PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KELAS PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM RESPIRASI KELAS XI IPA E JURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA SISWA UNTUK MENGASES KETERAMPILAN PROSES DALAM PRAKTIKUM SENYAWA POLAR DAN NON POLAR KELAS X SMA

TINJAUAN KESULITAN GURU BIOLOGI DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN BERBASIS KELAS DI SMA NEGERI SE KOTA BUKITTINGGI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS GAMBAR PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh: Yesi Wispa¹, Sudirman², Siska Nerita¹

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA KOMIK BIOLOGI PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA. Oleh :

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BERORIENTASI GAMBAR PADA MATERI JARINGAN UNTUK KELAS VII SMP ARTIKEL

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMAN 7 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERISISTEM EKSKRESI UNTUK SMA

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA.

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PENYAJIAN DATA STATISTIK UNTUK KELAS X SMA N 3 PADANG. Oleh

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI POKOK PLANTAE UNTUK SMA. Oleh

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI DILENGKAPI MIND MAP PADA MATERI POKOK SISTEM RESPIRASI UNTUK SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS GAMBAR DAN BERKARAKTER PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK TINGKAT SMP

PRAKTIKALITAS PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS XI SMAN 3 PADANG ARTIKEL E-JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) PADA MATERI BILANGAN PECAHAN UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 27 PADANG ABSTRACT

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Penemuan Terbimbing Pada Materi Persamaan Kuadrat Untuk SMPN 12 Padang

Pengembangan Penuntun Praktikum Disertai Gambar Pada Materi Sel Untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARIANGAN TUMBUHAN UNTUK SMP

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM IPA PADA MATERI SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK SMP E-JURNAL

ARTIKEL ILMIAH YUSRIKA NENGSIH NIM

Keywords : Teaching Materials, Student Worksheets, Learning Cycle 5-E

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN UNTUK SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN BERBASIS KELAS PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI KERUSAKAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA SMP E - JURNAL TESSA MUTIARA. T NIM.

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA SMA/MAKELAS X ARTIKEL ILMIAH FIRMANA JUTIN NIM.

ANALISIS SOAL UJIAN KELAS X SEMESTER II MATA PELAJARAN BIOLOGI MAN I PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JURNAL

UJI VALIDITAS INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KELAS PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK SMA. Ade Dewi Maharani 1 dan Husna 2 ABSTRACT

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI PROGRAM LINEAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMKN 6 PADANG ABSTRACT

Julia Putriani *), Anny Sovia **), Lucky Heriyanti Jufri **) ABSTRACT

UNESA Journal of Chemical Education Vol.6, No.3 pp , September 2017

PENGEMBANGAN LKS BERORIENTASI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK KELAS XI SMA E JURNAL

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI SEGI EMPAT KELAS VII MTs PONDOK PESANTREN DR M NATSIR ALAHAN PANJANG Oleh

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS X SMKN 4 PADANG. Oleh

DEVELOPING OF BIOLOGY MODULE ORIENTED QUATUM TEACHING COMPLATED BY MIND MAP TO STUDENT IN SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XI

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII MTsN LUBUK BUAYA PADANG

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PEMBELAJARAN PADA MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL DI MAN YOGYAKARTA I

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERUPA HANDOUT YANG DILENGKAPI GLOSARIUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS SAINTIFIK PADA MATERI VIRUS UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

Oleh ABSTRACT PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMPN 23 PADANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERGAMBAR DENGAN PENDEKATAN BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS GUIDED DISCOVERY PADA MATERI PERSAMAAN DAN INDENTITAS TRIGONOMETRI KELAS X MIA DI SMAN 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK SISWA KELAS VII SMP. Oleh ABSTRACT

PENGEMBANGAN HANDOUT DISERTAI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI HIMPUNAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 3 LUBUK BASUNG.

PPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK SISWA SMA/MA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISMEUNTUK MATERI SISTEM KOORDINAT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII SMPN 31 PADANG

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN TERTULIS UNTUK PEMBELAJARAN TEKS EKSPOSISI DI SMA. Oleh

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM ANIMALIA UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII MTsN I MATUR KABUPATEN AGAM

PENGEMBANGAN MODUL YANG DILENGKAPI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA N I KOTO XI TARUSAN ARTIKEL

Pengembangan Handout Berbasis Kontekstual Disertai Peta Konsep Pada Materi Bahan Kimia Dalam Kehidupan Untuk Siswa SMP

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR PADA MATERI TITRASI ASAM BASA KELAS XI-MIA SMAN 4 KOTA JAMBI

Oleh: Desi Novita *), Anna Cesaria **), Hamdunah **) Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA UNTUK SISWA KELAS X SMA KARTIKA 1-5 PADANG

KREATIVITAS GURU IPA KELAS VII DAN VIII DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2014/2015

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS REALISTIC PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT KELAS VII SMP SEMEN PADANG ABSTRACT

Key Words: Discovery, module, development, one variable equations.

