1. Dr. M. Anas, S.E., M.M., M.Si., Ak., CA. 2. Dian Kusumaningtyas, S.E., M.M JURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak terjadinya krisis moneter yang berlanjut dengan krisis ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan suatu entitas bisnis merupakan ciri dari sebuah lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Dari pernyataan di atas menarik untuk ditelusuri mengapa asumsi going concern

BAB I PENDAHULUAN. tahun Dampak negatif dari krisis ekonomi dan politik tidak hanya dirasakan

BAB I PENDAHULUAN. Audit adalah kegiatan pengumpulan dan evaluasi terhadap bukti-bukti yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. Masing-masing akan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidupnya (going concern). Kelangsungan. melebihi suatu periode akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. erat dengan perusahaan yaitu sebagai salah satu stakeholder. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. (going concern) usahanya melalui asumsi going concern. Tujuan dari keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas (Syahrul,2000). Asumsi going concern memiliki arti bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum (SPAP, 2004 alinea 1).

BAB I PENDAHULUAN. usaha dan menghasilkan keuntungan secara maksimal saja tapi sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kasus ini melibatkan banyak pihak dan berdampak cukup luas. Tucker et al.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk dapat survive melainkan harus mampu memiliki keunggulan bersaing

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Kelangsungan hidup usaha (going concern) dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini menggunakan teori kontijensi sebagai teori pemayung (grand

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang terjadi. Perkembangan yang terjadi membuat perusahaan satu

BAB I PENDAHULUAN. (Riyatno, 2007). Untuk menghasilkan integritas yang baik atas suatu laporan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada suatu periode akan melaporkan semua kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. auditee. Ada lima jenis pendapat auditor (IAI,2001), yaitu: 1. pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seorang kreditor memiliki kemampuan untuk menginvestasikan

Eva Lestari / Pembimbing Dr. Sri Supadmini SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Sebagai pemakai dan penyedia laporan keuangan, investor dan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan

BAB I PENDAHULUAN. (going corcern) perusahaan tersebut. Kondisi keuangan perusahaan ini

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari keberadaan suatu entitas ketika didirikan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tujuan perusahaan adalah dapat mempertahankan kelangsungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Auditor eksternal akan menghasilkan opini audit. Going concern merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan instrumen penting yang harus disajikan oleh

Dewi Ratna Sari Sri Wahyuni Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup usahanya atau yang dikenal dengan istilah going

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN Free Trade Area (AFTA) 2015 telah berlangsung. AFTA merupakan kerja

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian suatu negara dapat ditandai dengan pergerakan dunia

BAB I pengecualian (Unqualified Opinion), namun pada tahun 2001

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah 131 perusahaan pada tahun Banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk memproduksi barang berkualitas tinggi dengan biaya rendah

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat berpengaruh bagi kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri (going

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manipulasi akuntansi. Kasus bangkrutnya perusahaan pertelevisian

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan menurut PSAK no.1 revisi 2009 (IAI, 2012) adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. suatu daya tarik bagi para investor. Investor biasanya menginvestasikan dananya pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. Dibagian ini akan dijelaskan teori-teori mengenai opini audit going

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya kasus manipulasi data keuangan yang dilakukan oleh perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Suatu perusahaan menjalankan bisnisnya tidak hanya untuk

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan semakin meningkat. Perusahaan Go Public diwajibkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN...

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) usahanya. Kelangsungan

BAB II. Tinjauan Pustaka. Mulyadi (2002:11) mendefinisikan auditing : Berdasarkan definisi auditing tersebut terdapat unsur-unsur yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Setiap investor pasti menginginkan investasi yang memberikan return yang

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan entitas bisnis telah banyak diwarnai oleh kasus hukum yang

BAB I PENDAHULUAN. Tidak lama lagi, ASEAN Economic Community (AEC) akan segera

BABl PENDAHULUAN. Keberadaan entitas bisnis telah banyak diwarnai kasus hukum yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian adalah kemampuan perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan memperoleh laba (profit oriented). Menurut Anthony dan


BAB I PENDAHULUAN. dipercaya sangat penting guna untuk pengambilan keputusan baik dari pihak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cukup waktu untuk menyelesaikan usaha dan perjanjian-perjanjian usahannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari variabel-variabel yang terdapat di dalam penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyusun laporan keuangan suatu entitas sehingga jika suatu entitas

