ANALISIS STRUKUR KOMUNITAS IKAN KARANG DI RUMPON DAN BUBU. Fonny J.L Risamasu dan Jotham S.R Ninef * ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
3 METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Airaha Volume III, Edisi 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STUDI TENTANG KELIMPAHAN IKAN KARANG PADA TERUMBU KARANG BUATAN (Artificial Reefs) DI PERAIRAN HANSISI, SEMAU, KUPANG

KEANEKARAGAMAN IKAN KARANG DI PERAIRAN LAUT TELUK PERING KECAMATAN PALMATAK KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS ERWAL DENI

Penggunaan rumpon dalam penangkapan ikan karang masih sangat jarang dan hanya masih pada taraf uji coba penangkapan melalui penelitian.

KONDISI EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI KEPULAUAN TOGEAN SULAWESI TENGAH

KEANEKARAGAMAN JENIS IKAN KARANG DI PERAIRAN PULAU NIKOI DESA TELUK BAKAU KECAMATAN GUNUNG KIJANG

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEANEKARAGAMAN JENIS DAN STRUKTUR KOMUNITAS SUMBERDAYA IKAN ESTUARI BANYUASIN SUMATERA SELATAN 1. Rupawan 2

Akuatik- Jurnal Sumberdaya Perairan Volume 10. Nomor. 1. Tahun 2016

Diterima : 5 Juni 2012 : ABSTRAK

Maspari Journal 03 (2011) 42-50

Modul Pelatihan Teknik Analisis Kuantitatif Data *

INOVASI TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN KARANG DENGAN BUBU DASAR BERUMPON FONNY J.L RISAMASU

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STRUKTUR KOMUNITAS IKAN TARGET DI TERUMBU KARANG PULAU HOGOW DAN PUTUS-PUTUS SULAWESI UTARA ABSTRACT ABSTRAK

5 PEMBAHASAN 5.1 Performa Fyke Net Modifikasi

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STRUKTUR KOMUNITAS MANGROVE DI DESA MARTAJASAH KABUPATEN BANGKALAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3. METODOLOGI PENELITIAN

4 PENGARUH RUMPON TERHADAP ZONE OF INFLUENCE ALAT TANGKAP BUBU

KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN IKAN KARANG PADA TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI FISH AGGREGATING DEVICE DONI PERYANTO

POTENSI PERIKANAN TANGKAP DI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH (KKPD) KABUPATEN NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU, INDONESIA

KELIMPAHAN MAKROZOOBENTOS DI PERAIRAN SITU PAMULANG

Jurnal Ilmiah Platax Vol. I-2, Januari 2013 ISSN:

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT TANGKAP IKAN HIAS RAMAH LINGKUNGAN TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN TERUMBU KARANG DI GOSONG KARANG LEBAR KEPULAUAN SERIBU

Jurnal Ilmiah Platax Vol. 2:(3), September 2014 ISSN:

KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR (Nepenthes SPP) DALAM KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG SEMAHUNG DESA SAHAM KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK

KELIMPAHAN IKAN KARANG PADA KAWASAN TERUMBU BUATAN DI PERAIRAN RATATOTOK SULAWESI UTARA

I. PENDAHULUAN. Tingginya dinamika sumberdaya ikan tidak terlepas dari kompleksitas ekosistem

Pencacahan Langsung (Visual Census Method) dimana lokasi transek ikan karang

Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. 1.2.Permasalahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. Kawasan Perairan Pantai Desa Ponelo secara administratif termasuk

PENGARUH KEDALAMAN TERHADAP MORFOLOGI KARANG DI PULAU CEMARA KECIL, TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA

LAPORAN REEF CHECK DI PERAIRAN KRUENG RAYA DAN UJONG PANCU ACEH BESAR DI SUSUN OLEH

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Analisis Komparasi

KELIMPAHAN MAKROZOOBENTHOS DI PERAIRAN SITU PAMULANG EDWARD ALFIN FTMIPA UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI. Abstrak.

ANALISIS HASIL TANGKAPAN SAMPINGAN BUBU YANG DIOPERASIKAN DI PERAIRAN KARANG KEPULAUAN SERIBU

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan November di perairan Pulau Kelagian, Provinsi Lampung.

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teknologi Penangkapan 2.2 Alat Tangkap Perangkap ( Traps

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

INVENTARISASI JENIS BURUNG PADA KOMPOSISI TINGKAT SEMAI, PANCANG DAN POHON DI HUTAN MANGROVE PULAU SEMBILAN

KONDISI DAN POTENSI KOMUNITAS IKAN KARANG DI WILAYAH KEPULAUAN KAYOA, KABUPATEN HALMAHERA SELATAN MALUKU UTARA

PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA STRUKTUR DAN KOMUNITAS IKAN KARANG DI PERAIRAN SEKITAR PULAU PRAMUKA, KEPULAUAN SERIBU BIDANG KEGIATAN PKM-AI

Angin memiliki pola pergerakan yang bervariasi sesuai dengan musim yang. berlangsung di suatu perairan akibat adanya perbedaan tekanan udara.

