BAB III METODE PEELITIA A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA egeri 4 ogyakarta. Waktu penelitian pada bulan ovember 013 Mei 014. B. Jenis Penelitian Berdasarkan pendekatannya, penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal komparatif. Menurut Ismani dkk, penelitian kausal komparatif adalah: Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kemungkinan adanya hubungan sebab akibat dengan cara tertentu berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada, kemudian mencari kembali faktor yang diduga menjadi penyebabnya, melalui pengumpulan data dengan melakukan perbandingan diantara data yang terkumpul/diteliti. (Ismani dkk, 010: ) Apabila dilihat dari metode yang digunakan, penelitian ini merupakan penelitian e-post facto karena peneliti berhubungan dengan variabel yang telah terjadi dan tidak memberikan perlakuan terhadap variabel yang diteliti. Ditinjau dari jenis data dan analisisnya, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena gejala-gejala hasil pengamatan dikonversikan ke dalam angka-angka sehingga memungkinkan digunakannya teknik statistik. C. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Variabel bebas, yang meliputi: 45
46 a. Kecerdasan Emosional (X 1 ) b. Perhatian Orang Tua (X ). Variabel terikat yaitu Prestasi Belajar Akuntansi (). D. Populasi Penelitian Suharsimi Arikunto (006: 130) menyatakan bahwa Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Menurut Sugiyono (007: 61) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Program Ilmu Sosial SMA egeri 4 ogyakarta Tahun Ajaran 013/014. Tabel 1. Distribusi Jumlah Populasi Penelitian o. Kelas Jumlah 1 XI Program IS 1 9 XI Program IS 31 3 XI Program IS 3 30 Jumlah 90 Seluruh siswa yang berjumlah 90 tersebut ikut diteliti. Oleh karena itu, penelitian ini disebut penelitian populasi.
47 E. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Prestasi Belajar Akuntansi Prestasi Belajar Akuntansi adalah hasil penilain melalui pengukuran aspek kognitif, afektif dan psikomotor yang dapat dicapai siswa setelah menjalankan proses belajar mata pelajaran akuntansi dalam jangka waktu tertentu yang dinyatakan dalam angka (huruf) setelah dievaluasi. Dalam penelitian ini pengukuran Prestasi Belajar Akuntansi Dibatasi pada ranah kognitif yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata nilai Ulangan Harian, Ujian Tengah Semester, dan Ujian Akhir Semester tahun ajaran 013/014 mata pelajaran akuntansi karena diasumsikan nilai ini dapat menunjukkan seberapa jauh kemampuan siswa selama mengikuti dan menerima pelajaran akuntansi.. Kecerdasan Emosional (X 1 ) Kecerdasan Emosional adalah kemampuan atau kecerdasan seseorang dalam mengenali, meningkatkan, mengelola, menempatkan dan mengendalikan emosi serta memotivasi diri dalam bersikap, bertindak dan bertingkah laku, baik pada diri sendiri maupun dalam hubungannya dengan orang lain sebagai upaya pencapaian tujuan yang dikehendaki dan ditetapkan. Tinggi rendahnya tingkat Kecerdasan Emosional siswa dalam penelitian ini diukur melalui hasil pengisian angket yang di dalamnya mencakup lima indikator. Indikator-indikator tersebut adalah mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan. Semakin tinggi skor yang diperoleh