PENGARUH UKURAN KAP (KANTOR AKUNTAN PUBLIK), OPINI AUDIT GOING CONCERN

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan dalam suatu periode tertentu. Tujuan dari laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyaknya perusahaan-perusahaan go public yang mengalami kebangkrutan

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang saling bertolak belakang. Selain profit yang tinggi salah satu yang menjadi

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

Lie et al. / Berkala Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 1, No. 2 (2016):

BAB I PENDAHULUAN. usahanya dan tidak jarang perusahaan akan mengalami kebangkrutan jika tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Kelangsungan usaha (going concern) suatu perusahaan merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1997, membawa dampak buruk bagi going concern (kelangsungan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teori keagenan (Agency Theory) adalah teori yang menjelaskan

Kata Kunci : Disclosure, Debt Default, Kualitas Audit, Opini audit tahun sebelumnya, Going Concern.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah dilakukan oleh Warnida (2012), Yaitu faktot faktor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, mengakibatkan permintaan akan laporan keuangan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peraturan Pemerintah No. 64 Tahun 1999 menyatakan bahwa untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. telah mendapat pernyataan wajar dari auditor. Dalam melaksanakan proses

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang diambil oleh pengguna (user) akan selalu berpedoman pada

BAB I PENDAHULUAN. Laporan audit merupakan media komunikasi antara auditor dan pengguna laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bawah satu prinsipal atau lebih yang melibatkan agen untuk melaksanakan beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan perkonomian suatu negara bisa dilihat melalui perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT DENGAN PARAGRAF GOING CONCERN

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. sebagai suatu kontrak dimana satu orang atau lebih (principal) meminta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang yang kompeten dan independen.

BAB I PENDAHULUAN. dalam laporan keuangan perusahaan karena going concern merupakan asumsi

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sumber eksternal untuk mendapatkan dana ialah dengan go public atau. menjual saham perusahaan kepada para investor di pasar modal.

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat diprediksi (Ariffandita dan Sudarno, 2012). auditor untuk mengeluarkan kembali opini audit going concern pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar seperti Enron, Worldcom, Xerox dan lain-lain yang pada

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan dunia bisnis di Negara tersebut. Dunia bisnis dapat dijadikan

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup usahanya (going concern). Dalam ilmu

Transkripsi:

JURNAL Analisis Pengaruh Kualitas Auditor, Likuiditas, Profitabilitas, Dan Solvabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2013 2015 Oleh: MARTA INTAN SAFITRI 13.1.02.01.0312 Dibimbing oleh: 1. Dr. M. Anas, S.E., M.M., M.Si., Ak., CA 2. Dian Kusumaningtyas, S.E., M.M PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017

SURAT PERNYATAAN ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017 Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Lengkap : Marta Intan Safitri NPM : 13.1.02.01.0312 Telepun/HP : 085736207363 Alamat Surel (Email) : marta.intan94@gmail.com Judul Artikel : Analisis Pengaruh Kualitas Auditor, Likuiditas, Profitabilitas, Dan Solvabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Maufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2013-2015 Fakultas Program Studi : NamaPerguruan Tinggi : Alamat Perguruan Tinggi : Jalan K.H. Achmad Dahlan 76 Kediri Dengan ini menyatakan bahwa: a. Artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan bebas plagiarisme; Artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II. 1

2

Analisis Pengaruh Kualitas Auditor, Likuiditas, Profitabilitas, Dan Solvabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2013 2015 Marta Intan Safitri 13.1.02.01.0312 marta.intan94@gmail.com Dr. M. Anas, S.E., M.M., M.Si., Ak.,CA. Dian Kusumaningtyas, S.E., M.M. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empirik pengaruh kualitas auditor, likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas terhadap opini audit going concern. Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2015 sebanyak 148 perusahaan.sampel penelitian ini sebanyak 117 perusahaan yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik, dimana penulis menguji apakah keseluruhan faktorfaktor dalam penelitian ini terhadap pemberian opini audit going concern pada tahun pengamatan dari 2013-2015. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pada model regresi logistik terdapat dua variabel yang terhadap pemberian opini audit going concern, yaitu likuiditas dan solvabilitas. Sedangkan dua variabel yang lain yaitu kualitas auditor dan profitabilitas tidak terhadap pemberian opini audit going concern. KATA KUNCI : Going concern, kualitas auditor, likuiditas, profitabilitas, solvabilitas. 3

