PENDAHULUAN. Bagaimana kondisi dan karakteristik lalu lintas pada ruas jalan Waru - Sidoarjo?

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I

EVALUASI KORIDOR JALAN SULAWESI JALAN KERTAJAYA INDAH SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER

dan crossing dengan Ramp TOL Waru Juanda, sehingga terdapat persimpangan seperti pada Gambar 1.2.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

STUDI EVALUASI KINERJA JARINGAN JALAN PADA RUAS JALAN WARU - SIDOARJO. Kata Kunci: Permasalahan Transportasi, Sistem Transportasi, Volume Lalu-lintas

BAB II DASAR TEORI Jalan Perkotaan

BAB III LANDASAN TEORI

PENGARUH PARKIR ON-STREET TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ARIEF RAHMAN HAKIM KOTA MALANG

Persyaratan Teknis jalan

ANALISIS KAPASITAS JALAN TERHADAP KEMACETAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

KATA PENGANTAR. penyusunan tugas akhir ini dengan judul Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal

Evaluasi Kinerja Jalan Arteri Primer Jalan Raya Yogya Solo Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI KINERJA JALAN PADA PENERAPAN SISTEM SATU ARAH DI KOTA BOGOR

Kata Kunci : Kinerja Ruas Jalan, Derajat Kejenuhan, Tingkat Pelayanan, Sistem Satu Arah

BAB III LANDASAN TEORI. hal-hal yang mempengaruhi kriteria kinerja lalu lintas pada suatu kondisi jalan

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997, ruas jalan

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Motto dan Persembahan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. karakteristik arus jalan, dan aktivitas samping jalan.

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA RUAS JALAN RAYA SESETAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB V PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kemacetan dan tundaan di daerah sering terjadi, terutama di

Irvan Banuya NRP : Pembimbing : Ir. Silvia Sukirman FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lori, dan jalan kabel (Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006).

Indikator pengukuran kinerja jalan perkotaan

STUDI VOLUME, KECEPATAN, KERAPATAN, DAN DERAJAT KEJENUHAN PADA RUAS JALAN TERUSAN PASIRKOJA, BANDUNG

BAB II TNJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (1997) karakteristik geometrik

TINJAUAN PUSTAKA. Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan sebagai. melalui manajemen lalu lintas dan rekayasa lalu lintas.

EVALUASI GEOMETRIK DAN PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS PADA SIMPANG EMPAT POLDA PONTIANAK

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Survey RLL Traffic Counting Jalan Kertajaya Indah

BAB 3 METODOLOGI. untuk mengetahui pengaruh yang terjadi pada jalan tersebut akibat pembangunan jalur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peraturan Perundang undangan dibidang LLAJ. pelosok wilayah daratan, untuk menunjang pemerataan, pertumbuhan dan

RENCANA JALAN TOL TENGAH DI JL. AHMAD YANI SURABAYA BUKAN MERUPAKAN SOLUSI UNTUK PENGURANGAN KEMACETAN LALU-LINTAS

Kata kunci: Bangkitan Pergerakan, Kinerja Ruas Jalan, Derajat Kejenuhan.

BAB III METODOLOGI BAB III METODOLOGI

III. PARAMETER PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA A. JENIS KENDARAAN

EVALUASI DERAJAT KEJENUHAN PADA RUAS JALAN DR. DJUNJUNAN, BANDUNG, AKIBAT PENGARUH LIMPASAN AIR HUJAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA JALAN PERKOTAAN STUDI KASUS RUAS JALAN HR. SOEBRANTAS KM 3 PEKANBARU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI. (termasuk mobil penumpang, kopata, mikro bus, pick-up dan truck kecil. sesuai sitem klasifikasi Bina Marga).

PEMERIKSAAN KESESUAIAN KRITERIA FUNGSI JALAN DAN KONDISI GEOMETRIK SIMPANG AKIBAT PERUBAHAN DIMENSI KENDARAAN RENCANA

Aditya Putrantono Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN LALU LINTAS PADA

BAB III LANDASAN TEORI. jalur kendaraan dimana arus lalu lintas kedua arah diperkenankan. di perkenankan untuk memenuhi keperluan :

BAB III LANDASAN TEORI Penentuan Fasilitas Penyeberangan Tidak Sebidang

PENILAIAN ANALISA DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT PERTUMBUHAN BANGKITAN DAN TARIKAN LALU LINTAS (Studi Kasus Industri Cold Storage Banyuwangi)

