BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM OTOMASI ALAT PENCUCIAN GALON MENGGUNAKAN PROGAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) DI CV. BAROKAH ABADI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pencucian galon (mesin) Pengisian galon. Pencucian galon (manual) Penyimpanan galon

PERANCANGAN ALAT PENCUCI GALON MENGGUNAKAN PENDEKATAN REVERSE ENGINEERING & REDESIGN METHODOLOGY DI CV. BAROKAH ABADI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. oleh makhluk lain misalnya hewan dan tumbuhan. Bagi manusia, air diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri, teknologi memiliki peran yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang dimasak, kini masyarakat mengkonsumsi air minum isi ulang (AMIU).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran teknologi dewasa ini dalam dunia industri telah berkembang dengan pesat.

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Gambar I. 1 Tingkat Penjualan dan Harga Teh Ke Luar Negeri (BPS, 2011)

BAB I PENDAHULUAN. manusia, air diperlukan untuk menunjang kehidupan, antara lain dalam kondisi yang

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pada ilmu elektronika, komputer baik dari hardware dan

SISTEM PENGENDALI PENGISIAN GALON AIR ISI ULANG BERBASIS PLC OMRON

RANCANG BANGUN SIMULATOR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan hidup lebih dari 4 5 hari tanpa minum air. Air juga digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan tubuh serta kelangsungan hidup. Dengan demikian menyediakan air

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu arah perubahan yang lebih baik dan memudahkan dalam manusia

SISTEM INFORMASI PRODUKSI DAN DISTRIBUSI AIR MINUM KEMASAN PADA PT. MARS LESTARI MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. Air dalam keadaan murni merupakan cairan yang tidak berwarna, tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Penjernihan air merujuk ke sejumlah proses yang dijalankan demi

PENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC. Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*)

BAB I PENDAHULUAN. adanya makanan maka manusia tidak dapat melangsungkan hidupnya. Makanan

BAB III METODOLOGI. tertentu yang biasa digunakan pada proses automasi. Smart relay memiliki ukuran

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO

BABI PENDAHULUAN. Dengan dirancang dan dibuatnya Sistem Penyedia Minuman Dengan lnputan Koin

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan bisnis antara perusahaan satu dengan yang lainnya. Agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

UJI BAKTERIOLOGIS AIR MINUM BEBERAPA RUMAH MAKAN DI KOTA PADANG SKRIPSI SARJANA BIOLOGI OLEH ANDREW VALENTINO B.P

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN Tahun. Gambar 1.1 Penjualan AMDK di Indonesia (dalam juta liter) (Sumber : Atmaja dan Mustamu, 2013)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. Sebelum melakukan pengujian pada sistem Bottle Filler secara keseluruhan, dilakukan beberapa tahapan antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi-segi yang ada pengaruhnya

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RANCANG BANGUN CRANE PEMINDAH DAN PEMILAH BARANG OTOMATIS BERBASIS PLC (BAGIAN II) TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERANCANGAN LENGAN ROBOT MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER BERBASIS PLC (Programmable Logic Controller) Di PT FDK INDONESIA

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan Programmable Logic Controller (PLC) dalam dunia industri

BAB I PENDAHULUAN. jumlah dan kualitas yang baik. Kehidupan tidak akan berlangsung tanpa air.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN I-1

Praktikum 2 Pembuatan Program PLC

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini ialah dengan melakukan eksperimen secara

BAB I PENDAHULUAN. disebut molekul. Setiap tetes air yang terkandung di dalamnya bermilyar-milyar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas tentang latar belakang, identifikasi masalah, tujuan, pembatasan masalah, serta sistematika penulisan tugas akhir.

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh aspek kehidupan. Seiring kemajuan zaman, penggunaan energi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan

BAB VII LAMPIRAN. Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah:

Petunjuk Pengunaan Saringan Air Nazava Nazava Tulip sipon

BAB 1 PENDAHULUAN. Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak satupun makluk hidup

Air menjadi kebutuhan utama bagi makhluk hidup, tak terkecuali bagi manusia. Setiap hari kita mengkonsumsi dan memerlukan air

BAB I PENDAHULUAN. secara luas untuk berbagai keperluan kendali proses adalah Programmable Logic. memadai mengenai PLC dan dasar penggunaannya.