STUDI POPULASI IKAN NAPOLEON (Cheilinus undulatus) DENGAN METODE SENSUS VISUAL DI KEPULAUAN SELAYAR, SULAWESI SELATAN

Oleh : ASEP SOFIAN COG SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Geiar Sarjana pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komunitas Ikan di Ekositem Padang Lamun. Komunitas dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu fisik dan biologis.

BAB III METODE PENELITIAN. analisa Indeks Keanekaragaman (H ) Shannon Wienner, Indeks Dominansi (D)

ANALISIS KESUKAAN HABITAT IKAN KARANG DI SEKITAR PULAU BATAM, KEPULAUAN RZAU

KONDISI SUMBERDAYA IKAN & TERUMBU KARANG DI PULAU MARATUA, KABUPATEN BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. Hendrawan Syafrie 1) ABSTRACT

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3. METODOLOGI. Koordinat stasiun penelitian.

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK UNTUK PERHITUNGAN ANALISA STRUKTUR KOMUNITAS SPESIES PLANKTON. Encik Weliyadi, 2) Dedy Harto

PENGKAYAAN SUMBERDAYA IKAN DENGAN FISH APARTMENT DI PERAIRAN BANGSRING, BANYUWANGI

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

OPTIMALISASI ZONA PEMANFAATAN WISATA TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA MELALUI KOMUNITAS IKAN KARANG

HUBUNGAN KARAKTERISTIK HABITAT DENGAN KELIMPAHAN IKAN HIAS INJEL NAPOLEON POMACANTHUS XANTHOMETAPON DI PERAIRAN KABUPATEN PANGKEP, SULAWESI SELATAN

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) ( X Print)

Jurnal Aquarine Vol. 1, No. 2, September Tahun 2010 ISSN : SUMBERDAYA TERIPANG DI PERAIRAN DESA MELAHING BONTANG KUALA KALIMANTAN TIMUR

KEANEKARAGAMAN JENIS IKAN KARANG DI PULAU BADI DAN PULAU KODINGARENG LOMPO. The Diversity of Coral Fish in Badi and Kodingareng Lompo Islands

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) ( X Print)

Jurnal Ilmiah Platax Vol. 2:(1), Januari 2014 ISSN:

3 METODOLOGI PENELITIAN

KOMPOSISI DAN KELIMPAHAN PLANKTON DI PERAIRAN PULAU GUSUNG KEPULAUAN SELAYAR SULAWESI SELATAN SKRIPSI. Oleh: ABDULLAH AFIF

INVENTARISASI JENIS, KELIMPAHAN DAN BIOMAS IKAN DI PADANG LAMUN PULAU BARRANGLOMPO MAKASSAR ABSTRACT

Keterkaitan Antara Sistem Zonasi dengan Dinamika Status Ekosistem Terumbu Karang di Taman Nasional Wakatobi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

3. METODOLOGI PENELITIAN

THE CORAL REEF CONDITION IN BERALAS PASIR ISLAND WATERS OF GUNUNG KIJANG REGENCY BINTAN KEPULAUAN RIAU PROVINCE. By : ABSTRACT

5 PERBANDINGAN HASIL TANGKAPAN BUBU YANG DIOPERASIKAN BERSAMA RUMPON DAN TANPA RUMPON

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Ikan Karang 2.2 Habitat Ikan Karang

BAB III METODE PENILITIAN. Ponelo, Kecamatan Ponelo Kepulauan, Kabupaten Gorontalo Utara,

BAB III METODE PENELITIAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perbedaan Presentasi Penutupan Karang di Perairan Terbuka dengan Perairan yang Terhalang Pulau-Pulau. di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu Jakarta.

BIODIVERSITAS IKAN KARANG DI PERAIRAN TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA, JEPARA BIODIVERSITY OF CORAL FISH IN KARIMUNJAWA NATIONAL PARKS WATERS, JEPARA

PRODUKTIVITAS HASIL TANGKAPAN BUBU PADA TERUMBU KARANG BUATAN DI PULAU PRAMUKA, KEPULAUAN SERIBU, DKI JAKARTA

memiliki kemampuan untuk berpindah tempat secara cepat (motil), sehingga pelecypoda sangat mudah untuk ditangkap (Mason, 1993).

STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLANKTON DI PERAIRAN PESISIR PULAU SIANTAN KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PROPORSI DAN KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN JARING TIGA LAPIS (TRAMMEL NET) DI PELABUHAN RATU

Kondisi terumbu buatan berbahan beton pada beberapa perairan di Indonesia 1. Munasik

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Community changes of coral reef fishes in Bunaken National Park, North Sulawesi, Indonesia

ANALYSIS OF BUTTERFLY FISH (CHAETODONTIDAE) ABUNDANCE IN THE CORAL REEF ECOSYSTEM IN BERALAS PASIR ISLAND BINTAN REGENCY ABSTRACT

FLUKTUASI HASIL TANGKAPAN IKAN PELAGIS DENGAN ALAT TANGKAP JARING INSANG HANYUT (DRIFT GILLNET) DI PERAIRAN DUMAI, PROVINSI RIAU

Struktur Komunitas Fitoplankton di Perairan Pesisir Pulau Siantan Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi Kepulauan Riau ABSTRACT

Tutupan Terumbu Karang dan Kelimpahan Ikan Terumbu di Pulau Nyamuk, Karimunjawa

Kelimpahan dan Struktur Komunitas Kima (Tridacnidae) pada Daerah Terumbu Karang di Zona Intertidal Distrik Misool Utara, Kabupaten Raja Ampat

Struktur Komunitas Zooplankton pada Malam Hari di Perairan Teluk Riau Kelurahan Senggarang Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau

Keanekaragaman Spesies Ikan yang Terdapat di Pulau Jefman, Distrik Salawati Utara, Kabupaten Raja Ampat

KARAKTERISTIK FISIKA-KIMIA PERAIRAN DAN STRUKTUR KOMUNITAS MOLUSKA (BIVALVIA DAN GASTROPODA) DI PANTAI CERMIN SUMATERA UTARA SKRIPSI

BIODIVERSITAS DAN POPULASI IKAN KARANG DI PERAIRAN SELAT SEMPU SENDANG BIRU KABUPATEN MALANG JAWA TIMUR

KEBERHASILAN EKOLOGI DARI PENCIPTAAN HABITAT DENGAN LAMUN BUATAN (ARTIFICIAL SEAGRASS): PENILAIAN PADA KOMUNITAS IKAN ABSTRAK

IDENTIFIKASI JENIS PLANKTON DI PERAIRAN MUARA BADAK, KALIMANTAN TIMUR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan April 2014 di Desa Kibang Pacing. Kecamatan Menggala Timur Kabupaten Tulang Bawang.

Transkripsi:

ANALISIS STRUKUR KOMUNITAS IKAN KARANG DI RUMPON DAN BUBU Fonny J.L Risamasu dan Jotham S.R Ninef * ABSTRAT This paper describe of reef fish community structure in FAD (Fish Aggregating Device) and trap was conducted in Hansisi Waters, Semau, Kupang. The aims of this research was to know the diversity, similarity, and dominance value of reef fish present in FAD and traps The method used to observe of fish reef present in FAD and traps is visual census method. This result showed that diversity population is low, reef fish community was labile to stable condition and the dominance species is low Key words : Reef fish community structure, FAD and traps. ABSTRAK Makalah ini memaparkan tentang struktur komunitas ikan karang yang hadir di rumpon dan bubu telah dilaksanakan di perairan Hansisi, Semau, Kupang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai keragaman (), Keseragaman (), dan dominansi () ikan karang yang hadir di rumpon dan bubu. Pengamatan ikan karang yang hadir di rumpon dan bubu menggunakan metode sensus visual. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa nilai keragaman umumnya rendah, komunitas ikan karang berada pada kondisi labil sampai stabil, dan dominansi spesies ikan karang rendah. Kata kunci : Struktur komunitas ikan karang, rumpon dan bubu.

