PUBLIKASI KARYA ILMIAH

dokumen-dokumen yang mirip
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh Ijazah S1 Gizi

BAB I PENDAHULUAN. untuk ibu hamil. Gizi ibu hamil merupakan nutrisi yang diperlukan dalam

HUBUNGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH PUSKESMAS WULUHAN TAHUN 2016

HUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember)

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA WANITA PRAKONSEPSI DI KOTA MAKASSAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

BUDAYA PANTANG MAKAN, STATUS EKONOMI, DAN PENGETAHUAN ZAT GIZI IBU HAMIL PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN STATUS GIZI. Abstrak

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S1) Kesehatan Bidang Gizi. Diajukan Oleh: DINA PUSPITA ANDARBENI

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia harus

Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Gizi Dan Konsumsi Protein Dengan Kejadian KEK Pada Mahasiswi STIKES Ngudi Waluyo

Rizqi Mufidah *), Dina Rahayuning P **), Laksmi Widajanti **)

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL TRIMESTER I

SIKAP IBU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS IBU HAMIL DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI PUSKESMAS SIGUMPAR KABUPATEN TOBASAMOSIR

BAB I PENDAHULUAN. kurangnya asupan zat gizi yang akan menyebabkan gizi buruk, kurang energi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun oleh: EMAH KUDYANI J

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS (KEK) PADA SISWA PUTRI DI SMA MUHAMMADIYAH 6 SURAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS HALMAHERA SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu meningkatnya kesadaran,

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI UPTD PUSKESMAS AJANGALE

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kontribusi penting dalam Millenium Development Goals (MDGs)

Artikel Penelitian. Disusun oleh : P R I S W A N T I G2C203094

ABSTRAK SHERLY RACHMAWATI HERIYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI di Indoensia mencapai 359 per jumlah

JARAK KEHAMILAN BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI DESA MULYASARI KABUPATEN CIANJUR

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI DENGAN KEJADIAN KEK PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BRINGIN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

PENGARUH KADAR HB DAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TERHADAP BERAT BADAN LAHIR BAYI DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS

ABSTRAK. Kata kunci : Balita, Status gizi, Energi, Protein PENDAHULUAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

DAFTAR PUSTAKA. Adriani, M., Wirjatmadi, B Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta : Kencana Pustaka. Hlm

ABSTRAK. Kata Kunci: Asupan Energi, Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Tablet Fe, Anemia

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

ABSTRACT. Keywords :Chronic Energy Deficiency, Adolescent Girl, Level of Energy Consumption, Level of Protein Consumption, Body Mass

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS DAWE KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

142 Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu Vol. 07 No. 02 Juli 2016

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

kelompok rawan gizi kategori WUS,karena pada fase remaja terjadi berbagai macam perubahanperubahan

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGKRAH KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tingkat nasional cukup kuat. Hal ini dirumuskan dalam Undang-Undang No.17

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN LINGKAR LENGAN ATAS PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI PUSKESMAS UMBULHARJO I KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2016

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SUBJEK, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKUATAN OTOT ANAK USIA SEKOLAH DI KABUPATEN PURWAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI KELURAHAN REJOSARI PEKANBARU ABSTRAK

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS I DENPASAR SELATAN TAHUN 2015

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL PADA KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD WONOSARI TAHUN 2014

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KURANG ENERGI KRONIS (KEK) DI PUSKESMAS MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI SEIMBANG BAGI IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN PALMERAH TAHUN 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) K1 IBU HAMIL sdi KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 dari laporan Kota/Kabupaten

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia masih memerlukan perhatian yang lebih terhadap persoalan

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS LANGSA LAMA KOTA LANGSA TAHUN 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanatory research yaitu menjelaskan antara

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah Diploma Gizi. Disusun oleh :

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Lidia Wati Yanti Ernalia Lilly Haslinda

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaian Program Studi Stara 1 pada JurusanIlmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan.

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN KONSUMSI WESTERN FAST FOOD (FREKUENSI DAN SUMBANGAN ENERGI) DENGAN STATUS GIZI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya (Prakarsa, 2013). meninggal selama atau setelah kehamilan dan persalinan.