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGANTONGAN MATERIAL OTOMATIS BERBASIS PLC OMRON CPM 1A

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia (Sumantri, 2010).

PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA. Program Studi Teknik Mesin D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan

1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 110 cc. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah sepeda motor

BAB I PENDAHULUAN. untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Manusia menggunakan air untuk

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Studi Sanitasi Dan Pemeriksaan Angka Kuman Pada Usapan Peralatan Makan Di Rumah Makan Kompleks Pasar Sentral Kota Gorontalo Tahun 2012

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI KADAR ASAP PADA SMOKING AREA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 SKRIPSI

Kalau anda punya masalah, pertanyaan, atau saran, silahkan hubungi kami di

(Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan besar saat ini saling berkompetisi dalam hal

I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Grafik Pertumbuhan Populasi Manusia Tahun Sumber:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tanah secara berlebihan dan terus menerus bisa berdampak buruk pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat. Apabila satu konsumen merasa kurang puas terhadap barang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi memberikan pengaruh yang besar pada

TUGAS AKHIR -TE Sistem Monitoring Pengemasan Air Minum Botol Menggunakan Kontrol PLC

sebagai vector/ agen penyakit yang ditularkan melalui makanan (food and milk

Gambar I.1 Mesin CNC Haas Turning ST-20

IMPLEMENTASI EKO-EFISIENSI PADA INDUSTRI PRINTING BATIK

Gambar I. 1 Grafik Kebutuhan AMDK Nasional Sumber: bareksa.com, 2015

Kalau anda punya masalah, pertanyaan, atau saran, silahkan hubungi kami di

BAB I Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN, PERSONAL HIGIENE DENGAN JUMLAH BAKTERI Escherichia coli PADA DAMIU DI KAWASAN UNIVERSITAS DIPONEGOROTEMBALANG

Teknik Mesin Universitas Mercu Buana 1

I. PENDAHULUAN. Teknologi yang sangat membantu dalam kehidupan manusia adalah sistem

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. atau kadar suatu zat dalam cairan. Konsentrasi larutan dapat dinyatakan dengan

BAB I PENDAHULUAN. diseduh dengan teh ditambah gula dan es. Minuman es teh banyak digemari oleh

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Salah satu zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara adalah air (Chandra, 2012). Air merupakan sumber kehidupan yang diperlukan oleh makhluk hidup untuk dapat bertahan hidup. Bagi kehidupan manusia air sangatlah penting karena sekitar 70% tubuh manusia berisi air. Air digunakan untuk membantu proses metabolisme di dalam tubuh. Kebutuhan air setiap manusia setidaknya membutuhkan 2 liter atau setara dengan 8-12 gelas per hari sesuai dengan berat badan dan aktivitasnya. Melihat tingginya kebutuhan manusia terhadap air, maka banyak perusahaan yang melihat kebutuhan tersebut sebagai peluang untuk menciptakan sebuah bisnis Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). AMDK merupakan air yang telah diolah dengan perlakuan khusus dan dikemas dalam botol atau kemasan lain dan memenuhi syarat air minum (Perdana, 2016). Bisnis AMDK cukup berkembang di Indonesia, hal ini didasari beralihnya kebiasaan masyarakat Indonesia yang semula mengolah air sendiri menjadi beralih dengan mengkonsumsi AMDK yang dipandang lebih praktis. Sesuai studi penelitian yang dilakukan perusahaan penelitian MARS Indonesia pada tahun 2016 mengungkapkan bahwa produksi AMDK di Indonesia pada tahun 2008 mencapai 9,47 miliar liter, kemudian meningkat menjadi 10,19 miliar liter pada tahun 2009 dan terus meningkat pada setiap tahunnya, hingga pada tahun 2014 menjadi 14,90 miliar liter. Selama periode tersebut produksi AMDK di Indonesia telah meningkat rata-rata sebesar 7,9% per tahun. Meningkat pesatnya produksi AMDK di Indonesia selama kurun waktu tersebut, selain didorong oleh permintaan di pasar domestik, juga didorong oleh tingginya permintaan dari pasar ekspor. Dilihat dari bentuk kemasannya, produksi AMDK di Tanah Air sampai saat ini masih didominasi oleh kemasan galon, volumenya mencapai 8,54 miliar liter atau 57,3% dari total produksi AMDK nasional yang tercatat sebesar 14,90 miliar liter. Kemasan berikutnya adalah cup plastik yang komposisinya mencapai 20,8% dengan volume produksi sebesar 3,10 miliar liter, diikuti oleh AMDK kemasan botol plastik sedang 1