Terumbu karang termasuk salah satu ekosistem di daerah tropis memiliki keanekaragaman hayati sangat tinggi. Hal ini ditandai dengan banyaknya biota laut yang menghuni ekosistem tersebut. Salah satu biota penghuni terumbu karang yang memiliki keanekaragaman tinggi adalah ikan karang. Ikan karang memiliki jenis, ukuran, warna tubuh dan kesukaan habitat berbeda-beda. Ikan karang melakukan aktivitasnya setiap hari menggunakan terumbu karang sebagai tempat untuk mencari makan, tempat berlindung, tempat berpijah, dan sebagainya. Banyaknya jenis ikan dengan segala sifatnya yang hidup di perairan pada lingkungan berbeda-beda, menimbulkan cara penangkapan dan penggunaan alat penangkap yang berbeda-beda pula. Berhasil tidaknya trip usaha penangkapan ikan di laut pada dasarnya bagaimana mendapatkan daerah penangkapan (fishing ground), gerombolan ikan dan keadaan potensinya, untuk kemudian dilakukan operasi penangkapan. Beberapa cara untuk mendapatkan (mengumpulkan) kawanan ikan sebelum penangkapan dilakukan dengan menggunakan alat bantu penangkapan (Fish Aggregating Devices atau Lure) atau disebut rumpon. Kedudukan rumpon dalam usaha penangkapan ikan di Indonesia sangat penting ditinjau dari segala segi baik biologis maupun ekonomi (Subani dan Barus, 1988). Usaha untuk menarik perhatian ikan berkaitan dengan metode penangkapan ikan merupakan salah satu faktor utama yang perlu diperhatikan dalam menunjang efisiensi penangkapan ikan karang. Untuk meningkatkan efisiensi penangkapan bubu selain penggunaan umpan sebagai alat pemikat ikan, namun dapat menggunakan pikatan lain yakni rumpon. Rumpon akan berfungsi menarik ikan berkumpul, selanjutnya ikan ikan kecil akan beruaya mendekati alat tangkap bubu dan menarik ikan ikan besar untuk datang memangsanya dan pada akhir mereka akan lari melindungi diri masuk kedalam bubu dan akhirnya terperangkap. Untuk melihat sejauh mana fungsi rumpon dapat menarik perhatian untuk berkumpul di sekitar rumpon dan bubu perlu dikaji lewat suatu penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji komunitas ikan karang hadir di rumpon dan bubu. MATRI DAN MTOD Teknik Pengambilan Data Pengamatan ikan karang yang hadir di sekitar rumpon dan bubu menggunakan metode sensus visual. Pengamatan ikan karang yang hadir di sekitar rumpon dan bubu dilakukan pada jam 08.00, 12.00 dan 16.00 WITA. Data yang diamati adalah jumlah

setiap jenis ikan karang yang hadir di rumpon dan bubu. Pengamatan ikan karang yang hadir di rumpon dan bubu menggunakan SUBA dan snorkel. Untuk menentukan jenisjenis ikan karang menggunakan gambar ikan yang sudah dilaminating dan digunakan oleh setiap pengamat pada saat pengamatan. Bagi jenis ikan karang yang belum teridentifikasi langsung, maka ciri-ciri morfologinya dicatat, setelah itu baru di cocokan dengan buku identifikasi. Penentuan jenis ikan yang hadir di sekitar rumpon dan bubu mengikuti petunjuk Gloerfelt dan Kailola, 1984; Kuiter, 1992; dan Allen dan Steene, 2002. Analisis Data Analisis komunitas Ikan Karang meliputi nilai Keragaman (H ), Keseragaman () dan Dominansi (D). a. Analisis Indeks Keragaman (H ) Analisis Indeks Keragaman digunakan untuk mengetahui keragaman ikan karang yang tertangkap dengan bubu yang dioperasikan bersama rumpon dan tanpa rumpon mengikuti petunjuk Shannon-Weaner dikutip oleh Krebs, 1972 sebagai berikut : S H = - (p i log p i ) i = 1 dimana : S = Jumlah taksa H = Indeks Keragaman Shannon-Weaner p i = n i /N n i = Jumlah individu jenis ke-i N = Jumlah total individu Nilai Indeks Keragaman (H ) berkisar antara 0 - dengan kriteria sebagai berikut : H < 3,2 : keragaman populasi kecil 3,2 < H < 9,9 : keragaman populasi sedang H > 9,9 : keragaman populasi besar Keragaman maksimum dihitung sebagai berikut : H maks = log S, dimana S = jumlah taksa b. Analisis Indeks Keseragaman () Analisis Indeks Keseragaman digunakan untuk mengetahui keseragaman ikan karang yang tertangkap dengan bubu yang dioperasikan bersama rumpon dan tanpa rumpon. Perbandingan antara Nilai Indeks Keragaman dan Keragaman maksimum dinyatakan sebagai Keseragaman populasi () mengikuti petunjuk Shannon-Weaner dikutip oleh Krebs, 1972 sebagai berikut :