48 berarti semakin tinggi pula tingkat Kecerdasan Emosional siswa, dengan kata lain bahwa siswa cerdas secara emosinya. 3. Perhatian Orang Tua (X ) Perhatian Orang Tua adalah pemusatan atau konsentrasi serta kesadaran dari aktivitas ayah dan ibu yang ditujukan kepada anaknya dalam hal belajar. Perhatian Orang Tua di dalam penelitian ini diukur dengan lima indikator, yang disajikan dalam angket yang diisi oleh siswa. Indikator tentang Perhatian Orang Tua tersebut antara lain bersikap demokratis, memberikan reward (penghargaan) dan punishment (hukuman), memberikan bimbingan serta membantu kesulitannya, memberikan contoh, serta memenuhi kebutuhan belajar anak. Semakin tinggi skor yang diperoleh berarti semakin tinggi pula Perhatian Orang Tua terhadap belajar anaknya, dalam arti bahwa siswa mendapatkan perhatian dari orang tua dalam hal belajarnya. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik atau metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Angket Menurut Suharsimi Arikunto (006: 151) Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-
49 hal yang ia ketahui. Teknik angket ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang Kecerdasan Emosional dan Perhatian Orang Tua.. Dokumentasi Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan data tentang Prestasi Belajar Akuntansi. Data yang digunakan adalah nilai hasil Ulangan Harian, Ujian Tengah Semester, dan Ujian Akhir Semester tahun ajaran 013/014 yang diperoleh siswa kelas XI Program Ilmu Sosial SMA egeri 4 ogyakarta. Berkaitan dengan hal ini, data diperoleh dari guru pengampu mata pelajaran Akuntansi. G. Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan instrumen berupa lembar angket, yang berisi butir-butir pernyataan untuk mendapatkan informasi atau data yang dibutuhkan dalam penelitian. Informasi yang dimaksud adalah Kecerdasan Emosional dan Perhatian Orang Tua. Kisi-kisi butir pernyataan dalam angket dibuat berdasarkan teori yang telah diuraikan di Bab II. Variabel Kecerdasan Emosional dijabarkan menjadi lima indikator yang dikembangkan menjadi 5 butir pernyataan. Sama halnya dengan variabel Kecerdasan Emosional, bahwa variabel Perhatian Orang Tua juga dijabarkan menjadi lima indikator yang dikembangkan menjadi 5 butir pernyataan. Kisi-kisi instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut:
50 Tabel. Kisi-kisi Instrumen o. Variabel Indikator omor Item Sumber Data 1. Kecerdasan 1. Mengenali emosi diri 1,,3,4*,5* Siswa Emosional. Mengelola emosi 6*,7,8,9*,10. Perhatian Orang Tua *) Pernyataan negatif 3. Memotivasi diri sendiri 11,1,13*,14, 15 4. Mengenali emosi orang 16,17*,18,19*, lain 0 5. Membina hubungan 1,*,3,4,5 1. Bersikap demokratis 1,,3*,4*,5 Siswa. Memberikan reward 6,7,8,9*,10* (penghargaan) dan punishment (hukuman) 3. Memberikan bimbingan 11,1,13,14*,15 serta membantu kesulitannya 4. Memberikan contoh 16,17*,18,19,0 5. Memenuhi kebutuhan 1,,3,4*,5 belajar anak Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, berupa angket yang dilengkapi dengan pilihan jawaban sehingga responden hanya memberikan tanda check ( ) pada jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan pada dirinya. Angket ini menggunakan skala Likert yang dimodifikasi menjadi empat alternatif jawaban. Skor alternatif jawaban yang tersedia adalah sebagai berikut: Tabel 3. Skor Alternatif Jawaban Alternatif Jawaban Skor untuk Pernyataan Positif egatif Selalu (SL) 4 1 Sering (SR) 3 Kadang-kadang (KK) 3 Tidak pernah (TP) 1 4
