BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang

BAB III METODE PENELITIAN. Saryono, 2010, p.84) dengan menggunakan rancangan cross sectional atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. pengambilan yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan sebyek yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan retrospektif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kompetensi dalam kehamilan, jenis

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN

sedangkan status gizi pada balita sebagai variabel terikat.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. data yang menggunakan pendekatan Retrospektif yaitu, melihat ke

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek

= 141,1 dibulatkan menjadi 141 siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui pengujian

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian survei (Survey Research Method), yaitu suatu penelitian. (sampel) (Notoatmodjo,2010, pp.25-26).

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sectional (sekali waktu) antara faktor risiko/ paparan dengan penyakit.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk analitik dengan metode survei melalui dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. maka jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan studi

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross sectional, yaitu penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. kader terhadap motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Korelasi yaitu menganalisis faktor

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan Cross Sectional (Notoatmodjo, 2010). Teluk) di wilayah Puskesmas Karangawen II Kabupaten Demak.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. yaitu untuk menganalisa hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. 2010). Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survey

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian diskriptif karena hanya mendiskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Notoatmodjo,2010). Pendekatan penelitian ini menggunakan cross

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional merupakan rancangan penelitian yang pengukurannya atau pengamatannya dilakukan secara simultan pada sesaat/sekali waktu (Hidayat, 2007, p.21). Metode analitik ini digunakan untuk mengukur hubungan (korelasi) antara sikap ibu tentang ASI eksklusif dengan perilaku pemberian ASI eksklusif di Desa Sendangrejo Kecamatan Tayu Kabupaten Pati tahun 2011. B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 6 Juli-23 Agustus 2011 2. Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sendangrejo Kecamatan Tayu Kabupaten Pati C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2011). Menurut Sugiono (2008), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik 36

37 tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan di desa Sendangrejo kecamatan Tayu Kabupaten Pati yang berjumlah 33 orang. 2. Sampel dan Teknik Sampling Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2003). Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi usia 6-12 bulan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel dengan dengan mengambil semua populasi yang ada (Sugiyono, 2003). D. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat dan ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian tertentu (Notoadmojo, 2010). Penelitian ini terdiri dari: Variabel bebas Variabel terikat : Perilaku pemberian ASI eksklusif : Sikap ibu tentang ASI eksklusif

38 2. Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Cara ukur Hasil ukur Skala Umur Usia responden yang terhitung sejak lahir sampai saat dilakukan penelitian Kuesioner 1. Reproduksi sehat (20-35 tahun) 2. Reproduksi kurang sehat (<20 tahun atau >35 tahun) Ordinal Pendidikan Pendidikan formal terakhir yang dimiliki Kuesioner 1. Dasar (SD dan SMP) 2. Menengah (SMA) 3. Tinggi (PT) Ordinal Pekerjaan Suatu aktivitas yang dijadikan sebagai profesi dimana untuk mendapatkan penghasilan Kuesioner 1. Ibu rumah tangga 2. Petani 3. PNS 4. Swasta 5. Wiraswasta 6. Buruh 7. Lainnya Nominal Sikap ibu tentang ASI eksklusif Perilaku pemberian ASI eksklusif Pendapat atau keyakinan seorang ibu menyusui tentang pemberian ASI eksklusif kepada bayinya Tindakan pemberian ASI saja kepada bayi selama 6 bulan tanpa makanan tambahan dan susu formula Kuesioner dengan 18 pertanyaan Kuesioner yang terdiri dari 3 pertanyaan Positif: skor T 51 Negatif : skor T < 51 (Azwar, 2011) 1. Memberi: bila sampai umur 6 bulan hanya diberi ASI saja 2. Tidak memberi: bila sebelum umur 6 bulan diberi makanan tambahan/diberi susu formula Ordinal Ordinal

39 E. Prosedur Penelitian Dalam melakukan penelitian di lapangan, peneliti melakukan persiapanpersiapan diantaranya: 1. Mengajukan surat ijin penelitian ke bagian FIKKES Universitas Muhammadiyah Semarang. Selanjutnya surat ijin dibawa ke kantor kepala Desa Sendangrejo Kecamatan Tayu Kabupaten Pati untuk mendapatkan ijin penelitian di daerah tersebut. 2. Menyiapkan kuesioner yang akan diberikan kepada populasi untuk menetapkan calon sampel penelitian. 3. Untuk menjaga kerahasiaan informasi dari responden, maka peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data. Cukup dengan memberikan nomor kode yaitu memberi angka pada masingmasing lembar tersebut. 4. Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti, bahwa informasi tersebut hanya boleh diketahui oleh peneliti dan pembimbing serta hanya kelompok tertentu saja yang disajikan atau dilaporkan sebagai hasil penelitian. Selanjutnya lembar pengumpul data dimusnahkan oleh peneliti dengan cara dibakar setelah jangka waktu 2 tahun (Hidayat, A, 2007, p.83).

