Presented by dhani prastowo 6408 030 033 PRESENTASI FIELD PROJECT
Latar Belakang Masalah Kesimpulan dan Saran Identifikasi Masalah Isi Pengumpulan dan pengolahan data Tinjauan Pustaka Metodologi Penelitian
Letak Indonesia pada daerah khatulistiwa. Konstruksi bangunan yang tinggi. Kebutuhan akan proteksi petir pada bangunan. perusahaan menambahkan penangkal petir elektrostatis dengan merek Kurn r150.
Bagaimana kondisi penerima (Air Terminal/Rod), penghantar penurunan (Down Conductor), elektroda bumi (Earth Electrode) yang terpasang berdasarkan PUIL 2000 dan Permenaker No 02/ MEN/ 1989?.
Lokasi sistem proteksi petir berada di PT Tjahaja Agung Tunggal, Siring-Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Standar pemasangan sistem proteksi petir mengacu pada Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) dan Permenaker No 02/ MEN/ 1989. Pembahasan mengenai sistem proteksi petir Elektrostatis.
Disaat ada awan mendung melintas di atas bangunan yang dilindungi antipetir/penangkal petir Elektrostatis. Elektroda terpasang di dalam peralatan akan mengumpulkan dan menyimpan energi dari awan yang bermuatan listrik di dalam kapasitor yang mampu diisi ulang, setelah cukup besar kemudian dikirim ke unit Ion Generator. Ketika banyak energi petir di atmosfer maka awan menginduksi unit Ion Generator. Informasi ini diolah dalam unit Ion Generator untuk di manfaatkan sebagai memicu pelepasan energi. Akibat dari pelepasan energi yang menghentak ini akan menghasilkan lidah api penuntun ke udara (Streamer Leader) melalui Batang Utama penangkal petir Elektrostatis, lidah api penuntun ini yang kemudian di sambut oleh petir
Mulai Identifikasi permasalahan PT Tjahaja Agung Tunggal Perumusan dan Batasan Masalah Studi Pustaka Pengumpulan Data Validasi Inspeksi Pengolahan Data Kesimpulan dan Saran Selesai
Analisis dan Pembahasan
Karakteristik Bangunan Karakteristik Bangunan Tinggi gedung 25 m Panjang gedung 100 m Lebar gedung 30 m Jumlah orang 6 orang Resistifitas tanah liat/ladang 100 Ω-m Permukaan luar gedung Paving Jenis bangunan Logam Karakteristik material Logam Jarak atap dan lisplang 1 m Jarak pembumian dari bangunan 1 m Panjang hantar konduktor penyalur 40 m
Gambar Bangunan
Gambar Bangunan
Kurn Terminal Bahan : baja galvanis Diameter batang penangkap : 1,25 inci Panjang fiberglass mast : 2 meter Diameter kawat penyangga : 3 mm Diameter penahan kawat baja penyangga : 3/8 inci Diameter pipa selubung penyangga : 2inci Berat teminal : 2,7 kg
Kurn Terminal
Kabel Penyalur Diameter kawat penghantar : NYY 70 mm² Panjang penghantar : 40 meter Pipa Pvc maspion : diameter 1,25 inci NYY Cable
Grounding Dari hasil wawancara dengan karyawan PT. Tjahaja Agung Tunggal didalam tanah telah tertanam sistem grounding dengan kedalaman 5 meter yang terpasang secara parelel. Bahan yang dipakai yaitu baja glavanis dengan diameter 1, 25 inci. Jumlah bak kontrol yaitu 4 dan ukuran bak kontrolnya 40 x 40 x 40 cm.
Grounding
Penentuan Kebutuhan Bangunan akan Proteksi Petir Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor : PER.02/MEN/1989 Jenis bangunan berdasarkan indeks A (Tabel 2.3) adalah Bangunan atau isinya cukup penting misalnya menara air, toko barang-barang berharga, dan kantor pemerintah dengan nilai 2. Jenis bangunan berdasarkan indeks B (Tabel 2.4) adalah Bangunan dengan konstruksi beton bertulang atau rangka besi dengan atap logam dengan nilai 1. Jenis bangunan berdasarkan indeks C (Tabel 2.5) adalah Tinggi bangunan sampai 25 meter dengan nilai 4. Situasi bangunan berdasarkan indeks D (Tabel 2.6) adalah Di tanah datar pada semua ketinggian dengan nilai 0. Bahaya berdasarkan hari guruh per tahun untuk indeks E (Tabel 2.7) sebesar 6.
Perhitungan R=A+B+C+D+E Perhitungan nilai taksiran resiko pada Gedung PT.Tjahaja Agung Tunggal berdasar rumus diatas, yaitu: Indeks A (tipe bangunan) : 2 Indeks B (tipe kontruksi) : 1 Indeks C (tinggi bangunan) : 4 Indeks D (situasi bangunan ) : 0 Indeks E (pengaruh hari guruh) : 6 Total : 13
Radius Proteksi Petir Tinggi bangunan ( m) (m) Radius proteksi 20 152 30 168 40 182 50 196 60 213 70 227 80 242
Berdasarkan perhitungan diatas menunjukan bahwa tiap 1 meter tinggi gedung pada 20 meter dengan 30 meter didapat radius proteksi 1,6 meter. jadi untuk gedung dengan tinggi 25 meter mempunyai jarak radius proteksi 160 meter.
Perhitungan Grounding ρ = 100 Ωm P = 5 m R = 20 Ω Pemasangan dilakukan secara paralel dengan tujuan memperoleh resistansi 5 Ω atau < 5 Ω sehingga perhitungannya adalah sebagai berikut : 1/Rp = 1/20Ω + 1/20Ω + 1/20Ω + 1/20Ω 1/Rp = 4/20Ω Rp = 5 Ω
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan Secara umum sistem proteksi petir PT.Tjahaja Agung Tunggal Siring, Sidoarjo belum memenuhi persyaratan Permenaker No 02/ MEN/ 1989 BAB V pasal 31 ayat 1, karena sistem grounding tidak dapat melakukan pengamatan dan pengukuran disebabkan bak control tertimbun tanah.terjadi pada saat terjadi peninggian permukaan tanah gedung workshop. menunjukkan bahwa sistem petir yang dipasang di atas gedung workshop belum mampu melindungi secara keseluruhan gedung PT.Tjahaja Agung Tunggal, Siring-Porong.
Saran Diadakan perbaikan pada sistem pembumian dan pembersihan pada bak kontrol agak tidak tertimbun dan memudahkan pemeriksaan. Pemeriksaan harus dilakukan setiap 2 tahun sekali agar dapat bekerja dengan sempurna dan sesuai dengan peraturan instalasi petir Untuk bak kontrol pada grounding segera dibersihkan akan timbunan pasir agar memudahkan untuk pemeriksaan. Agar melakukan pengukuran grounding dan pemeriksaan peralatan.