51 H. Uji Coba Instrumen Penelitian Instrumen penelitian diuji cobakan terlebih dahulu sebelum digunakan untuk penelitian. Uji coba dilakukan di SMA egeri 11 ogyakarta pada siswa kelas XI Program Ilmu Sosial Tahun Ajaran 013/014, sebanyak 30 siswa. Hal ini dengan alasan bahwa siswa kelas XI Program Ilmu Sosial SMA egeri 11 ogyakarta memiliki karakteristik yang hampir sama dengan SMA egeri 4 ogyakarta, salah satunya rata-rata nilai akuntansi yang diperoleh siswa. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil uji coba instrumen kemudian dilakukan perhitungan uji validitas dan uji reliabilitas dalam rangka mengetahui kesahihan butir (validitas) dan keandalan (reliabilitas) dari instrumen tersebut sebelum digunakan untuk penelitian. a. Uji Validitas Instrumen Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Dalam hal ini, untuk melakukan analisis terhadap butir pernyataan dalam instrumen digunakan rumus korelasi yang dikemukakan oleh Pearson yaitu rumus korelasi Product Moment, sebagai berikut: r y X X X X r y = koefisien korelasi antara variabel X dan = jumlah subjek X = jumlah skor butir pernyataan X = jumlah kuadrat skor butir pernyataan
5 X = jumlah skor total pernyataan = jumlah kuadrat skor total pernyataan = jumlah perkalian X dan (Suharsimi Arikunto, 006: 170) Kriteria pengambilan keputusan untuk menentukan valid atau tidaknya suatu butir instrumen dilakukan dengan membandingkan antara r hitung dengan r tabel pada taraf signifikansi 5%. Jika r hitung lebih besar dari pada r tabel, maka butir instrumen yang dimaksud dapat dikatakan valid. Sebaliknya, apabila r hitung lebih kecil dari r tabel maka dapat dikatakan tidak valid. Perhitungan uji validitas menggunakan bantuan program SPSS Versi 17.0. Berdasarkan tabel nilai r Product Moment (Sugiyono, 007: 373), untuk = 30 dengan taraf signifikansi 5%, diperoleh nilai r tabel sebesar 0,361. Hasil perhitungan dengan bantuan program SPSS Versi 17.0 dan dikonsultasikan dengan r tabel, diketahui bahwa butir pernyataan yang tidak valid atau dalam hal ini gugur, dapat dirinci sebagai berikut: Tabel 4. Hasil Uji Validitas Instrumen Jumlah o. Butir ama Variabel Butir Gugur Pernyataan Kecerdasan Emosional (X1) Perhatian Orang Tua (X) Sumber: Data Primer yang Diolah Jumlah Butir Gugur Jumlah Butir Valid 5 4,5,8,14,5 5 0 5 5,14,0 3 Hasil uji validitas menunjukkan bahwa angket variabel Kecerdasan Emosional (X 1 ) jumlah butir pernyataan yang valid sebanyak dua puluh, sedangkan variabel Perhatian Orang Tua (X ) jumlah butir yang valid
53 sebanyak dua puluh dua. Butir-butir pernyataan yang valid inilah yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian. b. Uji Reliabilitas Instrumen Instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut sudah baik. Dengan instrumen yang reliabel, maka data yang terkumpul adalah data yang dapat dipercaya dan sesuai dengan kenyataannya. Rumus yang digunakan adalah rumus Koefisien Alpha, yaitu rumus untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan nol, misalnya angket. Rumus tersebut adalah: k b r11 1 k 1 t r = reliabilitas instrumen 11 k = banyaknya butir pernyataan b = jumlah varians butir t = varians total (Suharsimi Arikunto, 006: 196) Hasil perhitungan r 11 yang diperoleh kemudian diinterpretasikan dengan tingkat keandalan koefisien korelasi. Instrumen dapat dikatakan reliabel jika hasil perhitungan koefisien Alpha 0,60.
