BERITA RESMI STATISTIK

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Utara Agustus 2017

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK. Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,32 persen

BPS PROVINSI JAWA BARAT

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Tengah Agustus 2017

BERITA RESMI STATISTIK

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Utara Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jambi Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BERITA RESMI STATISTIK

Keadaan Ketenagakerjaan Banten Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016


BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Selatan Agustus 2017

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013

Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Selatan Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR FEBRUARI 2015 *)

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN UTARA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2016

Transkripsi:

No. 53/11/14/Th. XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Badan Pusat Statistik Provinsi Riau Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 6,22 persen, turun dari 7,43 persen pada tahun 2016 Angkatan kerja pada Agustus 2017 sebanyak 2,97 juta orang. Penduduk bekerja di Provinsi Riau pada Agustus 2017 sebanyak 2,78 juta orang dan pengangguran sebanyak 184,56 ribu orang. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2017 sebesar 6,22 persen. Pada Agustus 2017, sebesar 52,70 persen penduduk bekerja pada kegiatan informal, dan persentase pekerja informal turun 0,93 persen poin dibanding Agustus 2016. Selama setahun terakhir, sektor-sektor yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja adalah Sektor Perdagangan (3,27 poin), Sektor Jasa Kemasyarakatan (0,55 poin),dan Sektor Lembaga Keuangan (0,21 poin). Pada Agustus 2017, terdapat 34,58 persen penduduk bekerja tidak penuh (jam kerja kurang dari 35 jam seminggu) mencakup 10,37 persen setengah penganggur dan 24,21 persen pekerja paruh waktu. 1

1. Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, dan Pengangguran Angkatan Kerja Provinsi Riau pada Agustus 2017 sebanyak 2,97 juta orang, turun 22,37 ribu orang dibanding Agustus 2016 (setahun yang lalu). Komponen pembentuk Angkatan Kerja adalah penduduk yang bekerja dan pengangguran. Penduduk yang bekerja pada Agustus 2017 sebanyak 2,78 juta orang, bertambah 15,08 ribu orang dibanding keadaan setahun yang lalu. Sementara itu, jumlah pengangguran sebanyak 184,56 ribu orang, mengalami penurunan sebanyak 37,44 ribu orang dibanding setahun yang lalu. Sejalan dengan turunnya jumlah Angkatan Kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga mengalami penurunan. TPAK pada Agustus 2017 tercatat sebesar 64,00 persen, turun sebesar 2,25 poin dibanding setahun yang lalu. Penurunan TPAK memberikan indikasi adanya penurunan potensi ekonomi dari sisi pasokan (supply) tenaga kerja. Tabel 1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama 2016 2017 Status Keadaan Ketenagakerjaan Perubahan 1 Tahunan (Agust 2016 Agust 2017) Agustus 2015 Agustus 2016 Agustus 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Juta Orang Juta Orang Persen Penduduk Usia Kerja 4,38 4,51 4.63 0,12 2,75 Angkatan Kerja 2,77 2.99 2.97-0,02-0,75 Bekerja 2,55 2,77 2,78 0,01 0,55 Pengangguran 0,21 0,22 0.18-0,04-16,87 Bukan Angkatan Kerja 1,61 1,52 1,67 0,15 9,63 Sekolah 0,45 0,41 0,48 0,07 16,12 Mengurus Rumah Tangga 1.00 0,99 1,06 0,07 7,04 Lainnya 0,16 0,12 0,13 0,01 8,78 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Persen Poin 7,83 7.43 6,22-1,21 63,22 66.25 64,00-2,25 Berdasarkan jenis kelamin, terdapat perbedaan TPAK antara laki-laki dan perempuan. Pada Agustus 2017, TPAK laki-laki sebesar 83,45 persen sementara TPAK perempuan hanya 43,43 persen. Dibanding kondisi setahun yang lalu TPAK perempuan mengalami penurunan sebesar 3,37 poin dan TPAK laki-laki mengalami penurunan sebesar 1,20 poin (Gambar 1). 2 Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Agustus 2017

Gambar 1 Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut Jenis Kelamin, 2015 2017 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja. Berbagai kebijakan pemerintah terkait penciptaan lapangan kerja tampaknya cukup berhasil menekan tingkat pengangguran, ditunjukkan oleh TPT yang bergerak turun dari 7,43 persen pada Agustus 2016 menjadi 6,22 persen pada Agustus 2017 (Gambar 2). TPT di perkotaan cenderung lebih tinggi dibanding TPT di perdesaan. Pada Agustus 2017, TPT di perkotaan sebesar 9,25 persen, sedangkan TPT di perdesaan hanya 4,20 persen. Dibandingkan setahun yang lalu, terjadi penurunan tingkat pengangguran di perdesaan, yaitu sebesar 2,00 poin sedangkan TPT di perkotaan tetap sebesar 9.25 persen. Gambar 2 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Daerah Tempat Tinggal dan Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2015 2017 3