I. LATAR BELAKANG Sejak terjadinya krisis moneter yang berlanjut, perekonomian mengalami keterpurukan, sehingga banyak perusahaan yang tidak bisa meneruskan usahanya. Dampak yang paling dirasakan oleh Indonesia adalah semakin melemahnya rupiah terhadap dollar, karena adanya lonjakan harga-harga barang diberbagai sektor ekonomi dan non ekonomi. Hal tersebut membawa dampak buruk bagi kelangsungan hidup entitas bisnis. Lingkungan risiko yang merupakan dampak buruknya perekonomian mengakibatkan makin meningkatnya opini Qualiefed Going Concern dan Disclaimer. Auditor tidak bisa lagi hanya menerima pandangan manajemen bahwa segala sesuatunya baik. Penilaian going concern lebih didasarkan pada kemampuan perusahaan untuk melanjutkan operasinya dalam jangka waktu 12 bulan kedepan. Untuk sampai pada kesimpulan apakah perusahaan akan memiliki going concern atau tidak, auditor harus melakukan evaluasi secara kritis terhadap rencanarencana manajemen. Auditor memiliki peran penting dalam menjembatani antara kepentingan investor dan kepentingan perusahaan. Data dalam laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen akan dipercaya oleh pemakai laporan keuangan apabila laporan keuangan telah mendapat pernyataan wajar dari auditor. Pernyataan auditor diungkapkan melalui opini audit. Selain itu, peran auditor diperlukan untuk mencegah diterbitkannya laporan keuangan yang menyesatkan, sehingga para pemakai laporan keuangan dapat mengambil keputusan investasi yang benar. Sekarang ini tanggung jawab auditor sangat luas, tidak hanya memeriksa laporan keuangan atau mendeteksi kecurangan, tetapi juga melihat kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Auditor dalam menjalankan proses audit harus dapat melihat tingkat kegagalan dalam mempertahankan hidupnya akan selalu ada. Faktor eksternal seperti: pasar, kondisi ekonomi makro, sosial politik dan lain lain, serta faktor internal seperti: keuangan, sumber daya manusia, penguasaan teknologi dan lain-lain merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup 4

perusahaan. Faktor-faktor tersebut merupakan indikator untuk menentukan apakah terdapat keraguan atas kemampuan perusahaan dalam mempertahankan hidupnya. Opini audit going concern yang dikeluarkan oleh auditor sangat berguna bagi para pemakai laporan keuangan. Dengan opini yang diterbitkan tersebut, investor dapat menilai keadaan suatu perusahaan yang mana sangat bermanfaat sebelum melakukan keputusan investasi pada perusahaan tersebut. Begitupun dengan pihak kreditor dalam mengambil keputusan untuk memberikan fasilitas kredit pada suatu perusahaan. Penelitian-penelitian mengenai opini going concern yang dilakukan di Indonesia anatar lain dilakukan oleh Eko (2006) yang memberikan bukti bahwa kualitas audit dan pertumbuhan berhubungan negatif terhadap penerbitan opini audit going concern. Petronela (2004) dalam Setyarno, Januarti dan Faisal (2006) memberikan bukti bahwa profitabilitas berhubungan negatif dan signifikan terhadap penerbitan opini audit going concern. Noverio (2011) memberikan bukti bahwa kualitas auditor dan solvabilitas perusahaan mempunyai pengaruh positif terhadap pemberian opini audit going concern. Sedangkan penelitian Setyarno (2006) tentang pengaruh kualitas audit dalam pengambilan keputusan going concern, menunjukkan bahwa kualitas audit signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Dari berbagai penelitian diatas, terlihat bahwa faktor-faktor tersebut ada yang ataupun tidak terhadap pemberian opini audit going concern. Hal ini tergantung dari data perusahaan yang digunakan pada masing-masing penelitian. Pada penelitian ini, penulis menggunakan perusahaan yang bergerak dalam sektor manufaktur, dimana sektor tersebut adalah salah satu penyumbang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sektor manafaktur merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting dalam memicu pertumbuhan ekonomi negara. A. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis mengambil beberapa 5

