pengolahan data tersebut disusun dalam satu laporan hasil penelitian berbentuk skripsi. (Meriam 1995:85). 1.6.5 Lokasi Penelitian dan Pemilihan Informan Adapun lokasi penelitian yang penulis pilih adalah di lokasi yang merupakan tempat tinggal Bapak Fredrik Tarigan yang bertempat tinggal di Jalan Bunga Cempaka 15 No. 11 E pasar 3, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru, Medan. BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN BIOGRAFI SINGKAT BAPAK FREDRIK TARIGAN
Pada bab ini, penulis akan menjelaskan gambaran umum tentang lokasi penelitian dan biografi singkat Bapak Fredrik Tarigan. 2.1 Lokasi Penelitian lokasi penelitian yang penulis teliti berada di kelurahan Padang Bulan yang merupakan tempat tinggal sekaligus tempat pembuatan efek stompbox oleh Bapak Fredrik Tarigan yang bertempat di Jalan Bunga Cempaka 15 No. 11 E, Kecamatan Medan Baru. Kecamatan Medan Baru terletak antara 03º.34.27 LU dan 98º.39.10 BT, dengan luas wilayah 5,84 km², terdiri dari enam kelurahan, dengan jumlah penduduk 43.822 jiwa dan dengan tingkat kepadatan penduduknya 7.571,08 jiwa/km² (medankota.bps.go.id/ data tahun 2013), dengan letak geografis : a) Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Petisah. b) Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Johor. c) Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Sunggal dan Medan Selayang. d) Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Polonia.
Gambar 2.1: Peta lokasi penelitian di Kecamatan Medan Baru.(https://id.m.wikipedia.org/wiki/Medan_Baru_Medan)
2.2 Keadaan Penduduk Kecamatan Medan Baru mempunyai jumlah penduduk sebesar 43.822 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk 7.571,08 jiwa/km² yang terdapat di 6 kelurahan yakni Babura, Padang Bulan, Darat, Merdeka, Titi Rante, dan Petisah Hulu. Untuk lebih lengkapnya sebagaimana table sebagai berikut: Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah (Jiwa) Padang Bulan 4.264 4.649 8.913 Babura Darat 3.881 4.460 8.341 Merdeka 1.660 1.445 3.105 Titi Rante 3.621 3.762 7.383 Petisah Hulu 4.152 4.834 8.986 3.050 4.042 7.092 Total 20.629 23.193 43.822 Sumber: medankota.bps.go.id/ data tahun 2012 Tabel 2.1: Data penduduk kecamatan Medan Baru. Dilihat dari data kependudukan yang diatas, maka jumlah penduduk yang paling padat terdapat di kelurahan Titi Rante dengan jumlah penduduk sebanyak 8.986 jiwa. Sedangkan kelurahan yang paling sedikit jumlah penduduknya adalah Klurahan Darat dengan jumlah penduduk sebanyak 3.105 jiwa. Perbandingan
jumlah laki-laki dengan jumlah perempuan dapat dilihat bahwa jumlah perempuan lebih banyak disbanding jumlah laki-laki. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jumlah perempuan mendominasi di Kecamatan Medan Baru. 2.3 Keadaan Sosial Budaya Kecamatan Medan Baru Penduduk kecamatan Medan Baru merupakan masyarakat yang terdiri dari berbagai agama yakni agama Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu dan Budha. Kehidupan keagamaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa semakin berkembang sehingga tebina hidup rukun diantara sesame umat beragama. Kerukunan antar umat beragama tersebut menjadikan penduduk merasa bersatu dan tetap memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Adapun komposisi mengenai tempat ibadah umat beragama di kecamatan Medan Baru adalah Masjid, Gereja, Langgar, Kelenteng. Untuk lebih lengkapnya penulis membuat table sebagai berikut: NO Kelurahan Masjid Langgar Gereja Kelenteng Jumlah 1 Titi Rante 3 1 6 0 10 2 Padang 2 4 3 0 9 Bulan 3 Merdeka 3 2 2 0 7
4 Darat 1 1 0 0 2 5 Babura 3 3 3 0 9 6 Petisah 2 4 4 2 10 Hulu Sumber: medankota.bps.go.id/ data tahun 2012 Tabel 2.2: Data Jumlah tempat Ibadah di kecamatan Medan Baru. 2.4 Biografi Bapak Fredrik Tarigan Biografi bapak Fredrik Tarigan akan dideskripsikan dalam tulisan ini mencakup aspek-aspek: latar belakang keluarga, pendidikan beliau, kehidupan sebagai pemusik, kehidupan sebagai pembuat efek stompbox buatan beliau. Gambar 2.2: Bapak Fredrik Tarigan.