54 Tabel 5. Tingkat Keandalan Koefisien Korelasi Interval Koefisien Interpretasi 0,00-0,199 Sangat rendah 0,0-0,399 Rendah 0,40-0,599 Sedang 0,60-0,799 Kuat 0,80-1,000 Sangat kuat (Sugiyono, 007: 31) Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan menggunakan bantuan program SPSS Versi 17.0. Ringkasan hasil uji reliabilitas instrumen tersaji dalam tabel sebagai berikut: Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen o. ama Variabel Koefisien Interpretasi Alpha 1. Kecerdasan Emosional (X1) 0,857 Sangat Kuat. Perhatian Orang Tua (X) 0,876 Sangat Kuat Sumber: Data Primer yang Diolah Berdasarkan tabel 6 di atas, dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel Kecerdasan Emosional dan instrumen variabel Perhatian Orang Tua dapat dikatakan reliabel. Hal ini karena kedua-duanya memiliki Koefisien Alpha di atas 0,60, dalam hal ini sama-sama memiliki reliabilitas yang berada pada kategori sangat kuat. I. Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Linearitas Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji F dapat digunakan untuk mengetahui hubungan tersebut.
55 Rumusnya adalah: F reg RK RK reg res F reg RK reg RK res = harga bilangan F untuk garis regresi = rerata kuadrat garis regresi = rerata kuadrat garis residu (Sutrisno Hadi, 004: 13) Hasil F hitung ini kemudian dikonsultasikan dengan harga F tabel pada taraf signifikansi 5%. Kriteria yang digunakan yaitu apabila harga F hitung lebih kecil atau sama dengan F tabel maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dikatakan linear. Sebaliknya, jika harga F hitung lebih besar dari F tabel, maka dapat dikatakan bahwa hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat tidak linear. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antar variabel bebas. Harga interkorelasi antar variabel bebas tersebut dapat diperoleh menggunakan analisis Product Moment dari Pearson, dengan rumus sebagai berikut: r y X X X X
56 keterangan : r y = koefisien korelasi antara X dan = jumlah subjek atau responden X = jumlah skor variabel bebas pertama X = jumlah kuadrat skor variabel bebas pertama = jumlah skor variabel bebas kedua = jumlah kuadrat skor variabel bebas kedua X = jumlah perkalian X dan (Suharsimi Arikunto, 006: 170) Jika harga interkorelasi antar variabel bebas lebih kecil dari 0,800 maka tidak terjadi multikolinearitas. Apabila terjadi multikolinearitas, maka analisis regresi ganda tidak dapat dilanjutkan. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. (Imam Ghozali, 011 : 139) Uji heteroskedastisitas dapat dicari dengan menggunakan uji glejser.uji glejser digunakan untuk meregres nilai absolute residual terhadap variable independen, dengan rumus sebagai berikut: Ut = α + βxt + vt Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen maka ada indikasi terjadi
57 Heteroskedastisitas. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikanya di atas tingkat kepercayaan 5% (Imam Ghozali, 011 : 143).. Pengujian Hipotesis a. Analisis Regresi Sederhana Teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis pertama dan kedua, yaitu untuk mengetahui pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Prestasi Belajar Kompetensi Mengelola Kartu Utang; dan pengaruh Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Kompetensi Mengelola Kartu Utang. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam analisis regresi sederhana adalah sebagai berikut: 1) Membuat persamaan garis regresi linear satu prediktor. ax K = kriterium X = prediktor a = bilangan koefisien prediktor K = bilangan konstan (Sutrisno Hadi, 004: 1-)
58 ) Mencari koefisien korelasi (r) dan koefisien determinasi (r ). Rumus untuk mencari koefisien korelasi adalah: r 1 y 1 1 y y r y y y Di mana: ( X 1)( ) ( X )( ) 1 y X 1, y X, ( X 1) ( X ) 1 X 1, X, y ( ), r y = koefisien korelasi antara X dan X 1 = jumlah perkalian antara X 1 dan variabel X = jumlah perkalian antara X dan variabel X 1 = jumlah skor prediktor X 1 X 1 = jumlah kuadrat skor prediktor X 1 X = jumlah skor prediktor X X = jumlah kuadrat skor prediktor X = jumlah skor variabel = jumlah kuadrat skor variabel (Sutrisno Hadi, 004: 4) Hasil perhitungan masing-masing koefisien korelasi tersebut kemudian dikuadratkan untuk memperoleh besarnya koefisien determinasi (r ).
