektron Dengan Eksperimen Tetes Minyak Milikan

UJIAN NASIONAL TP 2008/2009

PRAKTIKUM STRUKTUR ATOM

Spektroskopi Difraksi Sinar-X (X-ray difraction/xrd)

PERCOBAAN e/m ELEKTRON

TEORI PERKEMBANGAN ATOM

LEMBAR PENGESAHAN : EFEK FOTOLISTRIK STAMBUK : G Laporan ini telah diperiksa dan disetujui. Palu, Mei Mengetahui, Kordinator Asisten

Bahan Kuliah Minggu I ELEKTRONIKA DASAR. Program Studi S1 Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom 2015

STRUKTUR ATOM. Sub Pokok Bahasan

INTERAKSI RADIASI DENGAN MATERI NANIK DWI NURHAYATI,S.SI,M.SI

PENGUKURAN KONSTANTA PLANCK DAN FUNGSI KERJA SUATU BAHAN DENGAN EKSPERIMEN EFEK FOTOLISTRIK

spektrometer yang terbatas. Alat yang sulit untuk diperoleh membuat penelitian tentang spektrum cahaya jarang dilakukan. Padahal penelitian tentang

1. OSILOSKOP. Osiloskop adalah alat ukur yang dapat menunjukkan kepada anda 'bentuk' dari sinyal listrik dengan

Laporan Praktikum Fisika Eksperimental Lanjut Laboratorium Radiasi

EKSPERIMEN SPEKTROSKOPI RADIASI ALFA


FISIKA MODERN. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika,, FMIPA, IPB

RANCANG-BANGUN PIRANTI IDENTIFIKASI RADIASI ELEKTROMAGNETIK (KASUS DI SEKITAR BERKAS SINAR KATODA)

Sinar X. (Diajukan Guna Memenuhi Tugas Fisika Modern) Oleh :

Dibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J

LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA I TETES MINYAK MILIKAN

MEMPERSEMBAHKAN. Kelompok. Achmad Ferdiyan R Anne Farida R U ( ) ( )

TEORI ATOM. Awal Perkembangan Teori Atom

BAB FISIKA ATOM. a) Tetes minyak diam di antara pasangan keping sejajar karena berat minyak mg seimbang dengan gaya listrik qe.

KUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII

MATERI II TINGKAT TENAGA DAN PITA TENAGA

STRUKTUR ATOM. Perkembangan Teori Atom

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP

ELEKTRONIKA DASAR. Program Studi S1 Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom 2016

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas

Transkripsi:

Penentuan Energi Eksitasi Elektron dan Panjang Gelombang Foton Menggunakan Percobaan Franck-Hertz Evi Nurafida (081411331018), Rahmatul Izza N.A. (081411331028), Miftachul Nur Afifah (081411331062) Laboratorium Fisika Modern, Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Kampus C Universitas Airlangga, Surabaya 60155, Indonesia Abstrak Percobaan Franck-Hertz merupakan percobaan yang dilakukan pada tahun 1914 yang mengukuhkan asas atom Bohr dan teori kuantum. Dalam teori ini menjelaskan bahwa elektron menduduki pada tingkatan diskrit yakni dalam keadaan terkuantisasi. Selain itu, percobaan ini bertujuan untuk menentukan energi eksitasi suatu elektron dan panjang gelombang fotonnya yang menggunakan piranti Franck-Hertz sehingga diperoleh energi eksitasi elektron dengan atom Neon sebesar (17.33 ± 0.70) ev dengan prosentase kesalahan perhitungan sebesar 4 %. Selain itu, diperoleh pula panjang gelombang foton sebasar (716.0 ± 28.9) Å. Kata Kunci : Franck-Hertz; teori kuantum; energy eksitasi. Pendahuluan Pada tahun 1914, James Franck dan Gustav Hertz melakukan percobaan yang menunjukkan adanya keadaan tereksitasi pada atom Merkuri di mana percobaan ini membuktikan prediksi teori kuantum yang menjelaskan bahwa elektron akan menduduki tingkatan yang diskrit, keadaan terkuantisasi. Elektron-elektron meninggalkan katoda karena pemanasan filamen pada anoda. Gambar 1. Piranti Percobaan Franck-Hertz Elektron-elektron ini kemudian dipercepat dengan adanya beda potensial antara katoda dengan anoda sehingga dapat menembusi kisi dan jatuh pada plat anoda. Beda potensial ini dapat diatur, jika V lebih besar daripada V o, maka suatu tegangan akan memperlambat aliran elektron antara kisi dan plat katoda. Arus elektron yang mencapai plat anoda diukur menggunakann Ammeter [1].