Iin Irawati 1 dan Supoyo 2. Program Studi Teknik Sipil, Universitas Semarang, Jl. Soekarno Hatta Tlogosari Semarang

di kota. Persimpangan ini memiliki ketinggian atau elevasi yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT BEROPERASINYA TERMINAL TIPE C KENDUNG BENOWO SURABAYA

ANALISA KINERJA RUAS JALAN HASANUDDIN KOTA MANADO

ANALISA KERJA RUAS JALAN S. TUBUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, jalan perkotaan

STUDI ANALISIS KONTRIBUSI KEGIATAN DI KOMPLEKS TERPADU UKRIDA-PENABUR TERHADAP KAPASITAS RUAS JALAN TANJUNG DUREN RAYA DAN JALAN LETJEN S.

Rekayasa Pergerakan Lalulintas Di Kelurahan Siwalankerto, Kecamatan Wonocolo (Lokasi: Jalan Siwalankerto Surabaya)

ANALISIS KAPASITAS, TINGKAT PELAYANAN, KINERJA DAN PENGARUH PEMBUATAN MEDIAN JALAN. Adhi Muhtadi ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 GAMBARAN UMUM KAWASAN JALAN CIHAMPELAS

BAB III LANDASAN TEORI. A. Simpang Jalan Tak Bersinyal

Gambar 2.1 Rambu yield

rata-rata 19 km/jam ; Jalan Kolektor dengan kecepatan rata-rata 21 km/jam ; Jalan Lokal dengan kecepatan rata-rata 22 km/jam

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Kecepatan Arus Bebas Dasar Jalan Perkotaan... 13

BAB II KERANGKA TEORITIS. NO.: 011/T/Bt/1995 Jalur Pejalan Kaki yang terdiri dari :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata kunci : Kinerja ruas jalan, Derajat kejenuhan, On street parking

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 4 (Empat)

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian terletak di Kotamadya Denpasar yaitu ruas jalan

PERENCANAAN JEMBATAN LAYANG UNTUK PERTEMUAN JALAN MAYOR ALIANYANG DENGAN JALAN SOEKARNO-HATTA KABUPATEN KUBU RAYA

2.6 JALAN Jalan Arteri Primer Jalan Kolektor Primer Jalan Perkotaan Ruas Jalan dan Segmen Jalan...

SIMPANG TANPA APILL. Mata Kuliah Teknik Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM

Gambar 4.1 Potongan Melintang Jalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Jalan. Jalan secara umum adalah suatu lintasan yang menghubungkan lalu lintas

BAB II KOMPONEN PENAMPANG MELINTANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. meskipun mungkin terdapat perkembangan permanen yang sebentar-sebentar

II. TINJAUAN PUSTAKA. kecepatan bebas ruas jalan tersebut mendekati atau mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dimulainya penelitian terlebih dahulu dibuat tahapan-tahapan dalam

BAB III METODOLOGI. Bagan alir dalam penulisan tugas akhir ini terdiri dari :

Pengaruh Variasi Nilai emp Sepeda Motor Terhadap Kinerja Ruas Jalan Raya Cilember-Raya Cibabat, Cimahi ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dilakukan perhitungan beberapa hal dengan teori pendekatan.

JURNAL ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN H.B YASIN BERDASARKAN MKJI Oleh RAHIMA AHMAD NIM:

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA JALAN R.E. MARTADINATA BANDUNG

terjadi, seperti rumah makan, pabrik, atau perkampungan (kios kecil dan kedai

1. Manajemen Pejalan Kaki

Transkripsi:

PENDAHULUAN Daerah Waru merupakan sentra industri yang cukup potensial Jalan Waru Sidoarjo merupakan akses penting bagi perekonomian Jawa Timur pada umumnya Penurunan tingkat pelayanan infrastruktur Terjadi kemacetan lalu lintas Bagaimana kondisi dan karakteristik lalu lintas pada ruas jalan Waru - Sidoarjo? Berapa nilai Derajat Kejenuhan untuk ruas jalan Waru - Sidoarjo? Berapa kecepatan rata-rata kendaraan yang melewati ruas jalan Waru tersebut? Berapa nilai tingkat pelayanan (LoS) dari ruas jalan Waru - Sidoarjo? Bagaimanakah kondisi geometri Jalan Waru Sidoarjo saat ini?