II. permasalahan yang ingin diketahui lebih lanjut, yaitu : 1. Apakah kualitas auditor mempengaruhi penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdafar di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah likuiditas mempengaruhi penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdafar di Bursa Efek Indonesia? 3. Apakah profitabilitas mempengaruhi penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdafar di Bursa Efek Indonesia? 4. Apakah solvabilitas mempengaruhi penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdafar di Bursa Efek Indonesia? KAJIAN TEORI Opini Audit Going Concern Menurut Ardiyos (2007), opini audit adalah laporan yang diberikan oleh seorang akuntan publik terdaftar sebagai hasil penilaiannya atas kewajaran laporan keuangan yang disajikan perusahaan. Menurut IAPI (Institut Akuntan Publik Indonesia) dalam SPAP (Standar Profesional Akuntan Publik) opini audit ada 5 macam, yaitu: 1. Pendapat wajar tanpa pengecualian. 2. Bahasa penjelasan ditambahkan dalam laporan auditor bentuk baku. 3. Pendapat wajar dengan pengecualian. 4. Pendapat tidak wajar. 5. Pernyataan tidak memberikan pendapat. Menurut Mulyadi (2002:9), audit adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi secara objektif mengenai pernyataanpernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat kesesuaaian antara pernyataanperyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta menyampaikan hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan. Definisi going concern menurut Belkaoui (1997) menjelaskan sebagai berikut: 6

Going concern adalah suatu dalil yang menyatakan bahwa kesatuan usaha akan menjalankan terus operasinya dalam jangka waktu yang cukup lama untuk mewujudkan proyeknya, tanggung jawab serta aktivitas-aktivitasnya yang tidak berhenti. Dengan adanya going concern maka suatu badan usaha dianggap akan mampu mempertahankan kegiatan usahanya dalam jangka waktu panjang, tidak akan dilikuidasi dalam jangka waktu pendek. Menurut IAPI (Institut Akuntan Publik Indonesia) dalam SPAP (Standar Profesional Akuntan Publik ) (2011), opini audit going concern adalah opini audit yang dikeluarkan oleh auditor karena terdapat keraguan mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kualitas Auditor Menurut Arens (2003), auditor adalah seseorang yang menyatakan pendapat atas kewajaran dalam suatu hal yang material, posisi keuangan hasil usaha dan arus kas yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia. Menurut Hardiningsih (2009), kualitas merupakan citra atau nama baik yang berasal dari akibat kerja atau suatu perbuatan baik dari sekelompok orang, badan, lembaga ataupun masyarakat, yang terkena dampaknya. Jadi kualitas auditor merupakan nama baik atau citra yang didapat atas kerja keras yang baik, kepercayaan dari kliennya dalam tanggung jawab sebagai auditor. Likuiditas Menurut Kasmir (2008:129), rasio likuiditas atau sering juga disebut dengan nama rasio modal kerja merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan. Profitabilitas Menurut Kasmir (2008:197), rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Solvabilitas Menurut Kasmir (2008:151), rasio solvabilitas atau leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. A. Kajian Penelitian Terdahulu 1. Praptitorini (2007), dengan judul penelitian analisis pengaruh kualitas audit, debt default dan opinion 7

shopping terhadap penerimaan opini going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Menyatakan bahwa, dari penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa dari variabel debt default positif terhadap penerimaan opini audit going concern. Variabel Kualitas audit positif terhadap penerimaan opini audit going concern namun kualitas audit yang diproksi dengan auditor industry specialization tidak signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Variabel opinion shopping negatif terhadap penerimaan audit going concern. 2. Aquariza (2010), dengan judul penelitian pengaruh opini audit, kualitas auditor, profitabilitas, likuiditas dan solvabilitas terhadap pemberian opini audit signifikan pada opini audit going concern pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2011. Menyatakan bahwa, hasil dari penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa dari keseluruhan faktor-faktor (opini audit tahun sebelumnya, auditor, kualitas profitabilitas, likuiditas dan solvabilitas) yang signifikan terhadap pemberian opini audit going concern selama tahun pengamata tahun 2009-2011 adalah opini audit tahun sebelumnya dan solvabilitas. Opini audit sebelumnya dan kualitas auditor (sebagai proksi non keuangan) yang lebih signifikan terhadap pemberian opini audit going concern selama tahun pengamatan dari 2009-2011 adalah opini tahun sebelumnya. 1. Siswindari (2014), dengan judul penelitian analisis pengaruh kualitas auditor, likuiditas, profitabilitas dan solvabilitas terhadap opini 8