2.4.1 Latar belakang keluarga Bapak Fredrik Tarigan lahir di Bandar Betsy, kecamatan Bandar, kabupaten Simalungun pada tanggal 02 mei 1976, anak dari Bapak T. Tarigan dan Ibu M. Bangun. Bapak Fredrik Tarigan lahir dari keluarga yang berlatar belakang pensiunan pegawai PTPN III Bandar Betsy dan tidak dekat dengan musik. Hal itu tidak menjadi penghalang Bapak Fredrik Tarigan untuk mempelajari musik. Beliau mulai mengenal instrumen gitar sejak usia remaja kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Musik Medan ( SMK 11 Medan) untuk mengembangkan permainan gitar beliau. 2.4.2 Latar belakang pendidikan Bapak Fredrik Tarigan menginjak pendidikan dasar (SD) pada tahun 1982 di kecamatan Bandar Betsy, kabupaten Simalungun. Beliau juga melanjutkan pendidikan pertama (SMP) di SMP Perdagangan pada tahun 1988. Lalu beliau merantau ke kota Medan untuk melanjutkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di SMM pada tahun 1991. Bapak Fredrik Tarigan kemudian melanjutkan kuliah di Jurusan Seni Musik Universitas Nommensen Medan pada tahun 1994. Beliau pernah melakukan longtrip ( band tur) ke beberapa daerah di Indonesia pada tahun 2001 sampai pada akhir tahun 2004. 2.4.3 Berumah tangga Bapak Fredrik Tarigan menikah dengan Roma Marnawati Berutu pada tahun 2010. Dari pernikahan mereka memiliki 2 orang putra, yaitu:
1. Michael Gadfelix Tarigan 2. Adrian Fidelis Tarigan Setelah menikah Bapak Fredrik Tarigan pernah menjadi guru musik di SMM (Sekolah Musik Medan) di bidang gitar klasik dan sekaligus bermain musik secara reguler di beberapa café maupun hotel. Setelah berhenti mengajar di SMM, beliau kemudian menjadi seorang instruktur gitar di beberapa tempat belajar gitar, diantaranya : Farabi, MGC ( Medan Guitar Club), Kantata, dan BMS ( Brothers Music School). 2.4.4 Proses dan latar belakang belajar musik Kemampuan bermain gitar sudah dimiliki Bapak Fredrik Tarigan sejak remaja. Kemudian beliau mulai serius menggeluti gitar ketika melanjutkan pendidikan di SMM Medan. Setiap hari beliau menghabiskan waktunya dengan latihan dan bermain gitar. Pada awalnya beliau menggeluti bidang gitar klasik yang merupakan salah satu mata pelajaran praktik di SMM yang dipilih oleh beliau selama mengenyam pendidikan di sekolah tersebut. Bapak Fredrik Tarigan mengakui bahwa beliau tertarik pada gitar klasik dan teknik permainan gitar klasiknya sebagian besar dipengaruhi oleh dua gitaris klasik dunia, yaitu John William 5 dan Paco De Lucia 6. 5 John Christopher Williams (lahir pada 24 April 1941) adalah seorang gitaris klasik kelahiran Australia yang dikenal dalam permainan ensambel yang memberi pengaruh pada repertoar gitar klasik modern. (https://en.wikipedia.org) 6 Paco De Lucia merupakan seorang produser, composer, dan gitaris virtuoso flamenco. Beliau juga merupakan penemu gaya permainan baru pada permainan flamenco spanyol. (https://en.wikipedia.org)
Gambar 2.3: John William. Gambar 2.4: Paco De Lucia.