Dilihat dari tingkat pendidikan pada Agustus 2017, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain yaitu sebesar 10,86 persen. TPT tertinggi berikutnya terdapat pada Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 9,21 persen. Dengan kata lain, ada penawaran tenaga kerja yang berlebih terutama pada tingkat pendidikan SMK dan SMA. Mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, dapat dilihat dari TPT SD ke bawah paling kecil diantara semua tingkat pendidikan yaitu sebesar 3,30 persen. Dibandingkan kondisi setahun yang lalu, TPT mengalami penurunan hampir di semua jenjang pendidikan, kecuali pada tingkat pendidikan SD ke bawah dan Diploma I/II/III. 2. Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Kondisi ketenagakerjaan baik yang terkait dengan tingkat pengangguran dan jumlah penduduk yang bekerja tidak terlepas dari kinerja sektor-sektor perekonomian yang ada. penduduk yang bekerja pada tiap sektor menunjukkan kemampuan sektor tersebut dalam penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan lapangan pekerjaan utama pada Agustus 2017, penduduk Provinsi Riau paling banyak bekerja pada Sektor Pertanian yaitu sebanyak 1,11 juta orang (40,00 persen), disusul oleh Sektor Perdagangan dan Jasa Kemasyarakatan masing-masing sebanyak 609 ribu orang (21,91 persen) dan 499 ribu orang (17,95 persen) (Gambar 3 dan Lampiran 1). Dilihat berdasar tren sektoral, hampir tidak ada lapangan pekerjaan yang konsisten naik atau turun kontribusinya dalam penyerapan tenaga kerja. Kontribusi penyerapan tenaga kerja bergerak fluktuatif setiap tahunnya. Selama Agustus 2016 Agustus 2017, sektor-sektor yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja adalah Sektor Perdagangan (3,26 poin); Sektor Jasa Kemasyarakatan (0,5 persen poin); dan Sektor Keuangan (0,21 poin). Sedangkan sektor-sektor lainnya mengalami penurunan. Gambar 3 Persentase Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2015 2017 4 Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Agustus 2017

3. Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Dari seluruh penduduk bekerja pada Agustus 2017, status pekerjaan utama yang terbanyak sebagai Buruh/Karyawan/Pegawai (41,98 persen). Diikuti status Berusaha sendiri (20,56 persen), Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar (12,66 persen), dan Pekerja keluarga (10,67 persen). Sementara penduduk yang bekerja dengan status Berusaha dibantu buruh tetap memiliki persentase yang paling kecil yaitu sebesar 5,32 persen. Gambar 4 Persentase Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, 2015 2017 Dalam setahun terakhir (Agustus 2016 Agustus 2017), persentase penduduk bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tidak tetap meningkat dari 11,49 persen menjadi 12,66 persen. Peningkatan juga terjadi pada status berusaha dibantu buruh tetap dan status buruh/ karyawan/pegawai masing-masing sebesar 0,48 poin dan 0,45 poin. Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Pekerja formal mencakup status berusaha dengan dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Agustus 2017 sebanyak 1,32 juta orang (47,30 persen) penduduk bekerja pada kegiatan formal dan sebanyak 1,47 juta orang (52,70 persen) bekerja pada kegiatan informal. Persentase pekerja informal mengalami penurunan dibanding kondisi Agustus 2016. Selama setahun terakhir pekerja informal menurun dari 53,63 persen pada Agustus 2016 menjadi 52,70 persen pada Agustus 2017 (Gambar 5). Gambar 5 dan Persentase Penduduk Bekerja Menurut Kegiatan Formal/Informal, 2015 2017 5

4. Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Penyerapan tenaga kerja hingga Agustus 2017 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan rendah yaitu SMP ke bawah sebanyak 1,54 juta orang (55,54 persen). Sedangkan penduduk bekerja berpendidikan menengah (SMA sederajat) sebanyak 899,19 ribu orang (32,33 persen). Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya sebanyak 337,31 ribu orang (12,13 persen) mencakup 72,32 ribu orang berpendidikan Diploma dan 265 ribu orang berpendidikan Universitas (Gambar 6 dan Lampiran 1). Gambar 6 Persentase Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2015 2017 Perbaikan kualitas penduduk bekerja ditunjukkan oleh meningkatnya penduduk bekerja berpendidikan tinggi. Dalam setahun terakhir, persentase penduduk bekerja berpendidikan tinggi meningkat dari 11,88 persen pada Agustus 2016 menjadi 12,13 persen pada Agustus 2017. Demikian juga dengan persentase penduduk bekerja yang berpendidikan rendah juga mengalami sedikit peningkatan dari 55,24 persen dari Agustus 2016 menjadi 55,54 persen di Agustus 2017. Sementara persentase penduduk bekerja yang berpendidikan menengah mengalami penurunan sebesar 0,55 poin. 5. Pekerja Penuh/Tidak Penuh Indikator lain yang lebih mendalam menyangkut Angkatan Kerja adalah pekerja penuh dan pekerja tidak penuh. Indikator ini mampu menjelaskan bahwa tidak semua penduduk bekerja memiliki produktivitas yang tinggi, diindikasikan oleh perbedaan jam kerja. Pekerja tidak penuh terbagi menjadi dua kelompok yaitu pekerja setengah penganggur dan pekerja paruh waktu. Gambar 7 Persentase Pekerja Penuh, Setengah Penganggur dan Paruh Waktu, 2016 2017 6 Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Agustus 2017

