QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS

dokumen-dokumen yang mirip
QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

#14 KEPUASAN PELANGGAN

BUDAYA MUTU PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

KEPUASAN PELANGGAN #12

#13 KEPUASAN PELANGGAN

EMA503 - Manajemen Kualitas Materi #1 Ganjil 2016/2017. EMA503 - Manajemen Kualitas

PENGANTAR DAN DEFINISI MUTU PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS

EMA503 - Manajemen Kualitas Materi #1 Genap 2104/2015. EMA503 - Manajemen Kualitas

BUDAYA MUTU. EMA503 Manajemen Kualitas. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS

IMPLEMENTASI TQM PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

PENGANTAR DAN DEFINISI MUTU

PERTEMUAN #11 ANALISIS PENYIMPANGAN DAN CAPABILITY PROCESS (CP) 6623 TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS

Penjelasan Aspek TQM

PERTEMUAN #8 ALAT KUALITAS (TOOLS OF QUALITY) 6623 TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS

COST OF QUALITY PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)

Untuk memahami budaya mutu, terlebih dahulu harus memahami budaya organisasi, yang memiliki unsur-unsur sebagai berikut:

Pendekatan pemecahan masalah Tujuan. Hubungan pemasok Pendekatan manajemen

Materi #4 EMA503 Manajemen Kualitas 2013 BUDAYA MUTU

EMA503 - Manajemen Kualitas Materi #5 Ganjil 2016/2017. EMA503 - Manajemen Kualitas

KEPUASAN PELANGGAN. UNIVERSITAS ESA UNGGUL Jl. Arjuna Utara No.9, Tol Tomang, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11510, Telepon:

Pembahasan Materi #5. Grafik Pengumpulan Data Pengolahan Data Kegunaan Pemeriksaan Komponen. Definisi Tingkat Kepentingan

ALAT KUALITAS (TOOLS OF QUALITY)

ANALISA PENYIMPANGAN DAN CAPABILITY PROCESS (CP)

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501)

COST OF QUALITY. EMA503 Manajemen Kualitas. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

CONTINOUS PROCESS IMPROVEMENT (CPI)

IMPLEMENTASI TQM. UNIVERSITAS ESA UNGGUL Jl. Arjuna Utara No.9, Tol Tomang, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11510, Telepon:

CONTINOUS PROCESS IMPROVEMENT (CPI) DAN GUGUS KENDALI MUTU (GKM)

3. METODE PENELITIAN. Lukman Arhami. Perencanaan strategi..., FT UI., Universitas Indonesia

CONTINOUS PROCESS IMPROVEMENT (CPI)

Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata Kunci : Penilaian Konsumen, Kualitas Produk, Metode QFD (Quality Function Deployment)

4. Dua titik mendekati atas Selidiki penyebabnya. 5. Dua titik mendekati bawah Selidiki penyebabnya.

Materi #6 EMA503 Manajemen Kualitas 2013 BENCHMARKING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Melani Anggraini Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri Universitas Malahayati Bandar Lampung

PENGEMBANGAN BATIK GEDOK TUBAN BERDASARKAN ATRIBUT KONSUMEN DENGAN MENGUNAKAN METODE QFD (Quality Function Deployment)

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD SKRIPSI

DAFTAR ISI. I ii Iii iv V vi vii viii x xi xvi xvii

SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

METODE/TEKNIK/ALAT-ALAT KUALITAS, ANALISIS PENYIMPANGAN, DAN PROCESS CAPABILITY

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

Peningkatan Kualitas Layanan General Affair Menggunakan Metode ServQual dan QFD pada PT. Meratus Line

INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha

USULAN PENGEMBANGAN PRODUK MAKANAN RINGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta.

TUGAS AKHIR INTEGRASI METODE KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM ANALISIS KEPUASAN TERHADAP

STATISTIC QUALITY CONTROL (SQC)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. ahli di berbagai Negara. Untuk Indonesia, Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN)

MAKALAH QFD (Quality Function Deployment) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan & Pengembangan Produk

BAB 2 LANDASAN TEORI...

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id. BAB I Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian...