Ketertarikan beliau pada musik jazz menarik perhatian beliau untuk menggeluti gitar elektrik/ listrik. Salah satu musisi jazz ternama, George Benson 7 diakui beliau memberi pengaruh yang sangat besar pada permainan gitar jazznya. Gambar 2.5: George Benson Bapak Fredrik Tarigan juga menyukai musik blues dan mendapat influens (pengaruh) pada teknik permainan gitar blues Eric Clapton 8, dan Stevie Ray Vaughan 9. 7 George Benson (lahir 22 Maret 1943) adalah seorang Amerika musisi, gitaris dan penyanyipenulis lagu. Ia memulai karir profesionalnya di usia 21 tahun sebagai gitaris jazz. Benson menggunakan teknik picking rest-stroke yang mirip dengan pemain gypsy jazz seperti Django Reinhardt. (https://en.wikipedia.org) 8 Eric Patrick Clapton (lahir 30 Maret 1945), adalah gitaris blues yang dikenal sebagai slowhand, beliau juga penyanyi dan penulis lagu. Dia adalah satu-satunya gitaris yang tiga kali dilantik ke Rock and Roll Hall of Fame: sekali sebagai artis solo dan lainnya sebagai anggota Yardbirds dan Cream. Clapton telah disebut sebagai salah satu gitaris yang paling penting dan berpengaruh sepanjang masa. (https://en.wikipedia.org) 9 Stephen "Stevie" Ray Vaughan (3 Oktober 1954-27 Agustus 1990) adalah seorang musisi, penyanyi, penulis lagu, dan produser rekaman asal Amerika. Meskipun karir utama singkat mencakup tujuh tahun, dia secara luas dianggap sebagai salah satu gitaris listrik yag paling berpengaruh dalam sejarah musik, dan salah satu tokoh paling penting dalam kebangkitan blues di tahun 1980-an. (https://en.wikipedia.org)
Gambar 2.6: (a) Eric Clapton dan (b) Stevie Ray Vaughan Pada genre musik rock, beliau mendapat pengaruh dari gitaris band Extreme, Nuno Buttencourt 10 dan gitaris band Mr.Big, Paul Gilbert 11. Bapak Fredrik Tarigan berpendapat bahwa penguasaan pada teknik permainan gitar dari berbagai genre musik tidak hanya membuat beliau diterima sebagai guru/ instruktur gitar, juga memudahkan beliau dalam melatih anak didiknya, serta mendapat pengaruh yang besar ketika beliau mulai menggeluti bidang efek, yaitu efek stompbox. 10 Nuno Bettencourt (lahir Nuno Duarte Gil Mendes Bettencourt) adalah gitaris dari Portugal yang terkenal sebagai anggota Extreme. Kekreatifan Nuno dalam menciptakan teknik permainan baru telah dikenal sejak album pertama dan kedua group bandnya Extreme yaitu: "Extreme" dan "Pornograffitti" menjadikannya sebagai Best New Talent. 11 Paul Gilbert merupakan salah satu dewa gitar seperti halnya Steve Vai, Yngwie, John Petrucci lainnya. Sebelumnya Paul dikenal melalui group bandnya Mr.Big, rekaman Mr.Big yang laku keras turut membesarkan nama Paul di dunia musik rock. Paul sendiri sudah cukup mengegerkan dunia gitaris pada tahun 86-87 sebagai pemain gitar tercepat di dunia ketika Paul masih bergabung dengan group band Racer X. Teknik permainannya telah sempurna saat ia baru menginjak 17 tahun itu.
Gambar 2.7: (8a) Nuno Buttencourt, (8b) Paul Gilbert 2.4.5 Kegiatan Bapak Fredrik Tarigan Sebagai Pemain Gitar di Kota Medan Bapak Fredrik Tarigan mulai mengenal gitar pada tahun 1985. Kecintaannya pada alat musik tersebut membuat beliau memilih untuk melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Musik Medan (SMM). Di masa mudanya, beliau sudah menjadi seorang pemain gitar dan juga menjadi seorang guru bidang gitar klasik setelah tamat dari sekolah tersebut. Pada tahun 1998 beliau berhenti menjadi guru di SMM karena ingin melanjutkan pendidikannya ke Universitas HKBP Nommensen Medan. Selain sebagai mahasiswa di Universitas HKBP Nommensen, beliau juga mengikuti komunitas-komunitas gitar yang ada di kota Medan seperti Medan Blues Society (MBS) dan Medan Jazz Guitar ( MJG). Beliau juga pernah menjadi instruktur gitar jazz akustik dan elektrik pada tahun 2006 hingga pada tahun 2013 di Farabi. Kemudian pada tahun 2014 hingga pada tahun 2015, beliau menjadi instruktur gitar di MGC ( Medan Guitar Club). Beliau juga pernah mengajar di Kantata bidang gitar rock dan klasik. Pada tahun 2014