40 F. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan pekerjaan yang penting dalam meneliti (Arikunto, 2011, p. 223). Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan berasal dari: 1. Data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2008, p.225). Dalam hal ini responden mengisi kuesioner yang berisi daftar pertanyaan. Sebelumnya responden menandatangani lembar persetujuan pada kuesioner untuk menjadi responden kemudian responden diberi penjelasan singkat tentang tata cara pengisian kuesioner. Lembar kuesioner berisi pertanyaan tentang sikap dan perilaku pemberian ASI eksklusif. 2. Data sekunder yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain maupun lewat dokumen (Sugiyono, 2008, p.225). Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari jumlah bayi usia 6-12 bulan di desa Sendangrejo kecamatan Tayu Kabupaten Pati. G. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati secara spesifik (Sugiyono, 2008, p.102). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

41 pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006, p.151). Kuesioner dalam penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui sikap ibu tentang ASI eksklusif dan daftar pertanyaan tentang perilaku pemberian ASI eksklusif pada bayi. Kuesioner yang digunakan berupa kuesioner tertutup berupa dua jawaban pilihan (setuju/tidak setuju). Kuesioner diisi pada hari dan waktu yang sama serta pengisian didampingi oleh peneliti. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama berisi tentang identitas responden yang meliputi nama ibu, umur ibu, pendidikan terakhir ibu dan pekerjaan ibu. Bagian kedua terdiri dari 10 pertanyaan sikap ibu tentang ASI eksklusif. Skala pengukuran sikap adalah jika pertanyaan favourable setuju diberi nilai 3 dan jika tidak setuju diberi nilai 2 serta ragu-ragu diberi nilai 1. Sebaliknya jika pertanyaan unfavourable tidak setuju diberi nilai 1, ragu-ragu dinilai 2 dan setuju dinilai 3. Bagian ketiga berisi perilaku pemberian ASI eksklusif pada bayi. Skala pengukuran jika bayi diberi ASI selama 6 bulan dan tanpa makanan tambahan apapun diberi nilai 1, jika bayi diberi ASI tetapi juga diberi makanan tambahan diberi nilai 0. H. Hasil Uji itas dan Reliabilitas a. itas itas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2008, p. 267).

42 Uji validitas dilakukan di Desa Pakis Kecamatan Tayu Kabupaten Pati yaitu batas sebelah selatan Desa Sendangrejo. Uji validitas akan dilakukan kepada 10 responden ibu yang mempunyai bayi umur 6 sampai 12 bulan. Pertimbangan yang dipakai karena Desa Pakis mempunyai karakteristik yang sama dengan Desa Sendangrejo. Teknik korelasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah korelasi pearson product moment (Arikunto, 2006, p.170). Rumus korelasi pearson product moment adalah sebagai berikut: ( ) [( )( ሻ] ݕݔݎ ඥ[ ( ଶ) ( ሻ ଶ ][ ( ଶ) ( ሻ ଶ ] Keterangan : r = koefisien korelasi x = skor obyek pada item nomor 1 y = skor total subyek xy = skor pertanyaan nomor 1 dikalikan total skor Untuk mengetahui apakah nilai korelasi tiap-tiap pertanyaan tersebut signifikan, maka hasil korelasi tiap item dibandingkan dengan nilai taraf signifikan yang disesuaikan dengan jumlah responden. Jika nilai korelasi item tersebut memenuhi taraf signifikan, maka item tersebut memiliki validitas. Kemudian untuk memperoleh alat ukur yang valid maka perlu mengubah atau menghilangkan item yang tidak memenuhi taraf signifikan sampai semua item yang ada mempunyai validitas.