PENGEMBANGAN MODUL DILENGKAPI MIND MAP DAN GLOSARIUM PADA MATERI PELAJARAN BIOLOGI UNTUK SISWA KELAS X SMAN 12 PADANG

Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Konsep Disertai Contoh pada Materi Sel untuk Siswa SMA

PENGEMBANGAN MODUL DISERTAI PETA KONSEP JENIS SPYDER CONCEPT MAP PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA UNTUK KELAS VIII SMP. Oleh:

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MATERI BILANGAN BULAT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII SMPN 2 RAO UTARA KECAMATAN RAO UTARA

ABSTRACT. Keywords : media, computer, RME, circle, ADDIE

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MODUL BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA KELAS VIII SEMESTER I UNTUK SMP

ANALISIS KESESUAIAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI TEKS EKSPOSISI KELAS X SMAN 11 KOTA JAMBI DENGAN KARAKTERISTIK PENILAIAN AUTENTIK ARTIKEL

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

ABSTRACT

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK BUKU SAKU DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 3 GUNUNG TULEH

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN HANDOUT DILENGKAPI GAMBAR DAN PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA UNTUK SMP. Oleh:

PRAKTIKALITAS LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) STRUKTUR ALJABAR DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KELAS X SMKN 6 PADANG.

Rizallisa Ariyanti*), Anna Cesaria**), Merina Pratiwi**) ABSTRACT

PENGEMBANGAN HANDOUT BERNUANSA NEWSPAPER DILENGKAPI PERMAINAN SCRAMBLE PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA KELAS VII SMP

Keywords : Worksheet, Problem Solving, Circles. PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CLASSIC TUTORIAL DI SMK N 1 LINTAU BUO JURUSAN RPL

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERUPA HANDOUT DENGAN TAMPILAN SITUS WEB DILENGKAPI GLOSARIUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 1 PADANG

PENGEMBANGAN HANDOUT DILENGKAPI DENGAN TEKA-TEKI SILANG PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI DI MAN 1 MUARA BUNGO

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

DEVELOPMENT OF ONLINE-LEARNING PLAN BASED ON LEARNING MANAGEMENT SYSTEM ON MATERIAL MOMENTUM AND IMPULSE CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL

PENGEMBANGAN BUKU TEKS KELAS V SEKOLAH DASAR BERBASIS TEMATIK DENGAN MODEL MULTIPLE GAMES. Rosyidah Umami Octavia STKIP PGRI SIDOARJO.

Pengembangan Perangkat Penilaian Autentik Berbasis Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran IPA/Biologi di Sekolah Menengah Pertama

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS GAMBAR PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Berbentuk Tes Esai untuk Mata Pelajaran Fisika SMA Kelas X

Key Words: LKS, brain based learning, aljabar operation.

Keyword: ecosystem, contextual teaching and learning, and modul.

PENGEMBANGAN PERANGKAT E-PORTOFOLIO ASSESSMENT LAPORAN PRAKTIKUM POKOK BAHASAN OPTIKA GEOMETRI DI MA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERPENDAKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

Transkripsi:

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KELAS PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM RESPIRASI KELAS XI IPA E JURNAL ENDILA DIKE SURYANI NIM. 11010106 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KELAS PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM RESPIRASI KELAS XI Endila Dike Suryani 1, Renny Risdawati 2, Ade Dewi Maharani 2 1 Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat endiladikesuryani@yahoo.co,id 2 Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat rennyrisdawati@gmail. com adedewimaharani@gmail. com ABSTRACT The assessment of learning report which conducted in Senior High School 5 of Padang city that are the assessment in cognitive, psychomotor and affective. However, teachers have difficulty in providing the scores for affective and psychomotor assessment, so that assessment does not suitable according to the demands of the curriculum. To help teachers in doing the appresiation needs to grow the assessment instrument based on the classes. This researh purposes to reveal the validities and practicalities of class-based assessment instruments. The research also uses 4D models which consists of four stages, namely, define, design, develop and disseminate. But, this reserh is restricted to the stages develop. This research was conducted in July to August in several high schools in the Padang city. The validity of the test results of class-based assessment instrument have very valid criteria with cognitive assessment which consist of a written test 88,62%. The psychomotor assessment consisting of 89,86%, product assessment 91%, project assessment 91,42% and portfolio assessment 92,78%. Affective assessment consisting of self assessment 89,44%, attitute assessment (activity) 94,72% and attitude assessment (personality) 95,83%. The test results of practicalities of class-based assessment instruments have a very practice criteria, that are 86,03%. Keywords: Development, instruments, class-based assessment and the respiratory system. PENDAHULUAN Penilaian dalam proses pembelajaran erupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dan menilai tingkat pencapaian kurikulum, serta berhasil tidaknya proses pembelajaran. Penilaian dalam konteks hasil belajar dapat diartikan sebagai pengukuran tentang kecakapan yang dimiliki siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran (Surapranata dan Muhammad, 2007:1). Penilaian berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 25 ayat 4 menyatakan bahwa kompetensi lulusan mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMAN 5 Padang pada tanggal 19 Desember 2014 didapatkan hasil bahwa penilaian yang dilakukan adalah penilaian ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Namun guru mengalami kesulitan dalam memberikan skor atau poin-poin untuk penilaian afektif dan psikomotor, sehingga penilaian afektif dan psikomotor tidak berjalan sesuai tuntutan kurikulum. Berdasarkan supervisi dan keterlaksanaan kurikulum tahun 2009 didapatkan bahwa masih banyaknya guru yang mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian psikomotor dan afektif. Hal ini disebabkan karena belum adanya panduan yang dilengkapi dengan contoh-contoh yang memadai yang dapat dijadikan guru sebagai pedoman dalam melakukan penilaian afektif dan psikomotor. Untuk membantu guru dalam melakukan penilaian telah dikembangkan instrumen penilaian berbasis kelas pada mata pelajaran biologi materi sistem respirasi kelas XI IPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan validitas dan praktikalitas instrumen penilaian berbasis kelas pada mata pelajaran biologi materi sistem respirasi kelas XI IPA.

METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan 4-D Models yang terdiri atas 4 tahap yaitu, define (pendefenisian), design (perancangan), develop (pengembangan) dan disseminate (penyebaran), namun penelitian ini dibatasi sampai tahap develop (pengembangan). Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2015 di SMAN 4, SMAN 5, SMAN 6, SMAN 8, SMAN 9, SMAN 11, SMAN 13, SMAN 14, SMAN 15 dan SMAN 16. Penelitian ini diberikan kepada guru yang mengajar di kelas XI. Instrumen pengumpulan data adalah menggunakan angket dengan skala Liker yang dimodifikasi dari Riduwan dengan kriteria sangat baik (5), baik (4), cukup baik (3), kurang baik (2) dan sangat kurang baik (1). Jenis data yang digunakan adalah data primer yaitu hasil validasi dan hasil praktikalitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah data statistik deskriptif persentase. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil uji validasi instrumen penilaian berbasis kelas yang telah divalidasi oleh dosen dan guru didapatkan hasil sangat valid dengan nilai rata-rata penilaian kognitif adalah 88,62%, penilaian psikomotor dengan nilai rata-rata 91,27% dan penilaian afektif dengan nilai rata-rata 93,33%. Penilaian tes tertulis memenuhi kriteria sangat valid dengan rata-rata validitas 88,62%. Hal ini sesuai dengan pendapat Anwar (2009:45) strategi mengetahui valid atau tidaknya butir soal secara isi (content) adalah melalui pertimbangan pakar (judgment experts). Ditinjau dari aspek materi instrumen penilaian tes tertulis yang dikembangkan termasuk ke dalam katagori sangat valid dengan nilai 89%, ini berarti instrumen penilaian tes tertulis yang dibuat dan dikembangkan telah sesuai dengan tujuan pembelajaran dan indikator soal, jelas batasan soal den jawaban yang diharapkan, pilihan jawaban homogen dan logis, soal yang ditanyakan telah sesuai dengan tingkatan yang dipelajari di kelas XI dan isi materi yang diujikan telah sesuai dengan alokasi yang disediakan. Ditinjau dari aspek konstruksi penilaian tes tertulis termasuk kedalam kriteria sangat valid dengan nilai 87,86%. Instrumen yang dikembangkan memiliki petunjuk yang jelas, perumusan soal jelas dan tegas, perumusan pokok soal dan pilihan jawaban jelas dan tepat, perumusan butir soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban, perumusan butir soal tidak tergantung pada jawaban soal sebelumnya dan pedoman penskoran telah jelas. Ditinjau dari aspek bahasa, penilaian tes tertulis termasuk ke dalam kriteria sangat valid dengan nilai 89%. Instrumen penilaian tes tertulis yang dikembangkan sudah komunikatif dalam perumusan kalimat soal, menimbulkan penafsiran ganda, tidak setempat/daerah dan pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang sama. Menurut pendapat Ratnawulan dan Rusdiana (2015: 59) bahwa tes sebagai salah satu alat ukur hasil belajar dikatakan valid apabila tes itu dapat tepat mengukur hasil belajar yang hendak diukur. Penilaian kinerja yang didapatkan sudah memenuhi kriteria sangat valid dengan nilai rata-rata sebesar 89,86%. Hal ini sesuai dengan pendapat Jihad dan Haris (2012: 179) bahwa validasi isi bertujuan untuk menentukan kesesuaian antara soal dengan materi ajar dengan tujuan yang ingin diukur atau dengan kisi-kisi yang dibuat, validasi ini dilakukan dengan meminta pertimbangan dari para ahli (pakar) dalam bidang evaluasi atau ahli dalam bidang sedang diuji. Ditinjau dari aspek materi instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan termasuk ke dalam katagori sangat valid dengan nilai 88,33%, ini berarti instrumen penilaian kinerja yang dibuat dan dikembangkan telah sesuai antara kegiatan dengan tujuan pembelajaran, batasan soal dan jawaban yang diharapkan jelas, alat dan bahan lengkap, prosedur kerja jelas, soal sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dan penilaian kinerja dapat mengukur aspek penilaian biologi (pemahaman konsep dan kinerja). Ditinjau dari aspek konstruksi penilaian kinerja termasuk kedalam kriteria sangat valid dengan nilai 96,25%, instrumen yang dikembangkan memiliki rumusan tujuan pembelajaran yang jelas, petunjuk pelaksanaan yang jelas, tabel dan gambar yang disajikan dan pedoman penskoran sudah jelas. Ditinjau dari aspek bahasa, penilaian kinerja termasuk ke dalam kriteria sangat valid dengan nilai 85%, instrumen