STATISTIC QUALITY CONTROL (SQC)

Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan dengan Metode Servqual dan QFD pada Bank Aceh Cabang Krueng Geukueh

GITA ASTETI GINTING DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

TUGAS AKHIR USULAN DESAIN AMPLIFIER DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (STUDI KASUS PADA UD. TURBOSOUND)

Seminar Tesis. Sri Hariani Eko Wulandari Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M.Eng.Sc. Ir., Udisubakti

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. HALAMAN MOTTO...

Gambar 1. 1 Empat Fase Model QFD

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014

W. T. BHIRAWA DAN ERWIN SETYAWAN Program Studi Teknik Industri, Universitas Suryadarma ABSTRAK

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur

APLIKASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM USAHA MEMENUHI KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PRODUK AQUA GELAS 240 ML PADA PT

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

IMPLEMENTASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS KAIN BATIK TULIS

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QFD (STUDY KASUS : HOTEL ELMI SURABAYA)

Peningkatkan Kualitas Layanan 4G LTE Telkomsel Berdasarkan Servqual dan Quality Function Deployment yang Terintegrasi

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN DENGAN BERORIENTASI PADA PELANGGAN

RANCANGAN PRODUK KNALPOT MOTOR DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat perencanaan yang digunakan untuk mekondisi desain karawo

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

Keyword : Service, Improvement Design, Servqual, Importance Performance Analysis (IPA) and Quality Function Deployment (QFD)

BAB I PENDAHULUAN. pasar semakin kompetitif dan tidak mungkin terhindarkan lagi. Salah satu

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI

PENGEMBANGAN PRODUK KONSUMEN DENGAN FOKUS KEBUTUHAN PELANGGAN (Studi Kasus pada Produk Minuman Teh PT XYZ)

BAB III METODE PENELITIAN

Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo Dengan Metode QFD

Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality Functions Deployment (QFD)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan

PERANCANGAN ALAT CETAK ISI RESOLES DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Transkripsi:

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PERTEMUAN #3 EBM503 MANAJEMEN KUALITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu menentukan karakteristik kualitas, merumuskan program pelaksanaan penjaminan kualitas, menentukan dan menggunakan teknik-teknik pengendalian kualitas, dan merumuskan serta menentukan program perbaikan dan peningkatan kualitas dari suatu organisasi. INDIKATOR PENILAIAN Ketepatan dalam menentukan karakteristik kualitas, merumuskan program pelaksanaan penjaminan kualitas, menentukan dan menggunakan teknik-teknik pengendalian kualitas, dan merumuskan serta menentukan program perbaikan dan peningkatan kualitas dari suatu organisasi terkait dengan Quality Function Deployment (QFD). Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 2

DEFINISI QFD merupakan metodologi terstruktur yang dapat mengidentifikasikan dan menterjemahkan kebutuhan dan keinginan pelanggan menjadi persyarat teknis dan karakteristik yang dapat diukur. QFD digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik yang Critical to Quality (CTQs). Contoh: Menerjemahkan kebutuhan pelanggan ke dalam penelitian dan pengembangan produk, ke dalam engineering dan manufakturing, ke dalam distribusi dan pelayanan, dll. Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 3

SEJARAH QFD (Sumber: Komite Penelitian GOAL/QPC) 1972 Metode detail QFD dikembangkan oleh Yoji Akao. Digunakan oleh Kobe Shipyards di Jepang. 1978 The Japan Society of Quality Control membentuk grup penelitian yang mempelajari khusus QFD. 1983 QFD diperkenalkan di USA. 1984 Dr. Calusing dari Xerox memperkenalkan mekanisme operasi dari QFD untuk Ford. 1986 Perusahaan Budd dan Kelsey-Hayes, merupakan studi pertama di luar Jepang. Pelatihan dimulai pada industri otomotif. 1988 Penggunaan QFD di seluruh USA. Harvard Business Review mempublikasikan sebuah artikel tentang The House of Quality oleh J. Hauser dan D. Calusing pada edisi Mei-Juni. Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 4

KONSEP QFD (INPUT) Tahap awal dari QFD adalah mengetahui suara konsumen (voice of customer) Akan menjadi input - Keinginan dan kebutuhan pelanggan tersebut menjadi pengendali untuk kegiatan pengembangan atau penciptaan produk/jasa. Proses QFD membutuhkan sejumlah input dan keputusan Sebaiknya dilakukan melalui team work Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 5