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN PERILAKU HIGIENE SANITASI TERHADAP KEJADIAN STUNTED PADA BALITA USIA 7-24 BULAN DI DESA HARGOREJO KULON PROGO

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG GIZI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI KECAMATAN JEBRES SURAKARTA ABSTRAK. Satiti Setiyo Siwi, S.S.T.

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

PROPOSAL PENELITIAN. Oleh: T. RIFKY M. AL FUADY Universitas Sumatera Utara

HUBUNGAN EKONOMI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS WONGKADITI KOTA GORONTALO. Heni PanaI. Polteknik Kesehatan Provinsi Gorontalo

HUBUNGAN STATUS GIZI DALAM KEHAMILAN DENGAN STATUS EKONOMI

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI TABLET Fe DAN FREKUENSI ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI DESA SENDANG PONOROGO NASKAH PUBLIKASI

THE RELATIONSHIP OF FOOD CONSUMPTION TOWARDS STAY LENGTH AND PATIENT NUTRITIONAL STATUS BY RICE DIET IN PKU MIHAMMADIYAH HOSPITAL OF YOGYAKARTA

Transkripsi:

PUBLIKASI KARYA ILMIAH HUBUNGAN STATUS EKONOMI DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI PROTEIN DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU II KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Ijazah S1 Ilmu Gizi Disusun Oleh : WAHYU MAULANA J310090037 PROGRAM STUDI ILMU GIZI S1 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

HUBUNGAN STATUS EKONOMI DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI PROTEIN DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU II KABUPATEN KARANGANYAR Wahyu Maulana J310090037 Pembimbing : Susi Dyah Puspowati., SP.,MSi Luluk Ria Rakhma, S.Gz.,M.Gizi Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta 57102 Email : wahyumaulanasgz@gmail.com RELATIONSHIP OF ECONOMIC STATUS AND LEVEL OF ENERGY CONSUMPTION OF PROTEIN WITH NUTRITIONAL STATUS OF PREGNANT WOMEN IN WORK AREA OF PRIMARY HEALTH CARE COLOMADU II KARANGANYAR ABSTRACT Background: Chronic energy shortages caused by the imbalance between demand and intake of foods containing macro nutrients, namely energy and protein. One of the factors that could affect the nutritional status of pregnant women is economic status that indirectly affect food supply and medical expenditure. Chronic energy deficiencyprevalence of pregnant women in Primary Health Care Colomadu II at 46.84%. Objective: The nutritional status of pregnant women is one indicator to measure the nutritional status of the community. If the nutritional intake for pregnant women of food is not balanced with the needs of the body, there will be a deficiency of nutrients. Research Methods: This study was an observational study with cross sectional approach. The number of samples41pregnant womenin accordance with theinclusion and exclusion criteria.status analysis of the data subject in total expenditure, while the level of consumption of energy and protein using Recall Form 24 hours and to determine the nutritional status of pregnant women was with Upper Arm Circumference ( MUAC ). Statistical test using the Pearson product moment. Result: Respondents with lower economic status that is equal to 29.3 %. The number of respondents with energy consumption level of 29.3 % by weight deficit, the deficit was 34.1 %, a mild deficit of 24.4 %, while 12.2 % of normal category. Respondents with a heavy deficit protein consumption level of 26.8 %, the deficit 24.4 %, 26.8 % mild deficits, while for normal category by 17 % and excess protein consumption is 5%.Have relations economic status and level of energy consumption nutritional status of pregnant women with a value of p is p = 0.004 and p = 0.028. While the level of protein intake there was no correlation with nutritional status pregnant women evidenced by the value of p is p = 0.093 Conclussion: There is a relationship between economic status and level of energy consumption and nutritional status of pregnant women in Primary Health CareColomadu II Karanganyar while the level of protein intake showed no relationship.