Jalan yang menjadi studi kasus adalah ruas jalan dari bundaran Waru sampai Alun Alun Sidoarjo. Ruas jalan yang ditinjau mencakup ruas jalan alternatif Waru Sidoarjo, tanpa mempertimbangkan pengembangan jalan baru Yang akan di bahas hanya inventory geometri dan lalu lintas yang terjadi,tidak termasuk perkerasan dan struktur yang ada. Tidak membahas simpangan dan sistem persinyalan yang ada. Menganalisis kondisi dan karakteristik lalu lintas pada ruas jalan tersebut. Menganalisis nilai Derajat Kejenuhan untuk ruas jalan tersebut. Menganalisis kecepatan rata-rata kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut. Menganalisis nilai tingkat pelayanan dari ruas jalan tersebut. Menganalisis kondisi geometri ruas Jalan Waru Sidoarjo.

Dapat memberikan informasi mengenai kinerja ruas jalan Waru Sidoarjo. Dapat menentukan apakah kapasitas ruas jalan Waru - Sidoarjo tersebut masih dapat memenuhi kebutuhan atau tidak. Terdiri atas 6 segmen, yaitu : Segmen Jl.Raya S. Parman, Sidoarjo (setelah bundaran Waru) simpang pabrik paku (Jl.Brigjend Katamso) Segmen Pom Bensin di dekat Maspion Segmen persimpangan jalan KH.Mukmini dan jalan Jenggolo Segmen persimpangan jalan Industri dan jalan K. Singomenggolo Segmen Jalan Yos Sudarso (alun-alun Sidoarjo) Segmen Jalan Layang di jalan Raya S. Parman.

GAMBAR 1.1 PETA LOKASI STUDI

DASAR TEORI 1. Jalan arteri 2. Jalan kolektor 3. Jalan lokal 1. Jalan Nasional 2. Jalan Propinsi 3. Jalan Kabupaten 4. Jalan Kota 5. Jalan Desa

Jalan Perkotaan Jalan Luar Kota Jalan Bebas Hambatan Arus dan komposisi lalu lintas Volume lalu lintas Kapasitas (C) Derajat Kejenuhan (DS) Tingkat Pelayanan Jalan (LoS) Kecepatan Tempuh a. Dalam satu Satuan Wilayah Pengembangan menghubungkan secara menerus kota jenjang kesatu, kota jenjang kedua, kota jenjang ketiga, dan kota jenjang dibawahnya sampai ke Persil; b. Menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kesatu antar Satuan Wilayah Pengembangan.

Traffic Signals Primary arterial Secondary arterial Collector and local crossing road Local street Roundabouts Primary arterial Secondary arterial Collector and local crossing road Local street Primar y Arteria l A O Secondar y Arterial A A O O Collector and Local Crossing Road O O X X O A Local Street X X X X X X O A STOP or GIVE WAY signs Primary arterial Secondary arterial Collector and local crossing road Local street Legend: Primary Arterial X Secondary Arterial X X Collector and Local Crossing Road A A A A Most likely to be an appropriate treatment O May be an appropriate treatment X Usually an inappropriate treatment Local Street A A A A

METODOLOGI Data kecepatan Data waktu tempuh Data waktu delay Data faslitas-fasilitas jalan Data kontrol akses Data Lalu-Lintas Data Kontrol Akses Data Inventory Geometri dan Fasilitas Pada Jalan Membandingkan hasil pengolahan data dengan peraturanperaturan berikut: PP No. 34 Tahun 2006 UU No. 38 Tahun 2004 Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota Bina Marga 1997 NAASRA 1988 KM No. 14 Tahun 2006 Perhitungan DS (Derajat Kejenuhan) Perhitungan Level of Service (LoS) Perhitungan kecepatan, waktu tempuh dan delay Analisa kondisi inventory dan fasilitas jalan yang ada Analisa kontrol akses