43 Keputusan Uji : 1. Bila r hitung (r pearson) > r tabel : maka Ho ditolak artinya pertanyaan valid 2. Bila r hitung (r pearson) < r tabel : maka Ho ditolak artinya pertanyaan tidak valid Hasil uji validitas variabel sikap ibu tentang ASI eksklusif, dari 50 pertanyaan 18 dikatakan valid karena nilai r hitung (0,556-0,761) > nilai r tabel (0,514). Pertanyaan perilaku tidak diuji validitas karena perilaku merupakan observasi langsung dari responden. Tabel 3.2 itas responden No. Pernyataan Pearson Hasil Corelation 1. ASI eksklusif diberikan cukup selama 3 bulan pertama 0.138 2. ASI eksklusif diberikan kurang dari 6 bulan 0.404 3. ASI eksklusif seharusnya diberikan selama minimal 6 0.066 bulan pertama 4. ASI yang diberikan selama 3 bulan pertama setelah 0.505 kelahiran adalah ASI eksklusif 5. ASI yang diberikan selama 6 bulan pertama setelah -0.566 kelahiran adalah bukan ASI eksklusif 6. Pada 6 bulan pertama setelah kelahiran bayi diberikan ASI 0.154 saja 7. Pada 6 bulan pertama setelah kelahiran bayi jangan 0.432 diberikan ASI 8. Selama 6 bulan pertama bayi tidak boleh memberikan 0.271 pisang 9. Selama 6 bulan pertama bayi tidak boleh memberikan -0.083 madu 10. Selama 6 bulan pertama bayi boleh diberikan bubur 0.462 11. Makanan tambahan boleh diberikan setelah 6 bulan 0.360 pertama setelah kelahiran 12. Makanan tambahan tidak boleh diberikan selama 4 bulan 0.510 pertama setelah kelahiran 13. ASI yang diberikan tanpa makanan tambahan lain adalah 0.647 ASI eksklusif 14. ASI yang diberikan dengan makanan tambahan lain adalah -0.364 ASI eksklusif 15. ASI yang diberikan tanpa makanan tambahan lain adalah 0.300 bukan ASI eksklusif 16. ASI dapat membuat bayi lebih pintar 0.306 17. ASI dapat membuat bayi lebih kreatif 0.306

44 18. ASI dapat membuat pertumbuhan bayi menjadi lebih cepat 0.501 19. Kecerdasan bayi dapat ditingkatkan melalui pemberian 0.620 ASI eksklusif 20. Kecerdasan bayi dapat ditingkatkan jika bayi diberi 0.510 makanan tambahan sebelum 6 bulan 21. ASI dapat melindungi bayi dari diare 0.702 22. ASI tidak dapat melindungi bayi dari penyakit menular 0.757 23. ASI dapat membuat bayi tidak mudah sakit 0.649 24. Pemberian ASI eksklusif dapat menimbulkan perdarahan 0.704 setelah persalinan 25. Pemberian ASI eksklusif dapat mencegah perdarahan 0.193 setelah persalinan 26. Pemberian ASI eksklusif dapat mencegah ibu kekurangan 0.041 darah setelah bersalin 27. Perdarahan setelah persalinan dapat dicegah dengan tidak 0.706 memberikan ASI eksklusif 28. Perdarahan setelah persalinan dapat dicegah dengan 0.456 memberikan ASI selama 6 bulan pertama 29. Perdarahan setelah persalinan tidak dapat dicegah dengan 0.095 memberikan ASI selama 3 bulan pertama 30. Berat badan ibu dapat kembali seperti semula dengan -0.430 memberikan ASI selama 3 bulan pertama 31. Berat badan ibu dapat kembali seperti semula dengan 0.599 memberikan ASI selama 6 bulan pertama 32. Menyusui ASI eksklusif dapat membuat berat badan ibu 0.707 tidak kembali normal 33. Menyusui dengan ASI eksklusif membuat ibu menjadi 0.343 gemuk 34. ASI menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk bayi 0.761 35. ASI menghasilkan sumber tenaga yang dibutuhkan untuk 0.626 bayi 36. Karbohidrat tidak terkandung dalam ASI 0.828 37. ASI mengandung zat pembangun 0.591 38. ASI tidak mengandung zat pembangun 0.729 39. ASI bisa membuat badan bayi menjadi gemuk 0.386 40. ASI membuat bayi menjadi kurus 0.626 41. ASI mengandung zat yang baik untuk kesehatan mata 0.447 42. ASI mengandung zat yang bisa mencegah bayi dari 0.697 sariawan 43. ASI mengandung zat yang baik untuk pertumbuhan tulang 0.438 dan gigi bayi 44. ASI pada hari-hari pertama berwarna kekuning-kuningan 0.339 45. ASI pada hari-hari pertama berwarna kekuning-kuningan 0.339 46. ASI pada hari-hari pertama mengandung zat yang 0.626 berbahaya bagi bayi 47. ASI yang berwarna kekuningan dihasilkan selama ASI -0.389 masih keluar 48. ASI yang berwarna kekuningan hanya dihasilkan pada 0.643 hari-hari 1-3 saja 49. ASI yang keluar lebih dari 1 minggu lebih encer -0.313 50. ASI yang keluar lebih dari 1 minggu berwarna kekuningan 0.538

