Analisis Penggunaan Majas dalam Kumpulan Puisi Beri Aku Malam Karya Iyut Fitra

dokumen-dokumen yang mirip
HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 1 KECAMATAN BASA AMPEK BALAI KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI MIND MAPPING E JURNAL

MAJAS DALAM PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

BAHASA BERMAJAS DALAM KUMPULAN PUISI BAROMBAN KARYA IYUT FITRA ABSTRACT

PENGGUNAAN MAJAS DALAM PUISI MENGGUNAKAN MEDIA LAGU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I GUNUNG TALANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

CITRAAN DALAM KUMPULAN PUISI AIR TULANG IBU KARYA ZELFENI WIMRA

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

ABSTRACT

PENGARUH TEKNIK MENULIS PUISI BERDASARKAN CERITA TERHADAP MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

ANALISIS CITRAAN DAN DIKSI PADA PUISI WAHAI DIRIKU KARYA USTADZ JEFRI AL BUCHORI

KEMAMPUAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG MENULIS KEMBALI DONGENG YANG DIPERDENGARKAN E- JURNAL ILMIAH NUZUL FITRIA NIM.

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH

CITRAAN DALAM KUMPULAN PUISI MELIPAT JARAK KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO JURNAL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII DENGAN MENERAPKAN METODE BELANJA KATA DI SMPN SATU ATAP PENGAMPON

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TEMPEL KATA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 1 TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

Analysis of Song Lyric and Its Application in Language Style and Poetry Learning in Primary School

STRUKTUR PUISI PADA KORAN SINGGALANG

ANALISIS MAJAS DALAM KUMPULAN PUISI SELEMBAR CATATAN LAWAS KARYA B IRAWAN MASSIE ARTIKEL ILMIAH NANA IRWANTI NPM

ANALISIS GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN PUISI PEREMPUAN WALIKOTA JILID 2 KARYA SURYATATI A. MANAN

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

KARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka Dewi Lestari adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang cukup

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG DI SMP NEGERI 4 PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG BERDASARKAN KERANGKA KARANGAN ARTIKEL ILMIAH RIRIN SEPRIWINNI NPM

KETERAMPILAN MENULIS PUISI DITINJAU DARI ASPEK KOSAKATA DAN DIKSI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PADA SEBUAH KAPAL KARYA NH. DINI E-JURNAL ILMIAH

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 19 PADANG ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. keindahan dalam isi dan ungkapannya (Sugono, 2011: 159). Pembelajaran sastra

GAYA BAHASA PUISI TANPA SYARAT PADA AKUN SEBAGAI MEDIA AJAR PEMAKNAAN PUISI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER

ANALISIS LAPIS UNSUR PUISI KUCARI JAWAB KARYA J.E. TATENGKENG

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu,

PENGGUNAAN MAJAS DALAM PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 KOTO XI TARUSAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA GAMBAR SISWA KELAS X.1 SMA NEGERI 2 KOTA SUNGAI PENUH

PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIRE TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH ROZA YULIANA NPM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA MELALUI MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII.1 DI SMP BUDI MULIA PADANG ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. karya sastra penggunaan bahasa dihadapkan pada usaha sepenuhnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat

JURNAL STRUKTUR FISK DAN BATIN KUMPULAN PUISI HUJAN BULAN JUNI SEPILIHAN SAJAK SAPARDI DJOKO DAMONO

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 20 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CERPEN E JURNAL

KEMAMPUAN MEMPROSAKAN PUISI KEPADA ADIK-ADIKKU KARYA ARIFIN C. NOOR SISWA SMA. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Werren, 1993:14). Oleh karena itu Nurgiyantoro (2007:2), mengatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkaitan dengan menulis puisi telah

ANALISIS WATAK TOKOH UTAMA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI. Oleh. 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

BAB I PENDAHULUAN. bahasa siswa, karena siswa tidak hanya belajar menulis, membaca,

ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI AKU KARYA CHAIRIL ANWAR

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang lagu sehingga lirik-lirik lagunya menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Puisi menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia terdapat dua macam