dengan prosentase 11,3% dan kemasan botol plastik besar yang mencapai 8,2% (Marsindonesia, 2016) Adapun salah satu alasan AMDK jenis galon banyak diminati adalah galon yang menampung hingga 19 liter air dapat dikonsumsi 2 3 minggu secara pribadi dan dapat diisi ulang di tempat pengsisian dengan harga yang relatif murah sehingga secara segi ekonomis lebih menguntungkan bagi konsumen. Selain itu alasan konsumen adalah tidak merasa khawatir akan tentang kebersihan galon karena kebanyakan tempat pengisian ulang air galon sudah dilengkapi dengan paket pembersihan galon. Pembersihan galon memang sangat perlu diperlukan, mengingat akibat tidak bersihnya wadah dari makanan dan minuman yang kita konsumsi menyebabkan gangguan kesehatan pada orang yang mengkonsumsi makanan dan minuman tersebut (Mulia, 2005 dalam Aristin, dkk 2014). Menurut World Health Organization (WHO), air minum yang kita konsumsi tidak boleh mengandung bakteri atau mikororganisme peganggu seperti Escherichia coli dan air harus bebas dari bakteri coliform (Michael, dkk 2010). Maka dari itu diperlukan usaha untuk menjaga kualitas makanan dan minuman yang kita konsumsi dari kondisi lingkungan yang buruk atau biasa disebut sanitasi. Sanitasi makanan dan minuman yang buruk dapat disebabkan tiga faktor yakni: fisik, kimia, dan mikrobiologi (Depkes RI, 2005). Dengan informasi diatas, hal ini menjadi peluang bisnis untuk dikembangkan dan diminati oleh pengusaha mandiri yang salah satunya adalah pada perusahaan CV. Barokah Abadi yang merupakan perusahaan startup bergerak dalam bidang pengisian dan pencucian galon. Perusahaan ini beralamat di daerah Baleendah, Kab. Bandung dimana pada sekitar alamat perusahaan tersebut sudah ada sumber mata air yang langsung didistribusikan ke perusahaan sebagai stok air isi ualng. Sehingga kualitas air yang dihasilkan masih dijamin bersih dan segar walaupun perusahaan juga tetap menggunakan filter air untuk memaksimalkan kualitasnya. Hal ini menjadikan keuntungan perusahaan yaitu lebih hemat beban distribusi dalam melakukan usahanya dibanding perusahaan isi ulang air galon lainnya. Seperti pada perusahaan umumnya dalam bidang pengisian air galon secara tahapan perusahaan ini selalu diawali dengan melakukan pembersihan galon terlebih dahulu dengan 2