59 3) Menguji signifikansi regresi sederhana dengan uji t Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: t r 1 n r keterangan : t r n r = nilai t hitung = koefisien korelasi = jumlah responden = koefisien determinasi (Sugiyono, 007: 30) Hasil perhitungan ini kemudian dikonsultasikan dengan t tabel pada taraf signifikansi 5%. Apabila t hitung lebih besar atau sama dengan t tabel, maka menunjukkan bahwa variabel bebas memiliki pengaruh yang berarti (signifikan) terhadap variabel terikat. Dengan demikian hipotesis diterima. Begitu pula sebaliknya, jika t hitung lebih kecil dari t tabel, maka menunjukkan bahwa variabel bebas memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel terikat. b. Analisis Regresi Ganda Prediktor Teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis ketiga, yaitu untuk mengetahui pengaruh Kecerdasan Emosional dan Perhatian Orang Tua secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Kompetensi Mengelola Kartu Utang. Melalui teknik ini dapat diketahui koefisien korelasi ganda antara variabel bebas secara bersama-sama dengan variabel terikat,
60 koefisien determinasi, sumbangan relatif serta sumbangan efektif masingmasing varibel bebas terhadap variabel terikat. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam analisis regresi ganda dua prediktor adalah: 1) Membuat persamaan garis regresi dua prediktor. = a 1 X 1 + a X + K = kriterium K = bilangan konstanta a 1 = koefisien prediktor X 1 a = koefisien prediktor X X = prediktor (Sutrisno Hadi, 004:18) ) Mencari koefisien korelasi antara dengan X 1 dan X, serta mencari koefisien determinasi (R y(1,)) adalah: Rumus yang digunakan untuk mencari koefisien korelasi ganda a a 1 1 R y ( 1,) y y y R = koefisien korelasi antara dengan X 1 dan X y 1, a 1 = koefisien prediktor X 1 a = koefisien prediktor X 1 y = jumlah produk antara X 1 dan y = jumlah produk antara X dan y = jumlah kuadrat kriterium (Sutrisno Hadi, 004: ) Hasil dari koefisien korelasi ganda tersebut dikuadratkan dalam rangka memperoleh koefisien determinasinya (R y(1,)).
61 3) Menguji signifikansi regresi ganda dengan uji F. Rumus yang dapat digunakan sebagai berikut: F reg R ( m(1 m 1) R ) F reg m R = harga F garis regresi = cacah kasus = cacah prediktor = koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktorprediktor (Sutrisno Hadi, 004: -3) Hasil perhitungan tersebut kemudian dikonsultasikan dengan F tabel pada taraf signifikansi 5%. Bila F hitung lebih besar atau sama dengan F tabel, maka menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang berarti atau signifikan variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Dalam hal ini hipotesis diterima. Sebaliknya, jika F hitung lebih kecil dari F tabel, maka menunjukkan bahwa pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat tidak signifikan. 4) Mencari sumbangan relatif dan sumbangan efektif masing-masing prediktor terhadap kriterium. a. Sumbangan Relatif (SR%) Perhitungan sumbangan relatif digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.
6 berikut: Sumbangan relatif dapat dihitung dengan rumus sebagai SR % a y JK reg 100% SR% = sumbangan relatif dari suatu prediktor a = koefisien prediktor y JK reg = jumlah produk antara dan y = jumlah kuadrat regresi (Sutrisno Hadi, 004: 37) b. Sumbangan Efektif (SE%) Perhitungan sumbangan efektif digunakan untuk mengetahui besarnya persentase efektifitas yang diberikan satu variabel bebas kepada variabel terikat dengan variabel bebas lain yang diteliti maupun tidak diteliti. Sumbangan efektif dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: SE% = SR% R SE% = sumbangan efektif dari suatu prediktor SR% = sumbangan relatif dari suatu prediktor R = koefisien determinasi (Sutrisno Hadi, 004: 39)