KONSEP QFD (OUTPUT) QFD adalah proses perencanaan bukan sebuah alat untuk pemecahan masalah atau analisis. Format matriks digunakan untuk mencatat informasi penting. Dalam QFD dimungkinkan dilakukannya analisis dan penentuan isu-isu utama. Output dari QFD adalah isu-isu tindakan utama untuk peningkatan kepuasan pelanggan berdasarkan masukan dari pelanggan. Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 6

KONSEP QFD (ORGANISASI) Karena proses QFD dimulai dari pelanggan, maka akan menuntun suatu organisasi untuk fokus kepada pelanggan. Organisasi dapat mulai mengerti apa-apa yang dibutuhkan untuk meningkatkan kepuasan customer. QFD mendorong perusahaan untuk berinteraksi dengan orang-orang yang menggunakan produknya. Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 7

KEUNTUNGAN APLIKASI QFD (SUMBER: ZAIRI & YOUSSEF, 1995) 1 2 3 4 5 6 7 Proses dimulai dari pelanggan. Proses ini dapat mengurangi waktu siklus (cycle time). Proses ini berorientasi pada perbaikan berkelanjutan (continuous improvement). Proses ini dapat mengembangkan kerjasama tim (team building). Proses ini membantu untuk penciptaan database yang kuat dari pemahaman pelanggan, efektivitas internal, dan kompetitif eksternal. Aplikasi QFD dapat mengurangi biaya dan pemborosan. QFD mendorong pemakainya untuk selalu mengukur kemampuannya dan dibandingkan dengan kompetitor. Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 8

LANGKAH IMPLEMENTASI QFD (1/2) (SUMBER: DAY, 1993) 1 Menentukan suara customer. 2 Survei customer untuk mendapatkan tingkat kepentingan (importance level) dan evalusi kompetisi (competitive evaluations). 3 Membangun tabel customer. 4 Membangun tabel teknis. Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 9

LANGKAH IMPLEMENTASI QFD (2/2) (SUMBER: DAY, 1993) 5 6 7 8 9 Menganalisa matriks, memilih item-item yang mendapatkan prioritas. Membandingkan konsep desain yang diusulkan, dan memilih yg terbaik. Membangun matriks part planning untuk persyaratan desain utama. Membangun matriks process planning untuk persyaratan proses utama. Membangun manufacturing planning chart. Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 10

TAHAP PEMBUATAN QFD Kesembilan langkah implementasi QFD dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) tahap, yaitu: Perencanaan produk Perencanaan desain Perencanaan proses Perencanaan produksi terdiri dari customer requirements, dan technical responses/requirements. terdiri dari technical requirements dan parts characteristics. terdiri dari part characteristics dan process characteristics. terdiri dari process characteristics dan production requirements. Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 11

BAGIAN UTAMA Matriks Kualitas (House of Quality) Berisi informasi teknis sebagai respon atas keinginan pelanggan Berisi informasi mengenai pelanggan Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 12

BAGIAN MATRIKS KUALITAS 1 2 3 4 5 6 Voice of Customer (WHATs) Technical Responses (HOWs) Relationship Matriks Planning Matriks (WHYs) Technical Correlation Technical priorities, Benchmarking and Targets Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 13

VOICE OF CUSTOMER (WHATS) Merupakan bagian kiri-atas dari matriks Berisikan customer requirements. Persyaratan ini akan dijawab dengan pertanyaan Permintaan apa yang harusnya dipuaskan, adakah beberapa keistimewaan yang pelanggan ingin dapatkan?. Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 14

TECHNICAL RESPONSES (HOWS) Berisi identifikasi karakteristik produk yang dapat diukur untuk memenuhi keinginan pelanggan (technical responses). Pemenuhan keinginan ini akan dijawab dengan pertanyaan Bagaimana kebutuhan pelanggan tersebut bertemu dengan kebutuhan desain yg diperlukan?. Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 15

RELATIONSHIP MATRIKS Matriks yang menggambar kan persepsi tim QFD mengenai korelasi antara customer requirements dengan technical responses. Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 16

PLANNING MATRIKS (WHYS) Menggambarkan persepsi konsumen yang diamati melalui survei pasar. Termasuk didalamnya importance dan customer rating, kinerja perusahaan dan pesaing. Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 17