cara pencucian galon sebelum melakukan pengisian ulang seperti yang terangkum pada flowchart pada Gambar I.1. Mulai Sisa Noda Iya Penyemprotan Galon Bagian Dalam Tidak Pengangkatan Galon dari Truk Pengisian Air Mineral Pencucian Galon Bagian luar Pemasangan Tutup Galon Pembilasan Galon Bagian Luar Pemasangan Segel Penyikatan Galon Bagian Dalam Selesai Gambar I.1 Flowchart pencucian dan pengisian galon CV. Barokah Abadi Selain sudah memiliki keunggulan ternyata perusahaan ini juga terdapat masalah dalam sistem operasinya yaitu kondisi eksisting proses pencucian galon yang masih menggunakan sistem konvesional sehingga banyak terjadinya wasting time yang mengakibatkan kurangnya maksimal produktivitas meskipun stok air tersedia selalu. Berdasarkan pengamatan peneliti pada kondisi eksisting bagian pencucian terdiri atas tiga tahapan yang 70% prosesnya masih dilakukan secara manual diantaranya seperti pencucian bagian luar galon dalam sebuah bak penampungan air seluas 2m x 1,1m dengan menggunakan cairan deterjen dan penggosok spons serta sikat untuk membersihkan bagian luar galon dari kotoran, selanjutnya galon yang sudah bersih dipindahkan ke dalam bak penampungan air berisi air bersih tanpa deterjen dengan luas yang sama untuk membilas bagian luar galon dari sisa busa deterjen. Proses selanjutnya adalah membersihkan bagian dalam galon, dengan cara disemprot oleh air bertekanan tinggi dengan menggunakan selang khusus, apabila masih ada noda 3

yang masih menempel, selanjutnya bagian dalam galon akan dibersihkan dengan cara digosok dengan mesin khusus kemudian disemprot kembali dengan menggunakan selang. Berikut Gambar 1.II dibawah ini yang merupakan Operational Control Chart (OPC) proses pencucian galon di CV. Barokah Abadi dari penjelasan diatas. Galon Kotor Deterjen 20,27" 100% O-1 Pencucian luar galon Sikat, Sponge 31,07" 40% O-2 Penyikatan dalam galon Mesin penyikatan Aktivitas Jumlah Waktu (s) 2 51,34 39,60" 60% O-3 I-1 Penyemprotan dalam galon Mesin steam 1 39,60 Total 3 95,93 Gambar 1.2 OPC proses pencucian galon di CV. Barokah Abadi Berdasarkan keterangan pemilik dari jumlah permintaan layanan yang tertampung pada perusahaan CV. Barokah Abadi hanya mencapai kurang lebih 5000 sampai 8000 galon per bulan. Hal ini menunjukan dalam sehari CV. Barokah Abadi hanya mampu mengerjakan pencucian galon sebanyak kurang lebih 263 buah galon dalam waktu jam kerja normal 7 jam sehari. Sehingga waktu produktivitas dalam melakukan pencucian galon bekisar sampai 1,5 menit per galon. Jika dibandingkan kompetitor lainnya waktu produktivitas ini jauh lebih lambat yang menunjukan pada kompetitor lain dalam pencucian galon bisa dilakukan bekisar sampai kurang dari 1,5 menit per galon. Dengan melihat informasi yang tersedia maka perlu adanya perbaikan sistem berupa pengadaan alat atau mesin dari sistem eksisting untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Konsep pengembangan alat yang dibuat dari alat 4

eksisting adalah tentang bagaimana membuat pekerjaan pencucian menjadi lebih statis dengan menggabungkan tiga proses pencucian dengan tempat yang berbeda satu sama lain ke dalam satu area saja agar mempersingkat material handling. Konsep tersebut dapat direalisasikan dalam desain seperti mesin cuci. Pada prinsipnya mesin cuci adalah alat yang dapat membersihkan suatu benda dengan cara digerakan. Dengan mesin cuci hanya membutuhkan sedikit air dan dapat bekerja optimal dengan walau tidak menggunakan air panas, sehingga mengurangi waktu proses dan menjadi lebih efisien (Prabowo, J. 2015). Sebelumnya terdapat penelitian terdahulu tentang sistem otomasi mesin cuci, yaitu mengotomatisasi model mesin cuci dengan mengendalikan mekanisme inlet, outlet & rotating pada mesin cuci dengan menggunakan Progammable Logic Controller (PLC) yang merupakan teknologi baru yang banyak digunakan dalam otomasi industri dan rumah (Madhuri, dkk 2016). PLC sendiri merupakan sistem kendali yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanpa harus mengubah komponen dasar pengendalinya. Dengan berdasar latar belakang yang telah dipaparkan, dan dukungan literasi tentang mesin pencucian yang menggunakan sistem otomatis maka pengembangan alat pencucian galon berbasis otomasi dapat digunakan. Diharapkan dengan adanya pembaruan sistem pencucian galon di CV. Barokah Abadi akan menjadi daya tarik konsumen dalam melihat kualitas kebersihan yang dihasilkan serta kendala perusahaan seperti dari operator dalam melakukan kegiatan pencucian masalah wasting time pada proses pencucian dapat dikurangi dalam memaksimalkan produktivitasnya. I.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan latar belakang, maka rumusan masalah yang diangkat adalah: 1. Bagaimana merancang sistem otomasi pada desain alat pencucian galon semi otomatis menggunakan PLC? 2. Bagaimana analisis waktu produktivitas setelah terealisasinya alat pencucian galon otomatis? 5