45 b. Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2011). Untuk menguji reliabilitas dapat dilakukan dengan cronbach alfa dengan rumus sebagai berikut: Keterangan : ܭ ݎ ൬ ͳ ൰ቆͳ ଶ ܭ ଶ ቇ ଵ r K ଶ ଶ : Reliabilitas instrumen : Banyaknya item pertanyaan : Jumlah variabel butir : Variabel total Uji reliabilitas dilakukan di Desa Pakis Kecamatan Tayu Kabupaten Pati yaitu batas sebelah selatan Desa Sendangrejo. Uji validitas akan dilakukan kepada 10 responden ibu yang mempunyai bayi umur 6 sampai 12 bulan. Item pertanyaan variabel sikap ibu tentang ASI eksklusif berjumlah 50 pertanyaan, 18 dikatakan valid, uji reliabilitas didapatkan nilai α cronbach sebesar 0,951 > 0,6 sehingga 18 pernyataan tersebut reliabel.

46 I. Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data Setelah data terkumpul melalui angket atau kuesioner maka dapat dilakukan pengolahan data melalui beberapa tahapan sebagai berikut: a. Seleksi Data (Editing) Dimana penulis akan melakukan penelitian terhadap data yang diperoleh dan diteliti apakah terdapat kekeliruan atau tidak dalam penelitian. b. Penilaian (Scoring) Merupakan kegiatan menghitung skor atau nilai dari masing-masing variabel setelah semua jawaban terisi. Peneliti menentukan penilaian pada jawaban variabel sikap dan variabel perilaku. Peneliti member score pada tiap-tiap pertanyaan sikap dimana jawaban setuju dinilai 3, ragu-ragu dinilai 2, tidak setuju dinilai 1 untuk pertanyaan favourable dan sebaliknya untuk pertanyaan unfavourable. Untuk penilaian pertanyaan perilaku, nilai 1 bila ibu memberikan ASI eksklusif dan 0 bila ibu tidak memberikan ASI eksklusif. c. Pemberian Kode (Coding) Setelah dilakukan editing, selanjutnya penulis memberikan kode tertentu pada tiap-tiap data sehingga memudahkan dalam melakukan analisis data. Coding dilakukan dengan cara member tanda pada masing-masing jawaban dengan menggunakan kode berupa angka.

47 Berdasarkan hasil penilaian skor jawaban yang diperoleh, menurut Azwar S (2010, p.) sikap dapat dikategorikan sebagai berikut: 1) Positif, bila skor T mean 2) Negatif, bila skor T < mean Sedangkan berdasarkan hasil penilaian, perilaku dapat diberi kode sebagai berikut: 1) Memberi, bila skor jawaban = 3 2) Tidak Memberi, bila skor jawaban < 3 d. Pengelompokan Data (Tabulating) Pada tahap ini jawaban-jawaban responden yang sama dikelompokkan dengan teliti dan teratur lalu dihitung dan dijumlahkan kemudian dituliskan dalam bentuk tabel-tabel. 2. Analisis Data a. Analisis Univariat Analisis Univariat digunakan untuk mengetahui tingkat sikap ibu tentang ASI eksklusif yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik distribusi frekuensi. b. Analisis Bivariat Analisis bivariat untuk mencari hubungan variabel bebas dan variabel terikat dengan uji statistik yang disesuaikan dengan skala data yang ada. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square. Taraf signifikan yang digunakan adalah 95% dengan nilai kemaknaan 5%. Kriteria hubungan berdasarkan nilai p value (probabilitas) yang

48 dihasilkan dibandingkan dengan nilai kemaknaan yang dipilih, dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika p value > 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha b. Jika p value < 0,05 maka Ho ditolak menerima Ha