PENGUMPULAN DATA

Jenis Kendaraan Volume Kendaraan Peak Hour (kend/jam) Jenis Kendaraan Volume Kendaraan Peak Hour (kend/jam) Motorcycle 2273 Light Vehicle 1956 Medium Heavy Vehicle 84 Large Bus 0 Large Truck 0 Motorcycle 2416 Light Vehicle 1825 Medium Heavy Vehicle 63 Large Bus 5 Large Truck 2 Jenis Kendaraan Volume Kendaraan Peak Hour (kend/jam) Jenis Kendaraan Volume Kendaraan Peak Hour (kend/jam) Motorcycle 2546 Light Vehicle 1577 Medium Heavy Vehicle 336 Large Bus 0 Large Truck 76 Motorcycle 2431 Light Vehicle 1613 Medium Heavy Vehicle 315 Large Bus 0 Large Truck 40 Jenis Kendaraan Volume Kendaraan Peak Hour (kend/jam) Jenis Kendaraan Volume Kendaraan Peak Hour (kend/jam) Motorcycle 2750 Light Vehicle 1720 Medium Heavy Vehicle 139 Large Bus 0 Large Truck 14 Motorcycle 2764 Light Vehicle 2083 Medium Heavy Vehicle 133 Large Bus 0 Large Truck 7

Jenis Kendaraan Volume Kendaraan Peak Hour (kend/jam) Jenis Kendaraan Volume Kendaraan Peak Hour (kend/jam) Motorcycle 2624 Light Vehicle 2030 Medium Heavy Vehicle 107 Large Bus 0 Large Truck 9 Motorcycle 2548 Light Vehicle 2035 Medium Heavy Vehicle 129 Large Bus 0 Large Truck 7 Jenis Kendaraan Volume Kendaraan Peak Hour (kend/jam) Jenis Kendaraan Volume Kendaraan Peak Hour (kend/jam) Motorcycle 3595 Light Vehicle 1326 Medium Heavy Vehicle 67 Large Bus 0 Large Truck 0 Motorcycle 3435 Light Vehicle 1341 Medium Heavy Vehicle 63 Large Bus 0 Large Truck 0 Jenis Kendaraan Volume Kendaraan Peak Hour (kend/jam) Jenis Kendaraan Volume Kendaraan Peak Hour (kend/jam) Motorcycle 0 Light Vehicle 1894 Medium Heavy Vehicle 55 Large Bus 0 Large Truck 0 Motorcycle 0 Light Vehicle 1945 Medium Heavy Vehicle 34 Large Bus 0 Large Truck 0

Jalan Ruas Waru-Sidoarjo merupakan jalan enam-lajur dua-arah terbagi dan empat lajur dua arah terbagi Dengan karakteristik geometrik pada jalannya sebagai berikut: Lebar jalur lalu lintas ke arah Sidoarjo 10,5 meter dan ke arah Surabaya 10 meter Lebar jalur lalu lintas total adalah 20,5 meter Memiliki kereb dan memiliki bahu jalan Memiliki median dengan lebar 2,2 meter Pemisahan arah lalu lintas 50-50 Hambatan samping cukup tinggi Ukuran Kota Sidoarjo termasuk 3,0 juta Tipe alinyemen jalannya datar Memiliki 7 buahu Turn.

Kapasitas Ruas Jalan Surabaya-Sidoarjo 5271 Sidoarjo-Surabaya 5307 Kapasitas Ruas Jalan Surabaya-Sidoarjo 3502 Sidoarjo-Surabaya 3444 Kapasitas Ruas Jalan Surabaya-Sidoarjo 3619 Sidoarjo-Surabaya 3444 Kapasitas Ruas Jalan Surabaya-Sidoarjo 3502 Sidoarjo-Surabaya 3444 Kapasitas Ruas Jalan Surabaya-Sidoarjo 3502 Sidoarjo-Surabaya 3444 Kapasitas Ruas Jalan Surabaya-Sidoarjo 3502 Sidoarjo-Surabaya 3444

Volume peak Hour Kapasitas jalan Derajat kejenuhan = V/C Volume peak Hour Kapasitas jalan Derajat kejenuhan = V/C Surabaya-Sidoarjo 3209 5271 0,609 Sidoarjo-Surabaya 3128 5307 0,589 Volume Kapasitas Derajat peak jalan kejenuhan Hour = V/C Surabaya-Sidoarjo 3439 3619 0,95 Sidoarjo-Surabaya 2932 3444 0,851 Surabaya-Sidoarjo 3499 3502 0,999 Sidoarjo-Surabaya 3491 3444 1,014 Volume Kapasitas Derajat peak jalan kejenuhan Hour = V/C Surabaya-Sidoarjo 3229 3502 0,922 Sidoarjo-Surabaya 3155 3444 0,916 Volume peak Hour Kapasitas jalan Derajat kejenuhan = V/C Volume peak Hour Kapasitas jalan Derajat kejenuhan = V/C Surabaya-Sidoarjo 3574 3502 1,021 Sidoarjo-Surabaya 3642 3444 1,057 Surabaya-Sidoarjo 1949 3502 0,56 Sidoarjo-Surabaya 1979 3444 0,57