penilaian kinerja yang dikembangkan sudah komunikatif dalam perumusan kalimat soal, setempat/daerah. Hal ini sesuai dengan pendapat. Menurut pendapat Basuki dan Hariyanto (2014: 122) bahwa tes yang valid atau tidak dilihat dari kesesuaian dengan kurikulum, tes tersebut harus mampu mengukur berbagai kemampuan siswa. Penilaian produk yang didapatkan sudah sudah memenuhi kriteria sangat valid dengan nilai rata-rata sebesar 91%. Ditinjau dari aspek materi instrumen penilaian produk yang dikembangkan termasuk ke dalam katagori sangat valid dengan nilai 88%, ini berarti instrumen penilaian produk yang dibuat dan dikembangkan telah sesuai antara kegiatan dengan tujuan pembelajaran, batasan soal dan jawaban yang diharapkan jelas, prosedur kerja jelas, soal sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dan penilaian produk dapat mengukur aspek penilaian biologi (pemahaman konsep dan kinerja ilmiah). Ditinjau dari aspek konstruksi penilaian kinerja termasuk kedalam kriteria sangat valid dengan nilai 96,25%, instrumen yang dikembangkan memiliki rumusan tujuan pembelajaran yang jelas, rumusan pengalaman belajar yang jelas, petunjuk pelaksanaan yang jelas dan pedoman penskoran sudah jelas. Ditinjau dari aspek bahasa, penilaian produk termasuk ke dalam kriteria sangat valid dengan nilai 88,75%, instrumen penilaian produk yang dikembangkan sudah komunikatif dalam perumusan kalimat soal, setempat/daerah. Menurut pendapat Sutrisno Hadi (2001 dalam Ratnawulan dan Rusdiana 2015: 182) bahwa jika suatu bangunan teorinya sudah benar, hasil pengukuran dengan alat pengukur yang berbasis pada teori itu sudah dipandang sebagai hasil yang valid. Penilaian proyek yang didapatkan sudah memenuhi kriteria sangat valid dengan nilai rata-rata sebesar 91,42%. Ditinjau dari aspek materi instrumen penilaian proyek yang dikembangkan termasuk ke dalam katagori sangat valid dengan nilai 93%, ini berarti instrumen penilaian proyek yang dibuat dan dikembangkan telah sesuai antara kegiatan dengan tujuan pembelajaran, batasan soal dan jawaban yang diharapkan jelas, prosedur kerja jelas, soal sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dan penilaian proyek dapat mengukur aspek penilaian biologi (pemahaman konsep dan kinerja ilmiah). Ditinjau dari aspek konstruksi penilaian proyek termasuk kedalam kriteria sangat valid dengan nilai 91,25%, instrumen yang dikembangkan memiliki rumusan tujuan pembelajaran yang jelas, rumusan pengalaman belajar yang jelas, petunjuk pelaksanaan yang jelas dan pedoman penskoran sudah jelas. Ditinjau dari aspek bahasa, penilaian proyek termasuk ke dalam kriteria sangat valid dengan nilai 90%, instrumen penilaian proyek yang dikembangkan sudah komunikatif dalam perumusan kalimat soal, menggunakan bahasa yang baik dan benar, tidak menggunakan kata/ungkapan yang setempat/daerah. Menurut pendapat Sudjana (2009: 13) bahwa suatu tes dikatakan valid apabila mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur. Penilaian portofolio yang didapatkan sudah memenuhi kriteria sangat valid dengan nilai rata-rata sebesar 92,78%. Ditinjau dari aspek materi instrumen penilaian portofolio yang dikembangkan termasuk ke dalam katagori sangat valid dengan nilai 93,33%, ini berarti instrumen penilaian portofolio yang dibuat dan dikembangkan telah jelas dalam pengukuran penilaian kinerja, pengukuran penilaian produk dan pengukuran penilaian proyek. Ditinjau dari aspek konstruksi penilaian portofolio termasuk kedalam kriteria sangat valid dengan nilai 95%, instrumen yang dikembangkan memiliki sudah memiliki identitas peserta didik yang lengkap dan pedoman penskoran yang jelas. Ditinjau dari aspek bahasa, penilaian portofolio termasuk ke dalam kriteria sangat valid dengan nilai 90%, instrumen penilaian portofolio yang dikembangkan menggunakan bahasa yang baik dan benar, tidak menggunakan kata/ungkapan yang menimbulkan

