BAB I PENDAHULUAN. menampung para pemilik usaha kecil menengah dan memiliki peran penting

dokumen-dokumen yang mirip
NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Masodah,SE.,MMSi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian nasional Indonesia yang saat ini dihadapi

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SYARIAH BMT AKBAR TAHUN BUKU

BAB I PENDAHULUAN. makmur maka ketiga sektor kekuatan ekonomi itu harus saling berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi. Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang

BAB I PENDAHULUAN. melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Koperasi merupakan tonggak utama pembangunan ekonomi Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Analisis Rasio Sebagai Dasar Penilaian Kinerja Keuangan Pada KPRI Guyub Rukun Cabang Dinas Dikpora Kecamatan Laweyan Surakarta

I. PENDAHULUAN. menampakan wujud dan peranannya. Sampai kini sektor swasta masih. mendominasi sektor perekonomian di Indonesia dan sektor koperasi

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dan masyarakat pada umumnya. Menurut Undang-undang. kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MAHASISWA UMS DI SURAKARTA

PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO KABUPATEN MUSI RAWAS. Herman Paleni (Dosen Tetap STIE Musi Rawas) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi juga berlandaskan pada prinsip-prinsip koperasi, sekaligus gerakan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) KPP KARANGANOM KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. bagian integral tata perekonomian nasional. Oleh karena itu, koperasi diperankan

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan koperasi di Indonesia dalam Perekonomian Nasional berperan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kepentingan bersama. Hal ini mengandung makna bahwa dinamika

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran suatu negara. Para pelaku ekonomi baik perusahaan besar maupun. anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS SEBAGAI ALAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Studi Kasus KPRI SMP N 7 Skh )

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan tersebut adalah sektor negara, swasta dan koperasi. Untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. didirikan oleh orang perseorangan atau badanhukum koperasi, dengan pemisahan

III. METODE KAJIAN 1. Lokasi dan Waktu 2. Pengumpulan Data

BAB IV GAMBARAN UMUM. orang yang memiliki prinsip kerakyatan dan berlandaskan asas kekeluargaan.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang melanda Indonesia saat ini telah memporak porandakan

BAB I PENDAHULUAN. memburuknya ekonomi Eropa dan Amerika Serikat. 2 Hingga kini, perbankan

BABI PENDAHULUAN. Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan. usaha Lerperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang 'maju, adil dan

BAB I PENDAHULUAN. Keuntungan hanya bisa diperoleh dengan adanya kinerja yang baik dari koperasi itu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN namun demikian, UU saja masih belum cukup, sehingga diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan manajemen

ANALISIS RASIO FINANSIAL PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) MEKAR KECAMATAN SLOGOHIMO KABUPATEN WONOGIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang masalah,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGEVALUASIKINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA KPRI GURU SUKODONO SRAGEN)

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SETIA BHAKTI WANITA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

SKRIPSI. Disusun oleh: TRI PRASETIYA B

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan salah satu lembaga keuangan non Bank yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar melakukan kegiatan berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai penggerak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB

PELATIHAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG

BAB I PENDAHULUAN. juga bisa membantu membuka lapangan pekerjaan. Di Indonesia, koperasi

BAB I PENDAHULUAN. seperti tertuang dalam Pasal 33 Ayat 1 Undang- Undang Dasar 1945 yang

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pelaksanaan pembangunan Nasional di bidang ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar kepada pihak swasta untuk terbentuknya koperasi-koperasi baru.

BAB I PENDAHULUAN. cocok untuk perekonomian Indonesia. Menurut Undang-undang Republik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi, dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Dari ketiga kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. bersentuhan dengan keberadaan lembaga keuangan. Pengertian lembaga. lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian nasional dan perubahan lingkungan strategis

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengelolaan sumber daya ekonomi dalam suatu iklim. pengembangan dan pemberdayaan Koperasi yang memiliki peran strategis

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi dipahami dengan cara yang berbeda-beda, tetapi secara umum

BAB I PENDAHULUAN. menelantarkan sebagai kelompok yang lemah. berbunyi Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas

BAB 1 PENDAHULUAN. Koperasi Indonesia adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis perbankan di Indonesia era tahun 60-an dan 70-an merupakan bisnis

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PADA KSPPS BMT SEPAKAT SEJAHTERA BERSAMA CABANG ADILUWIH

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xvii. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PERBANDINGAN KENERJA KEUANGAN BANK DKI KONVENSIONAL DAN BANK DKI SYARIAH

ANALISIS PENILAIAN KESEHATAN PADA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH DI KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN (Skripsi) Oleh MUHAMMAD RIDWAN AFIF

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi adalah suatu bentuk kerja sama dalam lapangan perekonomian.