Dalam tabung, tekanan udara relatif lebih rendah dibandingkan dengan tekanan udara pada laboratorium sehingga elektron didalam tabung dapat menumbuk atom Hg tanpa kehilangan energi. Dengan kata lain, tumbukan pada tabung bersifat elastik sempurna. Satu satunya mekanisme agar elektron kehilangan energinya setelah tumbukan ialah besar energi penumbuk telah mencapai harga tertentu menyebabkan atom Hg melakukan transisi keluar dari keadaan dasar ke keadaan tereksitasi. Sehingga berdasarkan percobaan Franck Hertz lakukan, saat energi elektron telah mencapai hingga melampaui harga A ev, elektron akan menumbuk Hg secara inelastik sehingga energinya diserap oleh atom Hg (yang kini telah berada didalam keadaan tereksitasi) tersebut dengan besar energi yang sama, dan elektron penumbuk yang terpantul dengan energi yang sangat kecil. Dengan kata lain, pada saat energi telah melampaui A ev maka arus pada keping akan menurun. Lalu, seiring pembesaran harga tegangan pemercepat arus pada keping akan kembali membesar dan menurun kembali seperti pada peristiwa diatas yaitu pada saat energi 2A ev dan 3A ev. Penjelasannya: Saat tegangan pemercepat V kembali dinaikan hingga 2A Volt, maka elektron akan kembali menumbuk atom secara inelastik sehingga mengakibatkan atom kembali tereksitasi. Sehingga, elektron hasil tumbukan tersebut kembali kehilangan energi sebesar A ev. Dan, Saat V mencapai 3A Volt maupun kelipatan A Volt lainnya, mekanisme serupa akan kembali terjadi. Hasil energi kritis sebesar A ev ini juga ternyata mengemisikan atom sehingga menimbulkan spektrum UV atau foton dengan panjang gelombang sebesar B nm, yang juga muncul saat energi kritis sebesar A, 2A, dan 3A. Jarak antara dua puncak berdekatan merupakan besarnya tegangan eksitasi atom (V e ). Energi eksitasi atom merupakan perkalian antara muatan listrik elektron dengan tegangan eksitasi yaitu : = Energi ini digunakan untuk bereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi dan kemudian tereksitasi kembali dengan memancarkan foton yang memiliki panjang gelombang λ sehingga : = h Eksperimen ini kemudian menjadi bukti dari teori model atom bohr yang menerangkan bahwa elektron harus memiliki energi minimum tertentu untuk dapat melakukan tumbukan inelastik dengan atom dan energi minimum tersebut dapat diartikan sebagai energi dari sebuah keadaan eksitasi pada atom. Metode Percobaan ini cukup mudah dilakukan yakni dengan memilih tombol AUTO untuk mengatur tegangan kisi secara otomatis antara tabung katoda dengan G 1 pada piranti Frank-Hertz. Kemudian untuk mengukur arus anoda yang mengalir antara G 2 dengan plate (P), maka menggunakan saklar INTERNAL.

Gambar 2. Perangkat Percobaan Franck-Hertz yang digunakan saat ini Gambar 3. Grafik percobaan Franck-Hertz Untuk mengetahui grafik arus anoda sebagai fungsi tegangan pemercepat, maka dilakukan dengan cara memutar saklar tegangan dan arus sampai jarum menunjukkan nol. Kemudian saklar tegangan diputar ke kanan sehingga tegangan pemercepatnya naik yang berakibat naiknya arus dan pada titik tertentu arus akan mengalami penurunan. Perubahan tegangan dan arus pada setiap titik dicatat yang kemudian akan dibuat grafik arus sebagai fungsi tegangan seperti Gambar 3. Hasil V ± 2 (volt) I ± 2 (µa) 0 0 4 2 8 12 12 22 16 30 20 28 22 16 26 34 30 48 34 56 36 42 38 30 dengan grafik sebagai berikut. Tabel 1. Hasil Percobaan V terhadap I V ± 2 (volt) I ± 2 (µa) 40 38 44 60 48 76 50 80 54 66 58 62 60 70 64 94 68 98 70 96 74 92 80 100