PENDAHULUAN Kekurangan energi kronik (KEK) merupakan kondisi yang disebabkan karena adanya ketidakseimbangan ekonomi yaitu mencapai 24,9%. Meski mengalami penurunan yang cukup signifikan dengan adanya perbaikan ekonomi Indonesia pasca krisis, sampai asupan gizi antara energi dan protein, dengan saat ini prevalensi ibu hamil KEK sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kematian ibu mendadak pada masa perinatal atau resiko melahirkan bayi dengan berat bayi lahir rendah (BBLR). Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan (SDKI) 2007, sekitar 146.000 bayi usia 0 1 tahun dan 86.000 bayi baru lahir (0 28 hari) meninggal setiap tahun di Indonesia. Angka kematian bayi adalah 34 per 1000 Kelahiran Hidup, lima puluh empat persen penyebab kematian bayi adalah latar belakang gizi (Depkes, 2009). Ibu Hamil yang mengalami KEK mempunyai risiko melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 5 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang tidak KEK (Hidayanti, 2004). Prevalensi ibu hamil KEK mengalami kenaikan selama krisis masih cukup tinggi yaitu 13,6% (Depkes, 2007). Tingginya angka kurang gizi pada ibu hamil ini mempunyai kontribusi terhadap tingginya angka BBLR di Indonesia yang diperkirakan mencapai 350.000 bayi setiap tahunnya (Depkes, 2008). METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian dengan rancangan observasional analitik yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor - faktor risiko dengan efek dengan cara pendekatan cross sectional. Penelitian ini mengambil variabel bebas (status ekonomi dan tingkat konsumsi energi dan protein) maupun variabel terikat (status gizi ibu hamil) pada waktu yang bersamaan. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Colomadu II Kabupaten

Karanganyar. Pertimbangan pemilihan antara lain meliputi melihat dan mencatat lokasi penelitian di Puskesmas Colomadu II dikarenakan tingginya angka kejadian KEK ibu hamil di Puskesmas Colomadu II yaitu 46,84% dan merupakan prevalensi tertinggi di Kabupaten Karanganyar (data Dinkes Kabupaten Karanganyar, 2013). Waktu pelaksanaan pada bulan Oktober 2014 sampai Maret 2015. Populasi pada penelitian ini adalah Ibu hamil trimester II dan III yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Colomadu II. Pemilihan sampel pada penelitian ini didasarkan karena kondisi kehamilan trimester II dan III membutuhkan asupan nutrisi yang tinggi dan kondisi pencernaan yang sudah membaik setelah mengalami mual dan muntah pada usia kehamilan trimester I. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Simple Random Sampling dengan cara undian. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara jumlah dan taraf aktivitas tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti (Notoatmodjo, 2012). Metode wawancara pada peneliitian ini dilakukan untuk mengetahui pengeluaran keluarga untuk mengetahui status ekonomi dan selanjutnya dilakukan wawancara mengenai konsumsi makan ibu hamil untuk mengetahui tingkat konsumsi energi dan protein pada ibu hamil yang diukur dengan pertanyaan dalam lembar wawancara. Sedangkan untuk mengetahui status gizi pada ibu hamil dilakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas dengan menggunakan pita LILA. Tahap ini peneliti dibantu oleh bidan desa dan petugas gizi untuk memastikan pengukuran yang dilakukan sudah benar. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Subjek Responden pada penelitian ini adalah ibu hamil yang memasuki usia kehamilan pada trimester II dan III. observasi langsung. Observasi adalah suatu prosedur yang berencana yang