2014 PENERAPAN METODE MENULIS BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

KATEGORI DAN FUNGSI MAJAS DALAM LIRIK LAGU ALBUM BINTANG LIMA DEWA 19

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 PARIAMAN

Zilvia Rozi Yunita NPM

BAB I PENDAHULUAN. sastra diciptakan oleh para sastrawan untuk dapat dinikmati, dipahami, dan

ARTIKEL PENELITIAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS VII.2 SMP ADABIAH PADANG

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM KUMPULAN PUISI KERIKIL TAJAM DAN YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS KARYA CHAIRIL ANWAR SKRIPSI

PEMBELAJARAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHOW NOT TELL DI MTs CAHAYA HARAPAN

BAB I PENDAHULUAN. estetik dan keindahan di dalamnya. Sastra dan tata nilai kehidupan adalah dua fenomena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN PENGALAMAN MEMBACA SASTRA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara

BAB I PENDAHULUAN. seperti morfem, kata, kelompok kata, kalusa, kalimat. Satuan-satuan tersebut

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

PEMAKAIAN GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU IWAN FALS DALAM ALBUM SARJANA MUDA. FKIP Universitas Bung Hatta.

PENGGUNAAN TEKNIK PANGGIL PENGALAMAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 5 PURWOREJO

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SIPORA UTARA KABUPATEN MENTAWAI

KETERAMPILAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK TEKS CERPEN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATANG KAPAS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI JURNAL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam rupa atau wujud yang indah. Pengertian indah, tidak semata-mata merujuk pada

GURU BAHASA INDONESIA, GURU SASTRA ATAU SASTRAWAN

KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN BERDASARKAN TEKNIK MENGEMBANGKAN KATA KUNCI

The Students Ability In Reading Poetry By Using Paraphrase Technique The Students At Seventh Grade SMPN 20 Padang

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA APRESIATIF DENGAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA PEMBANGUNAN LABOLATORIUM UNP

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA LAGU TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA

ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM PUISI KARANGAN SISWA KELAS IX MADRASAH TSANAWIYAH MADANI CERUK IJUK TAHUN AJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL

BAB V PENUTUP. 1. Wujud sarana retorika yang digunakan dalam Puisi-puisi Anak di Harian

PENGGUNAAN MAJAS DALAM KUMPULAN CERPEN MATA YANG ENAK DIPANDANG KARYA AHMAD TOHARI DAN RENCANA PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL)

BAB I PENDAHULUAN. sastra merupakan penjelasan ilham, perasaan, pikiran, dan angan-angan (cita-cita)

Dr. WAHYU WIBOWO Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Nasional 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KETERAMPILAN BERMAIN PERAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V

Transkripsi:

Analisis Penggunaan Majas dalam Kumpulan Puisi Beri Aku Malam Karya Iyut Fitra JURNAL ILMIAH RANI FITRIA WATI NPM. 09080301 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014

ANALISIS PENGGUNAAN MAJAS DALAM KUMPULAN PUISI BERI AKU MALAM KARYA IYUT FITRA Oleh Rani Fitria Wati 1, Aruna Laila 2, Silvia Marni 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini mengkaji penggunaan majas dalam kumpulan puisi Beri Aku Malam karya Iyut Fitra. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Data penelitian ini adalah teks yang tediri dari kata-kata dan kalimat dalam kumpulan puisi Beri Aku Malam karya Iyut Fitra. Sumber data penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Penelitian ini dianalisis dengan langkah: (1) mengiventarsasi penggunaan majas dalam kumpulan puisi Beri Aku Malam karya Iyut Fitra, (2) mengelompokkan jenis majas yang dalam kumpulan Puisi Beri Aku Malam karya Iyut Fitra, (3) mendeskripsikan kutipan majas dalam kumpulan puisi Beri Aku Malam karya Iyut Fitra, (4) kesimpulan penelitian selanjutnya dilaporkan dalam bentuk skripsi. Hasil penelitian tentang penggunaan majas dalam kumpulan puisi Beri Aku Malam karya Iyut Fitra ditemukan tiga majas yang digunakan Iyut Fitra yaitu majas perbandingan, majas personifikasi, dan majas metafora. Sedangkan, majas alegori, parabel, dan fabel tidak ditemukan dalam penelitian ini. Majas yang mendominasi dalam kumpulan puisi Beri Aku Malam karya Iyut Fitra adalah majas personifikasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada kumpulan puisi Beri Aku Malam penyair lebih banyak menggunakan majas personifikasi. Kata Kunci: Majas, Kumpulan Puisi Beri Aku Malam