penafsiran ganda dan tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/daerah. Penilaian diri sudah memenuhi kriteria sangat valid dengan nilai rata-rata sebesar 89,44%. Ditinjau dari aspek materi instrumen penilaian diri yang dikembangkan termasuk ke dalam katagori sangat valid dengan nilai 87,50%, ini berarti instrumen penilaian diri yang dibuat dan dikembangkan telah jelas dalam pengukuran aspek sikap dan aspek minat. Ditinjau dari aspek konstruksi penilaian diri termasuk kedalam kriteria sangat valid dengan nilai 93,33%, instrumen yang dikembangkan memiliki sudah memiliki identitas peserta didik yang lengkap, petunjuk pengisian jelas dan pedoman penskoran yang jelas. Ditinjau dari aspek bahasa, penilaian diri termasuk ke dalam kriteria sangat valid dengan nilai 87,50%, instrumen penilaian diri yang dikembangkan menggunakan bahasa yang baik dan benar, tidak menggunakan kata/ungkapan yang menimbulkan penafsiran ganda dan tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/daerah. Menurut pendapat Widoyoko (2013: 99) bahwa suatu tes dikatakan valid dari segi isi apabila skor dalam tes berhubungan dengan penguasaan peserta didik dalam bidang studi yang diujikan. Penilaian sikap (observasi aktivitas) pseserta didik sudah memenuhi kriteria sangat valid dengan nilai rata-rata sebesar 94,72%. Instumen penilaian sikap (observasi kepribadian peserta didik) yang telah divalidasi memenuhi kriteria sangat valid dengan nilai rata-rata 95,83%. Ditinjau dari aspek materi instrumen penilaian sikap (aktivitas belajar peserta didik) yang dikembangkan termasuk ke dalam kategori sangat valid dengan nilai 95% dan instrumen penilaian sikap (kepribadian peserta didik) termasuk ke dalam kategori sangat valid dengan nilai 95%, ini berarti instrumen penilaian sikap yang dibuat dan dikembangkan telah jelas dalam pengukuran aspek sikap dan aspek minat. Ditinjau dari aspek konstruksi penilaian sikap (aktivitas peserta didik) termasuk ke dalam kriteria sangat valid dengan nilai 97,50% dan instrumen penilaian sikap (kepribadian peserta didik) termasuk ke dalam kriteria sangat valid dengan nilai 97,50%, instrumen yang dikembangkan sudah memiliki petunjuk dan pedoman penskoran yang jelas. Ditinjau dari aspek bahasa, penilaian sikap (aktivitas peserta didik) termasuk ke dalam kriteria sangat valid dengan nilai 91,67% dan instrumen penilaian sikap (kepribadian peserta didik) termasuk dalam kriteria sangat valid dengan nilai 95%, ini berarti instrumen penilaian sikap yang dikembangkan setempat/daerah. Hal ini sesuai dengan pendapat Kunandar (2013: 119) bahwa dalam melakukan observasi sikap, baik spiritual ataupun sosial harus mengacu pada indikator pencapaian, sesuai dengan KD dan aspek yang dinilai harus jelas Hasil uji praktikalitas instrumen penilaian berbasis kelas pada materi sistem respirasi memenuhi kriteria sangat praktis dengan nilai rata-rata 86,03% yang ditinjau dari beberapa aspek, yaitu aspek kemudahan dalam penggunaan, efisiensi waktu dan biaya dan manfaat. Hal ini sesuai dengan pendapat Mudjiono dan Dimyati (2006: 215) bahwa kepraktisan suatu evaluasi dapat diartikan sebagai kemudahan-kemudahan yang ada pada instrumen, evaluasi baik dalam mempersiapkannya, menggunakan, menginterprestasikan, memperoleh hasil maupun kemudahan dalam menyimpan. Ditinjau dari aspek kemudahan dalam penggunaan instrumen yang telah dihasilkan memiliki kriteria sangat praktis dengan nilai 88,60%. Instrumen yang dihasilkan menggunakan petunjuk yang jelas, menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, instrumen yang dibuat memiliki kemudahan bagi guru dalam menginterpretasikan, kesesuaian dengan kemampuan peserta didik, dan isi instrumen yang dibuat serta cara penskorannya jelas. Ditinjau dari aspek evisiensi waktu dan biaya, instrumen yang telah dihasilkan memiliki kriteria praktis dengan nilai 77,37%. Instrumen yang dihasilkan telah sesuai dengan waktu yang disediakan oleh sekolah, sesuai dengan waktu yang diberikan kepada siswa dalam melakukan tugas-tugas yang diberikan dan waktu untuk melakukan pengolahan nilai sesuai dengan target yang ditetapkan serta biaya yang dibutuhkan sesuai dalam melakukan penilaian berbasis kelas.

Ditinjau dari aspek manfaat, instrumen yang dihasilkan memiliki kriteria sangat praktis dengan nilai 92,11%. Instrumen yang dikembangkan sudah dapat mendukung peranan guru sebagai pendidik dan instrumen dapat memberikan pedoman dalam melakukan penilaian terhadap peserta didik. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengembangan instrumen penilaian berbasis kelas pada mata pelajaran biologi materi sistem respirasi kelas XI IPA yang telah dilakukan, diperoleh instrumen penilaian berbasis kelas yang memenuhi kriteria sangat valid dan instrumen penilaian berbasis kelas yang memenuhi kriteria sangat praktis. DAFTAR PUSTAKA Anwar, S. 2009. Penilaian Berbasis Kompetensi. Padang: Universitas Negeri Padang. Badan Standar Nasional Pendidikan. 2005. Peraturan Pemerintah No 19. Jakarta: BNSP. Basuki, I. dan Hariyanto. 2014. Asesmen Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset. Jihad, A. dan Abdul, H. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo. Kunandar, 2013. Penilaian Autentik. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Ratnawulan, E. dan Rusdiana. 2015. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Pustaka Setia. Riduwan. 2013. Belajar Mudah penelitian untuk Guru-Karyawan dan Penelitian Pemula. Bandung: Alfabeta. Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Surapranata, S. dan Muhammad, H. 2007. Penilaian Portofolio: Implementasi Kurikulum 2004. Bandung : Remaja Rosdakarya. Widoyoko, E. P. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.