H = -------- H maks dimana : = Indek Keseragaman H maks = log 2 S ( untuk rumpon) S = jumlah taksa Nilai keseragaman suatu populasi berkisar antara tersebut menunjukkan keadaan komunitas sebagai berikut : 0 1, dimana pembagian nilai 0,00 < < 0,50 : komunitas berada pada kondisi tertekan 0,50 < < 0,75 : komunitas berada pada kondisi labil 0,75 < < 1,00 : komunitas berada pada kondisi stabil c. Analisis Indeks Dominansi () Analisis Indeks Dominansi digunakan untuk mengetahui nilai dominansi ikan karang yang tertangkap dengan bubu yang dioperasikan bersama rumpon dan tanpa rumpon mengikuti petunjuk Shannon-Weaner dikutip oleh Krebs, 1972 sebagai berikut : S = ( pi) 2 i =1 dimana : = Indeks Dominansi p i = proporsi jumlah spesies ke-i terhadap jumlah total (n i /N) Kisaran Indeks Dominansi antara 0-1, semakin mendekati nilai 0, maka dominansi yang terjadi semakin kecil atau tidak, sebaliknya semakin mendekati nilai 1, menunjukkan ada dominansi. HASIL DAN PMBAHASAN Analisis Keragaman (H ), Keseragaman () dan Dominansi () Ikan karang yang hadir di rumpon lokasi L1 dan L2. Hasil analisis nilai indeks Keragaman (H ), Keseragaman () dan Dominansi () ikan karang yang hadir di rumpon lontar dan rumpon gewang di lokasi L1 dan L2 secara rinci disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4 hadir di sekitar rumpon lontar dan rumpon gewang di lokasi L1 dan L2. Lokasi No I. Jenis Rumpon H L1 1 Rumpon Lontar 1.0133 0.7236 0.1614 2 Rumpon Gewang 1.0256 0.8121 0.1998 L2 1 Rumpon Lontar 0.9109 0.7121 0.1643 2 Rumpon Gewang 0.9154 0.6827 0.2046 hadir di sekitar rumpon lontar lokasi L1 terdiri dari nilai H = 1.0133; = 0.7236, dan = 0.1614. Nilai ini menunjukkan bahwa ikan karang yang hadir di sekitar rumpon lontar lokasi L1 umumnya rendah, komunitas ikan karang berada pada kondisi labil dan dominansi rendah berarti tidak ada dominansi spesies ikan tertentu dalam komunitas ikan karang. Spesies ikan karang yang memiliki nilai H, dan tertinggi pada rumpon lontar di lokasi L1 adalah Abudefduf bengalensis, bila dibandingkan dengan spesies lainnya. Selanjutnya famili ikan karang yang memiliki nilai H, dan tertinggi pada rumpon lontar di lokasi L1 adalah famili Pomacentridae bila dibandingkan dengan famili lainnya. Sebaran nilai H, dan setiap famili ikan karang yang hadir di rumpon lontar di lokasi L1 disajikan pada Gambar 3a. hadir di sekitar rumpon gewang lokasi L1 terdiri dari nilai H = 1.0256; = 0.8121, dan =0.1998. Nilai ini menunjukkan bahwa ikan karang yang hadir di sekitar rumpon lontar lokasi L1 umumnya rendah, komunitas ikan karang berada pada kondisi stabil dan dominansi rendah berarti tidak ada dominansi spesies ikan tertentu dalam komunitas ikan karang. Spesies ikan karang yang memiliki nilai H, dan tertinggi pada rumpon gewang di lokasi L1 adalah Abudefduf bengalensis dan Plotosus lineatus, bila dibandingkan dengan spesies lainnya. Selanjutnya famili ikan karang yang memiliki nilai H, dan tertinggi pada rumpon gewang di lokasi L1 adalah famili Pomacentridae bila dibandingkan dengan famili lainnya. Sebaran nilai H, dan setiap famili ikan karang yang hadir di rumpon gewang lokasi L1 disajikan pada Gambar 3b.

Nilai, dan ikan karang Nilai, dan ikan karang Fonny J.L Risamasu, Jotam Ninef., Analisis Struktur Komunitas Ikan Karang di Rumpon dan Bubu 0,6 0,5 0.35 0.3 0,4 0,3 0,2 0,1 0 Pomacentridae Scaridae Acanthuridae Mullidae Famili ikan karang yang hadir di sekitar Rumpon Lontar (RL) di lokasi L1 a 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0 Pomacentridae Apogonidae aesionidae haetodontidae Famili ikan karang yang hadir di Rumpon Gewang (RG) di lokasi L1 b Gambar 3. Sebaran nilai H, dan setiap famili ikan karang pada (a) rumpon lontar dan (b) rumpon gewang di lokasi L1. hadir di sekitar rumpon lontar di lokasi L2 terdiri dari nilai H = 0.9109; =, 0.7121 dan = 0.1643. Nilai ini menunjukkan bahwa ikan karang yang hadir di sekitar rumpon lontar di lokasi L2 umumnya rendah, komunitas ikan karang berada pada kondisi labil dan dominansi rendah berarti tidak ada dominansi spesies ikan tertentu dalam komunitas ikan karang. Spesies ikan karang yang memiliki nilai H, dan tertinggi pada rumpon lontar di lokasi L2 adalah Apogon kallopterus, bila dibandingkan dengan spesies lainnya. Selanjutnya famili ikan karang yang memiliki nilai H, dan tertinggi pada rumpon lontar di lokasi L2 adalah famili Pomacentridae bila dibandingkan dengan famili lainnya. Sebaran nilai H, dan setiap famili ikan karang yang hadir di rumpon lontar di lokasi L2 disajikan pada Gambar 4a. hadir di sekitar rumpon gewang lokasi L2 terdiri dari nilai H = 0.9154; = 0.9154, dan = 0.2046. Nilai ini menunjukkan bahwa ikan karang yang hadir di sekitar rumpon lontar lokasi L1 umumnya rendah, komunitas ikan karang berada pada kondisi labil dan dominansi rendah berarti tidak ada dominansi spesies ikan tertentu dalam komunitas ikan karang. Spesies ikan karang yang memiliki nilai H, dan tertinggi pada rumpon gewang di lokasi L2 adalah Abudefduf bengalensis, bila dibandingkan dengan spesies lainnya. Selanjutnya famili ikan karang yang memiliki nilai H, dan tertinggi pada rumpon gewang di lokasi L2 adalah famili Pomacentridae bila dibandingkan dengan famili lainnya. Sebaran nilai H, dan setiap famili ikan karang yang hadir di rumpon gewang di lokasi L2 disajikan pada Gambar 4b.