ASPEK PERMODALAN RASIO MODAL SENDIRI TERHADAP TOTAL ASET. Modal Sendiri. Total Aset

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menunjang keberhasilan

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

BAB I PENDAHULUAN. Non Performing Financing (NPF) merupakan salah satu instrumen penilaian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Didalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian. Koperasi merupakan badan hukum sekaligus badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pemberdayaan masyarakat demi peningkatan perekonomian di Indonesia,

Purwantoÿ, BudhiKristianto 2, Fakultas Teknologi Lnformasi, Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 50-66, Salatiga, 50711

BAB I PENDAHULUAN. berarti dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara, baik peranannya

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. asas kekeluargaan. Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 pasal

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KPRI RASA TUNGGAL DI KECAMATAN BANJARSARI

BAB 1 PENDAHULUAN. koperasi memperlihatkan bahwa keberadaan koperasi tidak saja

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Perseorangan (Persero) adalah BUMN yang berbentuk

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PD. BPR BKK WONOGIRI KOTA

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan bersama. Pengertian koperasi menurut Undang-undang nomor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Dalam pelaksanaannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar

BAB I PENDAHULUAN. ini sangat pesat. Hal ini terlihat dari data yang dipublikasikan Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SINAR MENTARI KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. negara kita. Latar belakang pendirian koperasi tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. mudharib pengelola, sedangkan penabung bertindak sebagai shahibul maal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini sistem perekonomian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan provinsi yang dikenal memiliki banyak potensi usaha mikro atau disebut juga dengan istilah Usaha Kecil Menengah (UKM). Oleh karena itu, koperasi menjadi sebuah wadah untuk menampung para pemilik usaha kecil menengah dan memiliki peran penting bagi para anggota koperasi dalam memberikan pembiayaan bagi para pemilik usaha mikro. Koperasi yang merupakan sebuah badan usaha yang berdiri dari sebuah organisasi serta memiliki asas kekeluargaan dalam mengelola usahanya, maka dari itu koperasi sangat membutuhkan dana dan manajemen baik dalam pengelolaannya demi mencapai tujuan koperasi yang sesungguhnya (Perawati, 2013). Seiring dengan adanya perkembangan zaman, koperasi di Indonesia mengalami banyak perubahan dan peningkatan, salah satunya adalah adanya penambahan konsep syariah pada koperasi simpan pinjam, atau yang sering disebut dengan istilah Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) atau di sebut juga Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS). KJKS dan KSPPS menggunakan istilah syar i atau lebih memiliki kesesuaian dengan ajaran syariat Islam, dimana pada kinerja keuangannya menggunakan prinsip mudharabah atau serupa dengan istilah bagi hasil pada koperasi non syariah. 1

2 Koperasi merupakan sebuah organisasi yang pada dasarnya berorientasi pada penggunaan jasa atau disebut dengan istilah User Oriented Firm. Modal utama dalam koperasi bukan hanya ekuitas atau modal berupa harta, akan tetapi ketersediaan anggota memiliki pengaruh yang kuat dalam koperasi, karena sebuah koperasi akan berkembang menjadi unit usaha mikro jika adanya partisipasi anggota yang mampu mengembangkan usaha dalam organisasi koperasi tersebut (Burhanuddin, 2013). Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Koperasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta diketahui bahwa koperasi syariah dan non syariah yang aktif tercantum pada tabel 1.1. Sebagaimana tabel tersebut menerangkan bahwa koperasi yang memiliki konsep syariah dan non syariah adalah koperasi yang berorientasi pada simpan pinjam. Tabel 1.1. Data Koperasi Keragaaan Koperasi Simpan Pinjam Binaan Pemerinta Daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta No Jenis Koperasi Simpan Pinjam 1 Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) 2 Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Non Syariah Total Jumlah Koperasi 75 66 141 Jumlah Anggota 52.225 68.545 120.770 Sumber:Dinas Koperasi Pemerintah Daerah Yogyarkarta tahun 2015