ANALISIS PENGGUNAAN MAJAS DALAM KUMPULAN PUISI BERI AKU MALAM KARYA IYUT FITRA Oleh Rani Fitria Wati 1, Aruna Laila 2, Silvia Marni 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK This research was aimed at studying the use of majas in the collection of poetry Beri Aku Malam written by Iyut Fitra. This was a qualitative research wich applied descriptive method. The data of the research was the texts consisted of words and sentences in the collection of poetry Beri Aku Malam written by Iyut Fitra. The sources of the data were from primary data and secondary one. The data analysis involved some steps wich were: (1) identifying the use of majas, (2) classifying the type of majas used, (3) describing the excerption of majas used, (4) drawing conclusion of the research in the form of thesis. The result of the research showed that there were three kinds of majas used in the collection of poetry Beri Aku Malam written by Iyut Fitra which were comparison, personification, and metaphors. Meanwhile allegory, parable, and fable majas were not found. Furthermore, in the collection of poetry Beri Aku Malam written by Iyut Fitra, personification majas was used dominantly. Hence, it was concluded that personification majas was the most dominant majas used in the collection of poetry Beri Aku Malam written by Iyut Fitra. Key words: majas, collection of poetry Beri Aku Malam

PENDAHULUAN Puisi merupakan salah satu genre sastra yang menarik untuk dicermati di samping prosa dan drama. Sebagai salah satu genre sastra yang menggunakan bahasa figuratif dan bermakna konotasi, di dalam puisi banyak ditemukan bahasa bermajas yang berguna untuk menambah nilai estetika karya tersebut. Selain itu puisi juga menggunakan bahasa sebagai medianya. Melalui puisi, penyair bebas mengungkapkan perasaan dan imajinasinya untuk dituangkan dalam sebuah karya yang bernilai estetis. Majas sebagai salah satu bagian dari gaya bahasa merupakan style berbahasa yang menarik untuk diteliti. Penggunaan majas dalam berbagai karya sastra (khususnya puisi) secara tidak langsung akan menimbulkan keindahan tersendiri pada karya-karya sastra tersebut. Selain itu, pemakaian majas dalam karya-karya sastra juga dapat menimbulkan efek makna yang berbeda, sekaligus menjadi daya tarik tersendiri bagi pembaca untuk mempelajari karya-karya sastra tersebut. Pemakaian majas dalam sebuah puisi lazim kita temui dalam berbagai kumpulan puisi, baik itu puisi-puisi penyair masa lalu maupun puisi-puisi penyair muda. Iyut Fitra adalah salah satu penyair muda yang menggunakan majas dalam karyanya. Iyut Fitra lahir di Payakumbuh, Sumatera Barat, 16 Febuari 1968. Karyanya dalam bentuk puisi dan cerpen telah diterbitkan di berbagai media di Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Beberapakali menjadi pemenang dalam lomba cipta puisi seperti, pemenang lomba cipta puisi Sanggar Minum Kopi Bali, pemenang lomba cipta puisi Batu Beramal Malang, pemenang lomba cipta puisi 100 tahun Bung Hatta, pemenang lomba cipta puisi Sanggar Purbacaraka Universitas Udayana, pemenang lomba