Tingkat Pelayanan Tingkat Pelayanan Surabaya-Sidoarjo C Surabaya-Sidoarjo E Sidoarjo-Surabaya C Sidoarjo-Surabaya E Tingkat Pelayanan Tingkat Pelayanan Surabaya-Sidoarjo E Surabaya-Sidoarjo E Sidoarjo-Surabaya D Sidoarjo-Surabaya E Tingkat Pelayanan Tingkat Pelayanan Surabaya-Sidoarjo F Surabaya-Sidoarjo C Sidoarjo-Surabaya F Sidoarjo-Surabaya C

Ruas Kecepatan Rata-Rata(km/jam) (X) Simpangan Baku (S) Fly Over 58.1 9,98 Bundaran Waru - Simpang Pabrik Paku ( Jl. Brigjen Katamso ) 51,1 10.15 Makro Aloha 51,68 10.13 Aloha - Simpang Gedangan 50,14 9.1 Simpang Gedangan - Simpang Buduran 47,65 10.32 Simpang Buduran - Alun-alun Sidoarjo 49,74 10.53 Ruas Kecepatan Rata-Rata(km/jam) (X) Simpangan Baku (S) Fly Over 58 9.35 Bundaran Waru - Simpang Pabrik Paku (Jl. Brigjen Katamso) 50,04 10.19 Makro Aloha 50,26 10.62 Aloha - Simpang Gedangan 49,42 9.66 Simpang Gedangan - Simpang Buduran 49,79 9.96 Simpang Buduran - Alun-alun Sidoarjo 48,99 10.15

Waktu Tempuh Rata-Rata (X) Surabaya-Sidoarjo Sidoarjo-Surabaya Sepeda Motor Mobil Sepeda Motor Mobil 19.34 28.11 20.31 29.37 Simpangan Baku (S) Surabaya-Sidoarjo Sidoarjo-Surabaya Sepeda Motor Mobil Sepeda Motor Mobil 2.49 2.38 2.41 1.06

Ada Frontage atau Ada Frontage atau Dari k e Tidak Keterangan Dari k e Tidak Keterangan Ya Tidak Ya Tidak Setelah Bundaran Waru - Simpang Pabrik Paku ( Jl. Brigjen Katamso ) Setelah Bundaran Waru - Simpang Pabrik Paku ( Jl. Brigjen Katamso ) Makro - Aloha Makro - Aloha Aloha - Simpang Gedangan Aloha - Simpang Gedangan Simpang Gedangan - Simpang Buduran Simpang Gedangan - Simpang Buduran Simpang Buduran - Alun-alun Sidoarjo Simpang Buduran - Alun-alun Sidoarjo Fly Over Fly Over

Inventory Geometri Ada atau Tidak dan Fasilitas pada Jalan Ada Tidak Jumlah Keterangan Jalur Lalu Lintas 2 1 buah jalur untuk tiap arah Lajur Lalu Lintas 3 Untuk masing-masing lajur yang ada Median Bahu Jalan Terdiri dari perkerasan dan tumbuhtumbuhan - Merupakan bahu yang tidak diperkeras - Hanya terdapat di satu sisi jalan saja, yaitu untuk arah Sidoarjo- Surabaya Zebra Cross 12 - Menghubungkan kedua lajur yang ada - Ada yang mengikuti persinyalan ada yang tanpa persinyalan sama sekali Inventory Geometri Ada atau Tidak dan Fasilitas pada Jalan Ada Tidak Jumlah Keterangan Jembatan Penyebrangan 3 - Merupakan jembatan overpass Lampu Penerangan Jalan - Terdapat pada sepanjang Jalan Ruas Waru-Sidoarjo