III. METODE audit going concern pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013. Menyatakan bahwa, hasil dari penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa variabel kualitas auditor tidak signifikan pada opini audit going concern. Variabel likuiditas tidak signifikan pada opini audit going concern. Variabel profitabilitas signifikan pada opini audit going concern. Varibel solvabilitas signifikan pada opini audit going concern. A. Teknik Penelitian dan Pendekatan Menurut Sugiyono (2014: 8), yang dimaksud dengan metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Menurut Sugiyono (2014: 147), menjelaskan metode deskriptif adalah metode metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. B. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini lokasi yang dipilih adalah Bursa Efek Indonesia melalui situs resminya yaitu : www.idx.co.id. Objek yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Penelitian ini dimulai bulan November 2016 sampai dengan bulan Juni 2017, digunakan untuk berbagai kegiatan penelitian: persiapan, pembuatan instrumen penelitian, pengumpulan data, analisis data dan penyusunan laporan. 9

C. Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang diambil dari www.idx.co.id periode tahun 2013-2015. D. Teknik Analisis Data Menurut Sugiyono (2016:147), analisis data adalah kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012:8) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai: Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. IV. HASIL DAN KESIMPULAN A. Hasil Tabel 4.1 Ringkasan Pengujian Hipotesis No Hipotesis Hasil Koef Regresi (B) 1 Kualitas audit terhadap opini audit going concern 2 Likuiditas terhadap opini audit going concern 3 Profitabilitas terhadap opini audit going concern 4 Solvabilitas terhadap opini audit going concern Di tolak Di terima Di tolak Di terima 10 Sig -0,698 0,2 91-1,952 0,0 03-0,260 0,5 15-0,578 0,0 01

Lanjutan tabel 4.1 5 Kualitas audit, likuiditas, profitabilitas dan solvabilitas secara simultan terhadap opini audit going concern Sumber : Output SPSS Di terima -0,050 F hitung : 49,317 1. Pegaruh Kualitas Audit terhadap Opini Audit Going Concern Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kualitas audit tidak terhadap opini audit going concern. Yang berarti hipotesis pertama (H 1 ) dalam penelitian ini tidak diterima (ditolak). Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Praptitorini (2007) dan Siswindari dkk (2014) yang menunjukkan bahwa kualitas audit tidak signifikan terhadap opini audit going concern. Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan temuan Aquariza (2010) yang menunjukkan bahwa kualitas audit signifikan terhadap opini audit going concern. Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa kualitas audit tidak dapat dijadikan sebagai faktor yang dapat mempengaruhi 0,0 00 Artikel Skripsi opini audit going concern. Hal ini berarti bahwa baik KAP yang berafiliasi dengan KAP Big Four ataupun yang tidak berafiliasi dengan KAP Big Four sama-sama memberikan kualitas audit yang baik dan bersikap independen dalam mengeluarkan opini audit going concern. KAP dan akuntan yang akan melakukan kegiatan di bidang Pasar Modal wajib terlebih dahulu terdaftar di Bapepam dan memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Kep-34/PM/2003 Peraturan Nomor VIII.A.1. Apabila perusahaan diragukan kelangsungan hidupnya maka opini yang akan diterimanya adalah opini audit going concern, tanpa memandang apakah auditornya terafiliasi dengan Big Four atau tidak. 2. Pengaruh Likuiditas terhadap Opini Audit Going Concern Likuiditas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan proksi curent ratio. Makin rendah nilai current ratio menunjukkan semakin rendah kemampuan perusahaan dalam menutupi kewajiban pendeknya. Apabila perusahaan tidak mampu klaim kreditor jangka pendek maka hal tersebut dapat mempengaruhi kredibilitas 11

perusahaan dan dapat dianggap sebagai suatu sinyal bahwa perusahaan sedang menghadapi masalah yang dapat mengganggu kelangsungan usahanya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa likuiditas terhadap opini audit going concern. Yang berarti hipotesis kedua (H 2 ) diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hani dkk (2003) dan Aquariza (2010) yang menunjukkan bahwa likuiditas terhadap opini audit going concern. namun bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Siswindari (2014). 3. Pengaruh Profitabilitas terhadap Opini Audit Going Concern Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Asset (ROA) tidak terhadap opini audit going concern. Yang berarti hipotesis pertama (H 3 ) dalam penelitian ini tidak diterima (ditolak). Pemberian opini audit going concern mengindikasikan bahwa perusahaan berada dalam kondisi keuangan yang tidak baik yang ditandai dengan rasio profitabilitas yang rendah. Penelitian ini secara empiris membuktikan bahwa profitabilitas yang rendahpun dapat memiliki opini audit non going concern. Hal ini dikarenakan, auditor tidak hanya mempertimbangkan rasio profabilitas, tetapi juga melihat faktor-faktor lain seperti potensi kebangkrutan yang lain. Karena profitabilitas yang tinggi tidak selalu mencerminkan baiknya kinerja perusahaan. Profitabilitas yang tinggi tidak disertai dengan penekanan biaya, akan menyebabkan profitabilitas kurang maksimal. 4. Pengaruh Solvabilitas terhadap Opini Audit Going Concern Hasil pengujian menunjukkan bahwa solvabilitas terhadap opini audit going concern. Yang berarti hipotesis kedua (H 4 ) diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Aquariza (2010) dan Siswindari (2014) yang menunjukkan bahwa solvabilitas terhadap opini audit going concern. Hal ini sejalan dengan Rudyawan dan Badera (2009) yang menyatakan bahwa perusahaan dengan nilai aset lebih kecil daripada hutangnya akan 12