cipta puisi Anti Kekerasan Jakarta, pemenang lomba puisi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia. Selain itu ia juga mendapatkan anugerah sastra dari Balai Bahasa Padang sebagai penulis yang telah berjasa membina dunia sastra dan penulisan kreatif di Sumatera Barat. Beberapakali juga diundang dalam acara memperingarti peristiwa-peristiwa nasional dan internasional seperti Mimbar Penyair Abad 21 di Jakarta, pertemuan sastrawan nusantara di Johor Bahru Malaysia. Kini aktif di komunitas seni INTRO Payakumbuh. Kumpulan puisi Beri Aku Malam karya Iyut Fitra merupakan kumpulan puisi ketiga setelah kumpulan puisi Dongeng-dongeng Tua dan Musim Retak. Dipilih puisi-puisi dalam kumpulan puisi Beri Aku Malam karya Iyut Fitra sebagai objek penelitian karena puisi-puisi Iyut Fitra mempunyai kesan visual yang kuat. Pengarang terlihat berusaha menyampaikan apa yang dilihat, dirasa, dan didengarnya dengan cara menyusun kata-kata yang rumit dan syarat akan latar ke daerahan. Hal inilah yang membuat kumpulan puisi Beri Aku Malam karya Iyut Fitra menjadi salah satu puisi yang menarik untuk dicermati. Selain itu, pemakaian majas dalam kumpulan puisi Beri Aku Malam karya Iyut Fitra ini juga dapat diimplikasikan dalam pembelajaran apresiasi sastra di SMA. Hal ini terdapat dalam KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) SMA kelas X semester 1. Standar Kompeteni (SK): memahami puisi yang disampaikan secara langsung/tidak langsung. Kompetensi Dasar (KD): mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan secara langsung/tidak langsung. Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair serta imajinatif dan disusun dengan mengosentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengosentrasian struktur fisik dan struktur batinnya (Waluyo, 1991:25). Puisi sering juga diartikan sebagai suatu yang indah. Hadir dari rangkaian kata-kata yang puitis yang disusun sedemikian rupa. Sehubungan dengan itu, Atmazki (2007: 41) menuturkan bahwa puisi adalah keindahan dan suasana yang terdapat dalam kata-kata. Selanjutnya, Pradopo (1987: 7), menyatakan puisi itu mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan yang merangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama. Diperkuat oleh Hasanuddin (2001: 5) yang menyatakan puisi merupakan pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ide dan perasaan penyair dimunculkan dalam sebuah karya yang berbentuk puisi. Penyair menyampaikan ide dan perasaannya melalui kata-kata dengan susunan yang indah. Unsur puisi menurut Marjorie Bulton (dalam Semi, 1988:107), ada dua yaitu bentuk fisik dan bentuk batin. Bentuk fisik merupakan unsur yang membangun puisi yang berhubungan dengan nada lirik puisi termasuk irama, persamaan bunyi, intonasi, pengulangan, dan perangkat kebahasaan lainnya. Bentuk batin yaitu unsur-unsur yang berkaitan dengan tema, urutan logis, pola asosiasi, satuan arti yang dilambangkan, dan pola-pola citraan serta emosi. Kedua bentuk ini, yaitu bentuk fisik dan bentuk batin terjalin dan terkombinasi secara utuh yang membentuk dan