TECHNICAL CORRELATION Merupakan bagian atap dari matriks Mengidentifikasi apakah technical responses saling mendukung atau saling mengganggu di dalam desain produk. Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 18

TECHNICAL PRIORITIES, BENCHMARKING AND TARGETS Digunakan untuk mencatat prioritas yang ada pada matriks technical responses. Mengukur kinerja teknik yang diperoleh oleh produk pesaing dan tingkat kesulitan yang timbul dalam mengembangkan persyaratan. Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 19

LANGKAH PENYUSUNAN MATRIKS KUALITAS 1 2 3 4 5 6 Merancang customer table, yaitu menentukan customer requirements yang terdiri dari atribut primer dan sekunder, derajat keinginan pelanggan (level of importance) dan menentukan customer rating. Menentukan technical response/technical requirements. Menentukan technical correlation. Menentukan relationship. Menentukan direction of improvement dan target. Menghitung absolute importance dan relative importance. Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 20

GAMBAR KESELURUHAN Matriks Kualitas (House of Quality) Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 21

PERANCANGAN CUSTOMER TABLE Identifikasi Customer Requirements Dapat dikelompokkan dalam kategori primer, sekunder, dan tersier. Syarat primer merupakan kategori umum, yang dapat diuraikan menjadi syarat sekunder atau bahkan menjadi syarat tersier. Menentukan Level of Importance Nilai ini didapat dari hasil survei. Menentukan evaluasi konsumen (Customer Competitive Evaluation) Dengan melihat bagaimana posisi tingkat kepuasan customer terhadap produk yang dihasilkan dibandingkan dengan produk dari perusahaan kompetisi. Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 22

GAMBAR CUSTOMER TABLE DENGAN CUSTOMER REQUIREMENTS Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 23

GAMBAR CUSTOMER TABLE DENGAN LEVEL OF IMPORTANCE DARI CUSTOMER REQUIREMENTS Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 24

ATRIBUT PRIMER CUSTOMER REQUIREMENTS Total customer value dan total customer cost Product value Service value Personnel value Image value Time cost Physic cost Customer view of service quality Responsiveness Assurance Tangible Empathy Reliability Marketing mix Product Price Place Promotion/ services Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 25

PENENTUAN TECHNICAL RESPONSE Langkah/cara yang dilakukan perusahaan untuk memenuhi keinginan pelanggan, sehingga dapat memuaskannya. Dirumuskan dan direkapitulasi dari program-program yang bersifat strategis dan taktikal. Dapat mengidentifikasi fungsi atau proses yang mempengaruhi keinginan pelanggan dan menerjemahkan sesuatu yang menjadi kebutuhan pelanggan tersebut. Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 26

GAMBAR CUSTOMER TABLE DENGAN TECHNICAL RESPONSE Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 27

PENENTUAN TECHNICAL CORRELATION Hubungan dan saling keterkaitan antar technical responses Jenis hubungan untuk menyatakan technical responses: Kuat positif Positif Negatif Kuat negatif Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 28

JENIS HUBUNGAN TECHNICAL RESPONSES Positif Hubungan yang searah, bila salah satu mengalami peningkatan atau penurunan, maka akan berdampak (meskipun kurang kuat) pada item lain yang terkait Kuat Positif Hubungan yang searah, bila salah satu mengalami peningkatan atau penurunan, maka akan berdampak kuat pada item lain yang terkait Kuat Negatif Hubungan yang tidak searah, bila salah satu mengalami peningkatan atau penurunan, maka akan berdampak kuat pada item lain yang terkait Negatif Hubungan yang tidak searah, bila salah satu mengalami peningkatan atau penurunan, maka akan berdampak (meskipun kurang kuat) pada item lain yang terkait Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 29

PENENTUAN RELATIONSHIP Merupakan langkah untuk memberikan nilai hubungan antara Customer Requirements dan Technical Response, baik dalam bentuk simbol maupun skala nilai. Nilai hubungan akan diberikan pada perpotongan cell/sel/kotak antara apa yang di harapkan dari customer (Customer Requirements) dengan bagaimana/cara perusahaan beroperasi (Technical Response). Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 30