Persentase pekerja penuh pada Agustus 2017 sebesar 65,42 persen sedikit meningkat dibandingkan keadaan Agustus 2016 (64,04 persen). Sedangkan persentase pekerja tidak penuh sebesar 34,58 persen turun 1,38 poin jika dibanding Agustus 2016 (35,96 persen). Pekerja setengah penganggur, persentasenya turun dari 12,38 persen menjadi 10,37 persen dalam setahun terakhir. Sementara persentase pekerja paruh waktu naik dari 23,59 persen menjadi 24,21 persen. 6. Penjelasan Teknis a. Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun ke atas. b. Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang bekerja (punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja) dan pengangguran. c. Bukan Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja yang kegiatan utamanya sekolah, mengurus rumah tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi. d. Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama satu jam dalam seminggu yang lalu. Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan berturut- turut dan tidak terputus. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi. e. Penganggur adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi berharap mendapat pekerjaan, dan kegiatannya terdiri dari: Mencari pekerjaan. Mempersiapkan usaha. Tidak mencari pekerjaan karena alasan merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (putus asa). Tidak mencari pekerjaan karena sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. f. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah rasio jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja. g. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah rasio jumlah penganggur terbuka terhadap jumlah angkatan kerja. h. Penduduk yang bekerja pada sektor informal adalah penduduk bekerja yang berstatus berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, pekerja bebas, dan pekerja keluarga. Sedangkan penduduk yang bekerja pada sektor formal adalah penduduk berstatus berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar dan buruh/karyawan/pegawai. i. Pekerja penuh adalah penduduk yang bekerja dengan jam kerja 35 jam atau lebih dalam seminggu, dan termasuk mereka yang kondisinya sementara tidak bekerja. Sedangkan pekerja tidak penuh adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu, dan terdiri dari: Setengah Penganggur adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan (dahulu disebut setengah pengangguran terpaksa). Pekerja paruh waktu adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain (dahulu disebut setengah pengangguran sukarela). j. Buruh/karyawan/pegawai adalah seseorang yang bekerja pada orang lain atau instansi/ kantor/perusahaan secara tetap dengan menerima upah/gaji baik berupa uang maupun barang. Buruh/karyawan/pegawai yang tidak mempunyai majikan tetap, tidak digolongkan 7

sebagai buruh/karyawan/pegawai, tetapi sebagai pekerja bebas. Seseorang dianggap memiliki majikan tetap jika memiliki 1 (satu) majikan yang sama dalam sebulan terakhir. Khusus pada sektor konstruksi batasannya tiga bulan. Apabila majikannya instansi/lembaga, boleh lebih dari satu. 8 Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Agustus 2017