Arus Anoda (µa) 120 100 80 60 40 20 0 Grafik Arus Anoda sebagai Fungsi Tegangan Kisi 0 20 40 60 80 100 Tegangan Pemercepat (volt) y Grafik 1. Arus anoda sebagai fungsi pemercepat tegangan Pembahasan Percobaan Franck-Hertz yang telah dilakukan bertujuan untuk membuktikan teori kuantum. Selain itu, bertujuan untuk menentukan energi eksitasi elektron dan panjang gelombang foton. Metode percobaan ini hampir sama dengan percobaan yang dilakukan Franck dan Hertz sekitar seabad lalu, yaitu elektron-elektron meninggalkan katoda akibat dari pemanasan filamen menyebabkan beda potensial di antaranya sehingga semua elektron mampu menembus kisi dan jatuh pada plat anoda. Namun, yang berbeda dalam percobaan ini dengan percobaan Franck-Hertz yakni atom yang digunakan adalah Neon. Pada percobaan ini menghasilkan data hubungan antara arus elektrik I dengan tegangan V sehingga diperoleh grafik hubungannya sesuai dengan Grafik 1. Berdasarkan Grafik 1 dapat diketahui bahwa arus elektrik akan naik pada saat tegangannya dinaikkan, namun pada titik tertentu arus elektriknya mengalami penurunan. Hal ini dapat terjadi karena suatu elektron yang diberi beda tegangan tertentu dan jatuh pada plat anoda mengalami tumbukan dengan atom Neon, namun tidak ada energi yang dilepaskan dalam tumbukan ini (tumbukan elastik sempurna). Supaya suatu elektron dapat melepaskan energinya, maka diperluakn energi yang cukup sehingga atom Neon bertransisi ke suatu keadaan eksitasi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pada saat elektron mencapai tegangan puncak 16 V (berdasar Tabel 1) maka elektron akan bertumbukan dengan atom Neon (tumbukan tak elastik). Tumbukan ini mengakibatkan energi elektron berkurang sehingga pada saat elektron melewati kisi, elektron tersebut tidak mampu untuk mengatasi tegangan perlambat rendah. Hal ini mengakibatkan sulitnya elektron sampai ke anoda sehingga arus elektriknya mengalami penurunan. Proses ini akan terjadi terus menerus pada saat tegangannya 34 V, 50 V, dan 58 V. Namun, keadaan eksitasi ini terjadi pada kelipatan 16 dan 18 V yang seharusnya hanya memiliki 1 kelipatan saja. Dalam percobaan ini membuktikan adanya energi diskrit yang mengukuhkan teori kuantum. Dari grafik hubungan arus elektrik I dengan tegangan V dapat diperoleh energi eksitasi elektron dengan atom Neon sebesar (17.33 ± 0.70) V dengan prosentase kesalahan tertinggi sekitar 7.89 % dan prosentase kesalahan terendah sekitar 0.47 %. Selain itu, diperoleh pula panjang gelombang foton sebasar (716.0 ± 28.9) Å.

Kesimpulan Percobaan Franck-Hertz mengukuhkan asas atom Bohr dan teori kuantum yang menjelaskan bahwa elektron menduduki pada tingkatan diskrit yakni dalam keadaan terkuantisasi dengan energi eksitasi elektron dengan atom Neon sebesar (17.33 ± 0.70) ev dengan prosentase kesalahan perhitungan sebesar 4 %. Selain itu, diperoleh pula panjang gelombang foton sebasar (716.0 ± 28.9) Å. Referensi [1] Krane, Kenneth. 2006. Fisika Modern. Penerjemah : Hans J. Wospakrik. Pendamping : Sofia Niksolihin. Cetakan 1. Jakarta : UI-Press. 253-255.

Lampiran I Analisis Data 1. Menetukan Energi Eksitasi Elektron Untuk menentuka energi eksitasi suatu elektron menggunakan persamaan : = V ± 2 (volt) V 1 16 V 2 34 V 3 50 V 4 68 Tabel 2. Tegangan Kisi pada Puncak Grafik V 21 = V 2 V 1 = (34-16) volt = 18 volt V 32 = V 3 - V 2 = (50-34) volt = 16 volt V 43 = V 4 V 3 = (68-50) volt = 18 volt Karena terdapat 3 nilai tegangan eksitasi elektron, maka = = volt = ( ) volt = 17.33 volt Menentukan nilai ketelitian dengan standart deviasi = = ( ) ( ) ( ) = = ( ) ( ) ( ) (. ) ( ) = = 0.70 volt sehingga diperoleh nilai tegangan eksitasi elektron = ( ± ) = (17.33 ± 0.70) volt Menentukan Energi Eksitasi Elektron = = 17.33 dengan ketelitian standart deviasi = = 0.70 volt

= 0.70 ev Sehingga energi eksitasi elektron Neon adalah sebesar = (17.33 ± 0.70) volt Prosentase Kesalahan Perhitungan % = 100% % =.. % = 4 % 100% 2. Menentukan Panjang Gelombang Foton Untuk menentukan panjang gelombang suatu foton dapat menggunakan persamaan : = h maka dapat dihitung dengan berdasarkan tegangan eksitasi rata-rata = =. / (. ) = 7.16 10 m = 716 Å Ketelitian standart deviasi Δ = ( ) Δ = Δ =. / 0.70 (. ) Δ = 28.9 Å sehingga panjang gelombang foton tersebut bernilai = ( ± ) = (716.0 ± 28.9) Å Prosentase Kesalahan Perhitungan % = 100% % =. 100% % = 4 %