SIMBOL ATAU NILAI RELATIONSHIP Melambangkan Hubungan Kuat Artinya technical response sangat mempengaruhi terhadap terpenuhinya customer reqirements. Melambangkan Hubungan Sedang Artinya technical response mempengaruhi terpenuhinya customer requirements. Melambangkan Hubungan Lemah Artinya technical response tidak begitu mempengaruhi terpenuhinya customer requirements. Nilai 9 Nilai 3 Nilai 1 Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 31

GAMBAR CUSTOMER TABLE DENGAN PENENTUAN RELATIONSHIP Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 32

GAMBAR CUSTOMER TABLE DENGAN PERHITUNGAN PENGARUH RELATIONSHIP Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 33

PERANCANGAN TARGET DAN DIRECTION OF IMPROVEMENT (DOI) Adalah arah perbaikan technical response yang dilakukan untuk disesuaikan dengan keinginan pelanggan. Berdasarkan DOI tersebut maka perusahaan membuat target sejauh mana technical response akan dicapai Pelanggan menyukai bila technical responses semakin besar Pelanggan menyukai bila technical responses semakin kecil Pelanggan menyukai bila technical responses dilakukan pada terget tertentu Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 34

CONTOH DOI No. Technical Response DOI Target 1 Penataan struktur organisasi Organisasi establish dalam 1 tahun 2 Program pengembangan produk dan simplikasinya Produk baru minimal 1 jenis/tahun 3 Pelaksanaan field test dan publikasinya Diadakan 2 kali/tahun Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 35

PENENTUAN ABSOLUTE & RELATIVE IMPORTANCE Maksud Absolute Importance (AI) Relative Importance (RI) Untuk mencari technical response mana yang mendapatkan prioritas untuk dilaksanakan terlebih dahulu Ukuran yang menunjukkan prioritas untuk dilaksanakan, dengan melihat hubungan antara technical response, customer requirements, dan tingkat kepentingan konsumen Nilai absolute importance yang dinyatakan dengan persen kumulatif Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 36

RUMUS ABSOLUTE & RELATIVE IMPORTANCE Absolute Importance (AI) Keterangan ILTR = Importance level yang berhubungan dengan technical response NH = Nilai hubungan Relative Importance (RI) Keterangan NATR = Nilai absolute untuk 1 item TR TR = technical response Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 37

NILAI HUBUNGAN ABSOLUTE & RELATIVE IMPORTANCE Nilai Hubungan Kuat 9 Sedang 3 Lemah 1 Customer Table Dengan Penentuan Relation (Dari Slide 31) IL TR1 TR2 TR3 TR4 TR5 TR6 TR7 CR1 5 9 9 9 3 1 3 9 CR2 3 9 9 9 CR3 5 3 9 9 3 9 CR4 4 1 3 3 9 9 3 CR5 3 9 3 3 3 CR6 4 3 9 3 3 1 CR7 3 9 9 9 3 1 CR8 4 3 9 3 3 9 Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 38

CONTOH ABSOLUTE & RELATIVE IMPORTANCE Absolute Importance (AI) untuk Technical Response 1 (Penjualan) AI TR1 = {(5*9)+(3*9)+(5*0)+(4*1)+(3*0)+(4*0)+(3*9)+(4*3)} AI TR1 = 115 Relative Importance (RI) untuk Technical Response 1 (Penjualan) Jika seluruh AI untuk Technical Response dijumlahlkan maka akan diperoleh nilai 904. RI TR1 = (115/904)*100% RI TR1 = 12,72% Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 39

CONTOH KESELURUHAN HASIL ABSOLUTE & RELATIVE IMPORTANCE IL TR1 TR2 TR3 TR4 TR5 TR6 TR7 CR1 5 9 9 9 3 1 3 9 CR2 3 9 9 9 CR3 5 3 9 9 3 9 CR4 4 1 3 3 9 9 3 CR5 3 9 3 3 3 CR6 4 3 9 3 3 1 CR7 3 9 9 9 3 1 CR8 4 3 9 3 3 9 Jml AI 115 96 225 144 107 75 142 904 RI (%) 12,72 10,62 24,89 15,93 11,84 8,30 15,71 100 Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 40