hingga tahun 2015, Bapak Fredrik Tarigan pernah menjadi endorse-man 12 salah satu brand gitar Artrock serta menjadi instruktur gitar di Brothers Music School (BMS) sebelum menjadi endorse-man brand gitar Ibanez pada tahun 2016 hingga sekarang. Kegiatan lain Bapak Fredrik Tarigan selain menjadi instruktur gitar yaitu menjadi pemain musik di hotel-hotel seperti Grand Aston dan J.W Marriot pada tahun 2015 hingga sekarang, dan dibeberapa café-café yang ada di kota Medan yaitu Café Potret dan Sam Bistro pada tahun 2016 hingga sekarang. 2.4.6 Kegiatan Bapak Fredrik Tarigan Sebagai Pembuat Efek Stompbox Bapak Fredrik Tarigan mulai menggeluti efek stompbox sejak kelas 2 di SMM. Beliau mengatakan pada tahun 1990-an penggunaan efek stompbox lebih dominan dibanding efek digital, bahkan gitaris-gitaris ternama dari Indonesia lebih memilih untuk menggunakan efek tersebut seperti Andra Junaidi, gitaris Dewa 19. Sedangkan penggunaan efek digital menurut beliau mulai diminati pada tahun 1998. Pada awal tahun 2002, efek stompbox kembali diminati dengan alasan efek stompbox dapat dieksplor sesuai yang diinginkan oleh penggunanya dan suara yang dihasilkan lebih real dibanding efe digital. Bapak Fredrik Tarigan tidak hanya membuat efek stompbox tersebut, beliau juga memasarkan produknya, yaitu efek stompbox di dalam maupun di luar kota Medan. Berikut ini tabel pemasaran produk efek stompbox Bapak Fredrik Tarigan: 12 Endorse-man adalah artis/ publik figur yang bekera sama dengan sebuah toko yang memberikan produk atau uang secara gratis kepada artis/publik figur tersebut, kemudian membantu toko tersebut memasarkan produk tersebut.
NO Nama Daerah Jumlah Nama Pembeli Produk 1 Bali 1 Rio Siahaan 2 Depok 1 Hada 3 Mojokerto 1 Subandi 4 Brebes 1 Sunny 5 Jember 1 Mario 6 Kalimantan 1 Ahmad Triady 7 Pekanbaru 2 Gun Armadeo Niel 8 Rantau Prapat 1 Vino 9 Kisaran 1 Vandi 10 Dumai 3 Andi Kandis Belman 11 Siantar 2 Richard Nelsan Purba 12 Tebing 1 Daniel 13 Binjai 3 Anda Tondang
Haloho Reza 14 Nias 2 Mice Anton 15 Tanjung Morawa 2 Mas Anwar Rizky 16 Berastagi 3 Rony Bukit Esra Robin 17 Aceh 3 Riky Mahfud Vikry 18 Medan 10 Martin Afiv Bobby Nainggolan Yosafat Hans Subri Mikael Dio Pradana Ardiansyah
Endru Total 39 Tabel 2.3: data konsumen yang menggunakan efek buatan Fredrik Tarigan. BAB III TEKNIK PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN EFEK ANALOG STOMPBOX DISTORSI 3.1 Sejarah Penemuan Efek Efek suara awalnya sering di pakai studio rekaman. Pada pertengahan tahun 1940-an, insinyur rekaman dan musisi eksperimental seperti Les Paul mulai memanipulasi rekaman pita reel-to-reel untuk menciptakan efek echo dan tidak biasa, suara futuristik. Mic-ing, teknik yang digunakan penempatan Mikrofon dalam ruang dengan sifat akustik yang dirancang khusus untuk mensimulasikan echo kamar.amplifier built-in adalah efek pertama yang akan digunakan secara teratur di luar studio oleh pemain gitar. Pada akhir 1940-an dan seterusnya, Gibson Guitar Corp mulai memasukan sirkuit vibrato di amplifier combo. Tahun 1950 Ray Butts amplifier Echosonic menjadi yang pertama untuk fitur suara echo slapback, yang dengan cepat menarik perhatian gitaris seperti Chet Atkins, Carl Perkins, Scotty Moore, Luther Perkins, dan Roy Orbison. Pada tahun 1950 tremolo, vibrato dan reverb banyak tersedia sebagai efek yang sudah tersedia pada amplifier gitar. Good Premier dan Gibson Built-amplitube adalah produk yang memiliki kesamaan karakter pada reverb amplifier Fender. Efek Distorsi