Nilai, dan ikan karang Nilai. dan ikan karang Fonny J.L Risamasu, Jotam Ninef., Analisis Struktur Komunitas Ikan Karang di Rumpon dan Bubu 0.6 0.4 0.5 0.35 0.4 0.3 0.2 0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.1 0 Pomacentridae Apogonidae Lethrinidae Lutjanidae Famili ikan karang yang hadir di sekitar Rumpon Lontar (RL) di lokasi L2 0.05 0 Pomacentridae Apogonidae Labridae Nemipteridae Famili ikan karang yang hadir di Rumpon Gewang (RG) di lokasi L2 a b Gambar 4. Sebaran nilai H, dan setiap famili ikan karang pada (a) rumpon lontar dan (b) rumpon gewang di lokasi L2. Analisis Indeks Keragaman (H ), Keseragaman () dan Dominansi () Ikan karang yang hadir di bubu rumpon lontar dan bubu rumpon gewang lokasi L1 dan L2. Hasil analisis nilai indeks Keragaman (H ), Keseragaman () dan Dominansi () ikan karang yang hadir di rumpon lontar dan rumpon gewang di lokasi L1 dan L2 secara rinci disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Keragaman (H ), Keseragaman () dan Dominansi ( ) ikan karang yang hadir di sekitar rumpon lontar dan rumpon gewang di lokasi L1 dan L2. Lokasi No Jenis Bubu H L1 1 Bubu Rumpon Lontar 0.7431 0.8065 0.2661 2 Bubu Rumpon Gewang 0.7101 0.9383 0.2839 3 Bubu Tanpa Rumpon 0.9009 0.7659 0.1530 L2 1 Bubu Rumpon Lontar 0.9010 0.8623 0.2855 2 Bubu Rumpon Gewang 0.8723 0.8378 0.1647 3 Bubu Tanpa Rumpon 0.9087 0.5969 0.3642 hadir di sekitar bubu rumpon lontar di lokasi L1 terdiri dari nilai H = 0,741; = 0,8065, dan = 0.2661. Nilai ini menunjukkan bahwa ikan karang yang hadir di sekitar bubu rumpon lontar lokasi L1 umumnya rendah, komunitas ikan karang berada pada kondisi stabil dan dominansi rendah berarti tidak ada dominansi spesies ikan tertentu dalam komunitas ikan karang.

Spesies ikan karang yang memiliki nilai H, dan tertinggi pada bubu rumpon lontar di lokasi L1 adalah Abudefduf bengalensis, bila dibandingkan dengan spesies lainnya. Selanjutnya famili ikan karang yang memiliki nilai H, dan tertinggi pada bubu rumpon lontar di lokasi L1 adalah famili Pomacentridae bila dibandingkan dengan famili lainnya. Sebaran nilai H, dan setiap famili ikan karang yang hadir di bubu rumpon lontar di lokasi L1 disajikan pada Gambar 5. Gambar 5. Sebaran nilai H, dan setiap famili ikan karang pada bubu rumpon lontar (BRL) di lokasi L1. hadir di sekitar bubu rumpon gewang di lokasi L1 terdiri dari nilai H = 0,741; = 0,8065, dan = 0.2661. Nilai ini menunjukkan bahwa ikan karang yang hadir di sekitar bubu rumpon gewang di lokasi L1 umumnya rendah, komunitas ikan karang berada pada kondisi stabil dan dominansi rendah berarti tidak ada dominansi spesies ikan tertentu dalam komunitas ikan karang. Spesies ikan karang yang memiliki nilai H, dan tertinggi pada bubu rumpon gewang di lokasi L1 adalah Abudefduf bengalensis, bila dibandingkan dengan spesies lainnya. Selanjutnya famili ikan karang yang memiliki nilai H, dan tertinggi pada bubu rumpon gewang di lokasi L1 adalah famili Pomacentridae bila dibandingkan dengan famili lainnya. Sebaran nilai H, dan setiap famili ikan karang yang hadir di bubu rumpon gewang di lokasi L1 disajikan pada Gambar 6.