memungkinkan sebuah puisi itu memantulkan makna, keindahan, dan imajinasi bagi pembacanya. Bentuk majas menurut Hasanuddin WS (2001:133) adalah: perbandingan, personifikasi, dan metafora. Di samping itu, sering pula dipergunakan oleh para penyair cerita-cerita berunsur majas yang menuntut makna tambahan yaitu alegori, parabel, dan fabel. Selanjutnya akan dijelaskan satu persatu. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunkan metode deskriptif. Data penelitian ini adalah teks yang tediri dari kata-kata dan kalimat dalam kumpulan puisi Beri Aku Malam karya Iyut Fitra. Sumber data penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri yang dibantu oleh format analisis data berupa tabel-tabel yang dibuat berdasarkan teori yang digunakan. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan analisis dari segi penggunaan majas dalm kumpulan puisi Beri Aku Malam karya Iyut Fitra, ditemukan bahwa majas yang paling banyak digunakan adalah majas personifikasi. Majas personifikasi selalu muncul dari sebagian banyak puisi pada kumpulan puisi Beri Aku Malam karya Iyut Fitra. Dominannya penggunaan majas personifikasi pada lirik puisi tersebut, mempunyai tujuan yaitu untuk memperindah dan memperjelas pernyataan yang ada pada lirik puisi sehingga pembaca menjadi tertarik untuk membacanya. Penggunaan majas di dalam lirik puisi akan menimbulkan efek kepuitisan pada lirik puisi tersebut. Sebuah puisi dapat dikatakan puitis apabila mampu membangkitkan perasaan dan menarik perhatian serta menimbulkan keharuan bagi yang membacanya. Penggunaan majas dalam sebuah puisi berfungsi memperindah bahasa, selain itu majas juga berfungsi untuk memberikan efek makna yang kuat, memperjelas atau menegaskan suatu maksud tertentu, menyembunyikan maksud, memperhalus maksud, mempertajam pemahaman, dan memancing daya pikir. Pada kumpulan puisi Beri Aku Malam karya Iyut Fitra diketahui bahwa penyair menggunakan majas untuk memunculkan efek tertentu terhadap makna. Efek penggunaan majas terhadap lirik puisi diantaranya adalah membuat makna puisi yang diceritakan penyair tersebut sangat berkesan dan menyentuh bagi pembaca, sehingga pembaca seakan-akan ikut merasakan penderitaan yang dialami si aku-lirik. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian terhadap penggunaan majas dalam kumpulan puisi Beri Aku Malam karya Iyut Fitra dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga majas yang digunakan Iyut Fitra berdasarkan teori Hasanuddin WS (2002). Majas-majas tersebut adalah majas perbandingan, majas personifikasi, majas metafora. sedangkan majas alegori, majas parabel, dan majas fabel tidak ditemukan dalam penelitian ini. Penggunaan majas tersebut menimbulkan efek kepuitisan yang memang menjadi tujuan dalam penciptaan puisi. Majas yang dominan digunakan dalam kumpulan puisi Beri Aku Malam karya Iyut Fitra adalah majas personifikasi. Dari lima puluh satu puisi yang diteliti, penulis lebih bayak menemukan majas personifikasi yang terdapat dalam kumpulan puisi Beri Aku Malam karya Iyut FItra dibandingkan majas yang lain. Majas personifikasi merupakan kekuatan dari sajak puisi-puisi Iyut. Banyaknya majas personifikasi yang terdapat dalam kumpulan puisi Beri Aku Malam karya Iyut Fitra merupakan pengalaman batin penyair yang disampaikan melalui puisi. Dari kesimpulan di atas disarankan bahwa hasil penelitian ini hendaknya dapat menambah pemahaman pembaca mengenai karya sastra khususnua puisi. Kemudian, hasil penelitina ini hendaknya bisa dijadikan bahan pedoman bagi calan guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam menganalisis majas dalam puisi. Selanjutnya, sebagai bahan perbandingan untuk penelitian lain dalam melakukan penelitian sastra yang jenis yaitu menganalisis majas pada puisi dengan menggunakan objek yang berbeda sehingga mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Dengan memahami majas, merupakan salah satu cara untuk memahami kata-kata dan makna dalam puisi. Disamping itu karya sastra diciptakan bukan hanya untuk pengarang saja melainkan juga untuk pembaca atau penikmat sastra.

KEPUSTAKAAN Atmazaki. 2008. Analisis Sajak Teori, Metodologi dan Aplikasi. Padang:UNP Press. Fitra, Iyut. 2012. Beri Aku Malam. Yogyakarta: AKAR Indonesia. Hasanuddin WS. 2001. Membaca dan Menilai Sajak. Bandung: Angkasa. Pradopo, Rachmat Djoko. 1987. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Semi, M. Atar. 1988. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya. Waluyo, Herman J. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.