I.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, dihasilkan tujuan yang akan dicapai sebagai berikut: 1. Merancang sistem otomasi alat pencucian galon menggunakan PLC 2. Menganalisis hasil waktu dari pengujian terhadap rancangan alat pencucian galon menggunakan PLC I.4 Batasan Masalah Adapun batasan yang ditetapkan pada penelitian ini: 1. Perancangan sistem otomasi pada alat pencucian galon. 2. Perancangan pemrograman PLC menggunakan software CX-Programmer dengan metode ladder logic diagram 3. Beban yang diberlakukan pada motor diberi batas maksimal 15 kg. 4. Tidak membahas secara detail spesifikasi desain mesin dan alat. 5. Pengembangan alat dan sistem otomasi hanya berfokus pada pencucian. 6. Indikator kebersihan galon hanya dilihat secara kasat mata, tidak sampai tahap sterilisasi I.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang didapat dari penelitian ini yaitu: 1. Bagi CV. Barokah Abadi dapat terbantu dalam menentukan alat bantu pencucian galon dengan sistem otomasi sehingga dapat mengurangi wasting time untuk maksimalkan produktivitas. 2. Bagi peniliti dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan mengenai sistem otomasi dalam konsep rancangan alat cuci pada proses pencucian galon di CV. Barokah Abadi. 3. Sebagai pedoman untuk pihak-pihak tertentu yang ingin melakukan penelitian mengenai sistem otomasi produk yang sejenis. I.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan terdiri dari enam Bab, yaitu pendahuluan, landasan teori, metodologi penelitian, perancangan simulasi, analisis, kesimpulan dan saran. Penjelasan dari enam Bab tersebut dijelaskan sebagai berikut: 6

Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI Pendahuluan Bab ini membahas latar belakang dari penelitian yang dilakukan. Setelah itu, didapatkan perumusan masalah yang akan mengantarkan pada penetapan tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. Tinjauan Pustaka Bab ini menjelaskan metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang sudah didefinisikan pada bagian bab sebelumnya. Teori tersebut diantaranya mencakup definisi, tujuan, manfaat, serta cara pengaplikasian dari teori tersebut. Metode Penelitian Bab ini membahas tentang model konseptual yang dikembangkan dalam penelitian. Dari model konseptual tersebut, dikembangkan sistematika pemecahan masalah yang merepresentasikan tahapan perancangan yang dilakukan pada penelitian. Perancangan Sistem dan Pengumpulan Data Bab ini membahas perancangan alat pencucian galon yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini. Kemudian akan mengumpulkan data yang diperoleh dari hasil rancangan alat yang telah dibuat. Analisis Hasil Rancangan Bab ini berisi analisis dari hasil pengujian alat pencucian galon yang telah dirancang. Analisis ini memberikan evaluasi serta perbaikan terhadap setiap kekurangan dan kesalahan pada rancangan. Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis. Kemudian pada Bab ini juga diberikan saran untuk penelitian selanjutnya. 7