Nilai, dan Fonny J.L Risamasu, Jotam Ninef., Analisis Struktur Komunitas Ikan Karang di Rumpon dan Bubu 0.40 0.35 0.30 0.25 0.20 0.15 0.10 0.05 - Pomacentridae Plotosidae Acanthuridae Famili ikan karang yang hadir di Bubu Rumpon Gew ang (BRG) di lokasi L1 Gambar 6. Sebaran nilai H, dan setiap famili ikan karang pada bubu rumpon gewang (BRG) di lokasi L1. hadir di sekitar bubu tanpa rumpon di lokasi L1 terdiri dari nilai H = 0,9009; = 0,7659, dan = 0,1530. Nilai ini menunjukkan bahwa ikan karang yang hadir di sekitar bubu tanpa rumpon di lokasi L1 umumnya rendah, komunitas ikan karang berada pada kondisi stabil dan dominansi rendah berarti tidak ada dominansi spesies ikan tertentu dalam komunitas ikan karang. Spesies ikan karang yang memiliki nilai H, dan tertinggi pada bubu tanpa rumpon di lokasi L1 adalah aesio terres, bila dibandingkan dengan spesies lainnya. Selanjutnya famili ikan karang yang memiliki nilai H, dan tertinggi pada bubu tanpa rumpon di lokasi L1 adalah famili aesionidae bila dibandingkan dengan famili lainnya. Sebaran nilai H, dan setiap famili ikan karang yang hadir di bubu tanpa rumpon di lokasi L1 disajikan pada Gambar 7. 0.3000 0.2500 0.2000 0.1500 0.1000 0.0500 - Pomacentridae aesionidae Lethrinidae Muraenidae Famili ikan karang yang hadir di Bubu Tanpa Rumpon (BTR) lokasi L1 Gambar 7. Sebaran nilai H, dan setiap famili ikan karang pada bubu tanpa rumpon (BTR) di lokasi L1.

Nilai, dan Fonny J.L Risamasu, Jotam Ninef., Analisis Struktur Komunitas Ikan Karang di Rumpon dan Bubu hadir di sekitar bubu rumpon lontar di lokasi L2 terdiri dari nilai H = 0,9010; = 0,8623, dan = 0.2855. Nilai ini menunjukkan bahwa ikan karang yang hadir di sekitar bubu rumpon lontar lokasi L2 umumnya rendah, komunitas ikan karang berada pada kondisi stabil dan dominansi rendah berarti tidak ada dominansi spesies ikan tertentu dalam komunitas ikan karang. Spesies ikan karang yang memiliki nilai H, dan tertinggi pada bubu rumpon lontar di lokasi L2 adalah Abudefduf bengalensis, bila dibandingkan dengan spesies lainnya. Selanjutnya famili ikan karang yang memiliki nilai H, dan tertinggi pada bubu rumpon lontar di lokasi L2 adalah famili Pomacentridae bila dibandingkan dengan famili lainnya. Sebaran nilai H, dan setiap famili ikan karang yang hadir di bubu rumpon lontar di lokasi L2 disajikan pada Gambar 8. 0.50 0.40 0.30 0.20 0.10 - Pomacentridae Scaridae Labridae Famili ikan karang yang hadir di Bubu Rumpon Lontar (BRL) lokasi L2 Gambar 8. Sebaran nilai H, dan setiap famili ikan karang pada bubu rumpon lontar (BRL) di lokasi L2. hadir di sekitar bubu rumpon gewang di lokasi L2 terdiri dari nilai H = 0,8723; = 0,8378, dan = 0.1647. Nilai ini menunjukkan bahwa ikan karang yang hadir di sekitar bubu rumpon gewang di lokasi L2 umumnya rendah, komunitas ikan karang berada pada kondisi stabil dan dominansi rendah berarti tidak ada dominansi spesies ikan tertentu dalam komunitas ikan karang. Spesies ikan karang yang memiliki nilai H, dan tertinggi pada bubu rumpon gewang di lokasi L2 adalah hromis ovalis, bila dibandingkan dengan spesies lainnya. Selanjutnya famili ikan karang yang memiliki nilai H, dan tertinggi pada bubu rumpon gewang di lokasi L2 adalah famili Pomacentridae bila dibandingkan dengan