3 Peran penting dari koperasi adalah sebagai wahana untuk mewujudkan kepemilikan kolektif, setiap anggota koperasi tidak memandang golongan, aliran, kepercayaan, bahkan agama satu sama lain, karena pada dasarnya koperasi merupakan wadah sebagai pemersatu orang-orang yang terdiri dari golongan miskin dan lemah ekonominya. Tujuannya untuk bekerjasama memperbaiki nasib serta taraf hidup golongan orang yang kurang mampu dari segi ekonomi. Menurut undang uandang perkoperasian di dalam pasal 16 menjaelaskan bahwa untuk menentukan jenis koperasi adalah kesamaan aktivitas, yang berdasarakan kepada kepentingan dan kebutuhan ekonomi dari anggotanya. Adapun berdasarkan jenis koperasinya di indonesa tergolong menjadi 5, diantaranya adalah, koperasi simpan pinjm, koperasi konsumsi, koperasi produksi, koperasi pemasarandan koperasi jasa. Undang-undang nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian, dijelaskan dalam pasal 4 mengenai peran, fungsi dan prinsip koperasi sebagaimana fungsi dan peran koperasi adalah: (1) Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial; (2) Berperan serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat; (3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya; (4) Serta berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi Tujuan utama dalam pembentukan koperasi pada umumnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat. Pada dasarnya,

4 tujuan koperasi yang berbasis syariah dan non syariah adalah sama, keduanya berpegang teguh kepada landasan hukum yang sama yaitu, undang-undang no 25 tahun 1992. Hanya saja yang menjadi tujuan pengembangan koperasi yang berdasarkan atas prinsip syari ah diantaranya; meningkatkan pemberdayaan ekonomi pada kalangan usaha mikro atau UKM melalui sistem syariah; mendorong kehidupan ekonomi yang syar i pada kegiatan usaha mikro atau UKM (Burhanuddin, 2013). Kemajuan koperasi dalam meningkatkan kinerja keuangan dapat diukur oleh tingkat kesejahteraan anggotanya. Karena tingkat kesejahteraan anggota dapat diukur oleh seberapa besar tingkat pendapatan individu. Ukuran secara kuantitatif dan kualitatif yang menunjukkan tingkatan pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan serta merupakan sesuatu yang dapat dihitung dan digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat bahwa kinerja setiap hari dalam perusahaan dan perseorangan terus mengalami peningkatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Kinerja Pegawai dinilai baik karena didukung oleh kemampuan pegawai, yang mempermudah dalam menyelesaikan pekerjaan. Tingkat motivasi kerja yang tinggi mampu mempengaruhi penilaian baik kinerja pegawai, sehingga kesempatan atau peluang kerja sangat membantu pegawai dalam peningkatan kualitas pekerjaan (Masitahsari, 2015). Adanya pengaruh dari partisipasi, komitmen serta kemampuan berinovasi dalam sebuah Kinerja Koperasi. Berdasarka hasil riset yang diuji oleh Jurnal Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Koperasi di

5 Pondok Pesantren di kota Semarang, diketahui bahwa faktor paling dominan yang mempengaruhi Kinerja Pondok Pesantren adalah partisipasi, karena tingkat tinggi dan rendahnya suatu koperasi sangat bergantung oleh seberapa besar partisipasi anggota yang dimiliki oleh kopersi tersebut (Aji, 2011). Kinerja keuangan koperasi meliputi lima aspek, yakni terdiri dari aspek permodalan, aspek kualitas aktiva produktif, aspek efisiensi, aspek likuiditas serta aspek kemandirian dan pertumbuhan masing-masing diperoleh tingkat kesehatan keuangan pada koperasi tersebut secara keseluruhan mendapat predikat sehat, hanya saja koperasi tersebut masih perlu menerapkan sistem pengelolaan aset yang mengacu pada standar akuntansi koperasi (ETAP). Perlu diperhatikan peningkatan kualitas sumberdayanya dengan berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan serta usaha meminimumkan resiko pembiayaan dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dan kelayakan dalam setiap penyaluran pembiayaan (Afandi, 2014). Analisis keuangan sangat diperlukan untuk mendapatkan suatu gambaran mengenai analisa keuangan perusahaan serta perkembangan perusahaan. Oleh karena itu, sangat diperlukan analisis kinerja keuangan yang terdiri dari (1) Rasio Likuiditas, yang meliputi rasio lancar, rasio cepat, dan rasio kas, (2) Rasio Leverage, yang meliputi total hutang terhadap aset dan total hutang terhadap modal, serta (3) Rasio Profitabilitas, yang meliputi rentabilitas dan keuntungan margin ( Muqorobin dan Nasir, 2009). Berdasarkan penelitian, penyusun dapat menyimpulkan bahwa adanya keterkaitan antara kinerja keuangan dan kinerja anggota pada koperasi. Karena