PENENTUAN GOAL Merupakan besarnya sasaran akhir posisi perusahaan yang ingin dicapai dalam rangka pemenuhan kepuasan konsumen terhadap pelayanan yang diberikan. Sasaran ditentukan berdasarkan penilaian dari tim pengembangan produk dalam usaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Nilai dari sasaran ditentukan dengan mempertimbangkan posisi perusahaan dibandingkan kompetitor dan kemampuan perusahaan dalam usaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. No. Atribut Konsumen Goal 1 Atribut 1 4,50 2 Atribut 1 4,50 dst...... Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 41

PENENTUAN SALES POINT Bertujuan untuk memberi penilaian terhadap atribut mana yang perlu mendapat tindakan perbaikan dalam usaha meningkatkan kemampuan kompetitif dari produk. Diberikan pada atribut yang memiliki daya jual produk yang tinggi dimana dapat ditunjang dengan usaha promosi. 3 kriteria pembobotan nilai Tidak Memiliki Sales Point = 1 Sales Point Medium = 1,2 Sales Point Tinggi = 1,5 No. Atribut Konsumen Sales Point 1 Atribut 1 1,50 2 Atribut 1 1,50 dst...... Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 42

PENENTUAN IMPROVEMENT RATIO (IR i )...(1/2) Merupakan perhitungan nilai rasio yang membandingkan antara tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dibandingkan dengan tingkat kepuasan konsumen terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan, atau posisi performa perusahaan saat ini. Nilai Improvement ratio menandakan besarnya usaha perbaikan yang perlu dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan. Rumus Keterangan IR i = Improvement Ratio atribut konsumen i G i = Goal untuk atribut konsumen i SW i = Bobot tingkat kepuasan untuk atribut konsumen i Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 43

PENENTUAN IMPROVEMENT RATIO (IR i )...(2/2) Atribut yang memiliki nilai Improvement Ratio yang tinggi menandakan besarnya usaha perbaikan yang masih perlu dilakukan untuk mencapai Goal yang telah ditetapkan sebelumnya dengan mempertimbangkan posisi performa yang telah dicapai. Semakin besar nilai IRi semakin besar pula usaha yang masih dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas. No. Atribut Konsumen Improvement Ratio 1 Atribut 1 1,32 2 Atribut 1 1,32 dst...... Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 44

PENENTUAN ROW WEIGHT Adalah besar bobot untuk tiap baris atribut konsumen yang menjadi dasar evaluasi terhadap penentuan prioritas pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Penentuan bobot untuk tiap atribut pelanggan tersebut dilakukan berdasarkan tingkat kepentingan pelanggan terhadap produk/jasa yang diberikan perusahaan. Rumus: RW i = IW i x SP i x IR i Keterangan: RW i = Row weight atribut ke i IW i = Bobot tingkat kepentingan untuk atribut pelanggan i SP i = Sales point untuk atribut pelanggan i IR i = Improvement ratio atribut pelanggan i Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 45

PENENTUAN NORMALIZED ROW WEIGHT Adalah kontribusi dari besarnya Row Weight secara keseluruhan. Dapat dihitung dengan cara membagi Row Weight dengan Total Row Weight. Keterangan: NRW i = Normalized row weight untuk tiap atribut konsumen i RW i = Row weight untuk tiap atribut konsumen i ΣRW i = Total row weight No. Atribut Konsumen Row Weight Normalized Row Weight 1 Atribut 1 8,56 0,034 2 Atribut 1 6,86 0,027 dst......... Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 46

REFERENSI Ashok Rao and Lawrence P. Carr, Total Quality Management: A Crossfunctional Perspective, John Wiley & Sons, 1996 Jenny Waller and Derek Allen, The T.Q.M. Toolkit: A Guide to Practical Techniques for Total Quality Management, Kogan Page, 1995 Soewarso Hardjosoedarmo, Total quality management, Andi, 2004 Suryadi Prawirosentono, Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu Abad 21: Kiat Membangun Bisnis Kompetitif, Bumi Aksara, 2007 Nursya'bani Purnama, Manajemen Kualitas: Perspektif Global, Fakultas Ekonomi UII, 2006 Bernardine Wirjana, Mencapai Manajemen Berkualitas, Andi, 2007 T. Yuri M Zagloel dan Rahmat Nurcahyo, Total Quality Management, 2012 Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 47

Materi #3 EBM503 - Manajemen Kualitas 6623 - Taufiqur Rachman 48