1. Usia Sebagian besar usia subjek penelitian di wilayah kerja Puskesmas Colomadu II 20 35 tahun sebesar 85,4% dan yang paling kecil kategori umur di bawah 20 tahun sebesar 2,4%. 2. Pendidikan Hasil pengambilan data mengenai pendidikan subjek menunjukkan bahwa SLTA adalah jenjang pendidikan responden yang terbanyak yaitu 53,6% dan perolehan yang terendah terdapat pada perguruan tinggi yaitu hanya 5%. 3. Pekerjaan Sebagian besar subjek penelitian yaitu 53,6% hanya sebagai ibu rumah tangga sedangkan responden yang bekerja sebagai pegawai swasta sebesar 29,3% dan wiraswasta sebesar 17,1%. B. Hasil Penelitian 1. Status Ekonomi Subjek Hasil penelitian menunjukkan bahwa status ekonomi subjek penelitian terbesar adalah kategori ekonomi tinggi sebesar 46,3%, sedangkan jumlah subjek penelitian terendah memiliki status ekonomi sedang sebanyak 24,4% Ratarata status ekonomi subjek secara keseluruhan dengan besaran nominal yaitu sebesar Rp 1.258.776 ± 3,5. Pengeluaran keluarga minimum responden sebesar Rp 654.000 sedangkan pengeluaran keluarga maximum sebesar Rp 1.991.800. Distribusi status ekonomi subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Distribusi Status Ekonomi Subjek Penelitian Status Jumlah (n) Presentase (%) Ekonomi Rendah 12 29,3 Sedang 10 24,4 Tinggi 19 46,3 Jumlah 41 100 2. Tingkat Konsumsi Energi Subjek Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat konsumsi energi responden berada dalam kategori defisit yaitu sebesar 87.8%. Kategori tingkat konsumsi energi normal mencapai perolehan terendah yaitu sebesar 12.2%. Sedangkan rata-rata tingkat konsumsi energi pada subjek penelitian secara keseluruhan yaitu sebesar 71,6% ± 16,02. Tingkat konsumsi energi minimum

responden sebesar 36% dan konsumsi energi maximum responden sebesar 98%. Distribusi tingkat konsumsi energi dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Distribusi Tingkat Konsumsi Energi Subjek Penelitian Tingkat Konsumsi Energi Jumlah (n) Presentase (%) Defisit Berat 12 29,3 Defisit Sedang 14 34,1 Defisit Ringan 10 24,4 Normal 5 12,2 Lebih 0 0 Sangat Lebih 0 0 Jumlah 41 100 3. Tingkat Konsumsi Protein Subjek Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat konsumsi protein terbesar pada subjek penelitian berada dalam kategori defisit yaitu sebesar 78%. Kategori tingkat konsumsi protein lebih mencapai perolehan terendah yaitu sebesar 5%. Sedangkan rata-rata tingkat konsumsi protein subjek penelitian sebesar 74,05% ±20,8. Tingkat konsumsi protein minimum responden sebesar 24% sedangkan konsumsi protein maximum responden Distribusi tingkat konsumsi protein dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Distribusi Tingkat Konsumsi Protein Subjek Penelitian Tingkat Konsum si Protein Jum lah (n) Presentase (%) De fi s i t Be ra t 11 26,8 De fi s i t Se da ng 10 24,4 De fi s i t Ri nga n 11 26,8 Norma l 7 17 Le bih 2 5 Sa nga t Le bi h 0 0 Jumlah 41 100 4. Status Gizi Subjek Berdasarkan hasil pengukuran antropometri yaitu dengan cara mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA), hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar status gizi subjek penelitian berada dalam kategori Non KEK yaitu sebesar 73,17%. Sedangkan kategori KEK mencapai perolehan terendah yaitu sebesar 26,9%. Rata-rata Lingkar Lengan Atas subjek penelitian yaitu sebesar 25,65 cm ± 3,10. Distribusi status gizi subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 4. sebesar 115%.Terdapat kategori lebih dalam penelitian ini yatiu sebesar 5%.