menghadapi bahaya kebangkrutan. Hal ini dapat menimbulkan ketidakpastian kelangsungan hidup perusahaan dan berpeluang untuk mendapatkan opini audit going concern. Rasio solvabilitas merupakan rasio yang mengukur seberapa jauh kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban keuangannya. Solvabilitas mengacu pada jumlah pendanaan yang berasal dari utang perusahaan kepada kreditor. Rasio solvabilitas yang tinggi dapat berdampak buruk bagi kondisi keuangan perusahaan. Semakin tinggi rasio solvabilitas, semakin menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang buruk dan dapat menimbulkan ketidakpastian mengenai kelangsungan hidup perusahaan. Hal ini menyebabkan perusahaan lebih berpeluang mendapatkan opini audit going concern. B. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1. Kualitas Audit tidak signifikan terhadap opini audit going concern. Hal tersebut ditunjukkan dari tingkat signifikansi kualitas audit sebesar 0,291 lebih besar dari 0,05. 2. Likuiditas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap opini audit going concern. Hal tersebut ditunjukkan dari tingkat signifikansi likuiditas sebesar 0,003 lebih kecil dari 0,05. 3. Profitabilitas tidak signifikan terhadap opini audit going concern. Hal tersebut ditunjukkan dari tingkat signifikansi kualitas audit sebesar 0,515 lebih besar dari 0,05. 4. Solvabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap opini audit going concern. Hal tersebut ditunjukkan dari tingkat signifikansi likuiditas sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05. V. DAFTAR PUSTAKA Ardiyos. 2007. Kamus Standar Akuntansi. Jakarta : Citra Harta Prima. Arens,A.A,dkk. 2003. Auditing and Assurance Service (terjemahan). Edisi 9. New Jersey : Prentice Hall. 13

Belkaoui. 1997. Kamus Standar Akuntansi. Jakarta : Citra Harta Prima. Eko dkk. 2006. Pengaruh Kualitas Audit Kondisi Keuangan Perusahaan Opini Audit Tahun Sebelumnya. Program Studi Akuntansi Universitas Diponegoro. Halim,Abdul. 2008. Auditing 1. Jilid I.Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YPKN. Hardiningsih. 2009. Kamus Istilah Akuntansi. Jakarta: Atalya Rileni Sucedo. Ikatan Akuntan Indonesia.2001.Standar Profesional Akuntan Publik.Jakarta: Salemba Empat. Januarti, Indira dan Fitrianasari, Ella. 2008. Analisis Rasio Keuangan dan Rasio Non Keuangan yang Mempengaruhi Auditor dalam Memberikan Opini Audit Going Concern pada Auditee (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ 2000-2005). Jurnal MAKSI.8(1), 43-58. Mulyadi. 2013. Auditing.Jakarta: Salemba Empat. Noverio,Rezkhy.2011. Analisis Pengaruh Kualitas Auditor, Likuiditas, Profitabilitas dan Solvabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Petronela. 2004. Analisis Rasio Keuangan dan Rasio Non Keuangan yang Mempengaruhi Auditor dalam Memberikan Opini Audit Going Concern pada Auditee (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Praptitorini,M.D.danI. Januarti. 2007. Analisis Pengaruh Kualitas Audit,Debt Default dan Opinion Shopping Terhadap Penerimaan Opini Going Concern. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar:26-28 Juli 2007. Setyarno. 2006. Analisis Rasio Keuangan dan Rasio Non Keuangan yang Mempengaruhi Auditor dalam Memberikan Opini Audit Going Concern pada Auditee (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI 2002-2005. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: CV Alfabeta. 14