Lampiran 1 Karakteristik Penduduk Bekerja, Agustus 2015 Februari 2017 Karakteristik Penduduk Bekerja Agust-15 Agust-16 Agust-17 Perkembangan Agt'17 thd Agt'16 % % % % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan SD ke Bawah 949.378 37,17 1.029.738 37,23 1.024.550 36,84-0,50-0,39 SMP 487.612 19,09 498.187 18,01 519.975 18,70 4,37 0,69 SMA Umum 589.052 23,06 676.612 24,46 629.340 22,63-6,99-1,83 SMA Kejuruan 227.191 8,89 232.752 8,41 269.845 9,70 15,94 1,29 Diploma I/II/III 72.433 2,84 75.948 2,75 72.316 2,60-4,78-0,15 Universitas 228.630 8,95 252.709 9,14 264.995 9,53 4,86 0,39 Lapangan Pekerjaan Utama Pertanian, Perkebunan, Kehutanan 1.088.258 42,61 1.158.459 41,88 1.112.332 40,00-3,98-1,89 Pertambangan dan Penggalian 38.417 1,50 41.419 1,50 28.947 1,04-30,11-0,46 Industri 152.471 5,97 209.047 7,56 182.472 6,56-12,71-1,00 Listrik, Gas dan Air Minum 5.542 0,22 18.024 0,65 5.303 0,19-70,58-0,46 Konstruksi 146.073 5,72 157.783 5,70 154.491 5,56-2,09-0,15 Perdagangan, Rumah Makan 520.955 20,40 515.745 18,65 609.413 21,91 18,16 3,27 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 98.212 3,84 118.350 4,28 116.740 4,20-1,36-0,08 Lmbg Keuangan, Real Estate, Ush Persewaan 66.484 2,60 65.752 2,38 72.033 2,59 9,55 0,21 Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 437.884 17,14 481.367 17,40 499.290 17,95 3,72 0,55 Status Pekerjaan Utama Berusaha sendiri 477.521 18,69 587.086 21,23 571.877 20,56-2,59-0,66 Berusaha dibantu buruh tidak tetap/tak dibayar 259.064 10,14 317.795 11,49 352.179 12,66 10,82 1,17 Berusaha dibantu buruh tetap/dibayar 129.515 5,07 133.798 4,84 147.918 5,32 10,55 0,48 Buruh/karyawan/pegawai 1.182.407 46,29 1.148.805 41,53 1.167.513 41,98 1,63 0,45 Pekerja bebas 250.702 9,81 262.805 9,50 244.762 8,80-6,87-0,70 Pekerja keluarga/tak dibayar 255.087 9,99 315.657 11,41 296.772 10,67-5,98-0,74 Status Pekerjaan Formal/Informal Formal 1.311.922 51,36 1.282.603 46,37 1.315.431 47,30 2,56 0,93 Informal 1.242.374 48,64 1.483.343 53,63 1.465.590 52,70-1,20-0,93 Jam Kerja per Minggu 1-7 45.884 1,80 75.609 2,73 71.913 2,59-4,89-0,15 8-14 125.918 4,93 179.826 6,50 148.937 5,36-17,18-1,15 15-24 369.063 14,45 384.967 13,92 383.918 13,80-0,27-0,11 25-34 348.108 13,63 354.369 12,81 356.989 12,84 0,74 0,02 35*) 1.665.323 65,20 1.771.175 64,04 1.819.264 65,42 2,72 1,38 Pekerja Penuh/Tidak Penuh Pekerja Penuh ( 35 jam) 1.665.323 65,20 1.771.175 64,04 1.819.264 65,42 2,72 1,38 Pekerja Tidak Penuh (1-34 jam) 888.973 34,80 994.771 35,96 961.757 34,58-3,32-1,38 - Setengah Penganggur 250.314 9,80 342.350 12,38 288.405 10,37-15,76-2,01 -Pekerja Paruh Waktu 638.659 25,00 652.421 23,59 673.352 24,21 3,21 0,62 Ket: *) Termasuk sementara tidak bekerja Sumber : Diolah dari Data Sakernas Agustus 2015-2017 9

Lampiran 2 Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Provinsi di Sumatera (persen) Agustus 2015 2017 Provinsi Agust-15 Agust-16 Agust-17 % % Perkembangan Agt'17 thd Agt'16 % % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Aceh 216.806 9,93 170.898 7,57 150.265 6,57-12,07-1,00 Sumatera Utara 428.794 6,71 371.680 5,84 377.288 5,60 1,51-0,25 Sumatera Barat 161.564 6,89 125.903 5,09 138.703 5,58 10,17 0,50 Riau 217.053 7,83 222.006 7,43 184.564 6,22-16,87-1,21 Jambi 70.349 4,34 67.671 4,00 66.816 3,87-1,26-0,12 Sumatera Selatan 238.921 6,07 180.157 4,31 181.135 4,39 0,54 0,08 Bengkulu 4.669 4,91 32.942 3,30 36.279 3,74 10,13 0,44 Lampung 19.685 5,14 190.347 4,62 176.257 4,33-7,40-0,29 Bangka Belitung 41.893 6,29 18.343 2,60 26.399 3,78 43,92 1,18 Kepulauan Riau 55.318 6,20 71.622 7,69 6.916 7,16-90,34-0,53 INDONESIA 7.560.822 6,18 7.031.775 5,61 7.040.323 5,50 0,12-0,11 Sumber : Diolah dari Data Sakernas Agustus 2015-2017 Diterbitkan oleh: Badan Pusat Statistik Jl. dr. Sutomo No. 6 8 Badan Jakarta-Indonesia Badan Pusat Statistik 10710 Provinsi Riau Jl. Pattimura No.12 Pekanbaru Nurma 28131 Midayanti, S.Si, M.Env.Sc Direktur Statistik Kependudukan dan Ka. Ketenagakerjaan BPS : Aden Gultom Up. Kabid Stat Sosial : Siti Telepon: Mardiyah3810291-5, Pesawat 4100 Telp: E-mail: 0761 - nurma@bps.go.id 23042 E-mail Website: : bps1400@bps.go.id www.bps.go.id Website : www.riau.bps.go.id Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh Undang- Undang, hak cipta melekat pada Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik. 10