Tabel 4. Distribusi Status Gizi Subjek Penelitian Pengukuran LILA Status Gizi Jumlah (n) Presentase % KEK 11 26,9 Non KEK 30 73,17 Jumlah 41 100 menunjukkan ada hubungan antara status ekonomi dengan status gizi ibu hamil. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Oktavia dan Patonah (2010), yang menyatakan bahwa ada hubungan antara status ekonomi dengan C. Hubungan Status Ekonomi Dengan Status Gizi Ibu Hamil Ibu hamil yang mempunyai status ekonomi rendah cenderung memiliki status gizi kurang (KEK) yaitu sebesar 72,7% dan ibu hamil yang mempunyai status ekonomi tinggi cenderung memiliki status gizi lebih baik (Non KEK) yaitu sebesar 63,3%. Rata-rata pengeluaran pangan keluarga ibu hamil KEK sebesar Rp 889.717 sedangkan pengeluaran ibu hamil Non KEK sebesar Rp 1.372.703. Sedangkan standar deviasi responden KEK dan Non KEK ± 1,11 dan ± 3,44. Data ini sekaligus menunjukkan bahwa ibu hamil dengan status ekonomi tinggi cenderung tidak menderita Kekurangan Energi Kronik. Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson product moment diperoleh nilai p = 0,004 yang berarti kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di Kecamatan Ngambon Kabupaten Bojonegoro. Adapun hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel berikut : Tabel 5 Uji Hubungan Status Ekonomi Dengan Status Gizi Ibu Hamil Status Ekonom i KEK Status Gizi Ibu Ham il Non KEK N % N % Rendah 8 72,7 4 13,3 Sedang 3 27,3 7 23,4 Tinggi 0 0 19 63,3 Total 11 100 30 100 P 0.004* D. Hubungan Tingkat Konsumsi Energi Dengan Status Gizi Ibu Hamil Ibu hamil yang mempunyai tingkat konsumsi energi defisit berat cenderung mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK) yaitu sebesar 72,7% dan ibu hamil yang mempunyai tingkat konsumsi energi normal cenderung memiliki status gizi

lebih baik (Non KEK) yaitu sebesar 16,7%. Rata-rata tingkat konsumsi energi ibu hamil KEK yaitu sebesar 54% ± 16,6 sedangkan ibu hamil Non KEK 73% ± 13,2. Sesuai dengan data tersebut ibu hamil dengan tingkat konsumsi energi yang baik cenderung tidak mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK). Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson product moment diperoleh nilai p = 0,028 yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat konsumsi energi dengan status gizi ibu hamil. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ausa dkk (2013), yang menyatakan bahwa ada hubungan antara asupan energi dengan kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa. Adapun hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel berikut : Tabel 6 Uji Hubungan Tingkat Konsumsi Energi Dengan Status Gizi Ibu Hamil Status Gizi Ibu Hamil Tingkat Konsumsi KEK Non KEK Energi P N % N % Defisit Berat 8 72,7 6 20 Defisit Sedang 1 9,1 12 40 Defisit Ringan 2 18,2 7 23,3 Normal 0 0 5 16,7 0.028* Lebih 0-0 - Sangat Lebih 0-0 - Total 11 100 30 100 E. Hubungan Tingkat Konsumsi Protein Dengan Status Gizi Ibu Hamil Tabel 18 menunjukkan bahwa ibu hamil yang mempunyai tingkat konsumsi protein defisit berat cenderung mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK) yaitu sebesar 72,7% dan ibu hamil yang mempunyai tingkat konsumsi protein normal cenderung memiliki status gizi lebih baik (Non KEK) yaitu sebesar 23,3%. Berdasarkan tabel tersebut juga terdapat ibu hamil Non KEK yang mempunyai tingkat konsumsi protein berlebih yaitu 6,7%. Rata-Rata tingkat konsumsi protein pada responden yang mengalami KEK sebesar 55% ± 19,3 dan responden Non KEK sebesar 81% ± 16,7. Sesuai dengan data tersebut