Nilai, dan ikan karang Nilai, dan Fonny J.L Risamasu, Jotam Ninef., Analisis Struktur Komunitas Ikan Karang di Rumpon dan Bubu famili lainnya. Sebaran nilai H, dan setiap famili ikan karang yang hadir di bubu rumpon gewang di lokasi L2 disajikan pada Gambar 9. 0.25 0.20 0.15 0.10 0.05 - Pomacentridae Apogonidae Acanthuridae Famili ikan karang yang hadir di Bubu Rumpon Gew ang (BRG) lokasi L2 Gambar 9. Sebaran nilai H, dan setiap famili ikan karang pada bubu rumpon gewang (BRG) di lokasi L2. hadir di sekitar bubu tanpa rumpon di lokasi L2 terdiri dari nilai H = 0,9087; = 0,5969, dan = 0,3642. Nilai ini menunjukkan bahwa ikan karang yang hadir di sekitar bubu rumpon rumpon di lokasi L2 umumnya rendah, komunitas ikan karang berada pada kondisi stabil dan dominansi rendah berarti tidak ada dominansi spesies ikan tertentu dalam komunitas ikan karang. Spesies ikan karang yang memiliki nilai H, dan tertinggi pada bubu tanpa rumpon di lokasi L2 adalah Abudefduf bengalensis, bila dibandingkan dengan spesies lainnya. Selanjutnya famili ikan karang yang memiliki nilai H, dan tertinggi pada bubu tanpa rumpon di lokasi L2 adalah famili Acanthuridae bila dibandingkan dengan famili lainnya. Sebaran nilai H, dan setiap famili ikan karang yang hadir di bubu tanpa rumpon di lokasi L2 disajikan pada Gambar 10. 0,70 0,60 0,50 0,40 0,30 0,20 0,10 - Pomacentridae Apogonidae Acanthuridae Famili ikan karang yang hadir di Bubu Tanpa Rumpon (BTR) lokasi L2 Gambar 10. Sebaran nilai H, dan setiap famili ikan karang pada bubu tanpa rumpon (BTR) di lokasi L2.

Hasil analisis keanekaragaman, keseragaman dan dominansi ikan karang yang hadir di rumpon dan bubu menunjukkan bahwa keragaman ikan karang umumnya rendah, keseragaman berada pada kondisi labil sampai stabil dan domansi spesies umumnya rendah. Rendahnya keragaman spesies ikan karang yang hadir di di rumpon dan alat tangkap bubu sangat dipengaruhi oleh kondisi terumbu karang di perairan setempat dimana sebagian besar terumbu karang sudah banyak mengalami kerusakan. Keragaman biota merupakan bukti yang digunakan untuk melihat ada tidaknya tekanan terhadap lingkungan yang diakibatkan oleh eksplorasi atau polusi. Dominansi suatu jenis (yang mampu bertahan) dalam suatu komunitas biasanya meningkat apabila terjadi suatu kerusakan lingkungan dan sebaliknya keragaman jenis menurun hingga nol. kosistem yang mantap dalam arti perkembangannya dan tidak ada komponen yang membuat tekanan terhadap komunitas atau tidak ada kekuatan lain yang memutuskan fungsi masing-masing komponen dalam ekosisistem. Biasanya ditandai dengan keragaman tinggi dan keseimbangan populasi serasi (Odum, 1975 diacu oleh drus dan Syam, 1998). SIMPULAN Nilai, dan dari ikan karang yang hadir di rumpon dan bubu menunjukkan bahwa keragaman populasi ikan umumnya rendah, komunitas ikan berada pada kondisi labil sampai stabil dan dominansi rendah berarti tidak ada dominansi spesies ikan karang dalam komunitasnya.

DAFTAR RUJUKAN Allen, GR. And R. Stenee. 2002. Indo-Pacific coral reef field guide, Tropical Reef Research. drus IN dan AR Syam, 1998. Sebaran ikan hias suku haetodonthidae di perairan karang Pulau Ambon dan peranannya dalam penentuan kondisi terumbu karang. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia,1998, IV : 1-10. Gloerfelt, T.T and P.J Kailola, 1984. Trawled fishes of Southern Indonesia and Northwestern Australia. Published by Australian Development Assistance Bereau.Directorate General of Fisheries, Indonesia. Gema Agency for Technical ooperation. Gunarso, W, 1985. Tingkah laku ikan dalam hubungan dengan alat, metode dan teknik enangkapan. Diktat Kuliah [tidak dipublikasikan], Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor Krebs,,J, 1972. cology The experimental analysis of distribution an abundance. Harper Internationalled Harperanrow Publ. London. 694 p. Kuiter, R.H, 1992. Tropical reef fish of The Western Pasific Indoensia adjacent water. Gramedia, Jakarta. 314 p. Marschiavelli MI. 2001. Analisis struktur dan kondisi ikan karang pada ekosistem terumbu karang di perairan pesisir Nusa Penida Bali [skripsi]. Bogor : Program studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Odum,.P, 1971. Fundamental ecology. W.B Sounder,o, Philadelphia. 574 p. Rumajar TP. 2001. Pendekatan sistem untuk pengembangan perikanan ikan karang dengan alat tangkap bubu di Perairan Tanjung Manibaya Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.