6 kinerja keuangan koperasi tidak akan berjalan dengan sendirinya jika tidak ada keaktifan atau partisipasi yang baik dari anggota koperasi tersebut. Oleh karena itu, penyusun akan meneliti bagaimana perbandingan kinerja keuangan dan anggota yang terdapat pada koperasi syariah dan non syariah. Sebagaimana studi kasusnya adalah Koperasi Simpan Pinjam dan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) atau Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS). Dengan adanya permasalahan tersebut, maka penyusun akan meneliti mengenai Analisis Perbandingan Kinerja Koperasi Syariah dan Non-Syariah di Daerah Istimewa Yogyakarta B. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang yang menerangkan mengenai potensi Usaha kecil Mikro yang terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta, hal ini menjadi objek utama peneliti untuk membahas mengenai koperasi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Berkembangnya fenomena syariah pada lembaga keuangan, baik yang berbasis perbankan atau non bank peneliti meyimpulkan untuk meneliti bagaimana perbandingan antara koperasi yang berbasis syariah dan non syariah di Daerah Istimewa Yogyakarta dari segi kinerja keuangan dan keanggotaannya. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan oleh peneliti sebelumnya adapun yang menjadi rumusan masalahnya yakni:

7 Pada sisi kinerja keuangan: 1. Apakah ada perbedaan antara koperasi syariah dengan dengan syariah pada rasio likuiditasnya? 2. Apakah ada perbedaan antara koperasi syarah dengan dengan syariah berdasarkan rasio solvablitas? 3. Apakah ada perbedaan antara koperasi syariah dan dengan syariah berdasarkan rasio rentabilitas? Pada sisi kinerja anggota 1. Apakah ada perbedaan antara koperasi syariah dan dengan syariah berdasarkan variabel partisipasi? 2. Apakah ada perbedaan antara koperasi syariah dan dengan syariah berdasarkan variabel komitmen? 3. Apakah ada perbedaan antara koperasi syariah dengan non yariah berdasarkan variabel pelayanan/ manajemennya? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan dari uraian permasalahan yang dijelaskan pada perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah: Dilihat dari sisi kinerja keuangan: 1. Untuk mengatahui hasil dari perhitungan rasio likuiditas pada koperasi syariah apakah diketahui memiliki perbedaan dengan koperasi non syariah.

8 2. Untuk mengatahui hasil dari perhitungan rasio solvabilitas pada koperasi syariah apakah diketahui memiliki perbedaan dengan koperasi non syariah. 3. Untuk mengatahui hasil dari perhitungan rasio rentabilitas pada koperasi syariah apakah diketahui memiliki perbedaan dengan koperasi non syariah. Dilhat dari sisi kinerja anggota: 1. Untuk mengatahui berdasarkan pada variabel partisipasi anggota pada koperasi syariah apakah memiliki perbedaan dengan koperasi non syariah. 2. Untuk mengatahui berdasarkan pada variabel komitmen anggota pada koperasi syariah apakah memiliki perbedaan dengan koperasi non syariah. 3. Untuk mengatahui berdasarkan pada variabel pelayanan/ manajemen anggota pada koperasi syariah apakah memiliki perbedaan dengan koperasi non syariah. E. Manfaat Penelitian Hasil Penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi semua kalangan yang beragkutan pada, baik anggota koperasi, peneliti selanjutnya dan mahasiswa yang akan meneruskan panalitian yang berkaitan mengenai koperasi, selain itu diharapkan penelitian ini bisa memberikan manfaat kepada:

9 1. Koperasi Dengan adanya penelitian ini diharapkan menjadi informasi bagi koperasi, supaya dapat meningkatkan serta mengembangkan koperasi dari sisi kinerjanya keuangan dan anggota. 2. Mahasiswa Bagi mahasiswa dan akademisi lainya diharapkan penelitian ini mampu menambah ilmu pengetahuan, wawasan dan pengalaman pada mahasiswa yang akan melakukan penelitian lainnya. 3. Peneliti Diharapkan dengan adanya peneliatian ini mampu menambah pengalaman serta wawasan bahwa kinerja usaha koperasi yang berkompeten mampu meningkatkan daya saing dengan lembaga yang lain.