membuktikan bahwa ibu hamil dengan tingkat konsumsi protein yang baik cenderung tidak memgalami Kekurangan Energi Kronik. Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson product moment diperoleh nilai p = 0,093 yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat konsumsi protein dengan status gizi ibu hamil. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ausa dkk (2013) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara pola asupan protein ibu hamil dengan kejadian KEK di Kabupaten Gowa tahun 2013. Adapun hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel berikut : Tabel 7 Uji Hubungan Tingkat Konsumsi Protein Dengan Status Gizi Ibu Hamil Tingkat Konsumsi Protein KEK Status Gizi Ibu Hamil Non KEK N % N % Defisit Berat 8 72,7 4 13 Defisit Sedang 3 27,3 6 20 Defisit Ringan 0 0 11 36,7 Normal 0 0 7 23,3 Lebih 0 0 2 6,7 Sangat Lebih 0-0 - Total 11 100 30 100 P 0,093* F. Keterbatasan Penelitian Ketika menganalisis subjek penelitian tidak diperhatikan adanya faktor lain di luar variabel penelitian seperti pengetahuan dan akses bahan pangan yang juga mempengaruhi status gizi ibu hamill. KESIMPULAN 1. Jumlah responden yang memiliki status gizi kurang (KEK) sebanyak 26,9%, sedangkan responden yang memiliki status gizi baik (Non KEK) yaitu sebesar 73,1%. 2. Jumlah responden yang memiliki status ekonomi rendah yaitu sebesar 29,3%, responden yang memiliki status ekonomi sedang sebesar 24,4%, sedangkan responden yang memiliki status ekonomi tinggi 46,3%. 3. Jumlah responden yang memiliki tingkat konsumsi energi dengan kategori defisit berat sebesar 29,3%, defisit sedang 34,1%, defisit ringan 24,4%, sedangkan kategori normal 12,2%. Tidak ada responden yang memiliki tingkat konsumsi energi

dengan kategori lebih dan sangat lebih. 4. 26,8% responden yang memiliki tingkat konsumsi protein dengan kategori defisit berat, defisit sedang 24,4%, defisit ringan 26,8%, sedangkan untuk kategori normal yaitu sebesar 17% dan terdapat responden ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Colomadu II (p = 0,093). SARAN 1. Puskesmas Pihak Puskesmas Colomadu II diharapkan untuk lebih meningkatkan pemantauan terhadap ibu hamil baik yang memeriksakan ke puskesmas dengan kategori konsumsi berlebih yaitu 5%. protein maupun yang memeriksakan di fasilitas pelayanan kesahatan lain sehingga dapat 5. Ada hubungan antara status ekonomi dengan status gizi ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Colomadu II (p = 0,004). 6. Ada hubungan antara tingkat konsumsi energi dengan status gizi ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Colomadu II (p = 0,028). 7. Tidak ada hubungan antara tingkat konsumsi protein dengan status gizi di lakukan kerja sama antara profesi dari satu instansi ke instansi lain. 2. Ibu Hamil Ibu hamil diharapkan mampu memperbaiki pola makan yang baik dan dengan ditopang dengan pengetahuan dan akses informasi yang memadai sehingga dapat mencegah serta menanggulangi terjadinya kekurangan gizi pada ibu hamil.

DAFTAR PUSTAKA Ausa, E., Jafar, N., Indriasari, R. 2013. Hubungan Pola Makan Dan Status Sosial Ekonomi Dengan Kejadian KEK Pada Ibu Hamil di Kabupaten Gowa. Kabupaten Gowa : Artikel Penelitian. BPS Karanganyar. 2013. Colomadu Dalam Angka. Karanganyar : Badan Pusat Statistik. Depkes RI. 2007. Laporan Riset Kesehatan Dasar 2007. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembagan Departemen Kesehatan Depkes RI. 2008. Pemantauan Status Gizi Dan Keluarga Sadar Gizi. Jakarta : Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Depkes RI. 2009. Indonesia Semakin Sehat. Laporan Pembangunan Kesehatan 2008. Jakarta : Departemen Kesehatan. Dinkes Jateng. 2013. Profil Kesehatan Provinsi Jateng 2012. Semarang: Depkes RI. Hidayanti. 2004. Kurang Energi Kronis dan Anemia Ibu Hamil Sebagai Faktor Resiko Kejadian BBLR di Kota Mataram Propinsi Nusa Tenggara Barat. [Thesis]. Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Notoadmojo, S. 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Hlm 37-38 Oktaviana, P., Patonah, S. 2010. Hubungan Status Ekonomi Dengan Kekurangan Energi Kronik Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Ngambon Kabupaten Bojonegoro. Artikel Penelitian. Bojonegoro : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Akses Rajekwesi Bojonegoro.