ANALISIS DATA Syarat Untuk Jalan Arteri Primer Kondisi Jalan Ruas Waru- Sidoarjo Saat ini Ya Memenuhi Tidak -Kecepatan kendaraan yang -Kecepatan minimal 60 km/jam terjadi lebih kecil dari 60 km/jam -Lebar badan jalan minimal 11 meter -Lebar badan jalan 27,3 meter -Lalu lintas jarak jauh tidak terganggu - Lalu lintas jarak jauh terganggu oleh lalu lintas lokal -Jalan masuk terbatas Jumlah jalan masuk yang terdapat sedikit -Adanya pengaturan pada persimpangan Terdapat pengaturan pada persimpangan -Jalan tidak boleh terputus -Jalan Ruas Waru-Sidoarjo ketika masuk kota dan kawasan tidak terputus dan tetap pengembangan perkotaan menerus ketika memasuki kota

Syarat Untuk Jalan Arteri Primer Kondisi Jalan Ruas Waru- Sidoarjo Saat ini Ya Memenuhi Tidak -Melayani angkutan utama Dilewati oleh angkutan utama -Perjalanan jarak jauh Ada perjalanan jarak jauh -Kecepatan kendaraan tinggi Kecepatan yang terjadi sangat rendah -Jalan masuk dibatasi Jumlah jalan masuk sedikit, namun mempengaruhi lalu lintas keseluruhan

Syarat Untuk Jalan Arteri Primer Kondisi Jalan Ruas Waru- Sidoarjo Saat ini Ya Memenuhi Tidak -Kecepatan kendaraan untuk kondisi medan jalan yang datar adalah antara 70-120 km/jam Kecepatan kendaraan tidak mencapai 70 km/jam -Untuk VLHR 3.000-10.000 di dapat: -Lebar jalur arah Surabaya- lebar jalur ideal=7 meter lebar jalur minimal=6 meter dan lebar bahu ideal=2 meter Sidoarjo=10,5 meter dan lebar jalur arah Sidoarjo-Surabaya=10 meter -Lebar bahu untuk Jalan Ruas Waru- lebar minimal=1,5 meter Sidoarjo =0,4 meter -Lebar lajur ideal=3,75 meter Lebar lajur yang ada tidak memenuhi lebar lajur ideal yang disyaratkan

Syarat Untuk Jalan Arteri Primer Kondisi Jalan Ruas Waru- Sidoarjo Saat ini Ya Memenuhi Tidak Traffic Signals: -Arteri Primer-Arteri Sekunder (A) = Harus ada persinyalan -Arteri Primer-Kolektor (O) = Boleh ada, boleh juga tidak ada persinyalan -Jalan Ruas Aloha = Tidak terdapat persinyalan -Jalan Ruas Gedangan= Terdapat persinyalan STOP or GIVE WAY signs: -Arteri Primer-Arteri Sekunder -Jalan KH.Mukmini (X) = Tidak disarankan ada -Arteri Primer-Kolektor = Terdapat rambu ini -Jalan Ruas Aloha = Tidak ada rambu (O) = Boleh ada, boleh juga tidak ada ini Underpass/Overpass (O) = Boleh ada, Terdapat 3 buah jembatan boleh juga tidak ada penyebrangan Zebra Cross (X) = Tidak disarankan ada Terdapat zebra cross (A) Street Lighting = Harus ada Terdapat di sepanjang jalan

Alternatif Pernyataan Sesuai Tidak Sesuai Kecepatan minimal 60 km/jam Lebar badan jalan minimal 11 meter Lalu lintas jarak jauh tidak terganggu Jalan masuk terbatas Adanya pengaturan pada persimpangan Jalan tidak boleh terputus ketika masuk kota dan kawasan pengembangan perkotaan Alternatif Pernyataan Sesuai Tidak Sesuai Melayani angkutan utama Perjalanan jarak jauh Kecepatan kendaraan tinggi Jalan masuk dibatasi

Alternatif Pernyataan Sesuai Tidak Sesuai Kecepatan kendaraan untuk kondisi medan jalan yang datar adalah antara 70-120 km/jam lebar jalur ideal=7 meter lebar jalur minimal=6 meter lebar bahu ideal=2 meter lebar minimal=1,5 meter Lebar lajur ideal=3,75 meter Alternatif Pernyataan Sesuai Tidak Sesuai Traffic signals: - arteri primer-arteri sekunder = harus ada - arteri primer-kolektor = boleh ada,boleh juga tidak STOP or GIVE WAY signs: -arteri primer-arteri sekunder = tidak disarankan ada - arteri primer-kolektor = boleh ada,boleh juga tidak Underpass/Overpass = boleh ada,boleh juga tidak Zebra Cross = tidak disarankan ada Street Lighting = harus ada

KESIMPULAN

SARAN